Anda di halaman 1dari 64

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT ADI SARANA ARMADA Tbk.


TAHUN 2012-2013

Dosen Pengampu : Fitri Susilowati, S.E, M.Sc

Disusun Oleh :
1. Anik Trisnayanti (17133200175)
2. Valsa Ayunda Tisya (17133200176)
3. Restu Tita Ernasari (17133200177)
4. Arina Dwi Safitri (17133200178)
5. Risky Setiaji (17133200179)

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta
hidayah-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang “Analisis Laporan Keuangan”.
Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.
Makalah ini berisikan tentang analisis laporan keuangan perusahaan pada tahun 2012 dan 2013
dengan perusahaan yang kami pilih adalah PT. Adi Sarana Armada Tbk.
Semoga makalah “Analisis Laporan Keuangan (PT Adi Sarana Armada Tbk.) Periode
tahun 2012-2013" ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kami sadar bahwa makalah ini memiliki kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat
kami butuhkan demi perbaikan makalah kami kedepannya.

Yogyakarta, 14 Oktober 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 6
C. Tujuan ............................................................................................................................................... 6
BAB II........................................................................................................................................................... 8
2.1 Profil Perusahaan .......................................................................................................................... 8
2.2 Laporan Keuangan ........................................................................................................................ 9
2.2.1. Laporan Neraca ..................................................................................................................... 9
2.2.2. Laporan Laba Rugi................................................................................................................ 9
2.3 Analisis Laporan Keuangan ........................................................................................................ 10
2.3.1 Analisis Rasio ..................................................................................................................... 10
2.3.2 Analisis Perbandingan......................................................................................................... 35
2.3.3 Analisis Common Size .......................................................................................................... 40
2.3.4 Analisis Indeks...................................................................................................................... 50
2.3.5 Analisis Du Point ................................................................................................................ 58
BAB 3 ......................................................................................................................................................... 62
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 62
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................... 64

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan
gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan adalah
media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.
Laporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PSAK
memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode maupun estimasi
akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan fleksibilitas tersebut akan
mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan
transaksi keuangan perusahaan.
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan
keuangan, bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana
mengevaluasi laporan keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk
pengambilan keputusan.
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi
keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasi
normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-
entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan,
oleh karena itu untuk mengetahui kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan
suatu analisis, analisis-analisis inilah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai

4
manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai investor
jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu perusahaan.

Laba atau keuntungan merupakan ukuran bagi keberhasilan dari suatu operasi
perusahaan. Perusahaan dikatakan sehat apabila mempunyai kemampuan yang cukup
besar dalam menghasilkan laba sepanjang hidupnya, serta hal yang tidak boleh diabaikan
yakni kemampuan yang cukup besar pula dalam memenuhi semua kewajiban
kuangannya. Jika faktor tersebut mampu dilaksanakan dengan baik oleh manajemen
perusahaan selama berlangsungnya kegiatan operasi, maka perjalanan hidup perusahaan
itu dapat dipertahankan dan dikembangkan secara optimal sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Laporan keuangan adalah sumber informasi yang dijadikan
landasan pengambilan keputusan oleh para pemegang saham, kreditur, pengamat
ekonomi dan pemerintah ditinjau dari kepentingan masing-masing, serta merupakan
landasan bagi Analis-analisis Keuangan untuk merinci prestasi operasional perusahaan.
Dengan adanya laporan keuangan diperoleh gambaran tentang perkembangan
perusahaan, sehingga mereka yang berkepentingan terhadap perkembangan perusahaan
mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data-data keuangan yang tercermin pada
laporan keuangan
Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan
perusahaan, sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam
rangka menetapkan kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan
kebijaksanaan yang lebih tepat agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun
berikutnya. Mengingat pentingnya analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu
serta sumber informasi dalam menilai kondisi keuangan serta prestasi (keberhasilan)
suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan di
atas, maka peneliti sangat tertarik untuk mendalami dan membahas topik tentang
“Analisis Laporan Keuangan PT. Adi Sarana Armada Tbk”.

5
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil PT Adi Sarana Armada Tbk.?


2. Bagaimana laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) PT. Adi Sarana Armada?
3. Apa yang dimaksud dengan analisis rasio, analisis du point, analisis perbandingan,
analisis common size, dan analisis index?
4. Bagaimana analisis laporan keuangan PT.Adi Sarana Armada ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui secara jelas apa itu rasio dan perhitungan-perhitungan yang ada
didalamnya.
2. Untuk mengetahui manfaat dari rasio pada perusahaan

6
7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) didirikan tanggal 17 Desember 1999 dengan
nama PT Quantum Megahtama Motor dan memulai kegiatan komersial pada tahun 2003.
Kantor pusat ASSA beralamat di Gedung Graha Kirana, Lt.6, Jl. Yos Sudarso No.88,
Sunter, Jakarta Utara 14350 – Indonesia. Saat ini, ASSA memiliki 20 kantor cabang dan
11 kantor perwakilan di berbagai wilayah Indonesia.
Adi Sarana Armada Tbk merupakan bagian dari Grup Triputra yang mulai beroperasi
pada tahun 2003 dengan merek Adira Rent dan kemudian berubah menjadi ASSA Rent
pada tahun 2010. Grup Triputra merupakan kelompok usaha yang dikelola dan dimiliki
oleh Theodore Permadi Rachmat, dahulu Direktur Utama Astra International Tbk (ASII)
(1984-2002). Grup Triputra bergerak di berbagai sektor usaha antara lain agribisnis,
manufaktur, pertambangan dan jasa perdagangan.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Adi Sarana Armada Tbk,
antara lain: PT Adi Dinamika Investindo (pengendali utama) (24,94%), PT Daya
Adicipta Mustika (pengendali) (19,17%), Ir. Teodore Permadi Rachmat (pengendali)
(6,73%) dan Prodjo Sunarjanto SP (direksi) (9,71%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ASSA adalah
menjalankan jasa penyewaan kendaraan bermotor/alat transportasi darat, jual beli
kendaraan bekas, jasa pengurusan transportasi/logistik (PT Adi Sarana Logistik), balai
lelang (PT Adi Sarana Lelang), dan jasa penyediaan juru mudi (PT Duta Mitra
Solusindo).
Pada tanggal 02 Nopember 2012, ASSA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ASSA (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 1.360.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham

8
dengan harga penawaran Rp390,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Nopember 2012.
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), merupakan perusahaan layanan transportasi
terbesar di Indonesia yang menyediakan jasa penyewaan kendaraan untuk korporasi,
transportasi logistik, serta layanan pengemudi. Awalnya, ASSA Rent dirintis pada tahun
2003 dengan armada awal sejumlah 819 kendaraan di bawah nama Adira Rent. Pada
bulan Oktober 2010, perusahaan resmi berganti nama menjadi ASSA Rent, dengan
komitmen utama untuk senantiasa menyediakan kualitas layanan terbaik dan menjadi
“Trusted Partner in Transportation Services”.
Seiring perkembangan usaha yang pesat, kini ASSA Rent mengelola lebih dari
21.300++ kendaraan dan 4.100++ pengemudi melayani lebih dari 1.000 perusahaan di
Indonesia. ASSA Rent juga telah memerluas wilayah layanan ke hampir semua kota
besar utama dan memberikan jaminan kelancaran operasional melalui 44 jaringan di
seluruh Indonesia, lebih dari 864 bengkel perbaikan resmi, dengan didukung layanan 24
jam dari Solution Center 1500-369.

VISI DAN MISI


Visi
Menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi korporasi & logistik terintegrasi yang
terbaik.
Misi
Mendedikasikan diri untuk memberikan layanan terbaik dengan komitmen untuk meraih
pencapaian tertinggi dalam kualitas pelayanan terhadap pelanggan, hubungan antar
karyawan & nilai pemegang saham.

2.2 Laporan Keuangan


2.2.1. Laporan Neraca
2.2.2. Laporan Laba Rugi

9
2.3 Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian yang penuh
pertimbangan tentang laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha untuk
mengevaluasi segala hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu
dan sekarang.

2.3.1 Analisis Rasio


2.3.1.1 Rasio Likuiditas

Rasio likuditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan


dengan melihat besarnya aktiva lancar relative terhadap utang lancarnya. Utang dalam
hal ini merupakan kewajiban perusahaan. Posisi likuiditas perusahaan akan sangat
berhubungan dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajian jangka pendeknya.
Ada beberapa rasio likuiditas, yaitu rasio cash ratio dan rasio quick ratio.
 Rasio lancar ( Cash Ratio )

Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka


pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun. Rasio yang rendah menunjukkan
likuiditas jangka pendek yang rendah. Akan tetapi, likuiditas yang tinggi juga
tidak baik bagi perusahaan, karena menunjukkan kelebihan aktiva lancer
(likuiditas tinggi dan resiko rendah) dan menyebabkan pengaruh yang tidak baik
terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancer secara umum menghasilkan
return atau tingkat keuntungan yang lebih rendah dibandingkan aktiva tetap,
sebab ada trade off antara risiko dengan return dalam hal ini.

Berikut ini adalah data aktiva lancar dan utang lancar pada PT Adi Sarana
Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Aktiva lancar Kewajiban Lancar

2012 435.661.177.584 396.686.090.694

10
2013 182.004.758.651 266.202.808.697

Berikut adalah perhitungan rasio lancar pada PT Adi Sarana Armada pada
tahun 2012

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 435.661.177.584


= 396.686.090.694 = 1,09825171
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Berikut adalah perhitungan rasio lancar pada PT Adi Sarana Armada pada
tahun 2013.

𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 182.004.758.651


= 366.203.808.697 = 0,49700400
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Hasil analisis cash ratio PT Adi Sarana Armada Tbk :


Analisis :

1.2
1
0.8
0.6
1
0.4
0.49
0.2
0
2012 2013

Cash ratio atau rasio lancar pada PT Adi Sarana Armada tahun 2012 sebesar
1,09825171. Interpretasinya sebagai berikut ini : setiap Rp 1,00 utang dijamin
oleh 1,09825171 aktiva lancar. Cash ratio atau rasio lancar pada PT Adi Sarana
Armada tahun 2013 sebesar 0,49700400. Interpretasinya sebagai berikut ini :
setiap Rp 1,00 utang dijamin oleh 0,49700400 aktiva lancar.

11
Cash ratio atau rasio lancar pada PT Adi Sarana Armada dari tahun 2012
sampai dengan 2013 relatif stabil. Tidak ada perubahan yang signifikan, yaitu
masing-masing 1,09825171 (2012) dan 0,49700400 (2013).
Angka cash ratio atau rasio lancar PT Adi Sarana Armada ini terbilang sangat
rendah (tidak mencapai angka 1). Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan
tersebut memiliki likuiditas jangka pendek yang rendah. Dengan tingkat likuiditas
yang rendah ini menandakan bahwa tingkat ketersediaan dana yang dimiliki oleh
PT Adi Sarana Armada untuk membayar utang atau kewajiban jangka pendeknya
sangat rendah dan tentunya hal ini memiliki resiko yang tinggi. Hal ini dibuktikan
dengan jumlah aktiva lancar atau aset lancar yang dimiliki oleh PT Adi Sarana
Armada lebih kecil daripada jumlah utang lancar atau utang jangka pendeknya.
Apabila kondisi perusahaan seperti ini maka pengaruhnya tidak baik terhadap
profitabilitas perusahaan, karena minimnya kemampuan serta dana perusahaan
untuk melunasi utang jangka pendeknya.

 Quick Ratio
Rasio quick mengeluarkan persediaan dari komponen aktiva lancer.
Dari ketiga komponen tersebut (kas, piutang dagang, persediaan), persediaan
biasanya dianggap sebagi asset yang paling tidak likuid. Untuk menjual
persediaan (mengubah persediaan menjadi kas), waktu yang diperlukan leih
lama (dibandingkan piutag dagang). Di samping itu, tingkat
ketidakpastiannya, termasuk kemungkinan nilainpersediaan turun karena
produk rusak atau kualitas menurun, juga lebih tinggi. Dengan alasan
semacam itu, persediaan dikeluarkan dari rasio lancer.

Berikut ini adalah data aktiva lancar,utang lancar dan persediaan pada
PT Adi Sarana Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Aktiva lancar Utang lancar Persediaan


2012 435.651.177.548 396.686.090.694 1.731.356.454
2013 182.004.758.651 366.203.808.697 394.509.813

12
Berikut adalah perhitungan quick ratio pada PT Adi Sarana Armada pada
tahun 2012

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 435.661.177.584 − 1.731.356.454


= = 4,33929821
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 396.686.090.694

Berikut adalah perhitungan quick ratio pada PT Adi Sarana Armada pada
tahun 2013 :

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 182.004.758.651−394.509.813


= = 0,49592672
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 366.203.808.697

Analisis :

4 4.…
2
0.49592
0 672
2012 2013

Quick ratio pada PT Adi Sarana Armada tahun 2012 sebesar 4,33929821.
Interpretasinya sebagai berikut ini : setiap Rp 1,00 utang dijamin oleh
4,33929821 aktiva lancar diluar persediaan. Sedangkan quick ratio pada PT
Adi Sarana Armada tahun 2013 sebesar 0,49592672. Interpretasinya sebagai
berikut ini : setiap Rp 1,00 utang dijamin oleh 0,49592672 aktiva lancar diluar
persediaan.
Quick ratio pada PT Adi Sarana Armada pada tahun 2012 sampai tahun
2013 mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu dari 4,33929821 (2012)
menjadi 0,49592672 (2013), penurunan angka quick ratio ini hampir 3 kali
lipat sendiri. Faktor utama penurunan angka quick ratio ini adalah penurunan
jumlah aset lancar dan persediaan di setiap tahunnya. Penurunan aset lancar

13
Angka quick ratio PT Adi Sarana Armada ini juga terbilang sangat
rendah (tidak mencapai angka 1). Hal ini mencerminkan bahwa PT Adi Sarana
Armada memiliki tingkat likuiditas di luar persediaan yang rendah dan hal ini
beresiko bagi prospek perusahaan ke depannya, karena minimnya aset atau
dana perusahaan di luar perusahaaan itu sendiri.

2.3.1.2 Ratio Aktivitas

Rasio ini melihat seberapa efisiensi penggunaan aset oleh perusahaan.


Rasio ini melihat seberapa besar dana tertanam pada aset perusahaan. Jika dana
yang tertanam pada aset tertentu cukup besar, sementara dana tersebut
mestinya bisa dipakai untuk investasi pada aset lain yang lebih produktif, maka
profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang seharusnya.
Ada beberapa rasio aktivitas, yaitu:
- Perputaran Piutang
- Rata-rata umur piutang
- Perputaran persediaan
- Perputaran aktiva tetap
- Perputaran total aktiva

 Perputaran Piutang
Perputaran piutang merupakan rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam menggunakan dana yang tersedia yang
tercermin dalam perputaran modal. Rasio perputaran piutang memberikan
pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya
perusahaan dalam penagihannya. Semakin cepat perputaran piutang
menandakan bahwa modal dapat digunakan secara efisien.
Perputaran piutang ini menunjukkan berapa kali sejumlah modal yang
tertanam dalam piutang yang berasal dari penjualan kredit berputar dalam satu
periode. Dengan kata lain, rasio perputaran piutang bisa diartikan berapa kali
suatu perusahaan dalam setahun mampu “membalikkan’ atau menerima

14
kembali kas dari piutangnya. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang
berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat
ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan model kerja yang tertanam
dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah
berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat
ditagih dalam bentuk uang tunai.

Berikut ini adalah data penjualan dan piutang pada PT Adi Sarana Armada
Tbk pada tahun 2012dan 2013 :

Piutang Dagang
Tahun Penjualan Piutang-pihak ketiga Piutang-pihak berelasi
2012 353.613.151.949 74.561.204.594 520.104.583
2013 494.677.613.896 106.605.320.977 1.578.074.066
Berikut adalah perhitungan perputaran piutang pada PT Adi Sarana
Armada pada tahun 2012 :

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 353.613.151.949 353.613.151.949


= = = 4,709736096
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 (74.561.204.594 + 520.104.583) 75.081.309.177

Berikut adalah perhitungan perputaran piutang pada PT Adi Sarana


Armada pada tahun 2013 :

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 494.677.613.896
= (106.605.320.977+1.578.074.066)
= 4,572583353
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Analisis :

15
4.75
4.7
4.65
4.6
4.55
4.5
2012 2013

Perputaran piutang PT Adi Sarana Armada pada tahun 2012 hingga


tahun 2013 relatif stabil, yaitu sebesar 4,709736096 (2012) dan 4,572583353
(2013). Penurunan tingkat perputaran ini tidak menurun sangat drastis,
sehingga dapat dikatakan bahwa perputaran piutang oleh perusahaan tersebut
relative stabil (tidak meningkat, tidak tetap, akan tetapi hanya turun sebesar
0,137152743). Pada kondisi seperti ini mengindikasikan bahwa dana yang
tersedia yang tercermin dalam perputaran modal PT Adi Sarana Armada Tbk
dan kualitas piutang perusahaan serta keberhasilan perusahaan dalam
penagihannya masih perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan semakin cepat
perputaran piutang menandakan bahwa modal dapat digunakan secara efisien.
Dengan demikian, PT Adi Sarana Armada Tbk terbilang kurang dapat
memaksimalkan penggunaan modal yang dimiliki dan jika tingkat perputaran
piutang rendah seperti ini berarti piutang dagang PT Adi Sarana Armada Tbk
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang
tunai.

 Day Sales Outstanding


Rata-rata umur piutang melihat berapa lama waktu yang diperlukan untuk
melunasi oiutang yang dipunyai oleh perusahaan (mengubah piutang menjadi
kas). Semakin lama rata-rata oiutang maka semakin besar dana yang tertanam
pada perusahaan. Angka yang tinggi ini bisa jadi dikarenakan adanya kebijakan
pemberian kredit yang lebih longgar, yang berarti semakinlama dana yan

16
tertanam pada piutang, semakin tinggi kemungkinan piutang jelek (tidak
terbayar).
Secara umum angka rata-rata umur piutang yang tinggi kurag baik bagi
perusahaan. Tetapi, ada trade off antara kebijakan kredit longgar dan kredit ketat.
Angka rata-rata yang tinggi mengandung resiko yang tinggi, tetapi perusahaan
bisa mengharapkan kenaikan keuntungan dari meningkatnya penjualan.
Sebaliknya, kebijakan kredit yang ketat akan memperkecil angka rata-rata umur
piutang, biaya dan resiko kredit macet menjadi berkurang, tetapi potensi
pendapatan juga mnejadi berkurang.

Berikut ini adalah data piutang dagang dan penjualan lancar pada PT Adi
Sarana Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :
Tahun Piutang Dagang Penjualan
Piutang-pihak ketiga Piutang-pihak berelasi
2012 74.561.204.594 520.104.583 353.613.151.949
2013 106.605.320.977 1.578.074.066 494.677.613.265

Berikut ini adalah perhitungan rata-rata umur piutang PT Adi Sarana Armada
pada tahun 2012

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔 (74.561.204.594 + 520.104.583) 75.081.309.177


= =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/365 353.613.151.949/365 968.803.156,02

= 77,499034464 hari

Berikut ini adalah perhitungan rata-rata umur piutang PT Adi Sarana Armada
pada tahun 2013

𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔 (106.605.320.977+1.578.079.066) 108.183.400.043


= = = 79,823585918 hari
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛/365 494.677.613.896/365 1.355.281.134

17
Analisis :

80

79

78

77

76
2012 2013

Angka tersebut diinterpretasikan sebagai berikut ini. Dalam satu periode satu
tahun yaitu pada tahun 2012, rata rata umur piutang PT ASSA 77,499034464 hari
dan pada tahun 2013, rata-rata umur oiutang perusahaan tersebut sebesar
79,823585918 hari. Hal ini menandakan bahwa rata-rata umur piutang PT ASSA
dari tahun 2012-2013 meningkat walaupun tidaak terlalu signifikan. Kenaikan
rata-rata umur piutang dari tahun 2012 sampai tahun 2013 sebesar
2,9994585995%. Menurut analisis kelompok kami, kondisi perusahaan dengan
rata-rata umur piutang yang terbilang tidak terlalu lama seperti ini akan
memberikan peluang pada perusahaan untuk mencegah terjadinya kemungkinan
piutang jelek, yaitu piutang yang tidak terbayarkan. Dengan kata lain, semakin
pendek rata-rata umur piutang dari angka tersebut, maka akan semakin baik bagi
profitabilitas PT ASSA, karena waktu untuk mengubah piutang menjadi kas juga
akan semakin cepat. Sebaliknya apabila rata-rata umur piutang PT ASSA pada
tahun-tahun berikutnya justru semakin meningkat, maka berarti terdapat resiko
yang harus dipertimangkan oleh perusahaan tersebut, hal ini dikarenakan adanya
indikasi bahwa akan timbul piutang jelek atau piutang yang tidak terbayarkan,
sehingga hal ini juga akan mempengaruhi atau bahkan menurunkan profitabilitas
PT ASSA.

 Inventory Turnover (perputaran persediaan)

Perputaran Persediaan adalah ukuran seberapa efisien sebuah perusahaan


dapat mengendalikan barang dagangan atau persediaannya. Perputaran Persediaan

18
menunjukkan berapa kali persediaan sebuah perusahaan dijual dan digantikan
dalam sebuah periode tertentu

Pada dasarnya suatu perusahaan yang baik adalah apabila persediaan


barang yang dijual/diproduksi cepat berganti sehingga biaya penyimpanan serta
tingkat kerusakan barang semakin rendah yang dapat menyebabkan kenaikan laba
perusahaan. Semakin tinggi rasio perputarannya semakin efisien perusahaan
tersebut dalam mengendalikan persediaannya.

Berikut ini adalah data beban pokok pendapatan dan persediaan pada PT
Adi Sarana Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Beban Pokok Pendapatan Persediaan


2012 230.300.154.355 1.731.356.454
2013 329.760.243.016 394.504.813

Berikut ini adalah perhitungan inventory turnover PT Adi Sarana Armada


pada tahun 2012

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 230.300.154.355


= = = 133,01718073
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 1.731.356.454

Berikut ini adalah perhitungan inventory turnover PT Adi Sarana Armada


pada tahun 2013
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 329.760.243.016
= = = 835,88395414
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 394.504.813

Analisis :

2012 2013

19
Dalam periode satu tahun 2012, maka inventoy turnover bagi PT ASSA
sebesar 133,01718073 dan pada tahun 2013 sebesar 835,88395414. Hal ini
menunjukan bahwa adaya peningkatan yang sangat signifikan atau melonjak dari
tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu sebesar 528,403%. Dengan angka perputaran
persediaan yang besar dan meningkatnya inventory turnover atau perputaran
persediaan PT ASSA ini mengindikasikan bahwa PT ASSA efektif dalam
mengelola persediaan yang dimiliki. Hal ini dibuktikan dengan jumlah persediaan
pada tahun 2013 yang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah persediaan pada
tahun seelumnya yaitu tahun 2012. Interpretasi lain terhadap perhitungan
inventory turnover atau perputaran persediaan ini adalah perusahan tersebut
semakin efisien mengendalikan persediaannya. Rasio perputaran yang tinggi
menandakan perusahaan yang bersangkutan tidak mengeluarkan biaya yang
terlalu banyak untuk membeli barang dagangannya dan dapat menghindari
pemborosan-pemborosan pada sumber daya perusahaanya apabila persediaan
tersebut tidak terjual sesuai dengan harapan. Rasio Perputaran Persediaan yang
tinggi ini juga menunjukan bahwa perusahaan dapat secara efektif menjual
persediaan yang dibelinya.

 Perputaran Aktiva Tetap

Semakin tinggi angka perputaran aktiva tetap, semakin efektif perusahaan


dalam mengelola asetnya. Rasio perputaran aktiva tetap menunujukaan sejauh
mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan. Pada beberapa industry (sector usaha) yang
mempunyai proporsi aktiva tetap yang tinggi, rasio ini cukup penting diperhatikan

Berikut ini adalah data pendapatan dan aktiva tetap pada PT Adi Sarana
Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Penjualan Aktiva Tetap


2012 353.613.151.949 435.661.177.548
2013 494.677.613.846 1.820.270.329.167

20
Berikut ini adalah perhitungan perputaran aktiva tetap PT Adi Sarana
Armada pada tahun 2012
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 353.613.151.949
= = = 0, 8116701
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 435.661.177.548

Berikut ini adalah perhitungan perputaran aktiva tetap PT Adi Sarana


Armada pada tahun 2013

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 494.677.613.846


= = = 0, 271760512
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 1.820.270.389.167

Analisis:

1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2012 2013

Dalam periode satu tahun 2012, maka inventoy perputaran aktiva tetap
bagi PT ASSA sebesar 0,8116701 kali dan pada tahun 2013 sebesar 0,271760512
kali. Kami menganalisis bahwa di satu sisi dengan melihat besarannya, adaya
tingkat penurunan yang sangat kecil sehingga dapat dikatakan bahwa perputaran
aktiva relative stabil (tidak naik maupun menurun drastis) sehingga tidak akan
terlalu berpengaruh terhadap perusahaan Akan tetapi, di sisi lain apabila
dipandang secara kompleks, tingkat perputaran aktiva tetap ini terbilang sangat
rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa PT ASSA tidak efektif dalam mengelola
asetnya. Dengan rasio perputaran aktiva tetap yang sangat rendah ini (tidak
mencapai angka 1, yang berarti 1 kali perputaran aktiva tetap), menunjukkan
bahwa PT ASSA tidak memiliki atau kurang memiliki kapabilitas untuk
menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki oleh
perusahaannya sendiri.

21
 Perputaran Total Aktiva

Berikut ini adalah data penjualan dan total aktiva pada PT Adi Sarana
Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Penjualan Total Aktiva


2012 353.613.151.949 2.108.998.307.963
2013 494.677.613.846 2.002.275.147.818

Berikut ini adalah perhitungan perputaran total aktiva PT Adi Sarana


Armada pada tahun 2012

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 353.613.151.949
= = 0,167668769
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 2.108.998.307.963

Berikut ini adalah perhitungan perputaran total aktiva PT Adi Sarana Armada
pada tahun 2013

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 494.677.613.896
= = 0,24705776
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 2.002.275.147.818

Analisis :

0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
2012 2013

Dalam periode satu tahun 2012, maka perputaran total aktiva bagi PT
ASSA sebesar 0, 167668769 kali dan pada tahun 2013 sebesar 0,24705776 kali.
Kami menganalisis bahwa di satu sisi dengan melihat besarannya, adaya tingkat
peningkatan walaupun hanya sedikit, dapat dikatakan bahwa perputaran total
aktiva relative stabil (tidak meningkat drastis namun juga tidak turun). Akan

22
tetapi, di sisi lain apabila dipandang secara kompleks, tingkat perputaran total
aktiva masih terbilang sangat rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa PT ASSA
tidak efektif dalam mengelola asetnya. Dengan rasio perputaran total aktiva yang
sangat rendah ini (tidak mencapai angka 1, yang berarti 1 kali perputaran total
aktiva), menunjukkan bahwa PT ASSA tidak memiliki atau kurang memiliki
kapabilitas untuk menghasilkan penjualan berdasarkan seluruh aktiva atau seluruh
aset yang dimiliki oleh perusahaannya sendiri.

2.3.1.3 Rasio Utang/Solvabilitas


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total
utangnya lebih besar dibandingkan dengan total asetnya. Rasio ini memfokuskan
pada sisi kanan atau kewajian perusahaan. Rasio yang tinggi berarti perusahaan
menggunakan utang atau financial leverage yang tinggi. Pengggunaan utang yang
tiggi akan meningkatkan profitabilitas, di lain pihak, utang yang tiggi akan
meningkatkan resiko. Jika penjualan tinggi, maka perusahaan bisa memperoleh
keuntungan yang tinggi ( karena hanya membayar bunga yang bersifat tetap).
Sebaliknya, jika penjualan turun , perusahaan terpaksa bisa mengalami kerugian,
karena adanya beban bunga yang tetap harus dibayarkan oleh perusahaan.

 DER (Debt To Equity Ratio)

Berikut ini adalah data total utang dan total ekuitas PT Adi Sarana
Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Total Utang Total Ekuitas


2012 1.376.044.230.936 732.954.077.027
2013 1.226.115.858.262 776.114.289.556

Berikut ini adalah perhitungan DER PT Adi Sarana Armada pada tahun 2012
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 1.376.044.230.936
= = 1,877394878
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 732.954.077.027

23
Berikut ini adalah perhitungan DER PT Adi Sarana Armada pada tahun 2013

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 1.226.115.858.262


= = 1,579813533
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 776.114.289.556

Analisis :

1.9
1.8
1.7
1.6
1.5
1.4
2013 2012

Angka ini diinterpretasikan seperti berikut ini. Pada tahun 2012, setiap Rp
1,877394878 dijamin oleh Rp 1,00 ekuitas perusahaan dan pada tahun 2013
setiap Rp1,579813533 dijamin oleh Rp 1,00 ekuitas perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa PT ASSA adalah perusahaan yang tidak solvable.,
dikarenakan total utangnya lebih besar dibandigkan dengan total modal
perusahaan. Di samping itu, rasio ini menunjukkan mengenai penggunaan
dana sebesar 187,7394878% dari kreditur pada tahun 2012 dan penggunaan
dana sebesar 157,9813533% dari kreditur pada tahun 2013. Terdapat
penurunan rasio ini dan apaila rasio DER atau debt to equity ratio PT ASSA
semakin menurun maka akan semakin baik untuk profitabilitas
perusahaannya. Alsannya adalah rasio yang tinggi berarti menandakan bahwa
perusahaan menggunakan utang/financial leverage yang tinggi. Hal ini juga
telah diuktikan dengan besarnya jumlah utang yang pada setiap tahun 2012
maupun 2013 pasti selalu jumlahnya lebih besar dari ekuitas perusahaan itu
sendiri. Penggunaan utang yang tinggi sebenarya dapat meningkatkan
profitabilitas PT ASSA karena dengan berutang bisa menambah permodalan
perusahaan, akan tetapi di lain pihak utang yang tinggi ini juga akan
menimbulkan sekaligus meningkatkan resiko. Jika PT ASSA dapat
memperoleh pendapatan yang tinggi maka perusahaan dapat memperoleh

24
keuntungan yang tinggi. Akan tetapi, sebaliknya apaila penjualan turun maka
PT ASSA harus siap menghadapi resiko kerugian.

 Debt Ratio
Berikut ini adalah data total utang dan total aset PT Adi Sarana Armada
Tk pada tahun 2012dan 2013 :
Tahun Total Utang Total Aset
2012 1.376.044.230.936 2.108.998.307.963
2013 1.226.115.858.262 2.002.275.147.818

Berikut ini adalah perhitungan Debt Ratio PT Adi Sarana Armada pada
tahun 2012
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 1.376.044.230.936
= = 0,652463411
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 2.108.998.307.963
Berikut ini adalah perhitungan Debt Ratio PT Adi Sarana Armada pada
tahun 2013
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 1.226.155.858.262
= = 0,6123813
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 2.002.275.147.818

Analisis :

0.66
0.64
0.62
0.6
0.58
2013 2012

Angka ini diinterpretasikan seperti berikut ini. Pada tahun 2012, setiap
Rp 0,652463411 dijamin oleh Rp 1,00 aset perusahaan dan pada tahun 2013
setiap Rp 0,6123813 dijamin oleh Rp 1,00 aset perusahaan. Sama dengan
halnya Det to Equity Ratio, hal ini juga menunjukkan bahwa PT ASSA adalah
perusahaan yang tidak solvable., dikarenakan total utangnya lebih besar
25
dibandigkan dengan total asetnya. Di samping itu, rasio ini menunjukkan
mengenai penggunaan dana sebesar 65,2463411% dari kreditur pada tahun
2012 dan penggunaan dana sebesar 61,23813% dari kreditur pada tahun 2013.
Terdapat penurunan rasio ini dan apaila pnilai Debt Ratio PT ASSA semakin
menurun maka akan semakin baik untuk profitabilitas perusahaannya.
Alsannya adalah rasio yang tinggi berarti menandakan bahwa perusahaan
menggunakan utang/financial leverage yang tinggi pula. Hal ini juga telah
diuktikan dengan besarnya jumlah utang yang pada setiap tahun 2012 maupun
2013 pasti selalu jumlahnya lebih besar daripada aset yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri. Penggunaan utang yang tinggi sebenarya dapat
meningkatkan profitabilitas PT ASSA karena dengan berutang bisa
menambah permodalan perusahaan, akan tetapi di lain pihak utang yang tinggi
ini juga akan menimbulkan sekaligus meningkatkan resiko.

2.3.1.4 Rasio Profitabilitas


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
atau profitabilitas pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Ada 3
rasio yang sering digunakan, yaitu net profit margin, Return On Asset (ROA),
dan Return On Equity (ROE).
 NPM (Net Profit Margin)
Net profit marginmenghitung sejauh mana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba ersihpada tingkat penjuala tertentu. Rasio ini bisa dilihat
secara langsung pada analisis common size. Untuk laporan laba rugi, rasio ini
bisa juga diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-
biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan di periode tertentu.
Profit margin yang tingggi menunjukkan kemampuan prusahaan
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum,
rasio yang rendah menunjukkan ketidakefisien manajemen.
Berikut ini adalah data laba bersih dan penjualan PT Adi Sarana Armada
Tk pada tahun 2012dan 2013 :

26
Tahun Laba Bersih Penjualan
2012 10.558.521.204 353.613.151.949
2013 43.165.212.529 494.677.613.846

Berikut ini adalah perhitungan NPM PT Adi Sarana Armada pada tahun
2012
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 10.588.521.204
= = 0,029943799 = 2,9943799%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 353.613.151.949
Berikut ini adalah perhitungan NPM PT Adi Sarana Armada pada tahun
2013
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 43.165.212.529
= = 0,08725928 = 8,725928%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 494.677.613.896

Analisis :

10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2013 2012

Net profit margin (NPM) PT ASSA pada tahun 2012 sebesar 2,9943799%
dan tahun 2013 sebesar 8,725928%. Tingkat perubahan rasio ini membuktikan
bahwa adanya peningkatan net profit margin PT ASSA dan hal ini
menujnjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tingii
pada tingkat penjualan tertentu. Maka dapat dikatakan bahwa PT ASSA
memiliki tingkat keefektifan dan keefisienan dalam manajemen perusahaan.
Dengan kata lain, PT ASSA memiliki kemampuan dalam menekan biaya-
biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.

 ROA (Return On Asset)

27
Return on asset (ROA) mengukur kemamuan perushaan menghasilkan
laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Rasio yang tinggi
menunjukkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset, yag berarti semakin
baik.
Berikut ini adalah data laba bersih dan total aset PT Adi Sarana Armada
Tk pada tahun 2012dan 2013 :
Tahun Laba Bersih Total Aset
2012 10.558.521.204 2.108.998.307.963
2013 43.165.212.529 2.002.275.147.818

Berikut ini adalah perhitungan ROA PT Adi Sarana Armada pada tahun
2012
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 10.588.521.204
= = 0,005020639972
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 2.108.998.307.963
= 0,5020639972%
Berikut ini adalah perhitungan ROA PT Adi Sarana Armada pada tahun
2013
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 43.165.212.529
= = 0,021558036 = 2,1558036%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 2.002.275.147.818

Analisis :

4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
2013 2012

Return On Asset (ROA) PT ASSA pada tahun 2012 sebesar


0,5020639972% dan tahun 2013 sebesar 2,1558036%. Tingkat perubahan
rasio ini membuktikan bahwa adanya peningkatan ROA pada PT ASSA dan
hal ini menujnjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
tingii pada tingkat aset tertentu. Maka dapat dikatakan bahwa PT ASSA

28
memiliki tingkat keefektifan dan keefisienan dalam manajemen perusahaan.
Prospek dan profitabilitas PT ASSA juga dapat terlihat dari peningkatan laba
bersih sendiri yang meningkat secara signifikan, yaitu menjadiberkisar 3 kali
lipat dari jumlah laba bersih awal dan dari perubahan hasil rasio ROA sendiri
yaitu dari 0,5020639972% menjadi 2,1558036%

 ROE (Return On Equity)

Return on euity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasikan


laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran
profitabilitas dilihat darisudut pandang pemegang saham. Angka yang tinggi
untuk ROE menunjukkkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Rasio ROE tidak
memperhitungjan divine maupun capital gain untuk pemegang saham. Karena
itu rasio ini bukan pengukur return (tingkat pengembalian) yang diterima
pemegang saham yang sebenarnya. ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat
penggunaan utang (leverage keuangan ) perusahaan.

Berikut ini adalah data laba bersih dan total ekuitas PT Adi Sarana
Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Laba Bersih Total Ekuitas


2012 10.558.521.204 732.954.077.027
2013 43.165.212.529 776.114.289.556

Berikut ini adalah perhitungan ROE PT Adi Sarana Armada pada tahun
2012
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 10.588.521.204
= 732.954.077.027 = 0.014446363 = 1,4446363%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Berikut ini adalah perhitungan ROE PT Adi Sarana Armada pada tahun
2013
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 43.165.212.529
= 776.119.289.556 = 0,055616724 = 5,5616724%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Analisis :

29
6.00%

4.00%

2.00%

0.00%
2013 2012

Return On Equity (ROE) PT ASSA pada tahun 2012 sebesar


1,4446363% dan tahun 2013 sebesar 5,5616724%. Tingkat perubahan rasio
ini membuktikan bahwa adanya peningkatan ROE pada PT ASSA dan hal ini
menujnjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tingii
pada tingkat modal tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keaikan ROE
dari tahun 2012 ke tahun 2013 yang meningkat berkisar 3 kali lipat sendiri
sehingga PT ASSA memiliki tingkat keefektifan dan keefisienan dalam
manajemen perusahaan. Selain itu, PT ASSA memiliki profitabilitas yang
dapat dilihat dari sudut pandang pemegang saham.

 EPS (Earning Per Share)


Laba per saham adalah ukuran profitabilitas yang sangat berguna dan
apabila dibandingkan dengan Laba per Saham pada perusahaan sejenisnya,
Laba per Saham ini akan memberikan suatu gambaran yang sangat jelas
tentang kekuatan profitabilitas antara perusahaan yang bersangkutan dengan
perusahaan pembandingnya. Perlu diketahui bahwa perusahaan
pembandingnya harus merupakan perusahaan yang bergerak di jenis industri
yang sama. Earning per Share atau EPS ini apabila dihitung selama beberapa
tahun, maka akan menunjukan apakah profitabilitas perusahaan tersebut
semakin membaik atau malah semakin memburuk. Investor biasanya akan
menginvestasikan dananya pada perusahaan yang Laba per Sahamnya yang
terus meningkat.

Berikut ini adalah data laba bersih dan jumlah saham yang beredar PT Adi
Sarana Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

30
Tahun Laba bersih Jumlah Saham Yang Beredar
2012 10.558.521.204 3.397.500.000
2013 43.165.212.529 3.397.500.000

Berikut ini adalah perhitungan EPS PT Adi Sarana Armada pada tahun
2012

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 10.558.521.204


= = 3,107732509
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 3.397.500.000
Berikut ini adalah perhitungan EPS PT Adi Sarana Armada pada tahun
2013
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 43.165.212.529
= = 12,70499265
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 3.397.500.000

Analisis :

20.00%

10.00%

0.00%
2013 2012

Berdasarkan EPS pada PT Adi Sarana Armada pada tahun 2012 yang
sebesar 3,107732509 dan meningkat drastis hingga menjadi 12,70499265
pada tahun 2013 menunjukkan bahwa pada PT Adi Sarana Armada berhasil
dalam meningkatkan jumlah pendapatan pendapatan yang diterima per setiap
lembar saham biasa yang beredar. Selain itu, hal ini menandakan bahwa
profitabilitas perusahaan tersebut semakin membaik karena para investor
biasanya akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang laba per
sahamnya terus meningkat sehingga dengan kondisi perusahaan dengan
profitabilitas yang cukup tinggi tersebut bisa menarik para investor. Sebab
laba per lembar saham (EPS) yang dibagikan kepada para investor yang tinggi
seperti ini maka menandakan bahwa PT Adi Sarana Armada mampu
memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham.

31
2.3.1.5 Rasio Pasar
Rasio pasar mengukur harga pasar saham perusahaan, relative terhadap
nilai bukunya. Sudut pandang rasio ini leih banyak berdasar pada sudut
pandang investor atau calon investor, meskipun pihak manajemen juga
berkepentingan terhadap rasio-rasio ini.
 PER

PER melihat harga saham relative terhadap earning-nya. Perusahaan


yang diharapkan tumbuh dengan tingkat pertumuha yang tinggi (yang berarti
mempunyai prospekyang baik), biasanya mempunyai PER yang tinggi.
Sebaliknya, perusahaan yang diharapkan mempunyai pertumbuhan yang
rendah akan memiliki PER yang rendah juga.

Berikut ini adalah data harga per lembar saham dan earnings per share
PT Adi Sarana Armada Tk pada tahun 2012dan 2013 :

Tahun Harga per Lembar Saham Earnings Per Share (EPS)


2012 100 3,107732509
2013 100 12,70499265

Berikut ini adalah perhitungan PER PT Adi Sarana Armada pada tahun
2012 :

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 100


= = 32,17780157
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 3,107732509

Berikut ini adalah perhitungan PER PT Adi Sarana Armada pada tahun
2013 :

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 100


= = 7,870921515
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 12,70499265

32
Chart PER
40

30

20

10

0
2013 2012

Analisis :

Berdasarkan pada PER PT ASSA pada tahun 2012 sebesar


32,17780157 dan pada tahun sebesar 7,870921515. Maka dapat diketahui
bahwa terjadi penurunan yang sangat drastis dengan presentase penurunan sebesar
75,53928133% . Hal ini menunjukkan bahwa nilai harga saham menurun drastis
sehingga dapat dikatakan harga saham menjadi murah. Dengan harga saham yang
murah ini, akan memberikan prospek pertumbuhan yang baik bagi perusahaan,
sebab ada kemungkinan besar harga saham masih murah dan didukung prospek
bisnis yang bagus dalam jangka panjang. Semakin besar PER, ada kemungkinan
harga saham perusahaan akan menjadi semakin sulit untuk naik lebih tinggi.
Namun, implikasi lain dari harga saham yang murah ini juga memunculkan
kemungkinan saham tersebut sulit untuk laku.

 PBV

PBV sama-sama berguna untuk melihat harga wajar suatu saham. Berbeda
dengan PER yang berfokus pada laba bersih, PBV berfokus pada ekuitas
perusahaan.

33
Berikut adalah data harga per lembar saham, modal dan jumlah saham yang
beredar :

Tahun Harga Per Modal Jumlah Saham yg


Lembar Saham Beredar
2012 100 732.954.077.027 3.397.500.000
2013 100 776.119.289.556 3.397.500.000

Berikut ini adalah perhitungan PBV PT Adi Sarana Armada pada tahun
2012 :

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


=
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 ⁄𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
100 100
= = = 0,46353518
732.954.077.027⁄3.397.500.000 215,733356

Berikut ini adalah perhitungan PBV PT Adi Sarana Armada pada tahun
2013

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


=
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 ⁄𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
100 100
= = = 0,4377548718
776.119.289.556⁄3.397.500.000 228,4383486

Chart PBV
0.47
0.46
0.45
0.44
0.43
0.42
2013 2012

Analisis :

34
Berdasarkan perhitungan PBV PT ASSA menurun pada tahun 2013
sebesar 0,0257803082%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam
menciptakan nilai perusahaan relative terhadap jumlah modal yang diinverstasikan
relative kecil. Hal ini dukarenakan perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya
mempunyai rasio PBV diatas 1. Menunjukkan bahwa nilai pasarsaham lebih besar dari
nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV, maka semakin tinggi perusahaan dinilai oleh
investor dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan diperusahaan.

2.3.2 Analisis Perbandingan

Perusahaan
Rasio
2013 2012
Rasio Likuiditas
Rasio Lancar 0,497 1,098
Rasio Quick 0,496 4,339

Rasio Aktivitas
Perputaran Piutang 4,572 4,710
Rata-rata Umur 79,823 77,499
Perputaran Persediaan 835,884 133,017
Perputaran Aktiva tetap 0, 272 0, 812

Perputaran Total Aktiva 0,247 0,168

Rasio Solvabilitas
DER (Debt to Equity Ratio) 1,580 1,877

Debt Ratio 0,612 0,652

Rasio Profitabilitas
NPM (Net Profit Margin) 8,726 2,994

ROA (Return on Asset) 2,156 0,005

35
ROE (Return On Equity) 5,562 1,445
EPS (Earning Per Share) 12,705 3,108

Rasio Pasar
PER 7,871 32,178
PBV 0,438 0,463

Berikut ini adalah penjelasan analisis perbandingan secara keseluruhan pada PT


ASSA pada tahun 2012-2013 :

 Segi rasio likuiditas

Berdasarkan analisis, tingkat likuiditas PT ASSA pada tahun 2012 lebih


baik daripada tahun 2013. Kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka pendek PT ASSA dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan
sebesar 0,60124771. Faktor utamanya adalah menurunnya jumlah aktiva lancar
yang dimiliki oleh perusahaan dan penurunnya sangat drastis yaitu dengan
persentase sebesar 58,223324%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perusahaan
cukup membahayakan bagi perusahaan itu sendiri, karena persentase dalam hal
ini jumlah kewajiban jangka pendek lebih besar daripada aktiva atau aset lancar
yang dimilikinya, sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun 2012 PT ASSA
tidak memiliki ketersediaan dana yang baik.

Selain itu, kami menganalisis lebih detail lagi bahwa penurunan rasio
lancar ini pada tahun 2013 ini disebabkan oleh menurunnya aktiva lancar dan
penurunan aktiva lancar atau aset lancar perusahaan ini faktor utamanya adalah
penurunan yang sangat drastis pada jumlah kas dan setara kas. Persentase
penurunan sebesar 96,08565889% sendiri.

Di samping rasio lancar, quick ratio juga mengalami penurunan pada


tahun 2013. Faktor utamanya adalah menurunnya aktiva lancar dan persediaan
pada tahun 2013, masing-masing secara berurutan sebesar 58,22236505% dan
7,684232627%. Hasil indikasinya adalah bahwa tingkat likuiditas perusahaan di

36
luar persediaan pada tahun 2012 lebih baik daripada 2013. Menurut kelompok
kami, dengan kondisi perusahaan seperti ini dimana jumlah aktiva lancar dan
persediaan yang dimiliki perusahaan menurun drastis dan terus-menerus maka
pihak perusahaan perlu mewaspadai.

 Segi Rasio Aktivitas

Perputaran piutang pada tahun 2012 lebih baik daripada tahun 2013, hal ini
ditandai dengan penurunannya yang sebesar 0,137152743. Danalisis lebih lanjut
yaitu hal ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang sebanding dengan
meningkatnya total piutang usaha perusahaan. Pendapatan meningkat sebesar
39,82931202%. Analisisnya adalah penggunaan modal PT ASSA pada tahun 2013
lebih baik pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013, namun masih
terbilang masih stabil karena penurunan tidak drastis.

Berkaitan dengan rata-rata umur piutang, mengalami peningkatan pada


tahun 2013 daripada tahun sebelumnya, peningkatan sebesar 2,9994585995. Hal
ini disebabkan dengan kenaikan pendapatan sebesar 39,82931202% dan kenaikan
piutang dagang 44,08831736%. Dari hasil perbandingan ini, mengindikasikan
bahwa tingkat penanaman dana perusahaan pada tahun 2013 lebih baik dari pada
tahun 2012. Menurut kelompok kami, setelah kami menganalisis lebih dalam kami
mendapati bahwa waktu rata-rata umur piutang yang tidak terlalu lama ini akan
memunculkan peluang tingkat profitabilitas perusahaan akan meningkat. Hal ini
dikarenakan waktu untuk mengubah piutang menjadi kas menjadi lebih cepat.

Perputaran persediaan pada PT ASSA pada tahun 2013 lebih baik dan
meningkat pesat dari tahun sebelumnya 2012. Kenaikan perputaran persediaan
sangat drastis dengan persentase 528,403%. Faktor utama dalam hal ini adalah
penurunan persediaan yang sangat drastis dengan presentase sebesar
77,21411948%. Maka dapat dianalisis bahwa keefektifan perusahaan dalam
mengelola persediaan yang dimiliki perusahaan pada tahun 2013 semakin maju
dan meningkat pesat serta hal ini dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

37
Perputaran aktiva tetap pada tahun 2012 lebih baik daripada tahun 2013
sebesar 53,9909588. Dari sini, kami menganalisis bahwa dengan persentase
penurunan tingkat perputaran aktiva tetap ini mengindikasikan bahwa tingkat
keefektifan perusahaan dalam mengelola aset pada tahun 2013 tidak sebaik pada
tahun 2012. Selain itu, hal ini menandakan bahwa perusahaan kurang memiliki
daya kapabiltas yang menurun dalam menghasilkan pendapatan berdasarkan aktiva
tetap yang dmilikioleh perusahaan. Di samping itu, perputaran total aktiva pada
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,079388991. Menurut kelompok
kami, bahwa terdapat peningkatan dari perputaran total aktiva tetapi kami
beranggapan bahwa angka ini masih relative sangat kecil, hanya berkisar angka
yang tidak mencapai angka 1. Jadi, kami berpendapat bahwa tingkat keefektifan
perusahaan dalam mengelola keseluruhan asetnya dalam menghasilkan
pendapatan.

 Segi Rasio Utang (Solvabilitas)

Debt to Equity Ratio PT ASSA pada tahun 2012 lebih besar dibanding tahun
2013, akan tetapi penurunnya tidak stabil sehingga masih stabil. Penurunan tersebut
hanya sebesar 0,297581345. Hal ini menandakan bahwa proporsi modal sendiri
masih rendah untuk membiayai aktiva. Namun di sisi lain, angka debt to equity
ratio yang menurun pada 2013 mengindikasikan bahwa tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap pihak luar semakin menurun sehingga beban perusahaan juga
semakin menurun. Dengan hasil analisis seperti, maka kami berpedapat bahwa pada
umumnya PT ASSA tidak solvable, dikarenakan berdasar pada data tahun 2012 dan
2013, total utang lebih besar dariipada total modal perusahaan yang dimiliki.

Debt ratio pada tahun 2013 mengalami penurunan yang kecil, yaitu sebesar .
sama halnya dengan debt to euity ratio, dengan melihat analisis ini juga
menunjukkan bahwa pada umumnya PT ASSA ini juga tidak solvable, dikarenakan
berdasar pada data tahun 2012 dan 2013, total utang lebih besar daripada total aset
yang dimiliki.akan tetapi, penurunan ini memberi kabar baik bagi perusahaan, sebab
dengan tingkat debt ratio yang rendah menunjukkan bahwa tingkat financial

38
leverage ataun penggunaan utang yang rendah. Hal ini telah dibuktikan dengan
jumlah utang pada tahun 2013 menurun sebesar.

 Segi Rasio Profitabilitas

NPM atau Net Profit Margin PT ASSA meningkat dari tahun 2012 ke tahun
2013, peningkatan ini sebesar. Tingkat perubahan rasio yang meningkat ini
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada
tingkat penjualan tertentu semakin baik. Maka, dapat dianalisis lebih lanjut lagi
bahwa dengan adanya rasio ini juga mengindikasikan tingkat keefisienan dan
keefektifan perusahaan dalam manajemen juga semakin membaik. Dengan kata lain,
pada tahun 2013 ini PT ASSA mampu menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi)
dalam perusahaan.

ROA PT ASSA pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan yang rastis
yaitu sebesar. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat aset
tertentu semakin membaik. Sama halnya dengan ROA, ROE PT ASSA juga
mengalami peningkatan, yaitu sebesar. Maka dapat dikatakan bahwa PT ASSA juga
memiliki kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat modal
tertentu yang semakin membaik pula. Hal ini dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan yang dilihat dari sudut pandang pemegang saham.

Terlebih lagi, berdasarkan EPS PT ASSA yang meningkat sangat drastis


yaitu sebesar . Pada tahun 2013 menunjukkan bahwa pada PT Adi Sarana Armada
berhasil dalam meningkatkan jumlah pendapatan pendapatan yang diterima per
setiap lembar saham biasa yang beredar dan dengan hal ini profitabilitas perusahaan
yang dapat lebih meningkat lagi, sebab dengan meningkatnya EPS perusahaan akan
lebih menarik perhatian dari para investor.

 Segi Rasio Pasar


Berdasarkan pada PER PT ASSA pada tahun 2012 terjadi penurunan yang
sangat drastic. Hal ini menunjukkan bahwa nilai harga saham menurun drastis
sehingga dapat dikatakan harga saham menjadi murah. Dengan harga saham yang
murah ini, akan memberikan prospek pertumbuhan yang baik bagi perusahaan,

39
sebab ada kemungkinan besar harga saham masih murah dan didukung prospek
bisnis yang bagus dalam jangka panjang.

Berdasarkan perhitungan PBV PT ASSA menurun pada tahun 2013. Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan
relative terhadap jumlah modal yang diinverstasikan relative kecil. Hal ini
dukarenakan perusahaan yang berjalan dengan baik umumnya mempunyai rasio
PBV diatas 1. Menunjukkan bahwa nilai pasarsaham lebih besar dari nilai bukunya.
Semakin besar rasio PBV, maka semakin tinggi perusahaan dinilai oleh investor
dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan diperusahaan.

2.3.3 Analisis Common Size

Analisis Common Size yaitu analisis terhadap laporan keuangan baik neraca
maupun laba rugi yang dilakukan dengan jalan menjadikan angka-angka yang terdapat
di neraca dan laba rugi. Laba sebagai persentase dari suatu nilai dasar (common
based). Angka-angka yang ada di laporan neraca nilai dasarnya adlah total aktiva,
dengan demikian total aktiva dinyatakan sebagai 100%. Sedangkan angka-angka yang
ada di laporan laba rugi nilai dasarnya adalah penjualan netto (bersih), dengan
demikian penjualan netto dinyatakan sebagai 100%. Lapran keuangan (neraca dan laba
rugi) akan terlihat seagai laporan yang memuat angka persentase-persentase.

Dengan melakukan analisi Common Size baik terhadap neraca maupun laba
rugi pada setiap periode dan membandingkannya dengan analisis Common Size dari
neraca dan laba rugi periode yang lain, maka dengan mudah kita dapat melakukan
interpretasi dan penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan sebagai dasar dalam
pengamilan keputusan.

Berikut ini adalah cara perhitungan analisis Common Size dan hasilnya :

1. Cara perhitungan analisis Common Size

a. Aset

40
 Kas
2013 2012

12.352.396.796 315.567.713.027
= 0,00616918 = 0,14962919
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,616918% = 14,9629192%

 Piutang Usaha-Pihak Ketiga


2013 2012

106.605.320.977 74.561.204.594
= 0,053242093 = 0,035353847
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963

= 5,3242093% = 3,5353847%

 Pihak Berelasi
2013 2012

1.578.078.066 520.104.583
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,000788142463 = 0,0002466121387
= 0,0788142463%
= 0,02466121387%

 Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga


2013 2012

5.059.445.979 7.600.014.551
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,002526848514 = 0,003603613396

41
= 0,2526848514% = 0,3603613396%

 Pendapatan Yang Belum Ditagih


2013 2012

7.116.125.312 13.742.058.104
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,003554019697 = 0,00651591708
= 0,3554019697% = 0,6515917085%

 Persediaan Kendaraan Bekas


2013 2012

394.509.813 1.731.356.454
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,0001970307695 = 0,0008209378112
= 0,01970307695% = 0,08209378112%

 Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka Lainnya


2013 2012

35.218.918.771 11.449.327.527
= 0,01758945
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,00542879882
= 1,758945% = 0,542879882%

 Pajak Dibayar Dimuka


2013 2012

13.679.961.937 10.489.396.708
= 0,006832208825 = 0,004973639223
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963

42
= 0,6832208825% = 0,4973639223%

 Total Aset Lancar


2013 2012

182.004.758.651 435.661.177.584
= 0,090898975 = 0,206572559
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 9,0898975%
= 20,6572559%
 Piutang Pihak Berelasi
2013 2012

5.113.488.327 5.271.119.998
= 0,002553838984 = 0,002499347667
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963

= 0,2553838984% = 0,2499347667%

 Deposito Berjangka Yang Dibaca Penggunanya


2013 2012

2.103.605.588 2.657.634.748
= 0,001050607651 = 0,001260140769
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963

= 0,1050607651% = 0,1260140769%

 Estimasi Tagihan Pajak penjualan


2013 2012

20.669.844.678
= 0,009800787702
2.108.998.307.963

43
30.358.290.084 = 0,9800787702%
= 0,015161897
2.002.275.147.818

= 1,5161897%

 Aset Pajak Tangguhan, Netto


2013 2012

118.023.552 99.072.141
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,00005894472205 = 0,00004697592249
= 0,005894472205%
= 0,004697592249%

 Aset Tetap, Netto


2013 2012

1.781.694.046.354 1.643.770.606.000
= 0,88983477 = 0,779408215
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963

= 88,983477% = 77,9408215%

 Aset lain-lain
2013 2012

882.935.262 868.852.850
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 0,0004409659998 = 0,0004339327946
= 0,04409659998%
= 0,04339327946%

 Total Aset Tidak Lancar


2013 2012

44
1.820.270.389.167 1.673.337.130.415
= 0,9091010253 = 0,793427441
2.002.275.147.818 2.108.998.307.963
= 90,91010253%
= 79,3427441%

45
b. LIABILITAS DAN EKUITAS
Total Liabilitas Jangka Pendek
396.686.090.694
2012 𝑥100% = 18,81%
2.108.998.307.963

Total Liabilitas Jangka Panjang


979.358.140.242
2012 𝑥100% = 46,44%
2.108.998.307.963

Ekuitas – Neto
732.969.886.275
2012 𝑥100% = 34,75% +
2.108.998.307.963

100,00%
Total Liabilitas Jangka Pendek
366.203.808.697
2013 𝑥100% = 18,29%
2.002.275.147.818

Total Liabilitas Jangka Panjang


859.952.049.565
2013 𝑥100% = 42,95%
2.002.275.147.818

Ekuitas –Neto
776.119.289.556
2013 𝑥100% = 38,76% +
2.002.275.147.818
100,00%

46
2. Hasil Analisis Common Size
PT ADI SARANA ARMADA Tbk.
LAPORAN NERACA
Tahun 2012 (%) Tahun 2013 (%)
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas 14,936 0,617
Piutang Usaha
Pihak Ketiga 3,535 5,324
Pihak Berelasi 0,025 0,079
Piutang Lain-lain
Pihak ketiga 0,360 0,253
Pendapatan yang belum ditagih 0,651 0,355
Persediaan kendaraan bekas 0,082 0,020
Biaya dibayar dimuka 0,543 1,759
Pajak dibayar dimuka 0,497 0,683
Total aktiva lancar 20,656 9,090

Aktiva Tidak Lancar


Piutang pihak berelasi 0,250 0,255
Deposito berjangka 0,126 0,105
Estimasi tagihan pajak PPh 0,980 1,516
Aset pajak tangguhan, neto 0,005 0,006
Asset tetap, neto 77,940 88,983
Asset lain-lain 0,043 0,044
Total Aktiva tidak lancar 79,344 90.910
TOTAL AKTIVA 100,00 100,00

PASSIVA
Liabilitas Jangka Pendek
Total Liabilitas Jangka Pendek 18,81 18,29

47
Liabilitas Jangka Panjang 46,44 42,95
Total Liabilitas Jangka Panjang
34,75 38,76
Ekuitas –Neto
100,00% 100,00%
TOTAL

Analisis Common Size pada laporan neraca PT Adi Sarana Armada Tbk adalah
sebagai berikut :
Analisis Common Size pada sisi aktiva laporan neraca tersebut menunjukkan
bahwa PT Adi Sarana Armada menginvestasikan aset perusahaan sebagian besar
kepada aset tidak lancarnya, yaitu sebesar 79,3427441% pada tahun 2012 dan
90,9400684% pada tahun 2013. Dari angka hasil perhitungan analisis common size
pada komponen aset tidak lancar ini dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aset
tidak lancar perusahaan sebesar 11,5973243%. Jumlah aset tidak lancar ini jauh
melebihi aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan tersebut yang hanya sebesar
20,6572559% pada tahun 2012 dan 9,0898975% pada tahun 2013. Apabila
ditinjau secara analisis Common Size, hal ini berbanding berbalik dengan hasil
perhitungan analisis aset tidak lancar, bahwa aset lancar PT Adi Sarana Armada dri
tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 11,5673584%.
Berdasarkan analisis Common Size ini juga dapat dianalisis bahwa PT Adi Sarana
Armada Tbk menginvestasikan sebagian besar asetnya pada aset tetap neto yaitu
sebesar 77,9408215% pada tahun 2012 dan 88,983477% pada tahun 2013. Hal ini
menunjukkan bahwa PT Adi Sarana Armada Tbk memiliki aset atau investasi yang
paling besar dalam wujud aset tetap neto ini. Dengan perhitungan analisis common
size dapat terlihat bahwa aset tetap neto meningkat cukup signifikan yaitu sebesar

48
11,0426555% dari tahun 2012 ke tahun 2013. Selain itu, sumber aset atau kekayaan
PT Adi Sarana Armada Tbk yang terendah ada pada aset pajak tangguhan neto yaitu
sebesar 0,004697592249% pada tahun 2012 dan 0,005894472205% pada tahun
2013. Terjadi peningkatan sebesar 0,001196879956%. Dari tahun 2012 ke tahun
2013.
Analisis Common Size pada sisi passiva PT Adi Sarana Armada Tbk
mengindikasikan bahwa sebagian besar liabilitas perusahaan jangka panjang lebih
mendominasi dari total liabilitas perusahaan. Liabilitas jangka panjang perusahaan
sebesar 46,64% pada tahun 2012 dan 42,95% pada tahun 2013 Penurunan hanya
terjadi sebesar 3,69%. Untuk kewajiban jangka pendek atau liabilitas jangka pendek
PT Adi Sarana Armada Tbk memiliki persentase sebesar 18,81% pada tahun 2012
dan 18,29% pada tahun 2013. Terjadi penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013
sebesar 0,52%. Penurunan liabilitas perusahaan pada masing-masing liabilitas jangka
panjang maupun liabilitas jangka pendek ini mengindikasikan bahwa PT Adi Sarana
Armada mengalami kemajuan karena pada tahun 2013 perusahaan tidak memiliki
liabilitas yang jumlahnya lebih besar dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012.
Apabila ditinjau dan dianalisis lebih lanjut lagi, kita bisa mengetahui bahwa
perusahaan memiliki kewajiban jangka pendek yang paling besar dalam bentuk
pinjaman bank sebesar pada tahun 2012 dan menurun menjadi pada tahun 2013. Dari
hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa modal usaha PT Adi Sarana Armada paling
banyak berasal dari pinjaman bank. Akan tetapi, kondisi perusahaan dalam hal ini
menandakan kondisi yang baik bagi perusahaan pada tahun 2013, sebab pada tahun
2013 tersebut perusahaan memiliki pinjaman bank dengan persentase yang lebih kecil
dari tahun sebelumnya, sehingga menunjukkan bahwa perlahan PT Adi Sarana
Armada bisa mengefektifkan aset yang dimiliki dan disertai manajemen yang cukup
bagus sehingga memunculkan peluang perusahaan untuk lebih bisa memaksimalkan
laba maupun profitabilitas perusahaan dan tidak lagi bergantung pada pinjaman bank.
Di sisi lain apabila dilihat dari hasil perhitungan analisis common size liabilitas,
persentase liabilitas yang terkecil ada pada utang pajak yaitu sebesar 0,097126% pada
tahun 2013 dan sedangkan pada 2012 komponen liabilitas yang paling kecil ada pada
liabilitas imbalan kerja jangka pendek sebesar 0,025446%.

49
Sedangkan pada sisi passive bagian ekuitas, analisis common size menunjukkan
bahwa sebagian besar modal perusahaan ada pada modal saham yang ditempatkan
dan disetorkan penuh. Di samping itu, keseluruhan total ekuitas yang dimiliki oleh PT
Adi Sarana Armada Tbk meningkat dari tahun 2012 yang sebesar 34,75% menjadi
38,76% pada tahun 2013. Hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki
kemajuan dalam permodalan, secara khususnya hal ini dipengaruhi dan ditunjang
oleh saldo laba yang dicadangkan dan saldo laba yang belum dicadangkan pada tahun
2013 mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu sebesar 0,86633644% pada
tahun 2012 hingga menjadi 3,01834584%. Hal ini menandakan bahwa faktor utama
ekuitas perusahaan ini meningkat sebesar 2,1520094%, meskipun angka ini jika
terlihat masih relative kecil, akan tetapi perubahan ini tetap berarti bagi permodalan
PT ASSA untuk menunjang profitabilitas perusahaan ke depannya.

2.3.4 Analisis Indeks

Analisis indeks umumnya dilakukan terhadap laporan neraca. Seperti halnya


dengan angka indeks lainnnya (missal indeks harg konsumen), diperoleh dengan
membagi angka-angka yang akan dijadkan indeks dengan angka-angka yang bersesuain
dengan tahun dasar terseut. Dengan kata lain setiap komponen dari aktiva maupun
passive yang akan dicari indeksnya dibagi dengan angka-angka dari aktiva maupun
pasiiva yang bersesuaian dengan tahun dasar dikalikan dengan 100%. Analisis indeks
membutuhkan leih dari satu periode laporan neraca.
Pemilihan tahun dasar tidak selalu harus tahun yang pertama dari serangkaian
laporan neraca yang berurutan. Hal ini sangat bergantung pada pertimangan seorang
analisis. Bisa saja penetapan tahun dasar dipilih pada taun dimana operasi ekonomi pada
umumnya berjalan normal atau pertimbangan lainnya. Dengan demikian laporan neraca
masa-masa krisi ekonomi terjadi jarang ditetapkan pada tahun dasar.
Kelompok kami menganalisis indeks dengan asumsi tahun dasar 2012, berikut
adalah cara perhitungan kelompokkami dalam analisi indeks :
1. Cara perhitungan Analisis Indeks
Keterangan 2012 2013

50
Aset Lancar (%) ( Dalam persen %)
Kas 100 12.352.396.796
𝑥 100% = 3,9143411
315.567.715.027

106.605.320.977
Piutang Usaha Pihak Ketiga 100 𝑥 100% = 142,9769295
74.561.204.594

1.578.079.066
100 𝑥 100% = 303,4157201
Piutang Pihak Berelasi 520.104.583

Piutang Lain-Lain 100 5.059.445.979


𝑥100% = 66,5715301
7.600.014.551

Pendapatan Yang Belum 100


7.116.125.312
Ditagih 𝑥100% = 51,7835484
13.742.058.104

100
394.509.813
𝑥100% = 22,7861693
Persediaan Kendaraan Bekas 1.731.356.454

100 35.218.918.771
𝑥100% = 307,6068765
11.449.327.527
Biaya Dibayar Dimuka dan
Uang Muka Lainnya
13.679.961.937
100 𝑥100% = 130,4170518
10.489.369.708
Pajak Dibayar Dimuka
182.004.758.651
100 𝑥 100% = 41,776676
435.661.177.548
Total Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
5.113.488.327
𝑥100% = 97,0095222
Piutang Pihak Berelasi 100 5.271.119.998

2.103.605.588
Deposito Berjangka Yang 100 𝑥100% = 81,92775719
2.567.634.748
Dibatasi Penggunanya

51
30.358.290.084
𝑥100% = 146,8723668
Estimasi Tagihan Pajak 100 20.669.844.678

Penghasilan
118.023.552
𝑥100% = 191,289002
99.072.141
100
Aset Pajak Tangguhan
1.781.694.046.354
100 x 100% = 108,3906744
1.643.770.606.000
Aset Tetap
882.935.262
𝑥100% = 101,6208052
100 868.852.850

Aset Lain-Lain
1.820.270.389.167
100 𝑥100% = 108,7808521
1.673.337.130.415
Total Aset Tidak Lancar

2.002.275.147.818
x100% = 94,9396279
100 2.108.998.307.963

Total Aset

Liabilitas Dan Ekuitas


Liabilitas Jangka Pendek

Pinjaman Jangka Pendek 100 26.625.832.006


𝑥100% = 86,8297638
30.664.406.783

Utang Usaha
33.707.687.344
Pihak Ketiga 100 𝑥100% = 97,7957494
34.467.435.993

2.783.822.028
𝑥100% = 108,244464
Pihak Berelasi 100 2.571.791.596

28.213.718.823
𝑥100% = 155,1839492
Utang Lain-Lain (Pihak Ketiga) 100 18.180.822.804

27.701.869.122
𝑥100% = 115,4771518
23.989.047.771
52
Pendapatan Diterima Dimuka 100
4.276.247.290
𝑥100% = 13,2767785
32.208.470.302

Biaya Masih Harus Dibayar 100


1.944.729.781
𝑥 100% = 65,0299198
2.990.515.420

Utang Pajak 100 2.418.342.967


𝑥 100% = 558,1447394
433.282.408
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka 100
Pendek 238.531.559.336
𝑥100% = 94,9642717
251.180.317.617

100
366.203.808.697
Pinjaman Bank 𝑥100% = 92,3157673
396.686.090.694

100
Total Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
790.642.004.112
𝑥100% = 85,307101
Pinjaman Bank 100 926.818.510.764

55.765.962.953
Liabilitas Pajak Tangguhan 100 𝑥100% = 136,0398323
40.992.378.496

113.544.082.500
𝑥100% = 117,2927002
Liabilitas Imbalan Kerja 100 11.547.251.000
Karyawan
100 859.952.049.565
𝑥100% = 87,077195
Total Liabilitas Jangka Panjang 979.358.140.242

1.226.155.858.262
100 𝑥100% = 89,1072998
1.376.044.230.936
Total Liabilitas

53
Ekuitas
Modal Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor 100 339.750.000.000
= 100
Penuh 339.750.000.000

374.948.865.468
100 = 100
374.948.865.468
Tambahan Modal Disetor

776.134.454.161
Ekuitas Yang Dapat 100 = 105,8889961
732.969.886.275
Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk 100 15.164.605
= 95,9223677
15.809.257

Kepentingan Non-Pengendali
776.119.289.556
100 = 105,8892111
732.954.077.027

Ekuitas-Netto 100 2.002.257.147.818


= 94,9396279
2.108.998.307.963
Total Liabilitas dan Equitas

2. Hasil perhitungan analisis indeks


3. Keterangan 2012 2013
Aset Lancar (%) ( Dalam persen %)

54
Kas 100 3,9143411
Piutang Usaha Pihak Ketiga 100 142,9769295
Piutang Pihak Berelasi 100 303,4157201
Piutang Lain-Lain 100 66,5715301
Pendapatan Yang Belum Ditagih 100 51,7835484
Persediaan Kendaraan Bekas 100 22,7861693
Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka Lainnya 100 307,6068765
Pajak Dibayar Dimuka 100 130,4170518
Total Aset Lancar 100 41,776676

Aset Tidak Lancar


Piutang Pihak Berelasi 100 97,0095222
Deposito Berjangka Yang Dibatasi Penggunanya 100 81,92775719
Estimasi Tagihan Pajak Penghasilan 100 146,8723668
Aset Pajak Tangguhan 100 191,289002
Aset Tetap 100 108,3906744
Aset Lain-Lain 100 101,6208052
Total Aset Tidak Lancar 100 108,7808521
Total Aset 100 94,9396279

Liabilitas Dan Ekuitas


Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman Jangka Pendek 100 86,8297638
Utang Usaha
Pihak Ketiga 100 97,7957494
Pihak Berelasi 100 108,244464
Utang Lain-Lain (Pihak Ketiga) 100 155,1839492
Pendapatan Diterima Dimuka 100 115,4771518
Biaya Masih Harus Dibayar 100 13,2767785
Utang Pajak 100 65,0299198

55
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 100 558,1447394
Pinjaman Bank 100 94,9642717
Total Liabilitas Jangka Pendek 100 92,3157673

Liabilitas Jangka Panjang


Pinjaman Bank 100 85,307101
Liabilitas Pajak Tangguhan 100 136,0398323
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 100 117,2927002
Total Liabilitas Jangka Panjang 100 87,077195
Total Liabilitas 100 89,1072998

Ekuitas
Modal Saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100 100
Tambahan Modal Disetor 100 100
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk 100 105,8889961
Kepentingan Non-Pengendali 100 95,9223677
Ekuitas-Netto 100 105,8892111
Total Liabilitas dan Equitas 100 94,9396279

Analisis :

Berdasarkan asumsi tahun dasar yang digunakan, yaitu tahun 2012. Dari hasil
analisis indeks terhadap laporan neraca di atas, maka dapat dilihat dengan mudah
perubahan yang terjadi pada setiap komponen baik pada sisi aktiva maupun passive.
Maka analisis terhadap laporan neraca keuangan ini menunjukkan bahwa dalam periode
(2012-2013) telah terjadi penurunan yang sangat mencolok dan drastis dalam aktiva kas
dan setara kas yaitu sebesar 96.08565889%. hal ini dikarenakan menurunnya drastis
jumlah aset dan setara kas yang semula pada tahun Rp 315.567.715.027 menjadi Rp
12.352.396.796. Di samping itu, piutang usaha masing-masing naik cukup signifikan,

56
untuk piutang pihak ketiga naik sebesar 42,9769292% dan untuk piutang berelasi naik
sebesar 203,4157201%. Untuk piutang lain-lain, pendapatan belum ditagih dan
persediaan kendaraan bekas menurun. Namun, untuk biaya dibayar di muka dan uang
muka lainnya meningkat secara drastis yaitu sebesar 207,6068765%. Komponen pajak
dibayar dimuka juga mengalami peningkatan sebesar 30,4170519%. Total aset lancar
turun sebesar 58,223324%. Piuyang pihak berelasi dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya berturut-turut menurun sebesar 2,9904778% dan 18,07224281%.
Estimasi tangguhan pajak penghasilan , aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain
masing-masing meningkat berturut-turut sebesar 46,8723668%, 91,289002%,
8,3096744%, 1,6208052%, dan 8,7808521%. total aset tidak lancar menurun sebesar
5,0603121%.

Interpretasi analisis indeks pada sisi passiva yaitu terjadi perubahan yang sangat
mencolok pada persentase liabilitas jangka pendek yang pada khususnya pada liabilitas
imbalan jangka pendek mengalami peningkatan yang sangat drastis yaitu meningkat
sebesar 458,1447394%. Hal ini menunjukan bahwa adanya lonjakan utang untuk
membayar atau membeli imbalan para pekerja dalam jangka pendek dan kondisi seperti
ini cukup beresiko dan dapat menghambat profitabilitas perusahaan tersebut, karena dana
atau aset yang dimiliki yang seharusnya untuk memaksimalkan pendapatan beserta laba
dapat terkuras atau terbebani secara berpusat pada utang imbalan kerja jangka pendek
tersebut. Selain itu, terjadi penurunan drastis pada biaya yang masih harus dibayar sebesar
86,7232215. Dalam hal ini merupakan kabar baik bagi perusahaan karena utang
perusahaan terhadap biaya yang masih harus dibayar sedikit sehingga beban atau biaya
utang perusahaan tidak menumpuk-numpuk dan utang tidak terlalu membengkak. Dengan
kata lain, apabila setiap persentase komponen liabilitas PT Adi Sarana Armada Tbk
menunjukkan penurunan seperti penurunan liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka
panjang dan total liailitas secara berturut-turut sebesar 7,6842327%, 12,922805% dan
10,8927002% dan persentase penurunan liabilitas ini semakin meningkat, maka hal ini
menghasilkan indikasi yang baik bahwa perusahaan tersebut lebih berpeluang untuk
memaksimalkan dan mengefektikan aset yang dimiliki serta meningkatkan profitabilitas
perusahaan.

57
2.3.5 Analisis Du Pont

Berikut adalah perhitungan analisis Du Pont PT Adi Sarana Armada pada tahun
2012

 ROA = Profit Margin x Perputaran Aktiva


𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
= 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

10.588.521.204 353.613.151.949
= 𝑥
353.613.151.949 2.108.998.307.963
= 2,994 % x 0,168
= 0,503%
𝑅𝑂𝐴
 ROE =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
1−( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 )

0,503%
= 1.376.044.230.936
1−( )
2.108.998.307.963

0,503%
= 1−0,652

0,503%
=
0,348

= 1,445%

Berikut adalah perhitungan analisis Du Pont PT Adi Sarana Armada pada tahun 2013
 ROA = Profit Margin x Perputaran Aktiva
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
= 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑥 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

43.165.212.529 444.677.613.896
= 𝑥 2.002.275.147.818
444.677.613.896

58
= 8,726 % x 0,247
= 2,155%
𝑅𝑂𝐴
 ROE =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
1−( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 )

2,155%
= 1.226.155.858.262
1−( )
2.002.275.147.818

2,155%
= 1−0,612

2,155%
= 0,388

= 5,554%
 Grafik ROA

Grafik ROA

3.00%

2.00%

1.00%

0.00%
2013 2012

 Grafik ROE

59
Grafik ROE

6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
2013 2012

Analisis :

Dari hasil analisis Du Point terhadap laporan neraca di atas, maka


dapat dilihat Return On Equity (ROE) PT ASSA pada tahun 2012 sebesar
1,445% dan tahun 2013 sebesar 5,562%. Tingkat perubahan rasio ini
membuktikan bahwa adanya peningkatan ROE pada PT ASSA dan hal ini
menujnjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tingii
pada tingkat modal tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keaikan ROE
dari tahun 2012 ke tahun 2013 yang meningkat berkisar 3 kali lipat sendiri
sehingga PT ASSA memiliki tingkat keefektifan dan keefisienan dalam
manajemen perusahaan. Selain itu, PT ASSA memiliki profitabilitas yang
dapat dilihat dari sudut pandang pemegang saham.

Return On Asset (ROA) PT ASSA pada tahun 2012 sebesar 0,503%


dan tahun 2013 sebesar 2,155%. Tingkat perubahan rasio ini membuktikan
bahwa adanya peningkatan ROA pada PT ASSA dan hal ini menujnjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tingii pada tingkat
aset tertentu. Maka dapat dikatakan bahwa PT ASSA memiliki tingkat
keefektifan dan keefisienan dalam manajemen perusahaan. Prospek dan
profitabilitas PT ASSA juga dapat terlihat dari peningkatan laba bersih sendiri
yang meningkat secara signifikan, yaitu menjadiberkisar 3 kali lipat dari
jumlah laba bersih awal dan dari perubahan hasil rasio ROA sendiri yaitu dari
0,503% menjadi 2,155%

60
61
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis laporan keuangan dari kelompok kami melalui 5 macam
analisis laporan keungan, yaitu analisis rasio, analisis Common Size, analisis
perbandingan, analisis indeks dan analisis Du Pont, yaitu sebagai berikut :
Berdasarkan analisis rasio yang terdiri dari 5 macam rasio, yatiu rasio likuiditas,
rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio pasar. Berikut adalah
masing-masing kesimpulan dari setiap analisis rasio :
1. Rasio likuiditas
Dari masing-masing hasil perhitungan rasio lancar dan quick ratio yang
sama-sama menurun. Menurut kelompok kami, hal ini mengindikasikan
bahwa PT ASSA kurang memiliki kemampuan dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dan hal ini dikarenakan miminmya dana serta menurunnya
dana dari PT ASSA itu sendiri dari tahun 2012 ke tahun 2013.
2. Rasio aktivitas
Dari perhitungan perputaran piutang dan perputaran aktiva tetap
mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013, tetapi masih terbilang
stabil karena penurunannya tidak secara drastis. Kami menganalisis bahwa PT
ASSA dalam hal ini kurang berkompeten atau kurang efisien dalam
menggunakan dana yang tersedia dan kurang memiliki kapabilitas untuk
mengahsilkan penjualan berdasarkan aset tetap yang dimiliki oleh
perusahannya. Dari perhitungan rata-rata umur piutang, mengalami
peningkatan tetapi tidak signifikan. Namun, PT ASSA memiliki tingkat
perputaran persediaan yang sangat tinggi, dalam hal ini kami beranggapan
bahwa PT ASSA telah mampu meningkatkan keefektifan dalam pengelolaan
persediaan perusahaan yang dimiliki.
3. Rasio utang

62
Berdasarkan perhitungan DebT To Equity Ratio dan Debt Ratio sama-
sama mengalami penurunan. Maka, kami berpendapat bahwa PT ASSA
adalah perusahaan yang tidak solvable. Hal ini dikarenakan karena total utang
lebih besar daripada total aset maupun total modalnya.
4. Rasio profitabilitas
Berdasarkan perhitungan masing-masing rasio yaitu, net profit margin,
Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan EPS, menunjukkan
bahwa adanya kenaikan yang cukup signfikan pada masing-masing rasio
tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa PT ASSA bisa dibilang sangat
efektif dan efisien dalam manajemen perusahaan. Dengan kata lain PT ASSA
dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
tinggi berdasarkan tingkat penjualan tertentu, tingkat aset tertentu, tingkat
modal tertentu serta dalam meningkatkan jumlah pendapatan yang diterima
per setiap lembar saham yang beredar.
5. Rasio pasar

Berdasarkan hasil perhitungan PER dan PBV, PER PT ASSA pada tahun
2013 mengalami penurunan yang sangat signifikan. Berbeda halnya dengan
PER, PBV PT ASSA mengalami penurunan kecil.

63
Daftar Pustaka

Harmono.2009.Manajemen Keuangan.Jakarta:PT Bumi Aksara

Munawir.1993.Analisis Laporan Keuangan.Edisi Ke-4. Yogyakarta:Liberty

Hanafi, M Mahmud.2017.Manajemen Keuangan.Edisi ke-2.Yogyakarta:BPFE-YOGYAKARTA

64

Anda mungkin juga menyukai