0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
143 tayangan9 halaman
1. Rantai pasokan beras di P.B. Jembar Ati belum sepenuhnya menerapkan manajemen yang baik.
2. Petani memproduksi beras, pengepul mengorganisir hasil panen petani lalu mengirimnya ke pengolah, dan pengolah mendistribusikan beras ke konsumen.
3. Penelitian ini bertujuan menganalisis rantai pasokan beras di P.B. Jembar Ati untuk mencapai optimalisasi rantai pas
1. Rantai pasokan beras di P.B. Jembar Ati belum sepenuhnya menerapkan manajemen yang baik.
2. Petani memproduksi beras, pengepul mengorganisir hasil panen petani lalu mengirimnya ke pengolah, dan pengolah mendistribusikan beras ke konsumen.
3. Penelitian ini bertujuan menganalisis rantai pasokan beras di P.B. Jembar Ati untuk mencapai optimalisasi rantai pas
1. Rantai pasokan beras di P.B. Jembar Ati belum sepenuhnya menerapkan manajemen yang baik.
2. Petani memproduksi beras, pengepul mengorganisir hasil panen petani lalu mengirimnya ke pengolah, dan pengolah mendistribusikan beras ke konsumen.
3. Penelitian ini bertujuan menganalisis rantai pasokan beras di P.B. Jembar Ati untuk mencapai optimalisasi rantai pas
Analisis Rantai Pasokan dalam Pengelolaan Komoditas Beras
(Studi Kasus di P.B. Jembar Ati, Kabupaten Cianjur)
Akhmad Sutoni1*, Nurwan Tjadis Ibrahim2, Dwi Indrawati3, Ai Yuni Cahyati4,
Faddli Muhammad Addilah5 1,2,3,4,5 Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryakancana Jl. Pasir Gede Raya, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia E-mail : tbungsu13@gmail.com1*, nuronesanyo@gmail.com2, dwindra2999@gmail.com3, aiyunicahyati@gmail.com4, Faddlim118@gmail.com5
ABSTRAK
Distribusi menjadi bagian terpenting pada proses penyampaian suatu produk
kepada konsumen akhir. Dimana dalam proses pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat lainnya memiliki tujuan yang bervariasi dengan berbagai jumlah barang yang akan didistribusikan untuk mempertimbangkan kapasitas alat angkut yang akan digunakan. Hasil data rantai pasok di P.B. Jembar Ati belum seluruhnya menggunakan manajemen yang baik. Petani sebagai produsen utama memproduksi beras. Pengepul mengorganisir hasil panen petani, melakukan proses sortasi, grading, dan secara periodik mengirimkan ke Pengolah (Pabrik). Pengepul melakukan perencanaan panen agar dapat kontinu mengirim padi atau beras kepada pengolah. Pengolah melakukan penanganan pasca panen seperti pembersihan, pengemasan, pelabelan, pendistribusian, dan pemberian order kepada pengepul maupun langsung ke petani. P.B. Jembar Ati memiliki bagian untuk menangani aktivitas produksi. Perencanaan dan strategi menjadi hal yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan rantai pasok untuk mencapai optimalisasi rantai pasok. Kata kunci : Rantai Pasok, Distribusi, Rantai Pasokan Beras, Manajemen Rantai Pasok, Cianjur.
ABSTRACT
Distribution is the most important part of the process of delivering a product to
the end consumer. Where in the process of sending goods from one place to another it has various purposes with various quantities of goods to be distributed to consider the capacity of the transportation means to be used. Results of supply chain data in P.B. Jembar Ati has not entirely used good management. Farmers as the main producer produce rice. Collectors organize farmers' crops, carry out the sorting process, grading, and periodically send them to processors (factories). Collectors carry out harvest planning so that they can continuously send rice or rice to processors. Processors carry out post- harvest handling such as cleaning, packaging, labeling, distribution, and giving orders to collectors or directly to farmers. P.B. Jembar Ati has a section to handle production activities. Planning and strategy are necessary to support supply chain activities to achieve supply chain optimization.
72 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021
1. PENDAHULUAN beras di PB. Jembar Ati Cianjur, A. Latar Belakang fasilitas-fasilitas yang disediakan PB. Beras merupakan makanan Jembar Ati Cianjur proses distribusi pokok bagi sebagian besar PB. Jembar Ati Cianjur jaringan masyarakat Indonesia. Konsumsi distribusi beserta rute-rutenya, jenis beras di Indonesia semakin transportasi yang digunakan dan meningkat setiap tahunnya seiring biaya transportas yang harus dengan meningkatnya jumlah dikeluarkan setiap melakukan penduduk Indonesia, bahkan pendistribusian.) Indonesia tercatat sebagai salah satu Negara pengkonsumsi beras C. Lokasi Penelitian tertinggi di dunia. Ketergantungan Lokasi penelitian ini dilakukan di masyarakat Indonesia yang sangat PB. Jembar Ati Jl. Roncagoong, tinggi terhadap beras ini akan Rancagoong, Kec. Cilaku, Kabupaten menjadi masalah jika ketersediaan Cianjur, Jawa Barat, 43285. beras sudah tidak dapat tercukupi. Hal inilah yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional (Badan 2. METODOLOGI Pusat Statistik Nasional, 2009). A. MetodePengambilan Data Dalam penyaluran distrbusi dapat Metode pengambilan data merupakan dikatakan bahwa distribusi menjadi suatu proses kegiatan yang diperlukan bagian terpenting pada proses dalam suatu penelitian. Proses tersebut penyampaian suatu produk kepada akan menghasilkan data-data. Sumber konsumen akhir. Dimana dalam data yang dipergunakan dalam penelitian proses pengiriman barang dari suatu ini berupa data primer dan data sekunder. tempat ke tempat lainnya memiliki 1. Data Primer tujuan yang bervariasi dengan Data Primer adalah data yang berbagai jumlah barang yang akan diperoleh peneliti dari hasil studi didistribusikan untuk dan penelitian di lokasi mempertimbangkan kapasitas alat penelitian. Data primer ini angkut yang akan digunakan. Untuk didapat dari PB. Jembar Ati. mendapatkan hasil yang efektif dan Data primer ini diperoleh dari efesien diperlukannya proses hasil wawancara dengan pihak penyaluran. Pada proses pengiriman Pabrik yaitu Bapak Dedi Arifin, barang yang dilakukan, perusahaan SH. dan juga Bapak Herman seharusnya dapat menentukan jalur Hermawan. mana saja yang akan digunakan 2. Data Sekunder dalam proses penyaluran distribusi Dari kajian pustaka, data dari yang seharusnya agar perusahaan perusahaan, dan berita mengenai dapat mengetahui berapa biaya yang pasokan beras dari PB Jembar akan dikeluarkan dan jarak yang Ati yang ada di situs WEB dan akan ditempuh oleh alat angkut yang juga berita terkait rantai pasok disediakan perusahaan guna beras Cianjur. memenuhi permintaan konsumen B. Prosedur Pengumpulan Data B. Tujuan dan Manfaat Penelitian Untuk memperoleh data yang Mengetahui penerapan supply diperlukan dalam penyusunan laporan ini chain management untuk produk dapat dijelaskan sebagai berikut : beras di PB. Jembar Ati Cianjur. 1. Studi Kepustakaan (Mengetahui pengelolaan persediaan
Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021 73
Untuk memperoleh data barang setengah jadi maupun produk sekunder, penulis lakukan jadi, dan proses distribusi dari produk- dengan cara membaca, mencatat produk tersebut ke konsumen. atau mengutip dari buku-buku Berdasarkan pendapat Turban, Rainer, yang berkaitan dengan supply Porter (2004), terdapat tiga macam chain management, serta dari komponen dalam supply chain, yaitu: situs-situs WEB resmi yang 1) Rantai Persediaan Hulu berkaitan dengan proses (Upstream Supply Chain) penelitian di PB. Jembar Ati. 2) Manajemen Rantai Persediaan 2. Studi Lapangan Internal (Internal Supply Chain Untuk memperoleh data primer, Management) studi lapangan ditempuh dengan 3) Rantai Persediaan Hilir cara melakukan wawancara (Downstream SupplyChain) dengan memberikan pertanyaan (question) kepada pegawai PB. B. Distribusi Jembar Ati yang berkaitan Distribusi adalah salah satu aspek dengan proses system rantai dari pemasaran. Distribusi juga dapat pasok beras. diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan C. Pembahasan mempermudah penyampaian barang dan Data yang sudah didapatkan jasa dari produsen kepada konsumen, kemudian dibahas dengan cara deskriptif sehingga penggunannya sesuai dengan kualitatif dengan mendeskripsikan atau yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, menggambarkan data yang dihasilkan tempat, dan saat dibutuhkan). Menurut dari penelitian dilapangan kedalam Philip Kotler (1997), distribusi bentuk penjelasan berupa uraian kalimat merupakan sekumpulan organisasi yang dengan cara sistematis sehingga memiliki membuat sebuah proses kegiatan arti. penyaluran suatu barang atau jasa untuk dipakai atau dikonsumsi oleh para konsumen (pembeli). 3. LANDASAN TEORI A. Supply Chain Management C. Transportasi (SCM) Pada dasarnya transportasi dapat Supply chain adalah suatu sistem didefinisikan sebagai pemindahan tempat organisasi menyalurkan barang manusia atau barang dari satu tempat produksi dan jasanya kepada ketempat lainnya dengan menggunakan pelanggannya. Rantai ini juga merupakan sebuah wahana yang digerakkan oleh jaringan atau jejaring dari berbagai manusia atau mesin. Transportasi organisasi yang saling berhubungan yang digunakan untuk memudahkan manusia mempunyai tujuan yang sama, yaitu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. sebaik mungkin menyelenggarakan Transportasi berperan penting dalam pengadaan dan penyaluran barang SCM. Dalam konteks SCM, transportasi tersebut (P. Tyagi, 2014). Pires, et.al. berperan penting karena sangatlah jarang (2001) mengartikan Supply Chain suatu produk diproduksi dan dikonsumsi Management (Manajemen Rantai dalam satu lokasi yang sama. Strategi Pasokan) sebagai sebuah jaringan supply chain yang diimplementasikan supplier, manufaktur, perakitan, dengan sukses memerlukan pengelolaan distribusi, dan fasilitas logistik yang transportasi yang tepat. Pengelolaan membentuk fungsi pembelian dari transportasi yang efektif dan efisien akan material, transformasi material menjadi memastikan pengiriman barang dari
74 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021
perusahaan ke pelanggan dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN tepat penerima. Selain itu, biaya A. Transportasi transportasi merupakan komponen biaya 1) Jenis dan Kapasitas Transportasi terbesar dalam struktur biaya logistik. Tidak kurang dari 60 % dari total biaya Mengetahui kapasitas alat angkut logistik perusahaan merupakan biaya barang akan sangat membantu pada saat transportasi (Zaroni, 2015). hendak mengirimkan barang dengan menggunakan kendaraan transportasi D. Pengendalian Persediaan mobil barang. Memilih type kendaraan Pengendaliaan persediaan adalah barang yang sesuai dengan kebutuhan aktivitas mempertahankan jumlah tentu saja sangat penting, seperti untuk persediaan tingkat yang dikehendaki. mengirimkan barang berharga yang Sistem pengendalian persediaan adalah mudah pecah akan berbeda jenis serangkaian kebijakan dan pengendalian kendaraannya dengan kendaraan yang yang memantau dan menentukan tingkat dipakai untuk mengirimkan beras. persediaan yang harus dijaga, kapan Demikian pula kapasitas dan jenis persediaan harus diisi, berapa besar kendaraan menjadi salah satu faktor yang pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini harus dipertimbangkan ketika kita menjamin tersedianya persediaan atau hendak menggunakan kendaraan untuk sumber daya yang tepat, dalam kuantitas mengangkut barang, misalnya untuk dan pada waktu yang tepat. Menurut mengangkut barang yang sedikit tidak Agus Ahyari (1995) yaitu: “pengendalian harus menggunakan kendaraan yang merupakan pengawasan yang sekaligus berukuran jumbo, selain itu jalan yang dapat mengambil beberapa tindakan akan ditempuh yaitu dari segi jarak dan untuk perbaikan yang diperlukan”. ukuran jalan menjadi faktor lainnya yang Kegiatan pengawasan persediaan tidak harus di pertimbangkan. Untuk terbatas pada penentuan atas tingkat dan membantu pengguna kendaraan barang komposisi persediaan , tetapi juga dalam memilih jenis mobil yang hendak termasuk pengaturan dan pengawasan dipergunakan PB. Jembar Ati memiliki atau pelaksanaan pengadaan bahan yang lima unit kendaraan operasional yang diperlukan sesuai dengan jumlah dan terdiri atas dua unit mobil jenis pick up, waktu yang dibutuhkan serta dengan dua unit mobil jenis colt diesel, dan satu biaya yang serendah rendahnya. unit mobil jenis fuso. Mobil pick up Pengendaliaan persediaan sering disebut digunakan sebagai kendaraan angkut juga dengan manajemen. gabah atau beras dari dan ke wilayah Beberapa penelitian yang terkait sekitar Cianjur dengan kapasitas dengan rantai pasok di antaranya hasil maksimum 2,5 ton gabah atau beras. penelitian Sutoni (2020) tujuannya untuk Mobil ini juga sering digunakan untuk menganalisis rantai pasokan kelapa di mendistribusikan gabah hasil penjemuran kabupaten Kepulauan Sula. Penelitian ke ruangan oven. Mobil colt diesel lainnya yaitu Sutoni (2018) mengenai digunakan untuk mengangkut gabah atau distribusi. Tujuannya adalah untuk beras maksimal 4,5 sampai 5 ton dari dan merencanakan kebutuhan distribusi ke luar wilayah Cianjur. Namun, mobil dalam produk kaos. Menurut Sutoni colt diesel juga dapat dimanfaatkan untuk (2018), Rantai Pasokan juga hal penting aktivitas dalam wilayah Cianjur jika sebagai indikator dalam menentukan volume gabah atau beras yang akan potensi unggulan dari sumber daya yang diangkut mencapai 5 ton. Sedangkan dipunyai oleh suatu daerah. mobil Fuso digunakan oleh PB. Jembar Ati untuk mendistribusikan beras dengan
Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021 75
jumlah yang lebih besar dari 5 ton atau Bagaimanapun, peningatan atau maksimal 10 ton. perbaikan dalam sistem transportasi dapat menyebabkan harga jual dari 2) Rute Tranportasi produk dapat bersaing secara kompetitif dengan produk sejenis Transportasi adalah perpindahan yang bersaing dipasar yang sama. manusia atau barang dari satu tempat Biaya transportasi adalah biaya yang ke tempat lainnya dengan harus dikeluarkan untuk melakukan menggunakan sebuah kendaraan yang suatu kegiatan transportasi. Sebuah digerakan. Dalam pengiriman barang layanan transportasi menimbulkan perusahaan PB. Jembar Ati ini sejumlah biaya, seperti biaya tenaga menggunakan transportasi jalur darat kenaga yang mengangkut barang, dan air, khususnya untuk sekitar bahan bakar, perawatan, pajak jalan JABODETABEK melewati jalur darat raya, administrasi, fasilitas terminal, via puncak. dan lain-lain. Berikut merupakan Rute PB. Jembar Ati dalam biaya yang dikeluarkan PB. Jembar pendistribusian beras sebagai berikut: Ati dalam operasi pendistribusian PB. Jembar Ati: Cianjur-Bogor ataupun biaya untuk mendapatkan PB. Jembar Ati: Cianjur-Depok barangnya: PB. Jembar Ati: Cianjur-Bekasi PB. Jembar Ati: Cianjur-Jakarta Distribusi dari Supplier Gabah ke Selatan Pabrik PB. Jembar Ati: Cianjur-Jakarta Dalam kegiatan pengadaan gabah, PB. Pusat Jembar Ati memperolehnya dari PB. Jembar Ati: Cianjur-Jakarta setiap supplier di daerah Cianjur yang Utara siap menjual gabahnya, tanpa terikat PB. Jembar Ati: Cianjur-Jakarta dengan mitra tertentu. Biasanya Barat pabrik mendatangi wilayah-wilayah PB. Jembar Ati: Cianjur-Jakarta yang sudah panen, lalu menawarkan Pusat diri untuk membeli gabah mereka. Untuk jalur via puncak, truk Dari mulai wilayah Cianjur yang berangkat dari Rancagoong menuju paling timur sampai dengan daerah Jln KH. Abdullah Bin Nuh, pertigaan Cianjur Kota. Beberapa daerah yang hypertmart belok kiri menuju jalur disebutkan adalah Ciranjang, cipanas-puncak, kemudiaan angkutan Warungkondang, Cikalong, dan lain- tersebut menyebar sesuai dengan list lain, bahkan juga dari luar kota yaitu kiriman ada yang menuju Bogor, daerah Karawang. Pembelian dari luar Depok, Bekasi, dan Jakarta. kota ini dilakukan jika harga gabah disana lebih murah daripada di 3) Biaya Transportasi Cianjur. Perbedaan lokasi ini pastinya Transportasi merupakan elemen berpengaruh pada biaya transportasi, terpenting dalam biaya logistik dalam untuk pengangkutan di Kabupaten suatu perusahaan apapun. Biaya Cianjur rata-rata dikenakan biaya transportasi bisa mencapai sepertiga sebesar Rp. 400 per-kg. Apabila hingga dua pertiga dari total biaya gabah berasal dari Karawang maka logistik, sehingga diperlukan biaya transportasi dapat mencapai pengaturan transportasi yang baik. sebesar Rp. 700 per-kg. Dengan adanya sistem transportasi Untuk biaya transportasi antara yang buruk maka luasnya pasar hanya supplier gabah ke pabrik, biaya terbatas disekitar produsen saja. langsung dibebankan pada pihak
76 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021
pabrik, dengan menggunakan fasilitas telah dihasilkan oleh produsen, apalagi pick up pabrik untuk mengangkut jika produksinya terbilang jauh. gabah-gabah yang telah dibeli tersebut. Atau supplier sendiri yang datang langsung ke pabrik untuk menawarkan gabahnya. Selain itu, pemilik pabrik juga memiliki sawah sendiri. Berdasarkan penjelasan dari narasumber, yaitu bapak Herman, pabrik memproduksi maksimal sebanyak 20 ton setiap hari, oleh Gambar 1. Proses Ditribusi PB. karena itu kegiatan jual beli dengan Jembar Ati supplier ini juga selalu dilakukan setiap hari sehingga tidak ada C. Analisis Mekanisme Rantai Pasok kekosongan atau kekurangan bahan Pb. Jembar Ati baku untuk produksi. Gambaran rantai pasok yang akan Distribusi dari Pabrik ke dibahas terdiri dari struktur rantai Konsumen pasok dan menejemen rantai pasok. PT. Jembar Ati telah menentukan harga baku untuk setiap kali 1) Struktur Rantai Pasok pendistribusian beras kepada Aliran rantai pasok yang terjadi konsumennya, yang didasarkan pada dipengaruhi beberapa faktor yang terjadi jumlah beras yang dipesan, jarak yang yaitu jenis beras yang diperdagangkan, ditempuh, jumlah kendaraan yang pihak yang terlibat didalam rantai pasok, harus digunakan, serta lamanya proses dan sistem yang dibangun dari rantai pengiriman. Untuk wilayah pasok yang terjadi. Ada beberapa jabodetabek misalnya, biaya perbedaan permintaan pengiriman beras transportasi yang dikenakan kepada antara beberapa pihak. Permintaan beras konsumen adalah Rp. 200;- per Kg. biasanya diklasifikasikan dengan hasil jadi, apabila konsumen membeli 5 ton pengolahan beras tersebut. beras dengan mobil Fuso, maka harus Klasifikasi beras berdasarkan hasil membayar biaya transportasi sebesar pengelolahan berasnya terdapat 3 jenis Rp. 1.000.000;- itu semua sudah beras antara lain beras biasa, beras termasuk biaya supir dan akomodasi. bersih, beras bersih dan dipoles. Untuk Sampai saat ini, pengiriman beras permintaan beras biasa biasanya untuk paling jauh adalah ke daerah dikirim ke pasar-pasar atau ke eceran Lampung, artinya dalam proses biasa. Untuk beras bersih biasanya untuk pengiriman tidak hanya dengan mobil dikirim ke distributor (agent) beras dan saja tetapi perlu menaiki kapal, ke rumah makan. Untuk beras bersih dan sehingga biaya transportasi juga dipoles biasanya dikirim dengan bertambah. permintaan langsung dari konsumen untuk beras ini kebanyakan digunakan B. Proses Distribusi untuk restaurant.
Distribusi artinya proses yang Berdasarkan data rantai pasok
menunjukkan penyaluran barang dari yang terjadi pelaku rantai di Pb. Jembar produsen agar bisa sampai kepada Ati Sebagai berikut: konsumen. Poses Distribusi sangat Rantai 1 : Petani/Produsen dibutuhkan oleh para konsumen agar Petani merupakan produsen yang dapat memperoleh barang-barang yang mengahasil padi dengan melakukan
Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021 77
proses budidaya/usahatani padi. Hasil pembayaran konsumen terhadap produk produk tergantung pada pola dan yang dibeli. teknologi budidaya yang diterapkan. Petani padi menyiapkan produk yang 3. Anggota Rantai Pasok sesuai dengan standar mutu dengan menetapkan Standar Operasional Pada rantai pasok suatu komuditas Prosedur (SOP), SOP menjadi standar terdapat dua jenis anggota rantai pasok, dalam berbudidaya yang baik dan benar yaitu anggota primer dan anggota untuk spesifikasi lokasi komoditas. sekunder. Anggota primer adalah pihak- Akivitas yang dilakukan meliputi pihak yang terlibat secara langsung penyiapan benih, penyiapan lahan, dalam kegiatan produksi dalam rantai penanaman, pemupukan, pengairan, pasok. Anggota primer dalam rantai pemangkasan, sanitasi kebun, rambatan pasok ini adalah produsen/petani, dan mulsa, pengendalian OPT, panen pengepul, dan pengolah yang terlibat sampai dengan penanganan pasca panen. langsung dengan kegiatan produksi. Rantai 2 : Pengepul Anggota sekunder adalah pihak-pihak Pengepul merupakan mata rantai tidak secara langsung terlibat dalam kedua dalam rantai pasok. Peran dari kegiatan produksi namun memiliki pengepul adalah sebagai pengumpul hasil pengaruh pada kegiatan bisnis dalam produksi dari petani produsen dalam area rantai pasok tersebut. Anggota sekunder produksi yang tersebar dan menyalurkan dalam rantai pasok tersebut adalah permodalan yang dibutuhkan oleh distributor, retailer dan konsumen produsen. langsung. Rantai 3 : Pengolah (Pabrik) Pengolah adalah tempat diolahnya hasil 4. Manajemen Rantai Pasok panen dari petani langsung atau dari a) Struktur Manajemen pengepul. Petani atau pengepul meditribusikan ke pengelola berupa padi Struktur manajemen menjelaskan tentang atau sudah berupa beras. aspek-aspek tindakan pada setiap Rantai 4 : Distributor tingkatan manajemen dalam anggota Distributor adalah pigak yang rantai pasok. Tindakan tersebut membeli beras untuk kembali dipasarkan menjelaskan langkah yang diambil oleh atau dijual ke retail-reatail, ke pasar tau anggota rantai pasok dalam menindak juga langsung ke konsumen. Distributor lanjuti setiap tingkat manajemen yang hanya menerima produk jadi yang siap terdiri dari strategi, kalaborasi, dipasarkan tanpa memodifikas atau perencanaan, evaluasi, transaksi dan diolah kembali. kemitraan. Rantai 5 : Retailer/pengecer Retailer adalah orang yang b) Kesepakan Kerjasama mebeli bearas dengan jumlah yang besar Tidak ada kontak secara tertulis baik dari untuk dijual kembali ke konsumen. pihak pengolah (pabrik) kepada pengepul Contoh dari retailer supermarket, dan dan petani. Kerja sama dilakukan dengan retail shop. menggunakan prinsip kepercayaan Rantai 6 : Konsumen dengan memegang komitmen, rasa saling Konsumen merupakan rantai ketergantungan dan saling membutuhkan terakhir dari rantai, pada rantai inilah satu sama lain. Petani akan menjual ke produk berakhir untuk dikomsumsi pengepul atau langsung ke pengelola sebagai nasi. Harus diingat pula bahwa berupa padi atau sudah menjadi beras. semua proses pembiayaan berasal dari Pengepul melakukan pembealian padi dan di sortir sesuai standar dari
78 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021
pengelola. Transaksi antara pengelola, Badan Pusat Statistik Jakarta pengepul dan petani sesuai dengan Pusat , (2009). Pedoman kesepakatan atas faktor pengelolaan padi Pendataan Survei Angkatan. dan transportasi ke pengolah (pabrik). Kerja Nasional Tahun 2009. Jakarta Pusat : Badan Pusat Kerjasama dan kesepakatan anatar Statistik anggota rantai pasok padi dan beras perlu Kotler, Philip. (1997), Manajemen dibangun karena memberikan berbagai Pemasaran. Edisi Bahasa hal positif dalam meningkatkan kinerja Indonesia jilid satu. Jakarta: rantai pasok antara lain: Prentice Hall. Meningkatkan rantai nilai produk Pires, et al. (2001). Measuring Supply Meningkatkan jejaring pasar/akses Chain Performance, Orlando. pasar Pujawan, I. N. (2005). Supply Chain Menciptakan jaminan produksi Management. (Edisi 1) Mengakseselerasi pertumbuhan P. Tyagi. (2014). Supply chain bisnis. integration and logistics management among BRICS: a literature review. American 5. KESIMPULAN Journal of Engineering Research (AJER) e-ISSN. Hasil data rantai pasok di Pb. Jembar Sutoni, A. (2020). Analysis of Coconut Ati belum seluruhnya menggunakan Supply Chain as Industry manajemen yang baik. Patani sebagai Potential in Sula Islands produsen utama memproduksi beras. Regency, North Maluku Pengepul mengorganisir hasil panen Province. Jurnal Media petani, melakukan proses sortasi, Teknik dan Sistem Industri grading, dan secara periodik (JMTSI), Vol. 4 N0. 1, pp. mengirimkan ke Pengolah (Pabrik). 18-24, Prodi Teknik Industri, Pengepul melakukan perencanaan panen Universitas Suryakancana, agar dapat kontinu mengirim padi atau Cianjur. beras kepada pengolah. Pengolah Sutoni, A., Agustian, D. (2018). melakukan penanganan pasca panen Penjadwalan Pengiriman seperti pembersihan, pengemasan, Produk Kaos Oleh C.V. pelabelan, aktivitas distribusi, dan Chronicle Mart Kepada Sub memberikan order kepada pengepul Distributor Cianjur Dengan maupun langsung ke petani. Mengunakan Metoda Drp Pb. Jembat Ati memiliki bagian untuk (Distribution Requirement menangani aktivitas produksi. Planning). Jurnal Manajemen Perencanaan dan strategi menjadi hal Industri dan Logistik, Vol. 1 yang dibutuhkan untuk mendukung No. 2, Poltek APP, Jakarta. kegiatan rantai pasok untuk mencapai Sutoni, A. (2018). Determination of optimalisasi rantai pasok. regional main products with fuzzy logic approach in regional Sula Island of North DAFTAR PUSTAKA Maluku Province,” in 3rd International Conference on Ahyari, Agus.(1995).Efisiensi Persediaan Digital Arts, Media and Bahan. Yogyakarta : BPFE. Technology, ICDAMT Arman. 2018, 2018,
Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021 79
doi:10.1109/ICDAMT.2018.8 376488. Turban, Rainer, Porter. (2004). Supply Chain Management. In The Widyarto, A., (2012). Peran Supply Chain Management dalam Sistem Produksi dan Operasi Perusahaan. Benefit Journal of Management and Business. 16(2), 91-98. Zaroni. (2015). Manajemen Risiko Rantai Pasok dalam Model SCOR. Diambil dari http://supplychainindonesia.c om/
80 Jurnal IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 5 No 2 Bulan Juli 2021
Jurnal Sistem Pendukung Keputusan Penilaian KPI Karyawan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Web Pada PT. Dirgantara Indonesia (Persero)