Anda di halaman 1dari 24

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT MATA PADA

MANUSIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Fitriawati Ningsih (1210651161)1, Ulya Anisatur, M.kom2,

Jurusan teknik informaika fakultas teknik universitasmuhammadiyah jember

E-mail: fitriawatiningsih@gmail.com

Abstrak

Faktor yang menyebabkan munculnya gangguan atau penyakit pada mata


diantaranya kesibukan sehari hari, rutinitas kerja, atau sekolah membuat
kebanyakan orang hampir tidak mempunyai waktu untuk mengolahragakan
(senam) mata dan merawat indera penglihatannya.
Forward chaining bisa dikatakan sebagai strategi inference yang bermula dari
sejumlah fakta yang diketahui. Forward chaining bisa disebut juga pencarian
yang dimotori data (data driven search) yang dimulai dari premis-premis atau
informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi atau kesimplan (then).
Mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata
menyesuaikan jumlah cahaya yang menusuk, memutuskan perhatian pada objek
yang dekat dan jauh serta menghasilakn gambaran yang kontinu yang dengan
segera dihantarkan ke otak. Dari hasil diagnosa dokter dibandingkan dengan hasil
diagnosa sistem memiliki tingkat akurasi 82%.

Kata Kunci : gangguan, Forward chaining, inference, mata

1
1.1 Latar Belakang Ada beberapa faktor yang
Mata merupakan salah satu menyebabkan munculnya gangguan
indera yang sangat penting dalam atau penyakit pada mata diantaranya
kehidupan manusia yaitu untuk kesibukan sehari hari, rutinitas kerja,
melihat. Dengan mata, manusia atau sekolah membuat kebanyakan
dapat menikmati keindahan alam dan orang hampir tidak mempunyai
berinteraksi dengan lingkungan waktu untuk mengolahragakan
sekitar dengan baik. Jika mata (senam) mata dan merawat indera
mengalami ganguan atau penyakit penglihatannya. Tidak adanya waktu
mata, maka akan berakibat sangat khusus untuk mengurus salah satu
fatal bagi kehidupan manusia. Jadi dari lima indera ini dapat
sudah semestinya mata merupakan menyebabkan berbagai kelainan pada
anggota tubuh yang perlu dijaga mata, diantaranya penyakit rabun
dalam kehidupan sehari hari. dekat, rabun jauh, mata terasa kabur,
Upaya penyembuhan penyakit mata pedih dan mata merah. Hal ini
mata di tanah air terkendala juga diperparah dengan belum
minimnya jumlah dokter dan sistem adanya kesadaran masyarakat untuk
pengobatan yang dinilai tidak berobat dan belum optimalnya
terorganisasi. Nila F. Moeloek, pelayanan yang diberikan bagi
Ketua Persatuan Dokter Spesialis pasien penderita mata.
Mata Indonesia (Perdami), Berkembangnya teknologi di dunia
menuturkan saat ini satu dokter mata kedokteran belum diimbangi dengan
harus merawat sekitar 250.000 kesiapan tenaga medis dalam
penderita penyakit mata. Angka mengaplikasikannya. Seringkali
kebutaan di Indonesia mencapai terjadi kesalahan diagnosa dalam
1,5% dari total penduduk dan menganalisa kondisi penyakit pasien
menjadikannya sebagai negara sehingga proses pengobatannya
dengan angka kebutaan yang menjadi tidak maksimal bahkan
tertinggi di Asia Tenggara. timbul kemungkinan terjadi sesuatu
Berdasarkan data nasional, jumlah hal yang fatal.
penderita penyakit mata di Indonesia Kesalahan diagnosa yang
diperkirakan mencapai 1,8 juta seringkali terjadi didalam dunia
penduduk. Jumlah tersebut akan kedokteran terutama dalam penyakit
terus bertambah sekitar 240.000 mata, mendorong dikembangkannya
orang per tahun (kabar24.com, 13 sebuah sistem pakar yang dapat
Oktober 2012). digunakan untuk membantu seorang
Dokter spesialis mata ahli medis dalam mendiagnosa
Puskesmas Sukosari, Dr. Muhammad sebuah penyakit berdasarkan gejala
hanafi menyampaikan tentang jika yang timbul.
pada bulan April ada 14 pasien dan Sistem pakar merupakan suatu
bulan Mei ada 15 pasien, catatan ini program aplikasi komputerisasi yang
belum termasuk pasien pada bulan- berusaha menirukan proses penalaran
bulan sebelumnya. Untuk itu dari seorang ahli dalam memecahkan
masyarakat dihimbau untuk merubah masalah atau bisa dikatakan sebagai
pola hidup sehat. duplikat dari seorang pakar karena
pengetahuannya disimpan dalam

1
basis pengetahuan untuk diproses tentang penyebab-penyebab
pemecahan masalahnya. Jadi data penyakit pada mata.
yang tersimpan dalam database akan
menginformasikan suatu keluhan 1.4 Manfaat Penelitian
pasien dengan akurat dan dapat Pembuatan perangkat lunak
menyimpulkan jenis penyakit mata diagnosa penyakit mata pada
yang diderita oleh pasien. manusia menggunakan sistem pakar
ini memberikan manfaat untuk :
1.2 Rumusan Masalah 1. Membantu dokter mengaambil
Berdasarkan uraian diatas, keputusan dalam mendiagnosa
maka perumusan masalah yang penyakit mata, sehingga dapat
didapatkan adalah sebagai berikut : digunakan oleh pengguna yang
1. Bagaimana cara sistem pakar menimal dasar tentang anatomi
dengan menggunakan metode mata, seperti perawat dan
forward chaining dapat dokter spesialis mata.
mendiagnosis penyakit mata 2. Dapat mengurangi jumlah
pada manusia berdasarkan penderita penyakit dengan
gejala gejala umum yang memberikan deteksi dini
diderita? kepada msayarakat.
2. Bagaimana cara sistem pakar 3. Mengoptimalkan penggunakan
memberikan solusi dalam teknologi komputer untuk
penanganan dan pengobatan keperluan medis.
penyakit pada mata?
3. Bagaimana sistem pakar 1.5 Batasan Masalah
memberikan pengetahuan Batasan-batasan masalah yang
tentang penyebab penyakit digunakan dalam tugas akhir ini,
mata ? yaitu :
1. Studi kasus dalam penelitian
1.3 Tujuan ini adalah mendiagnosa
Tujuan dari pembuatan aplikasi penyakit mata secara spesifik,
sistem pakar ini adalah sebagai adapun penyakit yang akan di
berikut : bahas berjumlah 7 penyakit
1. Membuat aplikasi sistem pakar dan 29 gejala.
yang mampu mendiagnosa 2. Metode yang digunakan adalah
kemungkinan penyakit mata metode forward chaining untuk
dan dapat mendeteksi gejala- proses diagnosa.
gejala penyakit mata secara 3. Adanya interaksi yang
dini. digunakan antar pemakai
2. Membuat aplikasi yang dapat dengan sistem berupa tanya
memberikan saran penanganan jawab dari pertanyaan seputar
dan pengobatan untuk gejala penyakit mata yang akan
mencegah penyakit mata lebih diberikan kepada user, dan
parah. berakhir pada suatu solusi atau
3. Membuat aplikasi yang mampu kesimpulan hasil diagnosa.
memberikan pengetahuan

2
2.1. Definisi Sistem Pakar Seorang ahli adalah seorang
Sistem pakar (expert system) yang mampu menjelaskan suatu
merupakan sistem yang berusaha tanggapan, mempelajari hal-hal baru
mengadopsi pengetahuan manusia ke seputar topik permasalahan,
komputer agar komputer dapat menyusun kembali pengetahuan jika
menyelesaikan masalah seperti yang dipandang perlu, memecahkan
biasa dilakukan oleh para ahli, dan dengan cepat dan tepat.
sistem pakar yang baik dirancang Pengalihan keahlian adalah
agar dapat menyelesaikan suatu untuk menstranfer keahlian dari
permasalahan tertentu dengan meniru seorang pakar ke dalam komputer
kerja dari para ahli (Kusumadewi, kemudian ke masyarakat. Proses ini
2003) meliputi empat kegiatan, yaitu
Sebuah sistem pakar atau perolehan pengetahuan (dari para
sistem berbasis pengetahuan ahli atau sumber-sumber lainnya ),
kecedasan (Intelligent Knowledge representasi pengetahuan ke
Based System) merupakan salah satu komputer, kesimpulan dari
bagian darii kecerdasan buatan yang pengetahuan ke pengguna.
memungkinkan komputer dapat Sistem pakar yang dibuat
berfikir dan mengambil kesimpulan merupakan sistem yang berdasarkan
dari sekumpulan aturan (aturan biasa pada aturan-aturan diamana program
dan meta). Dalam proses tersebut disimpan dalam bentuk aturan
seorang pengguna dapat sebagai prosedur pemecahan
berkomunikasi secara interaktif masalah. Aturan tersebut biasanya
dengan komputer untuk memecahkan berbentuk IF_THEN. Bentuk ini
suatu persoalan atau seolah-olah digunakan apabila memiliki sejumlah
pengguna berhadapan dengan pengetahuan pakar pada suatu
seorang ahli dengan masalah tersebut permasalahan tertentu, dan pakar
(Marimin, 2005). dapat menyelesaikan masalah
tersebut secara berurutan.
2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pakar Keunikan lain dari sistem
Konsep dasar sistem pakar pakar adalah kemampuan dalam
mengandung keahlian, ahli/pakar, menjelaskan atau memberi saran atau
pengalihan keahlian, mengambil rekomendasi serta juga menjelaskan
keputusan, aturan, kemapuan mengapa beberapa tindakan atau
menjelaskan. Keahlian bersifat luas saran tidak direkomendasikan.
dan merupakan penguasaan Kemampuan inilah yang
pengetahuan dalam bidang khusus membedakan sistem pakar dengan
yang diperoleh dari pelatihan, konvesional(Tabel 2.1.1)
membaca dan pengalaman. Contoh
bentuk pengetahuan yang termasuk Tabel 2.1 Perbedaan sistem
keahlian : konvensional dan sistem pakar
a. Teori, fakta, aturan-aturan Sistem Sistem pakar
pada lingkup permasalahan Konvensional
tertentu
Informasi dan Basis
b. Strategi global untuk
pemrosesannya pengetahuan
menyelesaikan masalah biasanya jadi satu merupakan

3
dengan program bagian terpisah 2. Dapat digunakan dalam
dari mekanisme berbagai jenis komputer.
inferensi 3. Memiliki kemampuan
untuk belajar beradaptasi.
Program tidak Program bisa
pernah salah saja melakukan 4. Mudah dimodifikasi.
(kecuali kesalahan
pemrogramannya - Keuntungan dan kelemahan
yang salah) sistem pakar
Secara garis besar, banyak
Biasanya tidak bisa Penjelasan manfaat yang dapat diambil dengan
menjelaskan adalah bagian adanya sistem pakar antara lain :
mengapa suatu terpenting dari 1. Memungkinkan orang
input data itu sistem pakar
awam bisa mengerjakan
dibutuhkan atau
bagaimana output
pekerjaan para ahli
itu diperoleh 2. Bisa melakukan proses
secara otomatis
Pengubahan Pengubahan 3. Tidak memerlukan biaya
program cukup sulit pada saat tidak digunakan,
dan merepotkan aturan/kaidah sedangkan pada pakar
dapat dilakukan manusia memerlukan biaya
dengan mudah sehari-hari.
Sistem hanya akan Sistem dapat 4. Dapat memecahkan
bekerja jika sistem bekerja hanya masalah lebih cepat
tersebut sudah dengan beberapa daripada kemampuan
lengkap aturan manusia dengan catatan
menggunakan data yang
Eksekusi dilakukan Eksekusi sama.
langkah demi dilakukan pada 5. Menghumat waktu dalam
langkah secara keseluruhan pengambilan keputusan.
algoritmik basis
6. Meningkatkan kualitas dan
pengetahuan
secara heuristik produksivitas.
dan logis
Disamping memiliki beberapa
Menggunakan data Menggunakan keuntungan, sistem pakar juga
pengetahuan memiliki beberapa kelemahan, yaitu
:
Tujuan utamanya Tujuan
1. Biaya yang diperlukan
dalah efisiensi utamanya adalah
efektivitas untuk membuat,
memelihara, dan
mengembangkannya sangat
- Ciri ciri sistem pakar mahal.
Sistem pakar yang baik harus 2. Sulit dikembangkan, hal ini
memenuhi ciri-ciri sebagai berikut : erat kaitannya dengan
1. Memiliki fasilitas informasi ketersediaan pakar di
yang handal. bidangnya.

4
3. Sistem pakar tidak 100% Komponen-komponen yang
benar karena seseorang terdapat dalam struktur sistem pakar
yang terlibat dalam adalah:
pembuatan sistem pakar 1. Antarmuka Pengguna (User
tidak selalu benar. Oleh Interface)
karena itu perlu diuji ulang Merupakan mekanisme yang
secara teliti sebelum digunakan oleh pengguna dan
digunakan. sistem pakar untuk
berkomunikasi. Antarmuka
2.1.2 Struktur Sistem Pakar menerima informasi dari
Sistem pakar terdiri dari dua pemakai dan mengubahnya ke
bagian pokok, yaitu : lingkungan dalam bentuk yang dapat
pengembangan (development diterima oleh sistem. Selain itu
enviroment)dan lingkungan antarmuka menerima dari sistem
konsultasi (consultation dan menyajikannya ke dalam
eviromnment). Lingkungan bentuk yang dapat dimengerti
pengembangan digunakan oleh oleh pemakai.
pembuat sistem pakar untuk 2. Basis Pengetahuan
membangun komponen- Basis pengetahuan mengandung
komponennya dan memperkenalkan pengetahuan untuk pemahaman,
pengetahuan ke dalam knowledge formulasi, dan penyelesaian
base (basis pengetahuan). masalah. Komponen sistem
Lingkungan konsultasi digunakan pakar ini disusun atas dua
untuk pengguna untuk berkonsultasi elemen dasar, yaitu:
sehingga pengguna mendapatkan a) Fakta : informasi tentang
pengetahuan dan nasehat dari sistem obyek dalam area
pakar layaknya berkonsultasi dengan permasalahan tertentu.
seorang pakar (Sutojo, Mulyono, b) Aturan : informasi tentang
2010). cara bagaimana
memperoleh fakta baru dari
fakta yang telah diketahui.
3. Akuisisi Pengetahuan
(Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah
akumulasi, transfer, dan
transformasi keahlian dalam
menyelesaikan masalah dari
sumber pengetahuan ke dalam
program komputer. Dalam tahap
ini knowledge engineer berusaha
menyerap pengetahuan untuk
selanjutnya ditransfer ke dalam
basis pengetahuan. Pengetahuan
Gambar 2.2 Struktur sistem pakar diperoleh dari pakar, dilengkapi
dengan buku, basis data, laporan

5
penelitian dan pengalaman adalah program komputer yang
pemakai. memberikan metodologi untuk
Metode akuisisi pengetahuan : penalaran tentang informasi
a. Wawancara adalah metode yang ada dalam basis
yang paling banyak pengetahuan dan dalam
digunakan, yang melibatkan workplace, dan untuk
pembicaraan dengan pakar memformulasikan kesimpulan.
secara langsung dalam suatu 5. Workplace / Blackboard
wawancara Workplace merupakan area dari
b. Analisis protokol. Dalam sekumpulan memori kerja
metode ini pakar diminta (working memory), digunakan
untuk melakukan suatu untuk merekam kejadian yang
pekerjaan dan sedang berlangsung termasuk
mengungkapkan proses keputusan sementara.
pemikirannya dengan Ada 3 keputusan yang dapat
menggunakan kata-kata. direkam :
Pekerjaan tersebut direkam, a) Rencana : bagaimana
dituliskan, dan dianalisis. menghadapi masalah
c. Observasi pada pekerjaan b) Agenda : aksi-aksi yang
pakar Pekerjaan dalam bidang potensial yang sedang
tertentu yang dilakukan pakar menunggu untuk
direkam dan diobservasi. dieksekusi
d. Induksi aturan dari contoh c) Solusi : calon aksi yang
Induksi adalah suatu proses akan dibangkitkan
penalaran dari khusus ke 6. Fasilitas Penjelasan
umum. Suatu sistem induksi Adalah komponen tambahan
aturan diberi contoh-contoh yang akan meningkatkan
dari suatu masalah yang kemampuan sistem pakar.
hasilnya telah diketahui. Digunakan untuk melacak
Setelah diberikan beberapa respon dan memberikan
contoh, sistem induksi aturan penjelasan tentang kelakuan
tersebut dapat membuat sistem pakar secara interaktif
aturan yang benar untuk melalui pertanyaan :
kasuskasus contoh. a. Mengapa suatu pertanyaan
Selanjutnya aturan dapat ditanyakan oleh sistem
digunakan untuk menilai pakar ?
kasus lain yang hasilnya tidak b. Bagaimana konklusi
diketahui. dicapai ?
c. Mengapa ada alternatif
4. Mesin/Motor Inferensi yang dibatalkan ?
(inference engine) d. Rencana apa yang
Komponen ini mengandung digunakan untuk
mekanisme pola pikir dan mendapatkan solusi ?
penalaran yang digunakan oleh 7. Perbaikan Pengetahuan
pakar dalam menyelesaikan Pakar memiliki kemampuan
suatu masalah. Mesin inferensi untuk menganalisis dan

6
meningkatkan kinerjanya serta digunakan apabila user
kemampuan untuk belajar dari menginginkan untuk tahu lebih
kinerjanya. Kemampuan tersebut banyak lagi pada kasus kasus
adalah penting dalam yang hampir sama atau mirip.
pembelajaran terkomputerisasi, Selain itu, bentuk ini juga
sehingga program akan mampu digunakan apabila kita telah
menganalisis penyebab memiliki sejumlah situasi atau
kesuksesan dan kegagalan yang kasus tertentu dalam basis
dialaminya dan juga pengetahuan.
mengevaluasi apakah
pengetahuan-pengetahuan yang 2.3 Metode Forward Chaining
ada masih cocok untuk Forward chaining adalah suatu
digunakan di masa mendatang. strategi pengambilan keputusan yang
dimulai dari premis (fakta) menuju
2.2 Basis Pengetahuan konklusi (kesimpulan akhir) (kusrini,
Basis pengetahuan berisi 2006). Forward chaining bisa
pengetahuan-pengetahuan dalam dikatakan sebagai strategi inference
penyelesaian masalah. Ada dua yang bermula dari sejumlah fakta
bentuk pendekatan basis yang diketahui. Forward chaining
pengetahuan yang sangat umum bisa disebut juga pencarian yang
digunakan, yaitu : dimotori data (data driven search)
a) Penalaran berbasis aturan yang dimulai dari premis-premis atau
(Rule-Based Reasoning) informasi masukan (if) dahulu
Pada penalaran aturan, kemudian menuju konklusi atau
pengetahuan direpresentasikan kesimplan (then) seperti terlihat pada
dengan menggunakan aturan gambar 2.5 dibawah ini.
berbentuk : IF-THEN Bentuk
ini digunakan apabila memiliki
sejumlah pengetahuan pakar
pada suatu permasalahan
tertentu, dan pakar dapat
menyelesaikan masalah
tersebut secara berurutan. Gambar 2.5 Pelacakan Forward
Bentuk ini digunakan apabila chaining (Arhami. 2005)
dibutuhkan penjelasan tentang
jejak (langkah-langkah) Karena metode forward
pencapaian solusi. chaining berangkat dari kiri ke
b) Penalaran berbasis kasus kanan, yaitu dari premis menuju
(Case-Based Reasoning) kekesimpulan akhir, maka seringkali
Pada penalaran berbasis kasus, pula disebut data driven (yaitu,
basis pengetahuan akan berisi pencarian dikendalikan oleh data
solusisolusi yang telah dicapai yang diberikan). metode ini lebih
sebelumnya, kemudian akan baik digunakan apabila memiliki
diturunkan suatu solusi untuk sedikit premis dan banyak
keadaan yang terjadi sekarang kesimpulan.
(fakta yang ada). Bentuk ini

7
Setiap metode dari mesin 1. Dengan memasukan semua data
inference memiliki kelebihan dan yang tersedia kedalam sistem
kelemahan tersendiri. Sehingganya pakar pada satu kesempatan
seorang programmer atau analisis dalam sesi konsultasi. Cara ini
bisa melihat dan memilih metode banyak berguna pada sistem pakar
inference mana yang cocok dan tepat yang termasuk dalam proses
diterapakan pada sistem yang akan terautomatisasi dan menerima
dibangunnya dalam hal ini sistem data langsung dari komputer yang
pakar sesuai permasalahan yang menyimpan database, atau dari
didapatinya. Adapun kelebihan dan satu set sensor.
kelemahan metode forward chaining 2. Dengan hanya memberikan
yaitu: Durkin Dalam elemen spesifik dari data yang
(Mappatombong.L. 2004) diperoleh selama sesi konsultasi
1. Kelebihan kepada sistem pakar. Cara ini
a) Kelebihan utama dari forward mengurangi jumlah data yang
chaining yaitu metode ini akan diminta, sehingganya data yang
bekerja dengan baik ketika diminta hanyalah data-data yang
problem bermula dari benar-benar dibutuhkan oleh
mengumpulkan/menyatukan sistem pakar dalam mengambil
informasi lalu kemudian keputusan.
mencari kesimpulan apa yang Dari ke-2 cara tersebut yang
dapat diambil dari informasi penyusun gunakan pada penerapan
tersebut. metode forward chaining ini adalah
b) Metode ini mampu cara yang ke-2 yakni hanya
menyediakan banyak sekali memberikan elemen spesifik selama
informasi dari hanya sejumlah sesi konsultasi kepada sistem pakar.
kecil data.
2. Kelemahan 2.4 Penelitian Terkait
a) Kelemahan utama metode ini Pada dasarnya penerapan
yaitu kemungkinan tidak metode forward chaining pada suatu
adanya cara untuk mengenali sistem yang dinamakan sistem pakar
dimana beberapa fakta lebih ini telah dibahas sebelumnya oleh
penting dari fakta lainnya. beberapa peneliti, diantaranya :
b) Sistem bisa saja menanyakan [1] Sasmito, 2010 dengan judul
pertanyaan yang tidak Aplikasi Sistem Pakar Untuk
berhubungan. Walaupun Simulasi Diagnosa Hama Dan
jawaban dari pertanyaan Penyakit Tanaman Bawang
tersebut penting, namun hal ini Merah Dan Cabai
akan membingungkan user Menggunakan Forward
untuk menjawab pada subjek Chaining Dan Pendekatan
yang tidak berhubungan. Berbasis Aturan.
Pada metode forward chaining Penelitiannya menerapkan
ini ada 2 cara yang dapat dilakukan metode forward chaining untuk
untuk melakukan pencairan menurut membuat sistem pakar dalam
Ignizio Dalam yaitu: simulasi diagnosa hama dan
(Mappatombong.L. 2004) penyakit tanaman bawang

8
merah. Penelitian ini (Epedemika)
menggunaka pola if-then dengan
melakukan pendekatan berbasis 7 Erosi Kornea P7
aturan dalam melakukan metode
pendekatan pada basis
No Nama Gejala Kode
pengetahuan.
[2] Yohan, 2009 dengan judul Gejala
Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis 1 Mata merah G001
Penyakit Menular Pada Balita
Dengan Metode Forward 2 Mata berair G002
Chaining.
Penelitiannya membahas tentang 3 Nyeri mata G003
Sistem Pakar Untuk Diagnosis
Penyakit Menular Pada Balita 4 Sensitive terhadap G004
menggunakan metode forward cahaya
chaining yang bertujuan 5 Pandangan kabur G005
menelusuri gejala yang
ditampilkan dalam bentuk 6 Terasa benda asing G006
pertanyaan-pertanyaan agar didalam
dapat mendiagnosa jenis mata/mengganjal
penyakit.
2.5 Definisi Mata 7 Riwayat mata G007
Mata merupakan alat indra terkena/kemasukan
yang terdapat pada manusia. Secara tanah atau air
konstan mata menyesuaikan jumlah lumpur
cahaya yang menusuk, memutuskan
perhatian pada objek yang dekat dan 8 Pernah/masih G008
jauh serta menghasilakn gambaran mamakai lensa
yang kontinu yang dengan segera kontak
dihantarkan ke otak 9 Terdapat bintik G009
Tabel 2.5 Penyakit dan Gejala putih pada kornea
No Nama Penyakit Kode
Penyakit 10 Pembengkakan G010
kelopak mata
1 Keratitis Bakterialis P1
11 Salah satu mata G011
2 Keratitis Jamur P2 yang
(Keratomikosis) terkena/terjangkit
3 Pterigium P3 12 Tampak nanah G012
4 Keratitis Herpes P4 didalam bola mata

5 Keratitis P5 13 Riwayat mata G013


Acanthamoeba pernah terkena
tanaman
6 Keratokonjungtivitis P6 (daun/serbuk kayu)

9
14 Sakit mata tampak G014 28 Mata kering G028
setelah 2
minggu/lebih 29 Tampak seperti G029
daging yang
15 Kehilangan G015 menutupi mata
penglihatan/buta

16 Iritasi mata G016 Gambar 2.5 Decision tree


dengan metode Forward Chaining
17 Mata gatal G017
2.6. PHP
18 Terdapat jaringan G018
PHP adalah singkatan dari
putih pada
(Personal Hypertext Preprocessor).
sudut dalam mata PHP dapat digunakan pada semua
sistem operasi. PHP merupakan
19 Pembengkakan G019 aplikasi open source atau aplikasi
kornea yang memiliki license GPL (General
Publik Licensi) artinya aplikasi
20 Mata terasa sangat G020 tersebut dapat digunakan,
nyeri sekali dipublikasikan atau dikembangkan
oleh masyarakat internasional secara
21 Terdapat putih- G021
luas dan tanpa biaya. PHP juga
putih seperti cincin
memiliki kemampuan untuk
dimata
melakukan koneksi ke berbagai
22 Terdapat putih- G022 software basis data sehingga dapat
putih seperti cincin menciptakan halaman website yang
dimata dinamis (Prasetyo, 2008).
Contoh terkenal dari aplikasi
23 Sedang mengalami G023 PHP adalah phpBB dan MediaWiki
batuk/pilek (software di belakang Wikipedia).
PHP juga dapat dilihat sebagai
24 Mata lengket dipagi G024 pilihan lain dari
hari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft,
ColdFusion Macromedia, JSP/Java
25 Pernah melihat G025 Sun Microsystem, dan CGI/Perl.
sinar las/ terkena Contoh aplikasi lain yang lebih
benda kimia (sabun komleks berupa CMS yang dibangun
cuci, cuka, dll) menggunakan PHP adalah Mambo,
26 Keluhan saat itu G026 Joomla, Postnuke, Xaraya, dan lain-
juga setelah terkena lain (Kardir,2002).
benda kimia
2.7. MySQL
27 Tampak putih-putih G027 MySQL adalah sistem
ditengah dan management database relasional.
dipinggir mata Suatu relasional menyimpan data
dalam tabel terpisah. Hal ini
memungkinkan kecepatan dan

10
fleksibilitas. Tabel-tabel yang Identifikasi dan
dihubungkan dengan relasi yang Perumusan
ditentukan membuatnya bisa Masalah
mengkombinasi data dari beberapa
tabel dari suatu permintaan. Bagian
SQL dari kata MySQL berasal dari Studi Pustaka
Structured Query Languange bahasa
paling umum yang dipergunakan
untuk mengakses database.
Konektivitas, pada internet. MySQL Pengumpula
merupakan sistem client / server n Data
yang terdiri dari SQL server
mulihreaded yang memungkinkan
backend yang berbeda, sejumlah Rekayasa Perangkat
program client dan library yang Lunak
berbeda, tool administratif, dan
beberapa antarmuka pemograman
Analisis
MySQL juga tersedia sebagai library
yang bisa digabungkan di aplikasi
(Utdirartatmo,2002).
Perancangan
3.1 Tahapan Penelitian (design)
Penelitian adalah proses
mempelajari, memahami,
menganalisis, serta memecahkan
masalah berdasarkan fenomena yang Implementasi Metode
ada dan juga merupakan rangkaian (coding) forward
proses yang panjang dan terkait
secara sistematis.
Penelitian yang baik dan Pengujian
terarah akan menghasilkan (testing)
kesimpulan yang baik pula. Agar
penelitian berjalan dengan baik dan
terarah maka diperlukan kerangka
penelitian, berikut adalah kerangka
penelitian yang saya lakukan: Sistem

Gambar 3.1 Metode Penelitian


3.1.1 Identifikasi dan Perumusan
Masalah
Langkah ini merupakan awal
dari penelitian, yaitu dengan mencari
masukan terhadap masalah yang
diteliti melalui observasi. Penelitian

11
dimulai dengan menentukan permasalahan. Dalam hal ini,
kebutuhan dan penelitian dengan pengamatan dilakukan pada
mencari data penyakit berikut Puskesmas Sukosari dengan
dengan gejala-gejalanya, kemudian sistem yang sudah biasa
data dikumpulkan dan menyiapkan digunakan saat diagnose
bahan penelitian. penyakit mata.
Tabel 3.1 Jumlah pasien penyakit
3.1.2 Studi Pustaka mata di puskesmas sukosari Jan –
Studi pustaka dilakukan untuk Mei 2016
memperoleh hasil penelitian yang N Bulan Lak Perempu Juml
sesuai dengan permasalahan yang o i- an ah
dibahas dengan cara mempelajari Lak
teori-teori yang relevan dengan topik i
kajian. Adapun teori-teori yang
mendukung dalam penelitian untuk 1 Januar 11 8 19
menunjang metode wawancara dan i
observasi yang telah dilakukan.
2 Febru 8 7 15
Pengumpulan informasi yang
ari
dibutuhkan dalam mencari referensi-
referensi yang berhubungan dengan 3 Maret 9 5 14
penelitian yang dilakukan.
4 April 5 9 14
3.1.3 Pengumpulan Data
Tahap awal dalam penelitian 5 Mei 7 8 15
ini untuk mengetahui hal-hal yang
diperlukan pada penelitian yaitu :
a. Studi Literatur 3.1.4 Rekayasa Perangkat Lunak
Yaitu mempelajari berbagai Metode pengembangan
literatur yang berkaitan dengan perangkat lunak menggunakan
teori mengenai sistem pakar dan pendekatan struktural, dimana
pengembangannya dengan metode ini lebih menekankan pada
menggunakan metode forward aliran data dan proses bisnis dan
chaining, jenis masalah pada perangkat lunak tersebut. Model
penyakit mata dan gejala yang proses yang digunakan adalah model
menyertainya, serta tindakan sekuensial linier. Model ini
perawatan yang dapat dilakukan. sistematis dan berurutan untuk
b. Metode Wawancara pengembangan perangkat lunak yang
Wawancara yaitu melalui tanya dimulai di tingkat sistem dan
jawab dengan pihak yang terkait berlanjut melalui analis, perancangan
untuk memperoleh data-data (design), implementasi program
yang di inginkan. (coding), pengujian (testing), dan
c. Observasi dukungan (support). Model
Metode pengumpulan data yang sekuensial linier meliputi kegiatan
dilakukan dengan mengadakan berikut (Presman, Roger.S, 2001:28)
pengamatan atau peninjauan :
langsung terhadap sumber

12
didokumentasikan dan diulas
dengan pelanggan.
3. Perancangan (Design)
Desain perangkat lunak
sebenarnya adalah proses
multilangkah yang berfokus
pada empat atribut yang berbeda
Gambar 3.1 Pemodelan Sistem dari program : struktur data
Sekuensial Linier arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail
1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem prosedural (algoritma). Proses
Karena perangkat lunak selalu desain menerjemahkan
bagian dari sistem yang lebih kebutuhan menjadi representasi
besar (atau bisnis), pekerjaan dari perangkat lunak yang dapat
dimulai dengan menetapkan dinilai untuk kualitas sebelum
kebutuhan untuk semua elemen coding dimulai. Seperti
sistem dan kemudian kebutuhan, desain
mengalokasikan beberapa subset didokumentasikan dan menjadi
dari kebutuhan perangkat lunak bagian dari konfigurasi
itu. Cara pandang sistem ini perangkat lunak.
penting ketika perangkat lunak 4. Implementasi Program (coding)
harus berinteraksi dengan unsur Pada tahap ini, dilakukan proses
lainnya seperti hardware, orang, coding atau pembuatan software.
dan database. Rekayasa sistem Pembuatan software dipecah
dan analis mencakup menjadi beberapa modul yang
pengumpulan kebutuhan di nantinya akan digabungkan
tingkat sistem dengan sejumlah dalam tahap berikutnya. Dalam
kecil dari desain dan analisis tahap ini juga dilakukan untuk
tingkat teratas. Rekayasa mengetahui apakah sudah
informasi meliputi pengumpulan memenuhi fungsi yang
kebutuhan pada tingkat strategi diinginkan atau belum.
bisnis dan di tingkat area bisnis. 5. Pengujian (Testing)
2. Analisis Setelah proses pengkodean
Proses pengumpulan kebutuhan selesai, dilanjutkan dengan
diidentifikasikan dan terfokus proses pengujian pada program
khusus pada perangkat lunak. perangkat lunak, baik pengujian
Untuk memahami sifat program logika internal, maupun
yang akan dibangun, analis Pengujian eksternal fungsional
perangkat lunak harus untuk memeriksa segala
memahami domain informasi kemungkinan terjadinya kesalah
untuk perangkat lunak, serta dan memeriksa apakah hasil dari
fungsi yang diperlukan perilaku, pengembangan tersebut sesuai
kinerja, dan antarmuka. dengan hasil yang diinginkan.
kebutuhan untuk kedua sistem
dan perangkat lunak

13
3.1.5 Sistem 5 Pandangan kabur G005
Pada tahap ini dilakukan
identifikasi masalah pada sistem 6 Terasa benda asing G006
yang sedang berjalan. Dengan didalam
demikian, peneliti dapat menemukan mata/mengganjal
kendala dan permasalahan yang
7 Riwayat mata G007
terjadi pada proses diagnosa penyakit
terkena/kemasukan
mata di Puskesmas Sukosari
tanah atau air
sehingga peneliti dapat mencari
lumpur
solusi dari permasalahan tersebut.
Contoh kasus : 8 Pernah/masih G008
Terdapat rule dari suatu data mamakai lensa
penyakit (P) dan data gejala (G) kontak
sebagai berikut :
Tabel 3.2. Penyakit Mata 9 Terdapat bintik G009
No Nama Penyakit Kode putih pada kornea
Penyakit
10 Pembengkakan G010
1 Keratitis Bakterialis P1 kelopak mata
2 Keratitis Jamur P2 11 Salah satu mata G011
(Keratomikosis) yang
terkena/terjangkit
3 Pterigium P3
12 Tampak nanah G012
4 Keratitis Herpes P4 didalam bola mata
5 Keratitis P5 13 Riwayat mata G013
Acanthamoeba pernah terkena
tanaman
6 Keratokonjungtivitis P6
(daun/serbuk kayu)
(Epedemika)
14 Sakit mata tampak G014
7 Erosi Kornea P7
setelah 2
minggu/lebih
Tabel 3.3. Gejala Penyakit
15 Kehilangan G015
No Nama Gejala Kode
penglihatan/buta
Gejala
16 Iritasi mata G016
1 Mata merah G001
17 Mata gatal G017
2 Mata berair G002
18 Terdapat jaringan G018
3 Nyeri mata G003
putih pada
4 Sensitive terhadap G004
sudut dalam mata
cahaya

14
19 Pembengkakan G019 G02 √ √ √ √
kornea
G03 √ √ √
20 Mata terasa sangat G020
G04 √ √
nyeri sekali
G05 √ √ √ √
21 Terdapat putih- G021
putih seperti cincin √ √
G06
dimata
G07 √
22 Terdapat putih- G022
putih seperti cincin G08 √
dimata
G09 √
23 Sedang mengalami G023
batuk/pilek G10 √

24 Mata lengket dipagi G024 G11 √


hari
G12 √ √
25 Pernah melihat G025
G13 √
sinar las/ terkena
benda kimia (sabun √
G14
cuci, cuka, dll)
G15 √
26 Keluhan saat itu G026
juga setelah terkena G16 √
benda kimia
G17 √
27 Tampak putih-putih G027
ditengah dan G18 √
dipinggir mata
G19 √ √
28 Mata kering G028
G20 √
29 Tampak seperti G029
daging yang G21 √
menutupi mata
G22 √

G23
Tabel 3.4. Relasi Gejala Penyakit G24
Kode Kode Penyakit G 25
Gejala P1 P2 P3 P4 P5
G26 P6 P7

G01 √ √ √ √ √
G27 √ √

15
G28 √ G5)
AND G4 AND

√ 6 G1 or G2 or G5 or G23
G29 or G24 or G25 or G26 or
(G1 and G2) or (G1 and
G5) or (G1 and G23) or P6
(G1 and G24) or (G1
and G25) or (G1 and
G26)

7 G1 or G2 or G27 or G28
Tabel 3.5. Kondisi Gejala Penyakit or (G1 and G2) or (G1
Rule IF (Gejala) THEN and G27) or (G1 and P7
(Penya G28) or or (G2 and G27)
or or (G2 and G28)
kit)

1 G1 OR G2 OR G3 OR G7 P1
OR G8 OR G9 OR G11 Jika informasi yang
OR G12 or (G1 AND G2) dimasukkan berupa fakta G1, G3, G5
OR (G1 AND G3) OR
(G1 AND G8) OR (G1 proses kerja yang akan terjadi yaitu
AND G9) OR (G1 AND sebagai berikut
G10) OR (G1 AND G11)
OR (G1 AND G12) OR
(G1 AND G2 AND G3)

2 G1 OR G2 OR G3 OR P2
G5 OR (G3 AND G5)
OR (G1 AND G3)

3 G2 ORG4 OR G6 OR P3 Penyakit yang terdeteksi = P1, P2,


(G2 AND G4 ) OR (G2
P5, P6 dan P7
AND G6) OR (G4 AND R1 : G1, G3. Penyakit(P1) =
G6) Gejala yang terdeteksi/jumlah gejala
pada penyakit = 2/9 = 0,22
4 G2 OR G5 OR G7 OR P4
(G2 AND G5) OR R2 : G1, G3, G5. Penyakit (P2) =
(G2AND G7) OR (G5 Gejala yang terdeteksi/jumlah gejala
AND G7) OR (G2 AND pada penyakit = 3/11 = 0,27
G5 AND G7) R3 : G1, G3, G5. Penyakit(P5) =
5 G1 OR G3 OR G4 OR Gejala yang terdeteksi/jumlah gejala
G5 pada penyakit = 3/7 = 0.43
R4 : G1, G5. Penyakit(P6) =
OR (G1 AND G3) OR
(G1 AND G4) OR (G1
Gejala yang terdeteksi/jumlah gejala
P5 pada penyakit = 2/7 = 0.29
AND G5) OR (G3 AND
G4) OR (G3 AND R5 : G1. Penyakit(P7) = Gejala
G5)OR (G4 AND G5) yang terdeteksi/jumlah gejala pada
OR (G1 AND G3 AND
G4) penyakit = 1/4 = 0.25
Kemungkinan terbesar hasil
OR (G1 AND G3 AND diagnosa adalah penyakit P5 dengan
G5)
persentase kecocokannya terhadap
OR (G3 AND G4 AND gejala lebih besar.
G5) OR (G1 AND G3

16
4.1. Implementasi Sistem halaman data penyakit dapat dilihat
Tahap selanjutnya yang harus seperti gambar 4.2 berikut :
dilakukan adalah tahap implementasi
sistem yang bertujuan untuk
mengimplementasikan sistem secara
keseluruhan, sesuai dengan apa yang
sebelumnya sudah dianalisis. Sistem
pendukung keputusan diagnosa
penyakit mata ini dibangun
menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan Database Management
System Mysql.
4.1.1. Halaman menu utama
Halaman menu utama adalah
halaman yang pertama kali muncul
pada saat sistem dijalankan. Halaman
menu utama ini terdiri dari 4 Menu,
yaitu menu Dashboard, Data
Penyakit, Data Gejala Penyakit dan
Diagnosa. Tampilan halaman menu
utama dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.2. Halaman Data
Penyakit

Pada gambar 4.2 terdari menu


penyakit, gejala dan hapus penyakit,
jika user memilih edit penyakit maka
akan membuka halaman form
penyakit seperti gambar 4.3, jika user
memilih gejala maka user akan
diminta memilih gejala penyakit
yang dapat dilihat pada gambar 4.4
dan jika user memilih hapus penyakit
maka user penyakit tersebut akan
Gambar 4.1. Halaman Utama terhapus.

4.1.2. Halaman menu data


penyakit
Pada halaman data penyakit ini
user dapat melakukan pengolahan
data penyakit seperti menambah
penyakit, mengubah, menghapus dan
menambah gejala penyakit serta data
yang telah disimpan atau
diperbaharui akan. Tampilan

17
Gambar 4.4. Halaman Form Edit
Gejala Dari Penyakit
Gambar 4.3. Halaman Form
Penyakit 4.1.3. Halaman menu diagnose
Pada halaman diagnosa inilah
akan dilakukan diagnosa terhadap
penyakit mata. Terlebih dahulu
pengguna harus mengisikan data
dirinya untuk melakukan diagnosa.
Kemudian setelah pengguna
mengisikan datanya, akan
dilanjutkan ke halaman pertanyaan.
Pada halaman ini pengguna akan
menjawab pertanyaan yang diberikan
sistem. Pertanyaannya adalah seputar
gejala-gejala yang dialami penyakit
mata. Setelah semua pertanyaan
dijawab pengguna, sistem akan
memprosesnya dan
menampilkan hasilnya pada halaman
hasil. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada
gambar 4.5 berikut:

18
dengan solusinya. Dapat dilihat pada
gambar 4.7 berikut :

Gambar 4.5. Halaman Form Data


Pasien

Berikut ini adalah tampilan


pertanyaan yang diberikan sistem
kepada pengguna, sistem akan
memproses jawaban dari pengguna
jika pertanyaan telah dijawab.
Pengguna dapat memilh jawaban Ya
atau Tidak terhadap masing-masing
pertanyaan yang diajukan sistem.
Dapat dilihat pada gambar 4.6 di
bawah ini :
Gambar 4.7. Halaman Hasil
Diagnosa Penyakit

4.2. Pengujian Sistem


Pengujian sistem dengan gejala yang
berbeda :
Pengujian 1 : Farah
Gejala yang diderita :
1) Mata merah (YA)
2) Mata berair (YA)
3) Nyeri mata (Tidak)
4) Sensitive terhadap cahaya
(YA)
5) Pandangan kabur (Tidak)
6) Terasa benda asing didalam
mata/mengganjal (YA)
Gambar 4.6. Halaman Form
7) Riwayat mata
Pertanyaan
terkena/kemasukan tanah atau
air lumpur (YA)
Setelah sistem memproses
8) Pernah/masih mamakai lensa
jawaban pengguna, sistem akan
kontak (YA)
menampilkan hasil diagnosa disertai

19
9) Terdapat bintik putih pada
kornea (Tidak)
10) Pembengkakan kelopak mata
(YA)
11) Salah satu mata yang
terkena/terjangkit (YA)
12) Tampak nanah didalam bola
mata (Tidak)
13) Riwayat mata pernah terkena
tanaman (daun/serbuk kayu)
(Tidak)
14) Sakit mata tampak setelah 2
minggu/lebih (YA)
15) Kehilangan penglihatan/buta
(YA)
16) Iritasi mata (YA)
17) Mata gatal (Tidak)
18) Terdapat jaringan putih pada
sudut dalam mata (YA)
19) Pembengkakan kornea (YA)
20) Mata terasa sangat nyeri sekali
(Tidak) Pengujian 2 : Nita
21) Terdapat putih-putih seperti Gejala yang diderita :
cincin dimata (YA) 1. Mata merah (Tidak)
22) Pernah dekat dengan penderita 2. Mata berair (Tidak)
Keratokonjungtivis (YA) 3. Nyeri mata (Tidak)
23) Sedang mengalami batuk/pilek 4. Sensitive terhadap cahaya
(Tidak) (YA)
24) Mata lengket dipagi hari 5. Pandangan kabur (YA)
(Tidak) 6. Terasa benda asing didalam
25) Pernah melihat sinar las/ mata/mengganjal (Tidak)
terkena benda kimia (sabun 7. Riwayat mata
cuci, cuka, dll) (Tidak) terkena/kemasukan tanah atau
26) Keluhan saat itu juga setelah air lumpur (Tidak)
terkena benda kimia (YA) 8. Pernah/masih mamakai lensa
27) Tampak putih-putih ditengah kontak (YA)
dan dipinggir mata (YA) 9. Terdapat bintik putih pada
28) Mata kering (YA) kornea (YA)
29) Tampak seperti daging yang 10. Pembengkakan kelopak mata
menutupi mata (Tidak) (YA)
Hasil Diagnosa : 11. Salah satu mata yang
terkena/terjangkit (Tidak)
12. Tampak nanah didalam bola
mata (YA)

20
13. Riwayat mata pernah terkena Gejala yang diderita :
tanaman (daun/serbuk kayu) 1. Mata merah (YA)
(YA) 2. Mata berair (Tidak)
14. Sakit mata tampak setelah 2 3. Nyeri mata (Tidak)
minggu/lebih (Tidak) 4. Sensitive terhadap cahaya
15. Kehilangan penglihatan/buta (YA)
(Tidak) 5. Pandangan kabur (YA)
16. Iritasi mata (YA) 6. Terasa benda asing didalam
17. Mata gatal (YA) mata/mengganjal (YA)
18. Terdapat jaringan putih pada 7. Riwayat mata
sudut dalam mata (YA) terkena/kemasukan tanah atau
19. Pembengkakan kornea (Tidak) air lumpur (YA)
20. Mata terasa sangat nyeri sekali 8. Pernah/masih mamakai lensa
(YA) kontak lumpur (YA)
21. Terdapat putih-putih seperti 9. Terdapat bintik putih pada
cincin dimata (Tidak) kornea (Tidak)
22. Pernah dekat dengan penderita 10. Pembengkakan kelopak mata
Keratokonjungtivis (YA) (Tidak)
23. Sedang mengalami batuk/pilek 11. Salah satu mata yang
(YA) terkena/terjangkit (Tidak)
24. Mata lengket dipagi hari (YA) 12. Tampak nanah didalam bola
25. Pernah melihat sinar las/ mata (YA)
terkena benda kimia (sabun 13. Riwayat mata pernah terkena
cuci, cuka, dll) (Tidak) tanaman (daun/serbuk kayu)
26. Keluhan saat itu juga setelah (YA)
terkena benda kimia (Tidak) 14. Sakit mata tampak setelah 2
27. Tampak putih-putih ditengah minggu/lebih (Tidak)
dan dipinggir mata (Tidak) 15. Kehilangan penglihatan/buta
28. Mata kering (YA) (YA)
29. Tampak seperti daging yang 16. Iritasi mata (Tidak)
menutupi mata (YA) 17. Mata gatal (Tidak)
Hasil Diagnosa : 18. Terdapat jaringan putih pada
sudut dalam mata (Tidak)
19. Pembengkakan kornea (YA)
20. Mata terasa sangat nyeri sekali
(YA)
21. Terdapat putih-putih seperti
cincin dimata (YA)
22. Pernah dekat dengan penderita
Keratokonjungtivis (Tidak)
23. Sedang mengalami batuk/pilek
(Tidak)
24. Mata lengket dipagi hari (YA)
25. Pernah melihat sinar las/
terkena benda kimia (sabun
Pengujian 3 : Taufik cuci, cuka, dll) (YA)

21
26. Keluhan saat itu juga setelah 13 00000013 ALEX YUSFIRNANDO
terkena benda kimia (Tidak) 14 00000014 ALFIAN YULIANTO YANWAR P
27. Tampak putih-putih ditengah 15 00000015 ALFIANA DEWI FEBRYANTI
dan dipinggir mata (YA)
16 00000016 ZAVINA BIGUM
28. Mata kering (YA)
29. Tampak seperti daging yang 17 00000017 ZHAH RIZAL FERDIAN AKMAL
menutupi mata (YA) 18 00000018 Usman
Hasil Diagnosa : 19 00000019 YUSRO'I
20 00000020 Atim Abd. Rohman
21 00000021 Hadi Suwarno
22 00000022 Samsul Hadi
23 00000023 Saiful Rizal
24 00000024 M BASUNI
25 00000025 AGUS MUHAMAD HERMONO
26 00000026 TEGOEH SOERJONO
27 00000027 Muhammad Yusuf (Alm)
28 00000028 DUDUNG EDI RUSMANTO
29 00000029 Sugianto
30 00000030 AGUS SUPRIANTO
31 00000031 SUGIANTO
32 00000032 ADIM HARAHAP
33 00000033 Hariyanto
34 00000034 SUJARNO
35 00000035 Slamet Arifin
Tabel 4.1. Diagnosa Hasil Dokter 36 00000036 Sudarsono
dan Sistem 37 00000037 TOTOK ESWANTO
38 00000038 Diagnosa Miardi
Pasien
No No.Rekam Medis Nama
39 00000039 Dokter AHMADSistem HOLIL
1 00000001 HARIYONO 39 00000040 5 KASMURI
5
2 00000002 NURSALIM 7 7
3 00000003 Sutaji Dari hasil 1 diagnosa
1 diatas
maka tingkat akurasi sistem dengan
4 00000004 MAHMUDI 3 3
dibandingkan diagnosa pasien
5 00000005 PARTEJO 3
memiliki tingkat akurasi 3
sebesar:
6 00000006 Eko Wahyono ( ) 5 5
7 00000007 Budiono 1 7
82%
8 00000008 M SULTON BANI 1 1
9 00000009 Mujiono 4 4
10 00000010 Slamet Riyadi 7 7
11 00000011 NURYASIN 1 5
12 00000012 Heru Sugeng Rahmat 3 3

22
BAB V Programming, 2nd
KESIMPULAN DAN SARAN edition, PWS Publishing Co,USA.

5.1. Kesimpulan Kusrini. 2006. Aplikasi Sistem


Berdasarkan pembahasan yang Pakar. Penerbit Andi,Yogyakarta.
telah dilakukan pada skripsi ini,
maka dapat diperoleh beberapa Kusumadwi, Sri. 2003.
kesimpulan, antara lain: Konsep Dasar Sistem Pakar.
1. Sistem ini sudah dapat Penerbit Graha Ilmu,
digunakan oleh pengguna Yogyakarta.
untuk untuk mendiagnosa
penyakit mata meskipun di Marimin. 2005.Definisi Sistem
suatu daerah tidak ada pakar. Pakar. Yogyakarta: Andi.
2. Dari hasil diagnosa dokter
dibandingkan dengan hasil Mappatombong. L. 2005.
diagnosa sistem memiliki Kelebihan dan Kekurangan Forward
tingkat akurasi 82%. Chaining.
Jakarta: PT Elex
5.2. Saran Media Komputindo.
Dalam pengembangan penelitian
ini penulis memberikan beberapa Prasetyo. 2008. php mysql.
saran, yaitu: Jakarta Selatan : Andrea Adelheid.
1. Untuk mendapatkan nilai
kepastian yang lebih akurat Riyanto. 2010. Membuat
lagi, bisa dilakukan dengan Sendiri aplikasi e-commerce dengan
menerapkan beberapa metode PHP dan
penanganan ketidakpastian MySQL menggunakan
lainnya dan menambahkan CodeIgniter dan Jquery.
gejala yang lebih lengkap. Yogyakarta: Andi
2. Sistem yang dikembangkan Offset
disarankan dapat dirancang di
platform lainnya, seperti Rojer, S. 2001. Rekayasa
mobile sehingga Perangkat Lunak. Yogyakarta: Graha
penerapannya akan menjadi Ilmu.
lebih luas dan bisa digunakan
oleh setiap orang. Sutojo, T. Mulyanto, E.
Suhartono, V. 2010, Kecerdasan
Buatan. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Andi Offset.

Arhami, M. 2005. Pelacakan Utdirartatmo. 2002. Panduan


Forward chaining. Yogyakarta : Membuat Aplikasi Database dengan
Andi Offset. PHP5
MySQL
Giarratano, J.C & Riley G, PostgreSQL Oracle. Yogyakarta:
1994, Expert Sistem: Principles and Andi.

23

Anda mungkin juga menyukai