JUDUL
OLEH:
A. HARDIANTI
102904085
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hal yang sangat penting dan utama bagi manusia.
manusia. Kesehatan membawa dampak yang sangat besar dalam semuanya aspek
Gigi dan mulut merupakan organ yang vital bagi manusia. Oleh karena itu,
menjaga kesehatan kedua organ tersebut sangat penting namun kepedulian dan
persepsi masyarakat terhadap penyakit gigi dan mulut masih sangat rendah. Hal
tidak terhindari. Kurangnya perhatian pada kesehatan gigi dan mulut dapat
menyebabkan penyakit yang lebih serius serta dapat menggangu kesehatan organ
2
yang terjadi pada gigi jika tidak ditangani dengan benar dapat memicu penyakit
nutrisi dan stroke. Infeksi yang terjadi pada rongga mulut juga dapat menjadi
sumber infeksi bagi organ tubuh lainnya yang disebut fokal infeksi seperti
pneumonia dan penyakit saluran pencernaan lainnya. Bila masalah ini tidak segera
ditangani, maka efek yang ditimbulkannya tidak hanya di sekitar rongga mulut
saja, tetapi juga berimbas kepada kesehatan secara umum dan bahkan fungsi
mental.
penyakit yang paling banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia. Penyakit ini
menduduki urutan pertama dari 10 jenis penyakit yang paling banyak dikeluhkan
yang jumlahnya mencapai 60% dari total masyarakat secara keseluruhan (SKRT-
merupakan karies aktif yang belum dirawat. Hal ini lebih diperparah oleh
mengeluh sakit gigi hanya 13% yang berobat jalan, 69,3% memilih mengobati
sendiri dan sisanya tidak melakukan pengobatan. Keadaan ini menunjukkan masih
3
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ini. Bagian dari kecerdasan buatan
yaitu sistem pakar (expert system) dapat diterapkan untuk membuat sistem yang
dapat membantu masyarakat dalam mengetahui kesehatan gigi dan mulut serta
prediksi awal tentang penyakit gigi dan mulut yang dideritanya. Menurut Martin
dan Oxman (seperti dikutip Kusrini, 2006: 11) sistem pakar merupakan sistem
dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang
pakar. Sistem pakar ini dapat menyimpan pengetahuan dari seseorang atau
beberapa orang pakar dalam suatu basis pengetahuan (knowledge base) dan
memecahkan masalah.
Mesin inferensi akan terus melakukan looping pada prosesnya untuk mencapai
hasil keputusan yang sesuai. Metode ini sangat tepat digunakan pada sistem yang
prosesnya berjalan mulai dari penelusuran yang berupa pertanyaan seputar gejala-
gejala yang dialami user sampai pada pemberian kesimpulan dari jawaban yang
Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut”. Aplikasi sistem pakar ini diharapkan dapat
4
membantu dan memberikan informasi yang cukup bagi pasien sebelum
melakukan konsultasi dengan pakar dalam hal ini dokter gigi. Aplikasi ini hanya
merupakan alat bantu dan pendamping bagi pasien untuk memberikan informasi
awal tentang penyakit gigi dan mulut yang dideritanya mengingat kompleksitas
bidang kedokteran gigi yang tidak hanya menyangkut gejala-gejala yang dapat
dirasakan oleh pasien tetapi juga gejala yang perlu melakukan pengecekan dan tes
laboratorium. Oleh sebab itu tugas akhir ini hanya dibatasi sebagai prediksi awal
penyakit gigi dan mulut yang gejalanya dapat dirasakan dan diamati oleh pasien
B. Rumusan Masalah
ini adalah bagaimana merancang dan membangun sistem pakar diagnosa penyakit
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan
1. Sistem pakar ini dibuat untuk mendiagnosa penyakit gigi dan mulut pada
manusia.
5
3. Interaksi antara user dan sistem berupa pertanyaan gejala penyakit yang harus
4. Output dari sistem pakar ini berupa prediksi penyakit gigi dan mulut beserta
solusi pengobatannya.
5. User yang dapat mengakses sistem adalah user yang sebelumnya telah
hak akses terhadap sistem jika pakar tidak bertindak sebagai admin.
CS3.
Tujuan perancangan sistem pakar penyakit gigi dan mulut adalah untuk
membangun dan membangun suatu sistem pakar yang dapat membantu pasien
atau user dalam mengetahui tentang kesehatan gigi dan mulut serta prediksi awal
6
E. Manfaat
Manfaat dari pembuatan aplikasi sistem pakar diagnosa gigi dan mulut
adalah:
1. Bagi Pengguna/Pasien
Sistem pakar diagnosa gigi dan mulut dapat membantu masyarakat untuk
mengetahui tentang kesehatan gigi dan mulut dan penyakit gigi dan mulut yang
dideritanya. Sistem pakar ini juga memberi informasi awal tentang penyakit gigi
dan mulut yang diderita pasien sebelum melakukan konsultasi ke dokter gigi.
2. Bagi Penulis
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sistem Pakar
mulai dikembangkan pada pertengahan 1960. Sistem pakar yang muncul pertama
Newel dan Simon. Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert
system. Istilah ini muncul karena untuk untuk memecahkan masalah, sistem pakar
(Sutojo, 2010).
menyelesaikan masalah seperti biasa dilakukan oleh para ahli. Sedangkan menurut
Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang
8
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan
oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal
penyelesaian.
9
b. Konsep Dasar Sistem Pakar
Konsep dasar sistem pakar meliputi enam hal yaitu ekspertise, ekspert,
1) Kepakaran (Ekspertise)
para ahli dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik daripada
2) Pakar (Ekspert)
pakar kedalam komputer, kemudian ditransfer kepada orang lain yang bukan
10
4) Inferensi (Inference)
pada basis pengetahuan oleh sistem pakar. Tugas mesin inferensi adalah
5) Aturan-Aturan (Rules)
(IF-THEN).
11
c. Struktur dan Arsitektur Sistem Pakar
dari sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar. Gambar 2.1
12
Gambar 2.1
Arsitektur Sistem Pakar (Turban, 2001)
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar seperti yang
1) Akusisi Pengetahuan
13
pakar serta yang menerjemahkan pengetahuan seorang pakar dalam bentuk
yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik
tersebut.
14
terjadi. Sistem pakar membutuhkan blackboard, yaitu area pada memori yang
mengubahnya kedalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu,
oleh user dan sejelas mungkin agar tidak terjadi adanya salah interpretasi.
15
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan
8) Pengguna(User)
d. Representasi Pengetahuan
yang lain dan dapat dipakai untuk menguji kebenaran penalaran. Teknik ini
16
biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu representasi logika,
yang telah ada. Input dari proses logika berupa fakta-fakta yang diakui
menunjukkan relasi antar objek-objek tersebut. Teknik ini merupakan alat yang
efektif untuk merepresentasikan pemetaan data agar tidak terjadi duplikasi data.
yang sudah dikenal yang merupakan pengalaman masa lalu. Hal tersebut serupa
informasi tentang orang, objek, dan tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu
peristiwa.
17
Teknik representasi yang keempat adalah aturan produksi yang merupakan
maka (if premis then konklusi). Konklusi pada bagian then bernilai benar jika
dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules) (Delima dkk., 2009).
dalam sebuah kumpulan fakta-fakta tentang kejadian saat ini. Mesin Inferensi
dengan fakta-fakta yang terdapat dalam database. Jika bagian if (kondisi) dari rule
cocok dengan fakta, maka rule dieksekusi dengan bagian then (aksi) diletakkan
gambar 2.2.
18
Gambar 2.2
Algoritma forward chaining (Durkin, 1994)
3) Proses tersebut di lanjutkan hingga tujuannya tercapai atau sampai tidak ada
19
Forward chaining merupakan suatu proses yang berdasarkan data dan
fakta, dimana user harus memberikan data atau fakta sebelum mesin inferensi
bekerja. Mesin inferensi menelusuri basis pengetahuan sesuai data atau fakta yang
Gambar 2.3
Proses Forward Chaining (Arhami, 2005)
if-then. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian if, maka rule tersebut dieksekusi.
Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru ditambahkan ke dalam
database. Setiap kali pencocokan, dimulai dari rule teratas. Setiap rule hanya
boleh dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi rule
yang bisa dieksekusi. Berikut salah satu penerapan teknik forward chaining
20
Terdapat endapan plak AND
keluhan yang dialami pasien berupa gusi licin dan mengkilap, gusi merah muda,
gusi mudah berdarah dan terdapat plak dan karang gigi. Maka konklusi yang
f. Strategi Pencarian
dari node awal secara mendalam hingga yang paling terakhir (dead-end) atau
cabang atau anak yang terlebih dahulu. Ilustrasi dari Depth First Search
21
Gambar 2.4
Strategi Pencarian Depth First Search (Arhami, 2005)
cabang terlebih dahulu hingga tiba disimpul akhir. Apabila tujuan yang
goal.
22
Gambar 2.5
Strategi Pencarian Breadth First Search (Arhami, 2005)
Breadth First Search dan Depth First Search. Ilustrasi Best First Search
2 3 4
5 6 7 8 9
Gambar 2.6
Strategi Pencarian Best First Search
2. Diagnosa
membedakan satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Penilaian dapat
dilakukan melalui pemeriksaan fisik, tes laboratorium, atau sejenisnya, dan dapat
pengambilan keputusan.
23
Menurut Thondike dan Hagen (1955) diagnosis dapat diartikan sebagai :
a. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit apa yang dialami
gejala-gejalanya.
b. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan
c. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas
karakter, latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu saja, akan
minuman. Dalam bahasa Latin, mulut dikenal dengan nama oral atau oris.
Komponen organ yang menyertai mulut antara lain: gigi, bibir sebagai pembatas
sebelah depan, lidah sebagai pembatas sebelah bawah, faring sebagai pembatas
sebelah belakang, pipi sebagai pembatas sebelah samping dan palatum (langit-
Gigi merupakan bagian keras yang terdapat dalam rongga mulut. Pada
umumnya manusia memiliki struktur, bentuk dan jumlah yang sama. Pada anak-
24
anak terdapat 20 buah gigi sulung, dimana tiap-tiap rahang terdiri atas 4 gigi seri,
2 gigi taring, dan 4 gigi geraham. Untuk gigi dewasa, memiliki 32 buah gigi tetap,
pada tiap rahangnya terdiri atas 4 gigi seri, 2 gigi taring, 4 gigi geraham kecil, dan
6 gigi geraham besar (Martawiansyah, 2008 : 3). Struktur gigi terdiri dari tiga
bagian yaitu mahkota gigi merupakan bagian yang menonjol di atas gusi, akar gigi
yang merupakan bagian terpendam dalam tulang rahang, dan leher gigi yang
Gambar 2.7
Penampang gigi ( http://medicastore.com)
Gigi memiliki tiga bagian utama yang penting yaitu: email, dentin, dan
pulpa. Email merupakan bagian terluar gigi yang paling tipis, berwarna putih
mengkilap namun agak transparan (translucent) dan keras. Kekerasan email gigi
ini dimungkinkan oleh bahan pembentuk email itu sendiri yang berupa struktur
organik dan sisanya adalah air. Bagian kedua gigi setelah email adalah dentin.
terbesar dari gigi. Komposisi dentin juga berbanding terbalik dengan email
25
dimana dentin terdiri dari 85% material organik, ini sebabnya dentin bersifat
sedikit lebih lunak dari email. Bentuk dentin yang berpori karena tersusun dari
tubuli dentin menyebabkan dentin lebih sensitif terhadap rangsang suhu maupun
ruang pulpa ini terdapat pembuluh darah kecil serta syaraf-syaraf gigi. Hal
tersebut menyebabkan merasakan sakit yang luar biasa saat terdapat karies (gigi
berlubang).
1) Abses Periodontal
dijaringan periodontal, bersifat kronis atau akut, sering kali abses menjadi kronis
dan abses kronis menjadi akut. Periodontal abses terlihat adanya pengumpulan
pus sepanjang akar gigi disebabkan infeksi jaringan periodontal dan gigi masih
vital, periodontal abses terjadi akibat adanya factor iritasi, seperti plak, kalkulus,
infaksi bakteri, infaksi makanan atau trauma jaringan. Keadaan ini dapat
2) Gingivitis
radang pada gusi (gingiva). Radang gusi adalah bentuk pertama penyakit pada
26
selaput periodontal yang menjadi awal rusaknya jaringan pendukug gigi, antara
lain gusi, selaput periodontal, dan tulang gigi. Penyakit ini disebabkan oleh
timbunan plak berkepanjangan. Plak adalah material yang terdiri dari bakteri,
lendir dan sis makanan yang menempel pada gigi bagian luar.
3) Karies Gigi
Karies Gigi (Kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam gigi, yang
terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan
gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Hal-hal
yang mendukung terjadinya karies gigi adalah gigi yang peka, yaitu gigi yang
mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang
menahan plak, bakteri, mulut mengandung sejumlah besar bakteri serta sisa-sisa
makanan. Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa
Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus
4) Periodontitis
27
lepasnya gigi pada dewasa dan penyebab lepasnya gigi pada lanjut usia. Sebagian
besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak dan karang gigi
5) Anodonsia
gigi karena tidak adanya benih gigi. Terdapat 3 macam anodonsia, yaitu complete
6) Abses Periapikal
besar sel darah putih, nanah adalah sekumpulan sel darah putih dan jaringan yang
mati. Biasanya nanah dari infeksi gigi pada awalnya dialirkan ke gusi, sehingga
gusi yang berada di dekat akar gigi tersebut membengkak. Nanah bisa dialirkan ke
kulit, mulut, tenggorokan atau tengkorak, tergantung pada lokasi gigi yang
terkena.
Gejala Abses Periapikal adalah gigi terasa sakit, bila mengunyah juga
bening di leher dan jika sangat berat, di daerah rahang terjadi pembengkakan.
Abses diatasi dengan menghilangkan infeksi dan membuang nanah melalui bedah
28
mulut atau pengobatan saluran akar. Tindakan yang terpenting adalah mencabut
7) Trench Mouth
Trench Mouth adalah suatu infeksi gusi yang tidak menular. Infeksi ini
menyebabkan rasa nyeri, demam dan kelelahan. Istilah trench mouth berasal dari
Perang Dunia I dimana banyak serdadu yang tinggal di bedeng (trench) menderita
infeksi ini. Hal yang mendukung terjadinya penyakit ini adalah kebersihan mulut
yang jelek, stres fisik maupun stres emosional, diet, dan kurang istirahat.
Biasanya, trench mouth dimulai secara tiba-tiba berupa nyeri gusi, gelisah dan
kelelahan. Ujung-ujung gusi yang terletak diantara dua gigi mengalami pengikisan
dan tertutup oleh jaringan mati yang berupa lapisan berwarna abu-abu. Kelenjar
getah bening di bawah rahang seringkali membengkak dan timbul demam ringan.
Abses gigi adalah kumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri di
bagian dalam gigi. Abses gigi biasanya terjadi sebagai akibat dari rongga gigi
tidak diobati, atau retak pada gigi yang memungkinkan bakteri masuk ke bagian
dalam gigi. Pengobatan untuk abses gigi dengan mengeringkan abses dan
perawatan saluran akar, tetapi dalam beberapa kasus mungkin perlu dicabut.
29
Meninggalkan abses gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan hal serius,
9) Abrasi Gigi
Abrasi Gigi adalah hilangnya struktur atau terkikisnya bagian luar gigi
(enamel), dan bahkan terkadang struktur bagian dalam gigi juga ikut terkikis. Hal
ini terjadi disebabkan oleh seringnya menyikat gigi terlalu keras tetapi juga dapat
disebabkan oleh terlalu banyak banyak makan makanan yang bersifat asam, asam
refluks . Penyebab abrasi gigi juga bisa terjadi akibat adanya gesekan antar gigi
atas dan gigi bawah. Atau mungkin anda terbiasa mengigit benda benda yang agak
keras seperti menggit bolpen atau benda lainnya, hal ini tanpa anda sadari sedikit
10) Bruxism
Bruxism adalah suatu kebiasaan yang terlihat dalam mulut berupa suatu
ritme yang tidak disadari dan tidak disengaja atau gerakan nonfungsional dalam
selama waktu tidur, dimana hal ini dapat menimbulkan rasa sakit pada kepala dan
30
Dry socket atau yang disebut juga sebagai alveolar osteitis (alveolar:
dimana tulang alveolar dari gigi yang sudah dicabut berada dalam keadaan bebas
terpapar (terbuka tanpa lapisan gusi menutupi). Jangan anda bayangkan bahwa
terjadi sobek di gusi anda kemudian tulang rahang terlihat langsung dari luar.
Kondisi penyakit ini adalah tidak menyatunya jaringan gusi dalam menutupi
lubang bekas gigi yang dicabut sehingga tulang di bagian dalam rongga tersebut
tidak tertutupi. Tulang yang tidak tertutupi ini akan mengalami rangsangan yang
Perawatan dry socket hanya dapat dilakukan oleh dokter gigi. Perawatan
untuk penyakit ini adalah membersihkan rongga gigi dari sisa-sisa makanan dan
anestetik ke dalam rongga untuk melindungi rongga bekas pencabutan, yang harus
menyakitkan, infeksi, pendarahan gusi dan ulcerations. Penyakit ini biasa terjadi
masyarakat miskin. Tanda dan gejala pada penyakit ini adalah gusi sakit parah,
pendarahan dari gusi, gusi bengkak, sakit ketika makan atau menelan, luka antara
gigi dan gusi, rasa busuk dalam mulut, bau mulut, demam, serta embengkakan
31
13) Hipersensitivitas Dentin
Hipersensitivitas dentin adalah rasa yang tidak nyaman atau nyeri yang
disebabkan rangsangan termal, kimiawi dan mekanik pada satu atau lebih gigi.
Rasa sensitif ini terjadi apabila dentin terbuka yang disebabkan oleh resesi
Tubulus pada daerah yang sensitif lebih lebar dan banyak daripada di area yang
tidak sensitif. Daerah sensitif biasanya terletak pada permukaan servikal margin
gigi.
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem.
mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data
tersebut.
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari
sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan
interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah
ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
32
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana
data tersebut akan disimpan. Berikut ini adalah simbol DFD menurut versi
Tabel 2.1
DFD Versi Yourdon dan De Marco
No Simbol-simbol Keterangan
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar
33
data yang mempunyai hubungan antar relasi. Untuk menggambarkan ERD
dengan atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita
Relationship Diagram.
Tabel 2.2
Komponen ERD
No Simbol-simbol Keterangan
Entitas, merupakan representasi dari
1. sebuah objek tempat dimana sistem
menyimpan data.
Atribut, merupakan data yang dihubungkan
dengan entitas. Digunakan untuk
2.
menjelaskan, mengedintifikasi , dan
mengekspresikan hubungan antar entitas.
Relasi, adalah hubungan yang terjadi antar
3
suatu atau lebih entitas.
c. Flowchart
34
tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk
Tabel 2.3
Simbol Flowchart
inisialisasi/pemberian nilai
Preparation
awal
Input/Output
input/output data
Data
Penghubung bagian-bagian
On Page
flowchart pada halaman yang
Connector
sama
35
5. Alat Pengembangan Sistem Pakar
a. PHP
bahasa pemrograman yang mana file dan seluruh prosesnya dikerjakan di server,
browser (Kadir, 2008:2). Kode-kode PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf yang
menulis dua versi pertama dari PHP dan juga berpartisipasi dalam pengembangan
open source. PHP script yang terintegrasi dengan HTML dan berada server side
HTML embeded scripting (Anhar, 2010:3). Selain itu, PHP merupakan bahasa
terjemahkan satu persatu ke dalam bahasa mesin dan diproses oleh interpreter
PHP menjadi HTML. Sehingga client yang berupa browser hanya melihat hasil
Mesin PHP mencari baris-baris yang berada di dalam tag <?php atau <?
dan ?> di dalam halaman HTML, dan menerjemahkannya sehingga web server
dapat memberikan hasil berupa HTML. Model kerja HTML diawali dengan
36
Selanjutnya ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh server, isinya segera
dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan
hasilnya (berupa kode HTML) ke server, dan server akan menyampaikan ke clien.
b. MySQL
MySQL adalah salah satu perangkat lunak sistem manajemen basis data
(data base) SQL atau sering disebut dengan DBMS (Database Management
beberapa data yang terpisah secara logis. Data-data yang terpisah tersebut
pengguna dapat melihat (view), mengedit (edit), menambah (add), dan menghapus
beberapa instruksi sekaligus dari beberapa user dalam satu waktu serta merekam
37
c. Adobe Dreamweaver
mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web.
yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam
mendesain web.
editor html yang sangat andal dan banyak di minati oleh para web desainer”.
Pada versi terbarunya, program ini telah di akuisisi oleh Adobe Corportion
paket Adobe CS3, CS4 dan CS5 (Creative Suite Seri 3, 4, dan 5).
Pada tugas akhir ini penulis menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 yang
Dreamweaver CS3 yaitu ruang kerja Adobe Dreamweaver CS3 beserta tools yang
tersedia dapat digunakan dengan sangat mudah dan cepat sehingga anda bisa
membangun suatu website dengan cepat dan tanpa harus melakukan coding.
Selain itu, Adobe Dreamweaver CS3 juga mempunyai integrasi dengan produk
macromedia lainnya, seperti flash dan firework. Flash sudah sangat terkenal
sebagai sebagai program untuk membuat animasi yang berbasis web dengan
38
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam sistem pakar penyakit gigi dan mulut dijabarkan
sebagai berikut:
Fakta
Timbul masalah
Pravelensi penderita Motivasi masyarakat untuk berobat Penyakit gigi dan mulut menduduki urutan
penyakit gigi dan mulut tinggi ke dokter gigi rendah pertama penyakit yang sering dikeluhkan
Gambar 2.8
Kerangka Pikir
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
diagnosa penyakit gigi dan mulut dengan metode inferensi forward chaining.
B. Rancangan Penelitian
(1994) dimana metode ini mempunyai enam tahap pengembangan yaitu penilaian
kebutuhan pada pengembangan sistem pakar diagnosa penyakit gigi dan mulut.
40
Tahap 1
Penilaian (Assessment)
eksplorasi
Kebutuhan
Tahap 2
Akuisisi Pengetahuan
perbaikan
Pengetahuan
Tahap 3
Desain
Struktur
Tahap 4
Pengujian
Evaluasi
Tahap 5
Dokumentasi
Produk
Tahap 6
Pemeliharaan
Gambar 3.1
Tahap Pengembangan Sistem Pakar (Durkin, 1994)
1. Penilaian (Assessment)
dan sesuai dengan tujuan, maka selanjutnya ditentukan fitur-fitur penting dan
ruang lingkup proyek serta sumber daya yang dibutuhkan. Sumber pengetahuan
41
2. Akuisisi Pengetahuan
tentang permasalahan yang menjadi bahan acuan dalam mendesain sistem pakar.
Tahap ini meliputi studi dengan diadakannya pertemuan dengan pakar untuk
3. Design
diimplementasikan ke dalam sistem pakar. Tahap desain ini, seluruh struktur dan
sistem. Sebuah sistem prototype di bangun pada tahap design. Tujuan dari
4. Pengujian
Tahap ini dimaksudkan untuk menguji apakah sistem pakar yang dibangun
42
sudah didapatkan. Apabila dalam tahap ini terdapat bagian yang harus dievaluasi
maupun dimodifikasi maka hal tersebut harus segera dilakukan agar sistem pakar
penyakit gigi dan mulut adalah black box testing. Black box testing adalah
pengujian yang difokuskan pada persyaratan fungsional atau kebenaran input dan
output yang dihasilkan dari perangkat lunak yang dibangun. Pengujian black box
ini akan dilakukan dengan cara memberi input dari pengguna kepada sistem yang
sudah berjalan dan mengamati hasil output dari sistem. Pengujian tersebut akan
dilakukan pada setiap use case untuk mengetahui kesesuaian fungsi dari perangkat
lunak.
5. Dokumentasi
proyek sistem pakar ke dalam bentuk dokumen yang dapat memenuhi persyaratan
maupun pengembang sistem pakar. Selain hal tersebut, maka secara khusus harus
inferensinya.
43
6. Pemeliharaan
C. Tahap Penelitian
start
Identifikasi
Masalah
Pengumpulan Data
Akuisisi
Pengetahuan
Representasi
Pengetahuan
Design
Pengujian
layak? tidak
ya
Implementasi dan
pemeliharaan
End
Gambar 3.2
Tahap Penelitian
44
1. Identifikasi Masalah
penyakit gigi dan mulut yang umum terjadi pada masyarakat, gejala-gejala yang
dengan basis data MySQL, selain iu penulis juga menggunakan metode inferensi
forward chaining.
2. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan studi pustaka dan
wawancara seorang pakar yang merupakan dokter spesialis penyakit gigi dan
mulut. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan secara
akurat.
3. Akuisisi Pengetahuan
pakar dengan menggunakan basis pengetahuan penyakit gigi dan mulut untuk
menghasilkan sebuah aplikasi sistem pakar yang dapat digunakan oleh user
45
4. Representasi Pengetahuan
a. Teknik Inferensi
dengan gejala-gejala penyakit yang dialami oleh pasien. Dalam hal ini, teknik
penelusurannya dari sekumpulan fakta atau data yang berakhir pada satu
kesimpulan.
b. Teknik Penelusuran
yaitu teknik pencarian yang yang menelusuri teknik penelusuran dari node ke
node bergerak menurun ke tingkat dalam yang berurutan. Dengan kata lain teknik
penelusuran ini mencari pada kedalaman sebelah kiri terlebih dahulu, kemudian
bila belum ditemuakan goal”nya dilanjutkan ke sisi sebelah kanan dan seterusnya
c. Kaidah Produksi
direpresentasikan dalam format yang dipahami oleh manusia dan dapat dieksekusi
46
dalam format yang dipahami oleh manusia dan dapat dieksekusi pada komputer.
5. Design
6. Pengujian
Uji coba sistem dilakukan setelah proses instalasi perangkat keras dan
instalasi perangkat lunak. Uji coba sistem bertujuan untuk memastikan bahwa
Pengujian ini dilakukan untuk mencari kelemahan sistem yang mungkin terjadi,
baik dan benar belum tentu dapat berjalan dengan program yang lainnya.
Kumpulan program yang telah diintegrasikan perlu diuji coba kembali untuk
melihat apakah suatu program dapat menerima input dan memproses data dengan
47
baik serta dapat memberikan output pada program. Metode pengujian yang
digunakan pada perancangan sistem pakar penyakit gigi dan mulut adalah black
box testing. Black box testing adalah pengujian yang difokuskan pada persyaratan
fungsional atau kebenaran input dan output yang dihasilkan dari perangkat lunak
yang dibangun. Pengujian black box ini akan dilakukan dengan cara memberi
input dari pengguna kepada sistem yang sudah berjalan dan mengamati hasil
output dari sistem. Pengujian tersebut akan dilakukan pada setiap use case untuk
7. Implementasi
Tahap implementasi dapat dilakukan setelah design bebas dari bug atau
tersebut.
8. Dokumentasi
pengujian sistem dan evaluasi sistem sudah sesuai dan tidak terjadi kesalahan,
maka tahap akhir melakukan dokumentasi dan penulisan laporan hasil penelitian.
D. Kebutuhan Sistem
Alat dan bahan yang digunakan untuk perancangan perangkat lunak ini
48
1. Perangkat keras yang digunakan yaitu:
b. RAM : 2 GB
b. Web browser
mengembangkan aplikasi.
Adapun prosedur rancang bagun sistem pakar diagnosa gigi dan mulut
data dan analisis terhadap basis pengetahuan tahap selanjutnya adalah melakukan
49
1. Basis Pengetahuan
masalah-masalah yang diambil dalam pembuatan sistem pakar ini adalah gejala-
gejala yang terdapat pada seorang penderita penyakit gigi dan mulut serta
Berikut ini data daftar penyakit gigi dan mulut yang umum.
Tabel 3.1
Data Penyakit
terhadap gejala-gejala penyakit gigi dan mulut. Gejala tersebut meliputi gejala
50
Tabel 3.2
Data Penyakit
No Gejala
G1 Sulit mengunyah
G2 Terjadi pembengkakan pada gusi atau kemerahan
G3 Bau busuk yang keluar dari mulut
G4 Rahang terjadi pembengkakan
G5 Demam
G6 Rasa sakit atau nyeri pada atau disekitar gusi (bila atau tanpa disentuh)
G7 Gusi atau gigi bernanah
G8 Pembengkakan kelenjar getah bening
G9 Rasa sakit ketika membuka mulut
G10 Gigi terasa sakit atau berdenyut
G11 Gigi terasa ngilu dan lebih sensitif
G12 Gusi mudah berdarah
G13 Luka atau adanya kantong antara gigi dan gusi
G14 Sensitif pada rasa manis
G15 Bentuk gusi agak membulat (unstippling)
Hilangnya seluruh atau sebagian bekuan darah di lokasi bekas
G16
pencabutan gigi
G17 Terlihatnya tulang dalam daerah bekas pencabutan
Tidak tumbuhnya semua atau beberapa gigi, baik gigi susu maupun gigi
G18
permanen
G19 Bentuk gigi tampak terkikis
G20 Sakit Telinga
G21 Insomnia atau merasa gelisah
G22 Sakit Kepala
G23 Konsistensi gusi menjadi lebih lunak
G24 Pipi bengkak.
G25 Adanya noda putih atau kecoklatan pada permukaan gigi.
G26 Permukaan gigi kasar
G27 Gigi tampak lebih panjang dari normal
G28 Gigi Goyah
Ujung gusi diantara 2 gigi mengalami pengikisan dan tertutup oleh
G29
lapisan berwarna abu-abu
Relasi antara data penyakit dan data gejala ditunjukkan pada tabel berikut
ini.
51
Tabel 3.3
Data Penyakit
proses pembangunan aplikasi ini, maka dibangun sebuah desain basis data dengan
52
pengobatan
awal
ifyes
idpenyakit pencegahan
nama gejala ifno
namapenyakit definisi
gambar id gejala
username
idadmin username
Admin
Gambar 3.3
Entity Relationship Diagram (ERD)
tempat penyimpanan data, dan entitas eksternal. DFD sistem pakar untuk diagnosa
gigi dan mulut ini dimulai dari DFD level 0 sampai level 2.
a. DFD Level 0
53
info gejala dan penyakit
update data penyakit
1.0 update data gejala
Manajemen Basis
Pengetahuan
3.0
Hasil dignosa
Data jawaban
akan dijawab
Data User
2.0
Hasil diagnosa
Diagnosa
Gambar 3.4
DFD Level 0
Admin
Gambar 3.5
DFD Level 1 Proses 1.0
c. DFD Level 1 Proses 2.0
54
pertanyaan yang
harus dijawab
data jawaban
2.1
hasil diagnosa Konsultasi
Hasil diagnosa
User
Gambar 3.6
DFD Level 1 Proses 2.0
Gambar 3.7
DFD Level 2 Proses 1.1
55
data penyakit yang
ditambah 2.1.1
Tambah Data
info penyakit yang Peyakit
ditambah
Gambar 3.8
DFD Level 2 Proses 1.2
Dalam perancangan basis data sistem pakar ini, penulis membuat beberapa
buah tabel yang saling berelasi. Tabel-tabel tersebut terdiri dari tabel admin, tabel
data user, tabel gejala, tabel penyakit, dan tabel hasil diagnosa. Adapun struktur
a. Tabel Admin
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data admin yang terdiri dari
username, password, pertanyaan dan jawaban. Dalam tabel ini, yang menjadi
56
primary key adalah id_admin. Adapun struktur tabelnya dapat dilihat pada tabel
3.4.
Tabel 3.4
Tabel Data Pakar
b. Tabel Gejala
primary key. Adapun struktur tabelnya dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.5
Tabel Gejala
c. Tabel Penyakit
57
kode_penyakit sebagai primary key. Adapun struktur tabelnya dapat dilihat pada
tabel 3.7.
Tabel 3.6
Tabel Penyakit
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data hasil diagnosa diagnosa user.
merupakan foreign key yang datanya mengacu ke tabel data user dan
Tabel 3.7
Tabel Hasil Diagnosa
58
Perancanagn struktur menu berisikan menu dan sub menu yang berfungsi
Struktur menu pada sistem terdiri dari halaman utama, informasi, login
dan registrasi.
Gambar 3.9
Struktur Menu Sistem
Struktur menu pakar terdiri dari halaman utama, bantuan, informasi, ubah
password serta pengolahan basis data pengetahuan yang terdiri dari daftar
penyakit, daftar gejala dan daftar user. Struktur menu pakar ditampilkan pada
59
Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Gigi dan Mulut
Login
Home Informasi
Daftar
Penyakit Daftar Gejala
Gambar 3.10
Struktur Menu Pakar
diagnosa gigi dan mulut, user terlebih dahulu harus melakukan registrasi. Jika
proses registrasi berhasil, maka user dapat melakukan login sesuai dengan
username serta password user. Struktur menu user ditampilkan pada gambar
berikut ini.
Home Informasi
Hasil
Diagnosa
Diagnosa
Gambar 3.11
Struktur Menu User
60
b. Perancangan Antar Muka
mengimplementasikan aplikasi.
HEADER
MENU KONTEN
FOOTER
Gambar 3.12
Halaman Utama Sistem
HEADER
FOOTER
Gambar 3.13
Halaman Diagnosa
61
F. Teknik Analisis dan Teknik Pengumpulan Data
deskriptif analitis, yaitu masalah yang diteliti diuraikan dan dianalisis. Hal
terhadap kebutuhan data dan kebutuhan sistem. Teknik ini akan menggambarkan
masalahnya.
Data yang diperoleh dianalisis oleh knowledge engineer dan pakar pada
Proses selanjutnya adalah data yang diperoleh dalam bentuk basis pengetahuan
meliputi metode inferensi dan teknik penelusuran gejala hingga diperoleh hasil
berfikir dan pola penalaran yang digunakan sistem untuk mencapai suatu
pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data. Sedangkan untuk
dilakukan dari node awal secara mendalam hingga yang paling terakhir (dead-
62
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara
langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan
metode studi pustaka untuk memperoleh data sekunder dan metode wawancara
berupa tanya jawab langsung dengan dokter gigi untuk mendapatkan data primer.
1. Studi Pustaka
Menurut Miller dkk (2010) tinjauan pustaka adalah bagian penting dari
proyek penelitian yang baik, dan jika tidak dilakukan dengan benar proyek dapat
berakhir sia-sia. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data literatur tambahan
dari buku acuan mengenai sistem pakar berbasis komputer dan metode forward
chaining. Sumber yang digunakan berupa buku, jurnal, karya ilmiah, dan situs-
penelitian ini.
2. Wawancara
wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.
langsung dengan pakar yaitu dokter spesialis penyakit gigi dan mulut. Diharapkan
63
dari hasil wawancara tersebut, dapat diperoleh penjelasan tentang jenis dan gejala
64
DAFTAR PUSTAKA
Durkin, John. 1994. Expert System Design and Development. New Jersey:
Prentice Hall Internation Inc.
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Kursini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi Offset.
65
Kursini. 2007. Strategi Perencanaan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta:
Andi Offset.
Marimin. 2005. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial
Edisi 2. Bogor: IPB Press.
Nogroho, Bunafit. 2008. Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor
Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media.
P. Langkas, Robert dan Craig S. Miller. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut
yang Lazim. Jakarta: Hipokrates.
Prasetya Andreas, Hery. 2010. Cepat Kuasai PHP + MySQL. Yogyakarta: Andi
Offset.
The World Health Report 2006, Working Together for Health. 2006. Switzerland:
The World Health Organization.
Turban, Efraim dkk. 2005. Decision Support System and Intelligent Systems.
Yogyakarta: Andi Offset.
66
Wardana, I Nyoman Kusuma. 2008. Perancangan Sistem Pakar untuk Diagnosa
Penyakit Mulut dan Gigi Menggunakan Bahasa Pemprograman Clips,
(online), (http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/757/686,
diakses 4 Desember 2013).
Whitten, Jeffery L. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Yogyakarta: Andi
Offset.
67
68
Lampiran
69
PENYAKIT GIGI DAN MULUT
NO NAMA
GEJALA DEFINISI PENJELASAN LANJUT
. PENYAKIT
1. Abses Sulit mengunyah Periodontitis abses ialah Perawatan terdiri dari insisi untuk pembuatan drenase. Aplikasi arteri klem
Periodontal Terjadi suatu inflamasi yang untuk membesarkan lubang drenase harus mencapai dasar poket. Tindakan ini
pembengkakan pada mengandung nanah di dikerjakan setelah pasien dilindungi dengan antibiotika dulu sebelumnya
gusi atau kemerahan jaringan periodontal. untuk mencegah penyebaran infeksi ke tulang alveolar dan penyebaran
Gusi atau gigi Abses periodontal infeksi menjadi septikemi. Jika fase akut telah reda, apabila gigi masih dapat
bernanah disebabkan infeksi pada dipertahankan, karena kerusakan tulang hanya pada satu dinding alveolar,
jaringan periodontal. Abses dilakukan kuretase dan perawatan periodonsium lanjutan. Namun apabila
Rasa sakit ketika merupakan suatu nanah
membuka mulut tulang alveolar sudah rusak lebih dari satu dinding maka pilihan utama ialah
yang terjadi pada gusi
pencabutan gigi.
(gingiva). Terjadi karena
faktor iritasi, seperti plak,
kalkulus, invasi bakteri,
impaksi makanan atau
trauma jaringan. Terkadang
pula akibat gigi yang akan
tumbuh.
2. Abses Periapikal Sulit mengunyah Abses Periapikal adalah Abses atau selulitis diatasi dengan menghilangkan infeksi dan membuang
Rahang terjadi pengumpulan nanah yang nanah melalui bedah mulut atau pengobatan saluran akar.
pembengkakan telah menyebar dari Untuk membantu menghilangkan infeksi seringkali diberikan antibiotik.
Demam sebuah gigi ke jaringan di Tindakan yang terpenting adalah mencabut pulpa yang terkena dan
Pembengkakan sekitarnya, biasanya mengeluarkan nanahnya.
kelenjar getah berasal dari suatu infeksi.
bening Penyebab Abses
Gigi terasa sakit atau Periapikal adalah tubuh
berdenyut menyerang infeksi dengan
sejumlah besar sel darah
putih; nanah adalah
sekumpulan sel darah
70
putih dan jaringan yang
mati. Biasanya nanah
dari infeksi gigi pada
awalnya dialirkan ke gusi,
sehingga gusi yang berada
di dekat akar gigi tersebut
membengkak.
3. Alveolar Bau busuk yang Dry socket atau yang Pengobatan dry socket terutama difokuskan pada pengurangan gejala,
Osteitis/ Dry keluar dari mulut disebut juga sebagai terutama nyeri. Pengobatan dry socket dapat meliputi:
socket Pembengkakan alveolar osteitis (alveolar:
kelenjar getah tulang pendukung gigi- Pembersihan daerah bekas pencabutan
bening geligi, osteitis: radang
Hilangnya seluruh tulang) adalah sebuah Dressing dengan bahan yang mengandung obat
atau sebagian kondisi dimana tulang
bekuan darah di alveolar dari gigi yang Pemberian obat nyeri
lokasi bekas sudah dicabut berada
pencabutan gigi dalam keadaan bebas Perawatan diri
Terlihatnya tulang terpapar (terbuka tanpa
dalam daerah bekas lapisan gusi menutupi). Nyeri dan gejala lainnya harus terus membaik dan kemungkinan akan dapat
pencabutan Kondisi penyakit ini sembuh dalam waktu 5-10 hari.
adalah tidak menyatunya
jaringan gusi dalam
menutupi lubang bekas
gigi yang dicabut
sehingga tulang di bagian
dalam rongga tersebut
tidak tertutupi. Tulang
yang tidak tertutupi ini
akan mengalami
rangsangan yang
menyebabkan sakit
seandainya ada benda
71
asing yang mengenainya.
4. Anodonsia Tidak tumbuhnya Anodonsia adalah Tidak ada pengobatan untuk anodonsia, biasanya pasien dibuatkan gigi tiruan
semua atau beberapa kelainan genetik agar fungsi dan estetis rongga mulut tetap terjaga.
gigi, baik gigi susu (keturunan) berupa tidak
maupun gigi tumbuhnya gigi karena
permanen tidak adanya benih gigi.
5. Abrasi Gigi Gigi terasa ngilu dan Abrasi Gigi adalah Untuk perawatan lebih mengarah pada pencegahan. Yaitu jangan
lebih sensitif hilangnya struktur atau menggunakan sikat gigi yang kasar. Gunakanlah sikat gigi yang memiliki
Bentuk gigi tampak terkikisnya bagian luar tekstur yang lebih lembut. Dan cara nggosok giginya pun jangan terlalu keras
terkikis gigi (enamel), dan bahkan dan berlebihan. Bahkan dalam menggunakan tusuk gigi pun anda juga harus
terkadang struktur bagian berhati hati. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang sifatnya
dalam gigi juga ikut asam.
terkikis. Hal ini terjadi
disebabkan oleh seringnya Jika enamel gigi yang hilang cuma sedikit, biasanya kita bisa mengatasinya
menyikat gigi terlalu dengan menggunakan pasta gigi berfloride. Namun Apa bila gigi sudah
keras tetapi juga dapat terlanjur mengalami abrasi, makan pengobatan yang bisa ditempuh adalah
disebabkan oleh terlalu dengan cara melakukan penambalan pada gigi yang terkena abrasi.
banyak banyak makan
makanan yang bersifat
asam, asam refluks .
6. Bruxism (Gigi Sulit mengunyah Bruxism adalah suatu Secara umum, obat-obatan tidak terlalu efektif untuk perawatan bruxism.
Gemerutuk) Sensitif pada rasa kebiasaan yang terlihat Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan
manis dalam mulut berupa suatu relaksasi otot sebelum tidur. Untuk membantu meringankan nyeri, langkah-
Sakit Telinga ritme yang tidak disadari langkah perawatan yang dapat dilakukan di rumah, di antaranya dengan
Insomnia atau dan tidak disengaja atau melakukan relaksasi dan pemijatan otot wajah dan rahang, bahu, dan leher,
merasa gelisah gerakan nonfungsional serta menghindari makanan yang keras seperti kacang-kacangan. Kompres
dalam menggertakan gigi, dingin atau hangat juga dapat diberikan pada rahang yang membengkak, tidur
menggerus gigi, dan yang cukup, minum banyak air dan cobalah untuk mengurangi stres harian.
mengepalkan gigi,
biasanya terjadi selama
waktu tidur, dimana hal
72
ini dapat menimbulkan
rasa sakit pada kepala dan
kerusakan gigi yang
nantinya dapat
menyebabkan terjadinya
traumatik oklusi.
73
ini disebabkan oleh pencegahan gingivitis dengan menjaga kebersihan mulut. Gigi geligi seharusnya
timbunan plak disikat paling tidak dua kali sehari dan menggunakan dental floss sedikitnya atu kali
berkepanjangan. Plak sehari. Untuk orang-orang yang rentan terhadap gingivitis, sikat gigi dan flossing
adalah material yang dapat disarankan setiap selesai makan dan menjelang tidur.
terdiri dari bakteri, lendir
dan sis makanan yang
menempel pada gigi
bagian luar.
9. Gigi Bernanah Demam Abses gigi adalah Dalam perawatan gigi bernanah, tindakan pertama yang dilakukan dokter
Gusi atau gigi kumpulan nanah yang adalah menghilangkan infeksi. Ketika infeksi sudah hilang, nanah akan
bernanah disebabkan oleh infeksi menghilang dan rasa sakit akan menurun secara signifikan. Dokter gigi
Gigi terasa sakit atau bakteri di bagian dalam biasanya akan meresepkan antibiotik untuk menghilangkan infeksi, serta
berdenyut gigi. Abses gigi biasanya menyarankan pasien untuk berkumur menggunakan air garam hangat. Jika
Pipi bengkak. terjadi sebagai akibat dari kondisi gigi atau gusi bernanah lebih buruk, dokter gigi akan melakukan
rongga gigi tidak diobati, prosedur perawatan akar gigi untuk menghambat pertumbuhan plak. Namun
atau retak pada gigi yang dalam kasus yang berat, dokter gigi biasanya akan mencabut gigi yang
memungkinkan bakteri bernanah agar infeksi tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain.
masuk ke bagian dalam
gigi.
10. Gigi Berlubang/ Rasa sakit ketika Karies Gigi (Kavitasi) Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter gigi adalah pemeriksaan klinis,
Karies membuka mulut adalah daerah yang disertai dengan pemeriksaan radiografik bila dibutuhkan, tes sensitivitas pada
Adanya noda putih membusuk di dalam gigi, gigi yang dicurigai sudah mengalami nekrosis, dan tes perkusi untuk melihat
atau kecoklatan pada yang terjadi akibat suatu apakah infeksi sudah mencapai jaringan penyangga gigi.
permukaan gigi. proses yang secara
Permukaan gigi bertahap melarutkan Pencegahan
kasar email (permukaan gigi
sebelah luar yang keras) Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari
dan terus berkembang ke setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
bagian dalam gigi. Hal-
hal yang mendukung Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa
terjadinya karies gigi makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
adalah gigi yang peka,
74
yaitu gigi yang
mengandung sedikit fluor Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum
atau memiliki lubang, minuman yang manis seperti soda.
lekukan maupun alur
yang menahan plak, Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
bakteri, mulut
mengandung sejumlah Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi,
besar bakteri serta sisa- karena pembentukan benih gigi dimulai pada awal trimester kedua.
sisa makanan.
Penggunaan fluoride baik secara lokal maupun sistemik.
75
membuat adanya penghalang di permukaan gigi dengan terbentuknya
presipitat kalsium florida (CaF2) sehingga tubuli dentin tertutup. Akibatnya
hipersensitivitas dentin dapat berkurang. Cara menyikat gigi juga patut
diperhatikan. Kebanyakan orang banyak berkumur-kumur setelah menggosok
gigi. Sebetulnya kumur-kumur tidak perlu terlalu banyak karena kumur
dengan air dapat menyebabkan bahan aktif menjadi larut dan terbuang dari
mulut sehingga efektifitas dari pasta gigi menjadi berkurang.
Jika pasien memiliki periodontitis yang mungkin tidak merespon atau tidak
membaik dengan perawatan non bedah dan kebersihan mulut yang baik. Pada
kasus ini, pengobatan periodontitis mungkin memerlukan operasi gigi,
seperti:
77
Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Pengobatan dan pencegahan gingivitis dapat mengurangi resiko terjadinya
periodontitis.
14 Trench Mouth Sulit mengunyah Trench Mouth adalah Pengobatan dilakukan dengan pembersihan, dimana semua jaringan gusi
Bau busuk yang suatu infeksi gusi yang yang mati dan karang gigi dibuang. Karena pembersihan ini menimbulkan
keluar dari mulut tidak menular. Infeksi ini nyeri, maka digunakan obat bius lokal. Beberapa hari pertama setelah
Rahang terjadi menyebabkan rasa nyeri, pembersihan, penderita diharuskan berkumur-kumur dengan larutan
pembengkakan demam dan kelelahan. hidrogen peroksida (setengah bagian hidrogen peroksida 3% dicampur
Demam Ujung-ujung gusi yang dengan setengah bagian air), beberapa kali dalam sehari.
Rasa sakit atau terletak diantara dua gigi
nyeri pada atau mengalami pengikisan Selama 2 minggu, penderita mengunjungi dokter gigi setiap 1-2 hari.
disekitar gusi (bila dan tertutup oleh jaringan Pembersihan berlanjut sampai terjadinya penyembuhan. Menjaga
atau tanpa disentuh) mati yang berupa lapisan kebersihan mulut sangat penting dalam mencegah terjadinya trench mouth.
Gusi mudah berwarna abu-abu.
berdarah Kelenjar getah bening di Makanan bergizi dan keadaan kesehatan yang baik juga membantu
bawah rahang seringkali mencegah terjadinya penyakit ini. Tindakan pencegahan lainnya adalah
Hilangnya seluruh
membengkak dan timbul berhenti merokok dan mencoba mengatasi stres.
atau sebagian
demam ringan. Hal yang
bekuan darah di
mendukung terjadinya
lokasi bekas
penyakit ini adalah
pencabutan gigi
kebersihan mulut yang
jelek, stres fisik maupun
stres emosional, diet, dan
kurang istirahat.
Biasanya, trench mouth
dimulai secara tiba-tiba
berupa nyeri gusi, gelisah
dan kelelahan.
78