Anda di halaman 1dari 9

JURNALMAHASISWA ISSN xxxx-xxxx (online)

Vol. 1 No. 1, Okt 2020, hlm.xxx – xxx


DOI: xxxxxxxxxxxxxxxxx
http://jurnal.stmikroyal.ac.id/index.php/xxxxxxxx

IMPLEMENTASI DAN PENERAPAN APLIKASI METODE CERTAINTY


FACTOR BERBASIS WEB DIAGNOSA PENYAKIT POLIO PADA RSUD
HAMS KISARAN
Yenni Mayasari 1, Prayudha Ramadhan 2
1
Mahasiswa Prodi Sistem Informasi, STMIK Royal
2,3
Dosen STMIK Royal
*email: kdimas992@gmail.com

Abstract:Polio is a disease caused by a virus and symptoms of Polio can cause paralysis or
paralysis wither. This is an infectious disease, but fortunately it can be prevented through immunization
Expert systems are computer programs that mimic an expert's reasoning with expertise in a particular
area of knowledge. Expert systems try to find solutions, provide suggestions or conclusions that are
consistent with the problems they find. One of the implementations of the expert system in the health
sector is the expert system for diagnosing polio and the mediation using the Certainty factor method.
Certainty Factor is a method that defines a measure of certainty against a fact or rule, to describe the
level of expert belief in the problem at hand. This study will be designed using the Dreamweaver
Application and the PHP programming language, as well as the MySQL database. Hope the author, this
system can help the community in diagnosing leprosy. Through this application, users can consult with
the system like consulting an expert to diagnose symptoms that occur in users and find solutions to
problems faced.

Keywords: Expert Systems, Polio, Certainty factor

Abstrak: Penyakit Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan gejala Polio dapat
menimbulkan kelumpuhan atau lumpuh layu. Ini merupakan penyakit menular, namun untungnya dapat
dicegah melalui imunisas Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang
pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Sistem pakar mencoba mencari solusi,
memberikan saran atau kesimpulan yang konsisten terhadap permasalahan yang ditemukannya. Salah
satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang kesehatan yaitu sistem pakar untuk
melakukan diagnosa penyakit polio dan pencengahannya menggunakan metode Certainty factor.
Certainty Factor atau faktor kepastian merupakan metode yang mendefenisikan ukuran kepastian
terhadap suat fakta atau aturan, untuk menggambarkan tingkat keyakian pakar terhadap masalah yang
sedang dihadapi.Penelitian ini akan dirancang menggunakan Aplikasi Dreamweaver dan bahasa
pemrograman PHP, serta database MySQL. Harapan penulis, sistem ini dapat membantu masyarakat
dalam mendiagnosa penyakit kusta. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan konsultasi dengan
sistem layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar untuk mendiagnosa gejala yang terjadi pada
pengguna serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Kata kunci : Sistem Pakar, Polio, Certainty factor..


PENDAHULUAN
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang komputer kini
sangat dibutuhkan guna mempercepat proses pengolahan data dan mempermudah dalam perolehan
sebuah informasi. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan hasil pekerjaan yang baik bagi
masyarakat agar menjadi lebih efektif dan efisien. Kesehatan tubuh merupakan kebutuhan primer bagi
manusia, akan tetapi terkadang sebagian orang kurang memperhatikannya. Salah satu penyebab
gangguan kesehatan pada tubuh manusia adalah penyakit. Semua manusia sudah tahu jika tubuhnya
mengalami gangguan kesehatannya, namun sebagian besar masyarakat tidak tahu penyakit apa yang
sedang diderita tubuhnya serta bagaimana cara mengobatinya (Nurkholis.dkk, 2017).
Penelitian dilakukan di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran. Hasil wawancara
yang dilakukan pada masyarakat yang melakukan mengobatan di RSUD H. Abdul Manan
Simatupang Kisaran tentang proses diagnosa penyakit polio, diperoleh informasi bahwa proses
diagnosa penyakit polio dimana masyarakat mengalami kesulitan dalam mengetahui diagnosa
penyakit polio dan mengetahui solusi untuk melakukan pengobatan penyakit polio tersebut
sehingga dalam mengetahui dan menentukan jenis penyakit yang di derita masyarakat dapat
menangani penyakit tersebut secara cepat.
Penyakit Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan gejala Polio dapat
menimbulkan kelumpuhan atau lumpuh layu. Ini merupakan penyakit menular, namun
untungnya dapat dicegah melalui imunisasi. Dimana seharusnya Indonesia telah bebas Polio
pada tahun 2000 yang ditandai dengan pemberian sertifikat bebas Polio oleh WHO, namun
kenyataannya sampai saat ini Indonesia belum lagi bebas dari Polio, oleh karenanya program
imunisasi polio masih tetap berjalan. Sebagai contoh penyakit polio, menurut World Healt
Organization (WHO), insiden polio di dunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap
tahunnya. Polio biasanya dianggap suatu hal yang remeh namun polio merupakan awal dari
sebuah penyakit yang dapat menyusahkan seseorang. Persentase angka kejadian polio di
Indonesia menurut WHO adalah 40,8% dan angka kejadian polio di beberapa daerah di
Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk
(Nurkholis, 2017:32).
Dalam upaya membasmi atau eradikasi Polio telah dilaksanakan PIN sejak tahun 1995 disertai
kegiatan imunisasi rutin dan juga sweeping. Dalam rangka menjaring kasus Polio telah dilakukan
kegiatan Surveilance Acute Flaccid Paralysis (SAFP). Laporan Sistem Surveilans Terpadu (SST) yang
masuk sejak tahun 2015 dijumpai kasus polio di Wilayah RSUD H. Abdul Manan Simatupang. Data
pasien penyakit polio 4 tahun terakhir yang diperoleh dari rumah RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran adalah sebagai berikut:.
Tabel 1.1 Data Pasien Penyakit Polio
Tahun Jumlah Pasien/Tahun
2015 5 orang
2016 7 orang
2017 9 orang
2018 7 orang
TOTAL 28 orang
Sumber : RSUD H.Abdul Manan Simatupang
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pasien dari tahun 2015 sampai tahun 2018 jumlah
pasiennya berubah-ubah. Pada tahun 2015 jumlah pasien penyakit polio 5 orang, tahun 2016 mengalami
kenaikan 7 orang, dan tahun 2017 meningkat menjadi 9 orang, tahun 2018 menurun menjadi 7 orang.
Penelitian ini menggunakan sistem pakar yang nantinya akan membantu dokter dan paramedis
dalam mengambil keputusan tentang penyakit apa yang diderita oleh pasien berdasarkan masukan yang
diberikan oleh sistem. Dengan demikian paramedis dapat memberikan solusi apa yang harus dilakukan
oleh pasien dalam mengatasi penyakit yang dideritanya secara tepat dan sedini mungkin
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari
sistem pakar adalah menjadikan program komputer sebagai tiruan proses pemikiran (Arhami, 2017:7).
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang kesehatan yaitu sistem pakar untuk
melakukan diagnosa penyakit Polio dan pencengahannya menggunakan metode Certainty factor.
Certainty Factor atau faktor kepastian menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atau
hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar (Faktor kepastian diperkenalkan untuk
mengakomodasi ketidakpastian pemikiran seorang pakar. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Stephanie Halim dan Seng Hansun diacu dalam jurnal Arifin,dkk (2017:22) berjudul “Penerapan
Metode Certainty Factor dalam Sistem Pakar Pendeteksi Resiko Osteoporosis dan Osteoarthritis”
menyediakan sebuah aplikasi sistem pakar mendeteksi resiko penyakit osteoporosis dan osteoarthritis.
Dengan presentasi keakuratan 80% menjadi bukti nyata bahwa diagnosa gejala setiap pakar
mempengaruhi tingkat keakuratan sistem.
Berdasarkan pada permasalahan diatas maka penulis dalam penelitian dengan judul ”
Implementasi dan Penerapan Aplikasi Metode Certainty Factor Berbasis Web Diagnosa
Penyakit Polio Pada RSUD HAMS Kisaran”.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana merancang aplikasi sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosa penyakit Polio
sehingga dapat mengefisienkan waktu?
2. Bagaimana menerapkan metode sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Polio dengan metode
Certainty Factor?
3. Apakah dengan menggunakan sistem pakar ini dapat mempermudah dokter/tenaga medis dalam
mendeteksi penyakit Polio pada pasien secara cepat?

METODE

Sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia di mana
pengetahuan dimasukkan ke dalam sebuah komputer dan kemudian digunakan untuk
menyelesaikan masalah-maslah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian
manusia (Andriyanto.dkk, 2018:881).
Ada beberapa keuntungan penerapan dari sistem pakar yaitu (Arhami, 2017:9) :
a. Seseorang yang awam bisa melakukan pekerjaan layaknya seorang pakar.
b. Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan meningkatkan efisiensi.
c. Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
d. Menyederhanakan beberapa operasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Halaman utama adalah halaman yang akan pertama kali ditemukan pada saat membuka website, berikut

tampilan halaman utama dapat dilihat pada gambar 1.


Gambar 1. Halaman Utama

Halaman ini adalah pendaftaran pasien untuk melakukan login. pasien bisa melakukan
konsultasi apabila sudah melakukan register pada sistem,berikut tampilan halaman pendaftran dapat
dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Tampilan Halaman Registrasi


Jika pasien sudah melakukan registrasi maka pasien bisa melakukan proses login pada sistem,

berikut tampilan halaman login pada gambar 3.

Gambar 3. Tampilan Halaman Login Pasien

Setelah masuk pada login, maka pasien bisa melakukan konsultasi pada sistem tersebut, Berikut ini

tampilan halaman konsultasi pasien dilihat pada gambar 4.


Gambar 4. Tampilan Halaman Konsultasi Pasien

Setelah melakukan konsultasi maka akan keluarlah hasil konsultasi untuk pasien yang sudah
melakkan proses konsultasi, berikut tampilan halaman hasil konsultasi pasien pada gambar 5.

Gambar 5. Tampilan Halaman Hasil Konsultasi Pasien


Halaman login Admin adalah halaman yang akan pertama untum masuk ke dalam sistem ,
berikut tampilan halaman login admin dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Tampilan Halaman Login Admin

Setelah masuk ke dalam sistem Admin, maka Admin akan menambahkan user yang baru pada sistem,

berikut tampilan halaman tambah user oleh admin dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Tampilan Halaman Tambah User Oleh Admin

Setelah masuk ke dalam sistem, Admin bisa melakukan proses tambah data dokter, berikut
tampilan halaman tambah data Dokter oleh admin dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Tampilan Halaman Tambah Data Dokter Oleh Admin

Setelah masuk ke dalam sistem, Admin bisa melakukan proses tambah data gejala penyakit ke

dalam sistem, berikut tampilan halaman tambah data gejala oleh admin dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Tampilan Halaman Tambah Gejala Oleh Admin

Halaman detail hasil konsultasi oleh dokter adalah laporan hasil konsultasi yang telah diisi data

konsultasinya oleh pasien, berikut tampilan halaman laporan oleh admin dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Tampilan Halaman Laporan Oleh Admin

SIMPULAN
Dari uraian bab sebelumnya, ada beberapa hal yang bisa dicermati pada perancangan Costumer
Relationship Management (CRM) Pada Toko JEJE Fashion yaitu sebagai berikut:
1. Pada sistem informasi pemasaran yang sedang berjalan masih terdapat kelemahan-kelemahan
terutama pada proses penyampaian informasi promosi.
2. Dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang berbasis web maka proses penyimpanan
data dapat lebih akurat dan tersimpan rapi, serta proses penyampaian informasi promosi dapat lebih
cepat dan respon terhadap penjualan pun akan lebih cepat.
3. Sistem yang diusulkan adalah sistem yang telah memenuhi kebutuhan dan mempunyai
keunggulan yaitu terintegrasi dengan sistem yang bekaitan dengan pemasaran dan hubungan
antar pelanggan dengan menerapkan customer relationship management.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai