Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING


PADA SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL

APPLICATION OF CERTAINTY FACTOR AND FORWARD CHAINING


METHODS IN EXPERT SYSTEM TO DIAGNOSE KIDNEY DISEASE

Jeffry1 Abstrak: Ilmu komputer yang mempelajari kemampuan komputer untuk bertindak dan
Universitas Pancasakti memiliki kecerdasan seperti manusia dikenal sebagai kecerdasan buatan, yang termasuk
Makassar1 dalam kecerdasan buatan antara lain: penglihatan komputer, pengolahan bahasa alami,
email: robotika, jaringan syaraf tiruan, sistem pakar (expert system). Penelitian ini bertujuan
jeffry@unpacti.ac.id untuk membuat suatu sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit ginjal,
dimana pengguna bisa mendiagnosis sendiri (skrining mandiri) berdasarkan gejala yang
dirasakannya. Pengetahuan pada sistem direpresentasikan dalam bentuk aturan dan
Syahrul Usman2 metode penalaran yang digunakan adalah metode runut maju (forward chaining)
Universitas Pancasakti sedangkan nilai kepastian terhadap penyakit menggunakan metode certainty factor yaitu
Makassar2 diperoleh dari kombinasi nilai dari user dan pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
email: sistem ini mampu mendiagnosa kemungkinan jenis penyakit ginjal yang diderita oleh
syahrul.usman@unpa user dengan menampilkan besaran kepercayaan dari tiap-tiap penyakit. Dari hasil
cti.ac.id percobaan diperoleh bahwa nilai certainty factor pada Nefritis tubulointerstisial sebesar
0,7502, untuk Sistitis Interstisial sebesar 0,7308, Kanker Kandung Kemih sebesar
0,6429. Sehingga nilai CF terbesar merupakan keputusan dari sistem pakar ini.
Besarnya nilai kepercayaan tersebut merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan
metode certainty factor.
Kata Kunci: Sistem Pakar; Forward Chaining; Certainty Factor; Uml.

Abstract: Abstract Computer science which studies the ability of computers to act and
have intelligence like humans is known as artificial intelligence, which includes
artificial intelligence, including: computer vision, natural language processing,
robotics, artificial neural networks, expert systems. This study aims to create an expert
system that is used to diagnose kidney disease, where users can self-diagnose
(independent screening) based on the symptoms they feel. Knowledge on the system is
represented in the form of rules and the method of reasoning used is the forward
IJI Publication chaining method, while the certainty value for disease uses the certainty factor method,
p-ISSN: 2774-1907 which is obtained from a combination of values from users and experts. The results
e-ISSN: 2774-1915 showed that this system was able to diagnose possible types of kidney disease suffered
Vol.1, No.1, pp.21-32, by the user by displaying the confidence magnitude of each disease. From the
Nopember 2020 experimental results, it was found that the certainty factor value in tubulointerstitial
nephritis was 0.7502, for interstitial cystitis was 0.7308, and bladder cancer was
Unit Publikasi Ilmiah
0.6429. So that the biggest CF value is the decision of this expert system. The amount of
Intelektual Madani the trust value is the result of calculations using the certainty factor method.
Indonesia Keywords: Expert System; forward chaining; certainty factor; uml.

PENDAHULUAN seperti manusia yang dikenal sebagai


Perkembangan teknologi aplikasi kecerdasan buatan, yang termasuk dalam
komputer semakin maju, bahkan telah kecerdasan buatan antara lain: penglihatan
merambah pada seluruh aspek kehidupan komputer, pengolahan bahasa alami,
manusia. Komputer telah berkembang robotika, jaringan syaraf tiruan, sistem pakar
menjadi alat pengolah data, penghasil (expert system), dll.
informasi, dan juga dapat membantu dalam Sistem Pakar adalah salah satu cabang
proses pengambilan keputusan, bahkan para dari AI yang dikembangkan pada tahun 1960,
ahli terus mengembangkan kecanggihan dimana sistem pakar merupakan Program AI
komputer agar komputer dapat memiliki dengan basis pengetahuan yang diperoleh
kemampuan seperti manusia. Ilmu komputer dari pengalaman atau pengetahuan pakar
yang mempelajari kemampuan komputer (ahli) dalam memecahkan masalah pada
untuk bertindak dan memiliki kecerdasan bidang tertentu yang melakukan penalaran

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 21
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
terhadap sesuatu atau fakta-fakta dan aturan menggunakan sistem inferensi nero-fuzzy
kaidah pada basis pengetahuan setelah adaptif. Hasil dari penelitian menunjukkan
dilakukan pencarian hingga mencapai akurasi dari sistem yang dibuat sebesar
kesimpulan (Hayadi, 2018). 89,47%. Penelitian yang dilakukan oleh
Angka kematian para penderita (Sulistyohati & Hidayat, 2008) memiliki
penyakit ginjal yang semakin meningkat, kelebihan yaitu mendiagnosa penyakit ginjal,
menurut (Luyckx et al., 2018) di bulleting of dimana pengguna bisa mendiagnosa sendiri
World Health Organization 2018, bahwa berdasarkan gejala yang dirasakannya dan
penelitian Global Burden of Disease (GBD) 2015 juga menampilkan besarnya kepercayaan
memperkirakan bahwa pada tahun 2015 1,2 dengan menggunakan perhitungan Dempster-
Juta orang meninggal karena gagal ginjal, Shafer. Namun pada penelitian ini, hanya
meningkat 32% sejak tahun 2005. Pada tahun menampilkan jenis penyakit yang diderita
2010 diperkirakan 2,3 – 7,1 juta orang dengan oleh user serta nilai kepercayaan. Tidak
penyakit ginjal stadium akhir. Selain itu, adanya definisi tentang penyakit ginjal yang
setiap tahun sekitar 1,7 juta orang diderita serta tidak adanya pengobatan apa
diperkirakan meninggal karena cedera ginjal yang harus dilakukan oleh user selanjutnya
akut. Secara keseluruhan diperkirakan 5 – 10 bisa membuat pengguna sistem ini menjadi
juta orang meninggal setiap tahun akibat bingung dengan bahasa-bahasa medis.
penyakit ginjal. Sehingga dalam bidang Penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan juga membutuhkan teknologi (Latumakulita & Montolalu, 2011) memiliki
komputer. Salah satunya adalah kelebihan yaitu dapat melakukan diagnosa
digunakannya sistem pakar untuk terhadap penyakit ginjal menurut
mendiagnosa penyakit ginjal. pengetahuan yang diperoleh dari pakar
Setiap orang yang telah mengidap (dokter ahli penyakit dalam) dan diinput
penyakit ginjal akan mendatangi dokter sebagai basis pengetahuan pada sistem ini,
spesialis untuk berkonsultasi, namun pada namun pada penelitian ini belum
kenyataannya tidak semua orang dapat menyertakan besarnya kepercayaan terhadap
melakukannya. Hal ini dapat dikarenakan penyakit yang diderita oleh user/pasien.
faktor perekonomian yang kurang mencukupi Selain itu penelitian ini masih berbasis
ataupun karena tuntutan kesibukan, terdapat desktop dan belum dilakukan secara online,
pula kelemahan seperti jam kerja praktek yaitu masih menggunakan bahasa
dokter yang terbatas. Apalagi ditambah pemrograman Visual Studio 6.0.
dengan kondisi pandemik Covid-19 seperti Penelitian yang dilakukan oleh
sekarang ini, sehingga diperlukan suatu alat (Oktaviana et al., 2012) memiliki kelebihan
atau sistem yang lebih praktis dan memiliki yaitu penelusuran yang dilakukan untuk
kemampuan layaknya seorang dokter dalam mencari jenis penyakit yang diderita oleh
mendiagnosa penyakit agar pengguna pun user/pasien menggunakan metode Hill
dapat melakukan skrining secara mandiri. Climbing, namun pada penelitian ini juga
Sistem tersebut adalah sistem pakar yang belum menyertakan ukuran kepastian
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia terhadap jenis penyakit yang diderita. Selain
kedalam komputer agar dapat menyelesaikan itu pada penelitian ini hanya meneliti dua
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh jenis penyakit ginjal. Penelitian yang
pakar sehingga penyelesaian masalah jauh dilakukan oleh (Perdana et al., 2013)
lebih mudah dan efisien. memiliki kelebihan yaitu aplikasi sistem
Penelitian yang dilakukan oleh (Polat & pakar ini menggunakan metode forward
Güneş, 2007) dengan melakukan klasifikasi chaining, dimana user atau pengguna

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 22
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
memasukkan data gejala yang dirasakan Sedangkan untuk ukuran kepastian dari suatu
sesuai yang terdapat pada pilihan, lalu hasil penyakit yang dihasilkan oleh sistem
yang diperoleh berupa gejala, kesimpulan menggunakan metode certainty factor.
penyakit, serta saran pencegahan. Namun Penelitian ini juga akan dibangun berbasis
aplikasi ini belum menyertakan ukuran web sehingga dapat diakses secara online.
kepastian terhadap penyakit yang diderita.
Selain itu, aplikasi ini masih berbasis desktop METODE
dan tidak secara online, yaitu masih Basis Pengetahuan
menggunakan bahasa pemrograman Borland Basis pengetahuan mengandung
Delphi. Penelitian yang dilakukan oleh pengetahuan untuk pemahaman dan
(Muslim et al., 2015) mampu mendiagnosa penyelesaian yang dapat berasal dari pakar,
penyakit ginjal yang dibangun menggunakan jurnal dan sumber pengetahuan lain. Adapun
Matlab R2009a, perhitungan menggunakan pengetahuan yang berasal dari pakar, jurnal
confusion matrix yang menunjukkan bahwa maupun sumber pengetahuan lain tersebut
metode MOM memiliki akurasi sebesar adalah mengenai jenis penyakit ginjal, gejala-
97,14% sedangkan metode bisector memiliki gejalanya, definisi, pengobatan serta nilai
akurasi 98,86%. kepastian (certainty factor) yang nilainya
Penelitian yang dilakukan oleh (Azhar diperoleh dari pakar penyakit ginjal. Dimana
et al., 2014) dengan menggunakan metode pakar memberikan nilai measure of belief (MB)
forward chaining untuk menentukan jenis dan measure of disbelief (MD) untuk
penyakit ginjal. Sistem yang dibangun mendapatkan nilai certainty factor. Measure of
menggunakan Bahasa Pemrograman Visual belief merupakan nilai kenaikan dari
Basic 6.0. Namun pada penelitian ini juga kepercayaan hipotesis yang dipengaruhi oleh
belum menyertakan ukuran kepastian suatu fakta, sedangkan measure of disbelief
terhadap jenis penyakit yang diderita. merupakan nilai kenaikan dari
Penelitian yang dilakukan oleh (Tarigan, ketidakpercayaan hipotesis yang dipengaruhi
2015) mencoba untuk melakukan diagnosa oleh suatu fakta.
penyakit ginjal menggunakan metode Tabel 1
Jenis, gejala, nilai MB dan MD penyakit ginjal
backward chaining. Sistem yang dibangun Jenis
Nilai Nilai
masih berbasis desktop dan belum No Penyakit Gejala
MB MD
Ginjal
menampilkan ukuran kepastian terhadap 1. Gagal Berkurangnya rasa terutama di 0,8 0,5
Ginjal tangan
jenis penyakit. Penelitian yang dilakukan oleh Akut
(Wahyuti et al., 2018) dengan menggunakan Darah di dalam air kencing
(hematuria)
0,6 0,2

metode forward chaining untuk inferensi. Demam 0,7 0,4


Kejang 0,3 0
Sistem yang dibuat berbasis android dengan 8 Kencing di malam hari 0,6 0,2
penyakit dan 49 gejala. Hasil penelitian (nokturia)
Mual 0,4 0,1
menunjukkan bahwa sistem yang dibuat Mudah lelah 0,8 0,2
Muntah 0,6 0,4
dapat direkomendasikan untuk digunakan Pembengkakan yang 0,9 0,1
sebagai alat bantu diagnosa awal penyakit menyeluruh
Perubahan mental / suasana 0,4 0,2
ginjal. Namun pada penelitian ini juga masih hati
Ruam kulit / kulit kemerahan 0,4 0,2
belum memberikan ukuran kepastian Syok / kaget 0,7 0,2
terhadap hasil penyakit yang diperoleh dari Tremor tangan
Volume air kencing berkurang
0,8
0,6
0,3
0,2
sistem. 2. Kanker Darah di dalam air kencing 0,9 0,2
Ginjal (hematuria)
Dari berbagai penelitian di atas, Demam 0,4 0,1
sehingga penelitian ini mengusulkan metode Mudah lelah 0,8 0,3
Nyeri di daerah kandung kemih 0,6 0,1
forward chaining untuk penalaran sistem. Penurunan berat badan 0,9 0,3

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 23
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
Jenis Jenis
Nilai Nilai Nilai Nilai
No Penyakit Gejala No Penyakit Gejala
MB MD MB MD
Ginjal Ginjal
Sering kencing 0,7 0,2 Kencing di malam hari 0,8 0,3
Tekanan darah tinggi / 0,8 0,2 (nokturia)
hipertensi Nyeri ketika kencing (disuria) 0,9 0,2
Nyeri di daerah pinggang dan 0,8 0,2 Nyeri punggung bagian bawah 0,6 0,2
mengeras dalam perabaan Sering kencing 0,7 0,4
3. Pielonefri Demam 0,8 0,5 10. Infeksi Nanah di air kencing 0,6 0,1
tis Saluran
Menggigil 0,7 0,5 Kemih
Mual 0,7 0,5 Nyeri di tulang pinggul 0,4 0
Muntah 0,7 0,4 Nyeri ketika kencing (disuria) 0,7 0,4
Nyeri di daerah ginjal 0,9 0,1 Ruam kulit / kulit kemerahan 0,6 0,1
Nyeri ketika kencing (disuria) 0,8 0,1 Volume air kencing berkurang 0,7 0,4
Nyeri perut 0,3 0 Demam 0,5 0,3
Nyeri punggung bagian bawah 0,8 0,2 Menggigil 0,6 0,2
Sering kencing 0,8 0,3 Mual 0,7 0,4
4. Sindroma Darah di dalam air kencing 0,5 0,1 Muntah 0,7 0,3
Nefrotik (hematuria) Air seni berbau 0,7 0,1
Nafsu makan menurun 0,6 0,4 Air seni kental/pekat 0,8 0,1
Nyeri ketika kencing (disuria) 0,6 0,1
Nyeri perut 0,4 0
Nyeri punggung bagian bawah 0,3 0 Pada tabel 1 terlihat gejala-gejala yang
Pembengkakan organ tubuh 0,9 0,1
tertentu timbul terhadap jenis penyakit ginjal yang
Rambut dan kuku menjadi
rapuh
0,3 0
ada. Nilai MB dan MD diperoleh dari hasil
Tekanan darah tinggi / 0,9 0,1 penelitian yang dilakukan dari wawancara
hipertensi
Volume air kencing berkurang 0,9 0,1 seorang pakar (ahli penyakit dalam). Dimana
5. Hidronefr
osis
Darah di dalam air kencing
(hematuria)
0,4 0,1
seorang pakar memberikan nilai MB dan MD
Demam 0,4 0,1 pada setiap gejala yang merepresentasikan
Mual 0,7 0,4
Muntah 0,7 0,5 faktor dominan pada satu macam jenis
Nanah di air kencing
Nyeri di tulang pinggul
0,3
0,8
0,1
0,2
penyakit.
Nyeri di daerah kandung kemih 0,3 0 Penalaran Forward Chaining
Nyeri perut 0,4 0
Nyeri yang hilang timbul 0,9 0,1 Mesin inferensi merupakan perangkat
Teraba benjolan besar di daerah
ginjal
0,7 0,2
lunak yang melakukan penalaran dengan
6. Kanker Darah di dalam air kencing 0,8 0,3 menggunakan pengetahuan yang ada untuk
Kandung (hematuria)
Kemih menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil
Demam
Desakan untuk kencing
0,5
0,9
0,2
0
akhir. Dalam komponen ini dilakukan
Nyeri ketika kencing (disuria) 0,6 0,1 pemodelan proses berfikir manusia. Pada
Nyeri di daerah kandung kemih 0,9 0,2
Teraba keras di area kandung 0,8 0,4 mesin inferensi ini data yang telah diinput
7. Ginjal
kemih
Darah di dalam air kencing 0,7 0,3
pemakai akan di proses dengan penalaran
Polikista (hematuria) forward chaining yaitu pencocokan fakta atau
Mual 0,6 0,5
Mudah lelah 0,7 0,1 pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri
Nyeri di daerah ginjal
Nyeri punggung bagian bawah
0,8
0,7
0,3
0,1
(IF dulu). Dengan kata lain penalaran
Tekanan darah tinggi 0,8 0,3 dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk
(hipertensi)
Volume air kencing berkurang 0,7 0,4 menguci kebenaran hipotesis (Azhar et al.,
8. Nefritis
Tubuloint
Darah di dalam air kencing
(hematuria)
0,8 0,3
2014).
erstisialis Kaidah Produksi
Demam 0,4 0,1
Desakan untuk kencing 0,7 0,4 Kaidah produksi biasanya dituliskan
Menggigil
Mual
0,6
0,6
0,1
0,5
dalam bentuk jika-maka (IF-THEN). Kaidah
Muntah 0,6 0,1 ini dapat dikatakan sebagai hubungan
Nyeri ketika kencing (disuria) 0,6 0,1
Nyeri punggung bagian bawah 0,6 0,2 implikasi dua bagian yaitu bagian premise
9. Sistitis
Sering kencing
Darah di dalam air kencing
0,8
0,7
0,1
0,4
(jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila
(hematuria) bagian premise dipenuhi maka bagian
Demam 0,8 0,2
Desakan untuk kencing 0,8 0,3 konklusi juga akan bernilai benar. Sebuah

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 24
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
kaidah terdiri dari klausa-klausa. Sebuah tinggi(hipertensi) AND volume air
klausa mirip sebuah kalimat subyek, kata kencing berkurang THEN sindroma
kerja dan obyek yang menyatakan suatu nefrotik
fakta. Ada sebuah klausa premise dan klausa 5) Aturan 5
konklusi pada suatu kaidah. Suatu kaidah IF darah di dalam air kencing(hematuria)
juga dapat terdiri atas beberapa premis dan AND demam AND mual AND muntah
lebih dari satu konklusi. Antara premise dan AND nanah di air kencing AND nyeri di
konklusi dapat berhubungan dengan “OR” tulang pinggul AND nyeri di daerah
atau “AND”. Berikut kaidah-kaidah produksi kandung kemih AND nyeri perut AND
dalam menganalisis jenis penyakit ginjal: nyeri yang hilang timbul AND teraba
1) Aturan 1 benjolan besar di daerah ginjal THEN
IF berkurangnya rasa terutama di tangan hidronefrosis.
AND darah di dalam air 6) Aturan 6
kencing(hematuria) AND demam AND IF darah di dalam air kencing(hematuria)
kejang AND kencing di malam AND demam AND desakan untuk
hari(nokturia) AND mual AND mudah kencing AND nyeri ketika
lelah AND muntah AND pembengkakan kencing(disuria) AND nyeri di daerah
yang menyeluruh AND perubahan
kandung kemih AND teraba keras di area
mental/suasana hati AND ruam
kandung kemih THEN kanker kandung
kulit/kulit kemerahan AND syok/kaget
kemih
AND tremor tangan AND volume air
kencing berkurang THEN gagal ginjal 7) Aturan 7
akut IF darah di dalam air kencing(hematuria)
2) Aturan 2 AND mual AND mudah lelah AND
IF darah di dalam air kencing(hematuria) nyeri di daerah ginjal AND nyeri
AND demam AND mudah lelah AND punggung bagian bawah AND tekanan
nyeri di daerah kandung kemih AND darah tinggi(hipertensi) AND volume air
penurunan berat badan AND sering kencing berkurang THEN ginjal
kencing AND tekanan darah polikista.
tinggi/hipertensi AND nyeri di daerah 8) Aturan 8
ginjal dan teraba keras THEN kanker IF darah di dalam air kencing(hematuria)
ginjal. AND demam AND desakan untuk
3) Aturan 3 kencing AND menggigil AND mual
IF demam AND menggigil AND mual AND muntah AND nyeri ketika
AND muntah AND nyeri di daerah kencing(disuria) AND nyeri punggung
ginjal AND nyeri ketika kencing(disuria) bagian bawah AND sering kencing
AND nyeri perut AND nyeri punggung THEN nefritis tubulointerstisial.
bagian bawah AND sering kencing 9) Aturan 9
THEN Pielonefritis. IF darah di dalam air kencing(hematuria)
4) Aturan 4 AND demam AND desakan untuk
IF darah di dalam air kencing(hematuria) kencing AND kencing di malam
AND nafrsu makan menurun AND nyeri hari(nokturia) AND nyeri ketika
ketika kencing(disuria) AND nyeri perut kencing(disuria) AND nyeri punggung
AND nyeri punggung bagian bawah bagian bawah AND sering kencing
AND pembengkakan organ tubuh THEN sistitis.
tertentu AND rambut dan kuku menjadi
rapuh AND tekanan darah

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 25
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
10) Aturan 10 Namun, pada tahun 1977 oleh MYCIN
IF nanah di air kencing AND nyeri di rumus ini kemudian diubah menjadi (Trianisa
tulang pinggul AND nyeri ketika & Supriatna, 2018):
kencing(disuria) AND ruam kulit/kulit [ ] [ ]
(2)
[ ] [ ]
kemerahan AND volume air kencing
Keterangan :
berkuran AND demam AND menggigil
CF[h,e]= Certainty Factor dalam hipotesis h
AND mual AND muntah AND air seni
yang dipengaruhi oleh fakta e
berbau AND air seni kental/pekat THEN
MB[h,e]=Measure of belief, merupakan nilai
infeksi saluran kemih.
kenaikan dari kepercayaan hipotesis
Metode Certainty Factor
h dipengaruhi oleh fakta e.
Faktor kepastian (certainty factor)
MD[h,e]=Measure of disbelief, merupakan nilai
diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan
kenaikan dari ketidakpercayaan
dalam pembuatan MYCIN. Certainty factor
hipotesis h dipengaruhi oleh fakta e.
(CF) merupakan nilai parameter klinis yang
h =Hipotesis
diberikan MYCIN menunjukan besarnya
e =Evidence
kepercayaan (Kusrini, 2006). Certainty factor
Pada implementasi sistem pakar
merupakan suatu metode yang digunakan
diagnosa penyakit ginjal ini akan
untuk menyatakan kepercayaan dalam
menggunakan rumus:
sebuah kejadian (fakta atau hipotesis) if
berdasarkan bukti atau penilaian pakar. { [| || |]
if (3)
Dalam pengambilan keputusan, ada if

masa dimana terjadi ketidakpastian. Sehingga


metode ini dapat digunakan untuk mengatasi Nilai MB dan MD setiap premis/gejala
ketidakpastian tersebut. Misalnya, dalam merupakan nilai yang diberikan oleh seorang
sebuah pengambilan keputusan terdapat pakar maupun literatur yang mendukung.
kondisi dimana dalam suatu rule terdapat Nilai MB tidak tergantung pada nilai MD,
beberapa anteseden dengan satu konsekuen jadi:
yang sama sehingga diperlukan MB ≠ 1 - MD
penaggregasian nilai CF keseluruhan dari
setiap kondisi yang ada. Adapun karakteristik Pada proses perhitungan, untuk
dari Certainty factor adalah sebagai berikut: mendapatkan nilai CF di masing-masing
Tabel 2 penyakit, terlebih dahulu harus dicari nilai
Karakteristik CF MB dan MD penyakit tersebut. Proses
Aspect Probability MB MD CF
perhitungan berdasarkan rumusan dasar dari
Certainly True P(H|E) = 1 1 0 1
Certainly False P(⌐H|E) = 1 0 1 -1 CF yaitu :
No Evidence P(H|E) = P(H) 0 0 0 [ ] [ ]
[ ]
(4)
[ ]

Range atau batasan nilai dari measure of


belief dan measure of disbelief adalah sebagai HASIL DAN DISKUSI
berikut: Eksperimental
Range : 1) User Interface
Measure of Belief (MB) 0 ≤ MB ≤ 1 Implementasi rancangan antarmuka
Measure of Disbelief (MD) 0 ≤ MD ≤ 1 dengan menggunakan bahasa pemrograman
Certainty Factor -1 ≤ CF ≤ +1 PHP, tahapan antarmuka pemakai
Rumus dasar certainty factor : merupakan bagian yang menyediakan sarana
[ ] [ ] (1) untuk pemakai agar bisa berkomunikasi

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 26
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
dengan sistem dalam bentuk program dengan kesehatan khususnya penyakit ginjal.
aplikasi. Antarmuka pemakai akan Menu diagnosa yaitu untuk menampilkan
mengajukan beberapa pertanyaan untuk halaman proses diagnosa, dan menu logout
informasi awal dalam pencarian suatu solusi yaitu menu yang berfungsi apabila user ingin
yang akan dilakukan. keluar dari sistem.
Gambar 1 Ketika user memilih menu diagnosa,
Tampilan Menu Utama User
maka user akan dihadapkan dengan tampilan
Sebelum Melakukan Login
seperti pada gambar 3 dimana user akan
memilih gejala-gejala berdasarkan apa yang
dirasakannya dengan mencentang checkbox
yang telah disediakan. Kemudian user
memilih tombol proses diagnosa untuk
melanjutkan ke halaman berikutnya seperti
yang ditampilkan pada gambar 4.
Gambar 2
Tampilan Menu Utama User
Setelah Melakukan Login

Gambar 1 merupakan halaman awal


sistem, sebelum user melakukan login dimana
user hanya bisa mengakses beberapa menu
saja. Menu yang ditampilkan sebelum user
melakukan login adalah menu beranda,
about, dan berita. Menu beranda berfungsi
untuk mengakses halaman awal, menu about
berfungsi untuk menampilkan profil dari
sistem, yang di dalamnya juga terdapat
submenu hubungi kami apabila user ingin
Gambar 3
menghubungi admin. Pada halaman ini, juga Tampilan Menu Diagnosa
tersedia link apabila user ingin melakukan
registrasi dengan mengklik link tersebut dan
mengisi data-data untuk keperluan login.
Setelah melakukan login maka tampilan
halaman akan seperti Gambar 2, dimana
menu pada halaman akan muncul menu-
menu lain yaitu menu agenda yang
merupakan menu bagi user untuk melihat
agenda-agenda tentang kesehatan yang
diinputkan oleh admin. Menu download
yaitu berisikan data-data yang bisa
didownload oleh user. Menu galeri foto yaitu
berisikan gambar-gambar yang berhubungan

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 27
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
Gambar 4 halaman berikutnya. Selain itu, user juga
Tampilan Menu User Setelah Memilih Gejala
dapat memilih ulang gejala dengan menekan
tombol pilih ulang gejala.
Tampilan selanjutnya setelah user
menekan tombol next dapat dilihat pada
gambar 5, dimana akan ditampilkan hasil
proses diagnosa penyakit ginjal yang
ditampilkan dengan nilai certainty factor
penyakit. Selain nilai certainty factor, sistem
juga akan menampilkan persentase penyakit,
gejala yang dialami user, definisi penyakit
dan pengobatan penyakit. Pada halaman ini
juga terdapat tombol simpan hasil diagnosa
yang berfungsi apabila user ingin menyimpan
hasil diagnosanya jika sewaktu-waktu user
Gambar 5
Tampilan Menu Proses Diagnosa
ingin melihat data rekaman hasil diagnosa
sebelumnya.
Setelah user memilih tombol proses
diagnosa, maka sistem akan menampilkan
gejala-gejala yang telah dipilih oleh user
sebelumnya untuk menentukan derajat
keyakinannya. Jika user benar-benar merasa
yakin dengan gejala yang dialaminya, maka
user cukup menekan tombol next untuk
melanjutkan ke halaman berikutnya dan nilai
yang terinput ke dalam sistem adalah nilai
default yaitu 1, yang berarti pasti. Tapi jika
user ingin memilih derajat keyakinan yang
lain maka user dapat memilih pilihan derajat
keyakinannya dan menekan tombol simpan
untuk mengubah nilainya. Kemudian
Setelah user memilih tombol proses
menekan tombol next untuk melanjutkan ke
diagnosa, maka sistem akan menampilkan
halaman berikutnya. Selain itu, user juga
gejala-gejala yang telah dipilih oleh user
dapat memilih ulang gejala dengan menekan
sebelumnya untuk menentukan derajat
tombol pilih ulang gejala.
keyakinannya. Jika user benar-benar merasa
Tampilan selanjutnya setelah user
yakin dengan gejala yang dialaminya, maka
menekan tombol next dapat dilihat pada
user cukup menekan tombol next untuk
gambar 5, dimana akan ditampilkan hasil
melanjutkan ke halaman berikutnya dan nilai
proses diagnosa penyakit ginjal yang
yang terinput ke dalam sistem adalah nilai
ditampilkan dengan nilai certainty factor
default yaitu 1, yang berarti pasti. Tapi jika
penyakit. Selain nilai certainty factor, sistem
user ingin memilih derajat keyakinan yang
juga akan menampilkan persentase penyakit,
lain maka user dapat memilih pilihan derajat
gejala yang dialami user, definisi penyakit
keyakinannya dan menekan tombol simpan
dan pengobatan penyakit. Pada halaman ini
untuk mengubah nilainya. Kemudian
juga terdapat tombol simpan hasil diagnosa
menekan tombol next untuk melanjutkan ke
yang berfungsi apabila user ingin menyimpan

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 28
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
hasil diagnosanya jika sewaktu-waktu user e) Menentukan nilai CF kombinasi antara
ingin melihat data rekaman hasil diagnosa user dan pakar
sebelumnya. f) Sistem memutuskan jenis penyakit user
Gambar 6 bedasarkan nilai CF tertinggi
Tampilan Hasil Diagnosa
Hasil
Pengujian dilakukan dengan
menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan
database MySQL sebagai media penyimpanan
data. Metode certainty factor dapat diterapkan
pada sistem. Sebagai contoh untuk
melakukan percobaan sistem, pengguna
melakukan konsultasi dengan memilih gejala
seperti pada tabel 2.
Tabel 2
Gejala yang Dipilih Pengguna
Gejala dari Pengguna MB MD
Desakan untuk Kencing 0,8 0,3
Kencing di Malam Hari (nocturia) 0,5 0,3
Menggigil 0,9 0,2

Berdasarkan gejala yang dipilih oleh


pengguna, sistem mendeteksi beberapa jenis
penyakit ginjal yaitu nefritis
tubulointerstrisialis, sistitis interstisialis,
kanker kandung kemih, infeksi saluran
kemih, pielonefritis, dan gagal ginjal akut.
Nilai kepercayaan yang diberikan pakar (nilai
aturan) berdasarkan gejala tersebut di atas
adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Nilai Kepercayaan Pakar
Jenis Penyakit Gejala MB MD
Nefritis Desakan untuk Kencing 0,7 0,4
tubulointerstisial
2) Implementasi Menggigil 0,6 0,1
Sistitis Interstisial Desakan untuk Kencing 0,8 0,3
Penelitian ini berfokus pada penerapan Kencing di Malam Hari 0,8 0,1
metode certainty factor dengan inferensi (nocturia)
Kanker Kandung Desakan untuk Kencing 0,9 0
forward chaining untuk pengambilan Kemih
keputusan. Tahapan metode yang diusulkan Infeksi Saluran Menggigil 0,6 0,2
Kemih
sebagai berikut: Pielonefritis Menggigil 0,7 0,5
a) User menentukan gejala penyakit ginjal Gagal Ginjal Akut Kencing di Malam Hari 0,6 0,2
(nocturia)
yang diderita
Untuk menghitung nilai CF Langkah
b) User menentukan nilai kepercayaan dari
pertama adalah dengan menghitung nilai CF
gejala yang dialami
user berdasarkan gejala yang dipilihnya,
c) Hasil masukkan user dibandingkan
kemudian menghitung nilai CF pakar dan
dengan nilai kepercayaan pakar
terakhir dengan mengkombinasikan nilai CF
d) Sistem menentukan jenis penyakit yang
user dan CF pakar.
diderita user

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 29
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
1) Menghitung nilai CF penyakit nefritis - Menggigil diasumsikan sebagai G2
tubulointerstisial. dengan MB = 0,6 dan MD = 0,1.
a) Menghitung nilai CF user. Menentukan nilai CF dari masing-
Gejala yang dipilih user : masing gejala:
- Desakan Untuk kencing diasumsikan Gejala 1,
sebagai G1 dengan MB = 0,8 dan
MD = 0,3.
- Menggigil diasumsikan sebagai G2
dengan MB = 0,9 dan MD = 0,2.
Menentukan nilai CF dari masing-
masing gejala:
Gejala 1,

Gejala 2,

Gejala 2,

Setelah mendapatkan nilai CF dari


masing masing gejala, kemudian menghitung
nilai CF pakar untuk penyakit nefritis
tubulointerstisial. Karena nilai CF kedua gejala
bernilai positif, maka rumus yang digunakan
adalah:

Setelah mendapatkan nilai CF dari


masing masing gejala, kemudian menghitung
nilai CF user untuk penyakit nefritis
tubulointerstisial. Karena nilai CF kedua gejala
bernilai positif, maka rumus yang digunakan c) Menghitung nilai CF kombinasi
adalah: Setelah nilai CF user dan nilai CF pakar
diketahui, kemudian menghitung nilai
kombinasinya dengan menggunakan rumus :

b) Menghitung nilai CF pakar


Gejala yang dipilih user : Secara keseluruhan, nilai CF mengikuti
- Desakan Untuk kencing diasumsikan hasil pencarian dari semua gejala yang telah
sebagai G1 dengan MB = 0,7 dan dipilih berdasarkan hasil perhitungan dari
MD = 0,4. sistem, lihat tabel 4 berikut:

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 30
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
Tabel 4 REFERENSI
Nilai Kombinasi CF dari Hasil Perhitungan Sistem Azhar, S., Sari, H. L., & Zulita, L. N. 2014.
Jenis Penyakit Nilai CF
Sistem Pakar Penyakit Ginjal Pada
Nefritis tubulointerstisial 0,7502
Sistitis Interstisial 0,7308
Manusia Menggunakan Metode Forward
Kanker Kandung Kemih 0,6429 Chaining. Jurnal Media Infotama, 10
Infeksi Saluran Kemih 0,4375 (1).
Pielonefritis 0,35 Hayadi, B. H. 2018. Sistem Pakar. Deepublish.
Gagal Ginjal Akut 0,1429 Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi.
Penerbit Andi.
KESIMPULAN Latumakulita, L., & Montolalu, C. E. J. C.
Penelitian ini menggunakan metode 2011. Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit
certainty factor, yaitu metode kepastian yang Ginjal. Jurnal Ilmiah Sains, 11 (1),
diperoleh dari pakar (ahli penyakit dalam) 131–139.
untuk beberapa jenis penyakit ginjal. Luyckx, V. A., Tonelli, M., & Stanifer, J. W.
Sedangkan untuk metode inferensi sistem 2018. The global burden of kidney disease
menggunakan metode forward chaining. and the sustainable development
Dari hasil percobaan yang dilakukan goals. World Health Organization.
dapat disimpulkan bahwa metode forward Muslim, M. A., Kurniawati, I., & Sugiharti,
chaining mampu menelusuri jenis penyakit E. 2015. Expert System Diagnosis Chronic
yang diidap oleh pengguna berdasarkan Kidney Disease Based on Mamdani Fuzzy
gejala yang dipilih melalui sistem. Namun, Inference System. Journal of Theoretical
hasil yang diperoleh dengan memilih sedikit and Applied Information Technology,
gejala tentu akan menghasilkan keputusan 78 (1), 70–75.
yang banyak yaitu terdiri dari berbagai Oktaviana, S., Arifin, S. P., & Surya, I. 2012.
macam penyakit. Hal ini dapat diatasi dengan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal
penerapan metode certainty factor, beberapa Menggunakan Metode Hill Climbing.
gejala yang dipilih oleh user akan dicari Jurnal Aksara Komputer Terapan, 1 (2),
semua jenis penyakit yang memiliki gejala- Article 2.
gejala tersebut. Jika ditemukan kecocokan Perdana, L., Nugroho, D., & Kustanto, K.
antara gejala dan penyakit, kemudian sistem 2013. Sistem Pakar Untuk Diagnosis
akan menghitung nilai CF kombinasi yang Penyakit Ginjal dengan Metode Forward
sesuai dengan basis aturan yang ada dengan Chaining. Jurnal Teknologi Informasi
nilai CF yang dimasukkan oleh user. Hasil Dan Komunikasi (TIKomSiN), 1 (2),
yang ditampilkan akan berbeda karena Article 2.
bergantung pada gejala yang dipilih. Nilai Polat, K., & Güneş, S. 2007. An Expert System
kepercayaan tertinggi merupakan keputusan Approach Based on Principal Component
akhir yang terbaik, sedangkan nilai Analysis and Adaptive Neuro-Fuzzy
kepercayaan berikutnya yang lebih rendah Inference System to Diagnosis Of Diabetes
merupakan pilihan alternatif. Hasil percobaan Disease. Digital Signal Processing, 17
menunjukkan bahwa nilai certainty factor pada (4), 702–710.
Nefritis tubulointerstisial sebesar 0,7502, untuk Sulistyohati, A., & Hidayat, T. 2008. Aplikasi
Sistitis Interstisial sebesar 0,7308, Kanker Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal
Kandung Kemih sebesar 0,6429. Nilai CF dengan Metode Dempster-Shafer.
Terbesar merupakan keputusan akhir dari Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
sistem yang dibuat. Informasi (SNATI), 1 (1), Article 1.

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 31
p-ISSN: 2774-1907; e-ISSN: 2774-1915; Volume 1, Nomor 1, Nopember 2020
Tarigan, F. A. 2015. Sistem Pakar untuk
Mendiagnosa Penyakit Ginjal dengan
Metode Backward Chaining. Jurnal Times,
3 (2), 25–29.
Trianisa, F., & Supriatna, A. 2018. Sistem
Pakar Mendeteksi Kerusakan Pada iPhone
Dengan Menggunakan Metode Certainty
Factor. Media Jurnal Informatika, 8 (1),
Article 1.
Wahyuti, W., Permana, I., & Salisah, F. N.
2018. Aplikasi Sistem Pakar Berbasis
Android untuk Diagnosa Awal Penyakit
Ginjal Manusia Menggunakan Metode
Forward Chaining. Seminar Nasional
Teknologi Informasi Komunikasi Dan
Industri, 0 (0), 121–128.

Penerapan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Ginjal P a g e | 32

Anda mungkin juga menyukai