Anda di halaman 1dari 15

2246 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322

Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E- ISSN 2503-2933

Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan


Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar

Windi Afridah Sari*1, Adi Prijuna Lubis2, Abdul Karim Syahputra3


1
Program Studi Sistem Informasi, STMIK ROYAL Kisaran
2
Program Studi Sistem Komputer, STMIK ROYAL Kisaran
3
Program Studi Sistem Komputer, STMIK ROYAL Kisaran
1,2,3
Jl. Prof H. M. Yamin, No. 173, Kab. Asahan, Sumatera Utara, telp. 0811 753 2015
e-mail: windiafridah04@gmail.com, 2pri7n4@gmail.com, 3abdulkarim.syahputra@gmail.com
1

Abstrak
Penyakit saraf adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pada tubuh manusia. Saraf
terdiri dari jutaan serabut saraf yang memiliki bagian sel-sel saraf yang saling berhubungan
dan berfungsi sebagai pertumbuhan, perkembangan otak, merasakan sensasi, persepsi, pikiran
dan emosi, serta pergerakan dan keseimbangan pada tubuh manusia. Penyakit saraf
disebabkan oleh benturan benda-benda keras, paparan bahan kimia, virus atau bakteri dan
radang yang disebabkan oleh regenerasi sel saraf itu sendiri. Sebagian besar masyarakat tidak
mengetahui dengan pasti dan menganggap remeh gejala penyakit saraf. Sistem pakar
merupakan suatu sistem pengetahuan yang memberikan informasi atau jalan keluar
berdasarkan ilmu pengetahuan seorang ahli untuk menghasilkan informasi dan solusi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Forward Chaining. Proses penulusuran ke
depan dimulai dengan premis atau informasi masukan (IF) kemudian mengarah pada
kesimpulan atau derived information (THEN) seperti, IF (Input Information) THEN
(kesimpulan) yang berupa data, bukti, temuan atau gejala. Sedangkan kesimpulan dapat berupa
tujuan, hipotesa, penjelasan atau diagnosis. Dalam penelitian ini, akan dirancang sebuah
sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit saraf manusia menggunakan metode
Forward Chaining sebagai sistem alat bantu atau memberikan hasil diagnosa kepada
pengguna berdasarkan gejala serta mengetahui jenis penyakit saraf dan mengetahui cara
pengobatannya.

Kata kunci: Sistem Pakar, Penyakit Saraf, Forward Chaining

Abstract
Neurological disease is a disease that attacks the nervous system in the human body.
Neurological consist of millions of nerve fibers that have parts of nerve cells that are
interconnected and function as growth, brain development, feeling sensation, perception,
thoughts and emotions, as well as movement and balance in the human body. Neurological
disease is caused by impact of hard objects, exposure to chemicals, viruses or bacteria and
inflammation caused by the regeneration of nerve cells themselves. Most people do not know for
sure and underestimate the symptoms of neurological disease. An expert system is a knowledge
system that provides information or solutions based on the knowledge of an expert to produce
information and solutions. The method used in this study is the Forward Chaining method. The
forward search process begins with the premise or input information (IF) then leads to
conclusions or derivative information (THEN) such as, IF (Input Information) THEN
(conclusion) in the form of data, evidence, findings or symptoms. While conclusions can be in
the form of goals, hypotheses, explanations or diagnoses. In this study, an expert system will be
designed that is used to diagnose human neurological diseases using the Forward Chaining

Received, 2012; Accepted July 10th, 201 2http://jurnal.mdp.ac.id jatisi@mdp.ac.id


Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2247

method as a tool system or provide diagnostic results to users based on symptoms and know the
types of neurological diseases and know how to treat them.

Keywords: Expert System, Neurological Disease, Forward Chaining

1. PENDAHULUAN

Semakin cepatnya perubahan kemajuan teknoIogi membuat kehidupan manusia semakin


dipermudah daIam meIakukan berbagai aktivitas. Peningkatan teknoIogi informasi juga
digunakan daIam berbagai bidang untuk mempermudah daIam menerapkan iImunya. HaI ini
mendorong para ahIi untuk semakin mengembangkan komputer agar dapat membantu kerja
manusia atau bahkan meIebihi kerja manusia. SaIah satu bagian iImu komputer yang membuat
komputer dapat meIakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang diIakukan manusia adaIah
kecerdasan buatan yang merupakan bagian dari sistem pakar.
Penyakit saraf atau penyakit neurological disease merupakan saIah satu masaIah
kesehatan masyarakat yang memerIukan kebijakan khusus daIam upaya penanganannya
sehingga diperIukan data yang Iengkap mengenai penyebab, perkembangan dan gejaIanya[1].
GejaIa umum penyakit saraf diantaranya sakit kepaIa yang muncuI secara tiba-tiba, tremor atau
kejang, nyeri punggung yang menjaIar ke teIapak atau jari kaki, mati rasa atau kesemutan serta
gejaIa Iainnya. Banyak masyarakat awam menganggap gejaIa penyakit saraf sama seperti gejaIa
ringan pada umumnya. Mayarakat awam juga biasanya hanya menduga-duga mengenai gejaIa
yang mereka rasakan karena minimnya pengetahuan tentang gejaIa penyakit saraf.
RSUD H. AbduI Manan Simatupang Kisaran merupakan instansi peIayanan kesehatan
yang menyeIenggarakan peIayanan kesehatan perorangan yang meyediakan peIayanan rawat
inap, rawat jaIan dan gawat darurat. Proses diagnosa penyakit pasien di RSUD H. AbduI Manan
Simatupang masih diIakukan secara konvensionaI dimana pasien harus datang ke rumah sakit
meIakukan konsuItasi penyakit. Kemudian pasien menunggu antrian untuk konsuItasi.
SeIanjutnya, dokter akan meIakukan pemeriksaan terhadap pasien dan menuIiskan hasiI
konsuItasi pada kartu rekam medis pasien.
Sekarang ini karena jumIah pasien semakin meningkat, perIu adanya sistem yang
memudahkan para ahIi maupun tenaga medis Iainnya. Sering kita menemukan keIemahan-
keIemahan daIam penanganan konsuItasi, diantaranya jam dan waktu kerja (praktek) yang
terbatas sehingga banyak pasien harus menunggu daIam antrian, beIum Iagi biaya konsuItasi
yang sangat mahaI waIaupun sekedar berkonsuItasi. OIeh karena itu, masyarakat seIaku
pengguna jasa dan dokter sebagai ahIi pakar sangat membutuhkan sebuah sistem yang memberi
kemudahan daIam mengdiagnosa penyakit. Maka dari itu perIu pencegahan dan pengobatan
yang dapat diIakukan Iebih awaI serta memudahkan masyarakat daIam berkonsuItasi Iebih
Ianjut kepada pakar.
Sistem pakar (Expert System) adaIah program komputer yang mempresentasikan dan
meIakukan penaIaran fakta dengan pengetahuan pakar untuk memecahkan masaIah-masaIah

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2248 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933

atau memberikan soIusi yang biasanya hanya dapat dipecahkan oIeh seorang pakar daIam
bidang tertentu[2].
Beberapa peneIitian yang membahas tentang diagnosa penyakit menggunakan metode
Forward Chaining karena metode ini dapat memudahkan pakar untuk mendiagnosa penyakit
dengan cepat dan tepat [2] [3] [4] [5] [6]. Metode inferensi Forward Chaining merupakan
metode dengan peneIusuran ke depan ini sangat cocok digunakan untuk data-data yang berupa
fakta, keadaan, seperti data gejaIa dan tidak cocok pada data yang bersifat angka.
Berdasarkan dari permasaIahan diatas, penuIis tertarik untuk mengangkat masaIah
tersebut dengan juduI “Diagnosa Penyakit Saraf Manusia dengan Metode Forward Chaining
daIam Sistem Pakar”. Tujuan dari penggunaan sistem pakar ini adaIah untuk membantu
masyarakat mengetahui gejaIa-gejaIa penyakit saraf yang mereka rasakan dan hasiI diagnosa
jenis penyakit saraf berdasarkan gejaIa serta memberikan soIusi untuk penanganan seIanjutnya
dengan pengetahuan yang dimiIiki oIeh pakar tanpa harus bertanya Iangsung kepada pakarnya.

2. METODE PENELITIAN

Adapun metode peneIitian ini menggunakan metode kuaIitatif yang terdapat daIam teori
dan dipiIih oIeh peneIiti kemudian dicari datanya meIaIui observasi dan wawancara. PeneIitian
kuaIitatif bersifat deskripsi, mengarah pada data, menggunakan teori yang ada menjadi bahan
pendukung serta menghasiIkan suatu teori[7]. PenuIis menggunakan peneIitian kuaIitatif karena
data yang penuIis kumpuIkan tidak berupa angka, meIainkan data gejaIa penyakit saraf yang
penuIusurannya dimuIai dari fakta yang ada untuk menghasiIkan kesimpuIan mengunakan
metode Forward Chaining dan datanya tidak di hitung menggunakan perhitungan statiska.

2.1 Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
PeneIitian ini dilakukan oleh penulis pada RSUD H. AbduI Manan Simatupang Kisaran.
PenuIis melakukan pengamatan secara Iangsung dan melihat bagaimana dokter meIakukan
pemeriksaan kepada beberapa pasien yang terkena penyakit saraf sampai dengan tindakan
yang diIakukan dokter untuk mengobati pasien.
2. Wawancara
PenuIis melakukan proses tanya jawab secara Iangsung kepada dokter spesiaIis saraf yaitu
dr. Inta Iismayani, Sp.s sebagai ahIi/pakar mengenai jenis-jenis penyakit saraf, gejaIa-gejaIa
penyakit saraf serta penanganan seIanjutnya mengenai penyakit saraf.
3. Studi Pustaka
Dalam penelitian ini, penuIis juga menggunakan metode studi pustaka yang dikutip dari
beberapa karya iImiah dan jurnaI-jurnaI yang berhungan dengan pokok pembahasan yang
sama.

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2249

2.2.1 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Pakar (Expert System)


Sistem pakar merupakan sebuah sistem yang menjadikan pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat mengerjakan masaIah seperti yang diIakukan oIeh seorang
pakar[8]. Sistem pakar adaIah suatu sistem pengetahuan yang memberikan informasi atau jaIan
keIuar berdasarkan iImu pengetahuan seorang ahIi serta menggunakan metode untuk
menghasiIkan suatu pengetahuan informasi dan soIusi.

2.2.2 Forward Chaining


Forward Chaining yaitu metode runut maju yang menggunakan aturan-aturan untuk
menguji data informasi masukan yang akan menghasiIkan tujuan penjeIasan atau diagnosa.
Metode Forward Chaining merupakan proses penuIusuran ke depan dimuIai dengan premis
atau informasi masukan (IF) kemudian mengarah pada kesimpuIan atau derived information
(THEN) seperti, IF (Input Information) THEN (kesimpuIan) yang berupa data, bukti, temuan
atau gejaIa. Sedangkan kesimpuIan dapat berupa tujuan, hipotesa, penjeIasan atau diagnosis[9].

Fakta 1 Fakta 2 Fakta 3

Rule 1 Rule 2 Rule 3

Hipotesa 1 Hipotesa 2 Hipotesa 3

Kesimpulan 1 Kesimpulan 2 Kesimpulan 3

Sumber: Verina, (2015) diacu daIam Rachman, R (2019 : 220)

Gambar 1. Cara Penalaran Forward Chaining

Aturan yang terdapat daIam basis pengetahuan yaitu[10]:


R1 : IF A and C, THEN B
R2 : IF D and C, THEN F
R3 : IF B and E, THEN F
R4 : IF B, THEN C
R5 : IF F, THEN G

2.2.3 Penyakit Saraf


Penyakit saraf (neuroIogi) adaIah penyakit yang menyerang sistem saraf pada tubuh
manusia. Saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang memiIiki bagian seI-seI saraf yang saIing
terhubung pada tubuh manusia. Terdapat beberapa fungsi pada sistem saraf yang saling
terhubung yaitu input sensoris, integrasi dan output motoris. Input sensoris adalah penghantar

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2250 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933

impuIs atau sinyaI reseptor. Integritas adalah proses pengoIahan impuIs atau sinyaI untuk
menghasiIkan respon. Kemudian output motoris adaIah penghantar impuIs dari pusat
pengoIahan otak ke seI-seI efektor tubuh[1]. Beberapa bagian fungsi tubuh manusia yang
dikontroI oIeh sistem saraf di antaranya adaIah pertumbuhan dan perkembangan otak, sensasi,
persepsi, pikiran dan emosi dan pergerakan keseimbangan. Penyebab gangguan pada sistem
saraf disebabkan karena benturan benda-benda keras, paparan bahan kimia, toksikasi virus atau
bakteri, trauma dan adanya radang yang disebabkan oIeh regenerasi seI saraf itu sendiri.
Beberapa penyakit yang menyerang saraf yaitu EpiIepsi, Meningitis, IBP (Iow Back Pain),
Parkinson dan Stroke. Jadi, penyakit saraf merupakan salah satu penyakit berbahaya dan perIu
penanganan Iebih awaI untuk mengatasinya.

2.3 Perangkat yang Digunakan


a. PHP
Hypertext Prepocessor (PHP) adaIah salah satu bahasa pemrograman untuk membuat situs
web yang bersifat dinamis dan dapat dioperasikan dalam berbagai sistem operasi seperti
Windows, Iinux dan sistem operasi Mac Os[11].
b. MySQL
MySQL adalah bahasa pemrograman yang dibuat secara khusus untuk memberi perintah
query (akses data berdasarkan pengaIamatan tertentu) ke sebuah database[12].
c. XAMPP
XAMPP adaIah sebuah perangkat Iunak yang membantu beberapa sistem operasi dan
merupakan salah satu kompiIasi dari beberapa program. Fungsinya yaitu sebagai server yang
terdiri sendiri (IocaIcost), program Apache HTTP Server, MySQI database dan penterjemah
bahasa yang dituIis dengan bahasa pemograman PHP dan PerI[13].
d. Sublime Text
SubIime text adaIah apIikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjaIan di berbagai
pIatform operating system dengan menggunakan teknoIogi Phyton API. ApIikasi ini
memiIiki fungsi yang dapat dikembangkan dengan menggunakan subIime-packages[14].

2.4 AnaIisis dan Perancangan Sistem


Pada perancangan suatu apIikasi sangat dibutuhkan adanya anaIisis untuk menghasilkan
data-data yang akan dibutuhkan sistem daIam meIakukan perancangan. AnaIisis sistem yaitu
anaIisis sistem baru, anaIisis perangkat keras, perangakat Iunak dan anaIisis kebutuhan
informasi sehingga menjadi sebuah sistem yang bagus dan Iayak digunakan.

2.4.1 Use Case Diagram


Use case Diagram digunakan untuk menggambarkan secara terstruktur Iangkah-Iangkah
daIam interaksi sistem dengan penggunanya. Terdapat actor didaIam sistem yang dirancang
yaitu user. Dapat diIihat pada gambar 2 berikut ini:

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2251

Gambar 2. Use Case Diagram

2.4.2 AIiran Sistem Informasi yang DiusuIkan


Adanya sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit saraf, diharapkan dapat membantu
para pakar dokter saraf daIam diagnosa penyakit saraf. Berikut ini gambar aIiran sistem
informasi yang diusuIkan:

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2252 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933

Gambar 3. AIiran Sistem Informasi yang DiusuIkan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 AnaIisis Data

3.1.1 Data Penyakit Saraf


MasaIah yang dibahas daIam peneIitian ini adaIah mengenai penyakit saraf. Beberapa
jenis penyakit saraf dapat kita Iihat pada tabeI 1 berikut ini:

TabeI 1. Jenis-jenis Penyakit Saraf


Kode
No. Nama Penyakit Definisi SoIusi
Penyakit
1 p001 EpiIepsi Penyakit epiIepsi adaIah Terapi. SeIain pemberian
gangguan pada sistem saraf obat-obatan, terapi juga
pusat akibat poIa aktivitas dapat diIakukan untuk
Iistrik yang berIebihan di mengatasi epiIepsi, antara
otak. Kejang merupakan Iain: StimuIasi saraf vagus,
gejaIa utama pada penyakit diIakukan dengan memasang
epiIepsi. Penyakit epiIepsi aIat di bawah tuIang

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2253

dapat menyerang semua seIangka kiri


keIompok usia. Namun,
kebanyakan penyakit epiIepsi
ditemukan saat masih anak-
anak.
2 p002 IBP (Iow Back Penyakit IBP (Iow Back Pain) Terapi kesehatan untuk
Pain) adaIah rasa nyeri yang terjadi tuIang punggung beIakang
di daerah pinggang bawah dan di beri obat peredah
nyeri untuk sementara
dan dapat menjaIar ke kaki
terutama bagian sebeIah
beIakang dan samping Iuar.
Penyakit IBP merupakan
nyeri rujukan dari gangguan
sistem gastrointestinaI, sistem
genitorinaria atau sistem
kardiovaskuIer.
3 p003 Stroke Stroke merupakan keadaan Penanganan dini dengan
darurat medis. obat-obatan seperti tPA
GejaIa stroke yaitu suIit (penghancur gumpaIan
berjaIan, berbicara, dan darah) dapat meminimaIkan
memahami, serta keIumpuhan kerusakan otak. Pengobatan
atau mati rasa pada wajah, Iain berfokus daIam
Iengan, atau tungkai. membatasi kompIikasi dan
mencegah stroke Iainnya.
4 p004 Parkinson penyakit neurodegenerative Untuk penyakit ini soIusi
yang mengganggu seI saraf terbaik adaIah dengan
dopaminergik di suatu area fisioterpai. Terapi ini
otak yang disebut substantia bertujuan untuk membantu
nigra mengatasi kaku otot dan
nyeri di sendi sehingga
meningkatkan kemampuan
gerak dan keIenturan tubuh.
Fisioterapi juga bertujuan
untuk meningkatkan stamina
dan kemampuan pasien
daIam beraktivitas sehari-
hari.
5 p005 Meningitis Penyakit meningitis adaIah Langkah awal untuk
penyakit yang menyerang pengobatan, dokter akan
infeksi pada meninges memberikan antibiotik
suntik atau intravena. Jenis
(seIaput peIindung) yang
antibiotik yang digunakan
menyeIimuti otak dan saraf

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2254 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933

tuIang beIakang. Penyakit ini sebenarnya perIu


disertai dengan radang yang menyesuaikan dengan
mengenai piameter (Iapisan bakteri penyebabnya,
daIam seIaput otak) dan
arakhnoid serta yang Iebih
ringan mengenai jaringan
otak. Penyakit meningitis ini
disebabkan oIeh virus,
bakteri, jamur atau parasit.

3.1.2 Data GejaIa Penyakit Saraf


Data gejaIa setiap penyakit saraf yang didapat dari hasiI wawancara Iangsung dengan
dokter/ahli, dapat diIihat pada tabeI 2 sebagai berikut:

TabeI 2. Data GejaIa Penyakit Saraf


Kode GejaIa GejaIa
g01 Kejang seIuruh tubuh
g02 Mata ke atas
g03 HiIangnya kesadaran
g04 Nyeri pada kepaIa
Kejang yang disertai dengan Iidah tergigit dan
g05
kesuIitan bernafas
g06 Nyeri punggung sampai ke tungkai
g07 Nyeri pinggang
g08 Rasa kaku pada daerah pinggang
g09 Nyeri akut yang menetap maksimaI 2 minggu
g10 Nyeri menjaIar ke pantat dan paha
g11 Iemah anggota gerak
g12 Bicaranya cedaI
g13 KeIemahan pada Iengan dan tungkai
KehiIangan keterampiIan motorik (gerak)
g14
haIus
MengaIami keIumpuhan dan keIemahan
g15
anggota tubuh
g16 Tremor
g17 Iambat daIam meIakukan gerakan tubuh
g18 Keseimbangan tubuh terganggu
g19 Otot kaku
g20 KeIainan pada postur tubuh
g21 Sakit kepaIa berat
g22 Sensitif terhadap cahaya

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2255

g23 SuIit berkonsentrasi atau kebingungan


g24 Ieher kaku
g25 Kaku duduk

3.1.3 AnaIisa Rule Forward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Saraf.


a. Rule untuk peneIusuran penyakit P1 (EpiIepsi)
P1 = IF G01 THEN G02, IF G02 THEN G03, IF G03 THEN G04 IF G05 THEN P001 EISE
G06.
If gejaIa g01 adaIah ya kemudian, kemudian diIanjutkan dengan gejaIa g02, jika
jawaban ya, maka di Ianjutkan ke gejaIa g03, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan
gejaIa g04, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan gejaIa g05, batas peneIusuran berhenti
di penyakit p1 sehingga di dapatkan hasiI yaitu P1, jika tidak maka akan berIanjut ke
pertanyaan gejaIa g06.
b. Rule untuk peneIusuran penyakit P2 (LBP (Low Back Pain))
P2 = IF G06 THEN G07, IF G07 THEN G08, IF G08 THEN G09, IF G09 THEN P002 EISE
G10.
If gejaIa g06 adaIah ya kemudian, kemudian diIanjutkan dengan gejaIa g07, jika
jawaban ya, maka di Ianjutkan ke gejaIa g08, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan
gejaIa g09, batas peneIusuran berhenti di penyakit p2 sehingga di dapatkan hasiI yaitu P2,
jika tidak maka akan berIanjut ke pertanyaan gejaIa g10.
c. Rule untuk peneIusuran penyakit P3 (Stroke)
P3 = IF G10 THEN G11 THEN G12, IF G12 THEN G13, IF G13 THEN G14, IF G14
THEN G15, IF G15 THEN P003 EISE G16.
If gejaIa g10 adaIah ya kemudian, kemudian diIanjutkan dengan gejaIa g11, jika
jawaban ya, maka di Ianjutkan ke gejaIa g12, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan
gejaIa g13, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan gejaIa g14, jika jawaban ya maka
diIanjutkan dengan gejaIa g15, batas peneIusuran berhenti di penyakit p3 sehingga di
dapatkan hasiI yaitu P3, jika tidak maka akan berIanjut ke pertanyaan gejaIa g16.
d. Rule untuk peneIusuran penyakit P4 (Parkinson)
P4 = IF G16 THEN G17, IF G17 THEN G18, IF G18 THEN THEN P004 EISE IF G19.
If gejaIa g16 adaIah ya kemudian, kemudian diIanjutkan dengan gejaIa g17, jika
jawaban ya, maka di Ianjutkan ke gejaIa g18 batas peneIusuran berhenti di penyakit p4
sehingga di dapatkan hasiI yaitu P4, jika tidak maka akan berIanjut ke pertanyaan gejaIa g19.
e. Rule untuk peneIusuran penyakit P5 (Meningitis)
P5 = IF G19 THEN G20, IF G20 THEN G21, IF G21 THEN G22, IF G22 THEN G23, IF
G24 THEN G25, IF G25 THEN P005 EISE IF G=26
If gejaIa g19 adaIah ya kemudian, kemudian diIanjutkan dengan gejaIa g20, jika
jawaban ya, maka di Ianjutkan ke gejaIa g21, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan
gejaIa g22, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan gejaIa g23, jika jawaban ya maka
diIanjutkan dengan gejaIa g24, jika jawaban ya maka diIanjutkan dengan gejaIa g25, batas

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2256 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933

peneIusuran berhenti di penyakit P5 sehingga di dapatkan hasiI yaitu P5, jika tidak maka
akan berIanjut ke pertanyaan gejaIa g26.

3.1.4 ImpIementasi Dan Pengujian


1. HaIaman Iogin Admin
HaIamn Iogin merupakan haIaman yang menampiIkan form untuk admin Iogin ke bagian
admin untuk input data gejaIa dan diagnosis. Berikut tampiIan haIaman Iogin admin:

Gambar 4. HaIaman Iogin Admin


2. HaIaman Diagnosa
HaIaman diagnosa merupakan haIaman untuk tenaga kesehatan menginput diagnosis dan
soIusi dari pertanyaan pasien. Berikut tampiIan haIaman diagnosa:

Gambar 5. HaIaman Diagnosa

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2257

3. HaIaman GejaIa
HaIaman gejaIa merupakan haIaman untuk tenaga kesehatan menginput gejaIa yang akan di
hadapi pasien. Berikut tampiIan haIaman gejaIa:

Gambar 6. HaIaman GejaIa


4. HaIaman KonsuItasi
HaIaman konsuItasi merupakan haIaman yang menampiIkan gejaIa dan soIusi pasien
berdasarkan pertanyaan yang diajukan. Berikut haIaman tampiIan konsuItasi:

Gambar 6. HaIaman KonsuItasi

5. HaIaman Pengetahuan
HaIaman pengetahuan merupakan haIaman yang menampiIkan input tenaga kesehatan
mengenai pertanyaan dan hasiI diagnosa. Berikut tampiIan haIaman pengetahuan:

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2258 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933

Gambar 7. HaIaman Pengetahuan

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasiI pembahasan pada perancangan sistem pakar diagnosa penyakit syaraf
dapat disimpuIkan sebagai berikut:
1. Sistem pakar dapat mendiagnosa penyakit saraf untuk dapat diketahui penyakit apa yang
diaIami oIeh pasien saraf.
2. Sistem pakar diagnosa saraf mampu memberikan soIusi untuk penanganan penyakit yang
teIah di diagnosa.
3. Sistem yang berbasis web dapat di akses oIeh semua pasien penyakit saraf karena sistem
yang dijaIankan pada apIikasi web.
4. Sistem yang bekerja dengan memanfaatkan basis pengetahuan baru dan basis pengetahuan
Iama mampu memberikan keputusan dengan memanfaatkan niIai simiIarity (kemiripan)
antara basis pengetahuan pakar dengan yang akan terjadi pada saat diagnosa pasien.

5. SARAN

Adapun saran-saran dari penuIis untuk penggunaan website sistem pakar diagnosa
penyakit Saraf dapat diperhatikan sebagai berikut:
1. DaIam menggunakan website sistem pakar diagnosa penyakit saraf agar dapat diakses
dengan cepat disarankan menggunakan koneksi internet yang memadai.
2. Bagi admin dapat memeriksa pengguna-pengguna yang meIakukan registrasi yang tidak
vaIid dan disarankan dapat menghapusnya dari database agar tidak terjadi spam.
3. Bagi admin daIam pemeIiharaan database agar seIaIu memperhatikan ruang penyimpanan.
Penggunaan ruang penyimpanan sangat disarankan hanya untuk data yang vaIid guna
menghemat ruang penyimpanan yang mempercepat proses sistem.

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2259

4. Dapat mengembangkan dengan metode basis pengetahuan yang serupa dan dikembangkan
pada perangkat android dan menggunakan metode penaIaran Iainnya seperti DFD,
Generate and Test dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] L. A. Iembangan et aI., “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Saraf Menggunakan Metode
Forward Chaining dan Certainty Factor.”

[2] H. Marcos and G. Kusumastuti, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Saraf Pusat dengan
Metode Forward Chaining,” Conf. Inf. TechnoI. Inf. Syst. EIectr. Eng., pp. 23–24, 2016.

[3] Y. Irawan, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Stroke Dengan (Studi Kasus Rumah
Sakit Umum Daerah SeIasih PangkaIan Kerinci),” Voi. 7, No. 01, pp. 47–52, 2021.

[4] D. A. O. Turang, “ApIikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Penyakit
Syaraf Pusat Dengan Metode Forward Chaining,” KIik - KumpuI. J. IImu Komput., Voi.
5, No. 1, p. 87, 2018, doi: 10.20527/kIik.v5i1.133.

[5] H. P. Tambunan and S. ZetIi, “JurnaI Comasie,” Comasie, Voi. 3, No. 3, pp. 21–30,
2020.

[6] M. P. Hardiyanti, R. R. Isnanto, and I. P. Windasari, “ApIikasi Sistem Pakar Berbasis


MobiIe Untuk Diagnosis Dini Meningitis,” J. TeknoI. dan Sist. Komput., Voi. 5, No. 2,
p. 83, 2017, doi: 10.14710/jtsiskom.5.2.2017.84-89.

[7] A. R. Handoko, F. T. Informasi, P. Studi, T. Informatika, and U. B. Iuhur,


“Perancangan Sistem Pakar Anaiisa Transaksi Keuangan Mencurigakan Menggunakan
Metode Forward Chaining,” Voi. 10, No. 2, pp. 701–712, 2019.

[8] A. F. Indriani, E. Y. Rachmawati, J. D. Fitriana, and J. I. Komputer, “Pemanfaatan


Metode Certainty Factor DaIam Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Anak,” Voi. 17,
No. 1, pp. 12–22, 2018.

[9] S. N. Wahyuni and Santosa, “ImpIementasi Metode Forward Chaining Untuk


Mendeteksi Penyakit pada Tanaman KeIengkeng,” J. Mantik Penusa is Iicens. under a
Creat. Commons Attrib. 4.0 Int. Iicens. (CC BY-NC 4.0), Voi. 11, No. May, pp. 14–21,
2018.

[10] R. Rachman, “Penerapan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Autis Dengan Metode Forward
Chaining,” J. Inform., Voi. 6, No. 2, pp. 218–225, 2019, doi: 10.31311/ji.v6i2.5522.

[11] D. Menggunakan and P. H. P. dan, “I e n t e r a d u m a i ,” VoI. 10, pp. 46–57, 2019.

[12] S. Maria and J. Efendi, “Perancangan Sistem Informasi PeIayanan di Kantor Desa
Ranah Baru Berbasis Web,” J. Intra Tech, voI. 5, no. 2, 2021, [OnIine]. AvaiIabIe:
https://journaI.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/articIe/view/99%0Ahttps://journaI.am
ikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/articIe/downIoad/99/81.

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2260 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933

[13] A. B. Putra and S. Nita, “Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi E-Learning
Berbasis Web (Studi Kasus pada Madrasah AIiyah Kare Madiun),” Semin. Nas. TeknoI.
Inf. dan Komun. 2019, voI. 1, no. 1, pp. 81–85, 2019.

[14] P. Dokter, D. I. KIinik, and P. Berbasis, “1) , 2),” Voi. 7, No. 1, pp. 48–58, 2018.

Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]

Anda mungkin juga menyukai