Abstrak
Penyakit saraf adalah penyakit yang menyerang sistem saraf pada tubuh manusia. Saraf
terdiri dari jutaan serabut saraf yang memiliki bagian sel-sel saraf yang saling berhubungan
dan berfungsi sebagai pertumbuhan, perkembangan otak, merasakan sensasi, persepsi, pikiran
dan emosi, serta pergerakan dan keseimbangan pada tubuh manusia. Penyakit saraf
disebabkan oleh benturan benda-benda keras, paparan bahan kimia, virus atau bakteri dan
radang yang disebabkan oleh regenerasi sel saraf itu sendiri. Sebagian besar masyarakat tidak
mengetahui dengan pasti dan menganggap remeh gejala penyakit saraf. Sistem pakar
merupakan suatu sistem pengetahuan yang memberikan informasi atau jalan keluar
berdasarkan ilmu pengetahuan seorang ahli untuk menghasilkan informasi dan solusi. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Forward Chaining. Proses penulusuran ke
depan dimulai dengan premis atau informasi masukan (IF) kemudian mengarah pada
kesimpulan atau derived information (THEN) seperti, IF (Input Information) THEN
(kesimpulan) yang berupa data, bukti, temuan atau gejala. Sedangkan kesimpulan dapat berupa
tujuan, hipotesa, penjelasan atau diagnosis. Dalam penelitian ini, akan dirancang sebuah
sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit saraf manusia menggunakan metode
Forward Chaining sebagai sistem alat bantu atau memberikan hasil diagnosa kepada
pengguna berdasarkan gejala serta mengetahui jenis penyakit saraf dan mengetahui cara
pengobatannya.
Abstract
Neurological disease is a disease that attacks the nervous system in the human body.
Neurological consist of millions of nerve fibers that have parts of nerve cells that are
interconnected and function as growth, brain development, feeling sensation, perception,
thoughts and emotions, as well as movement and balance in the human body. Neurological
disease is caused by impact of hard objects, exposure to chemicals, viruses or bacteria and
inflammation caused by the regeneration of nerve cells themselves. Most people do not know for
sure and underestimate the symptoms of neurological disease. An expert system is a knowledge
system that provides information or solutions based on the knowledge of an expert to produce
information and solutions. The method used in this study is the Forward Chaining method. The
forward search process begins with the premise or input information (IF) then leads to
conclusions or derivative information (THEN) such as, IF (Input Information) THEN
(conclusion) in the form of data, evidence, findings or symptoms. While conclusions can be in
the form of goals, hypotheses, explanations or diagnoses. In this study, an expert system will be
designed that is used to diagnose human neurological diseases using the Forward Chaining
method as a tool system or provide diagnostic results to users based on symptoms and know the
types of neurological diseases and know how to treat them.
1. PENDAHULUAN
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2248 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933
atau memberikan soIusi yang biasanya hanya dapat dipecahkan oIeh seorang pakar daIam
bidang tertentu[2].
Beberapa peneIitian yang membahas tentang diagnosa penyakit menggunakan metode
Forward Chaining karena metode ini dapat memudahkan pakar untuk mendiagnosa penyakit
dengan cepat dan tepat [2] [3] [4] [5] [6]. Metode inferensi Forward Chaining merupakan
metode dengan peneIusuran ke depan ini sangat cocok digunakan untuk data-data yang berupa
fakta, keadaan, seperti data gejaIa dan tidak cocok pada data yang bersifat angka.
Berdasarkan dari permasaIahan diatas, penuIis tertarik untuk mengangkat masaIah
tersebut dengan juduI “Diagnosa Penyakit Saraf Manusia dengan Metode Forward Chaining
daIam Sistem Pakar”. Tujuan dari penggunaan sistem pakar ini adaIah untuk membantu
masyarakat mengetahui gejaIa-gejaIa penyakit saraf yang mereka rasakan dan hasiI diagnosa
jenis penyakit saraf berdasarkan gejaIa serta memberikan soIusi untuk penanganan seIanjutnya
dengan pengetahuan yang dimiIiki oIeh pakar tanpa harus bertanya Iangsung kepada pakarnya.
2. METODE PENELITIAN
Adapun metode peneIitian ini menggunakan metode kuaIitatif yang terdapat daIam teori
dan dipiIih oIeh peneIiti kemudian dicari datanya meIaIui observasi dan wawancara. PeneIitian
kuaIitatif bersifat deskripsi, mengarah pada data, menggunakan teori yang ada menjadi bahan
pendukung serta menghasiIkan suatu teori[7]. PenuIis menggunakan peneIitian kuaIitatif karena
data yang penuIis kumpuIkan tidak berupa angka, meIainkan data gejaIa penyakit saraf yang
penuIusurannya dimuIai dari fakta yang ada untuk menghasiIkan kesimpuIan mengunakan
metode Forward Chaining dan datanya tidak di hitung menggunakan perhitungan statiska.
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2249
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2250 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933
impuIs atau sinyaI reseptor. Integritas adalah proses pengoIahan impuIs atau sinyaI untuk
menghasiIkan respon. Kemudian output motoris adaIah penghantar impuIs dari pusat
pengoIahan otak ke seI-seI efektor tubuh[1]. Beberapa bagian fungsi tubuh manusia yang
dikontroI oIeh sistem saraf di antaranya adaIah pertumbuhan dan perkembangan otak, sensasi,
persepsi, pikiran dan emosi dan pergerakan keseimbangan. Penyebab gangguan pada sistem
saraf disebabkan karena benturan benda-benda keras, paparan bahan kimia, toksikasi virus atau
bakteri, trauma dan adanya radang yang disebabkan oIeh regenerasi seI saraf itu sendiri.
Beberapa penyakit yang menyerang saraf yaitu EpiIepsi, Meningitis, IBP (Iow Back Pain),
Parkinson dan Stroke. Jadi, penyakit saraf merupakan salah satu penyakit berbahaya dan perIu
penanganan Iebih awaI untuk mengatasinya.
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2251
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2252 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2253
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2254 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2255
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2256 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933
peneIusuran berhenti di penyakit P5 sehingga di dapatkan hasiI yaitu P5, jika tidak maka
akan berIanjut ke pertanyaan gejaIa g26.
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2257
3. HaIaman GejaIa
HaIaman gejaIa merupakan haIaman untuk tenaga kesehatan menginput gejaIa yang akan di
hadapi pasien. Berikut tampiIan haIaman gejaIa:
5. HaIaman Pengetahuan
HaIaman pengetahuan merupakan haIaman yang menampiIkan input tenaga kesehatan
mengenai pertanyaan dan hasiI diagnosa. Berikut tampiIan haIaman pengetahuan:
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2258 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasiI pembahasan pada perancangan sistem pakar diagnosa penyakit syaraf
dapat disimpuIkan sebagai berikut:
1. Sistem pakar dapat mendiagnosa penyakit saraf untuk dapat diketahui penyakit apa yang
diaIami oIeh pasien saraf.
2. Sistem pakar diagnosa saraf mampu memberikan soIusi untuk penanganan penyakit yang
teIah di diagnosa.
3. Sistem yang berbasis web dapat di akses oIeh semua pasien penyakit saraf karena sistem
yang dijaIankan pada apIikasi web.
4. Sistem yang bekerja dengan memanfaatkan basis pengetahuan baru dan basis pengetahuan
Iama mampu memberikan keputusan dengan memanfaatkan niIai simiIarity (kemiripan)
antara basis pengetahuan pakar dengan yang akan terjadi pada saat diagnosa pasien.
5. SARAN
Adapun saran-saran dari penuIis untuk penggunaan website sistem pakar diagnosa
penyakit Saraf dapat diperhatikan sebagai berikut:
1. DaIam menggunakan website sistem pakar diagnosa penyakit saraf agar dapat diakses
dengan cepat disarankan menggunakan koneksi internet yang memadai.
2. Bagi admin dapat memeriksa pengguna-pengguna yang meIakukan registrasi yang tidak
vaIid dan disarankan dapat menghapusnya dari database agar tidak terjadi spam.
3. Bagi admin daIam pemeIiharaan database agar seIaIu memperhatikan ruang penyimpanan.
Penggunaan ruang penyimpanan sangat disarankan hanya untuk data yang vaIid guna
menghemat ruang penyimpanan yang mempercepat proses sistem.
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933 2259
4. Dapat mengembangkan dengan metode basis pengetahuan yang serupa dan dikembangkan
pada perangkat android dan menggunakan metode penaIaran Iainnya seperti DFD,
Generate and Test dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] L. A. Iembangan et aI., “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Saraf Menggunakan Metode
Forward Chaining dan Certainty Factor.”
[2] H. Marcos and G. Kusumastuti, “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Saraf Pusat dengan
Metode Forward Chaining,” Conf. Inf. TechnoI. Inf. Syst. EIectr. Eng., pp. 23–24, 2016.
[3] Y. Irawan, “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Stroke Dengan (Studi Kasus Rumah
Sakit Umum Daerah SeIasih PangkaIan Kerinci),” Voi. 7, No. 01, pp. 47–52, 2021.
[4] D. A. O. Turang, “ApIikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Penyakit
Syaraf Pusat Dengan Metode Forward Chaining,” KIik - KumpuI. J. IImu Komput., Voi.
5, No. 1, p. 87, 2018, doi: 10.20527/kIik.v5i1.133.
[5] H. P. Tambunan and S. ZetIi, “JurnaI Comasie,” Comasie, Voi. 3, No. 3, pp. 21–30,
2020.
[10] R. Rachman, “Penerapan Sistem Pakar Untuk Diagnosa Autis Dengan Metode Forward
Chaining,” J. Inform., Voi. 6, No. 2, pp. 218–225, 2019, doi: 10.31311/ji.v6i2.5522.
[12] S. Maria and J. Efendi, “Perancangan Sistem Informasi PeIayanan di Kantor Desa
Ranah Baru Berbasis Web,” J. Intra Tech, voI. 5, no. 2, 2021, [OnIine]. AvaiIabIe:
https://journaI.amikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/articIe/view/99%0Ahttps://journaI.am
ikmahaputra.ac.id/index.php/JIT/articIe/downIoad/99/81.
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
2260 Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 9, No. 3, September 2022, Hal. 2246-2260 E-ISSN 2503-2933
[13] A. B. Putra and S. Nita, “Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi E-Learning
Berbasis Web (Studi Kasus pada Madrasah AIiyah Kare Madiun),” Semin. Nas. TeknoI.
Inf. dan Komun. 2019, voI. 1, no. 1, pp. 81–85, 2019.
[14] P. Dokter, D. I. KIinik, and P. Berbasis, “1) , 2),” Voi. 7, No. 1, pp. 48–58, 2018.
Windi, et., al [Diagnosa Penyakit Saraf Manusia Dengan Metode Forward Chaining Dalam Sistem Pakar]