TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan Reproduksi
sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Menurut Anwar masa
reproduksi pada perempuan berkisar pada umur 15-46 tahun. Selama masa
4. Tumor dan tindakan operasi pada sistem reproduksi wanita seperti tumor
12
Peradangan pada vagina disebut vaginitis yang biasanya
13
B. Layanan Kebidanan pada Kasus Kesehatan Reproduksi
kesehatan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang telah
praktik bidan diatur dalam peraturan menteri kesehatan yaitu setiap bidan
2. Pasal 15 :
14
b. Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pra nikah, pra hamil, masa
hamil, masa bersalin, masa nifas, menyusui dan masa antara (periode
interval).
c. Pelayanan kebidanan pada anak diberikan pada masa bayi baru lahir,
3. Pasal 16 :
2) Pemeriksaan fisik
15
Ruang lingkup standard pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang
sesuai dengan kebutuhan pada tiap tahap konsepsi, bayi dan anak, remaja,
usia subur dan usia lanjut pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan milik pemerintah dan swasta
pelayanan kesehatan pada wanita/ibu untuk mencapai hidup sehat dan mampu
16
kematian ibu. Pelayanan kesehatan ibu dilakukan sedini mungkin dimulai
melahirkan;
seksual; dan
tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat, serta dapat meluas pada
17
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan
jawab bidan.
3. Layanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
terjadi infeksi pada ibu hamil seperti: IMS (ifeksi menular seksual),
18
Asuhan pada ibu/wanita dengan gangguan reproduksi pada
Pengetahuan dasar:
2. Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang
lazim terjadi.
Keterampilan dasar :
reproduksi.
19
Untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang berkualitas
20
Tabel 1. Standar Asuhan Kebidanan
Standard I : Pengkajian Aplikasi asuhan kebidanan
Pernyataan standar : bidan DS :
mengumpulkan semua informasi 1. Keluar cairan keputihan,
yang akurat, relevan dan lengkap disertai Gatal, Cairan berupa
dari semua sumber yang berkaitan gumpulan putih atau kuning,
dengan kondisi klien. kental
Kriteria pengkajian: 2. Nyeri
1. Data tepat akurat, lengkap 3. Setiap hari penderita
2. Ada data subyektif (hasil menggunakan cairan
anamnesa, biodata, keluhan pembersih vagina dan juga
utama, riwayat obstetric, riwayat pantyliner
kesehatan dan latar belakang DO :
social) Pengeluaran cairan vagina banyak
3. Data obyektif (hasil dari liang vagina seperti keju
pemeriksaan fisik, psikologis kadang-kadang tambah banyak.
dan pemeriksaan penunjang) Inspekulo : vagina : cairan + warna
putih susu, vulva eritema +.
Laboratorium: pH vagina >4,5;
preparat basah dengan KOH)
21
yang ditegakkan. 2. Pendidikan kesehatan tentang
Criteria perencanaan: infeksi organ reproduksi
1. Rencana disusun berdasarkan terjadi, efeknya, tanda dan
prioritas masalah dan kondisi gejala.
klien; tindakan segera; tindakan 3. Menganjurkan menjaga
antisipasi dan asuhan secara kebersihan genital dan
komprehensif mengurangi kelembapan
2. Melibatkan psien dan keluarga daerah genital dengan cara
3. Mempertimbangkan kondisi mengganti pakaian dalam bila
psikologis, sodial budaya terasa basah, mencuci tangan
4. Memilih tindakan yang aman sebelum dan sesudah membilas
sesuai kondisi dan kebutuhan area kewanitaan, gunakan
klien berdasarkan evidence handuk khusus.
based dan memastikan 4. Menganjurkan menggunakan
bermanfaat untuk klien. pembersih vagina yang pH
5. Mempertimbangkan kebijakan, asam atau sesuai dengan pH
peraturan, sumberdaya serta vagina
fasilitas yang ada. 5. Menganjurkan tidak
menggunakan pantyliner setiap
hari
6. Menganjurkan tidak
berhubungan seksual selama
pengobatan atau jika tidak
mungkin gunakan kondom.
Standard IV : Implementasi 1. Memberikan obat Flukonazole
Bidan melaksanakan rencana 1 x 150 mg (7 hari), diminum
asuhan kebidanan secara secara teratur.
komprehensif, efektif, efisien, dan 2. Memberikan Pendidikan
aman berdasarkan evidence based kesehatan tentang infeksi
pada klien dalam bentuk upaya organ reproduksi terjadi
promotif, prevenif, kuratif dan disebabkan oleh banyak factor
rehabilitataif dilaksanakan secara seperti personal hygiene yang
mandiri, kolaborasi dan rujukan. buruk, karena suatu penyakit,
daya tahan tubuh lemah,
efeknya dapat menyebabkan
keluarnya cairan keputihan yg
abnormal, ditandai dengan rasa
gatal/panas, nyeri, cairan
bergumpal seperti keju,
berwarna kekuningan.
22
3. Memberikan Konseling
menjaga kebersihan genital
dan mengurangi kelembapan
daerah genital dengan cara
mengganti pakaian dalam bila
terasa basah, mencuci tangan
sebelum dan sesudah
membilas area kewanitaan,
gunakan handuk khusus.
4. Melakukan edukasi
menggunakan pembersih
vagina yang pH asam atau
sesuai dengan pH vagina
5. Melakukan edukasi tidak
menggunakan pantyliner setiap
hari. Ganti setiap 2-3 jam.
6. Melakukan konseling tidak
berhubungan seksual selama
pengobatan atau jika tidak
mungkin gunakan kondom.
Tujuanya mengurangi
penyebaran infeksi.
7. Mendorong pasien untuk
datang kembali setelah selesai
pengobatan.
Standard V: Evaluasi
Pernyataan standar : bidan 1. Pasien mengerti cara minum
melakukan evaluasi secara obat 1 x 1 secara teratur.
sistematis untuk melihat keefektifan 2. Pasien mengerti tentang
dan asuhan yang telah diberikan penjelasan pendidikan
dengan criteria : dilakukan segera kesehatan dan mampu
setelah selesai melaksanakan menjelaskannya kembali.
asuhan; hasil evaluasi dicatat dan 3. Pasien mengerti cara menjaga
dikomunikasikan pada pasien; hasil kebersihan genital dan
evaluasi ditindaklanjuti. mengurangi kelembapan
daerah genital dengan cara
mengganti pakaian dalam bila
terasa basah, mencuci tangan
sebelum dan sesudah
23
membilas area kewanitaan,
gunakan handuk khusus.
4. Pasien mengerti cara
menggunakan pembersih
vagina yang pH asam atau
sesuai dengan pH vagina 3,8-
4,5.
5. Pasien mengerti tentang
pemakaian pantyliner setiap
hari, Ganti setiap 2-3 jam.
6. Pasien mengerti menyikapi
berhubungan seksual selama
pengobatan atau gunakan
kondom. Tujuanya
mengurangi penyebaran
infeksi.
7. Pasien mau dan akan datang
kembali setelah selesai
pengobatan.
Standard VI: Pencatatan Asuhan
Pernyataan standar : Bidan SOAP
melakukan pencatatan lengkap,
singkat, jelas mengenai keadaan
yang ditemukan dalam memberikan
asuhan. Dengan kriteria dalam
bentuk catatan SOAP pada formulir
yang tersedia (rekam
medis/KMS/KIA/status pasien).
Nell dkk (2015) dalam bukunya praktik klinik kebidanan tentang perawatan
oleh infeksi jamur Candida albicans. Berikut informasi klinis penting dalam
24
1. Riwayat klien dan tinjauan catatan : Komponen riwayat yang
dipertimbangkan:
a. Usia
douching/hygiene genital.
c. Riwayat masalah
2) Gejala : gatal yang intens, rabas seperti dadih, kulit lembab dan
melakukan mikroskopi.
25
3. Diagnosis banding
a. Vaginosis bacterial
b. Trikomoniasis
c. Klamidia
d. Gonore
e. Servisitis kronis
10x.
trikomoniasis).
a. Flukonazol (diflucan) : 150 mg per oral untuk satu atau dua dosis;
terhadap janin).
26
c. Tablet vagina nistatin : satu tablet per vagina selama 14 hari;
2) Mikonazol (monistat)
4) Butokonazol (femstat)
a. Dukungan diet
c. Terapi vagina :
1) Kapsul asidofilus 1 per vagina pada jam tidur selama 5-7 hari.
2) Kapsul asam borat 1 per vagina pada jam tidur selama 5-7 hari
minyak tea tree; 2 sendok makan cuka dari sari buah apel; 2
27
4) Oregano
5) Daun zaitun
dipertimbangkan
a. Instruksi pengobatan :
b. Higiene umum :
katun.
c. Setelah mandi:
d. Hindari:
toilet.
28
b. Kembali untuk mendapat perawatan bila gejala tidak membaik dalam
rujukan
b. Layanan medis : untuk kadar glukosa puasa lebih dari 126 g/dl
(diagnostic diabetes)
Gambar 2. 1 Keputihan
Sumber : (https://www.std-gov.org/stds/vaginal_yeast.htm)
1. Pengertian
29
white discharge atau vaginal discharge atau leukorea atau fluor albus
vagina normal terdiri dari sel-sel epitel yang mengalami pelepasan atau
cara menciptakan suasana asam yang mampu mematikan kuman lain yang
positif dan tidak bergerak. Pada isolasi primer bersifat mikroaerofilik atau
yang cukup kompleks dan kebanyakan strain tidak dapat tumbuh pada
30
2. Fisiologi Keputihan
ovarium, tuba falopi, uterus. Pada uterus terbagi atas cervix, segmen
Pada cervix sering sering ditemukan kelainan atau sering terjadi radang.
permukaan jaringan mukosa. Selain itu, flora normal yang berada dalam
masuk. 15,43
3. Faktor Predisposisi
31
faktor dari luar (eksogen) adapun faktor-faktor tersebut diantaranya
sebagai berikut:16
32
dan 11% adalah kelompok asimtomatik dari 110 wanita hamil
33
4) Penderita HIV/AIDS. Prevalens dan kejadian kandidiasis
berat.47
dari 2x sehari, atau memakai handuk atau lap yang sama dengan
34
b. Patofisiologi
Diabetes Melitus, maka sel atau berbagai jenis kuman lain meningkat dan
35
Patogenesis kandidiasis vulvovaginitis dimulai saat pseudohifa
daerah hiperemi atau eritema pada mukosa vulva dan vagina. Zat
garukan sehingga timbul erosi. Sisa jaringan nekrotik, sel-sel epitel dan
subjektif dan gejala objektif yang bisa ringan sampai berat. Gejala
subjektif yang utama ialah gatal didaerah vulva, dan pada yang berat
terdapat pula rasa panas, nyeri sesudah miksi dan dispaneuria. Gejala
objektif yang ringan dapat berupa lesi eritema dan hiperemis dilabia
mayora, introitus vagina dan vagina 1/3 bawah.Sedang pada yang berat
labia mayora dan minora edema dengan ulkus-ulkus kecil bewarna merah
disertai erosi serta sering bertambah buruk oleh garukan dan terdapatnya
36
4. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
Tidak menggunakan pantyliner setiap hari lebih dari 2-3 jam. Selain
b. Pengobatan
50,100,150,200 mg; parenteral 2 mg/ml dalam vial 100 dan 200 ml.
37
membran sel jamur. Efek samping dari penggunaan Flukonazol yaitu
tersusun dari polisakarida atau kitin, mempunyai nukleosis dan spora, namun
tidak berkloropil dan berkembang biak secara seksual dan aseksual. Tubuh
atau talus suatu jamur hakekatnya terdiri dari dua bagian yaitu miselium dan
hifa. Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut dengan mikosis. Salah satu
mikosis yang dapat terjadi adalah mikosis sistemik, yang disebabkan oleh
Ada lebih dari 150 spesies Candida tetapi hanya sebagian kecil yang
patogen. Candida spp. adalah komensal pada manusia, hewan dan biasanya
4%, dan saluran urogenital.7, 50 Spesies Candida merupakan bagian dari flora
38
jamur komensal yang paling lazim dan genus Candida albicans yang
pathogen. 51,50
Divisio : Thallophyta
Subdivisio : Fungi
Classis : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Familia : Cryptococcaceae
Genus : Candida
Sumber : (https://bioweb.uwlax.edu/bio203)
39
berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Besarnya koloni bergantung
pada umur. Pada tepi koloni dapat dilihat hifa semu sebagai benang-
Candida albicans memiliki sel yang terdiri atas enam lapisan yang
tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang
membentuk hifa semu, namun perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor
sebagai target dari beberapa antimikotik. Dinding sel juga berperan dalam
dinding sel kompleks yang terutama terdiri dari kitin, polisakarida, glukan
dan manan. Membran protein ini memiliki aktivitas enzim seperti manan
bulat, lonjong atau bulat lonjong, berdinding tipis berukuran kecil 4-6
40
mikron. Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas
(budding) yang akan terus memanjang membentuk hifa semu. Hifa semu
kerangka luar, dinding sel fungi juga sangat kokoh dan resisten terhadap
serangan enzim.7,11
Candida albicans dapat tumbuh pada suhu 37°C dalam kondisi aerob
generasi yang lebih panjang yaitu 248 menit (±4 jam) dibandingkan
lebih tinggi pada media cair dengan digoyang pada suhu 37°C.
water C. albicans berbentuk bulat atau oval yang biasa disebut dengan
bentuk khamir dengan ukuran (3,5-6) x (6-10) μm. Koloni berwarna krem,
agak mengkilat dan halus. Pada media cornmeal agar dapat membentuk
41
pseudomycelium (bentuk filamen). Pada Pseudomycelium terdapat
bentuknya yang dapat berubah berupa bentuk khamir dan filamen, yang
fungi ada 3 fase yaitu fase lag, fase penyesuaian sel-sel dengan
akselerasi yaitu fase mulainya sel-sel membelah dan fase lag menjadi fase
sangat banyak, aktivitas sel sangat meningkat, dan fase ini merupakan fase
yang penting dalam kehidupan fungi; fase deselerasi yaitu waktu sel-sel
mulai kurang aktif membelah; fase stasioner yaitu fase jumlah sel yang
bertambah dan jumlah sel yang mati relative seimbang. Faktor-faktor yang
berbau asam seperti aroma tape. Dalam medium cair seperti glucose yeast,
42
tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih baik
pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat tumbuh dalam perbenihan pada
metabolismenya. 7,53
imun, perlekatan dengan sel inang (adhesi), salah satu adhesin yaitu
agglutinin-like sequences (Als 1p, Als 3p, dan Als 5p) pada permukaan sel
dari hifa, pembentukan biofilm (pada jaringan tubuh dan perangkat medis),
dalam sel epitel mukosa. Enzim yang berperan adalah aminopeptidase dan
43
Candida albicans berada dalam tubuh manusia sebagai saprofit
(memanfaatkan bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati sebagai
sumber nutrisi maupun sumber energy) dan infeksi baru terjadi bila
disebabkan oleh:48
berat. Infeksi ragi pada vagina atau mulut sering merupakan infeksi
44
Faktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan
Bentuk hifa dapat memasuki lapisan sel epitel dengan cara invasi, selain
45
jamur lebih rendah daripada vaginitis tipe lain dan biasanya sekitar 3.8-
4.2, tetapi yang paling sering di bawah 4.5. Pengecatan gram untuk
kulturnya tetapi ini hanya terjadi pada pasien simtomatik karena adanya
a. Anamnesis
3) Handscoon steril
5) Lampu/penerangan
46
7) KOH 5-10%
Pemeriksaan Mikroskopis49
1) Preparat langsung
berikut: 7,49
47
Vaginal Swab :
0.9%).
Pemeriksaan Gram :
1) Getah uretra diambil dari forniks posterior dengan kapas lidi atau
ose.
48
6) Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x tanpa minyak
mersi.
i. Kultur Fungi :
c. Identifikasi fungi
mesin VITEX.
cotton blue) untuk dapat melihat struktur hifa, conidia atau spora.
49
pengambilan specimen. Candida albicans didiagnosis dengan
baru.7,20
50
contoh triazol adalah flukonazol dan itrakonazol. Seperti semua agen
dan infeksi membandel yang justru dihasilkan. Golongan azol adalah obat
51
diteliti secara ketat pada tahun-tahun terakhir. Perubahan di wilayah
gen, bersama dengan mutasi titik (posisi L98, Y121 dan T289 ) telah
Alkaloid)
sel sehingga membrane sel menjadi hancur dan kemungkinan fenol dapat
membesar pada sel jamur. melalui pori-pori ini komponen kecil dari isi
sel jamur keluar seperti asam nukleat dan protein lainya. Bila hal itu terus
52
Senyawa alkaloid adalah zat aktif dari tanaman yang berfungsi
kuat bagi sel imun yang mampu menghancurkan bakteri, virus, jamur dan
peptidoglikan.25
rasa pahit. Saponin ini terdiri dari dua kelompok Saponintriterpenoid dan
53
mendukung dan merekomendasikan negara anggotanya untuk meningkatkan
pengobatan penyakit. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
(galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah
Indonesia dan banyak di Negara lain. Sebagai warisan budaya bangsa yang
54
sebagai obat tradisional asli Indonesia perlu terus dilestarikan dan
dikembangkan. Bukti hasil riset kesehatan dasar pada proporsi rumah tangga
kepercayaan (14,3%), biaya murah (10,2%) dan lebih aman (5,7%). 19,65
murah dan aman kerena tersedia dengan mudah bagi masyarakat untuk terapi
sebagai terapi pencegahan dan terapi terapeutik selama siklus hidup wanita
herbal dari tumbuhan, daun, akar, pohon, semak, biji, buah dan sayuran.
Sebagian herba dapat digunakan dalam bentuh sediaan teh, tingtur, sirop,
55
dengan alasan untuk mempertahankan keadaan fisiologis siklus hidup
dalam pelayanan kebidanan 90% bidan dari 243 responden memberikan klien
kecemasan/stress/kelelahan (50%).68
obat herbal (49%), meditasi (42%), touch terapi (41%) dan prayer (40%).69
56
tradisional (11.5%) yang teridentifikasi yaitu jenis ramuan ekstrak daun katuk
mengatasi keputihan pada usia subur (20-49 tahun) sebanyak 76,6% sembuh
sembuh dari keputihan dibutuhkan waktu tercepat 5 hari dan paling lama
sirsak dalam 2,5 liter air, kemudian rebusan yang masih hangat untuk
kunyit dan beluntas masing-masing sebesar 2.5 gram dalam bentuk rebusan
diberikan pada pasien selama satu sampai dua minggu dengan keluhan
mengobati keputihan. Dari hasil pengujian dengan ekstrak daun sirih merah
menggunakan daun sirih merah dengan cara merebus dan airnya digunakan
untuk membasuh vagina atau air rebusan juga bisa dengan cara diminum.73
berdarah, menghilangkan bau mulut dan lain-lain. Zat berkhasiat dari sirih
57
adalah minyak atsiri, yang terdiri dari senyawa-senyawa fenol dan terpene
sirih (piper betle L.) dapat menghambat c.albicans hasil isolasi penderita
keputihan, adapun hasil screening kandungan kimia dari ekstrak daun sirih
(piper betle L.) yang teridentifikasi adalah senyawa flavonoid, saponin, dan
polifenol.75 Adapun kandungan kimia lain dan efek farmakologis dari daun
sirih (piper betle L.) yaitu mengandung 1-4,2% minya atsiri; hidroksikavicol;
tannin, diastase, gula, dan pati. Khasiatnya dari daun sirih ini sebagai peluruh
gatal. Sementara itu eugenol (daun untuk mencegah ejakulasi dini, mematikan
seperti sariawan dan sakit gigi. Khasiat daun sirih merah disebabkan oleh
58
dan minyak atsiri. Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol bersifat
merupakan salah satu satu golongan fenol alam yang tersebar jumlahnya.
senyawa induk flavon. Ada sekitar Sembilan kelas flovonoid yaitu antosianin,
fitokimia standar dari ekstrak etanol daun tahongai (kleinhovia hospital Linn)
obat alternatif untuk dikembangkan melalui penelitian lebih lanjut melalui uji
59
Flavon pada dosis kecil bekerja sebagai stimulant pada jantung,
nitrogen (N) bersifat basa, berwarna kuning dan bersifat larut dalam pelarut
polar etanol ataupun air. Adapun aktivitas farmakologi yang dimiliki oleh zat
ini yaitu sebagai analgesik dan narkotik, stimulant susunan saraf pusat,
Tannin juga digunakan sebagai antiseptik karena adanya gugus fenol. Dalam
60
G. Tahongai (Kleinhosvia hospita L.) sebagai bahan alternatif dalam
mengatasi keputihan
berikut.22
Kerajaan : Plantae
Subkerajaan : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Sterculiaceae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Kleinhovia L.
Spesies : K. hospita L.
Sinonim tumbuhan ini adalah Cattimarus hospital (L.) Kuntze dan Grewia
tree. Pohon ini secara alami dapat dijumpai diselurruh penjuru tropical
benua Asia. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama di daerah lain di
61
Indonesia yaitu katimoho, timoho, katimanga, timanga atau kayu tahun
(Bugis).81
daun yang lunak dan selalu hijau, dimana tanaman ini mulai
jarang. Daun tahongai bertangkai panjang, dengan ukuran 3-5 x 5-10 cm.
berkumpul dalam malai di ujung ranting, lebar dan berambut halus serta
berbentuk lanset, ukuran 6-19 mm, berwarna merah muda, sisi luarnya
berambut bintang.83
62
Daun mahkota ada 5 helai, empat diantaranya berbentuk pita lebar,
yang kelima lebih pendek, oval melintang, dengan tepi yang terlipat ke
dalam dan satu dengan yang lainnya melekat, berujung kuning. Dasar
3. Komposisi
menurut penelitian Raflizar et.al (2006) bahwa ekstrak dari tumbuhan ini
63
Selain itu, penelitian Arung et.al (2009) Daun dan kulit dari K. hospita
hati, yaitu sel HepG2. Selain itu, mengandung senyawa golongan kumarin,
linoleat (8,05%), asam oleat (7,87%) dan asam stearat (7,79%). Dilakukan
gram positif (Bacillus subtilis dan Bacillus licheniformis) dan gram negatif
dan 60,02 μg / ml) dan (35.75μg / ml dan 38.04μg / ml). Minyak daun
pelestarian makanan.28
64
menghentikan peradangan serta rasa sakit. Tahongai bermanfaat untuk
pengeluaran kolesterol.83
65
memungkinkan C. albicans bertahan hidup di ceruk inang yang
66
penghambatan ergosterol c.albicans pada membran sel sehingga
vital dari sel. 25,63,93 Ribeiro, et.al (2013) memaparkan fungsi senyawa
c. Alkaloid
yang kuat dan luas, memiliki struktur yang berbeda-beda dan banyak
67
karena tidak mengandung peptidoglikan dan dindingnya sel hanya
d. Tannin
senyawa tannin dari ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium Guajava
dan Candida albicans dengan daya hambat pada kadar tanin 30%,
68
yaitu 2,351 mg/g, etanol 50% yaitu 1,728 mg/g, etanol 70% yaitu
1,835 mg/g..96
e. Steroid
India dan Papua Nugini untuk mengobati kudis. Daun digunakan keramas
untuk menghilangkan kutu rambut, jus daun digunakan sebagai obat cuci
69
Daun Tahongai (Kleinhosvia hospita L.) untuk mencegah dan
makanan.28
menggunakan jumlah 30 dari 40 bulan tikus putih galur wistar jantan, yang
70
memiliki berat rata-rata (SD) sekitar 208,75 ± 17,47 gr. Ekstrak diberikan
secara oral melalui spuit selama 12 minggu (3 bulan) untuk setiap tikus.
Setelah itu, semua tikus telah dibunuh oleh cairan eter, dan untuk
pemeriksaan histologi, darah telah diambil dari jantung, hati & ginjal
creatinin, ureum ginjal & penghancuran sel hati telah diukur dari semua
batas aman. Demikian pula terhadap parameter kreatinin dan ureum serum
sebagai fungsi ginjal, juga masih tergolong aman. Secara mikroskopis hati
71
karena semua ginjal menunjukkan pernah terinfeksi atau mengalami
paliasa sebagai obat radang hati akut diperoleh hasil bahwa ekstrak daun
paliasa dapat melindungi radang hati yang diakibatkan oleh CC14 (karbon
tetraklorida) pada dosis : 500 mg/kg bb, 750 mg/kg bb & 1000 mg/kg
bb.79 Uji toksisitas ekstrak daun K.hospita pada Artemia salina melalui uji
rendah hingga sedang dengan uji aktivitas dalam lethal konsentrasi (LC50)
untuk rebusan daun K.hospita Linn 698.54 µg/mL dan untuk ekstrak etanol
daun K.hospita Linn 452.03 µg/mL.100 Uji toksisitas pada senyawa fenol
7. Proses Ekstraksi
suatu senyawa polar akan larut dalam pelarut polar. Ekstraksi dapat
ekstraksi, jenis pelarut yang digunakan dan senyawa yang diinginkan. 102,66
72
Pelarut methanol, etanol 70%, dan etanol 96% adalah pelarut
ekstraksi) yang luas sehingga semua metabolit sekunder tersari dalam tiga
sehingga bahan menjadi lunak dan larut. Dengan cara: bahan simplisia
rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan keluar dan karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan
di luar sel, maka larutan yang paling peka tertarik keluar. Peristiwa
73
dan refluk selama 1-2 jam dengan suhu 40-60 C, untuk meningkatkan
sebelumnya.25,78
sebelumnya.78
a. Uji Alkaloid
terbentuk. Solusi atas (fase air) dipisahkan dan diuji dengan reagen
74
Mayer, Wagner, dan Dragendorff. Sedimen yang terbentuk
b. Uji Flavonoid
c. Tes Saponin
didinginkan dan kocok dengan kencang. Jika ada busa stabil setinggi 1
d. Tes Tannin
e. Steroid
75
reaksi. H2SO4 2N adalah ditambahkan ke dalam filtrat dan dikocok
mengamati warna yang terjadi. Jika warnanya biru atau hijau, maka ini
1. Penentuan Flavonoid
metanol 80% pada suhu kamar. Seluruh larutan disaring dengan kertas
2. Penentuan Alkaloid
ditutup dan dibiarkan selama 4 jam. Setelah itu campuran disaring dan
76
tetes demi tetes ke dalam ekstrak sampai endapannya sempurna.
dan dicuci dengan amonium hidroksida lalu disaring. Setelah itu residu
3. Penentuan Saponin
77
8. Uji Aktivitas Anti Jamur
sebagai agen antijamur yang berpotensi untuk pengobatan. 103 Pada uji
Dextrose Liquid/Solid (SDA), Czapex Dox, dan media khusus fungi lainya.
SDA yaitu 40 g/L dextrose, 10 g/L peptone, 20 g/L agar, Ph 5,6 ± 0.2 @
25 ᵒC. Uji ini serupa dengan uji untuk bakteri, dimana spora fungi atau
1. Metode Dilusi dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair dan dilusi padat.
78
mikrodilusi menggunakan volume 0,05 ml – 0,1 ml. Metode ini
Minimal (KBM).106
b) Dilusi Agar/padat
79
pengerjaannya yang rumit, memerlukan banyak alat-alat dan bahan
mikroorganisme.
senyawa bersifat anti bakteri atau antijamur rata-rata zona hambatan >
80
dalam dua atau lebih kategori yaitu sensitive, intermediet, dan resisten
1. Kepekatan inokulum
2. Suhu Inkubasi
dalam suhu 42-45 ᵒC. Sedangkan jenis candida lain tidak mampu
tumbuh.
3. Lama inkubasi
Bila data hasil pengujian diambil tidak sesuai dengan waktu yang
terbentuk.
81
5. Komposisi media
dan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh Jamur C.albicans, untuk itu
yang.11
82
H. Kerangka Teori
Upaya Pengobatan Keputihan
Infeksi Menghambat
Candida Albicans
Patogen Pertumbuhan Jamur
Imunocomp-
romised
Dinding sel Fenol
Flavonoid Ekstrak Komplementer
Kontrasepsi adhesive ke sel
Alkaloid daun tahongai
Hormonal inang
Saponin
Tannin
Kehamilan Transisi sel ragi
Faktor Terjadi
Keputihan ke Hifa
Antibiotik
Flukonazol Antijamur Konvensional
Invasi ke sel epitel
Penyakit : DM, (diflucan)
HIV/AIDS
Sekresi Hidrolase
Personal
Hygiene Pembentukan
biofilm
Keputihan Neutrofil,
patologis Makrofag lisis
(Kandidiasis
Vulvovaginalis)
Jaringan mukosa
rusak