Anda di halaman 1dari 23

KONSEP PRAKTIK KEBIDANAN

HOLISTIK DAN LINGKUP PRAKTIK


KEBIDANAN
Kelompok 3 Holistic Care
Tingkat II B

1. Dina Nadiyah NIM: 287108011417


DEFINISI HOLISTIC CARE

Holistic memiliki arti ‘menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang
utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran, seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual,
budaya, estetika, emosi dan fisik. Jadi helathy yang dimaksud
bukan hanya physically, tetapi lebih pada aspek sinergitas
spiritually.
DEFINISI PRAKTIK KEBIDANAN

Praktik kebidanan adalah serangkaian tindakan dan pelayanan yang


dilakukan oleh seorang bidan kepada ibu hamil, melahirkan, dan bayi
yang baru lahir, serta perempuan dalam masa nifas dan menyusui.

Tujuan Praktik Kebidanan


Tujuan praktik kebidanan adalah untuk memberikan perawatan
kesehatan kepada ibu hamil, persalinan, dan bayi baru lahir. Tujuan
utamanya adalah untuk memastikan bahwa kesehatan ibu dan bayi tetap
terjaga selama masa kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan.
Beberapa tujuan praktik kebidanan antara lain:
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi
2. Mencegah komplikasi kehamilan dan persalinan
3. Memberikan dukungan emosional
4. Memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi
5. Menjaga keamanan ibu dan bayi
KONSEP PRAKTIK KEBIDANAN HOLISTIK
Praktik kebidanan holistik adalah pendekatan yang melihat kehamilan,
persalinan, dan masa nifas sebagai suatu kesatuan yang utuh dan
kompleks, yang mencakup aspek fisik, emosional, sosial, spiritual, dan
budaya dari seorang ibu dan bayinya.

Prinsip praktik kebidanan holistik antara lain:


1. Pendekatan yang berpusat pada pasien
2. Melihat kehamilan, persalinan, dan masa nifas sebagai satu kesatuan
3. Pencegahan dan pemeliharaan kesehatan
4. Perawatan multidisiplin
5. Pemberdayaan pasien
Tujuan Praktik Kebidanan Holistik
1. Meningkatkan kepercayaan diri dan kepercayaan pada proses
kehamilan, persalinan dan pasca persalinan.
2. Meningkatkan keterlibatan dan partisipasi aktif dari pasien dalam
pengambilan keputusan terkait perawatan mereka.
3. Memperkuat hubungan antara ibu dan bayi, serta pasangan dan
keluarga.
4. Menyediakan lingkungan yang mendukung bagi wanita untuk
mengalami persalinan dan melahirkan sesuai dengan keinginan
mereka.
5. Meningkatkan kemampuan ibu untuk merawat bayi dan memulai
masa-masa keibuan yang sehat.
6. Mengurangi risiko komplikasi dan intervensi medis yang tidak perlu
selama kehamilan dan persalinan.
7. Mendorong pencegahan dan pengobatan holistik dari masalah
kesehatan yang muncul selama kehamilan dan pasca persalinan.
RUANG LINGKUP PRAKTIK KEBIDANAN

A. Pengertian
Ruang lingkup praktik kebidanan adalah batasan dari kewenangan bidan
dalam menjalankan praktikan yang berkaitan dengan upaya pelayanan
kebidanan dan jenis pelayanan kebidanan.
Definisi secara umum : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan dapat diartikan
sebagai luas area praktik dari suatu profesi.
Definisi secara khusus : Ruang Lingkup Praktik Kebidanan digunakan
untuk menentukan apa yang boleh dilakukan seorang bidan.
Ruang Lingkup Praktik Kebidanan menurut ICM dan
IBI:
1. Asuhan mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita
dewasa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya.
2. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.
3. Pengawasan pada kesmas diposyandu (tidak pencegahan), penyeluhuan dan
pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga, dan masyarakat termasuk
(persiapan menjadi orang tua, menentukan KB, mendeteksi abnormal pada
ibu dan bayi).
4. Konsultasi dan rujukan.
5. Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat
tidak ada pertolongan medis.
B. Kerangka Kerja Dalam Pelayanan
1. KEPMENKES RI No 900/MENKES/SK/II/20002
2. Standar Pelayanan Kebidanan
3. Kode Etik Profesi Bidan
4. KEPEMEKES No 369/MENKES/SK/III/2007
C. Lingkup Praktik Kebidanan
Lingkup praktik kebidanan merujuk pada wilayah
tugas, tanggung jawab, dan kewenangan yang
dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan praktek
kebidanan.
Kewenangan yang bisa dilakukan oleh bidan dalam menjalankan praktik
kebidanan berdasarkan Kepmenkes No 900/Menkes/SK/VII/2002.

1. Lingkup pelayanan kebidanan kepada anak meliputi


(KEPMENKES RI No 900 Pasal 18)
a. Pelayanan neonatal esensial
b. Pemeriksaan bayi baru lahir dan perawatan bayi
c. Perawatan tali pusat
d. Resusitasi pada bayi baru lahir
e. Penanganan hipotermi pada BBL
f. Pemberian ASI
g. Pemantauan tumbuh kembang anak
h. Pengobatan penyakit ringan
i. Pemberian imunisasi
j. Pemberian penyuluhan
2. Lingkup pelayan kebidanan kepada wanita meliputi (KEPMENKES
RI No 900 Pasal 16)

a. Penyuluhan dan konseling


b. Pemeriksaan fisik
c. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
d. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus
imminens, hipertensi gravidarum tingkat I, preeklamsi ringan dan anemia ringan.
e. Pertolongan persalinan normal
f. Pertolongan normal yang mencakup letak sungsang, infeksi, pendarahan
postpartum, laserasi jalan lahir, partus, macet kepala didasar panggul, ketuban pecah
dini, distosia karena inseria uteri primer, postterm, dan preterm.
g. Pelayanan ibu nifas ringan
h. Pelayanan ibu nifas abnormal yang meliputi retensio plasenta, rejentan dan infeksi
ringan.
i. Pelayanan dan pengobatan pada klien ginekologis yang meliputi keputihan,
perdarahan tidak teratur, dan penundaan haid.
3. Lingkup Pelayanan Keluarga Berencana
Bidan dalam memberikan pelayanan keluarga berencana berwenang
untuk:
a. Memberikan pelayanan KB yakni : pemasangan IUD/AKDR (Alat
Kontrasepsi
Dalam Rahim), AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit), pemberian
suntikan,
tablet, kondom, diagfragma, jelly.
b. Memberikan konseling pemakaian kontasepsi dan semua
informasi tentang
kontrasepsi.
c. Memberikan pelayanan efek samping pemakaian kontrasepsi.
d. Melakukan pencabutan AKDR letak normal.
e. Melakukan pencabutan AKBK tanpa penyulit.
4. Lingkup Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat
berwenang untuk :
a. Pembinaan Peran serta masyarakat dalam bidang KIA
b. Memantau tumbuh kembang anak
c. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
d. Melaksanakan deteksi dini, melaksanakan pertolongan pertama
merujuk dan memberikan penyuluhan infeksi menular seksual
(IMS), penyalahgunaan narkotika psikotropika dan zat adiktif
lainnya (NAPZA).
Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 16
berwenang untuk :
a. Memberikan imunisasi
b. Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan nifas.
c. Mengeluarkan plasenta secara normal
d. Bimbing senam hamil
e. Pengeluaran sisa jaringan konsepsi
f. Episiotomi
g. Penjahitan luka episotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II
h. Amniotomi pada pembukaan seviks lebih dari 4 cm.Pemberian
i. infus
j. Pemberiaan suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan sedative.
k. Kompresi bimanual
l. Versi ekstrasi gemelli pada kelahiran bayi ke II dan seterusnya
m. Vacum ekstrasi dengan bayi didasar panggul
n. Pengendalian anemia
o. Meningkatkan pemeliharaan dan pengeluaran ASI
p. Resusitasi pada bayi baru lahir dengan asfiksia
q. Penanganan hipotermi
r. Pemberian obat obatan terbatas melalui lembar permintaan obat
s. Pemberian minum sonde atau pipet
t. Pemberian surat keterangan kelahiran dan kematian
u. Memberikan obat atau alat kontrasepsi oral, suntikan, alat kontrasepsi dalam
rahim, alat kontrasepsi bawah kulit dan kondom.
v. Memberikan penyuluhan dan konseling pemakaian KB
w. Melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam Rahim
x. Melakukan pencabutan alat kkontrasepsi dibawah kulit tanpa penyulit
y. Memberikan konseling untuk pelayanan kebidanan, KB dan kesehatan
masyarakat.
Aspek Dalam Lingkup Praktik Kebidanan
1. Pemeriksaan kehamilan termasuk pemeriksaan fisik dan penilaian
kesehatan ibu hamil, serta pemeriksaan USG dan pemeriksaan lab untuk
memastikan kesehatan ibu dan janin.
2. Pemantauan kehamilan termasuk pemantauan perkembangan janin,
pertumbuhan, dan deteksi dini kemungkinan komplikasi.
3. Persiapan persalinan termasuk persiapan mental dan fisik ibu hamil
untuk persalinan, serta pembuatan rencana persalinan.
4. Persalinan termasuk pemberian dukungan dan perawatan selama proses
persalinan, serta tindakan obstetrik seperti episiotomi, vakum, dan forceps
jika diperlukan.
5. Perawatan nifas termasuk perawatan pasca persalinan dan pemantauan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
6. Pemberian ASI termasuk konseling dan dukungan untuk memberikan
ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
7. Penanganan komplikasi termasuk tindakan penanganan kondisi medis
yang muncul selama kehamilan, persalinan, atau masa nifas.
D. Lahan Praktik Pelayanan Sasaran

1. Lahan Praktik Kebidanan f. Balai Pengobatan (BP): dokter,


Lahan Praktik Pelayanan Kebidanan perawat
merupakan tempat dimana Bidan g. RB atau BPS (Bidan Praktik
menerapkan ilmu dalam Swasta)
memberikan pelayanan kebidanan h. Bidan di desa
atau asuhan kebidanan pada klien i. RS (swasta atau pemerintah)
dengan pendekatan manajemen j. Klinik dan unit pemerintah
kebidanan, seperti: lainnya
a. BPS atau dirumah
b. Masyarakat 2. Sasaran Pelayanan Kebidanan
c. Puskesmas b. Individu
d. Polindes atau PKD c. Keluarga
e. RS atau RB d. Masyarakat
E. Upaya Pelayanan Kebidanan
KESIMPULAN
Konsep praktik kebidanan holistik menekankan pada pendekatan yang
menyeluruh dan terintegrasi terhadap kesehatan perempuan selama kehamilan,
persalinan, dan masa nifas. Pendekatan ini mengakui bahwa kesehatan perempuan
dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik, emosional, sosial, dan spiritual, serta bahwa
interaksi antara faktor-faktor ini sangat penting dalam memengaruhi kesehatan
ibu dan bayi.
Praktik kebidanan holistik menekankan pentingnya memberikan perawatan yang
terpersonalisasi, yang memperhatikan kebutuhan dan preferensi individual setiap
perempuan. Ini juga mempromosikan partisipasi aktif perempuan dalam
keputusan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan mereka, termasuk
pengambilan keputusan tentang persalinan dan perawatan bayi mereka.
Selain itu, konsep praktik kebidanan holistik juga menekankan pada
pentingnya kolaborasi antara tenaga medis dan pasien, serta dukungan
keluarga dan komunitas dalam memberikan perawatan kesehatan yang
terbaik. Dengan demikian, praktik kebidanan holistik merupakan
pendekatan yang holistik, komprehensif, dan berpusat pada perempuan
dalam memberikan perawatan kesehatan selama kehamilan dan
persalinan.
SARAN

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berperan dalam kesehatan ibu dan anak
diharapkan agar dapat memberikan asuhan dengan pemahaman holistik terhadap
wanita.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi makalah kali ini. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya referensi. Semua kritik dan saran kami harapkan dari
semua pihak sebagai bahan acuan kami dalam memperbaiki makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna, umumnya bagi semua kalangan
dan khususnya bagi mahasiswa.
Thanks for your
attention :)

Created by : Dina Nadiyah

Anda mungkin juga menyukai