Anda di halaman 1dari 5

PARADIGMA KEBIDANAN

A.   Pengertian 

Paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani, paradigma yang berartimodel/pola.Paradigma


juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplin ilmu/profesi paradigm.Menurut
kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka berpikir. Paradigma
kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi pelayanan. Keberhasilan bidan
dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma,pandangan terhadap
manusia/wanita,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan cara pandang
bidanatauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan, perilaku, pelayanankebidanan
dan keturunan.

B.   Komponen Paradigma Kebidanan

Komponen paradigma kebidanan, meliputi wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan


kebidanan, dan keturunan.

 Wanita
Wanita/ibu adalah penerus generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita
yang sehat secara jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Ibu adalah
pendidik  pertama utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh
keberadaan seorang ibu dalam keluarga.Para wanita di masyarakat adalah pelopor
peningkatan kesejahteraan keluarga.

 Lingkungan
Lingkungan merupakan semua aspek yang terlibat dalam interaksi individu ketika
melakukan aktivitas.Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok,
komunitas, maupun masyarakat.Masyarakat adalah kelompok yang telah dibentuk
manusia sebagai lingkungan sosial.Ibu/wanita merupakan bagian anggota keluarga
dan unit komunitas.

 Perilaku
Perilaku profesional bidan mencakup:

1. Berpegang teguh pada filosofi etika profesi dan aspek legal dalam melaksanakan
tugasnya.
2. Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
3. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir secara
berkala.
4. Menggunakan tindakan kewaspadaan universal untuk mencegah penularan penyakit
dan startegi pengendalian infeksi.
5. Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat selama memberi asuhan kebidanan.
6. Menghargai dan memanfaatkan budaya setempat dalam kaitannya dengan praktik
kesehatan,kehamilan,pelahiran,periode pasca melahirkan,bayi barulahir, dan balita.
7. Menggunakan model kemitraan dalam bekerjasama dengan wanita atau ibu(clien)
agar klien dapat menentukan pilihan berdasarkan informasi mengenai semua aspek
asuhan. Meminta persetujuan secara tertulis agar klien juga bertanggung jawab atas
keswehatannya sendiri.
8. Menggunakan keterampilan komunikasi.
9. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
ibu dan keluarga.
1. Melakukan advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.

 Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga
yang berkualitas.

Layanan Kebidanan dapat dibedakan menjadi:

1. Layanan kebidanan primer/mandiri,adalah asuhan kebidanan yang diberikan kepada


klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2. Layanan kolaborasi, adalah asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan
beban tanggung jawab bersama dari semua pemberi layanan yang terlibat mengcakup,
bidan, dokter dan/atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan merupakan
anggota tim.
3. Layanan rujukan adalah asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan 
tanggung jawab kepada dokter, ahli dan/atau tenaga kesehatan profesional lainya
untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka
menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.

 Keturunan
Kualitas manusia diantaranya ditentukan keturunan.Manusia yang sehat dilahirkan
oleh ibu yang sehat. Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas adalah proses
fisiologis, namun bila tidak ditangani secara akurat dan benar keadaan fisiologis dapat
menjadi patologis, sehingga berpengaruh pada bayi yang dilahirkannya. Oleh karena
itu, layanan praperkawinan, prakehamilan, kehamilan, kelahiran, dan nifas sangat
penting serta memiliki keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan dan
semua ini adalah tugas utama bidan.

C. Bentuk AsuhanKebidanan

Asuhan kebidanan mencakup asuhan kebidanan pada ibu hamil, asuhan kebidanan pada ibu
bersalin, asuhan kebidanan bayi baru lahir dan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil


Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
menetapkandiagosis dan rencana tindakan, serta melaksanakanya untuk menjamin
keamanan dan keputusan serta kesejahteraan ibu dan janin selama periode kehamilan.

 Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin


Asuhan persalinan oleh bidan dimulai dengan mengumpulkan data,
menginterpretasikan data untuk menentukan dianosis persalinan dan mengidentifikasi
masalah/kebutuhan, membuat rencana, dan melaksanakan tindakan dengan memantau
kemajuan persalinan serta menolong persalinan untuk menjamin keamanan dan
keputusan ibu selama periode persalinan.
 Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Asuhan bayi baru lahir oleh bidan dimulai dari kondisi bayi, memfasilitasi terjadinya
pernafasan spontan, mencegah hipotermia, memfasilitasi kontak dini dan mencegah
hipoksia sekunder, menentukan kelainan serta melakukan tindakan pertolongan dan
merujuk sesuai kebutuhan.

 Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas


Asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan
diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya untuk mempercepat proses
pemulihan dan mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
selama periode nifas.

D. Kaitan Paradigma dan Asuhan Kebidanan

 Bidan adalah praktisi yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin
yang normal, asuhan terhadap kasus gangguan sistem reproduksi wanita serta
gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan kewenangannya.
 Tugas bidan adalah memberi pelayanan dan asuhan kebidanan. Pelayanan/asuhan
kebidanan mencakup pra perkawinan, kehamilan, melahirkan, menyusui dan nifas,
serta pelayanan/asuhan kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan wanita usia subur.
 Setiap kegiatan bidan untuk  mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan ibu dan
anak sesuai dengan kewenangannya dilakukan melalui asuhan/pelayanan kebidanan.
 Kebidanan merupakan sintesis berbagai ilmu pengetahuan mencakup ilmu obstetri ,
ilmu perilaku, ilmu mengenai kebutuhan manusia, dan ilmu sosial yang berkaitan
dengan kesehatan ibu dan anak.
 Ibu adalah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi
yang sehat. Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi yang penting bagi kesehatan
dan kesejahteraan keluarga di masyarakat.

Dengan demikian fenomena kebidanan di Indonesia adalah masyarakat (Ibu) yang


berperilaku sehat, mau, dan mampu memanfaatkan pelayanan/asuhan kebidanan yang
tersedia sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita.Penurunan angka kematian
ibu melahirkan, bayi, dan balita merupakan indikator keberhasilan pelayanan
kesehatan.Dalam memberi pelayanan kebidanan perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan ibu dan anak seperti perilaku masyarakat, keturunan, serta
lingkungan yang mencakup lingkungan sosial dan ekonomi. 

PARADIGMA SEHAT

E. Definisi Paradigma Sehat

Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang
bersifat holistik. Melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang
bersifat lintas sektor.  Upayanya lebihdiarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan
perlindungan kesehatan. Bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

PERUBAHAN PARADIGMA
• Paradigma sakit : upaya membuat orang sakit menjadi sehat
• Paradigma sehat: upaya membuat orang sehat tetap sehat
• Paradigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif

 Dasar Pemikiran Paradigma Sehat Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat
merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia yang perlu dipertahankan dan
dipelihara.Sehat merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang produktif.Sehat bukanlah
hal yang konsumtif, melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan
bahagia.

F. Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015

  Visi
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui:

 Pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat
 Memiliki kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adil dan merata,
 Serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh republic Indonesia.

Misi

 Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan


  Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
  Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya

G.    Tiga Pilar Indonesia Sehat

1.    Lingkungan sehat, adalah lingkungan yang kondusif untuk hidup yang sehat, yakni bebas
polusi, tersedia air bersih, lingkungan memadai, perumahan-pemukiman sehat, perencanaan
kawasan sehat, terwujud kehidupan yang saling tolong-menolong dengan tetap memelihara
nilai-nilai budaya bangsa.

2.      Perilaku sehat, yaitu bersikap proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan (contih:
aktifitas fisik, gizi seimbang), mencegah resiko terjadinya penyakit (contoh: tidak merokok),
melindungi diri dari ancaman penyakit (contoh: memakai helm dan sabuk pengaman, JPKM),
berperan aktif dalam gerakan kesehatan (contoh: aktif di posyandu).

3.      Pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, yang menjangkau semua lapisan
masyarakat tanpa adanya hambatan ekonomi, sesuai dengan standar dan etika profesi,
tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, serta memberi kepuasan kepada pengguna jasa.

H.Faktor Pendorong Paradigma Sehat.

Faktor yang mendorong perlu adanya paradigma sehat :


a.  Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
b.  Konsep sehat mengalami perubahan, dimana dalam arti sehat dimasukkan unsur sehat
produktif sosial ekonomis.

c. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degeneratif


d. Adanya transisi demografi, meningkatnya Lansia yang memerlukan penanganan khusus
e. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk 

Anda mungkin juga menyukai