Konsep Perencanaan
keluarga
Kelompok 3 :
01 02 03
Definisi struktural. Keluarga didefinisikan Definisi fungsional. Keluarga Definisi transaksional. Keluarga
berdasarkan kehadir an atau ketidakhadiran didefinisikan dengan penekanan pada didefinisikan sebagai kelom pok yang
terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi- mengembangkan keintiman melalui
anggota keluarga, seperti orang tua, anak,
fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut perilaku-perilaku yang memunculkan
dan kerabat lainnya. Definisi ini mencakup perawatan, sosialisasi pada rasa identitas sebagai keluarga (family
memfokuskan pada siapa yang menjadi anak, dukungan emosi dan materi, dan iden tity), berupa ikatan emosi,
bagian dari keluarga. Dari perspektif ini pemenuhan peran-peran tertentu. Definisi pengalaman historis, maupun cita-cita
dapat muncul pengertian tentang keluarga ini memfokuskan pada tugas-tugas yang masa depan. Definisi ini memfokuskan
sebagai asal usul (families of origin), dilaku kan oleh keluarga. pada bagaimana keluarga melaksanakan
keluarga sebagai wahana melahirkan fungsinya.
keturunan (families of pro creation), dan
keluarga batih (extended family).
PENGERTIAN KELUARGA
Marilyn M. Friedmen (1998) yang menyatakan bahwa keluarga adalah kumpulan dua
orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional di mana
individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Duval dan Logan (1986) menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Adanya masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga akan memungkinkan
munculnya faktor risiko pada anggota keluarga yang lainnya. Contohnya, dalam keluarga
ditemukan kasus tuberkulosis paru pada anak sulungnya, maka anggota keluarga yang lain
juga berisiko tinggi terkena penyakit yang sama.
Seseorang dapat lebih memahami peran dan fungsinya apabila ia dipandang dalam
konteks keluarga. Contohnya, peran seorang anak yang sedang beranjak dewasa dan
akan menikah berubah menjadi peran suami atau calon ayah bagi keluarganya.
Dukungan sosial sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap siklus
kehidupannya. Dukungan sosial akan semakin dibutuhkan pada saat seseorang
sedang menghadapi masalah atau sakit, di sinilah peran anggota keluarga diperlukan
untuk menjalani masa-masa sulit dengan cepat .
STRUKTUR KELUARGA
1. Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, di mana setiap anggota keluarga memiliki peran dan
fungsinya masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan
adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
2. Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-
masing. Sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak bisa semena-mena, tetapi mempunyai
keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan bahwa masing-masing anggota
keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai
pencari nafkah utama dan peran ibu yang merawat anak-anak.
Struktur Keluarga
1. Dominasi jalur hubungan darah
Patrilineal. Keluarga yang berhubungan atau disusun melalui jalur garis keturunan ayah. Suku suku di Indonesia
rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
Matrilineal. Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis keturunan ibu. Suku Padang merupakan
salah satu contoh suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
Matrilokal. Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.
1 2 3
4 5 6
Lebih mengutamakan Dalam memberikan asuhan Sasaran asuhan
kegiatan-kegiatan yang keperawatan kesehatan keluarga, keperawatan
bersifat promotif dan kesehatan keluarga
perawat memanfaatkan sumber
adalah keluarga
preventif dengan tidak daya keluarga semaksimal secara keseluruhan.
mengabaikan upaya kuratif mungkin untuk kepentingan
dan rehabilitatif. kesehatan keluarga.
2. Keluarga non-tradisional
BENTUK KELUARGA
Pasangan yang memiliki anak tanpa
menikah.
1. Keluarga tradisional Pasangan yang hidup bersama tanpa
menikah (kumpul kebo).
Keluarga inti: keluarga yang terdiri atas Keluarga homoseksual (gay dan/atau
ayah, ibu, dan anak. lesbian).
Pasangan inti: keluarga yang terdiri atas
suami dan istri saja. Keluarga komuni: keluarga dengan lebih
Keluarga dengan orang tua tunggal: satu dari satu pasang monogami dengan anak-
orang sebagai kepala keluarga, biasanya anak secara bersama-sama menggunakan
bagian dari konsekuensi perceraian. fasilitas serta sumber-sumber yang ada.
Lajang yang tinggal sendirian.
Keluarga besar yang mencakup tiga
generasi.
Pasangan usia pertengahan atau pasangan
lanjut usia.
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya
dan dana kesehatan habis.
Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang
dialaminya, perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi
keluarga dalam membuat keputusan.
Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui hal-hal berikut ini.