Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Kebidanan Pada Remaja dan Perimenopouse

Konsep Perencanaan
keluarga
Kelompok 3 :

• Faisalia Adiyansyah (2010302005)


• Irma Haditia Saputri (2010302006)
PENDAHULUAN

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi klien


(penerima) asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan
asuhan keperawatan yang diperlukan oleh anggota keluarga yang sakit.
Keberhasilan keperawatan di rumah sakit akan menjadi sia-sia jika tidak
dilanjutkan dengan perawatan di rumah secara baik dan benar oleh klien
atau keluarganya. Secara empiris, hubungan antara kesehatan anggota
keluarga terhadap kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan atau
signifikan.
DEFINISI KELUARGA

01 02 03

Definisi struktural. Keluarga didefinisikan Definisi fungsional. Keluarga Definisi transaksional. Keluarga
berdasarkan kehadir an atau ketidakhadiran didefinisikan dengan penekanan pada didefinisikan sebagai kelom pok yang
terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi- mengembangkan keintiman melalui
anggota keluarga, seperti orang tua, anak,
fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut perilaku-perilaku yang memunculkan
dan kerabat lainnya. Definisi ini mencakup perawatan, sosialisasi pada rasa identitas sebagai keluarga (family
memfokuskan pada siapa yang menjadi anak, dukungan emosi dan materi, dan iden tity), berupa ikatan emosi,
bagian dari keluarga. Dari perspektif ini pemenuhan peran-peran tertentu. Definisi pengalaman historis, maupun cita-cita
dapat muncul pengertian tentang keluarga ini memfokuskan pada tugas-tugas yang masa depan. Definisi ini memfokuskan
sebagai asal usul (families of origin), dilaku kan oleh keluarga. pada bagaimana keluarga melaksanakan
keluarga sebagai wahana melahirkan fungsinya.
keturunan (families of pro creation), dan
keluarga batih (extended family).
PENGERTIAN KELUARGA
Marilyn M. Friedmen (1998) yang menyatakan bahwa keluarga adalah kumpulan dua
orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional di mana
individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.

Duval dan Logan (1986) menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional,
serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya(1978) menjelaskan bahwa keluarga adalah


dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing, dan menciptakan serta mempertahankanı suatu
budaya.
KELUARGA SEBAGAI SASARAN PELAYANAN
KEPERAWATAN
Stuart (2001) memberikan batasan mengenai siapa yang disebut keluarga. Lima sifat
keluarga yang antara lain sebagai berikut.

 Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu sistem.


 Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap perlindungan,
makanan, dan sosialisasi anggotanya.
 Dalam keluarga ada komitmen saling melengkapi antar-anggota keluarga.
 Setiap anggota dapat atau tidak dapat saling berhubungan dan dapat atau tidak
dapat tinggal dalam satu atap.

 Keluarga bisa memiliki anak ataupun tidak.


latar belakang mengapa keluarga dijadikan sebagai sasaran pelayanan keperawatan.

A. Keluarga Dipandang sebagai Sumber Daya Kritis untuk


Menyampaikan Pesan pesan Kesehatan
Kasus meningkatnya angka kesakitan akibat demam berdarah dengue (DBD)
membuat pemerintah dengan gencar menggalakkan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) dalam skala nasional. Keluarga sebagai unit terkecil dalam
masyarakat berperan dalam penyampaian pesan betapa pentingnya PSN agar
terhindar dari wabah DBD.

B. Keluarga sebagai Satu Kesatuan


Keluarga dipandang sebagai suatu kesatuan dari sejumlah anggota keluarga,
berada dalam satu ikatan dan saling memengaruhi.
Contohnya, jika salah satu anggota keluarga ingin melanjutkan sekolah di luar
negeri dan ia harus meninggalkan orang-orang yang selama ini dianggap dekat,
maka hal tersebut akan berdampak pada orang yang meninggalkan ataupun orang-
orang yang ditinggalkan (homesick syndrome).
C. Hubungan yang kuat dalam Keluarga dengan
Status Kesehatan Anggotanya

Peran keluarga sangat penting dalam tahap-tahap


perawatan kesehatan, mulai dari tahapan peningkatan
kesehatan, pencegahan, pengobatan, sampai dengan
rehabilitasi. Contohnya, keluarga yang peduli akan
kesehatannya akan memperhatikan pemberian
makanan dengan gizi seimbang pada anggotanya.
Memberikan imunisasi sebagai upaya pencegahan
pada anak-anaknya.
D. Keluarga sebagai Tempat Penemuan Kasus Dini

Adanya masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga akan memungkinkan
munculnya faktor risiko pada anggota keluarga yang lainnya. Contohnya, dalam keluarga
ditemukan kasus tuberkulosis paru pada anak sulungnya, maka anggota keluarga yang lain
juga berisiko tinggi terkena penyakit yang sama.

E. Individu Dipandang dalam Konteks Keluarga

Seseorang dapat lebih memahami peran dan fungsinya apabila ia dipandang dalam
konteks keluarga. Contohnya, peran seorang anak yang sedang beranjak dewasa dan
akan menikah berubah menjadi peran suami atau calon ayah bagi keluarganya.

F. Keluarga sebagai Sumber Dukungan Sosial bagi Anggota Keluarga Lainnya

Dukungan sosial sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap siklus
kehidupannya. Dukungan sosial akan semakin dibutuhkan pada saat seseorang
sedang menghadapi masalah atau sakit, di sinilah peran anggota keluarga diperlukan
untuk menjalani masa-masa sulit dengan cepat .
STRUKTUR KELUARGA

Ciri-ciri Struktur Keluarga

1. Terorganisasi

Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, di mana setiap anggota keluarga memiliki peran dan
fungsinya masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan
adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.

2. Keterbatasan

Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-
masing. Sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak bisa semena-mena, tetapi mempunyai
keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.

3. Perbedaan dan kekhususan

Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan bahwa masing-masing anggota
keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai
pencari nafkah utama dan peran ibu yang merawat anak-anak.
Struktur Keluarga
1. Dominasi jalur hubungan darah
 
 Patrilineal. Keluarga yang berhubungan atau disusun melalui jalur garis keturunan ayah. Suku suku di Indonesia
rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
 Matrilineal. Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis keturunan ibu. Suku Padang merupakan
salah satu contoh suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.

2. Dominasi keberadaan tempat tinggal


 
 Patrilokal. Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.

 Matrilokal. Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.

3. Dominasi pengambilan keputusan


 
 Patriakal. Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.

 Matriakal. Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri


PRINSIP KEPERAWATAN KELUARGA

1 2 3

Keluarga sebagai unit Dalam memberikan Asuhan keperawatan yang


atau satu kesatuan asuhan keperawatan diberikan sebagai sarana
dalam pelayanan kesehatan keluarga, dalam mencapai
kesehatan. sehat merupakan peningkatan kesehatan
keluarga.
tujuan utama.

4 5 6
Lebih mengutamakan Dalam memberikan asuhan Sasaran asuhan
kegiatan-kegiatan yang keperawatan kesehatan keluarga, keperawatan
bersifat promotif dan kesehatan keluarga
perawat memanfaatkan sumber
adalah keluarga
preventif dengan tidak daya keluarga semaksimal secara keseluruhan.
mengabaikan upaya kuratif mungkin untuk kepentingan
dan rehabilitatif. kesehatan keluarga.
2. Keluarga non-tradisional
BENTUK KELUARGA  
 Pasangan yang memiliki anak tanpa
menikah.
1. Keluarga tradisional  Pasangan yang hidup bersama tanpa
menikah (kumpul kebo).
 Keluarga inti: keluarga yang terdiri atas  Keluarga homoseksual (gay dan/atau
ayah, ibu, dan anak. lesbian).
 Pasangan inti: keluarga yang terdiri atas
suami dan istri saja.  Keluarga komuni: keluarga dengan lebih
 Keluarga dengan orang tua tunggal: satu dari satu pasang monogami dengan anak-
orang sebagai kepala keluarga, biasanya anak secara bersama-sama menggunakan
bagian dari konsekuensi perceraian. fasilitas serta sumber-sumber yang ada.
 Lajang yang tinggal sendirian.
 Keluarga besar yang mencakup tiga
generasi.
 Pasangan usia pertengahan atau pasangan
lanjut usia.

 Jaringan keluarga besar.


Peran sebagai ayah. Ayah
sebagai suami dari istri dan PERAN DAN FUNGSI
ayah dari anak-anaknya
berperan sebagai pencari KELUARGA
nafkah, pendidik, pelindung,
dan pemberi rasa aman. Juga
sebagai kepala keluarga.
Peran sebagai anak.
anggota kelompok sosial,
Anak melaksanakan
serta anggota masyarakat peran psikososial
dan lingkungan. perkembangannya, baik
fisik, mental, sosial, dan
Peran sebagai ibu. Ibu sebagai istri dan ibu dari spiritual.
anak-anaknya berperan untuk mengurus rumah
tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan salah satu anggota
kelompok sosial, serta sebagai anggota
masyarakat dan lingkungan di samping dapat
berperan pula sebagai pencari nalkan tambahan
keluarga.
Lima Fungsi Keluarga menurut Marilyn
M. Friedmen (1998)

1. Fungsi afektif (affective function)

2. Fungsi sosialisasi dan tempat


bersosialisasi (sosialization and social
placement function)

3. Fungsi reproduksi (fungsi reproduksi)

4. Fungsi ekonomi (fungsi ekonomi)

5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan


kesehatan (health care function)
TUGAS KESEHATAN KELUARGA MENURUT
BAILON DAN MAGLAYA (1998)
1. Mengenal masalah kesehatan

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya
dan dana kesehatan habis.

2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang
dialaminya, perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi
keluarga dalam membuat keputusan.

3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis, dan perawatannya).

 Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.


 Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.
 Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan
atau finansial, fasilitas fisik, psikososial).

 Sikap keluarga terhadap yang sakit.


BENTUK KELUARGA 5. Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah
yang sehat

4. Memberi perawatan pada anggota keluarga • Sumber-sumber keluarga yang dimiliki.


yang sakit
• Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan.
● Ketika memberikan perawatan kepada anggota
• Pentingnya higiene sanitasi.
keluarganya yang sakit, keluarga harus mengetahui hai
hal sebagai berikut. • Upaya pencegahan penyakit.
● Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, • Sikap atau pandangan keluarga terhadap higiene sanitasi.
prognosis, dan perawatannya).
• Kekompakan antar anggota keluarga.
● Sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

● Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.

● Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota


keluarga yang bertanggung jawab keuangan atau
finansial, fasilitas fisik, psikososial).

● Sikap keluarga terhadap yang sakit.


Struktur Keluarga
6. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat

Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui hal-hal berikut ini.

• Keberadaan fasilitas keluarga.


• Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan.
• Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan.
• Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.
• Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.

7. Tingkat Kemandirian Keluarga menurut Departemen Kesehatan RI (2006)

a. Keluarga mandiri tingkat satu (KM-I)


• Menerima petugas Perawatan Kesehatan Komunitas.
• Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan.
 
b. Keluarga mandiri tingkat dua (KM-II)
• Menerima petugas Perawatan Kesehatan Komunitas.
• Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan.
 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.
c. Keluarga mandiri tingkat tiga (KM-III)

• Menerima petugas Perawatan Kesehatan Komunitas.


• Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan.
• Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.
• Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara aktif.
• Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.
• Tindakan pencegahan secara aktif.

d. Keluarga mandiri tingkat empat (KM-IV)

• Menerima petugas Perawatan Kesehatan Komunitas.


• Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan.
• Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar.
• Memanfaatkan fasilitas pelayanan sesuai anjuran.
• Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.
• Pelaksanaan tindakan secara aktit.
• Melaksanakan tindakan promotif secara aktif.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai