Disusun oleh:
PRODI KEBIDANAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada allah swt yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.Tanpa pertolongannya tentunya saya tidak
mungkin bisa dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.shalawat serta salam tak lupa pula
kita hadiahkan kepada nabi besar kita nabi Muhammad saw yang kita nantikan syafaatnya
diakhirat kelak.
Penulis mengucap syukur kepada allah swt atas limpahan nikmat sehatnya ,baik
kesehatan jasmani dan kesehatan rohani,sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai dari tugas mata kuliah konsep kebidanan dengan judul pelayanan
kebidanan di indonsia dan luar negeri penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.untuk
itu,saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi akalah yang lebih baik lagi.kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf.
Penulis
Amin Rahayu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang……………………………………………………………………………………………………………….3
B.Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………………3
C.Tujuan penulisan…………………………………………………………………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
1.Apa itu penjelasan darimodel pelayanan kebidanan di indonesa dan diluar negeri
3.Apa perdaan dari pelayanan yang ada di Indonesia dan luar negeri
C.Tujuan penulisan
3.Mampu menjelaskan dan memahami apa-apa saja perbedaan dari pelayanan yang ada di
indonesi dan luar negeri
BAB II
PEMBAHASAN
1.pengertian
a. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
b.Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem, dan skema.
Menunjukkan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang menarik
untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya berkembang dari wawasan intuitif, keilmuan dan
seringkali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992)
sehingga konseptual model memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari suatu
disiplin ilmu.
c.Model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik untuk membimbing
tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam
penelitian. Konsep model ditunjukkan dengan banyak cara yaitu mental model, fisikal model,
dan simbolik (Lancaster and Lavcaster, 1992)
b. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan ilmu-ilmu sosial
dalam mengonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial (Gaith and Smith, 1976)
c. Menggambarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak sehingga banyak digunakan oleh
disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik (Bemer, 1984)
B. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan, dan kebutuhan untuk:
* Mengembangkan profesi.
b. Konsep kebutuhan.
c. Partnership.
2. Model Medikal
Model Medikal merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia
dalam memahami proses sehat sakit dalam arti keasehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka
kerja untuk pemahaman dan tindakan sehingga dipertanyakan dalam model ini adalah
“Dapatkah dengan mudah dipahami dan dapatkah dipakai dalam praktik?”.
Model medikal lebih banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan lebih berfokus pada
proses penyakit dan mengobati ketidaksempurnaan.
Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home based merupakan unsure therapeutic yang
terdiri dari sebuah kesadaran dan menjaga hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan
dan dibentuk untuk memfasilitasi asuhan yang berkualitas. Tanggung jawab dan kejujuran
merupakan hal yang harus dibangun dalam hubungan antara bidan dan klien. Proses persalinan
di rumah (Home Birth) sejak lama telah menggunakan konsep “early discharge” sebagai bagian
dari Home Based Midwifery Care.
Asuhan kebidanan secara tradisional telah memiliki asuhan yang berpusat pada wanita.
Kontinuitas dari asuhan kebidanan dapat membentuk waktu yang efektif dalam pemantauan
selama kunjungan prenatal sehingga dapat terjalin hubungan therapeutic secara personal
antara bidan dan keluarganya.
Asuhan yang berkelanjutan (continity of care) dapat membuat bidan dan keluarga balajar
satu sama lain untuk menentukan rencana dan memberikan asuhan yang baik sesuai dengan
kebutuhan, khususnya untuk klien. Dengan proses ini akan terbuka komunikasi dan
membangun komitmen dari bidan dan keluarga dalam memecahkan masalah dan membuat
keputusan bersama. Partisipasi secara alami dalam home based midwifery care dapat
memberikan kesempatan kepada calon orang tua untuk mempelajari cara-cara mengasuh
bayinya. Keterampilan ini komponen yang penting dalam pendidikan prenatal karena bidan
tidak selalu mendampingi ibu.
Hubungan therapeutic dan dukungan secara “team” yang ditetapkan dalam home based
midwifery care telah digunakan bertahun-tahun lalu. Dengan pendekatan ini diharapkan klien
bisa mandiri secara dini. Hal ini yang telah menunjukkan hasil yang baik, dimana resiko yang
terjadi pada ibu bisa segera diketahui. Kemandirian dari klien atau komponen integral dari
home based midwifery care dan dapat diterapkan sebagai sebuah model pada wanita yang
memilih melahirkan di rumah sakit.
1.pengertian
Merupakan upaya untuk menjamin dan melindung iproses kehamilan, persalinan, pasca
persalinan,penanganan perdarahan pasca keguguran danpelayanan KB pasca salin serta
komplikasi yang terkaitdengan kehamilan, persalinan, nifas dan KB pascasalin.Pelayanan
persalinan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang berdasarkan rujukan.
2.Cakupan Pelayanan
a. Bagi ibu
1. Mengurangi dan menegakkan secara dinikomplikasi kehamilan dan
Mengobat isecara dini komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.
2. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil
Dalam menghadapi persalinan.
3. Meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan untuk dapat memberikan
ASI.
a. Bagi ibu
1. Mengurangi dan menegakkan secara dinikomplikasi kehamilan dan mengobati secara dini
komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.
2. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam
menghadapi persalinan.
Penelitian di Taiwan menunjukkan hasil bahwa pada kelompok wanita yang melakukan birth
ball exercise mengalami kala I persalinan yang lebihpendek, penggunaan analgesik yang rendah
dan kejadians sectio caesaria yang rendah. Birth ball bermanfaat secara fisik sehingga dapat
digunakan selama kehamilan dan persalinan. Dalam hal ini, birth ball memposisikan tubuh ibu
secara optimal dan pengurangan nyeri selama kontraksi uterus memunculkan gerakan yang
tidak biasa. Alasan yang mendasari hal ini adalah latihan birth ball dapat bekerja secara efektif
dalam persalinan (Gau & TianS-H, 2011). Manfaat yang disarankan menggunakan birth ball
adalah penuruan rasa sakit, pengurangan kecemasan. Namun sebagian manfaat yang
dilaporkandari birth ball bersifat deskriptif, dan sampai sekarang penggunaanya belum
dipelajari dan dievaluasi dengan menggunakan metode penelitian yang objektif (Hau & Kwan
W, 2012).Meski bola kelahiran sudah banyak digunak Meski bola kelahiran sudah banyak
digunakan di berbagai pengaturan kelahiran dan diyakini sederhana, efektif dan metode
pendukung untuk menghilangkan rasa nyeri yang aman bagi wanita yang sedang dalam proses
persalinan. Birth ball bisa mengurangi nyeri persalinan dan tingkat kecemasan pada ibu
bersalin, dan hasil penelitian menunjukan bahwa banyak ibu bersalin merasa puas dengan
penggunaan birth ball. Birth ball tampak mengurangi rasa nyeri persalinan dan menawarkan
kepada ibu bersalin cara alternatif untuk manajemen rasa sakit selama persalinan (Hau & Kwan
W,2012).Penggunaan birth ball selama persalinan mencegah ibu dalam posisi terlentang secara
terus-menerus. Salah satu penelitian tentang birth ball yang intrapartum memberi kontribusi
dalam meningkatkan efikasi diri ibu selama persalinan dan mengurangi rasa sakit. Sebanyak
66% melaporkan penurunan tingkat nyeri setelah menggunakan birth ball, 8% melaporkan nyeri
yang lebih dari sebelumnya, 26% melaporkan tidak ada perubahan dalam tingkat nyerinya (Gau
& Tian S-H, 2011).Dalam hal kepuasan pemakaian, 84% menyatakan birth ball dapat meredakan
nyeri kontraksi, 79% dapat meredakan nyeri punggung dan 95% menyatakan nyaman ketika
menggunakan birth ball. Manfaat yang didapatkan dengan menggunakan birth ball selama
persalinan adalah mengurangi rasa nyeri, dan kecemasan, meminimalkan penggunaan
petidin,membantu proses penurunan kepala, mengurangi durasi persalinan kala itu
meningkatkan kepuasan dan serta kesejahteraan ibu-ibu (Hau & Kwan W,
2012). Latihan birth ball dapat meningkatkan mobilitas panggul ibu hamil.Latihan ini dilakukan
dalam posisi tegak dan duduk, yang diyakini untuk mendorong persalinan dan mendukung
perineum untuk relaksasi dan meredakan nyeri persalinan (RW, 2013).PMB Aning merupakan
salah satu pelayanan kesehatan di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, yang
biasa digunakan untuk persalinan. PMB ini berkualitas tinggi sehingga banyak ibu hamil
yangmempercayakan persalinannya di PMB. Dokumentasi dari bulan JanuariFebruari 2018
terdapat sebanyak 10 ibu bersalin di PMB tersebut. Untuk meningkatkan pelayanan berkualitas
dan meningkatkan kepuasan pasien.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan lingkup asuhan neonatus, bayi dan anak balita Indikator :
6. Kegawatdaruratan
7. Neonatus, Bayi Dan Anak Balita Dengan Penyakit Yang Lazim Terjadi
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setiap Negara memiliki pelayanan dan asuhan kebidanan yang berbeda-beda karena
tidak mungkin juga ada persamaan pasti ada berbedanya karena setiap Negara itu berbeda
dalam melakukan pelayanan pelayanan di luar negeri lebih canggih dibandingkan Negara
Indonesia disini kita juga bisabelajar dan lebih maju lagi dan kita bisa mrmpelajariny dari
Negara-negara lain
DAFTAR ISI
Sitimujirahayu.blogspot.com
www.ucarecdn.com
www.academia.edu