1. Bagaimana bentuk pelayanan maternitas itu? Tolong jelaskan (Anisa Husnaa Afiifah)
Jawaban: (oleh Duwi Safitri Panjaitan)
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang
ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran
merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial
dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai
pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya
sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat mengakibatkan krisis
situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran
merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan
keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga
lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai dan perilaku setiap
individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang
dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang
sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama
kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang
perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong
persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju
kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut.
2. Pada makalah terdapat introjektion, projektion, dan rejektion. Tolong jelaskan masing-masing kata
tersebut dan apa hubungannya dengan taking in (Dzil Fadhilah)
Jawaban: (oleh Nur Indah Agustia)
Didalam teori Reva Rubin terdapat beberapa tahapan menjadi seorang ibu. Introjection (Introjeksi)
adalah sebuah proses dimana seseorang meniru kedalam dirinya kelakuan, atribut, atau pecahan
lainnya dari dunia sekitarnya, terutama dari orang-orang lain. Projektion dapat dikatakan perkiraan
tentang keadaan masa yang akan datang dengan menggunakan data yang ada (sekarang). Rejektion
adalah penolakan.
Dalam hal ini berkaitan dengan taking in karena dalam taking in, Seorang wanita sudah
membayangkan perannya yang dilakukannya. Introjection, projektion, dan rejektion merupakan
tahap membedakan model-model yang sesuai keinginannya. Dengan tahap ini ibu akan
mendapatkan model sesuai keinginannya. Pertama Introjection yakni meniru, kemudian projection
yaitu perkiraan atau gambaran yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Rejection berarti
penolakan, wanita dapat menolak atau menyingkirkan yang tidak sesuai dengan keinginannya dan
memilih ingin seperti apa dia nantinya.
3. Berikanlah 3 contoh teori Ela-joy Lehrman dari 8 konsep yang disebutkan dari ppt di atas (Dewi
lestari)
Jawaban: (oleh Rizqi Nidaul Jannah)
Teori Ela Joy Lehrman yang melihat semakin meluasnya tugas yang dibebankan pada bidan yang
harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Dengan demikian, Lehrman menginginkan agar
bidan dapat melihat semua aspek praktek memberikan asuhan pada wanita hamil dan memberikan
pertolongan pada persalinan.
Lehrman dan koleganya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dengan
keseorangan bidan untuk mengaplikasikan konsep kebidanan dalam praktek. Teori ini
mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan pada ibu hamil dan ibu
bersalin, Lehrman dan Morten mengemukakan delapan konsep penting dalam pelayanan antenatal.
Contohnya yaitu :
1) Monitoring keadaan fisik, psikologis spiritual dan sosial perempuan dan keluarganya sepanjang
siklus reproduksinya
2) Menyediakan kebutuhan perempuan seperti pendidikan, konseling dan asuhan keahmilan;
pendamping asuhan berkesinambungan selama,kehamilan, persalinan dan periode post partum.
3) pemeriksaan fisik, klien ikut melakukan palpasi pada tempat tertentu atau ikut mendengarkan
detak jantung.
4. Saya ingin bertanya mengenai tahap tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu (Inda Arinaya)
Jawaban: (oleh Atika Ayu P)
Tahap – tahap psikologis yang biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:
Anticipatory Stage
Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain.
Honeymoon Stage
Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu memerlukan
bantuan dari anggota keluarga yang lain.
Plateu Stage
Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu.Pada tahap ini memerlukan
waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.
Disengagement
Merupakan tahap penyelesaian latihan peran sudah berakhir.
5. Dalam teori ela joy lehrman konsep yang penting dalam pelayanan antenatal, diantaranya: Asuhan
yang berkesinambungan. Tolong jelaskan asuhan berkesinabungan seperti apa yang terdapat dalam
pelayanan antenatal tersebut. (Tasya Indriyani)
Jawaban: (oleh Nur Indah Agustia)
Asuhan yang berkesinambungan berhubungan dengan kualitas asuhan sepanjang waktu. Asuhan
kebidanan berkesinambungan mempunyai definisi yang beragam. Hodnett (2008) merangkum
definisi asuhan kebidanan berkesinambungan menjadi 4 hal:
- Suatu pernyataan komitmen untuk mempopulerkan filosofi asuhan kebidanan. Bahwa proses
kehamilan dan persalinan merupakan suatu hal yang fisiologis.
- Kepatuhan terhadap standar asuhan perawatan selama kehamilan dan atau persalinan.
- Suatu sistem dimana seorang pasien yang telah pulang dari Rumah Sakit, secara rutin dirujuk ke
layanan komunitas.
-Perawatan yang sebenarnya oleh pemberi perawatan atau kelompok kecil pemberi perawatan
(yang sama), selama kehamilan, persalinan dan kelahiran bayi, dan periode postpartum.
Asuhan kebidanan berkesinambungan dapat diberikan melalui model perawatan berkelanjutan oleh
bidan, yang mengikuti perempuan sepanjang masa kehamilan, kelahiran dan masa pasca kelahiran,
baik yang beresiko rendah maupun beresiko tinggi, dalam setting pelayanan di komunitas, praktik
mandiri bidan, maupun rumah sakit.
Teori yang dikemukakan oleh Lehrman mencakup 8 konsep yang penting dalam pelayanan
antenatal, diantaranya:
Pada kehamilan, stres dapat dikaitkan dengan peningvkatan risiko kelahiran prematur dan berat
badan bayi yang lebih rendah saat lahir. Kelahiran prematur adalah penyebab utama kematian dan
cacat balita di Australia.
Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang stres semasa hamil lebih rentan terkena asma dan alergi pada
masa kanak-kanak, serta lebih sering dirawat di rumah sakit akibat penyakit menular seperti
gangguan pernapasan dan pencernaan.
Selain itu, riset juga telah menelaah dampak stres semasa kehamilan terhadap kecerdasan dan
kesehatan mental anak di kemudian hari. Anak-anak yang ibunya stres ketika hamil lebih
rentan mengidap masalah perilaku selama masa kanak-kanak. Beberapa penelitian juga
menunjukkan berkurangnya kemampuan kecerdasan pada anak-anak yang ibunya mengalami
bencana alam ketika hamil.
Ibu-ibu yang mengalami stres atau kegelisahan semasa hamil juga lebih berisiko terkena depresi
setelah melahirkan, dan stres semasa hamil dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi
keluarga secara keseluruhan.
Salah satu contoh untuk mencegah stres antepartum perlu dukungan orang terdekat seperti suami,
orang tua ataupun mertua, dan agar semua orang terdekat itu bisa membantu harus kita kasih jg
informasi yg benar, salah satunya perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil sehingga
orang-orang terdekat mampu mengetahui kebutuhan apa saja utk ibu hamil. Tidak ada dukungan
yg baik dari orang dan belum bisa beradaptasi dengan kehamilan salah satu penyebab terjadinya
stress ante partum.