Anda di halaman 1dari 10

AKALAH FALSAFAH KEBIDANAN DAN TINJAUAN FILOSOFI DALAM ILMU

KEBIDANAN

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Kebidanan

Z Disusun Oleh: Ida Ulfah Rifa’i Widiya-nti Ria anggela Meriana gole magho naga Widya
amelia Monita Megawati mahardika Indra wati sandra mone Novalia orpa elvani radja Mirna
sela Fetty liana Fitriani Wallu

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2016

KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PENGERTIAN
FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan untuk kepentingan proses belajar. Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih
kepada dosen saya yaitu Ibu Lala Jamilah S.ST yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami
buat kurang tepa. Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini
dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta,14 september 2016 Penyusun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I


PENDAHULUAN .

A. Latar Belakang .......................................................................................

. B. Tujuan ....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Falsafah ..................................................................................................
1.Difinisi Kebidanan ..................................................................................

2. Pelayanan Kebidanan .............................................................................

3. Asuhan Kebidanan .................................................................................

B. Tinjauan filsafah ilmu kebidanan..................................................................


1.Otologi......................................................................................................
2.Efistemologi..........................................................................................
3.Aksiologi.................................................................................................

4.Kefilsafatan ilmu kebidanan...................................................................

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan ...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk
menolong perempuan saat melahirkan. Bidan Seseorang yang telah menyelesaikan program
Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk
menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan
dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan
masa pasca persalinan ( post partum period ), memimpin persalinan atas tanggung jawanya
sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif,
pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta
melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya.
Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk
wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk
pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari
ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di rumah sakit, klinik, unit
kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat lainnya. Bidan Indonesia : Dengan
memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan
Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara
sah mendapat lisensi unttk menjalankan praktik kebidanan. Bidan diakui sebagai tenaga
professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan
untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa
nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi
baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal,
deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai,
serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum Untuk menambah pengetahuan tentang filosofi falsafah,depinisi,pelayanan ,dan


asuhan dalam dunia Kebidanan. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus dalam menyusun makalah ini
adalah untuk dapat mengetahui : · falsafah kebidanan · difinisi bidan · pelayanan kebidanan ·
asuhan kebidanan C. Manfaat Agar individu khususnya bidan dapat mengenal dan memahami
lebih dalam tentangfilosofi dan pengertian bidan yaitu meliputi falsafah kebidanan,divinisi
bidan,pelayanan bidan,asuhan kebidanan.

BAB II PEMBAHASAN

A. Falsafah

Pengertian Pengertian filosofi secara umum adalah ilmu yang mengkaji tentang akal budi
mengenai hakikat yang ada. Filosofi Kebidanan adalah keyakinan atau pandangan hidup bidan
yang digunakan sebagai kerangka pikir dalam memberikan asuhan kebidanan. Falsafah atau
filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu “falsafa” (timbangan) yang dapat diartikan pengetahuan
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya
(Harun Nasution, 1979).

Menurut bahasa Yunani “philosophy“ berasal dari dua kata yaitu philos (cinta) atau
philia(persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijkasanaan, pengetahuan,
pengalaman praktis, intelegensi). Filsafat secara keseluruhan dapat diartikan “cinta
kebijaksanaan atau kebenaran.” Jadi filosofi diartikan sebagai ilmu tentang sesuatu disekitar kita
dan apa penyebabnya. Anggapan tentang filosofi: Elit : Hanya untuk golongan tertentu, bukan
untuk konsumsi umum. Sulit : Beberapa aspek dari filosofi sering dianggap sulit, kompleks dan
berbelit-belit. Obscure : Dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan
kehidupan sehari-hari. Abstrak (tidak jelas) : Filosofi mencoba membangkitkan tingkat
pengertian pada hal tertentu yang dapat dihindari. Bagaimana fakta bahwa banyak filosofi adalah
abstrak tetapi tidak berarti bahwa hal tersebut tidk ada penerapan yang nyata. Falsafah
Kebidanan Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam
memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah: a)Profesi kebidanan
secara nasional diakui dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah Indonesia yang
merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional diakui
oleh ICM, FIGO dan WHO. b)Tugas, tanggung jawab dan kewenangan profesi bidan yang telah
diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam rangka
membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan
AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman, pelayanan Keluarga
Berencana (KB), pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
c)Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu
berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di
segala aspek pemeliharaan kesehatannya. d)Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan,
persalinan dan menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan
intervensi medic. e)Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila
tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. f)Setiap individu berhak untuk
dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan
bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas. g)Pengalaman melahirkan anak
merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak
masa remaja. h)Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan
pelayanan kesehatan. i)Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
j)Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka
meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang professional dan interaksi social serta asas
penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu. k)Proses
kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup
manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat. 1. Definisi
Bidan Bidan adalah sebutan bagi orang yang belajar di sekolah khusus untuk menolong
perempuan saatmelahirkan. Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang
artinya “Pendamping Wanita”, sedangkan dalam bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya
“Wanita Bijaksana”. Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional
dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. 1. Menurut International Confederation of
Midwives(ICM) Pengertian bidan dan bidang praktikya secara internasional telah diakui oleh
ICM tahun 1972 danFederation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO) tahun 1973,
World Health Organisation (WHO) dan badan lainnya. Pada pertemuan dewan di Kobe tahun
1980, ICM menyempurnakan definisi tersebut yang telah di sahkan oleh FIGO (1991) dan WHO
(1992). Secara lengkap pengertian bidan adalah sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang
telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang diakui oleh Negara serta memperoleh
kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu
memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama
mada hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum periode), memimpin persalinan
atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus
dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki
izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan. 2.Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik kebidanan. 3. Menurut Undang-undang a)KepPres No 23 tahun 1994 Pasal 1 butir 1
tentang pengangkatan bidan sebagai pegawai tidak tetap berbunyi: “Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti Program Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang
berlaku”. b)KepMenKes No 822/MenKes/SK/IX/1993 pasal 1 butir 1 tentang penyelenggaraan
Program Pendidikan Bidan berbunyi: “Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti dan lulus
Program Pendidikan Bidan sesuai dengan persyaratan yang berlaku”. c)Lampiran KepMenKes
No 871/MenKes/SK/VIII/1994 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengangkatan bidan sebagai
pegawai tidak tetap, pada pendahuluan butir c dan pengertian organisasi: “Bidan adalah
seseorang yang telah mengikuti dan lulus Program Pendidikan Bidan dan telah lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yang berlaku”. d)PerMenKes No 572/MenKes/Per/VI/1996 pasal 1 ayat 1
tentang registrasi dan praktek bidan yang berbunyi: “Bidan adalah seseorang wanita yang telah
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan telah lulus
ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku”. e)KepMenKes RI No.900/MenKes/SK/2000
tentang registrasi dan praktek bidan, pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Bidan adalah seseorang
wanita yang telah mengikuti dan lulus program pendidikan bidan dan telah lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yang berlaku”. Otonomi Bidan Otonomi bidan adalah kekuasaan untuk
mengatur persalinan peran dan fungsi bidan sesuai dengan kewenangan dan kompetensi yang
dimiliki seorang bidan ( suatu bentuk mandiri dalam memberikan pelayanan) Tujuan umum :
Agar pada bidan mengetahui tugas otonomi atau mandiri independen sesuai dengan hal
kewenangan berdasarkan undang-undang kesehatan yang berlaku Tujuan khusus : 1. Untuk
mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan 2. Untuk menyusun rencana asuhan kebidanan 3.
Untuk melaksanakan dokumentasi kebidanan 4. Untuk mengelola perawatan pasien sesuai
dengan lingkup tanggung jawabnya. 5. Untuk berperan sebagai anggota tim kesehatan 6. Untuk
mengikuti perkembangan kebidanan melalui penelitian. Bentuk-Bentuk Otonomi Bidan Dalam
Praktek Kebidanan 1. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan 2. Menyusun rencana asuhan
kebidanan 3. Melaksanakan asuhan kebidanan 4. Melaksanakan dokumentasi kebidanan 5.
Mengelola keperawatan pasien dengan lingkup tanggung jawab Faktor – faktor yang menunjang
otonomi bidan 1. Ditinjau dari bidan itu sendiri a. Faktor kesehatan b. Faktor skill c.
Etika/perilaku d. Kemampuan pembiyayaan / dana e. Kewenangan bidan 2..Pelayanan
Kebidanan Pelayanan kebidanan (midwifery services) adalah seluruh tugas yang menjadi
tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk
mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas. Pelayanan
kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan
dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga yang
berkualiatas, bahagia dan sejahtera. Lahan Praktik Pelayanan Kebidanan a). Praktik Kebidanan
Adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan terhadap terhadap klien dengan
pendekatan manajemen kebidanan.Seorang bidan dapat memberikan pelayanan kebidanan
ditempat pelayanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit dan tempat kesehatan lainnya.
b). Lahan Praktik kebidanan : meliputi berbagai tatanan pelayanan § BPS/ di rumah §
Masyarakat § Puskesmas § Polindes/PKD § RS/RB § Balai Pengobatan (BP) : dokter, perawat §
RB/BPS (Bidan Praktik Swasta) § Bidan di Desa § RS (swasta/pemerintah) § Klinik dan unit
kesehatan lainnya c). Sasaran pelayanan kebidanan : § Individu § Keluarga § Masyarakat,
meliputi : · Anak-anak perempuan · Remaja putri · WUS (wanita usia subur) · Wanita hamil ·
Ibu Bersalin · Ibu nifas dan menyusui · Bayi Baru Lahir (BBL) · Bayi dan Balita · Keluarga,
kelompok dan masyarakat · Ibu/wanita dengan sistem reproduksi Kewenangan Yang Bisa
Dilakukan Oleh Bidan Dalam Menjalankan Praktik Kebidanan 1. Lingkup pelayanan kebidanan
kepada anak meliputi : a. Pemeriksaan bayi baru lahir b. Perawatan tali pusat c. Perawatan bayi
d. Resusitasi pada bayi baru lahir e. Pemantuan tumbuh kembang anak f. Pemberian imunisasi g.
Pemberian penyuluhan (KEPMENKES RI No 900 pasal 18) Klasifikasi pelayanan kebidanan:
1.Layanan Kebidanan Primer Merupakan layanan kebidanan yang diberikan kepada klien dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan diantaranya: a)Bidan berpegangan pada keyakinanan
informasi klien untuk melindungi hak akan privasi dan menggunakan keadilan dalam hal saling
berbagi informasi. b)Bidan bertanggung jawab dalam keputusan dan tindakannya dan
bertanggung jawab untuk hasil yang berhubungan dengan asuhan yang diberikan pada wanita.
c)Bidan dapat menolak ikut serta dalam kegiatan yang berlawanan dengan moral yang dipegang,
akan tetapi tekanan pada hati nurani individu seharusnya tidak menghilangkan pelayanan pada
wanita yang essensial. d)Bidan memahami konsekuensi yang merugikan dalam pelanggaran
kode etik dan akan bekerjasama untuk mengurangi pelanggaran. e)Bidan berperan serta dalam
mengembangkan dan menerapkan kebijaksanaan dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan semua wanita dan pasangan usia subur. 2. Layanan Kebidanan
Kolaborasi Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab
bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat (misal: bidan, dokter atau tenaga kesehatan yang
professional lainnya). Bidan merupakan anggota tim. 3. Layanan Kebidanan Rujukan Merupakan
asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan tanggung jawab kepada dokter, ahli dan
atau tenaga kesehatan professional lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar
kewenangan bidan dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya. Contoh: pelayanan
yang dilakukan bidan ketika menerima rujukan dari dukun, layanan rujukan bidan ke tempat
fasilitas pelayanan kesehatan secara horizontal atau vertikal atau ke profesi kesehatan yang lain.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya-
upaya sebagai berikut: 1.Peningkatan (promotif): misalnya dapat dilakukan dengan adanya
promosi kesehatan (penyuluhan tentang imunisasi, himbauan kepada masyarakat untuk pola
hidup sehat). 2.Pencegahan (preventif): dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi TT pada
ibu hamil, pemeriksaan Hb, imunisasi bayi, pelaksanaan senam hamil dan sebagainya.
3.Penyembuhan (kuratif): dialakukan sebagai upaya pengobatan misalnya pemberian transfusi
darah pada ibu dengan anemia berat karena perdarahan post partum. 4. Pemulihan (rehabilitatif):
misalnya pemulihan kondisi ibu post Sectio Caesaria (SC). Praktek Kebidanan Penerapan ilmu
kebidanan dalam pemberian pelayanan atau asuhan kebidanan dengan klien menggunakan
pendekatan manajem kebidanan.Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis Lingkup praktik
kebidanan meliputi asuhan mandiri / otonomi pada perempuan, remaja putri, dan wanita dewasa
sebelum, selama kehamilan dan sesudahnya. Praktik kebidanan dilakukan dalam system
pelayanaan kesehatan yang berorientasi pada masyarakat, dokter, perawat, dan dokter spesialis
dipusat-pusat rujukan. 3. Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan ataupun masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, persalinan,
nifas, bayi setelah lahir, serta program keluarga berencana. Tujuan asuhan kebidanan adalah
menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan bayinya sepanjang siklus reproduksi, mewujudkan
keluarga bahagia dan berkualitas melalui pemberdayaan perempuan dan keluarganya dengan
menumbuhkan rasa percaya diri. Ruang Lingkup Praktek Kebidanan meliputi asuhan : Asuhan
mandiri (otonomi) pada anak perempuan, remaja putri dan wanita dewasa sebelum, selama
kehamilan dan selanjutnya. Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
merawat BBL. Pengawasan pada kesmas di posyandu (tindak pencegahan), penyuluhan dan
pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan masyarakat termasuk: (persiapan menjadi orang
tua, menentukan KB, mendeteksi kondisi abnormal pada ibu dan bayi). Konsultasi dan rujukan.
Pelaksanaan pertolongan kegawatdaruratan primer dan sekunder pada saat tidak ada
pertolongan medis. B.Tinjaaun filosofi dalam ilmu kebidanaan Setiap pengetahuan mempunyai
tiga komponen yang merupakann tiang penyanggah tubuh pengetahuan yang di susun .
1.Ontologi Merupakan azas dalam menetapkan ruang lingkup ujud yang menjadi onjek penelaan
( objek ontologi atau objek formal pengetahuan ) dan penafsiran tentang hakikat realitas (
metafisika ) dari objek ontologis atau objek formal tersebut. 2.Efistemologis Landasan
efistemologis ilmu tercermin secra operasional dalam metode ilmiah. Efistemologis merupakan
asas mengenai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi satu tubuh
pengetahuan. 1.Kerangka pikiran, yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten
dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun 2.Menjabarkan hipotensis yang
merupakan deduksi dari kerangka pikiran tersebut 3.Melakukan verivikasi terhadap hipotensis
termaksud untuk menguji kebenaran pernyataan secara faktual. 3.Aksiologis Aksiologis
keilmuan yang menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik secara
internal, eksternal maupun sosial. Nilai internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah
memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah manusia. Nilai eksternal menyangkut
nilai-nilai yang berkaitan dengan penggunaan pengetahuan ilmiah. Nilai sosial menyangkut
pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi tertentu.
4.Dimensi kefilsafasatan ilmu kebidanan Keberadaan disiplin keilmuan kebidanan sama seperti
keilmuan lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh berkembang ,
sehingga dalam perjalanan mulai dipertanyakan identitas dirinya sebagai satu disiplin keilmuan
yang mandiri. Dimensi kefilsafatan keilmuan secara lebih rinci dapat dibagi menjadi 3 tingkatan
karakteristik Yitu; 1)Bersifat unifersal artinya berlaku untuk seluruh disiplin yang bersifat
keilmuan. 2)Bersifat generik artinya mencirikan segolongan tertentu dari pengetahuan ilmiah
3)Bersifat spesifik artinya memiliki ciri-ciri yang khas dari sebuah disiplin imu yang
membedakannya dengan ilmu disipllin yang lain a.Tubuh pengetahuan kebidanan Objek forma
disiplin keilmuan kebidanan adalah cara pandang yang berfokus pada objek penelaan dalam
batas atau ruang lingkup tertentu. Objek forma dari displin keilmuan kebidanan adalah
memperthankan status kesehatan produksi termasuk kesejahteraan wanita sejak lahir sampai
masa tuanya (late menopause ) termasuk berbagai ilplikasi dalam siklus kehidupannya.
A.KESIMPUAN PEMAHAMAN TENTANG ASUHAN KEBIDANAN Asuhan kebidanan
diberikan dengan prinsip bela rasa, kompetensi, suara hati, saling percaya dan komitmen
memelihara serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin/ bayinya. Prosedur tindakan
dilakukankan bidan sesuai wewenang dalam lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan, memperhatikan pengaruh sosial, budaya, psikologis, emosional, spiritual, fisik, etika,
kode etivk serta hubungan interpersonal dan hak dalam mengambil keputusan dengan prinsip
kemitraan dengan perempuan, mengutamakan keamanan ibu, janin / bayi dan penolong serta
kepuasan perempuan dan keluarganya. Selayaknya seorang bidan menerapkan seni dalam
asuhannya dimana seni asuhan kebidanan merupakan cara bidan dalam memberi pelayanan
mencakup sensitifitas tinggi tentang kebutuhan perempuan. Tujuan yang utama dari asuhan
kebidanan adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Standar dalam asuhan kebidanan
juga sangat penting untuk menentukan apakah seorang bidan telah melanggar kewajibannya
dalam menjalankan tugasnya. DAFTAR PUSTAKA Suryani, Evi Sri.2011.Konsep
Kebidanan.Yogyakarta:Nuha Medika.

SHARE THIS STORY

 SHARE ON FACEBOOK

 SHARE ON TWITTER
 PIN THIS POST
TAGS:

← Previous Story

Next Story →

YOU MIGHT ALSO LIKE


0 COMMENTS
ABOUT ME

ADD ME ON

PINTEREST

RECENT POSTS

BLOG ARCHIVE

 ▼ 2017 (20)
o ► May (2)
o ▼ April (16)
 TIPS BELAJAR UNTUK MENGHADAPI UJIAN
 LOTUS BIRTH
 HYPNOBIRTHING
 CARA MENGHITUNG IMT DAN KEBUTUHAN NUTRISI
 LIRIK LAGU PELANGI SEHABIS HUJAN
 LIRIK LAGU SEJAUH TIMUR DARI BARAT DAN CHORD
 LIRIK LAGU COLDPLAY DAN TERJEMAHAN - FIX YOU
 CONTOH MAKALA TENTANG PSIKOLOGI IBU HAMIL
 PERSONIL KAMAR OPERASI (STERIL)
 CONTOH LAPORAN BIODAS BIOPER TENTANG KALOR YANG HI...
 ALLAH PEDULI (LIRIK DAN CHORD)
 THE SCRIPT - THE MAN WHO CAN'T BE MOVED
 CONTOH MAKALAH TENTANG UU NO 40 TAHUN 2004
 KEBUTUHAN PSIKOSOSIAL
 CONTOH MAKALA FALSAFAH KEBIDANAN DAN TINJAUAN FILO...
 ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
o ► February (2)

Anda mungkin juga menyukai