Anda di halaman 1dari 9

1

MAKALAH STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Koordinator:
MERLINA SINABARIBA, SST., M.Kes
Tim:
1.R. Oktaviance S, SST.,M.Kes
2.Desriati Sinaga, SST.,M.Keb

DISUSUN OLEH :
1. SR. Priscilla Silaban KSSY
(022020003)
2. Paulina Novianti Aritonang
(022020012)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH
Jl. Bunga Terompet No. 118
2

KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Srategi pelayanan
kebidanan komunitas “ . Makalah ini ditulis untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu
tugas dalam mata kuliah “Kebidanan Komunitas”

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca,

dan juga dari ibu dosen . Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan pembaca. Untuk itu penulis minta maaf apabila ada kurang lebihnya dari penulisan
makalah ini. Terimakasih.

Medan,04 Mei 2022

Kelompok IV
3

DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………………………………………………………………….……………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..…………..………….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………..………………..……iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang ………………………………………………………………………………………..………………..iv

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………….iv

1.3. Tujuan Masalah………………………………………………………………………………………..……….……..iv

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Strategi pelayanan kebidanan komunitas…………………………………………….……………………v


2.2.Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat ………………………………………..vi
2.3.Peran serta masyarakat ……………………………………………………………………………………..……..vii

BAB III PENUTUP

3.1.kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………….viii

3.2. saran ………………………………………………………………………………………………………………………….viii

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………….viii
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
 Setiap petugas kesehatan yang bekerja di masyarakat perlu memahami keadaan
masyarakat yang dilayaninya keadaan, budaya dan tradisi setempat sangat menentukan cara
pendekatan yang harus ditempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan komuniti
harus memperhatikan strategi pelayanan kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan serta
aspek perlindungan hukum bagi bidan di Komunitas.
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat
yang tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dan lain-l
ain. Sebagian masalah komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu
melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan pada kesehatan dari masyarakat sangat
penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang
mereka miliki.

1.2  TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
a.       Untuk mengetahui bagaimana strategi pelayanan di kebidanan komunitas ?
b.      Untuk mengetahui apa saja peran serta masyarakat dalam pelayanan kebidanan komunitas.
c.       Untuk mengetahui pendekatan edukatif di kebidanan komunitas.
5

BAB II

PEMBAHASAN

STRATEGI PELAYANAN DI KEBIDANAN KOMUNITAS


2.1  PENDEKATAN EDUKATIF DALAM PERAN SERTA MASYARAKAT
Pendekatan edukatif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada proses
berpikir rasional. Pendekatan ini memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa berpikir
dapat mempengaruhi suatu tindakan. Pendekatan edukatif yaitu suatu upaya untuk
mendampingi dan memfasilitasi masyarakat dalam menjalani proses pembelajaran yang
berupa proses pemecahan berbagai masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.
      Bidan sebagai provider, mengajak masyarakat berpikir rasional dan meninggalkan
pemikiran-pemikiran yang tidak rasional . pendekatan berorientasi kepada suatu pemikiran
kognitif, melakukan perubahan tingkah laku yaitu perubahan tingkah laku yang tidak rasional
menjadi tingkah laku rasional.
Tujuan dari pendekatan edukatif adalah memberikan informasi memastikan
pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan, serta membuat keputusan yang
ditetapkan berdasarkan informasi yang ada. Bidan membantu masyarakat dalam menggali
nilai dan sikap, serta membuat keputusan mereka sendiri berdasarkan informasi tentang
kesehatan yang disajikan. Masyarakat dibantu untuk menjalani proses pembelajaran melalui
siklus atau spiral pemecahan masalah yang terorganisasi berdasarkan pemikiran logis.
Masyarakat dibantu dalam menjalankan keputusan yang ditetapkan dan mengadopsi
praktek kesehatan baru seperti pada pendidikan  kesehatan sekolah yang memasukkan
perilaku hidup sehat dalam kurikulum sekolah mulai tingkat dasar dengan harapan murid-
murid sekolah akan mempelajari keterampilan hidup sehat sejak dini, tidak hanya
memperoleh pengetahuannya saja.
      Dengan pendekatan edukatif, masyarakat yang mendukung akan memberi arti lebih dari
proses pendidikan, menghargai individu untuk memilih perilaku mereka sendiri dan akan
melihatnya sebagai suatu tanggung jawab. Secara bersama-sama masyarakat akan
mengangkat persoalan – persoalan kesehatan yang dianggap menjadi hal paling baik bagi
mereka.
      Langkah – langkah pendekatan Edukatif :
a.       Pendekatan pada tokoh masyarakat
1.      Nonformal untuk penjagaan lahan
2.      Formal dengan surat resmi
3.      Tatap muka antara provider dengan tokoh masyarakat.
6

4.      Kunjungan rumah untuk menjelaskan maksud dan tujuan pengumpulan data.


5.      Pertemuan provider dan tokoh masyarakat untuk menetapkan suatu kebijakan alternatif
pemecahan masalah dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
6.      Menjalin hubungan sosial yang baik dengan menghadiri upacara-upacara agama,
perkawinan, kematian dsb.

b.      Pendekatan kepada provider


        Diadakan pada waktu pertemuan tingkat kecamatan, tingkat desa/kelurahan, tingkat
dusun / lingkungan.
Langkah – Langkah pengembangan provider
1. Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakat
Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan nasional atau
regional. Bentuk pertemuan perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataan beberapa pejabat yang
berpengaruh.
2. Pendekatan terhadap pelaksanaan dari sector di berbagai tingkat administrasi sampai dengan
tingkat desa.
3. Pengumpulan data oleh sector kecamatan/ desa.
Merupakan pengenalan situasi dan masalah menurut pandangan petugas/provider. Macam data
yang di kumpulkan meliputi data umum, data khusus dan data perilaku.

2.2  PELAYANAN YANG BERIORENTASI PADA KEBUTUHAN MASYARAKAT


Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari
kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha memenuhi
kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber-sumber yang ada di masyarakat
sendiri maupun berasal dari luar secara gotongroyong. Terdiri dari 3 aspek penting meliputi
proses, masyarakat dan memfungsikan masyarakat.
Terdiri dari 3 jenis pendekatan:
1.      Spesicik Content Approach
Yaitu pendekatan perorangan atau kelompok yang merasakan masalah melalui proposal
program kepada instansi yang berwenang.
Contoh : pengasapan pada kasus DBD 

2.      General Content objective approach


Yaitu pendekatan dengan mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam
wadah tertentu.
Contoh : posyandu meliputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dan sebagainya.
7

3.      Proses objective approach


Yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada proses yang dilaksanakan mayarakat sebagai
pengambilan prakarsa kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan.
Contoh: kader

Visi Departemen Kesehatan adalah mencapai masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat,
dengan misi membuat masyarakat sehat melalui beberapa strategi yaitu menggerakkan dan
membudayakan masyarakat hidup sehat, meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas, meningkatnya sistem monitoring dan informasi kesehatan, serta
meningkatkan pembiayaan kesehatan.
      Untuk mencapai misi tersebut seluruh pelayanan kesehatan harus beriorientasi pada
kebutuhan masyarakat, sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu dalam melakukan
pencegahan dan mengatasi berbagai ancaman kesehatan masyarakat seperti kurang gizi,
penyakit menular, dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa, kejadian
bencana dan lain-lain dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong.
      Tujuan dari pelayanan yang beriorientasi pada kebutuhan  masyarakat adalah masyarakat
mampu mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, membuat keputusan
dan pilihan mereka secara mandiri sesuai kepentingan dan nilai mereka. Dalam hal ini bidan
berperan sebagai fasilitator, membantu mengidentifikasi kepedulian masyarakat serta
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan
terjadi perubahan dalam kesehatan menuju ke arah yang lebih baik.

2.3  PERAN SERTA MASYARAKAT


Menurut departemen kesehatan Republik Indonesia (1991) pengertian peran serta masyarakat
adalah sebagai berikut :
1.      Peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan adalah suatu proses dimana individu,
keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta ikut mengambil tanggung jawab atas
kesehatan diri, keluarga dan masyarakat.
2.      Peran serta masyarakat adalah keadaan dimana individu, keluarga maupun masyarakat umum
ikut serta bertanggung jawab terhadap kesehatan diri, keluarga, maupun kesehatan
masyarakat lingkungannya.
3.      Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut.
4.      Sedangkan menurut Notoatmodjo (2007), peran serta masyarakat di bidang kesehatan berarti
keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri
Prinsip peran serta masyarakat adalah mengutamakan masyarakat, berbasis pengetahuan
masyarakat dan melibatkan seluruh anggota masyarakat dengan memperhatikan tipologi
peran serta masyarakat yaitu sebagai berikut :
1.      Mendorong/mempercepat terjadinya perubahan
2.      Mobilisasi diri sendiri
3.      Terlibat dalam suatu tujuan bersama saling mendorong.
8

4.      Terlibat dalam memberikan dukungan.


5.      Terlibat dalam memberikan informasi.
Didalam peran serta, setiap anggota dituntut suatu kontribusi atau sumbangan. Kontribusi
tersebut bukan hanya  terbatas pada dana dan finansial saja tetapi dapat membentuk tenaga
(man), uang (money), benda (material), dan ide (mind).
      Peran serta masyarakat dapat memberikan keuntungan berbagai pihak, baik masyarakat
itu sendiri ataupun pihak penyelenggara pelayanan (provider). Dengan peran serta masyarakat
di bidang kesehatan maka upaya kesehatan yang dilaksanakan benar-benar sesuai dengan
masalah yang dihadapi masyarakat, tidak hanya bertolak dari asumsi provider semata. Upaya
kesehatan bisa diterima dan terjangkau oleh masyarakat baik secara fisik maupun ekonomis,
mampu mengembangkan kemampuan dan sikap positif serta motivasi masyarakat untuk
hidup sehat, sehingga akan tercapai kepuasan masyarakat dalam kesehatan.
Keuntungan bagi provider dengan adanya peran serta masyarakat membantu upaya
perluasan jangkauan pelayananan kesehatan yang dilakukan pemerintah.
Adapun bentuk-bentuk program masyarakat :
1.      Program intensif yaitu pengembangan masyarakat melalui koordinasi dengan dinas terkait/
kerjasama lintas sektoral.
2.      Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat hanya ditugaskan pada salah satu instansi
atau departemen yang bersangkutan saja secara khusus untuk melaksanakan kegiatan tersebut/
kerjasama lintas program.
3.      Program proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha-usaha terbatas di
wilayah tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut.
9

BAB III

PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Pendekatan edukatif adalah suatu pendekatan yang menekankan pada proses berpikir
rasional. Pendekatan ini memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa berpikir dapat
mempengaruhi suatu tindakan. Pendekatan edukatif yaitu suatu upaya untuk mendampingi
dan memfasilitasi masyarakat dalam menjalani proses pembelajaran yang berupa proses
pemecahan berbagai masalah kesehatan yang dihadapi oleh maasyarakat.
Bidan sebagai provider, mengajak masyarakat berpikir rasional dan meninggalkan
pemikiran-pemikiran yang tidak rasional . pendekatan berorientasi kepada suatu pemikiran
kognitif, melakukan perubahan tingkah laku yaitu perubahan tingkah laku yang tidak rasional
menjadi tingkah laku rasional.

3.2  SARAN
Mungkin dalam pembuatan dan penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan kiritik dan saran dari pembaca demi
tercapainya pembuatan makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Karwati, Dkk (2011), Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas),  TIM : Jakarta Timur


Meilani, Niken dkk, (2009). Kebidanan Komunitas. Fitramaya. Yogyakarta.
Syafrudin dan Hamidah. (2009). Kebidanan Komunitas. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai