Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Persalinan Dan BBL

Ridha Nafila 2015301084


Vivi Rahani Parera 2015301096
Yuliatul Siwi Santoso 2015301097
Adaptasi Perubahan Sistem Ginjal Bayi Baru Lahir

Definisi Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi yang berumur 0-28
hari (Bobak, 2005). Perubahan fisiologi pada bayi baru lahir
merupakan suatu proses adaptasi dengan lingkungan luar atau
dikenal dengan kehidupan ekstrauteri. Adaptasi neonatal (bayi baru
lahir) adalah proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan
dalam uterus ke kehidupan luar uterus . Apabila terjadi gangguan
adaptasi maka bayi akan sakit.
Adaptasi Bayi Baru Lahir

Bayi akan mengalami adaptasi sehingga yang semula bersifat bergantung


kemudian menjadi mandiri secara fisiologis karena:

1. Mendapatkan oksigen melalui system sirkulasi permapasannya yang baru


2. Mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup
3. Dapat mengatur suhu tubuh
4. Dapat melawan setiap penyakit dan infeksi.Sebelum diatur oleh tubuh bayi
sendiri, fungsi tersebut dilakukan oleh placenta yang kemudian masuk keperiode
transisi.
5. Periode transisi terjadi segera setelah lahir dan dapat berlangsung hingga 1
bulan atau lebih (untuk beberapa system).
Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi bayi baru lahir

A. Riwayat antepartum ibu dan bayi baru lahir misalnya terpapar zat toksik, sikap
ibu terhadap kehamilannya dan pengalaman pengasuhan bayi.
B. Riwayat intrapartum ibu dan bayi baru lahir,
C. Kapasitas fisiologis bayi baru lahir untuk melakukan transisi dari kehidupan
intra- uterin ke kehidupan ekstrauterin.
D. Kemampuan petugas kesehatan dalam mengkaji dan merespon masalah
dengan tepat pada saat terjadi.
Pengertian Sistem Ginjal

Ginjal adalah organ tubuh yang terletak di bawah tulang rusuk bagian belakang, dan dekat
bagian tengah punggung pada kedua sisi tulang belakang. Ginjal adalah salah satu organ
dengan fungsi vital dalam kehidupan.Ginjal terdiri dari dua bagian, yaitu kiri dan kanan, hal
tersebut menunjukan bahwa ginjal merupakan organ yang sepasang. Ukurannya kira-kira
berkisar 10–12 sentimeter atau sebesar kepalan tangan. Organ ini mengandung sekitar satu
juta nefron, yaitu saringan darah yang sangat kecil. Organ yang relatif kecil ini memiliki
berbagai peranan penting bagi kesehatan tubuh. Ginjal memiliki fungsi lainnya, yaitu:

1. Menyaring dan Membuang Limbah

2. Mengendalikan Keseimbangan Air

3. Mengatur Sel Darah Merah

4. Mengatur Tekanan Darah dan Kadar Garam


Pemeriksaan Ginjal

1. Tes Darah
Tes darah dilakukan untuk mengetahui seberapa optimal bagian-bagian ginjal
dalam menyaring darah. Tes darah juga disebut dengan laju filtrasi glomerulus
(GFR). Di tes ini, darah akan diuji dengan melihat kadar kreatininnya.Kreatinin
adalah produk limbah yang dihasilkan oleh jaringan otot dan dikeluarkan dari
tubuh melalui proses ekskresi. Ketika seseorang ginjalnya tidak berfungsi
dengan baik, maka dia akan sulit untuk mengeluarkan kreatinin dari dalam
darah.
2. Tes Urine
Tes urine dilakukan untuk mengukur kadar albumin (sejenis protein) yang larut
bersama dengan air seni. Jika ginjal dalam keadaaan sehat, maka albumin tidak
akan masuk ke dalam urine. Albumin seharusnya berada di dalam darah, bukan
zat sisa yang harus dikeluarkan melalui urine.
3. Ureteroskopi
Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan endoskopi yang dimasukkan
melalui uretra ke dalam kandung kemih dan ureter. Ureteroskopi
umumnya tidak akan sampai pada ginjal, tetapi dapat membantu
mengetahui kondisi sekitar ureter yang memengaruhi kesehatan ginjal.

4. Biopsi
Dengan menggunakan alat yang dimasukkan untuk mengambil sampel
kecil ginjal. Sampel jaringan ginjal akan melalui pemeriksaan lanjutan
untuk memastikan penyebab gangguan kesehatan pada ginjal.
Pekembangan Sistem Ginjal

Perkembangan dan pertumbuhan saat embrio berusia 7 minggu (sekitar 49


hari), ginjal sudah berada pada tahapan metanefros. Di tahapan ini, bakal
uretra melekat dengan kloaka. Bakal ureter sudah mulai terbentuk, dan sel
glomerulus mencapai tahapan akhir pertumbuhannya. Meski begitu,
percabangan uretrik dan nefronik baru terbentuk saat minggu 32 hingga 36
gestasi. Dengan kata lain, pertumbuhan organ ginjal embrio sudah
mencapai fase akhir, tapi belum sepenuhnya dewasa. Ginjal akan tumbuh
menjadi jaringan yang lebih dewasa di saat setelah kelahiran.
Lanjutan
Pada bulan keempat kehidupan janin, ginjal terbentuk. Di dalam Rahim,
urine sudah terbentuk dan dieksresikan ke dalam cairan amniotic. Beban
kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan meningkat,
mungkin urine akan tampak keruh termasuk berwarna merah muda. Hal ini
disebabkan oleh kadar ureum yang tidak banyak berarti. Janin membuang
toksin dan homestatis cairan/elektrolit melalui plasenta. Setelah lahir ginjal
berperan dalam homeostatis cairan/elektrolit. Lebih dari 90% bayi berkemih
dalam usia 24 jam, dan memproduksi urine 1-2 ml/kg/jam. Pematangan
ginjal berkembang sampai usia gestasi 36 minggu.
Adaptasi Ginjal

1. Layu filtrasi glomerulus secara relatif rendah pada waktu lahir disebabkan oleh
tidak adekuatnya area permukaan kapiler glome.
2. Meskipun keterbatasan ini tidak mengancam bayi baru lahir yang Normal,
tetapi menghambat kapasitas bayi untuk berespons terhadap stresor.
3. Penurunan kemampuan untuk mengekskresikan obat-obatan dan kehilangan
cairan yang berlebihan mengakibatkan asidosis dan ke tidak seimbangkan cairan.
4. Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir
dan dua sampai enam kali sehari pada 1 sampai 2 hari pertama: setelah itu
mereka berkemih 5 sampai 20 kali dalam 24 jam.
5. Urine dapat keruh karena lendir dan garam asam urat, noda kemerahan (debu
batu bata) dapat diamati pada popok karena kristal asam urat.
 
Perubahan Keadaan Sistem Ginjal pada BBL

Ginjal bayi baru lahir memperlihatkan penurunan aliran darah dan ginjal dan
penurunan laju filtrasi glomerolus. Hal ini dapat menimbulkan dengan mudah
retensi  cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus masih belum matang, yang
dapat menyebabkan  kehilangan natrium dalam jumlah besar dan
ketidakseimbangan elektrolit lain. Bayi baru lahir tidak mampu melakukan
pemekatan (konsentrasi) urin, yang mencerminkan pada berat jenis urin yang
rendah.Bayi baru lahir mengekresi sejumlah kecil urin pada 48 jam pertama
kehidupan, sering kali hanya sebanyak 30 – 60 ml.
Lanjutan

Urine bayi encer, berwarna kekuning-kuningan dan tidak berbau. Warna coklat
dapat disebabkan oleh lendir bebas membrane mukosa dan udara asam akan
hilang setelah bayi banyak minum. Garam asam urat dapat menimbulkan warna
merah jambu pada urine, namun hal ini tidak penting. Tingkat filtrasi glomerolus
rendah dan kemampuan reabsorbsi tubular terbatas. Bayi tidak mampu
mengencerkan urine dengan baik saat mendapat asupan cairan, juga tidak dapat
mengantisipasi tingkat larutan yang tinggi rendah dalam darah. Urine dibuang
dengan cara mengosongkan kandung kemih secara reflek. Urine pertama
dibuang saat lahir dan dalam 24 jam , dan Setelah hari keempat bayi seharusnya
sudah BAK 6-8 kali setiap 24 jam.
Keseimbangan Cairan dan Fungsi Ginjal Kadar natrium bayi baru lahir

Keseimbangan Cairan dan Fungsi Ginjal Kadar natrium bayi baru lahir relatif lebih
besar dari pada kalium karena ruangan ekstra seluler yang luas. Ginjal telah
berfungsi tetapi belum sempurna karena nefron masih belom banyak. Laju filtrasi
glomerulus BBL hanyalah 30-50% akibatnya kemampuan mengeluarkan limbah
dari dalam masih kurang.Bayi baru lahir sudah harus buang air kecil dalam 24 jam
pertama jumlah urine sekitar 20-30 mL/Jam dan meningkat sekitar 100-200 Ml/Jam
pada akhir minggu pertama.Bayi yang diberikan susu formula umumnya lebih
sering BAK, tetapi jumlah urin bayi yang diberikan ASI meningkat 3-4 hari setelah
kolostrum sudah tidak produksi lagi.
Kelainan Ginjal pada Bayi dalam Kandungan dan Bayi Baru Lahir

Ginjal memainkan peran penting dalam tubuh. Organ tubuh ini bertindak sebagai
sistem penyaringan tubuh, membantu mengontrol kadar air dan menghilangkan
limbah melalui urin (kencing).Ginjal juga membantu mengatur tekanan darah,
produksi sel darah merah, dan kadar kalsium dan mineral.Tetapi terkadang, ada
beberapa bayi yang dilahirkan dalam kondisi ginjal tidak berkembang dengan baik.
Sehingga, ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Seringkali masalah ini
disebabkan oleh infeksi, trauma, penyakit sistemik hingga adanya penyumbatan
atau refluks urin.Namun, umumnya, kelainan fungsi ginjal pada bayi disebabkan
oleh faktor genetik dan bukan karena apa yang orang tua lakukan atau tidak
lakukan..
.
Kelainan Ginjal pada Bayi dalam Kandungan

1. Penyakit Ginjal Polikistik


Untuk kasus ini, kista mulai berkembang di ginjal bayi yang belum
lahir. Dilansir dari artikel Livestrong.com, ketika mereka tumbuh,
kista dapat merusak jaringan ginjal. Penyakit ginjal ini biasanya
terjadi karena masalah mutasi genetik.
2. Hidronefrosis
Kelainan ginjal pada bayi dalam kandungan selanjutnya adalah hidronefrosis.
Salah satu masalah ginjal bayi yang belum lahir bisa membengkak. 
Pembengkakan ginjal dapat menyebabkan bagian yang seperti corong dari
ginjal membesar. Pelebaran dapat terjadi pada satu atau kedua ginjal.
.
Kelainan Ginjal pada Bayi dalam Kandungan

3. Ginjal Dysplastic Multicystic Janin


Dalam kondisi ini, kista seperti anggur mulai berkembang di ginjal bayi
yang belum lahir. Kelainan ginjal ini terjadi selama perkembangan
ginjal janin.Untuk kasus ini, dokter akan memantau perkembangan
kondisi melalui ultrasonografi prenatal.
Kelainan Ginjal pada Bayi

1. Obstruksi Katup Uretra Posterior


Kelainan fungsi ginjal pada bayi ini berupa penyempitan atau obstruksi uretra yang
hanya memengaruhi anak laki-laki. Kelainan ini dapat di diagnosis sebelum bayi
lahir atau setelah dan dirawat dengan operasi .
 
Kelainan Ginjal pada Bayi

2. Hidronefrosis Janin
Mengenal Beberapa Kelainan Fungsi Ginjal atau Penyakit Ginjal pada
Bayi.Selanjutnya, kelainan ginjal pada bayi yang lainnya adalah
pembesaran salah satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh obstruksi
pada saluran kemih yang berkembang atau suatu kondisi yang disebut
refluks vesikoureteral (VUR) di mana urin mengalir secara abnormal ke
belakang (atau refluks) dari kandung kemih ke ureter .
3. Penyakit Ginjal Polikistik (PKD)
Mengenal Beberapa Kelainan Fungsi Ginjal atau Penyakit Ginjal pada Bayi
Ini adalah kondisi di mana banyak kista berisi cairan berkembang di kedua
ginjal.Kista dapat berkembang biak begitu banyak dan tumbuh begitu besar
sehingga menyebabkan gagal ginjal.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai