Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ASUHAN KEHAMILAN KUNJUNGAN ULANG

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ASUHAN


KEBIDANAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 12

Indah Larasati P3.73.24.1.20.013


Maslahatun P3.73.24.1.20.019
Nadia Alzida Zahra P3.73.24.1.20.024

DOSEN PEMBIMBING:

D4 KEBIDANAN + PROFESI
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas setiap
limpahan rahmat dan karunia-Nya akhirnya kelompok kami mampu
menyelesaikan penulisan Makalah dengan judul “Asuhan Kehamilan Kunjungan
Ulang” ini dengan bentuk maupun isi materinya yang masih amat sederhana.
Mudah-mudahan Makalah ini dapat dipakai untuk salah satu media pembelajaran.
Tentunya pada makalah ini masih dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu kami membutuhkan bagi pembaca supaya
memberikan kritik dan saran demi untuk merevisi makalah ini supaya semakin
tambah baik seterusnya.

Jakarta, 6 Agustus 2021

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I 4

PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan masalah 5
Tujuan 5

BAB II 6

TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Menetapkan Jadwal Kunjungan Ulang Sesuai Dengan Perkembangan Kehamilan 6
B. Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang 7
C. Mengevaluasi Penemuan yang Terjadi serta Aspek - Aspek yang Menonjol Pada Wanita
Hamil 9
D. Mengevaluasi Data Dasar 14
E. Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan 14
F. Pengkajian Data Fokus : Riwayat Dari Pemeriksaan Terakhir 15

STUDI KASUS 16

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL 16


1. Pengkajian 16
a. Data Subyektif 16
b. Data Obyektif 19
2. Analisa 21
3.Perencanaan 21
4. Penatalaksanaan 21
5. Evaluasi 21
6. CATATAN PERKEMBANGAN I 22

BAB IV 24

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 24


4.1 Asuhan yang Diberikan 24

3
DAFTAR PUSTAKA 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyebab masalah tingginya AKI dan AKB di indonesia ada dua yaitu
penyebab langsung dan tidak langsung. Beberapa penyebab tidak langsung
terbagi dalam tiga T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke
tempat rujukan serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan.
Untuk penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya di negara
lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Perdarahan dan infeksi sebagai
penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus
terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh
penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan
infeksi yang kronis. Demikian juga dengan ibu – ibu yang termasuk dalam
lima terlalu yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering, serta
terlalu dekat jaraknya, ini berisiko tinggi terhadap kematian.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai
derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat
menekankan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui
program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan program kesehatan sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga apa yang menjadi
tujuan dapat tercapai. Bidan sebagai suatu sumber daya manusia bidang
kesehatan merupakan ujung tombak atau orang yang berada di garis terdepan
yang berhubungan langsung dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan
peran yang cukup besar ini maka penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa
meningkatkan kompetensinya melalui pemahaman mengenai asuhan
kebidanan mulai dari wanita hamil sampai nifas serta kesehatan bayi.
Berdasarkan hal diatas, maka peranan bidan adalah memberikan
pelayanan asuhan manajemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan
kebidanan yang bermutu tinggi. Seorang ibu hamil membutuhkan informasi

4
tentang kehamilannya, baik itu ibu yang mengandung dan janin yang ada
didalam kandungannya dan asuhan pelayanan yang dilakukan merupakan
prosedur rutin untuk membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada
ibu hamil untuk persiapan persalinan.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian Kunjungan Ulang
2. Mengevaluasi Penemuan Masalah Yang Terjadi Aspek – Aspek Yang
Menonjol Pada Wanita Hamil
3. Mengevaluasi data dasar
4. Mengevaluasi Keefektifan Manajemen/Asuhan
5. Pengkajian data Fokus (Riwayat dari pemeriksaan Akhir)

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Kunjungan Ulang
2. Mengetahui Mengevaluasi Penemuan Masalah Yang Terjadi Aspek –
Aspek Yang Menonjol Pada Wanita Hamil
3. Mengetahui Cara Mengevaluasi data dasar
4. Mengetahui Cara Mengevaluasi Keefektifan Manajemen/Asuhan
5. Mengetahui Cara Pengkajian data Fokus (Riwayat dari pemeriksaan
Akhir)

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Menetapkan Jadwal Kunjungan Ulang Sesuai Dengan Perkembangan


Kehamilan
Bersama-sama dengan ibu hamil bidan melakukan diskusi sehubungan
dengan hasil dan rencana tindakan yang sudah dilakukan, kemudian bidan
menyarankan kepada ibu untuk melakukan rencana kunjungan, jika mengikuti
standar kunjungan bahwa ibu dapat melaksanakan kunjungan minimal 4 kali
selama kehamilannya sehingga jika ibu datang pada kunjungan awal ini pada
trimester pertama, sehingga ibu dijadwalkan kunjungan ulang pada umur
kehamilan trimester kedua satu kali dan trimester kedua 2 kali, jika ibu ingin
melakukan kunjungan ideal maka ibu dianjurkan untuk melakukan kunjungan
setiap bulan pada umur trimester pertama, setelah umur kehamilan 28
minggu, maka ibu datang dua minggu satu kali, dana setelah umur kehamilan
diatas 36 minggu datang seminggu sekali sampai umur kehamilan 40 minggu.
Jika mendapatkan satu atau beberapa tanda bahaya dibawah ini, ibu
diharapkan datang berkunjung walau belum waktunya melakukan kunjungan.
Disamping menentramkan kecemasan pasien dengan memberitahukan
bahwa dokter dan rumah sakit dapat dihubungi sewaktu-waktu tanpa
perjanjian jika merasa khawatir, pasien juga diinformasikan agar segera
memberitahukan dokter atau rumah sakit jika menemukan tanda-tanda berikut
ini pada stadium selama kehamilannya : setiap perdarahan dari vagina,
pengeluaran cairan (yang baunya berbeda dengan bau urin) dari vagina, setiap
rasa yang nyeri yang hebat di daerah perut yang nyata atau nyeri seperti mau
haid, suhu tubuh yang tinggi, demam, menggigil, vomitus yang berlebihan
(sehingga tidak kemasukan makanan), sakit kepala yang hebat di daerah
frontal (dahi), penglihatan yang kabur, urin yang keluar sedikit (selama
beberapa jam), kesulitan atau rasa sakit ketika buang air kecil,
pembengkakkan pada tangan, kaki, dan muka (Farrer, 2001).
1. Nulipara Multipara

6
2. Kunjungan pertama 6-8 minggu
3. Kunjungan kedua dalam 4 minggu setelah kunjungan pertama
4. Kunjungan ketiga 14-16 minggu
5. Kunjungan keempat 24-28 minggu
6. Kunjungan kelima 32 minggu
7. Kunjungan keenam 36 minggu
8. Kunjungan ketujuh 38 minggu
9. Kunjungan kedelapan 40 minggu
10. Kunjungan kesembilan 41 minggu

Menurut WHO minimal ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan 4x: 


1. Trimester 1 : satu kali
2. Trimester 2 : satu kali
3. Trimester 3: dua kali, tetapi jika ibu mengalami gangguan kehamilannya
atau mengalami tanda bahaya dalam kehamilan maka ibu segera
mengunjungi tenaga kesehatan lainnya.

B. Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang


1. Pengertian Kunjungan Ulang
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan
tenaga kesehatan yang kedua dan seterusnya untuk mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai dengan standar antenatal selama 1 periode
kehamilan berlangsung (PWS-KIA).
2. Tujuan
Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksi komplikasi
mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan.
Ada beberapa tujuan kunjungan ulang kehamilan yaitu
a. Mendeteksikan komplikasi-komplikasi.
b. Mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
c. Pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,
mempersiapkan kelahiran, dan kegawatdaruratan. Jadwal kunjungan
ulang sebaiknya :

7
1) Sampai dengan 28 mg usia kehamilan, setiap 4 mg.
2) Antara 28-36 mg usia kehamilan, setiap 2 mg.
3) Antara 36 mg sampai kelahiran, setiap minggu.
Isi kunjungan ulang yang harus dilakukan adalah :
1) Riwayat kehamilan sekarang Gerakan janin Setiap masalah atau
tanda-tanda bahaya keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan,
kekhawatiran-kekhawatiran lain Selama pengambilan riwayat,
bidan tetap membina hubungan saling percaya dengan ibu dan
keluarganya.
2) Pemeriksaan fisik Berat badan Tekanan darah
Pemeriksaan ekstremitas bawah (oedema, refleks tendon,
varicositis dan tanda homan) Pengukuran tinggi fundus uteri
(setelah 12 mg dengan palpasi, setelah 22 mg dengan pita ukuran)
Manuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak (setelah 36 mg)
DJJ (setelah 18 mg)
Penelitian membuktikan bahwa pemeriksaan tekanan darah secara
rutin merupakan cara yang efektif untuk mendeteksi preeklampsia.
Penelitian juga membuktikan bahwa perkembangan bayi dapat
dimonitor dengan menggunakan pengukuran tinggi fundus.
3) Pemeriksaan laboratorium Protein urin Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penapisan rutin protein urin merupakan cara
efektif mendeteksi preeklampsia.
4) Pemeriksaan panggul
Lakukan pelvimetri klinis pada akhir trimester III jika panggul
perlu dievaluasi kembali Lakukan pemeriksaan vagina jika ada
indikasi/ ibu memiliki tanda-tanda kurang bulan.

C. Mengevaluasi Penemuan yang Terjadi serta Aspek - Aspek yang Menonjol


Pada Wanita Hamil
1) Oleh karena telah banyak dilakukan pengkajian mengenai riwayat ibu dan
pemeriksaan lengkap selama kunjungan antenatal pertama, maka
kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi - komplikasi,

8
mempersiapkan kelahiran, kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang
terfokus dan pembelajaran
2) Pada tahap ini bidan menginventarisasi beberapa masalah yang terjadi
beserta aspek - aspek yang menonjol yang membutuhkan penanganan dan
pemberian KIE
a. Meninjau data kunjungan pertama
Sebelum melakukan pemeriksaan, bidan hendaknya meninjau kembali
data pasien pada kunjungan pertama, untuk mendapatkan informasi
tentang :
1) Biodata ibu
2) Usia kehamilan
3) Temuan data yang bermakna:
a) Riwayat obstetri
b) Riwayat perawatan medis
c) Riwayat keluarga
d) Riwayat kehamilan
e) Pemeriksaan fisik awal
f) Pemeriksaan panggul awal
(1) Masalah-masalah yang ditemukan pada kunjungan
sebelumnya, penanganan dan evaluasi efektifitas
pengobatan
(2) Masalah dan kebutuhan, perencanaan dan pelaksanaan
instruksi
(3) Pengobatan spesifik, pengobatan dan diet yang diperlukan
untuk wanita yang bertanggung jawab
(4) Pemeriksaan laboratorium
(5) Hasil normal atau tidak
(6) Perlu pemeriksaan lab atau tidak
(7) Perlu penelitian lebih lanjut atau tidak

9
b. Tujuan
Tujuan dari peninjauan data kunjungan kunjungan pertama adalah agar
bidan dapat menemukan masalah, persoalan dan aspek khusus yang
berhubungan dengan ibu hamil tersebut
c. Pemeriksaan pada kunjungan ulang
1) Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat dasar kunjungan ulang dibuat untuk mendeteksi tiap
gejala atau indikasi keluhan atau ketidaknyamanan yang mungkin
dialami ibu hamil saat kunjungan terakhirnya. Ibu hamil ditanya
tentang hal tersebut:
a) Gerakan janin
b) Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya
(1) Perdarahan
(2) Nyeri kepala
(3) Gangguan penglihatan
(4) Bengkak pada muka dan tangan
(5) Gerakan janin yang berkurang
(6) Nyeri perut yang sangat hebat
c) Keluhan-keluhan yang lazim saat kehamilan
(1) Mual dan muntah
(2) Sakit punggung
(3) Kram kaki
(4) Dan lain-lain
d) Kehawatiran-kehawatiran lainnya
(1) Cemas menghadapi persalinan
(2) Rasa khawatir akan kondisi kandungan/janin

d. Pemeriksaan fisik
Pada tiap kunjungan ulang antenatal pemeriksaan fisik berikut
dilakukan untuk mendeteksi tiap tanda-tanda keluhan ibu dan evaluasi
keadaan janin:

10
1) Janin
a) Denyut jantung janin, normal 120-160 kali permenit apabila
kurang dari 120 x/menit disebut bradikardi, sedangkan lebih
dari 160x/menit disebut tachycardia
b) Ukuran janin
c) Dengan menggunakan Mc Donald untuk mengetahui TFU
dengan pita ukur kemudian dilakukan penghitungan tafsiran
berat janin dengan rumus
d) (TFU dalam cm )-n x 155 grm. Bila kepala diatas atau kepala
spina isciadica maka n = 12. Bila kepala dibawah spina
ischiadica maka n= 11
e) Letak dan persentasi janin
Untuk mengetahui letak dan persentasi janin dapat digunakan
palpasi. Salah satu cara palpasi yang sering digunakan adalah
menurut leopold
Leopold I:

Tujuan : untuk mengetahui bagian apa dari anak yang


terdapat dalam fundus. Sifat kepala ialah keras, bundar dan
melenting. Sifat bokong lunak, kurang bundar dan kurang
melenting. Pada letak lintang fundus uteri kosong (Purwaningsih,
2010).

11
Leopold II :

Tujuan : untuk menentukan batas samping rahim kanan


kiri. Menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil
(Purwaningsih, 2010).

Leopold III :

Tujuan : untuk menentukan bagian terbawah janin dan


bagian bawah janin sudah masuk PAP/ belum (Purwaningsih,
2010).

Leoplod IV :

12
Tujuan : untuk menentukan seberapa bagian bawah janin
masuk PAP. Jika divergen : melampaui lingkaran terbesarnya
sudah masuk PAP (dua tangan tidak bisa dipertemukan) dan bila
konvergen : belum melampaui lingkaran terbesarnya belum masuk
PAP (dua tangan dapat dipertemukan) (Purwaningsih, 2010).
D. Mengevaluasi Data Dasar
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status
kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
keperawatannya terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis
atau profesi kesehatan lainnya. Bidan mengevaluasi data dasar yang
dipertimbangkan dalam menegakkan diagnosis pada kunjungan pertama,
evaluasi tersebut dapat dicermati pada tabel berikut ini:
Data Dasar Pertimbangan untuk
Amenore Diagnosis kehamilan
Tanggal menstruasi terakhir Diagnosis kehamilan
Keluhan yang disampaikan pasien Pemberian konseling
Hasil pemeriksaan fisik: Diagnosis kehamilan

● Kenaikan BB

● Tes urine kehamilan (tes HCG) positif

● Cloasma gravidarum

13
● Perubahan pada payudara

● Linea nigra

● Tanda Chadwick

● Tanda hegar

E. Mengevaluasi Keefektifan Manajemen atau Asuhan


a. Bidan melakukan penilaian mengenai efektifitas asuhan yang sudah
dilaksanakan pada kunjungan sebelumnya.
b. Kegiatan ini bertujuan agar hal yang kurang efektif yang dilakukan
pada asuhan sebelumnya tidak terulang lagi serta memastikan aspek
mana yang efektif agar tetap dipertahankan.
c. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan oleh bidan adalah :
● Menanyakan kembali kepada pasien mengenai apa yang sudah
dilakukan pada kunjungan sebelumnya.
● Melakukan pemeriksaan fisik terutama hal-hal yang berfokus
pada pemantauan kesehatan ibu dan janin.
d. Beberapa hal yang perlu dipertanyakan kepada pasien antara lain
sebagai berikut :
● Kesan pasien secara keseluruhan mengenai proses pemberian
asuhan pada kunjungan sebelumnya.
● Hal-hal yang membuat pasien kurang merasa nyaman.
● Peningkatan pengetahuan pasien mengenai perawatan kehamilan
hasil dari proses KIE yang lalu.
● Berkurangnya ketidaknyamanan yang dirasakan pada kunjungan
yang lalu setelah dilakukan penatalaksanaan.

F. Pengkajian Data Fokus : Riwayat Dari Pemeriksaan Terakhir

● Menanyakan riwayat kehamilan klien dan usia kehamilannya dengan cara


menerapkan prinsip mendengarkan efektif.
● Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak kunjungan terakhirnya.

14
● Keluhan utama, menanyakan keluhan pada klien setelah kunjungan
terakhir.
● Riwayat kesehatan personal, ditanyakan untuk mengetahui karakteristik
personal termasuk hubungan klien dengan orang lain, riwayat pengobatan
termasuk apakah klien mempunyai riwayat penyakit menular/ keturunan.
● Menanyakan gerakan janin dalam 24 jam.
● Nutrisi, tanyakan pada klien jenis, kesukaan, dan pantangan makanan
untuk mengetahui pemenuhan nutrisi selama hamil.
● Eliminasi, tanyakan pada klien perubahan yang terjadi baik BAB maupun
BAK selama hamil.
● Aktivitas dan Latihan, tanyakan apakah ada gangguan ketika beraktivitas
atau tidak.
● Istirahat dan Tidur. tanyakan tentang pola tidur klien dan gangguan tidur
baik pada waktu siang maupun malam hari.
● Membantu ibu dan keluarga merencanakan dan mempersiapkan kelahiran
dan kemungkinan tindakan darurat.

15
BAB III

STUDI KASUS
KUNJUNGAN ULANG ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

1. Kunjungan ulang tanggal 14-10-2017 di Puskesmas Mlati II Sleman


Asuhan kebidanan berkesinambungan diberikan kepada Ny M umur 42 tahun
pada kehamilan trimester III dengan umur kehamilan 32 minggu. Asuhan
kebidanan dilaksanakan pada tanggal 14-10-2017 jam 11.30 WIB.
a. Data Subyektif
1. Biodata
Ny .M umur 42 tahun, pendidikan SMA, pekerjaan IRT, Agama Islam,
Suku/Bangsa Indonesia, nama suami Tn T, umur 45 tahun, pendidikan SMA,
pekerjaan buruh, Agama Islam, Suku/Bangsa Indonesia, beralamat di Sanggrahan
RT.13 RW.13 Desa Tlogoadi, Sleman, Yogyakarta.
2. Kunjungan saat ini : Kunjungan Ulang
a. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin kontrol rutin.
b. Keluhan Utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
3. Riwayat Perkawinan Kawin 1 kali. Dengan suami sekarang 15 tahun.
4. Riwayat Menstruasi :
Menarche umur 13 tahun. Banyaknya 3x ganti pembalut/hari. Siklus ±28 hari.
Lama 7 hari. Sifat darah menstruasi encer, bau amis khan darah, tidak
disminorhea.
5. Riwayat Kehamilan ini
HPHT ibu tanggal 4-3-2017 dan HPL ibu tanggal 11-12-2017. Ibu mengatakan
rutin melakukan ANC di Puskesmas Mlati II. Pada kehamilan trimester pertama
ibu melakukan ANC sebanyak 3 kali, trimester kedua sebanyak 6 kali, dan
trimester ketiga sebanyak 2 kali. Pergerakan janin yang ibu rasakan pertama pada
umur kehamilan 16 minggu, pergerakan janin dalam 12 jam terakhir adalah 15
kali.
a. Keluhan yang dirasakan
Pada Trimester I ibu mengatakan tidak ada keluhan, ibu telah mendapatkan
terapi obat Asam Folat 500 mg 1x1. Pada Trimester II ibu mengatakan tidak

16
ada keluhan. Trimester III ibu mengatakan sering merasakan pegal-pegal,
dan merasa ingin buang air kecil.
b. Imunisasi TT
Ibu sudah melakukan imunisasi TT sebanyak 4x. TT 1 dan TT 2 saat SD.
TT 3 saat menjadi calon pengantin. TT 4 hamil pertama tahun 2004.
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Ibu melahirkan anak pertama tanggal 16 Juli 2004 dengan umur kehamilan 39
minggu. Bayi lahir spontan di RSUD Sleman ditolong oleh bidan, jenis kelamin
perempuan dengan berat bayi lahir 3000 gram tanpa komplikasi. Anak yang kedua
tanggal lahir 29 Januari 2007, jenis kelamin perempuan, BB : 2800gr, PB : 48 cm.
anak yang ke 3, tanggal lahir 1 Juli 2009, BB : 3100 gr, PB : 47 cm , jenis kelamin
laki-laki.
Pada masa nifas anak ke 1 sampai ke 3 ibu mengatakan tidak ada komplikasi, ASI
lancar sehingga ibu dapat memberikan ASI secara eksklusif pada bayi yang
pertama hingga yang ketiga.
7. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB sejak anak pertama sampai
dengan kehamilan yang keempat ini.
8. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita ibu
Ibu mengatakan tidak pernah/ sedang menderita penyakit seperti hepatitis,
HIV, TBC, jantung, asma, hipertensi, dan diabetes.
b. Penyakit sistemik yang pernah/ sedang diderita. keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga tidak pernah/sedang menderita penyakit
hepatitis, HIV, TBC, jantung, asma, hipertensi, dan diabetes.
c. Riwayat keturunan kembar : tidak ada
d. Riwayat alergi : ibu tidak ada alergi makanan
e. Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan selama kehamilan : Ibu dan suami
tidak merokok, minum jamu ataupun minuman beralkohol.
9. Riwayat kebiasaan sehari-hari
a. Makan/minum : Selama hamil ini pola makan ibu turun saat kehamilan
muda dan pada kehamilan masuk trimester ke III ini, nafsu makan
bertambah, makan 3x sehari lebih banyak nasi, sayur, lauk, buah kadang-
kadang. Minum air putih 8-9 gelas sedang/ hari. Ibu terkadang minum teh 1
gelas.

17
b. Eliminasi : Frekuensi BAB satu kali sehari. Bau khas feses dan warna
kuning kecoklatan. Tidak ada keluhan saat ibu BAB. Frekuensi BAK ibu ±
5-6 x sehari, bau khas urine, warna kuning jernih. Tidak ada keluhan saat
BAK.
c. Pola tidur ibu biasa tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 8-9 jam.
d. Aktivitas, Ibu mengatakan aktivitas sehari-harinya menyapu, memasak,
mengepel, dan mencuci (kegiatan ibu rumah tangga).
e. Pola seksual, Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat berhubungan
seksual. Ibu melakukan hubungan seksual dengan suaminya 1 kali dalam
seminggu.
f. Personal hygiene, Ibu biasa mandi 2x/hari dan membersihkan alat
kelaminnya saat mandi, setelah BAB, dan setelah BAK. Ibu mengganti
pakaian dalam setelah mandi dan jika terasa lembab. Celana dalam yang
digunakan ibu berbahan katun.
10. Keadaan Psiko Sosio Spiritual
Ibu mengatakan sangat menginginkan kehamilan ini karena ini setelah 7 tahun,
kehamilan keduanya dengan suami kedua (duda). Pengetahuan ibu mengenai
masa kehamilan, persiapan persalinan, perawatan bayi, dan masa nifas sudah
cukup baik berdasarkan pengalaman kehamilan dan persalinan lalu, namun ibu
mengatakan sedikit merasakan takut menjelang persalinan karena ibu sudah lupa
bagaimana rasanya mengingat jarak kehamilan dan persalinan terakhir cukup lama
+8 tahun. Ibu mengatakan bahwa dirinya sedang hamil 31+1 minggu, ibu sudah
mengetahui apabila gerakan janin dalam waktu 12 jam kurang dari 10x segera ke
tenaga kesehatan. Keluarga dan suami sangat senang dengan kehamilan
ditunjukan dengan pemberian dukungan dan perhatian kepada ibu selama hamil
ini.
11. Persiapan persalinan
Ibu dan suami sudah mempersiapkan rencana persalinan di Puskesmas Mlati II
dengan penolong bidan, suami sebagai pendamping selama persalinan, persiapan
pendonor darah adalah orangtua, kakak dan suami. Biaya persalinan ibu
menggunakan Kartu BPJS. Transportasi menuju Puskesmas Mlati II
menggunakan motor.

18
b. Data Objektif
Pada pemeriksaan diperoleh data keadaan baik, tanda vital : keadaan umum
baik, kesadaran composmentis, tanda vital TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/mnt,
Respirasi 22x/mnt, suhu badan 36,2°C. Tanda vital ibu dalam batas normal, BB
sebelum hamil 47 kg, BB sekarang 50kg, TB 152 cm, IMT : 47/152 = 20,34g,
LILA 24 cm, kepala bentuk simetris, rambutnya bersih, di mulut ada caries
gigi, bibir lembab, tidak pucat, mata konjungtiva merah muda, sklera putih.
Leher tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena jugularis,
Dada,payudara simetris, puting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi,
colustrum sudah keluar. Abdomen tidak ada striae gravidarum, terdapat lines
nigra, tidak ada bekas luka.
Hasil pemeriksaan leopold diperoleh data, Leopold I TFU pertengahan pusat
dan px. Pada fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong). Leopold II
perut bagian kanan teraba teraba datar, keras, memanjang seperti papan
(punggung janin) bagian kiri teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).
Leopold III pada Segmen Bawah Rahim (SBR) teraba bagian keras, melenting,
bulat, masih dapat digoyangkan (kepala janin). Leopold IV posisi tangan
pemeriksa convergen (belum masuk panggul).
TFU McDonald 30cm, TBJ berdasarkan TFU (28-12) x 155 = TBJ 2790gr.
Auskultasi DJJ punctum maksimum kanan bawah pusat, frekuensi 142 kali per
menit, irama teratur. Ekstremitas tidak ada odema, refleks patella positif.
c. Analisis
Ny. M usia 42 tahun G4P3Ab0Ah3 hamil 32 minggu dengan faktor
risiko usia ibu >42 tahun dan jarak kehamilan 8 tahun, janin hidup, tunggal,
intrauterine, punggung kanan, presentasi kepala dengan keadaan normal.
d. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
Kondisi ibu dan bayinya dalam keadaan baik, ibu merasakan senang.
2. Menanyaakan keluhan yang dirasakan
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
3. Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan abdomen

19
Ibu sudah mengerti bahwa posisi janinnya saat ini sudah menetap dengan
posisi bokong berada diatas dan kepala berada dibawah, kepala janin
belum masuk panggul serta hasil pemeriksaan denyut jantung janin normal
yaitu 142/menit.
4. Memberikan KIE pada ibu tentang ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester ke III ini
Ibu paham dengan kondisinya, saat ini merupakan hal yang normal
dialami ibu pada usia kehamilan yang sudah masuk trimester III.
5. Memberikan KIE pada ibu mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi selama
hamil.
Ibu paham dan bersedia untuk lebih memperhatikan asupan makanan
sesuai dengan anjuran bidan.
6. Memberikan Kalk 500 mg XIV 1x1 dan Hemafort 300 mg masing-masing
1x1
Ibu bersedia minum sesuai anjuran bidan
7. Memberitahu ibu tanda bahaya saat kehamilan yaitu terjadi perdarahan,
ketuban pecah, kaki dan tangan bengkak dengan disertai pandangan mata
kabur, jika ada tanda-tanda tersebut menganjurkan ibu untuk segera
ketempat pelayanan kesehatan.
Ibu memberikan respon positif, ditandai dengan ibu bisa mengulang
kembali.
8. Menganjurkan ibu untuk datang berkunjung ulang 2 minggu lagi pada
tanggal 27 Oktober 2017
Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang sesuai tanggal yang telah
ditentukan.

20
2. Kunjungan Ulang, Tanggal 28 Oktober 2017 di Puskesmas Mlati II
Sleman
Data subyektif
Ibu menyatakan tidak ada keluhan
Data obyektif
Keadaan umum ibu baik, dengan kesadaran compos mentis. Tanda-tanda
vital TD :100/70 mmHg, BB : 52kg.
Leopold I TFU setinggi px (bokong). Leopold II punggung kanan.
Leopold III presentasi kepala. Leopold IV belum masuk panggul. TFU Mc
Donals, 28cm, Rumus = (28-12) x 155 = TBJ : 2480. Auskultasi DJJ 144
kali per menit, puktum maksimum kanan bawah.
Analisa
Ny. M umur 42 tahun G4P3Ab0Ah3.umur kehamilan 34 minggu dengan
risiko usia > 42 tahun, janin hidup, tunggal, intrauterine, punggung kanan,
presentasi kepala dengan keadaan normal.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Ibu sudah
mengetahui pemeriksaan
2. Memberikan KIE tentang gizi seimbang. Ibu sudah mengerti
3. Memberi KIE tentang istirahat yang cukup. Ibu mengerti
4. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada
keluhan. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada
keluhan.

21
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Konsep Asuhan Kebidanan


Dalam memberikan asuhan kebidanan dilakukan pengkajian berupa data
subjektif dan objektif sehingga didapatkan data yang tepat, akurat, dan lengkap.
Setelah itu dirumuskan diagnosa dan masalah kebidanan sesuai dengan kondisi
klien sehingga diketahui perencanaan dan implementasi kebidanan sesuai dengan
kasus. Evaluasi dilakukan setiap selesai memberikan asuhan kebidanan untuk
mengetahui keefektifan asuhan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan Kepmenkes
No. 938/Menkes/SKMI/2007. Pemberian asuhan kebidanan kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir/neonatus dan KB dilakukan sesuai dengan
standar kompetensi bidan dalam Kepmenkes No. 369 tahun 2007 yaitu standar
kompetensi 2 sampai 6.
B. Asuhan Kehamilan
Pengkajian dan pemeriksaan pertama, dilakukan pada tanggal 14 Oktober
2017, berdasarkan anamnesa pada Ny.M yaitu mempunyai faktor risiko usia >42
tahun. Ny.M termasuk dalam faktor risiko kelompok 1, hal tersebut sesuai dengan
Rochjati (2011) yaitu terdapat 10 faktor risiko meliputi: 7 terlalu dan 3 pernah,
Ny.M termasuk dalam terlalu tua hamil karena usia >42 tahun dan faktor risiko
yang terjadi yaitu KPD, tetapi hal ini tidak sesuai dengan teori Rochjati (2011)
karena ibu tidak mengalami komplikasi seperti KPD.
Ibu mengatakan sering BAK dan mengganggu tidurnya pada malam hari.
Keluhan yang dirasakan ibu pada trimester III adalah fisiologis, hal ini sesuai
dengan teori Varney (2006) yaitu frekuensi berkemih terjadi karena presentasi
makin menurun kepala janin masuk ke dalam panggul dan menekan kandung
kemih. Penatalaksanaan pada ibu yaitu memberikan KIE tentang
ketidaknyamanan trimester III dan cara mengatasinya ibu memperbanyak minum
pada siang hari kemudian sebelum tidur usahakan BAK terlebih dahulu.
Penatalaksanaan ibu sesuai dengan teori Varney, et. al., (2006) menyebutkan
penatalaksanaan ketidaknyamanan trimester III dan cara mengatasinya ibu

22
memperbanyak minum pada siang, hari kemudian sebelum tidur usahakan BAK
terlebih dahulu.
Pada tanggal 28 Oktober 2017, jam 09.30 WIB Ibu melakukan kunjungan
ulang pada umur kehamilan 36 minggu ibu merasakan kenceng-kenceng tetapi
hanya sebentar dan kadang tidak ada kenceng-kenceng. Keluhan Ibu ini sesuai
dengan ketidaknyamanan ibu trimester III menurut teori Varney (2006) yaitu
adanya peregangan sel-sel otot uterus, kontraksi tidak seirama dan menimbulkan
nyeri. Penatalaksanaan keluhan ibu yaitu memberikan KIE tanda-tanda persalinan,
hal ini sesuai dengan teori Varney, et al (2007) salah satu tanda persalinan yaitu
terjadi braxton his yang akan semakin teratur menjelang persalinan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Mufdillah. 2017. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha


Medika

Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan.


Jakarta: TIM

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta :


Salemba Medika

Vicky C. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC, 2006.

Yulizawati, dr. Detty Iryani, dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Padang: CV. Rumahkayu Pustaka Utama

24

Anda mungkin juga menyukai