Anda di halaman 1dari 8

KOMPETENSI BIDAN DI INDONESIA

Disusun oleh : Kelompok 3

Kelas: 1B

1. Sari Ramadhani

2. Serlianti

3. Yuliadamayanti

4. A.Eka Kumala Dewi

Akedemi kebidanan bataritoja watampone


Tahun ajaran 2020/2021

A. KOMPETENSI BIDAN DI INDONESIA

Kompetensi adalah pengetahuan yang dilandasi oleh


pengetahuan,keterampilan,dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam
melaksanakan prkatik kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehata,secara
aman,dan tanggung jawab sesuai dengan standar dengan syarat untuk dianggap mampu
oleh masyarakat (PP IBI,2004).

Kompetensi menurut undang-undang No.36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan


adalah kemampuan yang dimiliki seseorang tenaga kesehatan berdasarkan ilmu
pengetahuan,keterampilan dan sikap profesional untuk dapat menjalankan praktik.

Pengertian kompetensi bidan menurut Robbin (dalam jannah,2016) adalah


kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam
suatau pekerjaa,dimana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor yaiti kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik.

Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan,yang


telah diakui oleh negara tempat ia tinggal dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/atau memiliki izin formal
untuk praktik.

Kompetensi bidan adalah kemampuan dan karakteristik meliputi tiga aspek yaitu
pengetahuan,keterampilan,dan perilaku yang dimiliki seorang bidan untum melaksanakan
tugas-tugasnya sesuai standar kompetensi profesi bidan yang mencakup sembilan
kompetensi tertuang pada kementerian kesehatan Republik indonesia Nomor :
369lMenkes/SK/111/2007 tentang standar profesi bidan.

B. STANDAR KOMPETENSI BIDAN INDONESIA

1. Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu-ilmu


sosial, kesehatan masyarakat, dan etika yang membentuk dasar dari asuhan yang
bermutu tinggi sesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir, dan
keluarganya.

2. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan yang


tanggap terhadap budaya, dan memberikan pelayanan yang menyeluruh di
masyarakat rangka untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat,
perencanaan kehamilan, dan kesiapan untuk menjadi orang tua.

3. Bidan menberikan asuhun antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan


kesehatan ibu kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan, dan rujukan.

4. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap tehadap budaya setempat
selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani
situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan
bayi baru lahir.

5. Bidan dapat memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi serta tanggap terhadap budaya setempat.

6. Bidan memberikan asuhan yang bermutu tingi dan komprehensif pada bayi baru
lahir (BBL) sehat sampai usia I bulan.

7. Bidan memberikan asuhan yang brmutu tinggi dan komprehensif pada bayi dan
balita sehat.

8. asuhan yang brmutu tinggi dan komprehensif pada keluarga dan kelompok.

9. Bidan mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita ibu dengan ganguan
sistem reproduksi.

Kompetensi Bidan terdiri dan 7 (tujuh) area kompetensi meliputi:

(1) Etik legal dan keselamatan klien.


(2) Komunikasi efektif,
(3) Pengembangan diri dan profesionalisme,
(4) Landasan ilmiah praktik kebidanan,
(5) Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan,
(6) Promosi kesehatan dan konseling, dan
(7) Manajemen dan kepemimpinan.

Kompetensi Bidan menjadi dasar memberikan pelayanan kebidanan secara


komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien, dalam
bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.

KOMPONEN KOMPETENSI:

1) Area Etik Legal dan Keselamatan Klien


a. Memiliki perilaku profesional.
b. Mematuhi aspek etik-legal dalam praktik kebidanan.
c. Menghargai hak dan privasi perempuan serta keluarganya.
d. Menjaga keselamatan klien dalam praktik kebidanan

2) Area Komunikasi Efektif


a. Berkomunikasi dengan perempuan dan anggota keluarganya
b. Berkomunikasi dengan masyarakat.
c. Berkomunikasi dengan rekan sejawat.
d. Berkomunikasi dengan profesi lain/tim kesehatan lain..
e. Berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders).
3) Area Pengembangan Diri dan Profesionalisme
a. Bersikap mawas diri.
b. Melakukan pengembangan diri sebagai bidan profesional.
c. Menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
menunjang praktik kebidanan dalam rangka pencapaian kualitas kesehatan
perempuan, keluarga, dan masyarakat.

4) Area Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan


a. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan asuhan yang
berkualitas dan tanggap budaya sesuai ruang lingkup asuhan:
1) Bayi Baru Lahir (Neonatus).
2) Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
3) Remaja
4) Masa Sebelum Hamil.
5) Masa Kehamilan.
6) Masa Persalinan.
7) Masa Pasca Keguguran.
8) Masa Nifas.
9) Masa Antara
10) Masa Klimakterium.
11) Pelayanan Keluarga Berencana
12) Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Perempuan
b. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan penanganan situasi
kegawatdaruratan dan sistem rujukan.
c. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat melakukan Keterampilan
Dasar Praktik Klinis Kebidanan.

5) Area Keterampilan Klinis Dalam Praktik Kebidanan


a. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada bayi
baru lahir (nconatus), kondisi gawat darurat, dan rujukan
b. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada
bayi, balita dan anak pra sekolah, kondisi gawat darurat, dan rujukan.
c. Kemampuan memberikan pelayanan tanggap budaya dalam upaya promosi kesehatan
reproduksi pada remaja perempuan
d. Kemampuan memberikan pelayanan tanggap budaya dalam upaya promosi kesehatan
reproduksi pada masa sebelum hamil.
e. Memiliki ketrampilan untuk memberikan pelayanan ANC komprehensif untuk
memaksimalkan, kesehatan Ibu hamil dan janin serta asuhan kegawatdaruratan dan
rujukan.
f. Kemampuan melaksanakan aSuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada ibu
bersalin, kondisi gawat darurat dan rujukan.
g. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada
pasca keguguran, kondisi gawat darurat dan rujukan
h. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada ibu
nifas, kondisi gawat darurat dan rujukan.
i. Kemampuan melaksanakan asu kebidanan komprehensif dan berkualitas pada masa
antara.
j. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada
masa klimakterium.
k. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada
pelayanan Keluarga Berencana
l. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan berkualitas pada
pelayanan kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan.
m. Kemampuan melaksanakan keterampilan dasar praktik klinis kebidanan.

6) Area Promosi Kesehatan dan Konseling


a. Memiliki kemampuan merancang kegiatan promosi kesehatan reproduksi pada
perempuan, keluarga, dan masyarakat.
b. Memiliki kemampuan mengorganisir dan melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
reproduksi dan seksualitas perempuan.
c. Memiliki kemampuan mengembangkan program KIE dan konseling kesehatan
reproduksi dan seksualitas perempuan.

7)Area Manajemen dan Kepemimpinan


a. Memiliki pengetahuan tentang konsep kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya
kebidanan.
b. Memiliki kemampuan melakukan analisis faktor yang mempengaruhi kebijakan dan
strategi pelayanan kebidanan pada perempuan, bayi, dan anak
c. Mampu menjadi role model dan agen perubahan di masyarakat khususnya dalam
kesehatan reproduksi perempuan dan anak.
d. Memiliki kemampuan menjalin jejaring lintas program dan lintas sektor.
e. Mampu menerapkan Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPETENSI BIDAN

Prastiwi dan mufdillah(2009) mengatajan bahwa keterampilan pencapaian


kompetensi bidan atas hasil evaluasi kompetensi setelah melalui proses pembelajaran
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sebagai berikut:

a. Faktor internal meliputi kesiapan diri, kesehatan fisik dan psikis yang meliputi
perasaan cemas, gembira, murung, rasa benci, rasa takut, dan lain sebagainya.

b. Faktor eksternal meliputi adanya pembekalan pra ujian, peran penguji, peran
instrument, dukungan teman, dukungan dosen dan pengalaman pada saat proses
pembalajaran

Selaras dengan Slameto (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil evaluasi


pembelajaran adalah faktor internal dan faktor Eksternal

a. Faktor Internal

1) Jasmaniah: kesehatan, cacat tubuh

2) Psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan,


kecemasan.
b. Faktor Eksternal

1) Keluarga cara orang tua mendidik relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,latar belakang
kebudayaan

2) Sekolah metode mengajar kurikulum relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran
di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar tugas rumah.

3) Masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,


bentuk kehidupan masyarakat

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


kompetensi bidan adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
jasmaniah dan psikologis, jasmaniah berkaitan dengan kondisi fisik dan psikologi
berkaitan dengan kondisi psikis seperti intelegensi perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan, kecemasan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
memberikan dukungan ekternal seperti pembekalan pra ujian, peran penguji, peran
instrument dan dukungan dari lingkungan seperti keluarga, dosen, teman serta masyarakat

D. ASPEK-ASPEK KOMPETENSI BIDAN

Jannah (2016) mengatakan kompetensi bidan meliputi tiga aspek yaitu aspek
pengetahuan (knewledge), keterampilan (skill), dan perilaku (attitide) yang harus
seimbang karena pendidikan bidan merupakan pendidikan akademik professional.
Evaluasi terhadap kompetensi bidan harus mencangkup tiga aspek tersebut. Evaluasi
pengetahuan merupakan evaluasi kognitif yang mencangkup pemahaman dan
keterampilan atau psikomotor. Evaluasi perilaku meliputi kualitas personal dan perilaku
tentang kebidanan, perilaku terhadap klien dan rekan sejawatnya.

Bloom dalam Sudjana, 2002), mengatakan bahwa hasil evaluasi terbagi menjadi tiga
ranah yaitu ranah kognitif ranah psikomotorik dan ranah afektif

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,
partisipasi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak yang
terbagi dalam enam aspek yaitu gerak reflek keterampilan gerakan dasar, kemampuan
membedakan secara visual ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan kompleks dan
keterampilankomunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/307004099/9-Standar-Kompetensi-Bidan-Indonesia

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id

https://www.ibi.or.id/download/?id=D20200724001&lang=id

https://rhennynouvizani.wordpress.com/2012/11/25/kompetensi-bidan-di-indonesia/
https://scholar.google.co.id/scholar?
start=20&q=kompetensi+bidan+di+indonesia&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p
%3DjZG-5xs7xP8J

Perlindungan hukum praktik klinik kebidanan, Hetty penggantian, S.ST.,M.H, Desember


2018

Anda mungkin juga menyukai