MODEL MODEL
ASUHAN KEBIDANAN
Disusun oleh :
1.Enri Erniawati
( 05610089 )
2.Ika Meita H
( 05610093)
3.Muria Andansari
( 05610096 )
4.Retno Palupi YS
( 05610105 )
( 05610135 )
7.Inda Wahrina
( 05610136 )
8.Sripina Ulandari
( 05610160 )
9.Tri Riwayati N
( 05610164)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Model Model Asuhan
Kebidanan.
Kami menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Rahajeng SNR, S.SiT selaku dosen mata kuliah konsep kebidanan.
2. Semua anggota kelompok 4
3. Semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami buat ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan dimasa mendatang.
KONSEP KEBIDANAN
A.
Pengertian
Konsep
Model
Fisikal model sebagai contoh model suatu rancangan dan latihan yang
didemonstrasikan yang diambil sebagai kenyataan.
Kesehatan
Lingkunga
n
Kebidanan
Pengetahuan Bidan
Skema : Konsep Sentral Pelayanan Kebidanan
C.
Kcgunaan Model
1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (kongkrit maupun abstrak) dengan
mengartikan persamaannya seperti struktur, gambar, diagram, dan rumus.
Model tidak seperti teori. tidak memfokuskan pada hubungan antara dua
fenomena tapi lebih mengaruh pada struktur dan fungsi Sebuah model pada
dasarnya analogi atau gambar simbolik sebuah ide (Wilson, 1985)
2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan
ilmu-ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam
proses sosial (Galt dan Smith, 1976).
3. Menggambarkan sebuah keyataan, gambaran abstrak sehingga banyak
digunakan oleh disiplin ilmu lain lembaga parameter garis besar praktek
(Bonnet, 1984)
Model kebidanan dapat digunakan untuk :
1. Menyatukan data secara lengkap
a. Tidakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pimpinan
b. Dalam pendidikan untuk mengorganisir program belajar.
c. Untuk komunikasi bidan klien dan pimpinan
2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan, dan kebutuhan
untuk :
a. Membangkan profesi
b. Mendidik siswa bidan
c. Komunikasi dengan klien dan pimpinan
D.
Reductionist
Mind-body
separation
The unusual as
interesting
Separation of man from
the environment
Mechanistic/Bio/Engi
neering undurstanding
of the Body
MEDICAL MODEL
CONSEQUENCES FOR PRACTICE
Health achieved bi
medical interventions
Restricted
information to
patient
Reductionist
carer specialities
High technology
medicine has grater
prestige
Doctors in
control
Passave
patient role
c. Partisipasi masyarakat
d. Kerjasama yang baik pemerintah dengan sektor lain yang terkait
e. Primary Health Care (PHC) adalah dasar pelayanan utama dan sitem
pelayanan kesehatan.
PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang didasarkan pada praktek.
ilmu pengetahuan yang logis dan metode sosial yang tepat serta
teknologi universal yang dapat diperoleh oleh indIvidu dami keluarga
dalam komunints melalui partisipasi dan merupakan suatu value dalam
masyarakat dan negara yang mampu menjaga setiap langkah
perkembangan berdasarkan kepercayaan dan ketentuannya. Bentuk ini
merupakan bagian integral antara sistem kesehatan negara dimana
berfungsi sentral, fokus utama dan kehidupami sosial secara menyeluruh
dan perkembangan ekonomi dalam masyarakat.
Dari metode HFA Dan devinisi PHC terdapat lima konsep (WHO, 1998)
a. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi Universal penyedia
asuhan birdasarkan kebutuhan.
b. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilatif dimana pelayanan
dapat memenuhi segala macam tipe-tipe kebutuhan yang berbeda harus
disediakan dalam satu kesatuan (semua pelayanan dalam satu tempat).
c. Pelayan harus efektif dapat diterima oleh norma, dapat menghasilkan dan
diatur, yaitu pe!ayanan harus dapat memenuhi kebutuhan yang dapat
diterirna oleh masyarakat dan pelayanan harus (dimonitor dan diatur secara
efektif.
d. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan, penentuan pemonitoran
pelayanan, yaitu perantuan asuhan kesehatn merupakan tanggung jawab
semun komunitas dan kesehatan dipandang sebagai faktor yang berperan
untuk pengembangan seluruh lapisan masyarakat.
e. Kolaborasi antar sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan
kesehatan tidak dapat bergantung pada pelayanan kesehatan saja, tetapi
Prevertion of
endemie
disease
Provision of essential
drugs
Immunisation
Supply of safe
water and sanitation
The Childbearing
Woman, her family
and community
Community Participation
health
Equity in health care
provision
Promotion of food
supply and nutrition
Inter-sectoral
collaboration
Effective, culturally
Acceptable, affordable&
manageable service
Integration of promotive
preventi
Underlying Concepts
Participation of woman
in development of
childbirth service
Individualised care
of Birth
Male perspective
Male-Centeres
Woman = Object
Male body = norm
Classifying, separating approach
Mind is above, separate from body
Body = Machine
Female body = defective machine
Female reproductive process is dysfunctional
Pregnancy and birth inherently pathological
Doctor = technician
Hospital = factory
Baby = product
Baby grows itself through mechanical processes
Birth
Female perspective
Female centered
Woman Subject
Female body = Norm
Holistic, integrating approach
Mind and body are one
Body = Organism
Female body = health organism
Female reprodutive processes normal healty
Pregnancy anda birth inheretly healthy
Midwife = nurturer
Home = nurturing ecvironment
Mother/baby inseparable unit
Intimate connection between growth of baby and
state of mother
Baby and mother are one
Safety and emotional needs of mother and baby
empathy,caring
Health of baby insured trough physical and
experience is important
Labors can be short or can take several days
Labor cab stop and start, follow its own rhythms
of speeding up and
slowing down
Facilitation proper food, effetive positioning,
support) is appropriate, medical intervension
of Birth
Environment ambience is not relevant
Birth
usually inappropriate
Environmental ambiece is the key to
safe birth
Woman doing what she feels like movement,
unacceptable
Ananlgesia and anesthesia for pain during labor
Latrogenic )doctos-caused) pain is acceptable
woman
Vaginal birth after cesarean (VBAC) low risk,
normal
Midwifery techniques for unusual presentations
society
Obstetrician = supervisor/manager/skilled
life
Midwife = skillfull guide
technician
The doctor controls
Responsibility is the doctors
The docotr delivers the baby
Konsep bidan dalam asuhan kebidanan meliputi itu sendiri, mitra atau
keluarga, budaya / subkultur bidan tersebut dan wewenang professional
bidan
Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa
hormat, timbal balik dan saling percaya, bidan boleh mempertanyakan
masalah medis atau perlindungan hukum untuk wanita untuk alasan
apapun, jika wanita tersebut tidak mampu berbicara atas namanya
sendiri.
E.
Rosemary Methuen
Merupakan aplikasi dan Oream dan Henderson, model terhadap asuhar
kebidanan, dimana dalam system perawatan ada 5 metode pemberian
bantuan, yaitu :
a. Mengerjakan untuk klien
b. Membimbing klien
c. Mendukung klien
d. Menyediakan Iingkungan yang mendukung kemampuan klien untuk
rnemenuhi kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang
e. Mengajarkan klien
Peran bidan adalah mengidentifikasi, masailah klien dan melakukan suatu
untuk mernbantu kilen untuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat dan
model ini menurut Methuen adalah sebagai bukti prakiek pengkajian
kebidanan yang tidak didasarkan pada kerangka kerja dan tradisi
manapun. Sebagai dasarnyn adalah kesehalan bukan kesakitan sehingga
asuhan yang dibenikan efektif bagi ibu dan untuk memberikan kebebasan
pada bidan untuk melakukan asuhan.
3.
kekuatan
adalah
kemampuan
sistim
klien
untuk
F.
Education and
Counselling as part
of care
Family
Centred care
Consumer
advocacy
Time
Empathy
Midwifes
Actions informed
by
Process of care
Empowerment, lateral relationship
And empathy
Care experienced
By
women
Empowerment
Non- interventionist
care
Flexibility
In care
Participative Lateral
care
Relationships
Nonintervention
care
Empowerment
Lateral
Relationship
ParticipativeFlexyibility
care
In care
Contributory
Factors
Low self-image
In relation
feeding
Perceptions of
family support
at
Social class
3m. 4. 5
1
6
and
52
52
Choice of
after birth
Bottle-feeding
Anxiety score
Last of
Sleep
hospital
Contlieting
advice
Mothers rating of
Babys progress
Mothers self-confidence
Mothers self image
In feeding in first 7
Fed baby
Wathin 1 hour
of bith
Positive
Feeling after
bith
Individual
Care planning
Mental
lensium
Giving up
work
Life-events
Providing flexible
Supportive environment
Uniqueries of
Each woman
Relationship of
trust
th
4 stage of
labout
Changing PN
ward routines
Coordinated
care
2. Australia
bidan
dalam
berbagi
pengalaman
tentaag
proses
DAFTAR PUSTAKA