Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MODEL MODEL
ASUHAN KEBIDANAN

Disusun oleh :
1.Enri Erniawati

( 05610089 )

2.Ika Meita H

( 05610093)

3.Muria Andansari

( 05610096 )

4.Retno Palupi YS

( 05610105 )

5.Dian Samtyaningsih ( 05610119 )


6.Ike Rhima Wulan

( 05610135 )

7.Inda Wahrina

( 05610136 )

8.Sripina Ulandari

( 05610160 )

9.Tri Riwayati N

( 05610164)

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Model Model Asuhan
Kebidanan.
Kami menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Rahajeng SNR, S.SiT selaku dosen mata kuliah konsep kebidanan.
2. Semua anggota kelompok 4
3. Semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan
Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami buat ini masih terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan dimasa mendatang.

Kediri, 27 Oktober 2008


Penulis

KONSEP KEBIDANAN

A.

Pengertian
Konsep

: Imajinasi mental yang membantu mengatur kenyataan dan


kata kata yang mana memungkinkan kita melakukan
aktivitas sehari hari dalam keadaan yang teratur.

Model

: Contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu

Model Kebidanan: Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan


kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan.
Konseptual Model :
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin
2. Pada dasarnya sama dengnn pengertian konsep karangka kerja, sistem dan
skema. Menunjuk pada ide global tentang individu, kelompok. situasi dan
kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya ber
kembang dari wawasan intuitif, keilmuan dan seringkali disimpulkan dalam
karangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawet, 1992), sehingga
konseptual, model memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari
suatu disiplin ilmu
3. Model memberi karangka untuk memahami dan mengembangkan praktek
untuk membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentiflkasi
pertanyaan yang harus di jawab dalam peneletian. Konsep model di
tunjukan dengan cara yaitu mental model, fisikal model dan simbolik
(Lancaste measter, 1992)

Mental model digambarkan dengan bahasa yang dapat mengidentiflkasi suatu


hubungan :
a.

Fisikal model sebagai contoh model suatu rancangan dan latihan yang
didemonstrasikan yang diambil sebagai kenyataan.

b. Simbolik model berupa diagram formula atau rurnus-rumus atau gambaran


lain.
B.

Konseptual Model Kebidanan

Dalarn kebidanan akan memberikan suatu gambaran tentang pelayanan dalam


praktek kebidanan dan memberi jawaban atas pertanyaan apa yang merupakan
praktek kebidanan
Model dalam kebidanan berdasarkan pada 4 (empat) elemen
1. Orang (wanita, ibu, pasangan dan orang lain)
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Kebidanan
Wanita

Kesehatan

Lingkunga
n

Kebidanan

Pengetahuan Bidan
Skema : Konsep Sentral Pelayanan Kebidanan
C.

Kcgunaan Model
1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (kongkrit maupun abstrak) dengan
mengartikan persamaannya seperti struktur, gambar, diagram, dan rumus.
Model tidak seperti teori. tidak memfokuskan pada hubungan antara dua

fenomena tapi lebih mengaruh pada struktur dan fungsi Sebuah model pada
dasarnya analogi atau gambar simbolik sebuah ide (Wilson, 1985)
2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan
ilmu-ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam
proses sosial (Galt dan Smith, 1976).
3. Menggambarkan sebuah keyataan, gambaran abstrak sehingga banyak
digunakan oleh disiplin ilmu lain lembaga parameter garis besar praktek
(Bonnet, 1984)
Model kebidanan dapat digunakan untuk :
1. Menyatukan data secara lengkap
a. Tidakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pimpinan
b. Dalam pendidikan untuk mengorganisir program belajar.
c. Untuk komunikasi bidan klien dan pimpinan
2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan, keinginan, dan kebutuhan
untuk :
a. Membangkan profesi
b. Mendidik siswa bidan
c. Komunikasi dengan klien dan pimpinan
D.

Komponen dan Macam-macam Model Kebidanan


Model kebidanan dibagi menjadi 5 (lima) komponen, yaitu :
1. Memonitor kesejahteraan ibu
2. Memberikan pendidikan dan penyuluhan ANC pada ib
u secara individu serta mendampingi selama pesalinan yang didukung lanjutan
selama masa nifas.
3. Mengurangi tindakan tindakan yang bersifat teknologi.
4. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetrik.
5. Lakukan rujukan

Beberapa Macam Model Kebidanan


1. Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktek kebidanan.
Model mememiliki 4 unit yang penting, yaitu :
a. Ibu dan keluarga
b. Konsep kebutuhan
c. Partnership
d. Faktor kedokteran dan keterbukaan
2. Model Medical
Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia
dalam memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan, Tujuannya adalah
sebagai karangka kerja untuk pemahaman dan tindakan sehingga
dipertanyakan dalam model inii adalah Dapatkah dengan mudah dipahami
dan dapatkah dipakai dalam praktek..?
Vauri & Rimpela (1981) berpendapat bahwa model ini dapat memenuhi
kedua kriteria diatas sehingga membantu dokter untuk memahami manusia,
proses perjalanan penyakit dan cara untuk mengintervensinya.
Beberapa elemen dan medikal model adalah :
a. Sebagai kontrol alamiah terhadap manusia
b. Pandangan mekanis bahwa model membawa manusia dan cara
pengontrolan dan manusia.
c. Pemahaman penyakit yang memisahkan manusia dan Iingkungan dan
Konteks sosial dimana mereka berada.

Skema dan elemen tersehut dapat dlihat sebagai berikut :


Discase
Man control of Orientated
nature

Reductionist

Mind-body
separation

The unusual as
interesting
Separation of man from
the environment

Mechanistic/Bio/Engi
neering undurstanding
of the Body

MEDICAL MODEL
CONSEQUENCES FOR PRACTICE

Disease and Health


the domain of
doctors

Health achieved bi
medical interventions

Individual health high


priority Community
health low piority

Restricted
information to
patient
Reductionist
carer specialities

High technology
medicine has grater
prestige

Doctors in
control

Passave
patient role

The Medical Model : consequences for practice


Dari skema diatas seorang akan dilihat dari kematangan usia kehamilannya
dari pada individu yang memiliki pribadi unit ini dan kebutuhan keluarga
3. Model
Model sehat untuk Semua (Helth For AII - HFA)
Model ini dicetuskan oleh WHO dalam deklarasi Alma Atta tahun 1978
Fokus pelayanan ditukan pada wanita keluarga dan masyarakat serta sebagai
sarana, komiunikasi dan bidan-bidan negara lain. Tema HFA menurut Euies
& Simmet (l992) :
a. Mengurangi ketidaksamaan kesuliatan
b. Perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif

c. Partisipasi masyarakat
d. Kerjasama yang baik pemerintah dengan sektor lain yang terkait
e. Primary Health Care (PHC) adalah dasar pelayanan utama dan sitem
pelayanan kesehatan.
PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang didasarkan pada praktek.
ilmu pengetahuan yang logis dan metode sosial yang tepat serta
teknologi universal yang dapat diperoleh oleh indIvidu dami keluarga
dalam komunints melalui partisipasi dan merupakan suatu value dalam
masyarakat dan negara yang mampu menjaga setiap langkah
perkembangan berdasarkan kepercayaan dan ketentuannya. Bentuk ini
merupakan bagian integral antara sistem kesehatan negara dimana
berfungsi sentral, fokus utama dan kehidupami sosial secara menyeluruh
dan perkembangan ekonomi dalam masyarakat.
Dari metode HFA Dan devinisi PHC terdapat lima konsep (WHO, 1998)
a. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi Universal penyedia
asuhan birdasarkan kebutuhan.
b. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilatif dimana pelayanan
dapat memenuhi segala macam tipe-tipe kebutuhan yang berbeda harus
disediakan dalam satu kesatuan (semua pelayanan dalam satu tempat).
c. Pelayan harus efektif dapat diterima oleh norma, dapat menghasilkan dan
diatur, yaitu pe!ayanan harus dapat memenuhi kebutuhan yang dapat
diterirna oleh masyarakat dan pelayanan harus (dimonitor dan diatur secara
efektif.
d. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan, penentuan pemonitoran
pelayanan, yaitu perantuan asuhan kesehatn merupakan tanggung jawab
semun komunitas dan kesehatan dipandang sebagai faktor yang berperan
untuk pengembangan seluruh lapisan masyarakat.
e. Kolaborasi antar sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan
kesehatan tidak dapat bergantung pada pelayanan kesehatan saja, tetapi

juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : perumahan, polusi,


lingkungan, persediaan makanan, dan metode publikasi.
8 (Delapan) area untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC,
dengan area ini adalah :
a. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum dan metode pencegahan
dan pengontrolannya
b. Promosi tentang persediaan makanan dan nutrisi yang layak
c. Persediaan yang sehat dan satutasi dasar yang kuat
d. Kesehatan ibu dan anak termsuk keluarga berencana
e. Imunisasi
f. Pencegahan dan pengawasan penyakit ademik
g. Pengontrolan yang tepat terhadap kecelakaan dan penyakit umum
h. Persediaan obat-obatan essensial (Morley at all, 1989).

Beberapa konsekuensei bertindak yang disarankan dalam hubungan terhadap


pelayanan maternitas, dtperlihatkan pada gambar berikut :
Area of Action
Treatment of
common disease
and injury

Prevertion of
endemie
disease

Maternal and child


health including
family plantung
Health education

Provision of essential
drugs

Immunisation
Supply of safe
water and sanitation

The Childbearing
Woman, her family
and community

Community Participation
health
Equity in health care
provision

Promotion of food
supply and nutrition

Inter-sectoral
collaboration

Effective, culturally
Acceptable, affordable&
manageable service

Integration of promotive
preventi

Underlying Concepts
Participation of woman
in development of
childbirth service

Reaching those most in


need of midwifery care

Individualised care

Matenuty services that


Healthy maternity policies meet needs of minority
in businesses, shops, groups
school, etc

Some Consequences for action


Figure 4.2. The Health for All model : consequences for practice

4. Model menolong bagi bidan di ruang bersalin


The Technocratic and Holistic Models of Birth
From Birth a n American Rite Of Passage (c) 1992 by Robbie Davis-Floyd
The Technocratic (Medcdical) Model

The Holistic (Midwifery) Model Of

of Birth
Male perspective
Male-Centeres
Woman = Object
Male body = norm
Classifying, separating approach
Mind is above, separate from body
Body = Machine
Female body = defective machine
Female reproductive process is dysfunctional
Pregnancy and birth inherently pathological
Doctor = technician
Hospital = factory
Baby = product
Baby grows itself through mechanical processes

Birth
Female perspective
Female centered
Woman Subject
Female body = Norm
Holistic, integrating approach
Mind and body are one
Body = Organism
Female body = health organism
Female reprodutive processes normal healty
Pregnancy anda birth inheretly healthy
Midwife = nurturer
Home = nurturing ecvironment
Mother/baby inseparable unit
Intimate connection between growth of baby and

Fetus is separate from mother


Safety of fetus pitted againts

state of mother
Baby and mother are one
Safety and emotional needs of mother and baby

Emotional needs of mother


Best interests od mother and fetus antagonistic
Supremacy of technology
Importance od science, thing
Institutional = significant social unit
Action based in facts, measurements
Only technical knowledge is valued

are the same


Good for mother = goog for child
Sufficieny of nature
Importance of people
Family = essential social unit
Action based on body knowledge and intuition
Experiential and emotional knowledge valued as

Appropriate prenatal care is objective, scientific

highly as or more than technical know ledge


Best prenatal care stresses subjective

Health of baby during pregnacy insured through

empathy,caring
Health of baby insured trough physical and

drugs, test, techniques


Labor = mechanical process
Uterus = involuntary mascle
Yime is important, adherence to time charts

emotional health of mother, attunement to baby


Labor = flow of experience
Uterus = responsive part of whole
Time is irrelevant, the flow of a womans

during labor is essential for safety


Birth must happen within 26 hours
Once labor begins, it should progress steadily, if

experience is important
Labors can be short or can take several days
Labor cab stop and start, follow its own rhythms

it doesnt, intervention necessary

of speeding up and

Some medical intervention necessary in all birth

slowing down
Facilitation proper food, effetive positioning,
support) is appropriate, medical intervension

The Technocratic (Medcdical) Model

The Holistic (Midwifery) Model Of

of Birth
Environment ambience is not relevant

Birth
usually inappropriate
Environmental ambiece is the key to

Woman in bed hooked up to machine with

safe birth
Woman doing what she feels like movement,

frequent exams by staffis appropriate


Labor pain is problematic

sexual play, eating, sleeping us appropriate


Labor pain is acceptable, normal

unacceptable
Ananlgesia and anesthesia for pain during labor
Latrogenic )doctos-caused) pain is acceptable

Mind/body integration, labor support for pain


Practitioner must strive not to cause pain to the

Once a cesarean, always a cesarean for many

woman
Vaginal birth after cesarean (VBAC) low risk,

woman, VBAC high risak


Unusual presentations, such as breech, require

normal
Midwifery techniques for unusual presentations

severe intervention, usually cesarean

e.g. external version or delivery on hand and

Birth = aservice medicine owns and supllies to

knees for breech


Birth = an activity a woman does that bring new

society
Obstetrician = supervisor/manager/skilled

life
Midwife = skillfull guide

technician
The doctor controls
Responsibility is the doctors
The docotr delivers the baby

The Midwife support, assist


Responsibility is the mothers
The mother birth her baby

5. Model sistem maternitas di komunitas ideal


University of Southerr Queensland

Model kurikulum konseptual partnership dalam praktek kebidanan


berdasarkan pada model pelayanan kesehatan dasar (Guilliland dan
pairman, 1995)

Partnership kebidanan, adalah sebuah filosofi prospektif dan suatu


model kepeduaan (model of care) sebagai model filosofi prospektif
berpendapat bahwa wanita dan bidan dapat berbagi pengalaman dalam
proses persalinan.

Persalinan merupakan proses yang sangat normal

Sebuah hubungan partrnership menggambarkan dua orang yang


bekerjasama dan saling meguntungkan.

Bidan bekerja keras bahwa bidan tidak memaksakan suatu tindakan


melainkan membantu wanita untuk menganibil keputusan sendiri.

Konsep wanita dalam asuhan kebidanan meliputi mitra perempuan


tersebut, keluarga, kelornpok atau budaya.

Konsep bidan dalam asuhan kebidanan meliputi itu sendiri, mitra atau
keluarga, budaya / subkultur bidan tersebut dan wewenang professional
bidan

Dengan membentuk hubungan antara bidan dan wanita akan membawa


mereka sendiri sebagai manusia kedalam suatu hubunguan Partnership
yang mana akan mereka gunakan dalam terapiutik dan harus mempunyai
self knowing, self nursing dan merupakan jaringan pribadi dan kolektif
yang mendukung.

Sebagai mode1 of care the midwitery partnership didasarkan pada


prinsip midwifery care berikut ini:
-

Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran,


jiwa, fisik dan lingkungan kultur sosial (Holistik).

- Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat ditolong


tanpa adanya intervensi.
-

Mendukung dan metingkatkan proses persalinan alami tersebut,

Bidan menggunakan seatu pendekatan pemecahan masalah dengan


seni dan ilmu pengetahuan.

Relitionship basid dan kesinambungan dalam mathethood

Women centered dan betukar pikiran antara wanita

Kekuasaan wanita ynitu berdasarkan tanggung jawab bersarma


untuk suatu pengambilan suatu keputusan tetapi wanita mempunyai
kontrol atas keputusan terakhir mengenai keadaan bayi dan dirinya.

Dibatasi Oleh hukum dan ruang lingkup praktek individu dengan


persetujuan wanita dan merujuk kefasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih berkualitas.

Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa
hormat, timbal balik dan saling percaya, bidan boleh mempertanyakan
masalah medis atau perlindungan hukum untuk wanita untuk alasan
apapun, jika wanita tersebut tidak mampu berbicara atas namanya
sendiri.

Persepsi mahasiswa kebidanan ditentukan oleh bidan bagian pelayanan,


untuk mengantisipasi siswa dalam menghadapi kasus yang ditemukain
di dalam tim, tetapi praktik siswa, akan dibatasi oleh bidan dan akan
mengajarkan beberapa pelayanan khusus kebidanan yang akan
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa, peran perseptor akan
semakin berkurang dalam praktek dan hanya akan menjadit penasehat
dan pendukung

E.

Teori Model Kebidanan


1.

Ruper, Lagan dan Tiency Activity of Living Model


Model yang dipengaruhi oleh Virgina Hienderson Model. Terdini dan lima
elemen, yaitu
a. Rentang kehiduupan
b. Aktivitas kehidupan
c. Ketergantungan atau kebebasan individu
d. Faktor-faktor yang miempengaruhi aktvitas individu
Dalam model ini diidentifikasi adanya 12 macam kebutuhan manusia
sebagai dari proses kehidupan aman
- Mempertahankan lingkungan aman
- Koniunikasi
- Bernafas
- Makanan & minunan
- Eliminasi
- Berpaian dan kebersihan diri
- Pengaturan suhu tubuh
- Mobilisasi

- Bekeria dan bermain


- Seksualitas
- Tidur
2.

Rosemary Methuen
Merupakan aplikasi dan Oream dan Henderson, model terhadap asuhar
kebidanan, dimana dalam system perawatan ada 5 metode pemberian
bantuan, yaitu :
a. Mengerjakan untuk klien
b. Membimbing klien
c. Mendukung klien
d. Menyediakan Iingkungan yang mendukung kemampuan klien untuk
rnemenuhi kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang
e. Mengajarkan klien
Peran bidan adalah mengidentifikasi, masailah klien dan melakukan suatu
untuk mernbantu kilen untuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat dan
model ini menurut Methuen adalah sebagai bukti prakiek pengkajian
kebidanan yang tidak didasarkan pada kerangka kerja dan tradisi
manapun. Sebagai dasarnyn adalah kesehalan bukan kesakitan sehingga
asuhan yang dibenikan efektif bagi ibu dan untuk memberikan kebebasan
pada bidan untuk melakukan asuhan.

3.

Roy Adaptation Model


Pencetusnya adalah suster Callista Roy (1960), sebagai dasarnya makhluk
biopsikososial yang berhubungan dengan lingkungan. Dikemukakan tiga
macam stimuli yang mempengaruhi adaptasi kesehatan dari individu,
yaitu:
a. Fokal Stimuli
Yaitu stimuli dan liugkungan di dekat individu, contohnya Kesehatan
bayi akan mempengaruhi ibu yang baru saja melakukan fungsinya.
b. Kontekstual Stimuli
Yaitu Faktor-faktor umum yang mempengaruhi wanita Contohnya

kondisi kehidupan yang buruk.


c. Residual Stimuli
Yaitu Faktor internal meliputi kepercayaan, pengalaman, dan sikap
Model kebidanan ini berguna bagi bidan dalam melakukan
pengakajian secara menyeluruh (holistik)
4.

Nernan System Model


Yaitu model yang merupakan awal dari kesehatan individu dan komunitas
(system klien) yang digambarkan sebagai pusat energi yang dikelilingi
oleh garis kekuatan dan pertahanan.
a. Pusatnya adalah variable fisiologis, psikologis, sosial kultural, dan
spiritual.
b. Garis

kekuatan

adalah

kemampuan

sistim

klien

untuk

mempertahankan keseimbangan tubuh.


c. Garis pertahanan menunjukkan status kesehatan umum dari individu

F.

Teori-teori yang mempengaruhi model kebidanan


Ada beberapa teori yang mempengaruhi model kebidanan, antara lain :
1.

Teori Ela Joy Lerhman dan Morten


Teori ini mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam
memberikan asuhan dalam ibu hamil dan bersalin Lehman dan Morten
mengemukakan delapan konsep penting dalam pelayanan antenatal
a. Asuhan kebidanan yang berkesinambungan
b. Keluarga sebagai pusat asuhan kebidanan
c. Pendidikan dan konseling merupakan sebagian dan asuhan
d. Tidak ada intervensi dalam asuhan kebidanan
e. Keterlibatan dalam asuhan kebidanan

f. Advokasi dari pelayanan kebidanan


g. Waktu
Moerten (1991) mendambakan tiga macam dalam teori Lerhman :
a. Tehnik Terapiutik
Proses komunikasi sangat bermanfaat dalam proses perkembangan dan
penyembuhan, misalnya :
1. Mendengar aktif
2. Mengkaji
3. Klarifikasi
4. Humor
5. Sikap yang tidak menuduh
6. Pengakuan
7. Fasilitasi
8. Pemberian ijin
b. Pemberdayaan (Empowerment)
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan malalui
penampilan dan pendekatannya akan meningkatkan kemampuan
pasien dalam mengkoreksi, memivalidasi, menilai dan memberi
dukungan.
c. Hubungan dengan sesama (Lateral Relationship)
Menjalin hubungan yang baik dengan klien, bersikap terbuka, sejalan
dengan klien, sehingga bidan dan klienya nampak akrab. Misalnya
sikap empati atau berbagi pengalaman
Continuity of
care

Education and
Counselling as part
of care

Family
Centred care
Consumer
advocacy

Time

Empathy
Midwifes
Actions informed
by

Process of care
Empowerment, lateral relationship
And empathy

Care experienced
By
women

Empowerment

Non- interventionist
care
Flexibility
In care

Participative Lateral
care
Relationships

Nonintervention
care

Empowerment
Lateral
Relationship

ParticipativeFlexyibility
care
In care

Relationship of midwifery care identified by-Joy Lerhman anda Morten, enal.


2.

Teori Jean Ball


Menurut Jean Ball respon emosional terhadap perubahan setelah
melahirkan akan mempengaruhi personaliti seorang dan dengan dukungan
mereka akan mendapatkan sistem keluarga dan sosialnya. Ball
mengungkapkan teori kursi goyang yang di bentuk oleh tiga elemen
a. Pelayanan Maternitas
b. Pandangan masyarakat terhadap keluarga
c. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian wanita
Sehingga keseimbangan emosional seorang wanitan sangat tergantung
pada ketiga elemen tersebut diatas, hal ini menggambarkan pada bagan
di bawah ini :

Contributory
Factors

Low self-image
In relation
feeding

Perceptions of
family support
at
Social class
3m. 4. 5

1
6
and
52
52

Choice of
after birth
Bottle-feeding

Anxiety score

Last of
Sleep
hospital

Post natal ward


Atmosphere
(first 7 days)

Contlieting
advice

Mothers rating of
Babys progress

Mothers self-confidence
Mothers self image
In feeding in first 7

Fed baby
Wathin 1 hour
of bith

Positive
Feeling after
bith

Maternal emotional well-being


Support in choice
of feeding

Sansfaction with mother hood


Moving house

Individual
Care planning

Mental
lensium

Giving up
work

Life-events
Providing flexible
Supportive environment

Uniqueries of
Each woman

Relationship of
trust

th

4 stage of
labout

Changing PN
ward routines

Coordinated
care

Factors identified by Jean Ball as affecting maternal emotional well-being


3.

Teori Qrem atau Teori Self care Defisit


Orem mengemukakan tiga macam teori
a. Self Cahre Theori
Teori ini menekankan bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan
untuk merawat dirinya sendiri dan berhak untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri kecuali jika tidak memungkinkan, orang yang
biasa memenuhi kebutuhan Self Care sendiri disebut Self Care Agent.
Sedangkan bagi bayi, anak, orang sakit berat atau tidak sadar, keluarga
atau orang tua merupakan Departemen Care Agent.
Kebutuhan Self Care dibagi tiga kategori :
1. Uneversal Self Care
Disebut dasar manusia yaitu meliputi : kebutuhan udara, air, maka
dan, eliminasi, keseimbangan aktivitas dan istirahat.
2. Development Self Care
Kebutuhan yang timbul menurut tahap perkembangan individu dan
lingkungan dimana individu tersebut berada. Sehingga, kebutuhan
ini dihubungkan dengan siklus kehidupan manusia.
3. Health Deviation Self Care
Kebutuhan yang ada jika seseorang kesehatannya tergangu yang

mengakibatkan perubahan perilaku Self Care.


b. Self Care Defisit Theori
Bila individu mampu untuk memenuhi tuntutan Self Care maka
kebutuhan untuk merawat dirinya sendiri akan terpenuhi, terpenuhi
bila tuntutan lebih besar dari kemampuan maka terjadi ketidak
seimbangan yang disebut Scift Care Devisit. Hal ini merupakan inti
dari teori Orem sehingga dapat ditentukan kapan asuhan kebidanan itu
dibutuhkan.
Tujuan untuk memenuhi kehutuhan Self Care dapat dicapai dengan
cara :
1. Menurunkan kebutuhan Self Care ketahap dimana pasien dapat
memenuhinya.
2. Meningkatkan kemampuan pasien uatuk dapat memenuhi Self
Care.
3. Mengiziinkan keluarga atau orang lain untuk memberikan
Dependent Care bila Self Care tidak memungkinkan
4. Jika hal tersebut tidak dapat dilaksanakan maka bidan yang akan
rnelaksanakannyu Bantuan yang dapat di berikan adalah berupa :
Berperan atau melakukan, mengajak, membimbing. mendukung,
dan menciptakan lingkungan yang menunjang tunbuh kembang.
Untuk dapat memberikan maka .bidan harus memperhatikan lima
aspek penting yaitu :
1. Menjalin hubungan baik dengan pasien dan keluarga sampai
kelompok tersbut mampu melaksanakan asuhan sendiri.
2. Menentukan bantuan yang di butuhkan pasien
3. Memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Merencanakan bantuan langsung bersama pasien dan keluarga.
5. Mengintegrasikan asuhan dengan kegiatan sehari-hari pasien dan
pelayanan kesehatan lainnya sehingga untuk memberikan bantuan

kepada pasien diperlukan pengetahuan tentang manusia, kebutuhan


Self Care, Self Care Devisit dan menerapka lima teori bantuan.
G.

Model Kcbidanan di Beberapa negara


1. United Kingdom

Bidan Inggris menuntut adanya pelayanan mandiri dan menolak


medical model karena dianggap tidak cocok dengun praktek
kebidanan

Mereka lebih banyak menggunakan Orem Self Care Model

Keuntungan bagi wanita adalah menempatkan kebutuhan wanita


sebagai prioritas utama wanita berhak memilih asuhan yang
diinginkan dan rencana kelahiran

keuntungan bagi bidan adalah memudahkan bidan dalam


memberikan asuhan yang berkesinambungan dan mcnerapkan
women center care, memudahkan dalam melakukan asulian
mandiri dan komprehensif pada ibu, bayi dan keluaga.

2. Australia

Menggunakan model partnership kebidanan dimana wanita sebagai


partner

bidan

dalam

berbagi

pengalaman

tentaag

proses

melahirkan dan melahirkan adalab proses yang normal dalam


kebidanan,

Prinsip-prinsip yang mendasari partnership dalam kebidanan


adalah
Mengetahui dan mendukung kesatuan antara tubuh, pikiran,
jiwa, lingkungan fisik dan social budaya (Suatu yang holistic).
Sebagian besar wanita dapat melahirkan bayi tanpa intervensi
Mendukung proses alamiah dalam tubuh.
Pelayanan kebidanun adalah seni dan ilmu, pendekatan
pemecahan masalah digunakan bila di perlukan

Pelayanan kebidanan berpusat pada wanita.


Berhubungan dengan proses pencapaian peran ibu.
Mernberdayakan Wanita dalam pengambilan keputusan
Pelayanan kebidanan dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup
praktek. Individu yang mengacu pada wanita dan petugas
kesehatan lain jika dibutuhkan.
3. New Zaeland

Menggunakan model partnership bidan dengan ibu. Adapun


filosofi yang mendasari hubungan ini adalah
Kehamilan dan persalinan adalah proses yang normal
Tugas kebidanan secara professional adalah pendamping ibu
dalam kehamilan, persalinan dan periode post natal normal
Kebidanan memberikan pelayanan kepada wanita secara
berkesinambungan.
Kebidanan berpusat pada wanita.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai