SAFER (MPS)
Rima Novianti
rimater15@gmail.com 1
Latar Belakang :
◦ 1988, lokakarya kesejahteraan ibu kompleksnya masalah kematian ibu
rimater15@gmail.com 2
4 Strategi Utama MPS:
◦ Meningkatkan akses dan cakupan pelayanan berkualitas yang cost-effective
◦ Membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama lintas program, lintas sektor dan
kemitraan lainnya
rimater15@gmail.com 3
Making Pregnancy Safer (MPS)
◦ Komitmen WHO terhadap Program Safe Motherhood (SM).
rimater15@gmail.com 4
DEFINISI :
◦ upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan
dan persalinannya dapat dilalui dengan sehat dan
aman serta menghasilkan bayi yang sehat
rimater15@gmail.com 5
Menurut International Statistical Classification of Diseases,
Injuries and Causes of Death, Edition X (ICD-X)
◦ Kematian ibu
◦ Adalah kematian seorang perempuan yang terjadi selama
kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan, tanpa memperhatikan lama dan tempat terjadinya
kehamilan yang disebabkan oleh/ dipicu oleh kehamilannya/
penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan.
rimater15@gmail.com 6
Intervensi Strategis :
Keluarga
Berencan
a
Pelayanan
4 PILAR Pelayanan
obstetri
INTERVENSI Antenatal
esensial
Persalinan
yang
aman
rimater15@gmail.com 7
Safe Motherhood
MPS
Fokus sasaran:
1.Persalinan oleh tenaga kesehatan
2.Penanggulangan Komplikasi
3.Pencegahan kehamilan tak diinginkan
dan penanganan komplikasi keguguran
Strategi
rimater15@gmail.com 9
1. Keluarga Berencana
◦ Konseling dan pelayanan KB
◦ Menyediakan informasi & konseling yg lengkap & juga pilihan metode kontrasepsi
yang memadai
◦ Mempunyai peranan dalam menurunkan resiko kematian ibu
◦ Melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan
rimater15@gmail.com 10
2. Asuhan Antenatal
◦ Tetap sehat pd masa hamil
◦ Membantu persiapan bumil dan kelg.nya untuk persiapan kelahiran bayi
◦ Meningkatkan kesadaran ttg resiko tinggi atau tanda-tanda komplikasi dalam
kehamilan dan cara mengenali komplikasi tsb secara dini
◦ Nakes mampu mengidentifikasi dan melakukan penanganan resiko tinggi
/komplikasi secara dini
◦ Meningkatkan status kesehatan bumil
rimater15@gmail.com 11
3. Persalinan Bersih dan Aman
rimater15@gmail.com 12
4. Pelayanan Obstetri Esensial
◦ Ibu yg mengalami resiko tinggi kehamilan atau komplikasi agar berada dalam
jangkauan
◦ Meliputi fasilitas yankes untuk melakukan tindakan dalam mengatasi resiko tinggi dan
komplikasi kehamilan/persalinan
rimater15@gmail.com 13
Upaya :
Kehamilan yg tdk
diinginkan tdk terjadi
Me< komplikasi
Dukun bayi
dari aborsi yg tdk
terlatih
aman
Manj.
Keterampilan
Komplikasi
tenaga
Obstetri yg
kesehatan >>
memadai
rimater15@gmail.com 14
Keterlibatan Lintas Sektor
rimater15@gmail.com 15
Indikator Cakupan :
◦ Cakupan layanan antenatal (K1 untuk akses dan K4 untuk kelengkapan layanan
antenatal)
◦ Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
◦ Cakupan kunjungan neonates/nifas.
rimater15@gmail.com 16
Indikator Dampak
◦ Cakupan penanganan kasus obstetric
◦ Case fatality rate kasus obstetri yang ditangani
◦ Jumlah kematian absolute
◦ Penyebaran fasilitas pelayanan obstetric yang mampu PONEK dan PONED
◦ Presentase bedah sesar terhadap seluruh persalinan di suatu wilayah.
rimater15@gmail.com 17
INDIKATOR UTAMA MPS :
◦ Tersedianya fas.yankes yg mampu memberikan pelayanan KGD obstetri & neonatal
(bidan mampu PPGD, Puskesmas PONED dan RS PONEK)
◦ kejadian KTD & unsafe abortion
◦ cakupan pertolongan o/ nakes
◦ cakupan penanganan komplikasi
◦ kejadian kematian ibu
◦ kejadian kematian neonatal dan lahir mati
rimater15@gmail.com 18
Alasan (beberapa faktor yang
menghambat upaya penurunan
AKI):
◦ Strategi yang ada tidak mudah dimengerti & kurang sisosialisasikan dg.baik belum
semua pihak memahami (termasuk para pengelola program)
◦ Kerjasama masing-masing stakeholder belum maksimal
◦ Banyaknya program yg.diintrodusir oleh para donor agencies sering
membingungkan pengelola program
rimater15@gmail.com 19
◦ Belum ada program prioritas yang efektif yg disepakati o/ semua pihak terkait
◦ Program yg ada belum dilaksanakan sesuai dg. standar pelayanan dan cakupan
belum merata di seluruh Indonesia.
◦ Upaya pemberdayaan keluarga blm mendapat perhatian cukup, belum diselaraskan
dengan penyediaan pelayanan bermutu & belum dilaksanakan secara terintegrasi
◦ Masih lemahnya sistem informasi mempengaruhi perencanaan.
rimater15@gmail.com 20
◦ TERIMA KASIH
rimater15@gmail.com 21