Anda di halaman 1dari 69

TREN PERSALINAN MASA KINI

Leo Simanjuntak
Curriculum vitae singkat
Lahir di Tapanuli utara, tgl 25 September 1966.
Lulus FK USU tahun 1992.
Dokter Puskesmas Kecamatan Damai, Kab.Kutai, Kalimantan Timur, tahun 1992-1995.
Lulus spesialis obstetri dan ginekologi FK USU, tahun 2003.
Pendidikan S3 Kedokteran FK USU tamat tahun 2018.
Dosen tetap FK Univ.HKBP Nommensen Medan sejak tahun 2009.
Dekan FK UHN sejak 2020.
Anggota IDI Medan, POGI Sumut, ASPIRE ( Asia Pacific Initiative on Reproduction),
ISUOG (International Society of Ultrsound in Obstetrics and Gynecology)
ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Dasar APN adalah:


Asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi
lahir.
Pencegahan komplikasi terutama perdarahan paskasalin, hipotermia
dan asfiksia bayi baru lahir.
APN berfokus pada MENCEGAH KOMPLIKASI baik pada ibu dan
bayi baru lahir.

Mengurangi kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir


(Neonatal)
Sehingga ada pergeseran paradigma APN dari
menunggu dan MENANGANI KOMPLIKASI
menjadi aktif MENCEGAH KOMPLIKASI.
PROPORSI TEMPAT PERSALINAN YANG DIMANFAATKAN OLEH
PEREMPUAN UMUR 10-54 TAHUN

• Hasil Riskesdas 2018


memperlihatkan tempat
persalinan paling banyak
digunakan yaitu rumah
sakit (baik pemerintah
maupun swasta) dan
praktek tenaga kesehatan
(nakes).
• Namun penggunaan rumah
masih cukup tinggi sebesar
16,7%, yang menempati
urutan ketiga tertinggi
tempat bersalin.
PROPORSI PENOLONG PERSALINAN YANG DIMANFAATKAN
OLEH PEREMPUAN UMUR 10-54 TAHUN

• Proporsi terbesar penolong


persalinan tertinggi yaitu bidan
sebesar 62,7% dan dokter
kandungan sebesar 28,9%.
• Sedangkan berdasarkan tempat
tinggal, proporsi persalinan oleh
tenaga kesehatan di perkotaan
lebih tinggi (96,7%)
dibandingkan di perdesaan
(88,9%).
• Provinsi Maluku (33,4%),
Maluku Utara (26,1%) dan,
Nusa Tenggara Timur (16,1%)
merupakan provinsi tertinggi
dengan proporsi persalinan oleh
dukun.
Persalinan adalah proses fisiologis.
Persalinan normal pada kehamilan aterm sebaiknya
dilakukan sealamiah mungkin tanpa intervensi
berlebihan.
Penolong persalinan harus membantu ibu bersalin
dengan intervensi seminimal mungkin dan dengan
cara-cara yang menyenangkan buat ibu. 8
Keberhasilan persalinan normal memerlukan persiapan:
1. Persiapan masa antenatal.
2. Pada saat persalinan (5P).
3. Postpartum.
Antenatal:
Mempersiapkan ibu secara fisik dan mental agar siap menghadapi
kehamilan, peralinan dan masa nifas sehingga dilahirkan bayi yang
sehat serta mampu merawat bayinya.

12
5p
1. Power.
2. Passage
3. Passanger.
4. Penolong.
5. Psikis.
Berbagai cara dilakukan agar persalinan normal lebih
menyenangkan terutama dalam mengotrol emosi (rasa cemas)
dan nyeri persalinan, spt:
Doula, petugas non-medis yg. membantu ibu (masase,
posisi, minum dll) termasuk dukungan emosional (bercerita)
sebelum,selama dan sesudah persalinan. Selain itu juga dapat
membantu pekerjaan rumah.
Menunda masuk RS sampai fase aktif.
14
Posisi yang menyenangkan menurut ibu.
Mengatasi nyeri secara nonfarmakologis seperti masase,
akupunktur, teknik relaksasi, water birth dapat mengurangi
nyeri persalinan.
Aromaterapi, audioanalgesia (musik), edukasi dan
perangsangan saraf (transcutaneous electrical nerve
stimulation) tidak langsung mengurangi rasa nyeri tetapi
membuat ibu lebih tenang sehingga bisa menerima dan 15
Mengatasi nyeri secara farmakologis seperti anestesi epidural, hanya
dilakukan di RS.
Cara farmakologis langsung mengurangi nyeri, cara nonfarmakologis
lebih ditujukan mengendalikan emosi.

16
Pilihan cara persalinan didasarkan pada (Caotes dkk, 2020)

1. maternal perceptions of safety;


2. fear of pain;
3. previous birth experiences;
4. encouragement or dissuasion from health professionals;
5. social and cultural influences; and
6. access to information and educational levels
Coates D, Thirukumar P, Spear V, Brown G, Henry A. What are women's mode of birth preferences and why? A systematic scoping
review. Women Birth. 2020;33(4):323–33.

17
GENTLE BIRTH

18
Obstetrician Dr Gowri Motha first developed the
Gentle Birth Method in the 1980s.
‘I firmly believe that the baby knows how to be
born and that it’s up to the mother to prepare and
relax her body.’

19
Gentle Birth Method aims to make mother to be
‘birthfit’: physically fit and supple (luwes) for
labour, confident, emotionally in control, and able
to understand how to manage the demands of labour
and birth.
Keberhasilan gentle birth sangat ditentukan
kesiapan fisik dan mental ibu yang sudah 20
GentleBirth is an antenatal preparation
program that is designed to give mothers the
tools, knowledge and support to prepare for a
positive birth experience.
It is backed by evidence based research and
World Health Organisation guidelines.
21
Dasar pemikiran metode gentle birth:

1. Ibu adalah pusat/sentral dari proses kehamilan dan


persalinan. (Kenyataan ibu “hanya” sebagai objek oleh
tenaga kesehatan, teknologi Kesehatan).
2. Dengan konsep gentle birth ibu dikembalikan haknya
sebagai pelaku utama proses kehamilan dan persalinan
dengan dukungan keluarga.
3. Terdapat pengabaian akan hak otonomi seorang ibu
terhadap fungsi yang luarbiasa seorang ibu yaitu kehamilan
22
4. Mempersiapkan ibu sejak antenatal termasuk
pengetahuan tentang kahamilan dan persalinan,
asupan gizi, psikis, keluarga sehingga ibu benar-
benar siap menjalani kehamilan dan persalinan
sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan
dalam menyambut kelahiran sibuah hati.

23
Fakta:
Terjadi peningkatan angka seksio sesarea yang diikuti
peningkatan morbiditas dan mortalitas maternal dan neonatal.

24
@leosimanjuntak66

ANGKA PERSALINAN
• Tingkat persalinan melalui bedah sesar secara global
adalah 21% atau 1 dari 5 persalinan

• Diperkirakan pada tahun 2030 tingkat persalinan


melalui bedah sesar akan meningkat hingga 29%

• WHO menetapkan standar indikator persalinan


melalui SC adalah 10-15% dari total kelahiran.
• Menurut Riskesdas pada tahun 2018, proporsi tindakan
bedah sesar di Indonesia adalah 17,6% atau 13.858
kelahiran dari 78.736 kelahiran hidup. Data ini
meningkat dari tahun 2013 yaitu sebesar 9,8%.
• Proporsi tindakan bedah sesar tertinggi adalah DKI
Jakarta (31,1%), Bali (30,2%), dan Sumatera Utara
(23,9%).
Fakta:
Survei oleh Listening To Mothers (LTM) 2006 bahwa pada
persalinan pervagina,
94% memakai monitoring eleltronik.
86% diberikan obat-obat analgetik.
80% dipasang infus.
76% anestesi epidural.
41% induksi persalinan.
27
Diyakini sekitar 70% -
80% ibu dapat bersalin
Estimasi: normal tanpa
intervensi dan tanpa
obat-obatan.

28
Alasan dilakukan SC:
Takut nyeri saat persalinan (fear of pain),
Riwayat SC,
Pengalaman buruk persalinan sebelumnya.
multiparity,
Tingkat Pendidikan rendah dan usia maternal lanjut.
Eide KT, Morken N, Bærøe K. Maternal reasons for requesting planned cesarean section in Norway: a qualitative study. BMC Pregnancy
Childbirth. 2019;19:102.

29
Ingat:
Terdapat hubungan emosional antara ibu dan
janin/bayi baru lahir yang harus dijaga dan
dipertahankan mulai dari kehamilan dan persalinan.
Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa
emotional terutama pada ibu.
Obat-obatan mungkin mempengaruhi
janin/neonatal dan ibu sendiri. 30
Birth is the beginning of life; the beginning of mothering and of
fathering; we all deserve a good beginning.
Birth is often compared to running a marathon or climbing a
mountain.

31
Diperlukan:
Persiapan mulai dari saat kehamilan: edukasi.
Ibu dan suami terlibat mengambil keputusan setelah
dijelaskan dengan benar oleh petugas kesehatan.
Seleksi pasien sesuai indikasi.
Tempat bersalin seperti dirumah sendiri.
Kehadiran dan dukungan suami.

32
Ibu mempunyai kebebasan untuk memilih.
Akses tidak terbatas pada bayinya sepanjang tidak membahayakan
kesehatan bayi.

33
Gentle birth sering dilakukan dengan metode hypnobirthing.
Tidak semua ibu peka terhadap hypnosis, sehingga diperlukan
berbagai metode agar gentle birth lebih berhasil.

34
Teknik-Teknik gentle birth
1. Olah nafas.
2. Pelvic rocking dengan gymball atau birthing ball.
3. Relaksasi.
4. Senam hamil (paling populer)
5. Yoga.
6. Belly dance.
7. Dll.
35
Keuntungan Gentle birth:
Persalinan lebih singkat.
Rasa nyeri berkurang sehingga ibu lebih nyaman dan tenang.
Penggunaan obat-obatan berkurang.

36
Bersalin normal lebih aman dari SC.
Bersalin normal adalah proses alamiah, metode
gentle birth hanyalah membantu proses alamiah.
Keberhasilan bersalin normal ditentukan persiapan
sejak masa antenatal.
SC hanya atas indikasi obstetrik.
37
HYPNOBIRTHING

38
HYPNOBIRTHING


Suatu metode self hypnosis yang dilakukan pada saat
kehamilan dan persalinan, dilakukan dengan relaksasi
mendalam untuk mengurangi nyeri saat persalinan

39

The process helps women to prepare to give
birth through utilising breathing and
relaxation techniques, mindfulness and
positive visualisation.

40

HypnoBirthing preparation aims to have expectant
mothers view birth in a positive manner with the
belief that childbirth does not have to be painful by
focusing on teaching the skills of deep relaxation,
visualization, and self-hypnosis

41
HYPNOBIRTHING
 Dilakukan awalnya oleh Dr. Grantly Dick-Read (1944) kemudian
dikembangkan oleh Dr. Mongan (1992) hingga saat ini disebut
dengan “The Mongan Method”.
 Hypnobirth didasarkan pada budaya yang berkembang di
masyarakat bahwa pada proses kehamilan dan persalinan terjadi
nyeri hebat sehingga menyebabkan rasa takut (fear).

42
HYPNOBIRTHING
 Rasa takut (fear) kemudian menyebabkan rasa tertekan (tension)

 Secara fisiologis, fear dan tension akan mengaktifkan sistem saraf


simpatis dan “fight or flight response”, kemudian terjadi sekresi
hormon katekolamin (adrenalin & noradrenalin), yang berujung
menghasilkan rasa nyeri

43
 “It’s very much all about brain training
and reconditioning the mind to see
birth as a more positive experience, it’s
so often seen as a negative thing.”

44
 [Hypnobirthing] is not dogmatic … Whatever
has to happen on the day, it prepares you to go
with it and trust the doctors and midwives.
Don’t put yourself under pressure.

45
MANFAAT
HYPNOBIRTHING

46
47
WATER BIRTH

48
WATER BIRTH


Proses persalinan, melahirkan, atau keduanya yang
dilakukan di dalam air hangat. Proses tersebut dapat
dilakukan di rumah, klinik bersalin, maupun rumah
sakit.

49
WATER BIRTH
▷ Pertama kali dilakukan pada tahun 1803 di Prancis,
kemudian dipopulerkan oleh Michel Odent
▷ Pada tahun 1980 hingga 1990an berkembang di Eropa dan
Kanada

50
MANFAAT WATER
BIRTH

51
• Dipercaya dapat mengurangi
nyeri dan membuat rileks
serta memberikan rasa aman
pada saat persalinan,
• Dapat mempercepat proses
persalinan
• Dapat mengurangi risiko
terjadinya trauma perineal
dan episiotomi saat
persalinan

nakaya U et al, 2012) 52


Berendam pada kala I

terbukti mengurangi
I lama kala satu +/- 30
menit, dan
Mengurangi 10%
pemakaian analgesia,
dan tidak ada
Water birth pada
kala 2:
• Belum ada cukup
bukti tentang
keamanan water birth
pada kala 2 oleh
karena itu sebaiknya 54
55
56
57
RISIKO PERSALINAN
DENGAN METODE
WATER BIRTH

58
Risiko infeksi pada ibu dan
bayi
Suhu tubuh yang terlalu tinggi
atau rendah pada bayi
Bayi dapat bernafas dalam air
hingga terjadi aspirasi
Kejang pada bayi atau bayi
tidak dapat bernafas
59
60
61
REKOMENDASI ACOG
• Water birth pada kala I persalinan dapat mengurangi durasi
persalinan dan penggunaan analgesik spinal maupun epidural
sehingga boleh dilakukan pada kehamilan normal tanpa komplikasi
pada UK 37 0/7 – 41 6/7 minggu.
• Tidak terdapat bukti yang cukup untuk menyimpulkan keuntungan
dan risiko water birth yang dilakukan pada kala II persalinan,
sehingga tidak dianjurkan water birth pada kala II.
62
• Setiap ibu hamil yang meminta untuk melakukan water birth wajib
diberikan informed choice mengenai risiko bagi maternal dan neonatal
terkait belum ada bukti yang mendukung dilakukannya water birth
• Jika tenaga medis atau penolong persalinan meyakini berdasarkan studi
atau bukti bahwa water birth akan berbahaya atau menimbulkan bahaya
bagi ibu dan bayi, maka tenaga medis tersebut seharusnya tidak
melakukan water birth

63
LOTUS BIRTH

64
LOTUS BIRTH


Praktik meninggalkan tali pusat tidak dipotong
setelah melahirkan sampai secara alami
memisah atau disintegrasi dari umbilikus,
biasanya dalam 3-7 hari setelah lahir

65
Belum ada bukti atau
penelitian ilmiah yang
LOTUS mendukung praktik ini
Terdapat kasus
BIRTH Idiopathic Neonatal
Hepatitis akibat Lotus
Birth (Tricarico et al,
2017)
66
REKOMENDASI
67
Belum ada bukti atau penelitian ilmiah yang mendukung
manfaat dilakukannya lotus birth.
Hingga saat ini yang direkomendasikan adalah kelahiran secara
normal dan jika ibu memilih untuk dilakukan Lotus Birth maka
harus dijelaskan risiko bagi ibu dan bayi, termasuk risiko infeksi.
Jika plasenta dibiarkan tetap melekat pada bayi, maka terdapat
risiko infeksi yang dapat menyebar. Plasenta rentan terhadap
infeksi karena mengandung darah. Ketika pulsasi umbilicus
sudah berhenti, maka tidak ada sirkulasi pada plasenta, dan
plasenta mati.
ment on umbilical non-severance or “lotus birth, 2008) 68
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai