Anda di halaman 1dari 33

Gizi pra konsepsi

Pendahuluan

 Pada tahap pra konsepsi, Gizi dan kesehatan sangatlah penting bagi wanita
maupun pria karena akan berpengaruh kepada infertility sekitar 10 – 12%
 Simon 2014, hal yang mempengaruhi kesuburan adalah usia pasangan dan IMT
yang ekstrim pada salah satu pasangan atau keduanya.
 Perempuan dengan IMT kurang dari 20 akan meningkatkan risiko anovulation
 Sedangkan pada wanita dan pria yang obesitas akan meningkatkan kejadian
subvertility
Pendahuluan

 Perubahan kebiasaan makan yang baik akan mencegah ovulatory


dis- orders dan meningkatkan tingkat kesuburan.
 Perlunya penerapan gizi seimbang dalam memenuhi kebutuhan gizi
sehari
 Konsumsi makanan yang bersumber dari bahan makanan yang
beraneka ragam untuk pemenuhan kebutuhan gizi
Pendahuluan

 Pada wanita usia subur membutuhan asuhan yang baik untuk


persiapan konsepsi meskipun masing – masing individu akan
berbeda dengan individu lainnya.
 Idealnya konsepsi terjadi pada usia yang cukup baik, tetapi jika ini
terjadi maka perlu adanya perhatian khusus
Asuhan Gizi

TAHAP 1. PENGKAJIAN GIZI


Antropometri

 Mengetahui IMT dengan melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
 Mengetahui berat badan ideal
 Berat badan seorang wanita akan memilki dampak kepada proses kehamilan
termasuk kesehatan bayi
 Mengukur IMT merupakan salah satu cara tepat untuk mengetahui gambaran
kesehatan seseorang
overweight

Wanita dengan IMT > 25 atau obese IMT > 30 sebelum masa konsepsi
akan meningkatkan risiko :
 preterm delivery
 gestational diabetes
 preeclampsia
 macrosomia
 neonatal death
 fetal death
underweight

 Pada wanita yang kurang gizi pada saat pra konsepsi akan
meningkatkan risiko pada saat kehamilan, janin dan bayinya
 Lakukan pengkajian secara mendalam dan berikan asuhan gizi yang
tepat
Riwayat Asupan Gizi

 Asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi dapat menggambar


seseorang memenuhi atau tidaknya kebutuhan sesuai dengan kondisi
kesehatan
 Gizi sangat berhubungan dengan kesuburan, misalnya konsumsi lemak
yang berlebihan, konsumsi makanan sumber vitamin dan mineral
 Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi pada orang
dengan status gizi kurang, misalnya kurangnya konsumsi sumber asam
folat.
Riwayat Asupan Gizi
 Hasil dari riwayat gizi dapat dihubungkan dengan kondisi yang
berhubungan dengan kesuburan, misalnya kebiasaan konsumsi
lemak yang akan mempengaruhi kondisi hormon seseorang
 Lemak tubuh dan kesuburan, lemak tubuh berhubungan
dengan konsentrasi hormon dimana berhubungan dengan
hormon estrogen, androgens dan leptin sehingga akan
berpengaruh kepada proses pematangan sel telur dan juga
produksi serta kualitas sperma
 Kelebihan lemak tubuh misalnya pada wanita obesitas akan
berdampak pada tingginya hormon estrogen, androgens dan
leptin yang akan berpengaruh kepada siklus menstruasi
Data Biomikia

 Kadar Hemoglobin darah


 Kadar lemak, kolesterol total, LDL dan HDL
 Kadar gula darah
 Indikator lain yang berhubungan dengan gizi dan kesuburan
Fisik dan klinis terkait gizi

 Nafsu makan dan gangguan makan


 Penampilan dan penampakan tubuh
 Masa otot dan masa lemak
 Dan kondisi fisik lainnya yg berkaitan
Riwayat personal

 Berkaitan dengan lingkungan, keluarga, akses makanan


 Keyakinan dan kepercayaan yang berkaitan dengan makan
 Misalnya yang sering terjadi adalah pemahaman yang salah pada masa pra
nikah misalnya tubuh harus langsing hingga sering kali menyebabkan defisiensi
zat gizi tertentu. Biasanya terjadi pada wanita
 Riwayat penggunaan suplemen, herbal dan lainnya
Terlalu banyak atau terlalu sedikit
asupan makanan / zat gizi
ASUPAN dibandingkan dg kebutuhan aktual
atau estimasi kebutuhan

MASALAH Kondisi fisik atau medis yang


KLINIS dpt menimbulkan masalah gizi
GIZI

PERILAKU & Kondisi lingkungan atau perilaku


yang dpt menimbulkan masalah
gizi
LINGKUNGAN
DOMAIN PERILAKU DOMAIN INTAKE NST RSHS

LINGKUNGAN NUTRIEN OKSIGEN

FAKTOR
LINGKUNGAN INTAKE KEBUTUHAN PANKREAS
INSULIN
GLUKAGON

SAL. NAFAS
SAL. CERNA

CO2
DOMAIN HATI
KLINIS

SAL. KARDIOVASKULER

KULIT GINJAL
PENELUSURAN SEL-SEL TUBUH
PROBLEM METABOLISME:
AIR & PANAS KATABOLISME UREA N
ANABOLISME KREATININ
AIR & ELEKTROLIT
AsDI Jabar 2008 15
Intervensi gizi
Kebutuhan zat gizi makro

 Terapkan gizi seimbang


 Konsumsi makanan sesuai dengan usia, jenis kelamin dan aktifitas
 Capai berat badan ideal
 Kebutuhan energi menyesuaikan dengan AKG
KESEIMBANGAN ASUPAN DAN 
KEBUTUHAN
Infeksi, penyakit,
Penyakit, ekonomi,
Demam, stres, fisik
Aktifitas, emosi, budaya

Pertumbuhan
Asupan makanan

Asupan Kebutuhan
Zat gizi Zat gizi

Stres psikis

Pemeliharaan
Lingkungan, penyakit, Jaringan tubuh
stres fisiologi, gg fisik
Sumber : Kemenkes 2014
Sumber : Kemenkes 2014
Zat gizi mikro
Zat besi

 Jika ditemukan defisiensi zat besi maka lakukan perbaikan dengan


memberikan makanan atau menganjurkan makanan sumber zat besi
dan berikan suplemen jika dibutuhkan
 Kondisi anemia pada seorang wanita berhubungan dengan proses
ovulasi yang apabila berlanjut kepada tahap konsepsi dan kehamilan
maka akan berdampak pada kehamilan yang berisiko dan bayi yang
dilahirkan dengan rendahnya persediaan zat besi pada bayi
 Intervensi yang sangat tepat adalah pada saat sebelum konsepsi
dibandingkan pada saat kehamilan
 Menganjurkan mengkonsumsi sumber vitamin C dari sayur dan buah
dan bahan makanan lainnya misalnya daging yang berwarna merah
kafein

 Pembatasan kafein sebaiknya dilakukan karena kafein


akan menyebabkan melambatnya proses konsepsi
misalnya disebabkan oleh terhambatnya absorpsi zat besi
dan kalsium
 Sumber dari kafein adalah teh, kopi, coklat dan beberapa
jenis obat
yodium

 Konsumsi sumber yodium, karena pada wanita di masa subur yang sudah
defisisiensi yodium akan memiliki risiko lanjut pada masa kehamilan
 Baiknya asupan yodium yang adekuat dijaga sejak saat prakonsepsi yaitu
sekitar150 μg dan akan meningkat kebutuhannya pada kehamilan dan
menyusui.
 Konsumsi garam beryodium dan dengan perlakuan yang tepat
 Konsumsi yodium dari bahan makanan alami
zinc

 Zinc berhubungan dengan tingkat kesuburan pada pria, dimana zinc


dapat mereduksi stres oksidatif dalam pematangan sperma dan pada
sintesis testoteron
 Defisiensi zinc berkaitan dengan kualitas, konsentrasi dan kelainan
bentuk sperma
 Antioksidan lain yang berperan adalah vitamin C dan E
Vitamin D dan Kalsium

 Defisiensi vitamin D pada wanita dan pria akan menyebabkan infertility,


Pludowski et al, 2013.
 Pada wanita, defisiensi vitamin D berhubungan dengan resistensi insulin dan
metabolik sindrom dalam polycystic ovary syndrome (PCOS)
 Pada pria berhubungan dengan rendahnya level testosteronedan rendahnya
kualitas sprema.
 Kalsium sangat dibutuhkan dalam spermatogenesis, Sperma motility,
hyperactivation, dan acro- some (area diaman sprema menghasilakn enzim
yang berfungsi untuk membuka lapisan terluar dari ovum).
 Jumlah sperma yang sehat berhubungan dengan makanan yang mengandung
zinc, asam folat, dan antioksidan, selain itu juga harus menghindari rokok
dan alkohol (Gaur et al, 2010).
Aktifitas fisik

 Lakukan aktifitas fisik secara rutin


 Aktifitas fisik dapat menjaga berat badan normal
 Membantu mengaktifkan sel
 Mengurangi risiko penumpukan lemak tubuh
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai