Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN DENGAN

MENERAPKAN TEKNIK REBOZO DAN ENDORPHIN


UNTUK MEMPERCEPAT KEMAJUAN PERSALINAN PADA
IBU PRIMIGRAVIDA DI KLINIK PRATAMA MENTARI

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Menyusun Laporan Tugas Akhir Program Studi

Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Bhakti Kencana

Oleh :

FITRIA

CK118019

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

2021
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN DENGAN MENERAPKAN


TEKNIK REBOZO DAN ENDORPHIN UNTUK MEMPERCEPAT
KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI KLINIK
PRATAMA MENTARI

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Telah disetujui oleh pembimbing untuk ujian validasi proposal TA

Disusun oleh :

Fitria

CK118019

Pada tanggal :

Pembimbing I pembimbing II

( sri ayu arianti ) ( dewi nurlaela sari )

HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN DENGAN MENERAPKAN
TEKNIK REBOZO DAN ENDORPHIN UNTUK MEMPERCEPAT
KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI KLINIK
PRATAMA MENTARI

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :

Fitria

CK118019

Telah Dipertahankan Dan Disetujui Di Hadapan Tim Validasi Proposal TA


Mahasiswa DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Kencana

Pembimbing I

Nama :

NIP/NIK :

Pembimbing II

Nama :

NIP/NIK :

Bandung,2021

Ketua program studi DIII kebidanan fakultas


ilu kesehatan universitas bhakti kencana

( Dewi Nurlaela Sari, .Keb )

NIK.02008040143

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan merupakan rangkaian proses yang berakhir dengan

pengeluaran hasil konsepsi dari intrauteri ke ekstrauteri oleh ibu. Tahapan

awal dari persalinan adalah kalah I yaitu adanya pembukaan dan dilatasi

serviks, yang terdiri dari fase laten dan fase aktif. Fase laten adalah mulai

adanya kontraksi yang teratur dan diikuti dilatasi serviks sampai dengan 3

cm sedangkan fase aktif adalah interval setelah fase laten yang diikuti

dilatasi serviks sehingga lengkap (10 cm). (Dini Kurniawati,2017; Varney,

2008) World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kematian

seorang ibu adalah kematian seorang perempuan waktu hamil atau dalam

40 hari setelah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari

tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri

kehamilan. Menurut laporan WHO (2013), kematian ibu di dunia

disebabkan preeklampsia 28%, perdarahan 27%, eklampsi 14%, aborsi

tidak aman 8%, infeksi 11%, penyulit persalinan 9% dan emboli 14%.

(Rasdianan, 2016) (Rasdianan, 2016; Depkes RI, 2015). Dalam proses

persalinan bila terjadi kelemahan dalam kontraksi uterus akan terjadi

pembukaan serviks yang memanjang. Fase pembukaan serviks yang

memanjang dapat disebabkan oleh kelemahan otot uterus dalam

berkontraksi. Selain itu pembukaan serviks memanjang dapat juga

disebabkan oleh kekuatan mengejan yang dimiliki oleh ibu, faktor janin,

faktor jalan lahir, faktor psikis ibu yang terdiri dari tingkat kecemasan dan

rasa takut yang dialami dalam menghadapi persalinan. Dan jika terjadi
pembukaan serviks yang memanjang akan menyebabkan perpanjangan

waktu kala I yang disebut dengan kala I memanjang. (Surtiningsih, 2017;

Sadiyah,2014). Penyebab kematian ibu adalah perdarahan (19,09%),

hipertensi dalam kehamilan (32,97%), lan-lain (30,37%) gangguan sistem

peredaran darah (12,36%), gangguan metabolisme (0,87%) infeksi (4,34)%.

(Dinkes Provinsi Jawa tengah, 2017) Salah satu upaya untuk menangani

kala I memanjang saat proses persalinan Midwifery Care Journal, Vol. 1

No.3, April 2020, e-ISSN 2715-5978 (online) I 25 dapat dilakukan dengan

metode farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu metode

nonfarmakologis yaitu dengan menggunakan teknik Rebozo. Rebozo

membantu memberikan ruang pelvis yang lebih luas untuk ibu sehingga

bayi lebih mudah menuruni panggul dan proses persalinan menjadi lebih

cepat. (Jaskara, 2020; theasianparent.com) Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui efektifitas teknik rebozo terhadap pembukaan serviks

dan penurunan kepala janin ibu bersalin kala I pada fase aktif.

Sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada waktu

menjelang maupun ketika melahirkan, namun dengan rasa nyeri yang

berbeda pada setiap ibu bersalin. Hal ini dipengaruhi oleh psikologis ibu

pada saat bersalin yaitu rasa takut dan berusaha melawan persalinan serta

ada tidaknya dukungan dari orang sekitar selama proses perlinan. (Yanti,

2015)

Pengendalian rasa nyeri persalinan penting dilakukan untuk memberi

ibu rasa nyaman ketika akan melakukan persalinan, karena hal tersebut

merupakan salah satu asuhan sayang ibu yang merupakan peran dan fungsi

bidan. Sudah banyak upaya yang dilakukan untuk menurunkan nyeri pada
persalinan, baik secara farmakologi, maupun non-farmakologi. Manajemen

nyeri dengan metode farmakologi antara lain pemberian sedative dan

opioid.

Nyeri persalinan dapat menimbulkan stress yang menyebabkan

pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid.

Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan

vasokonstriksi pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan

kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran

darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat

impuls nyeri bertambah banyak (Sumarah, 2009, p.4). Nyeri persalinan

juga dapat, menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga kebutuhan

oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas

usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan merangsang peningkatan

katekolamin yang dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi

uterus sehingga terjadi inersia uteri yang dapat berakibat kematian ibu saat

melahirkan (Llewllyn, 2001, p.70).

Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi

nyeri persalinan dengan endorphine massage. Endorphin Massage

merupakan sebuah terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting

diberikan pada wanita hamil, di waktu menjelang hingga saatnya

melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk

melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan

dapat menciptakan perasaan nyaman (Kuswandi,2011, p.53).Selama ini

endorphin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa

diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,


mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan

perasaan stres, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Endorphin

dalam tubuh bisa dipicu munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti

pernapasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi (Kuswandi, 2011,

p.59). Seorang ahli kebidanan, Constance Palinsky, tergerak untuk

menggunakan endorphin untuk mengurangi atau meringankan rasa sakit

pada ibu yang akan melahirkan. Diciptakanlah Endorphin Massage, yang

merupakan teknik sentuhan serta pemijatan ringan, yang dapat

menormalkan denyut jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan

kondisi rileks dalam tubuh ibu hamil dengan memicu perasaan nyaman

melalui permukaan kulit. Terbukti dari hasil penelitian, teknik ini dapat

meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi

persalinan (Mongan, 2009, p.127).

Masase pada punggung saat persalinan dapat berfungsi sebagai

analgesik epidural yang dapat mengurangi nyeri dan stres, serta dapat

memberikan kenyaman pada ibu bersalin. Oleh karena itu diperlukan

asuhan essensial pada ibu saat persalinan untuk mengurangi nyeri dan stres

akibat persalinan yang dapat meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu

bersalin.

1.2 Identifikasi masalah

Apakah ada pengaruh dari penerapan teknik rebozo dan endorphin untuk

mempercepat kemajuan persalinan pada ibu primigravida di klinik pratama

mentari ?

1.3 Tujuan Penyusunan TA

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif dari kehamilan

,bersalin,nifas,bayi baru lahir dengan pendekatan manajemen varney dan

mengaplikasikan penerapan teknik rebozo dan massage endorphin untuk

mempercepat kemajuan persalinan di klinik pratama mentari.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. melakukan pengkajian data subjektif pada masa kehamilan

,persalinan ,nifas,dan bayi baru lahir,KB

2. melakukan pengkajian data subjektif pada masa kehamilan

,persalinan,nifas,dan bayi baru lahir,KB

3. melakukan analisa pada kehamilan,persalinan,nifas,bayi baru lahir,KB

4. melakukan penatalaksanaan pada masa kehailan ,persalinan ,nifas,dan

bayi baru lahir,KB

5. melakukan penerapan teknik rebozo dan massage endorphin pada

asuhan persalinan

6. menyampaikan kesenjangan teori dan praktik serta permasalahan dalam

asuhan pada masa kehamilan,persalinan,nifas,dan bayi baru lahir,KB

1.4 Manfaat peneliti

1. Untuk Peneliti

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah

didapatkan dan memberikan pengalaman bagi penulis untuk meneliti

penerapan teknik rebozo dan endorphin massage untuk memperlancar

proses kemajuan persalinan.

2. Tenaga Kesehatan
Sebagai masukan positif untuk meningkatkan pelayanan agar dapat

memberikan asuhan penurunan rasa nyeri dan memperlancar kemajuan

proses persalinan terhadap pasien sehingga dapat bersalin dengan nyaman.

3. Intitusi Kesehatan

Hasil dari penelitian yang sudah dilaksanakan semoga dapat menjadi

referensi bagi mahasiswa dalam rangka meningkatkan pembelajaran

sehingga menghasilkan lulusan bidan profesional

Anda mungkin juga menyukai