Anda di halaman 1dari 41

BUKU

PANDUAN PELAKSANAAN KEGIATAN


PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA
2020/2021

NAMA : ______________________
FOTO 4 X 6
NPM : ______________________

PROGRAM STUDI : KEBIDANAN

PROGRAM : DIPLOMA KEBIDANAN

ANGKATAN : ______________________________
TEMPAT MAGANG : ______________________________
_______________________________
_______________________________
_______________________________

PEMBIMBING AKADEMIK : ______________________________

PEMBIMBING AKADEMIK LAHAN : SMT 2 ________________________


SMT 3 ________________________
SMT 4 ________________________
SMT 5 ________________________
SMT 6 ________________________
KATA PENGANTAR

Akademi Kebidanan Wijaya Husada merupakan Institusi Pendidikan Tinggi yang


melaksanakan Pendidikan Kebidanan menggunakan Kurikulum Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan sebagai dasar utama. Pendekatan yang digunakan dalam Praktik
Klinik Kebidanan (PKK) yang merupakan dasar kompetensi/kemampuan yang dijabarkan
dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai calon tenaga Bidan yang mampu
menerapkan ilmu Pengetahuan dan Teknologi sehingga dapat menjadi seorang Bidan yang
profesional.
Kegiatan pembelajaran PKK merupakan kegiatan belajar aktif dalam situasi nyata
yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan asuhan
kebidanan yang didapatkan di kelas sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan
berdasarkan evidence based mendukung Visi dan Misi Program Studi yang mampu berdaya
saing.
Dengan tersusunnya "Buku Panduan Pelaksanaan Program Praktik Kebidanan
Komunitas" ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam
mengaplikasikan semua kemampuan kognitif, afektif, komunikatif dan motoriknya yang
diperoleh di kelas dan laboratorium di AKBID Wijaya Husada. Buku ini juga dibuat sebagai
salah satu alat pendokumentasian mahasiswa dalam pencapaian target keterampilan yang
didapatkan selama mengikuti program praktik klinik yang dilaksanakan.
Diharapkan dengan adanya Buku Panduan Program Praktik Klinik ini, proses
pembelajaran di lahan praktik akan lebih terarah dan mahasiswa dapat memanfaatkan buku
ini dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan pendidikan tercapai.

Bogor, ……………. 20…


Tim Penyusun
VISI DAN MISI
AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA

VISI
Menjadi Akademi Kebidanan yang mampu mengembangkan ahli madya
kebidanan
yang professional, terampil, dan unggul dalam deteksi dini dan stimulasi tumbuh
kembang anak di tingkat nasional dan berorientasi global pada tahun 2024.

MISI
a. Meningkatkan mutu pendidikan agar memiliki kemampuan professional bidan yang
beretika dan bertanggung jawab dengan kekhasan deteksi dini dan stimulasi tumbuh
kembang anak.

b. Mengembangkan program akademik dan non akademik yang menunjang standar


kompetensi bidan dengan keunggulan deteksi dini, stimulasi tumbuh kembang anak
kewirausahaan dan IPTEK untuk masa depan.

c. Mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan pra sarana agar
menghasilkan pelayanan pendidikan berkualitas.

d. Mengembangkan penelitian dalam bidang kesehatan khususnya kebidanan yang


bermanfaat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

e. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam ruang lingkup kebidanan


dengan pendekatan kepedulian terhadap masyarakat.

f. Mengembangkan kerjasama kemitraan, baik di tingkat lokal, nasional, dan


internasional.
PERATURAN/TATA TERTIB MAHASISWA
PRAKTIK KLINIK DI LAHAN PRAKTIK

A. Ketertiban
1. Mahasiswa harus siap 10 -15 menit sebelum jam praktik di tempat praktik
2. Bagi wanita :
a. Rambut harus rapih dan yang berambut panjang harus memakai sarkon, tidak
boleh memakai konde atau jepitan yang berwarna -warni.
b. Pemakaian make-up harus sederhana dan tidak mencolok.
c. Tidak memakai kalung dan cincin baik yang terbuat dari emas atau dari jenis
lainnya kecuali jam tangan.
d. Kuku di potong pendek dan tidak boleh memakai cat kuku atau cutek.
B. Seragam
1. Pakaian seragam tiap hari putih-putih. (Baju dan Celana, boleh memakai rok tapi
tidak mengganggu untuk kegiatan praktik)
2. Seragam harus rapih, lengkap dengan nama.
3. Sepatu berwarna putih
4. Bagi yang berjilbab sesuai dengan yang telah ditentukan
C. Selama praktik tidak diperkenankan meninggalkan tempat praktik tanpa izin pembimbing
atau preceptor/ clinical instructure ruangan.
D. Apabila mahasiswa melakukan kesalahan atau kecerobohan dalam melaksanakan tugas
selama praktik di lapangan harus lapor kepada preceptor/ clinical instructure ruangan
atau pembimbing.
E. Mahasiswa harus menunjukkan sikap sebagai seorang calon/bidan yang profesional
(budi pekerti baik berdedikasi tinggi bersikap jujur, ramah, tanggung jawab dan sesuai
dengan etika profesi bidan).
F. Mahasiswa diharuskan menjaga citra almamater dan menjaga citra yayasan.
G. Tiap-tiap mahasiswa harus mengikuti atau mentaati peraturan atau tata tertib yang
berlaku di rumah sakit atau ruangan tempat tugas.
H. Bila ada mahasiswa yang sakit pada waktu praktik diwajibkan untuk melapor kepada
pembimbing akademik lahan/instruktur ruangan. Mengenai pembiayaan
pengobatan/perawatan bila ada, menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan.
I. Sanksi bagi pelanggaran tata tertib :
a. Diberikan teguran secara lisan atau tertulis
b. Bila pelanggaran dianggap berat akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

Bogor, ………………. 20…


Tim Penyusun
PROSES PEMBELAJARAN

A. Bed Side Teaching


Metode ini dilaksanakan antara mahasiswa praktikan, pendidik klinik dengan
pasien agar mahasiswa praktikan dapat mencontoh model peran dari perawat pendidik
klinik. Metode ini sebagai inti proses pembelajaran klinik sehingga mahasiswa
praktikan dapat dijamin capaian pembelajaran klinik dari mencontoh, melaksanakan
sendiri dengan bantuan sampai dengan melaksanakan secara mandiri dibawah
bimbingan pendidik klinik. Apabila mahasiswa praktikan telah mampu melaksanakan
secara mandiri maka mahasiswa berhak mendapat penilaian dari pendidik klinik.
Sebagai bukti proses pembelajaran ini digunakan daftar hadir mahasiswa praktikan dan
pendidik klinik disertai dengan learning outcome sebagai capaian pembelajaran klinik
yang telah dilaksanakan.
Tahapan Bed Site Teaching:
Pra Secara teknis pelaksanaan BST dilakukan melalui 3 tahap:
a. Pre conference (tahap sebelum visit atau berinteraksi langsung dengan pasien):
pada tahap ini pendidik klinik menjelaskan tujuan pembelajaran dengan BST,
perencanaan dan orientasi kasus pada mahasiswa praktikan.
b. Conference (tahap berinteraksi langsung dengan pasien): pada tahap ini pendidik
klinik melakukan pengelolaan pasien dari kegiatan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, analisa data, dan membuat rencana tindakan yang
dilakukan kepada pasien. BST pada minggu awal, mahasiswa praktikan masih
mengobservasi PK dalam mengelola pasien. BST pada minggu selanjutnya, PK
dapat meminta mahasiswa praktikan yang melakukan pengelolaan terhadap pasien
dengan supervise PK.
c. Post Conference (tahap setelah bertinteraksi dengan pasien): pada tahap ini
dilakukan diskusi tentang kasus, Diagnosa dan refleksi kasus.

B. Reflective learning/ reflective practice


Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk
pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan
kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-
perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan). Dalam praktek kebidanan, pemberian
asuhan kebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan
dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan
orang yang diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga
ditentukan oleh ketrampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan
konseling yang baik kepada klien.
Refleksi berarti kegiatan yang dilakukan untuk mengingat kembali suatu tindakan
yang telah dilakukan dalam observasi. Refleksi mengkaji ulang apa yang telah terjadi
atau mempertimbangkan proses, permasalahan, isu, dan kekurangan yang ada atau yang
belum tuntas dari strategi penelitian yang telah dilakukan. Refleksi menjadi dasar untuk
mengetahui kembali rencana tindakan dengan memperhatikan variasi perspektif yang
mempunyai aspek evaluatif bagi peneliti untuk mempertimbangkan atau menilai apakah
dampak tindakan yang timbul sudah sesuai dengan yang diinginkan dan membuat
perencanaan kembali. Langkah selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan dan observasi
merupakan refleksi hasil pengamatan, melalui refleksi maka dapat diketahui atau
dipahami kelebihan dan kekurangan yang terjadi

C. Perseptorship Mentorship
Preseptorship adalah suatu metode pengajaran dan pembelajaran kepada
mahasiswa dengan menggunakan bidan sebagai model perannya. Preseptorship bersifat
formal, disampaikan secara perseorangan dan individual dalam waktu yang sudah
ditentukan sebelumnya antara bidan yang berpengalaman (preceptor) dengan bidan baru
(preceptee) yang didesain untuk membantu bidan baru untuk menyesuaikan diri dengan
baik dan menjalankan tugas yang baru sebagai seorang bidan. Program Preseptorship
dalam pembelajaran bertujuan untuk membentuk peran dan tanggung jawab mahasiswa
untuk menjadi bidan yang profesional dan berpengetahuan tinggi, dengan menunjukan
sebuah pencapaian berupa memberikan bidanan yang aman, menunjukan akuntabilitas
kerja, dapat dipercaya, menunjukan kemampuan dalam mengorganisasi bidan dan
pasien dan mampu berkomunikasi dengan baik terhadap pasien dan staf lainnya.
Preseptoring sebagai suatu periode (Preseptoring) untuk membimbing dan mendorong
semua praktisi kesehatan baru yang memenuhi persyaratan untuk melewati masa transisi
bagi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan praktik mereka lebih lanjut.
D. Tutorial Klinik (Kasus)
Tutorial Klinik merupakan kegiatan pembelajaran klinik berupa diskusi kelompok
yang difasilitasi oleh Pendidik Klinik di rumah sakit yang berorientasi pada masalah
pasien. Tutorial ini sama seperti tutorial pada saat pembelajaran blok dikelas
perbedaanya adalah pada saat dikelas menggunakan case fiktif sedangkan ini
menggunakan kasus nyata diruangan. Tutorial klinik ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan penalaran klinik dan dapat menghubungkan ilmu yang didapat saat tahap
pendidikan sarjana maupun dari referensi (evidence based) dengan kondisi klinis yang
ditemui pada pasien. Tutorial klinik ini diharapkan dapat melatih mahasiswa praktikan
untuk melakukan penalaran klinis dalam memahami perjalanan penyakit pasien,
menangani pasien secara komprehensif berdasarkan bukti ilmiah terkini yang sesuai
serta tanggap terhadap berbagai masalah yang mempengaruhi penanganan pasien.
Tutorial Klinik dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
a. Tahap pertama mahasiswa praktikan melakukan identifikasi kasus dan melakukan
anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang yang sesuai kasus dengan supervisi PK.
Kegiatan ini dapat merupakan bagian dari kegiatan BST.
b. Tahap kedua adalah pelaksanaan tutorial klinik sebagai pertemuan pertama untuk
membahas kasus yang telah dipilih pada tahap pertama. Pencapaian yang diharapkan
tercapai dalam tahap ini adalah mahasiswa praktikan dapat menentukan diagnose
serta membuat tujuan pembelajaran klinik. Hasil dari tutorial klinik ini akan menjadi
dasar bagi mahasiswa praktikan untuk melakukan follow up serta belajar mandiri.
Belajar mandiri dapat dilakukan dalam bentuk diskusi dengan Pendidik Klinik dari
Institusi Pendidikan, belajar dari referensi-referensi ilmiah atau dari journal/ laporan
penelitian. Dalam kegiatan belajar mandiri ini masing-masing mahasiswa
diwajibkan mencari satu journal yang relevan dengan kasus pasien untuk kemudian
menjadi bahan diskusi pada pertemuan ke-2 (dua).
c. Tahap ketiga adalah pertemuan ke dua dengan kegiatan mendiskusikan hasil dari
follow up pasien dan belajar mandiri. Pencapaian yang diharapkan pada pertemuan
kedua ini adalah mahasiswa praktikan mempunyai kefahaman yang komprehensif
tentang penyakit/ kasus yang dipilih tersebut.
Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada
topik yang dibicarakan. Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah.
Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan masalah. Oleh
karena itu, suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan
yang merupakan hasil pendapat bersama. Pembahasan seminar berpangkal makalah atau
kertas kerja yang telah disusun sebelumnya.
E. Konseling
Konseling merupakan suatu proses komunikasi dua arah/interpersonal antara
konselor dan klien untuk membantu klien dalam mengenali, menyadari dan akhirnya
mampu mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.
Dengan adanya konseling, diharapkan seorang mahasiswa mampu membantu
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan, tuntunan
positif lingkungannya dan predisposisi yang dimilikinya seperti kemampuan dasar dan
bakatnya, dalam berbagai latar belakang yang ada seperti keluarga, pendidikan ataupun
status ekonomi.
F. Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan yang melekat pada setiap upaya
peningkatan kesehatan. Penyuluhan kesehatan masyarakat diselenggarakan untuk
mengubah perilaku seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehat melalui
komunikasi, informasi dan edukasi. Penyuluhan yang dilakukan mahasiswa diharapkan
mampu menambah wawasan masyarakat bahkan dapat merubah pola perilaku
masyarakat menjadi lebih baik dengan adanya informasi dan edukasi kesehatan.
1.1. PENDAHULUAN

Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan
sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu.
Dalam rangka mempersiapkan tenaga bidan yang terampil dan bermutu dalam
melaksanakan tugas seperti yang diharapkan, maka perlu diberi kesempatan serta
pengalaman belajar yang terarah dan terpadu kepada mahasiswa Kebidanan tidak hanya di
RS tetapi juga di Puskesmas maupun di masyarakat.Sehubungan dengan hal itu, salah satu
pengalaman belajar yang perlu disediakan bagi mahasiswa adalah praktek asuhan kebidanan
komunitas dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Kota
(PKMK).

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum 
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Komunitas.
Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
Melaksanakan praktek kerja lapangan di komunitas
1. Melakukan pengkajian / survei kesehatan masyarakat: melakukan pengumpulan data
masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan bersama masyarakat dengan
menggunakan format Survei Kesehatan Masyarakat (Survey Mawas Diri)
2. Menganalisa data kesehatan yang didapatkan di masyarakat
3. Merumuskan diagnosa/masalah kesehatan
4. Menyusun  perencanaan  kegiatan
5. Melakukan tindakan kesehatan/ melakukan implementasi dari perencanaan yang dibuat:
a. Menggerakkan masyarakat melakukan kegiatan yang telah direncanakan
b. Mengubah perilaku kesehatan masyarakat
c. Melakukan kegiatan Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
d. Melakukan koordinasi/kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral
e. Melakukan evaluasi kegiatan

Mengelola asuhan kebidanan di komunitas


1. Mengelola asuhan kebidanan pada ibu hamil normal, bermasalah dan gawat darurat
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan manajemen kebidanan di
komunitas.
2. Mengelola asuhan kebidanan pada ibu bersalin dan bayi baru lahir normal, bermasalah
dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan
manajemen kebidanan di komunitas.
3. Mengelola asuhan kebidanan pada ibu nifas normal, bermasalah dan gawat darurat
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan manajemen kebidanan di
komunitas
4. Mengelola asuhan kebidanan pada bayi,balita dan anak usia pra sekolah normal,
bermasalah dan gawat darurat secara mandiri, kolaborasi dan rujukan dengan
pendekatan manajemen kebidanan di komunitas.
5. Mengelola asuhan kespro pada remaja dan wanita usia reproduksi secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan manajemen kebidanan di komunitas.
6. Mengelola asuhan kebidanan pada wanita dengan kontrasepsi maupun lansia,
kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan manajemen kebidanan di komunitas
7. Mengaplikasikan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pelaporan data dan
informasi terkait pelayanan PWS KIA & KB di wilayah administratif lokasi Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang terdiri atas:
1) Pemetaan/pemodelan Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap wilayah
administratif lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL).
2) Pemetaan/pemodelan Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap jumlah atau
distribusi ibu hamil normal atau bermasalah di wilayah PKL.
3) Pemetaan/pemodelan Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap jumlah atau
distribusi ibu bersalin normal atau bermasalah di wilayah PKL.
4) Pemetaan/pemodelan Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap jumlah atau
distribusi ibu nifas normal atau bermasalah di wilayah PKL.
5) Pemetaan/pemodelan Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap jumlah atau
distribusi bayi dan balita normal atau bermasalah di wilayah PKL.
6) Pemetaan/pemodelan Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap jumlah atau
distribusi WUS/PUS dan akseptor KB normal atau bermasalah di wilayah PKL.
7) Melakukan analisis terhadap Sistem Informasi Kesehatan yang ada di lahan
Praktek Kerja Lapangan/PKL.
1.3. TARGET PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melaksanakan dan mengembangkan seni dalam praktek kebidanan
secara komprehensif dengan pendekatan manajemen kebidanan dan didasari oleh konsep,
keterampilan dan sikap profesional bidan dalam asuhan di komunitas berdasarkan standar
praktek kebidanan.
Target pembelajaran Praktek Kerja Lapangan Komunitas adalah:

No Ketrampilan/ Kompetensi Target Minimal Keterangan


Melaksanakan praktek kerja lapangan yang
meliputi:
1. SMD
1 2. Tabulasi 1 Kelompok
3. MMD
4. Implementasi
5. Evaluasi
2 Mengelola asuhan kebidanan pada ibu hamil
normal, asuhan kebidanan pada ibu bersalin
normal, asuhan kebidanan pada ibu nifas
normal, asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir/bayi/balita  normal, asuhan kebidanan
pada kesehatan reproduksi dan KB (membina Individu/Ke
akseptor lama dan bermasalah serta perluasan, 1 luarga
pelestarian akseptor KB) secara mandiri, binaan
kolaborasi dan rujukan, asuhan kebidanan
pada wanita usia reproduksi, klimakterium,
menopause  gawat darurat secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan dengan pendekatan
managemen kebidanan di komunitas
3 Melakukan pemetaan/pemodelan Sistem 1 Kelompok
Informasi Geografis (SIG) terhadap kondisi
kesehatan masyarakat terkait dengan
pelayanan PWS KIA & KB di wilayah
administratif lokasi Praktek Kerja Lapangan
(PKL).

Pencapaian target masing-masing dilakukan dengan pengelolaan secara komprehensif.

1.4. METODE BIMBINGAN


1. Pre dan post conference
2. Konsultasi secara individu
3. Penugasan kelompok
4. Monitoring pencapaian target kompetensi
5. Evaluasi hasil laporan akhir

1.5. STRATEGI PEMBELAJARAN


Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada dasarnya berlangsung selama 8 jam,
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas yang telah ditentukan sesuai pembagian
tempat praktek yang telah ditentukan dari Institusi pendidikan.
Melaksanakan praktek kerja lapangan di Masyarakat
1. Mengadakan pertemuan antara mahasiswa yang akan praktek dengan Kepala
Puskesmas, Kepala Kelurahan, Ketua RW, Ketua RT, serta bidan-bidan setempat
2. Menempatkan dan membagi mahasiswa kedalam beberapa kelompok, sesuai dengan
wilayah yang akan dibina.
3. Pembimbing akademik beserta pembimbing lapangan, memberikan briefing mengenai
tahapan kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa.
4. Pelaksanaan kegiatan observasi (pengumpulan data) melalui penyebaran angket
beserta wawancara terhadap penduduk (per kelompok sesuai daerah yang dibina)
mengenai keadaan lingkungan, sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan, masalah
kesehatan yang biasa terjadi di masyarkat, dan aspek-aspek lain yang berkontribusi
terhadap perubahan kesehatan masyarakat
5. Melakukan identifikasi masalah yang terdapat di wilayah binaan berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan sebelumnya.
6. Melakukan pemecahan masalah (brainstorming) dengan menentukan prioritas
masalah terlebih dahulu
7. Memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan dasar kebidanan kepada
masyarakat seperti gizi dalam kesehatan reproduksi, penanganan/manajemen balita
sakit, peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya ANC, hygine dalam
persalinan, dan kedaruratan dalam pertolongan persalinan.
8. Memberikan pelayanan kebidanan berupa pelayanan ANC, pertolongan persalinan,
post partum, dan BBL kepada masyarakat
9. Lokakarya hasil praktik selama di lapangan

1.6. PROSES BIMBINGAN


1. Pelaksanaan praktek, masing-masing kelompok dibimbing  oleh pembimbing dari
pendidikan dan lahan praktek
a. Pembimbing dari Pendidikan
Pembimbing dari pendidikan setiap kelompok terdiri atas ±5 orang yang datang ke
lahan sesuai dengan kesepakatan dengan mahasiswa.
b. Pembimbing dari lahan Praktik
Pembimbing dari lahan secara langsung membimbing mahasiswa tentang
pelaksanaan praktek. Pembimbing dari lahan adalah:
1)    Kepala Puskesmas beserta staf
2)    Kepala Kelurahan beserta staf masing-masing wilayah
3)    Instansi terkait.
2. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pembimbing
1) Melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap proses pembimbingan dan pengarahan
mahasiswa praktek selama proses pelaksanaan praktek  sesuai dengan jadwal.
2) Melakukan evaluasi kompetensi terhadap mahasiswa.

1.7. TUGAS MAHASISWA


Umum
1. Mengikuti orientasi dan mengisi daftar absensi.
2. Melakukan hubungan interpersonal yang baik dan mengutamakan peran serta
masyarakat dalam semua kegiatan.
3. Melakukan assesment untuk mendapatkan data dasar yang lengkap dan tepat.
4. Membuat rencana dan strategi berdasarkan evidence based dengan jelas dan dapat
diaplikasikan, setiap akan melakukan kegiatan sesui dengan kompetensi yang akan
dicapai.
5. Melaksanakan rencana dan strategi dengan persiapan yang matang, lengkap, dan
jelas bersama masyarakat sasaran / terkait.
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan bersama masyarakat/sasaran terkait.
7. Menyusun laporan kegiatan serta mengumpulkan laporan baik laporan  individu, dan
laporan kelompok (laporan PKL).
Khusus
1. Setiap mahasiswa wajib mengambil keluarga binaan yang merupakan sasaran
asuhan kebidanan komunitas  (hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi, balita, wanita
usia subur baik fisiologi maupun patologi) dilakukan asuhan/manajemen kebidanan
dalam konteks keluarga di komunitas (mulai dari pengkajian data sampai dengan
evaluasi) dengan minimal mahasiswa melakukan home visit  sebanyak 3 kali.
2. Mengumpulkan laporan secara individu, dimana 1 laporan kasus dibuat panjang
dengan sistematika seperti panduan pada sistematika penulisan laporan. Sedangkan
untuk kasus yang lain dibuat hanya kasusnya saja (tinjauan kasus)/ laporan kasus
pendek.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat
4. Membuat dan mengumpulkan laporan kelompok hasil analisis terhadap Sistem
Informasi Kesehatan yang ada di lahan sesuai dengan sistematika laporan analisis
SIK yang ditetapkan.
Proses Pembelajaran Komunitas selama covid (Daring online)

1. Mahasiswa melakukan Role play pembukaan Komunitas


2. Mahasiswa melakukan pengumpulan data minimal 5 KK per mahasiswa dengan
kuisioner.
3. Mahasiswa mengolah data dari data yang dikumpulkan
4. Mahasiswa membuat role play SMD dan MMD dan direkam selama perkuliahan
dari.(pemaparan hasil tabulasi pendataan, peta wilayah, dll).
5. Mahasiswa melakukan keluarga binaan dengan melakukan konseling kebidanan
kepada keluarga binaan lewat online melalui media edukasi.
6. Mahasiswa melakukan Bakti Sosial
7. Mahasiswa melakukan role play penutupan Komunitas
KUISIONER DATA KELUARGA SEHAT

PENGENALAN TEMPAT
1. Tanggal
2. RT/RW
3. Jam
4. Alamat
5. No. Rumah
6. No. KK
7. No. Hp

1. Berapa jumlah Kepala Keluarga/KK yang ada di dalam satu rumah?


(Minta Fc KK atau di Foto KK )

2. Berapa jumlah anggota keluarga di dalam satu KK?

3. Apakah dalam satu rumah semua anggota keluarga mempunyai akte kelahiran?
a. Ya (….. ) b. Tidak (….. )

4. Berapa usia setiap anggota keluarga dalam satu rumah?


a. 0-11 bulan (Bayi) (….. )
b. 12-59 bulan (Balita) (….. )
c. 5-11 tahun (anak) (….. )
d. 12-25 tahun (Remaja) (….. )
e. 26-45 tahun (Dewasa) (….. )
f. 46-65 tahun (Lansia) (….. )
g. >65 tahun (Manula) (….. )

5. Jenis kelamin setiap anggota keluarga


a. Pria (……) b. Wanita (…..)

6. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah pada setiap anggota keluarga?


(Berlaku untuk anggota keluarga berumur ≥15 tahun)
a. Ya (1. ….., 2. ….., 3. ……. 4……., dst)
b. Tidak (1. ….., 2. ….., 3. ……. 4……., dst)

7. Apakah dilakukan pengukuran berat badan pada setiap anggota keluarga?


(Lihat KMS untuk usia <5 tahun, timbang usia >5 tahun)
a. Ya (1. ….., 2. ….., 3. ……. 4……., dst)
b. Tidak (1. ….., 2. ….., 3. ……. 4……., dst)

8. Apakah dilakukan pengukuran tinggi badan pada setiap anggota keluarga?


a. Ya (1. ….., 2. ….., 3. ……. 4……., dst)
b. Tidak (1. ….., 2. ….., 3. ……. 4……., dst)

9. Apakah bayi ini pada waktu 0-6 bulan hanya diberi Asi Eksklusif ?
(Berlaku untuk anggota keluarga berumur 7-23 bulan)
a. Ya b. Tidak

10. Apakah selama bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap? (HB 0, DPT-
HB1, DPT-HB2, DPT-HB3, POLIO1, POLIO 2, POLIO 3, POLIO 4, CAMPAK)
(Berlaku untuk anggota keluarga berumur 12-23 bulan)
a. Ya b. Tidak

11. Apakah jenis golongan darah setiap anggota keluarga dalam satu KK?
a. A (……)
b. B (……)
c. AB (…..)
d. O (…….)
e. TIDAK TAHU (……...)

12. Apakah setiap kepala keluarga dalam satu rumah ikut serta kegiatan Posyandu?
(untuk KK yang mempunyai anak usia 0-59 bulan)
a. Ya b. Tidak

13. Bagaimana pengolahan sampah dalam satu rumah?


a. Diangkut
b. Dibakar
c. Lainnya (………)

14. Apakah keluarga mengikuti kegiatan koperasi ?


a. Ya b. Tidak

15. Apakah keluarga mengikuti kegiatan UP2K? (Usaha Peningkatan Pendapatan


Keluarga)
a. Ya b. Tidak

16. Apakah keluarga mengikuti kegiatan Arisan?


a. Ya b. Tidak

17. Apakah keluarga mengikuti kegiatan Kerja bakti?


a. Ya b. Tidak

18. Apakah keluarga mengikuti kegiatan Pengajian?


a. Ya b. Tidak

19. Status perkawinan anggota keluarga dalam satu keluarga


a. Kawin (…..) pria (…… ) wanita (…..)
b. Belum Kawin (….)
c. Cerai Hidup (……)
d. Cerai Mati (…...)

20. Berapa usia menikah anggota keluarga laki-laki dalam satu keluarga ?
a. 20-35 tahun
b. ≤ 20 tahun
c. ≥ 35 tahun
21. Berapa usia menikah anggota keluarga wanita dalam satu keluarga ?
a. 20-35 tahun
b. ≤ 20 tahun
c. ≥ 35 tahun

22. Apakah agama yang di anut setiap anggota keluarga ?


a. Islam (……)
b. Kristen (……..)
c. Katolik (……..)
d. Hindu (……..)
e. Budha (……..)
f. Konghucu (……..)

23. Berapa jumlah anak dalam keluarga?


a. Belum punya anak atau tidak punya anak
b. 1
c. 2 sampai 4 (…….)
d. ≥ 5 (…….)

24. Apakah ada anggota keluarga yang merokok ?


a. Ya (……) b. Tidak (……)

25. Bila YA, usia berapa mulai merokok ?


a. 5-11 tahun (anak)
b. 12-25 tahun (Remaja)
c. 26-45 tahun (Dewasa)
d. 46-65 tahun (Lansia)
e. >65 tahun (Manula)

26. Kepimilikan rumah.....


a. Hak milik
b. Kontrak/Kost
c. Menumpang
d. Lainnya

27. Berapa luas kepadatan rumah


a. Ya (≥ 10 M2)
b. Tidak (≤ 10 M2)

28. Kepimilikan rumah berdasarkan atap


a. Genting
b. Asbes
c. Lainnya (……….)

29. Kepimilikan rumah berdasarkan tembok


a. Dinding bata
b. Dinding plester
c. Kayu/Papan/Tripleks
30. Kepimilikan rumah berdasarkan lantai
a. Tanah
b. Karpet plastik
c. Semen
d. Ubin
e. Keramik
f. Kayu

31. Tersedianya sarana air bersih di lingkungan rumah


a. Ya b. Tidak

32. Apakah jenis sumber air yang di minum dalam satu keluarga?
a. Kemasan
b. Air masak

33. Apakah tersedia jamban keluarga?


a. Ya b. Tidak

34. Bila ya, apakah jenis jamban yang di gunakan?


a. Kloset
b. Leher angsa
c. Plengsengan

35. Apakah anggota keluarga dalam satu rumah setiap hari mengkonsumsi sayuran?
a. Ya (…….) b. Tidak (……..)

36. Apakah anggota keluarga dalam satu rumah rutin berolahraga?


a. Ya (……) b. Tidak (…….)

37. Apakah anggota keluarga dalam satu rumah selalu mencuci tangan pakai sabun?
a. Ya (…..) b. Tidak (……)

38. Apakah anggota keluarga dalam satu rumah mempunyai Kartu Jaminan
Kesehatan/JKN?
a. Ya (…….) b. Tidak (…….)

39. Berapa jumlah pendapatan setiap keluarga dalam satu rumah?


a. UMR
b. > UMR
c. < UMR

40. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita hipertensi?


(Berlaku untuk anggota keluarga berumur ≥ 15 tahun)
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

41. Bila YA, apakah selama ini penderita tersebut meminum obat hipertensi secara
teratur?
a. Ya (……) b. Tidak (…….)
42. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita asma?
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

43. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita ginjal?


a. Ya (……) b. Tidak (…….)

44. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita diabetes melitus?
(Berlaku untuk anggota keluarga berumur ≥15 tahun)
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

45. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita radang paru?
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

46. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita TB?


a. Ya (……) b. Tidak (…….)

47. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker serviks?
(Berlaku untuk Wanita Usia Subur)
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

48. Bila TIDAK, apakah selama ini pernah melakukan skrining pemeriksaan kanker
serviks?
(Berlaku untuk wanita usia subur)
a. Papsmear
b. IVA Test
c. Tidak Pernah

49. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita jantung?


a. Ya (……) b. Tidak (…….)

50. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita stroke?


(Berlaku untuk anggota keluarga berumur ≥ 15 tahun)
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

51. Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita gangguan jiwa?
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

52. Bila ya, apakah selama ini penderita tersebut meminum obat gangguan jiwa berat
secara teratur?
a. Ya (……) b. Tidak (…….)

53. Apakah ada anggota keluarga yang di pasung?


a. Ya (……) b. Tidak (…….)

54. Apakah penyakit yang di derita anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir?
a. ..............
b. ..............
c. ..............
d. Dst
55. Wanita berstatus menikah (10-54 tahun) yang menggunakan kontrasepsi
a. Ya b. Tidak

56. Bila YA, tempat fasilitas kesehatan yang dituju


a. Rumah Sakit
b. Puskesmas
c. BPM
d. Klinik
e. Lainnya (…………..)

57. Berapa lama pemakaian kontrasepsi terakhir


a. 1th
b. 2 th
c. 3th
d. 4th
e. ≥ 5th

58. Kapan Pasangan usia subur berencana memiliki anak?


a. < 2 tahun
b. ≥ 2 tahun
c. Tidak

59. Apakah ada anggota keluarga wanita yang sedang hamil?


(Berlaku untuk wanita menikah berumur 10-54 tahun)
a. Ya b. Tidak

60. Bila YA, berapa usia kehamilan anggota keluarga wanita yang sedang hamil
tersebut?
a. Trimester I ( 0 – 12 Minggu)
b. Trimester II (13 – 28 Minggu)
c. Trimester III (29 – 40 Minggu)
Sistematika Laporan Individu

SISTEMATIKA LAPORAN INDIVIDU


(KK Binaan)

Halaman Judul
Lembar
Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar(BilaAda)
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum dan Khusus
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(Dokumentasi kebidanan, SAP (Satuan Acara Praktikum, daftar
tilik, jobsheet, media edukasi)
DOKUMENTASI
(Selama melakukan asuhan bisa berupa rekaman, video atau foto)
Sistematika Laporan Kelompok (PKL)

SISTEMATIKA LAPORAN KELOMPOK


(LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN)

Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (Bila Ada)
Daftar Gambar (Bila
Ada)
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Umum Dan Khusus
C. Kompetensi Praktek
D. Waktu Dan Tempat
(Disertakan Peta Wilayah Administrasi Lahan PKL)
BAB II TINJAUAN TEORI
(Teori tentang kebidanan komunitas, kompetensi yang akan dicapa)
BAB III HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS
(Dapat disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik)
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI PKL

Sistematika Laporan Kelompok (Analisis SIK)

SISTEMATIKA LAPORAN
ANALISIS SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar (Lay out Sistem Informasi Kesehatan )

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pokok Permasalahan
C. Tujuan Laporan
D. Manfaat Laporan
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Sistem
B. Konsep Data dan Sistem Informasi
C. Konsep Sistem Informasi Kesehatan
D. Konsep Pelayanan Kesehatan
1. Pengertian Pelayanan Kesehatan
2. Jenis Pelayanan Kesehatan
3. Pengertian Rumah Sakit/Rekam Medis/Puskesmas/Dinas
Kesehatan/Klinik, dsb. (disesuaikan dengan Instansi tempat
dilakukannya PKL)
E. Konsep Sistem Informasi....... (SIMPUS, SIMRS, SIM Rekam Medik,
Kartini, Kantaya, dsb)/ (pada bagian ini disesuaikan dengan salah satu
Sistem Informasi yang ada di lahan PKL)
1. Pengertian
2. Manfaat
3. Komponen,
4. Prosedur atau Alur, dsb.
BAB III KONSEP DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN
A. Gambaran Umum Instansi
1. Sejarah Singkat Instansi (Puskesmas, RS, Poliklinik, dsb)
2. Motto, Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instansi.
3. Struktur Organisasi Instansi
4. Bagian/Unit Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi Unit/Bagian Pelaksana
Sistem Informasi.
5. Struktur Organisasi Bagian/Unit Pelaksana Sistem Informasi
B. Hasil Observasi Lapangan
1. Analisis Sistem Informasi (SIMPUS, SIMRS, SIM Rekam Medik,
Kartini, Kantaya, dsb: Disesuaikan dengan Sistem Informasi
Kesehatan yang ada):
a. Input
b. Proses
c. Output
2. Permasalahan dalam Pelaksanaan Sistem Informasi (SIMPUS,
SIMRS, SIM Rekam Medik, Kartini, Kantaya, dsb:
Disesuaikandengan Sistem Informasi Kesehatan yang ada)
3. Upaya Pemecahan Masalah yang dilakukan dalam Sistem Informasi
(SIMPUS, SIMRS, SIM Rekam Medik, Kartini, Kantaya, dsb:
Disesuaikan dengan Sistem Informasi Kesehatan yang ada)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI PENYUSUNAN LAPORAN
(Berisi Foto-foto selama proses analisis/pengumpulan data/observasi)
LEMBAR DIAGNOSA EDUKATIF MASALAH KESEHATAN PRAKTIK
KEBIDANAN KOMUNITAS RW ....KEL...., KEC ......
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA

1. Penyebab Penyakit Menurut Puskesmas?


Jawaban :

2. Penyebab Penyakit Menurut Kebanyakan Masyarakat Disini Adalah?


Jawaban:

3. Perilaku Masyarakat Yang Dapat Mengakibatkan Sakit?


Jawaban :

4. Perilaku Masyarakat Yang Bisa Mencegah Timbulnya Penyakit Adalah?


Jawaban :

5. Lingkungan Yang Menyebabkan Timbulnya Penyakit Adalah?


Jawaban :

6. Lingkungan Yang Bisa Mencegah Timbulnya Dan Menyebabkan Penyakit


Adalah?
Jawaban :

7. Cara Mencegah Orang Agar Tetap Sehat Dan Tidak Sakit Adalah?
Jawaban :

8. Cara Mencegah Agar Penyakit Tidak Menular Adalah?


Jawaban :

9. Apa Yang Bisa Dilakukan Oleh Tiap Keluarga Menghindari Penyakit


Adalah?
Jawaban :

10. Apa Yang Bisa Dilakukan Oleh Pemuka Masyarakat Menghindari Penyakit
Dari Wilayah Adalah?
Jawaban :
TABEL HASIL INTERVENSI SMD DAN MMK
RT 01-06 RW ….. KELURAHAN ........KECAMATAN …
TAHUN 2020

RT NO URAIAN SASARAN PELAKSANAAN TEMPAT KETERANGAN


KEGIATAN KEGIATAN
1

Menyetujui
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04

------------------- -------------------- ------------------ -------------------

RT 05 RT 06

------------------ ----------------------
Mengetahui

Puskesmas

------------------------
FORMAT PENILAIAN KIE

(KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI)

Nama Mahasiswa : Tanggal


:
Tempat :

Penunjuk penilaian
Berikan tanda √ pada salah satu kolom [ ] pada masing-masing komponen di
bawah ini dengan nilai:
 Skor 1 : tidak dilakukan / gagal
 Skor 2 : tidak mencapai target atau dibawah batas yang diharapkan
 Skor 3 : dalam batas mencapai target atau dalam batas yang diharapkan
 Skor 4 : mencapai target yang diharapkan dan kompeten

Nilai
No. Komponen Penilaian Nilai
1 2 3 4
A. Persiapan
1. Ketepatan identifikasi masalah
2. Ketepatan penyusunan SAP
3. Materi sesuai dengan sasaran
4. Menyiapkan media edukasi yang sesuai
5. Melakukan setting tempat dan audience
B. Pelaksanaan Kegiatan
6. Komunikasi efektif (bahasa jelas, mudah dimengerti
dan sederhana)
7. Menunjukkan penguasaan materi
8. Menggunakan alat bantu/ media yang dipersiapkan
secara efektif sesuai kebutuhan
9. Ketepatan tahap kegiatan KIE
10. Tanggap terhadap respon sasaran
11. Penggunaan waktu efektif
C. Evaluasi
12. Melakukan evaluasi sesuai tujuan
13. Menyimpulkan hasil evaluasi kegiatan
Jumlah nilai = Jumlah skor / 13
Bogor, Perseptor/ CI (Clin
Instructor)

( )
RUBRIK PENILAIAN ROLE PLAY SMD & MMD

KOMPONEN
1 2 3 4
PENILAIAN
Persiapan
Ketepatan identifikasi Mahasiswa tidak dapat Mahasiswa melakukan Mahasiswa mampu Mahasiswa mampu
masalah melakukan identifikasi identifikasi masalah melakukan identifikasi melakukan identifikasi
masalah dari data yang berdasarkan pertimbangan/ masalah secara objektif masalah secara objektif
diperoleh pendapat pribadi berdasarkan data yang berdasarkan data yang
diperoleh melalui proses diperoleh melalui proses
pendataan, tetapi tidak pendataan dan pengkajian
melakukan pengkajian lanjutan (anamnesa/
lanjutan (anamnesa/ wawancara atau pemeriksaan
wawancara atau pemeriksaan langsung)
langsung)
Ketepatan penyusunan Mahasiswa tidak Sistematika penulisan SAP Sistematika penulisan SAP Sistematika penulisan SAP
SAP menyiapkan SAP kurang lengkap dan kurang lengkap dan cukup lengkap dan memberikan
memberikan gambaran memberikan gambaran gambaran kegiatan yang
kegiatan yang dilaksanakan kegiatan yang dilaksanakan dilaksanakan dengan jelas
Materi sesuai dengan Materi yang diberikan tidak Materi yang diberikan kurang Materi yang diberikan Materi yang diberikan sesuai
sasaran didasarkan pada hasil relevan dengan hasil didasarkan pada hasil didasarkan pada hasil
identifikasi masalah dan identifikasi masalah dan identifikasi masalah tetapi identifikasi masalah dan
tidak sesuai dengan kurang sesuai dengan kurang sesuai dengan kebutuhan sasaran yang
kebutuhan sasaran kebutuhan sasaran kebutuhan sasaran diketahui dari hasil pengkajian
lanjutan

Menyiapkan media Mahasiswa menggunakan Mahasiswa memanfaatkan Mahasiswa memanfaatkan Mahasiswa menggunakan
edukasi yang sesuai media edukasi yang tidak media edukasi yang sudah ada media edukasi yang sudah media edukasi yang dibuat
sesuai dengan sasaran dan tetapi kurang sesuai dengan ada secara kreatif sesuai secara kreatif dan orisinil
metode KIE yang digunakan sasaran dan metode KIE yang dengan sasaran dan metode sesuai dengan sasaran dan
digunakan KIE yang digunakan metode KIE yang digunakan
KOMPONEN
1 2 3 4
PENILAIAN
Melakukan setting Mahasiswa tidak melakukan 1. Mahasiswa melaksanakan 1. Mahasiswa melaksanakan 1. Mahasiswa melaksanakan
tempat dan audience setting tempat dan audience KIE tanpa menyepakati KIE sesuai dengan jadwal KIE sesuai dengan jadwal
jadwal dengan klien yang disepakati dengan yang disepakati dengan
2. Tempat/ media yang klien klien
dipilih tidak mendukung 2. Tempat/ media yang 2. Tempat/ media yang
pelaksanaan kegiatan dipilih dapat mendukung dipilih dapat mendukung
secara efektif dan efisien pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan
tetapi kurang efektif dan secara efektif dan efisien
efisien
Pelaksanaan Kegiatan
Komunikasi efektif Mahasiswa menyampaikan Mahasiswa menyampaikan Mahasiswa menyampaikan Mahasiswa menyampaikan
(bahasa jelas, mudah materi dengan bahasa yang materi dengan bahasa yang materi dengan bahasa yang materi dengan bahasa yang
dimengerti dan tidak dipahami oleh klien kurang dimengerti oleh klien mudah dimengerti oleh klien sederhana dan mudah
sederhana) dan berbelit-belit namun perlu penjelasan yang dimengerti oleh klien secara
cukup panjang singkat, padat dan jelas
Menunjukkan Mahasiswa tidak menguasai Mahasiswa kurang menguasai Mahasiswa menunjukkan Mahasiswa menunjukkan
penguasaan materi materi dan tidak dapat materi dan menjawab penguasaan materi dan dapat penguasaan materi dan dapat
menjawab pertanyaan klien pertanyaan klien tidak mengantisipasi serta mengantisipasi serta
berdasarkan argumentasi menjawab pertanyaan klien menjawab pertanyaan klien
ilmiah berdasarkan argumentasi dengan menggunakan
ilmiah namun kurang tepat argumentasi ilmiah
Menggunakan alat Mahasiswa tidak Mahasiswa menggunakan alat Mahasiswa menggunakan Mahasiswa menggunakan alat
bantu/ media yang menggunakan alat bantu/ bantu/ media yang alat bantu/ media yang bantu/ media yang
dipersiapkan secara media yang dipersiapkan dipersiapkan tetapi dipersiapkan tetapi dipersiapkan secara efektif
efektif sesuai penggunaannya tidak efektif penggunaannya kurang sehingga dapat membantu
kebutuhan efektif klien untuk memahami materi
yang disampaikan
KOMPONEN
1 2 3 4
PENILAIAN
Ketepatan tahap Tahapan kegiatan tidak Tahapan kegiatan KIE Tahapan kegiatan KIE Tahapan kegiatan KIE
kegiatan KIE dilaksanakan secara runut dilaksanakan kurang runut dan dilaksanakan kurang runut dilaksanakan secara runut dan
dan jelas serta banyak ada tahapan yang terlewat/ tetapi semua tahapan yang jelas serta tidak ada tahapan
tahapan yang terlewat/ tidak dilaksanakan dapat diselesaikan dengan yang terlewat
tidak dilaksanakan baik
Tanggap terhadap Mahasiswa tidak tanggap Mahasiswa kurang tanggap Mahasiswa tanggap terhadap Mahasiswa tanggap terhadap
respon sasaran terhadap respon sasaran terhadap respon sasaran respon sasaran dan respon sasaran dengan
menanggapi respon tersebut menanggapi respon tersebut
setelah melakukan konfirmasi secara langsung
terhadap sasaran
Penggunaan waktu Mahasiswa melaksanakan Mahasiswa melaksanakan Mahasiswa melaksanakan Mahasiswa melaksanakan
efektif kegiatan KIE tanpa kegiatan KIE pada waktu yang kegiatan KIE pada waktu kegiatan KIE pada waktu yang
menyepakati waktu dengan disepakati tetapi pengaturan yang disepakati dengan disepakati dengan pengaturan
klien dan pengaturan waktunya tidak efektif pengaturan waktu yang waktu yang efektif
waktunya tidak efektif kurang efektif
Evaluasi
Melakukan evaluasi Mahasiswa tidak melakukan Mahasiswa melakukan Mahasiswa melakukan Mahasiswa melakukan
sesuai tujuan evaluasi untuk menilai evaluasi kegiatan KIE tetapi evaluasi kegiatan KIE dan evaluasi kegiatan KIE dan
pemahaman klien terhadap metode evaluasi yang metode evaluasi yang metode evaluasi yang
materi yang disampaikan digunakan tidak dapat digunakan kurang sesuai digunakan dapat mengukur
mengukur pemahaman klien untuk mengukur pemahaman pemahaman klien terhadap
terhadap materi yang klien terhadap materi yang materi yang disampaikan
disampaikan disampaikan
Menyimpulkan hasil Mahasiswa tidak Mahasiswa membuat Mahasiswa membuat Mahasiswa membuat
evaluasi kegiatan memaparkan hasil evaluasi kesimpulan hasil kegiatan kesimpulan hasil kegiatan kesimpulan hasil kegiatan
kegiatan dan tidak membuat tanpa memaparkan hasil tetapi kurang sesuai dengan sesuai dengan hasil evaluasi
kesimpulan hasil kegiatan evaluasi kegiatan yang dipaparkan.
KOMPONEN
1 2 3 4
PENILAIAN
hasil evaluasi
yang dipaparkan

RENTANG PENILAIAN

BOBOT RENTANG NILAI


Bobot 1 Nilai 45 – 54
Bobot 2 Nilai 55 – 62
Bobot 3 Nilai 63 – 74
Bobot 4 Nilai 75 – 100
FORMAT PENILAIAN
ROLE PLAY SMD & MMD

Nama Mahasiswa :
Tanggal :
Tempat :

Penunjuk penilaian
Berikan tanda √ pada salah satu kolom [ ] pada masing-masing komponen di bawah ini
dengan nilai:
 Skor 1 : tidak dilakukan / gagal
 Skor 2 : tidak mencapai target atau dibawah batas yang diharapkan
 Skor 3 : dalam batas mencapai target atau dalam batas yang diharapkan
 Skor 4 : mencapai target yang diharapkan dan kompeten

Nilai
No. Komponen Penilaian Nilai
1 2 3 4
A. Persiapan
1. Data paparan dan dokumen pendukung kegiatan
SMD & MMD
2. Pembagian tugas dan peran
3. Setting tempat kegiatan
B. Pelaksanaan Kegiatan
4. Alur pelaksanaan kegiatan
5. Proses identifikasi masalah
6. Proses penentuan intervensi kebidanan
7. Suasana diskusi yang dibangun
C. Role play
8. Kesesuaian peran yang diperagakan
9. Kerjasama kelompok
10. Kreativitas mahasiswa dalam bermain peran
Jumlah nilai = Jumlah skor / 10

Bogor,

Perseptor/ CI (Clinical Instructor),

( )
RUBRIK PENILAIAN ROLE PLAY SMD & MMD

KOMPONEN
1 2 3 4
PENILAIAN
Data paparan dan Mahasiswa tidak 1. Mahasiswa 1. Mahasiswa 1. Mahasiswa
dokumen pendukung mempersiapkan data mempersiapkan data mempersiapkan data mempersiapkan data
kegiatan SMD & MMD paparan dan dokumen paparan kurang lengkap, paparan secara lengkap paparan secara lengkap
pendukung kegiatan SMD &
penyajian data kurang jelas dan disajikan dengan jelas dan disajikan dengan jelas
MMD
dan sistematis dan sistematis dan sistematis

2. Mahasiswa 2. Mahasiswa 2. Mahasiswa


mempersiapkan dokumen mempersiapkan dokumen mempersiapkan dokumen
kurang lengkap kurang lengkap pendukung seperti surat
undangan, format isian
yang diperlukan (seperti
pertanyaan SMD dan
format rencana tindak
lanjut/ intervensi
kebidanan), daftar hadir,
peta wilayah dan
dokumentasi kegiatan
secara lengkap
Pembagian tugas dan Tidak ada pembagian tugas 1. Pembagian tugas dan 1. Terdapat pembagian tugas 1. Terdapat pembagian
peran dan peran, pelaksanaan peran kurang jelas, tidak dan peran yang jelas tetapi tugas dan peran yang jelas
kegiatan dibebankan pada sesuai dengan atau tidak tidak diuraikan dalam yang ditunjukkan dengan
satu atau beberapa diuraikan dalam susunan susunan kepanitiaan dan susunan kepanitiaan dan
mahasiswa saja kepanitiaan dan pembagian peran pembagian peran
pembagian peran 2. Tugas dan peran dibagi 2. Tugas dan peran dibagi
2. Tugas dan peran dibagi secara proporsional dan secara proporsional dan
kurang proporsional dan tidak dibebankan pada tidak dibebankan pada
terdapat pembebanan satu atau beberapa satu atau beberapa
tugas/peran pada satu atau mahasiswa saja mahasiswa saja
beberapa mahasiswa saja
KOMPONEN
1 2 3 4
PENILAIAN
Setting tempat kegiatan Mahasiswa tidak melakukan Tempat/ media yang dipilih Tempat/ media yang dipilih Tempat/ media yang dipilih
setting tempat kegiatan tidak mendukung pelaksanaan dapat mendukung dapat mendukung
kegiatan secara efektif dan pelaksanaan kegiatan tetapi pelaksanaan kegiatan secara
efisien kurang efektif dan efisien efektif dan efisien

Alur pelaksanaan Tahapan kegiatan tidak Tahapan kegiatan dilaksanakan Tahapan kegiatan Tahapan kegiatan
kegiatan dilaksanakan secara runut kurang runut dan jelas dengan dilaksanakan secara runut dilaksanakan secara runut dan
dan jelas dengan pengaturan pengaturan waktu yang kurang dan jelas dengan pengaturan jelas dengan pengaturan
waktu yang tidak efektif efektif waktu yang kurang efektif waktu yang efektif

Proses identifikasi Mahasiswa tidak dapat Mahasiswa melakukan Mahasiswa mampu Mahasiswa mampu
masalah melakukan identifikasi identifikasi masalah melakukan identifikasi melakukan identifikasi
masalah dari data yang berdasarkan pertimbangan/ masalah secara objektif masalah secara objektif
diperoleh baik melalui pendapat pribadi berdasarkan data yang berdasarkan data yang
kuesioner maupun proses diperoleh baik melalui diperoleh baik melalui
diskusi yang berlangsung kuesioner maupun proses kuesioner maupun proses
diskusi yang berlangsung diskusi yang berlangsung
namun ada beberapa
identifikasi masalah yang
didasarkan pada
pertimbangan/ pendapat
pribadi

Proses penentuan Intervensi kebidanan yang Intervensi kebidanan yang Intervensi kebidanan yang Intervensi kebidanan yang
intervensi kebidanan dipilih tidak sesuai dengan dipilih kurang sesuai dengan dipilih kurang sesuai dengan dipilih sesuai dengan
kebutuhan dan tidak relevan kebutuhan dan kurang relevan kebutuhan namun masih kebutuhan dan prioritas
dengan masalah yang dengan masalah yang relevan dengan masalah yang masalah yang ditemukan
ditemukan ditemukan ditemukan
KOMPONEN
1 2 3 4
PENILAIAN
Suasana diskusi yang Suasana diskusi yang Suasana diskusi yang dibangun Suasana diskusi yang Suasana diskusi yang
dibangun dibangun kurang menarik kurang menarik dan konten dibangun menarik, namun dibangun menarik dan konten
dan konten diskusi tidak diskusi melebar dari tema konten diskusi melebar dari diskusi relevan dengan tema
relevan dengan tema acara acara tema acara acara

Kesesuaian peran yang Mahasiswa tidak dapat Mahasiswa kurang serius Mahasiswa menjiwai peran Mahasiswa menjiwai peran
diperagakan menjalankan peran dalam menjiwai peran yang yang dibawakan dan kurang yang dibawakan dan dapat
sebagaimana mestinya dibawakan dan kurang mampu mampu membangun suasana membangun suasana role play
membangun suasana role play role play terasa lebih nyata terasa lebih nyata
terasa lebih nyata

Kerjasama kelompok Mahasiswa tidak dapat Mahasiswa dapat bekerja sama Mahasiswa dapat bekerja Mahasiswa dapat bekerja
bekerja sama dalam tim, dengan baik dalam sama dengan baik dalam sama dengan baik dalam
komunikasi tidak efektif dan penyelenggaraan kegiatan, penyelenggaraan kegiatan, penyelenggaraan kegiatan,
tidak dapat mengantisipasi tetapi komunikasi antar tim menerapkan komunikasi menerapkan komunikasi
hal-hal yang tidak kurang efektif serta kurang efektif serta fleksibel dalam efektif serta fleksibel dalam
diharapkan fleksibel dalam mengantisipasi mengantisipasi hal-hal yang mengantisipasi hal-hal yang
hal-hal yang tidak diharapkan tidak diharapkan namun tidak diharapkan secara
perlu arahan natural

Kreativitas mahasiswa Mahasiswa tidak Mahasiswa memanfaatkan Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat
dalam bermain peran mempersiapkan diri dan beberapa alat/ properti untuk memanfaatkan alat/ properti memanfaatkan alat/ properti
kurang siap dalam memaksimalkan peran yang dan kondisi lingkungan dan kondisi lingkungan
membawakan peran yang dibawakan sekitar dalam membawakan sekitar secara optimal dalam
menjadi tugasnya peran yang menjadi tugasnya membawakan peran yang
tetapi kurang optimal menjadi tugasnya
RENTANG PENILAIAN

BOBOT RENTANG NILAI


Bobot 1 Nilai 45 – 54
Bobot 2 Nilai 55 – 62
Bobot 3 Nilai 63 – 74
Bobot 4 Nilai 75 – 100

Anda mungkin juga menyukai