Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

(PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK DAN ADMINISTRASI PWS-KIA)


DI BPM N. HENI HARYANI Amd. Keb

Disusun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan V

Oleh:
SRI SUHARTINI : 163112540120647
EPIH YUTILAWATI : 163112540120648
SITI CHOLIFAH : 163112540120649
SITI KHODIJAH : 163112540120650
YULI HARIDA : 163112540120651
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Praktik Klinik Kebidanan V Program Studi D-IV kebidanan Universitas Nasional
diselenggarakan dalam rangka untuk menciptakan bidan pendidik profesional yang
disiapkan untuk mendapatkan lulusan bidan yang berkualitas, hal ini dikarenakan masih
banyak ditemui dosen pendidik yang kurang berpengalaman dalam membimbing
mahasiswa di lahan praktek. Adapun kegiatan dalam PKK V ini meliputi : Preseptor,
Coaching dan PWS KIA.
Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
• Dapat mengaplikasikan dan praktik bimbingan pembelajaran klinik Preceptorship, Coaching
dan PWS- KIA yang diperoleh di Institusi Pendidikan ke lahan Praktik.
Tujuan Khusus
• Dapat melaksanakan praktik klinik kebidanan sebagai preseptor di lahan praktik BPM N.Heni
Haryani Amd.Keb, Kabupaten Tangerang.
• Dapat melaksanakan praktik klinik kebidanan sebagai coach di lahan praktikBPM N.Heni
Haryani Amd.Keb, Kabupaten Tangerang.
• Dapat mengetahui cakupan Program KIA melalui pelaporan PWS-KIA di BPM N.Heni
Haryani Amd.Keb, Kabupaten Tangerang.
Manfat Penulisan

Bagi Lahan Praktik


• Memberikan informasi tentang proses bimbingan klinik yang sesuai dengan
pelatihan preceptorship.
Bagi Institusi Pendidikan
• Diharapkan dapat meluluskan mahasiswa D-IV Kebidanan yang mampu
mendampingi praktik klinik kebidanan secara profesional.
Bagi Mahasiswa
• Diharapkan bisa dijadikan pengalaman dan menambah pengetahuan bagi
mahasiswa praktikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PERCEPTOR
• Definisi lain dari preceptor adalah bidan yang sudah
terdaftar yang memberikan supervisi melalui hubungan
perseorangan dengan mahasiswa bidan selama dalam
tatanan klinik (Barker, 2010).

Canadian Nurses Association menjelaskan ada lima


kompetensi yang harus dimiliki seorang preceptor,
yaitu:
a. Kolaborasi
b. Karakter personal
c. Fasilitas belajar
d. Praktik profesional
e. Pengetahuan tatanan klinik
Peran perceptor

1. Role modelling ( panutan)


2. Skill building ( pembangun kemampuan)
3. Critical Thinking (Pemikir yang kritis)
4. Socialization (Sosialisasi)
Coaching
• Menurut Salim (2014:2) Coaching adalah bagaimana
membantu seseorang menemukan apa yang diinginkan
dari posisi dimana dia sekarang, dengan menggali sumber
daya apa saja yang dibutuhkan, sikap mental yang harus
dibangun dan teknik-teknik yang cocok dalam
mengimplementasikannya
Tujuan Coaching
• Menstimulan pengembangan keterampilan
peserta secara individual;
• Membantu peserta menggunakan pekerjaan
sebagai pengalaman pembelajaran dengan
bimbingan dan mengembangkan profesional
peserta;
• Memberi kesempatan kepada peserta untuk
melengkapi pekerjaan yang diberikan
fasilitator dan pada saat yang sama
mempersiapkan keterampilan peserta dalam
mengambil tanggung jawab dan pekerjaan
mendatang;
• Meningkatkan kemampuan kemandirian
belajar dari peserta dan mengatasi
permasalahan yang dihadapi mereka.
Proses Bimbingan
• Sebelum praktek peserta sebaiknya
mengadakan pertemuan untuk mereview
kegiatan, termasuk langkah-langkah yang
perlu ditekankan dalam praktek kinerja.
• Dalam praktek, fasilitator mengamati,
membimbing, dan memberikan umpan
balik kepada peserta pada saat mereka
melaksanakan langkah-langkah/kegiatan
termasuk buku penuntun belajar.
• Setelah praktek, umpan balik seharusnya
diberikan secepatnya. Dengan
menggunakan penuntun belajar atau
checklist keterampilan, fasilitator
berdiskusi tentang kemampuan belajar
peserta sesuai dengan kinerja mereka dan
memberi saran perbaikan.
PWS - KIA

Pengertian
• Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen
untuk melakukan pemantauan program KIA di
suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar
dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan
tepat.
Tujuan
Tujuan umum:
Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara terus-menerus di setiap wilayah
kerja

Tujuan Khusus:
• Memantau pelayanan KIA secara Individu melalui Kohort.
• Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur (bulanan) dan
terus menerus.
• Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA.
• Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang ditetapkan.
• Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif
berdasarkan besarnya kesenjangan.
• Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang
potensial untuk digunakan.
• Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya.
• Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan KIA.
Cakupan PWS KIA
• Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)
• Cakupan pelayanan ibu hamil (cakupan K4)
• Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)
• Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)
• Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN 1)
• Cakupan pelayanan kesehatan neonatus 0 – 28 hari (KN Lengkap).
• Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh Masyarakat
• Cakupan Penanganan komplikasi Obstetri (PK)
• Cakupan Penanganan komplikasi neonatus
• Cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari – 12 bulan (Kunjungan bayi)
• Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bulan).
• Cakupan Pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan
MTBS
• Cakupan Peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)
KELUARGA BERENCANA (KB)
Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal (Anggraini, 2012).
Kontrasepsi suntikan dibagi dalam 2 jenis yaitu:
• Suntikan Kombinasi
• Suntikan Progestin
BAB III
TINJAUAN KASUS

Kasus Preseptor dan Coaching


• Identitas Mata Kuliah
• Tujuan Pembelajaran
• Metode dan Tekhnik Bimbingan
• Deskripsi Kasus
• Rincian Kegiatan
• Evaluasi
• Referensi
• Lampiran
• Daftar checklist KB Suntik 3 bulan
PELAPORAN PWS KIA
DATA PWS KIA
DESA RAWA RENGAS
KECAMATAN KOSAMBI

PERSENTASE
NO VARIABEL SASARAN CAPAIAN TARGET (%)
(%)

1 K1 320 242 75,6 100

2 K4 320 216 67,5 95.00

3 DETEKSI RESTI 62 39 62,9 20.00


PENANGANAN
4 256 62 24,2 80.00
KOMPLIKASI
5 LINAKES 306 207 67,6 90.00

6 KF1 306 251 98,01 90.00

7 KF LENGKAP 306 240 93,75 90.00

8 VIT.A 306 251 98,01 90.00


BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan Perseptor
Dalam kegiatan menjadi preceptor di Praktek Klinik Kebidanan
V ini banyak sekali manfaat yang diperoleh bagi mahasiswa
maupun untuk lahan klinik. Menerapkan metode preseptorship
yang baik adalah cara untuk mengembangkan mutu
pembelajaran di klinik.
Pembahasan Coaching
• Dari kegiatan coaching ini mahasiswa lebih merasa
termotifasi dan bertanggung jawab untuk melakukan
keterampilan yang baru dipelajari karena bimbingan
berlangsung terus menerus dan personal.
• Kemampuan membimbing secara efektif dan sungguh-
sungguh sangat dibutuhkan oleh seorang fasilitator. Selain itu
dituntut pula memiliki kemampuan observasi, analisis dan
diagnosis yang tajam terhadap masalah pembelajaran yang
dihadapi mahasiswa bimbingannya.
Pembahasan pelaporan PWS-KIA

Berdasarkan laporan yang didapat bahwa data sasaran ibu hamil K1 320 ibu hamil, sedangkan
pencapaian K1 sampai dengan bulan september adalah 242 kunjungan K1 atau 75,6 % dari target
tahunan 100%.
Dari hasil data tersebut di atas terlihat bahwa K1 nya sudah mencapai target.
Cakupan K4
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT
(PWS) K4
DESA Rawa rengas
KECAMATAN Kosambi
TAHUN 2017
BULAN September
TARGET BULAN INI 71,25

Des 95,00
Nov 87,08
Okt 79,17
Sept 71,25
Agt 63,33
Jul 55,42
Jun 47,50
Mei 39,58
Apr 31,67
Mar 23,75
Feb 15,83
Jan 7,92
% Kumulatif 77,50 72,50 71,79 69,23 65,00 63,41 60,98 60,00 67,50
September 31 29 28 27 26 26 25 24 216
% Bulan ini 7,50 7,50 7,69 7,69 7,50 4,88 7,32 5,00 6,88
September 3 3 3 3 3 2 3 2 22
% Bulan lalu 5,00 7,50 7,69 7,69 7,50 4,88 4,88 7,50 6,56
Agustus 2 3 3 3 3 2 2 3 21
Trend         
Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca
Posyandu Piring Piring Piring Piring Piring Piring Piring Piring Desa
6 7 8 4 3 5 2 1

Berdasarkan data yang didapatkan bahwa data sasaran ibu hamil K4 320
ibu hamil,sedangkan pencapaian k4 sampai dengan bulan september 2017
adalah 216 bumil atau 67,50% dari target pertahun 95%.
Dari data tersebut diatas bahwa K4 belum mencapai target.
DETEKSI RESTI
PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT (PWS) DETEKSI
BUMIL RESTI
DESA Rawa rengas
KECAMATAN Kosambi
TAHUN 2017
BULAN September
TARGET BULAN INI 15,00

Des 20,00
Nov 18,33
Okt 16,67
Sept 15,00
Agt 13,33
Jul 11,67
Jun 10,00
Mei 8,33
Apr 6,67
Mar 5,00
Feb 3,33
Jan 1,67
% Kumulatif 85,71 71,43 66,67 62,50 62,50 57,14 55,56 42,86 62,90
September 6 5 6 5 5 4 5 3 39
% Bulan ini 14,29 14,29 0,00 0,00 12,50 0,00 11,11 14,29 8,06
September 1 1 0 0 1 0 1 1 5
% Bulan lalu 28,57 14,29 11,11 12,50 0,00 14,29 0,00 0,00 9,68
Agustus 2 1 1 1 0 1 0 0 6
Trend         
Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca Kaca
Posyandu Piring Piring Piring Piring Piring Piring Piring Piring Desa
6 4 1 2 5 7 3 8

Berdasarkan data sasaran bumil resti 62, pencapaian kumulatif dari bulan
januari sampai dengan september 2017 adalah 39 bumil resti atau 62,90%.
Target pertahun yang harus dicapai 20%. Target sudah tercapai.
Penanganan Komplikasi

Berdasarkan data sasaran penanganan komplikasi 256 pencapaian kumulatif dari bulan januari sampai
dengan September 2017 adalah 62 bumil resti atau 24,2 %. Target pertahun yang harus dicapai 80%.
Dari data tersebut terlihat bahwa Penanganan Komplikasi belum tercapai dan masih di bawah target.
Seharusnya pencapaian targetnya 60%, sedangkan yang didapatkan adalah 24,2%.
Cakupan Linakes

Berdasarkan data sasaran ibu bersalin (PN) Linakes 306 bulin,pencapaian kumulaitif dari
bulan januari sampai dengan September 2017 adalah 207 Persalinan Linakes atau 67,65%
dari target pertahun 90,00%. Dari data tersebut diatas bahwa cakupan linakes sudah
mencapai target.
Kunjungan KF 1

Berdasarkan data sasaran KF1 306, pencapaian kumulatif dari bulan januari sampai
September 2017 adalah 251 atau 98,01%. Target pertahun yang harus dicapai adalah
90%. Dari data tersebut bahwa KF1 Lengkap sudah mencapai target.
Kunjungan KF Lengkap

Berdasarkan data sasaran KF Lengkap 306, pencapaian kumulatif dari bulan


januari sampai dengan september 2017 adalah 240 kunjungan ibu nifas KF
lengkap atau 93,75%. Target pertahun yang harus dicapai 90%.
Dari data tersebut terlihat bahwa pemantauan KF Lengkap sudah tercapai.
Cakupan Vit A Nifas

Berdasarkan data sasaran kunjungan Vit A Nifas 306 ,pencapaian kumulatif dari bulan
januari sampai dengan September 2017 adalah 251 atau 98,01%.Target pertahun yang
harus dicapai 90%.
Dari data tersebut terlihat bahwa kunjungan Vit A nifas sudah tercapai.
ANALISIS PWS
Dari data tersebut terlihat beberapa program KIA yang tidak mencapai target,
diantaranya:

TARGET komulatif PENCAPAIAN KESENJANGAN


NO PWS jan – september komulatif jan –
2017 september 2017
1. K1 75 75,6 +0,6 %
2. K4 71,25 67,5 -3,75 %
3. DETEKSI RESTI 15 62,9 + 47,9 %
PENANGANAN
4. 60,0 24,2 -35,8 %
KOMPLIKASI
5. LINAKES 67,50 67,6 +0,1 %
6. KF1 67,50 98,01 +30,58 %
7. KF LENGKAP 67,50 93,75 +26,25 %
8. VIT.A 67,50 98,01 + 30,06%
1. Kunjungan K4 masih kurang 3.75% tidak terjaring atau tidak terlaporkan.
2. Penanganan Komplikasi masih kurang 35,8% .

RENCANA TINDAK LANJUT


NO PWS RENCANA TINDAK LANJUT
1. K4  Bidan diharapkan melakukan kunjungan rumah untuk
tercapainya kunjungan K4.
2. PENANGANAN  Melakukan kunjungan atau jemput bola
KOMPLIKASI
BAB V
PENUTUP
• Kesimpulan
• Preseptoring merupakan suatu program yang
dilakukan untuk memberikan dukungan kepada
bidan baru atau mahasiswa yang sedang praktik di
lahanpraktik agar tercipta orientasi dan adaptasi
yang sukses.
• Dari hasil data PWS KIA yang sudah kita dapat
semuanya mencapai target kecuali kunjungan K4
dan Penanganan komplikasi tidak mencapai target,
seharusnya dari perhitungan DO sampai bulan
september pencapaian kunjungan K4 71.25 % tapi
yang didapat kunjungan K4 67,5%, dan penanganan
komplikasi seharusnya 60,0 % tetapi yang didapat
24,2%.

Anda mungkin juga menyukai