Tim Penyusun :
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2020
PENUNTUN BELAJAR CUCI TANGAN MEDIS
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
1. Sabun biasa/ antiseptic
2. Handuk bersih
3. Air mengalir
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan Sarung tangan
steril
2. Membuka kemasan sarung tangan bagian luar dengan hati-
hati dan menyibakkannya ke samping
3. Memegang kemasan bagian dalam dan menaruh pada
permukaan datar yang bersih, tepat di atas ketinggian
pergelangan tangan
4. Membuka kemasan, mempertahankan sarung tangan pada
permukaan dalam pembungkus
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR DEKONTAMINASI, PENCUCIAN DAN
PEMBILASAN ALAT/INSTRUMEN
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan:
a. Alat/instrumen yang akan didekontaminasi
b. Baskom non logam besar (2/3 buah)
c. Stopwatch
d. Sediaan klorin cair/padat
e. Ember dan gayung/gelas ukur
f. Sikat
g. Sabun/detergen
h. APD: apron, sarung tangan, kaca mata, masker, sepatu
boot
i. Air mengalir
j. Tempat instrumen bersih (dengan penirisnya)
9. Melepas APD, cuci tangan dengan sabun dan air mnegalir dan
mengeringkan dengan handuk bersih
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
27
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR DISINFEKSI TINGKAT TINGGI / DTT
(MEREBUS)
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan:
a. APD
b. Panci bertutup
c. Kompor
d. Air bersih secukupnya
e. Stopwatch
f. Koorntang
g. Tromol/ bak instrumen (wadah instrumen steril)
h. Lakban khusus/ plester putih dan ballpoint/spidol
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
3. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
a. Menggunakan celemek/apron plastik
b. Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk
melindungi dari resiko terkontaminasi
c. Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan
tebal dari bahan karet atau polivinil)
d. Menggunakan sepatu karet (boot)
4. Memasukkan air secukupnya ke dalam panci bertutup, rebus
di atas api sedang
5. Memasukkan instrumen/alat ke dalam panci, pastikan alat
dalam keadaan terbuka, serta air 2 – 2,5 cn diatas permukaan
instrumen
6. Menutup panci perebus, mengecilkan api agar air tetap
mendidih, tetapi tidak terlalu bergolak.
Jangan mebuka tutup/menambah air/instrumen selama proses
belum selesai
7. Menghitung waktu saat air mulai mendidih, dan merebus
selama 20 menit
8. Setelah 20 menit, mengeluarkan instrumen segera dengan
menggunakan korentang, tidak menunggu sampai air menjadi
dingin
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR DISINFEKSI TINGKAT TINGGI/ DTT
(MENGUKUS/UAP BASAH)
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan:
a. APD
b. Panci bertutup
c. Kompor
d. Air bersih secukupnya
e. Stopwatch
f. Korentang
g. Tromol/ bak instrumen (wadah instrumen steril)
h. Lakban khusus/ plester putih dan ballpoint/spidol
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan handuk bersih
3. Menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD)
a. Menggunakan celemek/apron plastik
b. Menggunakan kaca mata dan masker wajah untuk
melindungi dari resiko terkontaminasi
c. Memakai sarung tangan rumah tangga (sarung tangan
tebal dari bahan karet atau polivinil)
d. Menggunakan sepatu karet (boot)
4. Memasukkan air ke dalam panci bagian bawah, menempatkan
panci kedua yang kosong yang dasarnya kering
5. Melipat pergelangan sarung tangan. Menempatkan sarung
tangan pada panci pengukuran yang berlubang. Susun
sarung tangan menghadap keluar mengarah ke pinggir
panci.
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO LANGKAH KASUS
1 2 3 4 5
A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
2. Memberi penjelasan mengenai pemeriksaan
3. Menempatkan penderita dalam keadaan duduk/berbaring dengan
lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh
pakaian
4. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran air raksa,
mengecek saluran pipa dan meletakkan meteran secara vertikal
5. Mempersiapkan stetoskop dengan corong bel yang terbuka
6. Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas
secara rapi dan tidak terlalu ketat, 2 cm di atas siku dan sejajar
dengan jantung
7. Dapat meraba pulsasi a. brachialis di fossa cubiti sebelah medial
8. Dengan tiga jari meraba pulsasi a. Brachialis pompa manset dengan
cepat sampai 30 mmHg di atas hilangnya pulsasi
Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri
teraba kembali. Melaporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpatoir.
9. Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada tempat
perabaan pulsasi
10. Memompa kembali manset sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik
palpatoir
11. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan
(3 mmHg per detik). Melaporkan saat mana mendengar bising
pertama sebagai tekanan sistolik.
12. Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang
terakhir sehingga setelah itu tidak terdengar bising lagi sebagai
tekanan darah diastolik
13. Dapat melaporkan hasil tekanan sistolik dan diastolik
14. Melepas manset dan merapikannya.
B. PEMERIKSAAN NADI
15. Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks
16. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba a. Radialis
17. Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik
18. Melaporkan hasil frekuensi nadi dalam satu menit
C. PEMERIKSAAN SUHU BADAN
19. Pastikan permukaan air raksa menunjuk di bawah 35,5˚C
20. Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossa
aksillaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal.
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN OBAT SECARA INTRA
MUSKULAR (IM)
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
NO LANGKAH
1 2 3 4 5
A SIKAP
1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN OBAT SECARA INTRA VENA (IV)
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
NO LANGKAH
1 2 3 4 5
A SIKAP
1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan
3 Tanggap terhadap keluhan pasien
4 Komunikasi dengan pasien selama melakukan tindakan
5 Sikap tenang dan ramah
B ISI
6 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
Cuci tangan secara efektif dengan menggunakan sabun dan air mengalir
7
serta mengeringkannya dengan handuk pribadi
Mengambil obat dalam tempatnya dengan dosis yang akan diberikan,
8
tempatkan pada bak instrumen
Memasang perlak / pengalas dibawah vena yang akan dilakukan
9
penyuntikan
10 Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan disuntik
Pada bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat dapat
11
dilakukan pengikatan dengan tourniquet
Melakukan penusukkan/ penyuntikan dengan lubang menghadap
12
keatas dengan memasukkan ke pembuluh darah
Lakukan asirasi. Bila ada darah, lepaskan tourniquet dan semprotkan
13
obat hingga habis
Setelah selesai, ambil spuit dengan menarik dan melakukan
14 penekanan pada daerah penusukan dengan kapas alkohol, letakkan
spuit kedalam bengkok
15 Membereskan alat yang telah digunakan
16 Cuci tangan setelah melakukan tindakan
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN OBAT INJEKSI SUBKUTAN
NO LANGKAH KETERANGAN
1 Alat dan Bahan:
1) Daftar buku obat/catatan, jadual pemberian
2) Obat dalam tempatnya.
3) Spuit sesuai kebutuhan missal spuit insulin untuk
obat insulin
4) Kapas DTT dalam tempatnya.
5) Cairan pelarut.
6) Bak injeksi .
7) Bengkok.
8) Perlak dan alasnya.
9) Sarung tangan.
2 Cuci tangan.
3 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
4 Pasang sarung tangan.
5 Bebaskan daerah yang disuntik atau dari pakaian.
Apabila menggunakan baju maka buka atau ke ataskan.
6 Tentukan daerah yang akan diinjeksi dengan cara
pertama menarik garis dari prosesesus acromion ke siku
dibagi 3 maka daerah injeksi adlah 1/3 bagian atas (pada
muskulus deltoideus).
7 Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang
akan diberikan setelah itu tempatkan pada bak injeksi.
8 Desinfeksi dengan kapas DTT.
9 Tegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan
dilakukan suntikan subkutan).
10 Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas
dengan sudut 45 derajat dari permukaan kulit.
11 Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah semprotkan obat
perlahan-lahan hingga habis.
12 Tarik spuit dan tahan dengan kapas DTT, dan spuit yang
telah dipakai masukkan ke dalam safety box.
13 Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan
jenis/dosis obat.
14 Cuci tangan.
Alat –alat dibereskan.
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN OBAT SECARA INTRA CUTAN (IC)
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
NO LANGKAH
1 2 3 4 5
A SIKAP
1 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan
3 Tanggap terhadap keluhan pasien
4 Komunikasi dengan pasien selama melakukan tindakan
5 Sikap tenang dan ramah
B ISI
6 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
7 Cuci tangan secara efektif dengan menggunakan sabun
Bebaskan daerah yang akan disuntik. Bila menggunakan baju
8
lengan panjang, buka dan ke ataskan
9 Memasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang akan disuntik
10 Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan disuntik
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN OBAT PER ORAL
NO LANGKAH KETERANGAN
1 Alat dan Bahan:
1) Obat suppositoria dalam tempatnya.
2) Sarung tangan.
3) Kain kasa.
4) Vaselin/pelicin/pelumas.
5) 5. Kertas tisu.
2 Cuci tangan.
3 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
4 Gunakan sarung tangan.
5 Buka nembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
6 Oleskan ujung pada obat suppositoria dengan pelicin.
7 Regangkan glutca dengarn tangan kiri.
8 Masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus,
sfingter anal interna dan mengenai dinding rektal kurang
lebih 10 cm pada orang dewasa, 5 cm pada bayi atau
anak.
9 Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah
sekitar anal dengan tisu.
10 Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau
miring selama kuranglcbih 5 menit.
11 Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam
bengkok.
12 Cuci tangan.
13 Catat obat, jumlah dosis, dan cara pemberian.
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK SECARA UMUM
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4 5
INSPEKSI
PALPASI
PERKUSI
13. Suara yang dihasilkan benar, sesuai dengan daerah yang diperkusi
AUSKULTASI
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN DALAM
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau tanpa
perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
PENUNTUN BELAJAR
PEMERIKSAAN DALAM
KASUS
NO LANGKAH / TUGAS
1 2 3 4 5
Persiapan Tindakan
1. Pasien :
Selimut mandi
Kapas sublimat.
Air DTT dalam kom.
Bengkok
Larutan klorin 0,5 %
Status ibu dan alat tulis.
2. Petugas :
Apron plastik, masker, kacamata pelindung
Sarung tangan DTT/steril
Alas kaki/sepatu boot karet
3. Lingkungan :
Ruangan dalam keadaan tertutup
Persetujuan Tindakan Medik
4. Menjelaskan pada ibu apa yang akan dikerjakan dan memberitahukan
kemungkinan ketidaknyamanan serta memberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan
5. Dengarkan apa yang disampaikan oleh ibu
6. Berikan dukungan emosional dan jaminan pelayanan
Tindakan
7. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya
dengan handuk bersih.
8. Meminta ibu untuk berkemih dan membasuh regio genetalia dengan sabun
dan air bersih
9. Meminta ibu berbaring di tempat tidur
10. Menutupi badan ibu dengan selimut atau kain
11. Mengatur posisi ibu dorsal recumbent
12. Mengunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
13. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan
ke belakang dengan kapas atau kassa yang sudah dibasahi air DTT. Jika
mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,
membersihkan dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke
belakang. Membuang kapas atau kassa yang sudah terkontaminasi dalam
wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi
(meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan
dekontaminasi)
14. Memeriksa genitalia luar ;
Inspeksi :
Perdarahan.
Cairan amnion ; warna, bau, jumlah.
Mekoneum ; kental atau encer
Bagian yang menumbung.
Lendir darah.
Perlukaan
Massa
Varices
Edema
Haemoroid
Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan pemeriksaan dalam.
15. Dengan hati-hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu jari tangan kiri
pemeriksa. Masukkan jari telunjuk tangan kanan pemeriksa dengan hati-hati
diikuti oleh jari tengah. Setelah kedua jari tangan berada dalam vagina,
tangan kiri pemeriksa diletakkan di fundus ibu. Pada saat kedua jari berada di
dalam vagina, jangan mengeluarkannyasebelum pemeriksaan selesai. Jika
ketuban belum pecah, jangan lakukan amniotomi.
16. Nilai vagina. Luka parut lama di vagina bisa memberikan indikasi luka atau
episiotomi sebelumnya, hal ini mungkin menjadi informasi penting pada saat
kelahiran bayi.
17. Nilai pembukaan dan penipisan serviks
18. Pastikan tali pusat umbilikus dan/atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki
bayi) tidak teraba pada saat melakukan pemeriksaan pervaginam.
19. Nilai penurunan kepala janin dan tentukan apakah kepala sudah masuk ke
dalam panggul. Bandingkan penurunan kepala dengan temuan-temuan dari
pemeriksaan abdomen untuk menentukan kemajuan persalinan.
20. Jika kepala sudah dapat dipalpasi, raba fontanela dan sutura sagitali untuk
menentukan penyusupan tulang kepala dan/atau tumpang tindihnya, dan
apakan kepala janin sesuai dengan diameter jalan lahir.
21. Setelah pemeriksaan lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksa dengan hati-
hati, sambil meminta ibu untuk menarik nafas panjang.
22. Mendekontaminasikan sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kotor dedalam larutan klorin 0,5% dan
kemudian melepaskan dalam keadaan terbalik serta merendamnya di dalam
larutan tersebut selama 10 menit. Mencuci kedua tangan (seperti diatas)
23. Merapihkan ibu kembali dan membantu ibu mengambil posisi yang nyaman
24. Memberitahu ibu dan keluarganya tentang hasil pemeriksaan.
25. Mencatat /mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan pada status ibu.
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
75
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR VERBEDENT
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
2. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
3. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
4. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu–ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
KASUS
No. LANGKAH
1 2 3 4 5
1. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien bahwa tempat tidurnya
mau dirapikan
2.
Menyiapkan alat secara ergonomis
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan
dengan handuk bersih
4. Mempersilahkan dan mengatur posisi pasien untuk miring
membelakangi bidan
5. Mengambil selimut dan bantal pasien
6.
Melepas perlak,steklaken,laken/sprei dari tempat tidur klien yang
dekat dengan bidan dan menggulungnya kearah tubuh klien
7.
Memasang sprei bersih pada bagian yang dekat bidan dengan garis
tengah lipatan tepat ditengah kasur
8.
Memasukkan sprei bagian kepala kebawah kasur
9.
Memasukkan sprei bagian kaki kebawah kasur
10. Melipat sprei pada sudut-sudut tempat tidur membentuk sudut 45
derajat
11. Memasukkan sprei bagian samping yang dekat dengan bidan
kebawah kasur
12. Memasang perlak ditengah tempat tidur pada bagian yang dekat
dengan bidan
13. Memasang steklaken diatas perlak pada bagian yang dekat dengan
bidan
14. Memasukkan sisi perlak dan steklaken bagian samping yang dekat
dengan bidan kebawah kasur
15.
Mempersilahkan dan membantu pasien untuk miring kearah bidan
16. Mengambil sprei,steklaken,perlak dari tempat tidur dan memasukkan
ketempat alat tenun kotor
17. Menarik sprei,steklaken,perlak yang bersih kesisi pasien yang jauh
dari bidan
18.
Memasang sarung bantal dan meletakkan kebawah kepala klien
19.
Melipat selimut menjadi 4 bagian secara terbalik
20.
Memasukkan lipatan teratas kebawah kasur
21.
Memasang selimut ke pasien
22.
Membereskan alat
23. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan
dengan handuk bersih dan kering
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
69
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR TINDAKAN VULVA HYGIENE
NO LANGKAH KETERANGAN
1 Persiapa alat:
a. Sarung tangan
b. Kapas DTT
c. Kom air DTT
d. Bengkok
e. Pengalas
2 Inform concent.
3 Menempatkan alat-alat ke dekat pasien.
4 pintu atau jendela ditutup bila perlu pasang sampiran.
5 Menyiapkan posisi pasien dorsal recumbent.
6 Pakaian bagian bawah dikeataskan (perhatikan cairan yang keluar
dari vagina pasien).
7 Pasang pengalas bagian bawah bokong pasien.
8 Dekatkan kom berisi kapas lembab pada pasien.
9 Letakkan bengkok kedekat bokong/perineum pasien.
10 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan kemudian pasang
handscoon.
11 Ambil 5 kapas lembab.
12 Bersihkan labia mayora kiri dan kanan dengan menggunakan kapas
lembab dari atas ke bawah sampai bersih (satu kapas satu kali
usapkan) buang kapas ke dalam bengkok.
13 Dengan tangan kiri petugas (jari telunjuk dan ibu jari) buka labia
mayora pasien kemudian bersihkan labia minora kiri dan kanan
dengan menggunakan kapas lembab dari atas ke bawah sampai
bersih.
14 Kemudian bersihkan bagian vestibulum, perineum, dan anus.
15 Buang kapas ke dalam bengkok, rapihkan pasien, dengan
memakaikan kembali pakaian dalam.
16 Rapikan alat dan cuci handscoen dalam keadaan dipakai dan buka
dalam keadaan terbalik kemudian rendam dalam larutan klorin.
17 Cuci tangan dan keringkan.
PENUNTUN BELAJAR PEMASANGAN INFUS
NO LANGKAH KETERANGAN
1 Persiapkan alat:
1) Sarung Tangan 1 pasang
2) Selang infuse sesuai kebutuhan (makro drip atau
mikro drip)
3) Abocath (sesuai ukuran)
4) Kapas DTT
5) Desinfektan
6) Tourniquet
7) perlak dan pengalas
8) Bengkok
9) Plester/hypafix
10) Kasa steril
11) Safety box
2 Memberitahu klien tindakan yang akan dilakukan.
3 Membawa alat dan bahan ke dekat pasien.
4 Memasang sampiran.
5 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
6 Mengeringkan tangan.
9 Memasang perlak dan pengalasnya di bawah daerah
yang akan dipasang infus.
10 Memakai sarung tangan.
11 Menggantungkan flabot pada tiang infus.
12 Membuka kemasan infus.
13 Mengatur klem rol sekitar 2-4 cm di bawah bilik drip
dan menutup klem yang ada pada saluran infuse.
14 Menusukkan pipa saluran infuse ke dalam botol
cairan dan mengisi tabung tetesan dengan cara
memencet tabungan tetesan infus hingga
setengahnya.
15 Membuka klem dan mengalirkan cairan keluar
sehingga tidak ada udara pada slang infus dan tutup
kembali klem.
16 Memilih vena yang akan dipasang infuse.
17 Meletakkan torniquet 10-12 cm di atas tempat yang
akan ditusuk, menganjurkan pasien menggenggam
tangannya.
18 Melakukan disinfeksi daerah penusukan dengan
kapas DTT secara sirkulair dengan diameter 5 cm.
19 Memasukkan jarum abbocath ke vena dengan lubang
jarum menghadap ke atas, dengan menggunakan
tangan menghadap ke atas, dengan menggunakan
tangan yang dominan.
20 Melihat apakah darah terlihat pada pipa abbocath.
21 Memasukkan abbocath secara pelan – pelan serta
menarik secara pelan-pelan jarum yang ada pada
abbocath, hingga plastik abbocath masuk semua
dalam vena dan jarum keluar semua.
22 Segera menyambung dengan selang infus.
23 Melepaskan torniquet, menganjurkan pasien
membuka tangannya dan melonggarkan klem untuk
melihat kelancaran tetesan.
24 Merekatkan pangkal jarum pada kulit dengan plester.
25 Mengatur tetesan sesuai kebutuhan.
26 Mengatur tempat tusukan dengan kasa steril, dan
direkatkan dengan plester.
27 Mengatur letak anggota badan yang di pasang infuse
supaya tidak digerak gerakkan agar jarum infuse tidak
bergeser dan tidak perlu pasang spalk.
28 Membereskan alat dan merapikan pasien.
29 Melepas sarung tangan rendam dalam larutan chlorin
0,5% selama 10 menit.
30 Mencuci tangan dengan sabun air mengalir,
mengeringkan.
31 Melakukan dokumentasi tindakan yang telah
dilakukan.
PENUNTUN BELAJAR PERAWATAN LUKA POST OPERASI SC
NO LANGKAH KETERANGAN
1 Beri salam dan perkenalkan diri.
2 Beri informasi kepada ibu, jelaskan tindakan yang akan
dilakukan sampai pasien menerti dan menyetujui tindakan
yang akan dilakukan.
3 Lakukan informed consent.
4 Persiapan alat:
1) Bak instrumen berisi:
a) Sepasang handscoon.
b) 2 buah pinset.
c) Kassa steril.
2) Bengkok.
3) Salep luka.
4) Perlak.
5) Selimut.
6) Kom 1 buah.
7) Handuk kering.
5 Atur posisi pasien snyaman mungkin, sebaiknya pasien
dalam posisi terlentang agar mempermudah perawatan
ganti verban.
6 Cuci tangan sebelum tindakan dan keringkan, cuci tangan
sesuai prosedur dan keringkan.
7 Buka bak instrumen dan memakai handscoon.
8 Membuka kassa dan plester pada luka dengan
menggunakan pinset.
1) Jika plester sulit dilepaskan dapat diberikan alcohol.
2) Angkat balutan pada luka dengan pinset kemudian
buang bekas balutan kedalam bengkok.
9 Kaji luka operasi.
Lihat dengan seksama keadaan lukaoperasi apakah ada luka
yang terbuka atau tidak dan tanda-tanda infeksi atau tidak.
10 Bersihkan luka dengan larutan antiseptik/NaCl dari arah
atas ke bawah/kanan kekiri hingga bersih. Gunakan NaCl
atau betadine sebagai antiseptik.
Besihkan luka mulai dari bagian terjauh dari bidan.
11 Tutup luka dengan kassa steril.
Untuk mencegah kontaminasi dan infeksi tutup kembali
luka dengan kasa steril.
12 Pasang plester pada luka yang telah ditutup kassa steril.
NO LANGKAH KETERANGAN
Setelah selesai tutup kembali luka dengan plester sepanjang
luka operasi.
13 Rapihkan pasien, lingkungan dan bersihkan peralatan
1) Atur kembali posisi pasien senyaman mungkin.
2) Rapihkan area sekitar tempat tidur pasien.
14 Rendam peralatan yang telah digunakan dalam larutan
klorin selama 10 menit.
15 Cuci tangan sesuai prosedur dan keringkan.
16 Mengevaluasi hasil tindakan dan menginformasikan hasil
tindakan kepada ibu dan keluarga.
17 Konseling
Memberitahukan kepada ibu tentang tanda-tanda infeksi
dan menganjurkan ibu untuk segera memberitahu tenaga
medis bila ada keluhan.
18 Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
Catat semua tindakan yang telah dilakukan secara benar
dan sistematis.
PENUNTUN BELAJAR PERAWATAN LUKA PERINEUM
NO LANGKAH KETERANGAN
1. Persiapkan alat:
1) Bak instrument berisi kassa dan pinset anatomis.
2) Perlak dan pengalas.
3) Selimut mandi.
4) Hand schoen 1 pasang.
5) Bengkok 2 buah.
6) Tas plastik 2 buah.
7) Kom berisi kapas basah (air dan kapas direbus
bersama).
8) Celana dalam dan pembalut wanita.
9) Pispot.
10)Botol cebok berisi air hangat.
11)Obat luka perineum.
2. Cuci tangan.
3. Menjelaskan prosedur tindakan.
4. Memasang sampiran/menjaga privasi.
5. Memasang selimut mandi.
6. Mengatur posisi pasien dorsal recumben.
7. Memasang alas dan perlak di bawah pantat.
8. Melepas celana dan pembalut kemudian memasang
pispot, sambil memperhatikan lochea. Celana dan
pembalut dimasukkan dalam tas plastik yang berbeda.
9. Mempersilahkan pasien untuk BAK/BAB (bila pasien ingin
BAK/BAB).
10. Memakai sarung tangan kiri.
11. Mengguyur vulva dengan air matang.
12. Mengambil pispot.
13. Meletakkan bengkok ke dekat vulva.
14. Memakai sarung tangan kanan, kemudian mengambil
kapas basah.
15. Membuka vulva dengan ibu jari dan jari telunjuk kiri.
16. Membersihkan vulva mulai dari labia mayora kiri, labia
mayora kanan, labia minora kiri, labia minora kanan,
vestibulum, perineum. Arah dari atas ke bawah dengan
kapas basah (1 kapas, 1 kali usap).
17. Memakaikan kembali celana dan pembalut dan pakaian
pasien.
NO LANGKAH KETERANGAN
18. Cuci tangan dan bereskan alat.
19. Dokumentasikan kegiatan.
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
PADA IBU HAMIL