Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MEDITASI DALAM KEBIDANAN


Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Komplementer

Di susun oleh
2119048 Taqiyyah Nazihah 2119058 Lusi Rismawati
2119049 Nurlatifah Meinanda 2119060 Rina Agustina
2119050 Loviana Cantika Aprilia 2119063 Adelia Apriliani
2119051 Elis Suminar 2119064 Dina Yuliana
2119052 Yuni Sulistiawati 2119066 Herawati Cahaya Putri
2119053 Nelsa Aulia 2119067 Nur Azizah Pasaribu
2119054 Keuis Nuriah 2119068 Elsa Andrian
2119055 Sri Utami Sunarya 2119069 Ayu Rima
2119057 Isni Tassyifa Maryanti 2119070 Risma Khoerunnisa

Dosen
Mira Miraturrofiah, S.S.T ., M.Kes.

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG


DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2021-2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala rahmat dan karuniannya
kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini tentang Meditasi Kebidanan. Tidak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen dan teman-teman yang telah memberi dukungan
dalam menyelesaikan makalah dengan baik

Makalah disususn sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan mahasiwa kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang embangun dari semua pihak agar bisa menjadi
bekal dalam pembuatan makalah kami dikemudian hari dengan lebih baik lagi, kami berharap
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman,
khususnya dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan tentang Meditasi Kebidanan.

Atas perhatian dan kerja sama teman-teman serta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.

Bandung, 11 Oktober 2021


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 DEFINISI MEDITASI DALAM KEBIDANAN............................................................................3
2.1.1 Kecemasan ibu hamil................................................................................................................4
2.1.2 Hakekat Meditasi......................................................................................................................5
2.2 TUJUAN MEDITASI......................................................................................................................6
2.2.1 Meditasi Pada Remaja atau sakit Menstruasi........................................................................6
2.2.2 Meditasi Untuk Memutuskan Pikiran.....................................................................................7
2.3 MANFAAT MEDITASI DALAM KEBIDANAN.........................................................................8
2.3.1 Manfaat Meditasi Bagi Kehidupan Manusia..........................................................................8
2.3.2 Implikasi Yang Ditimbulkan Setelah Melakukan Meditasi Ibu Hamil..............................10
2.4 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI MEDITASI PADA KEBDANAN................................11
BAB III.....................................................................................................................................................13
PENUTUPAN..........................................................................................................................................13
Simpulan..............................................................................................................................................13
Saran.....................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Meditasi selama kehamilan memainkan peran yang sama penting dalam tumbuh
kembang bayi yang sehat. Semua ibu hamil menginginkan yang terbaik untuk anak-anak
mereka mulai dari makanan dan diet bergizi untuk ibu semua diberikan yang
terbaik.Namun, kebutuhan ibu hamil bukan hanya kebutuhan fisik tetapi juga psikologis.
Emosi memainkan peran penting dalam perkembangan bayi. Anda sering melihat contoh
stres ibu melahirkan bayi dengan suasana hati berfluktuasi, dengan mudah akan berubah
menjadi kemarahan atau depresi. Sangat penting bagi ibu untuk tetap santai, tenang dan
bebas dari kecemasan atau stres. Dengan bantuan meditasi, Anda dapat menanamkan
harmoni dalam diri Anda. Ini akan membantu Anda untuk tetap bebas dari stres dan
depresi, terutama, jika Anda adalah orang yang emosional.
Meditasi Kehamilan adalah kemampuan untuk memfokuskan pikiran untuk
mencapai keadaan damai, keheningan dan relaksasi yang mendalam, melalui teknik
pencitraan dan pernapasan. Bermeditasi selama kehamilan adalah hal yang paling penting
yang dapat Anda lakukan untuk Anda dan bayi Anda karena ketika Anda meluangkan
waktu untuk merasa sepenuhnya santai, ini akan meningkatkan pasokan oksigen ke bayi
Anda. Waktu yang Anda habiskan selama meditasi juga penting dalam membantu Anda
“terhubung” dengan bayi yang belum lahir. Ini adalah waktu pengasuhan,dan Ini adalah
waktu yang Anda tidak berada dalam kontrol. Meditasi Kehamilan anda adalah waktunya
Anda merasakan cinta, refleksi dan perawatan. Lima belas sampai dua puluh menit sehari
untuk merawat seluruh tubuh Anda, pikiran dan semangat, untuk memperbarui dan
melepaskan kekhawatiran dan stres.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Definisi Meditasi dalam Kebidanan
2. Tujuan Meditasi
3. Manfaat Meditasi dalam pelayanan Kebidanan
4. Syarat Indikasi dan Kontraindiasi Meditasi

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui Manfaat Meditasi di bidang Kebidanan
2. Mengetahui ilmu-ilmu Meditasi di Pelayanan Kebidanan
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI MEDITASI DALAM KEBIDANAN
Seorang ibu pada masa kehamilan akan mengalami perubahan-perubahan baik fisik
maupun psikologi seperti kecemasan. Upaya tradisional komplementer yang dilakukan dalam
mengatasi kecemasan pada ibu hamil yaitu dengan meditasi. Meditasi yaitu metode memusatkan
pikiran yang dapa membantu ibu berpikir positif dan memberikan rasa tenang dan bahagia.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui meditasi, tata laksana meditasi dan implikasi meditasi
kepada ibu hamil. Jenis penelitian ini kualitatif menggunakan metode snow ball sampling dengan
sasaran ibu hamil yang dilakukan pada tempat pelatihan-pelatihan yoga di Kota Denpasar.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan ayurweda menggunakan tiga teori yaitu teori
yoga, teori fenomenologi dan teori fungsionalisme struktural. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan bahwa meditasi dapat mengatasi kecemasan pada ibu hamil karena meditasi
merupakan salah satu metode untuk memusatkan pikiran, tata laksana dalam meditasi yaitu :
menyiapakan alat-alat, doa pembuka, melakukan yoga asanas, memulai meditasi dengan
melakukan sikap tubuh meditasi, memfokuskan pada pernapasan pada saat meditasi,
memberikan afirmasi positif selama 10-15 menit, megakhiri meditasi degan menarik napas
panjang tiga kali kembali kekesadaran diri, gerakan jari tangan dan jari kaki, buka kedua mata
perlahan lalu gosokan kedua tangan lalu usapkan dengan lembut pada wajah sampai seluruh
tubuh, doa penutup. Implikasi yang ditimbulkan setelah melakukan meditasi ibu hamil yaitu: ibu
hamil merasakan rasa tenang, nyaman dan mampu berpikir positif pada masa kehamilan.

Kehamilan merupakan satu masa yang sangat diinginkan oleh setiap pasangan suami istri
untuk mendapatkan keturunan, kehamilan ialah suatu proses fisiologik yang hampir selalu terjadi
pada setiap wanita, dimana kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma ovum sehingga menjadi
janin yang tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai
42 minggu (Nugroho dan Utama, 2014:5). Proses kehamilan dibagi menjadi 3 (tiga) trimester,
yaitu trimester I berlangsung selama 12 minggu pertama, trimester II dari minggu ke-13 sampai
minggu ke-28 dan trimester III dari minggu ke-29 hingga minggu ke-40 atau sampai saat ibu
melahirkan (Fauziah dan Sutejo, 2014:4)

Selama proses kehamilan berlangsung ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan,
baik secara fisiologis maupun psikologis. Perubahan tersebut sebagian besar adalah karena
pengaruh hormon yaitu peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan korpus
luteum yang berkembang menjadi korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh plasenta
setelah terbentuk sempurna mengakibatkan aspek-aspek psikologis sehingga menimbulkan
berbagai permasalahan psikis bagi ibu hamil yang salah satunya adalah kecemasan (Lisa
Rahmawati, 2017:3)

Kecemasan merupakan pengalaman manusia yang universal dan suatu rasa yang tidak
terekspresikan karena suatu sumber ancaman atau pikiran yang tidak jelas dan tidak
teridentifikasi, cemas sangat berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya
ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam. Semua orang dapat
mengalami kecemasan karena ketidakmampuan seseorang dalam menghadapi perubahan yang
demikiancepat dan dirasakan semakin bertambah berat dapat menimbulkan perasaan cemas
karena ketidakmampuan atau ketidakberdayaan untuk apa-apa selain mengikuti sajaalur
keputusan yang ada dan berupaya melewati hari demi hari sebagaimana adanya. Banyak faktor
yang mempengaruhi kecemasan yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar seperti
lingkungan, ekonomi sedangkan faktor dalam yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang
mengenai situasi yang sedang dirasakannya, apakah situasi tersebut mengancam atau tidak
memberikan ancaman, serta adanya pengetahuan mengenai kemampuan diri untuk
mengendalikan dirinya seperti keadaan emosi serta fokus kepermasalahannya (Dona Fitri,
2016:96).

2.1.1 Kecemasan ibu hamil


Kejadian kecemasan pada ibu hamil sangat tinggi karena pada masa kehamilan sangat
mempengaruhi masalah psikis ibu. Kecemasan pada kehamilan merupakan reaksi emosional
yang terjadi pada ibu hamil terkait dengan kekhawatiran ibu dengan kesejahteraan diri dan
janinnya, keberlangsungan kehamilan, persalinan, masa setelah persalinan dan ketika telah
berperan menjadi ibu (Nurfaizah Alza dan Ismarwati 2017: 1-6).

Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan selama kehamilan


diantaranya pengetahuan, psikologi, ekonomi, pengalaman, dukungan keluarga serta dukungan
suami. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia
hamil resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin, sehingga dapat
menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut (Nurfaizah Alza dan Ismarwati, 2017:1-6).
Kecemasan dapat menimbulkan beberapa reaksi dalam tubuh ibu hamil. Kecemasan yang
terjadi terus menerus dapat menyebabkan saraf simpatis memacu kerja pernafasan paru-paru
guna mengalirkan oksigen ke jantung, sehingga jantung dengan kuat memompa darah guna
dialirkan keseluruh tubuh, termasuk yang dialirkan kedalam janin melalui plasenta dalam rahim
ibu. Kondisi ini berarti menekan janin dengan kuat, akibatnya janin tergoncang seolah-olah
didesak untuk keluar dari rahim, yang dapat menyebabkan kelahiran bayi prematur (Heriani,
2016:1-3).

Adanya masalah psikis seperti kecemasan yang dialami ibu hamil selama kehamilan,
maka ada beberapa metode penanganan yang dapat mengatasi kecemasan ibu hamil yang
dilakukan sejak dahulu hingaa saat ini, yaitu pengobatan tradisional komplementer hingga
pengobatan konvensional. Pengobatan konvensional adalah dengan cara dan tindakan yang
dilakukan oleh tenaga medis beserta pemberian obat-obatan kimia atau syntetik. Sedangkan
pengobatan tradisional komplementer seperti pijat, akupuntur, akupresur, nutrisi, terapi herbal
dan yang paling populer di masyarakat sampai saat ini yaitu Yoga (Depkes RI :2016)

Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yuj, artinya menghubungkan atau hubungan,
yakni hubungan yang harmoni dengan objek yoga. Maharsi Patanjali dalam kitabnya Yogasutra
mendefinisikan yoga: yogas citta vrtti nirodha. Artinya, yoga adalah cara untuk mengendalikan
tingkah polah pikiran yang cenderung liar, bias, dan lekat terpesona oleh aneka ragam objek.
Yoga memiliki depalan tahapan yang disebut astangga yoga yang terdiri atas (1) Yama atau
pengendalian diri tahap awal (2) Niyama atau pengendalian diri tahap lanjut (3) Asana atau
sikap.

2.1.2 Hakekat Meditasi


Meditasi pada hakekatnya adalah bagaimana cara yang baik untuk memurnikan pikiran
untuk menjalankan moralitas kehidupan ini. Perenungan yang disertai dengan sistem yang benar
dan terarah membuat sang meditator memahami apa yang terjadi dengan gejolak pikiranya
sendiri. Pikiran merupakan landasan untuk berbuat sesuatu, bila pikiran tidak murni, penuh
dengan negativitas maka kita pasti tidak akan murni, begitu juga dengan tindakan perbuatan kita
(Greenberg. 1987). Meditasi yang benar seharusnya mengajarkan bagaimana cara melatih pikiran
agar terkonsentrasi sekaligus agar pikiran menjadi termurnikan. Permurnian dan penguasaan
pikiran haruslah berkembang dan berdampingan kalau tidak seseorang hanya belajar
mengkonsentrasikan pikiran saja. Memang tidak bisa di pungkiri lewat konsentrasi pikiran
seseorang akan mendapatkan kekuatan yang sangat besar, pikiran yang terkonsentrasi memiliki
kekuatan dan daya prana serta sakti yang kuat. Apabila kekuatan prana sakti tidak di ikuti dengan
kekuatan kemurnian pikiran ini akan sangat berbahaya dan bisa di salah gunakan. Ini terbukti ada
beberapa orang yang berbakat mempelajari meditasi mendapat kepekaan pikiran serta mampu

2.2 TUJUAN MEDITASI


Meditasi merupakan salah satu metode untuk menyatukan pikiran sehingga dapat
mengatasi kecemasan karena saat bermeditasi jiwa dan pikiran akan menyatu pada satu objek.
Penyatuan jiwa dan pikiran akan menuju pada titik tenang yang dapat membantu menenangkan
pikiran dan mental ibu dalam mempersiapkan kehamilan, bila pikiran ibu tenang maka dapat
menyeimbangkan hormon pada masa kehamilan, mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga
ibu merasa nyaman saat kehamilan.

Pengakuan dari 28 ibu hamil yang mengitu meditasi disimpulkan bahwa ibu hamil
merasakan kenyamanan pada masa kehamilan, lebih relaks dan aktif dalam beraktivitas sehari-
hari, pikiran ibu lebih poistif, kualitas tidur lebih baik.

2.2.1 Meditasi Pada Remaja atau sakit Menstruasi


Menstruasi adakalanya disertai dengan ketidaknyamanan yang disebut dengan sindrom
pre menstruasi seperti gejala fisik, psikologi dan emosional yang terkait dengan perubahan
hormonal. Sindrom pre menstruasi dapat dicegah dengan berbagai terapi, salah satunya terapi
komplementer, salah satunya adalah meditasi. Design penelitian yang digunakan adalah pre
eksperimen dengan pendekatan pre-post design, sampel penelitian berjumlah 20 reponden,
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk analisis univariat menggunakan
frekuensi distribusi dan analisis bivariat menggunakan pasangan uji-t sampel. Hasil penelitian
menunjukan terdapat kenaikan mean antara sebelum dan sesudah sebesar 5 poin, dan
ρvalue=0.0001 < α 0.05 maka terdapat pengaruh terapi komplementer “meditasi” terhadap
penurunan intensitas nyeri pre menstrual sindrom. Pada dasarnya pemberian terapi meditasi ini
dapat memberikan kondisi yang rileks dimana pada kondisi rileks semua system tubuh akan
bekerja dengan baik dan pada kondisi ini hipotalamus akan meyesuaikan dan terjadinya
penurunan aktifitas sistem saraf simpatis dan menigkatkan aktifitas sistem parasimpatis. Terapi
meditasi dilakukan bisa setiap hari di jam senggang dan tidak mempunyai efek samping.
Pengembangan terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual (Smith et al,
2004).

National Center for Complementary/ Alternative Medicine (NCCAM) dalam Widyastuti


(2008), terdapat beberapa macam terapi komplementer yaitu mind-body therapy dimana akan
memberikan intervensi dengan berbagai teknik untuk memfasilitasi kapasitas berpikir yang
mempengaruhi gejala fisik dan fungsi tubuh. Salah satu terapi komplementer adalah meditasi,
menurut penelitian dari Nur’aini (2016), bahwa terapi meditasi yang dapat mengurangi
premenstrual syndrome, hal ini dikarenakan proses pernapasan pada meditasi dapat
meningkatkan asupan oksigen ke dalam otak.

Meditasi merupakan pengalihan perhatian ketingkat pemikiran yang lebih dalam hingga
masuk ke tingkat pemikiran yang paling dalam dan mencapai sumber pemikiran (Matteson,
2006). Herbert Benson (dalam Iskandar, 2008) mengadakan riset klinis, dengan menemukan
bahwa meditasi mampu menghambat efek negative dari system simpatisyang menimbulkan sikap
agresif pada manusia jika terancam. Penelitian yang lain yang dilakukan menunjukan bahwa
kadar melantonin yang lebih tinggi diketemukan pada orang-orang yang rutin melakukan
meditasi (Iskandar, 2008). Kadar melantonin ini bermanfaat untuk membuat orang menjadi lebih
senang dan nyaman dapat menurunkan nyeri (Bock,1995).

Menurut hasil studi pendahuluan di kelompok remaja kelurahan Jatinom seebanyak 20


remaja putri mengalami sindrom pre menstrual, 75% mengalami nyeri perut, 15% mengalami
perubahan emosi dan 10% mengalami mudah letih dan pegal di seluruh tubuh.

Berdasarkan ulasan diatas maka peneliti meneliti tentang pengaruh terapi komplementer
“meditasi” terhadap penurunan nyeri premenstrual syndrom. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis terapi komplementer “meditasi” terhadap penurunan nyeri premenstrual syndrom.

2.2.2 Meditasi Untuk Memutuskan Pikiran


Dalam ketenangan pikiran, adalah wujud dari mental yang diam, begitu diam sehingga
tak ada yang dapat mengganggunya. Kekuatan pikiran adalah tanpa batas. Semakin teratur dan
semakin terpusat pikiran itu maka semakin besarlah kekuatan pikiran yang bekerja. Arus pikiran
yang dikendalikan secara terus menerus itu akan menjadi teratur, bila dipraktekkan setiap hari
maka otak kita memperoleh kemampuan konsentrasi yang konstan. Pikiran akan memusat
apabila pikiran tidak sadar dengan waktu. Semakin banyak waktu yang lewat tanpa diketahui,
maka semakin berhasil kita dalam berkonsentrasi

2.3 MANFAAT MEDITASI DALAM KEBIDANAN


Salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan adalah latihan fisik, seperti
meditasi/yoga. Berlatih senam hamil yoga pada masa ini merupakan salah satu solusi self help
yang menunjang proses kehamilan, kelahiran dan bahkan pengasuhan anak yang dapat dilakukan
dalam kelas antenatal, yang merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan ibu
hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir (Depkes, 2010).

Senam hamil yoga bagi kehamilan memfokuskan perhatian pada ritme nafas,
mengutamakan kenyamanan serta keamanan dalam berlatih sehingga memberikan banyak
manfaat (Krisnandi, 2010). Yoga adalah sejenis olah tubuh, pikiran dan mental yang sangat
membantu ibu hamil melenturkan persendian dan menenangkan pikiran terutama dalam trimester
III. Sedangkan menurut Indiarti (2009), senam hamil yoga memiliki lima cara yaitu latihan fisik
yoga, pernafasan (pranayama), positions (mudra), meditasi dan deep relaksasi yang dapat
digunakan untuk mendapatkan manfaat selama kehamilan yang dapat membantu kelancaran
dalam kehamilan dan kelahiran anak secara alami dan sehat.

Senam hamil yoga selama kehamilan dapat meningkatkan berat lahir dan mengurangi
kejadian prematur dan komplikasi persalinan menurut Narendran (2009) dari Vivekananda Yoga
Research Foundation di Bangalore, dan rekannya yang mempelajari 169 ibu hamil yang dilatih
dalam pendekatan terintegrasi untuk latihan senam hamil yoga dan 166 kelompok kontrol yang
menerima perawatan kehamilan secara rutin dengan memberikan pelatihan yoga termasuk
latihan berbagai teknik postur ("asana"), relaksasi, latihan pernapasan dalam ("pranayama"), dan
meditasi, yang dilakukan selama 1 jam setiap hari. Terdapat 14% kelahiran prematur pada
kelompok yoga dibandingkan dengan 29% kelompok kontrol. Selain itu dalam suatu hasil
penelitian menunjukkan bahwa yoga dan meditasi dapat mengurangi stress psikologis dan cedera
fisik selama masa kehamilan dan persalinan, termasuk kecemasan dan rasa sakit (Amy E. B, et
al, 2009)
2.3.1 Manfaat Meditasi Bagi Kehidupan Manusia
Alam ini adalah nafas bagi setiap makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia bisa hidup
karena alam, karena alam menyediakan seluruh kebutuhan manusia. Unsur alam terdiri dari gas,
udara, air, kekuatan, tanah dan panas. Manusia butuh udara, udara adalah nafas bagi manusia.
Nafas memberikan kehidupan. Dengan nafas menjadikan keluarnmasukknya oksigen dan
karbondioksida. Terjadilah perputaran antara energi kotor dan energi bersih. Siklus inilah yang
menjadikan manusia sehat dan sakit. Kalau siklus udara baik, normal dan sesuai dengan
kebutuhan manusia, sehatlah manusia tersebut. Sehat yang adalah jasmani dan rohani. Nafas
adalah bagian kebutuhan pokok. Dikatakan pokok, karena harus ada di dalam tubuh. Makhluk
hidup tanpa nafas akan mati. Jadi sangat wajar bila nafas disebut dengan “nyawa” dan “jiwa”.
Disebut nyawa, karena memberikan kehidupan. Disebut jiwa, karena memberikan roh atau
menjiwai. Nyawa artinya yang menyebabkan hidup pada makhluk hidup, sedangkan jiwa adalah
roh manusia, roh yang ada di kehidupan bathin manusia, kejiawaan, keutuhan yang terjadi dari
perasaan bathin, pikiran dan angan-angan. Begitu pentingnya nafas bagi kehidupan, dengan
adanya nafas, nadi pun berdenyut. Nafas tidak hanya untuk hidup, nafas juga memberikan warna
dalam hidup. Nafas memberikan aspek lain, seperti kesehatan, spiritual, kemampuan
menumbuhkan jati diri.

Orang akan merasa tenang apabila dalam tubuhnya sehat. Sehat yang dimaksud adalah
keutuhan antara kondisi fisik dan rohani. Orang sehat akan mampu melakukan aktivitas secara
maksimal sebaliknya, mereka yang sakit-sakitan sangat sulit meraih harapan hidup. Kesehatan
adalah segala-galanya, modal hidup, bahkan jiwa dari kehidupan. Karena dalam badan yang
sehat terdapat jiwa yang sehat, begitu juga jiwa yang sehat akan memberikan pengaruh terhadap
badan (fisik) (Ardika. 2007).

Kita lakukan untuk memperoleh badan jiwa yang sehat, bila dilihat dari kaca spiritual,
maka meditasilah solusinya. Meditasi adalah tuntunan yang bersifat abstrak, tapi penuh dengan
energi halus. Sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk melakukannya. Bila dilakukan
dengan pasrah, ikhlas dan rutin, akan memberikan energi yang luar biasa. Termasuk pengaruh
karma akan menentukan hasil dari meditasi. Karena meditasi bersifat spiritual, yang memberikan
inspirasi adalah jiwa itu sendiri, hendaknya dilakukan dengan penuh keyakinan (Santrock, J. W.
2007).
Setelah sehat dan pikiran menjadi fokus, barulah kita bisa meningkat ke masalah
kesucian. Suci mengandung makna tanpa noda. Noda yang dimaksud adalah kejernihan pikiran,
sesuatu yang diukur dengan kondisi tanpa noda sesuai dengan kemampuan pikiran. Bagi orang
suci, karena pikirannya suci, di tempat kotor pun akan tetap suci. Sebaliknya, bagi orang yang
mempunyai pikiran kotor, ditempat suci pun akan tetap kotor. Kesucian bukan kasat mata, tidak
dapat dirasakan, namun dapat disentuh dengan bathin. Semakin tinggi tingkat bathin seseorang,
maka akan tinggi pula tingkat kesuciannya.

Pusat kesucian adalah ada pada pikiran, bila pikiran diarahkan ke arah negatif, maka
pikiran orang tersebut akan negatif, begitu pula sebaliknya. Dengan meditasi, ada getaran atau
daya tarik antara positif dan negatif. Ada upaya tarik ulur antara kekuatan jahat dengan kekuatan
baik, terlebih lagi kesucian. Kesucian mencerminkan sebuah nilai atau rasa yang tidak pernah
dinodai oleh hal-hal yang bersifat jahat. Menyingkap kesucian lebih dekat dengan rohani atau
kondisi abstrak sulit dibaca oleh mata. Orang sehat lebih dekat dengan fisik. Begitu orang
tersebut sakit, fisik akan langsung memberikan sinyal. Namun kesucian, sangat sulit diraba, sulit
ditentukan oleh perubahan fisik. Namun keduanya mempunyai hubungan yang erat. Jadi
hendaknya antara suci dan sehat dapat diseimbangkan. Suci itu dapat direncanakan, begitu juga
sehat bisa direncanakan dalam memperoleh ketenangan yaitu dengan melakukan meditasi.
Dengan meditasi, orang akan diberikan sentuhan energi yang datang dari alam semesta. Meditasi
itu aura halus yang diberikan Tuhan melalui unsur-unsur alam. Sehat sangat mudah dirasakan,
sedangkan suci sangat sulit dirasakan. Sehat dan suci bisa menyentuh lahir dan bathin.

2.3.2 Implikasi Yang Ditimbulkan Setelah Melakukan Meditasi Ibu Hamil


Berdasarkan analisis data dapat diketahui implikasi yang ditimbulkan setelah meditasi ibu
hamil untuk mengatasi kecemasan yaitu :

1. Perasaan nyaman, tenang dan Bahagia


Perasaan nyaman, tenang dan bahagia yang dirasakan ibu hamil dikarenakan
pada saat ibu hamil melakukan meditasi dengan kefokusan yang dalam dan ditambah
dengan pemberian afrimasi yang positif serta dipicunya peningkatan rasa bahagia oleh
instruktur, dalam tubuh ibu hamil akan membentuk hormone serotonin dan endorphin
yang sangat baik untuk menurunkan tingkat kecemasan dan darah serta merelaksasikan
seluruh fungsi otot, saraf dan pikiran. Suka Yasa dkk (2018:207) menyatakan bahwa
meditasi adalah kemampuan untuk memfokuskan pikiran untuk mencapai keadaan
damai, ketenangan dan relaksasi yang mendalam, melalui teknik pencitraan dan
pernapasan, dan memberikan kesempatan kepada semua organ tubuh untuk rileks, ketika
meditasi semua kerja anggota tubuh disugesti dengan kata-kata yang penuh daya
ketuhanan atau cinta kasih, kedamaian dan kebahagiaan.
2. Berpikir Positif
Pada masa kehamilan sangat diharuskan ibu hamil berpikiran yang positif
sehingga ibu hamil terhindar dari masalah psikis seperti kecemasan. Pratignyo Tio
(2014:58) menyatakan bahwa ibu hamil menjadi lebih tenang lebih sabar dan memiliki
rasa syukur serta menerima takdir kehidupan dikarenakan pada saat meditasi ibu hamil
dalam keadaan fokus pada pikiran, instruktur sudah memberikan afrimasi positif untuk
mempersiapakan ibu dalam mengahdapi segala sesuatu yang terjadi pada kehamilan dan
persalinan.
3. Meningkatkan Kualitas Tidur
Banyak ibu hamil yang merasa kesulitan untuk tidur, karena stres, aktivitas bayi
atau hanya karena perut yang semakin membesar, terasa kurang nyaman, badan nyeri
dan sesak napas, meditasi membantu untuk relaksasi.Pernyataan ini dikuatkan oleh Yesie
Aprilia (2017:2-3) menyatakan bahwa meditasi memfokuskan pada napas atau
pengolahan napas yang mampu mengalihkan pikiran dari ketidaknyamanan dan
mengajarkan dalam-dalam untuk mengolah sesak napas.

2.4 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI MEDITASI PADA KEBDANAN


terutama beresiko untuk kondisi fisik, psikologis, dan produktivitas dukungan rekan
ODHA. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas pelatihan meditasi pernapasan
untuk mengurangi tingkat stres pada dukungan sebaya ODHA. Penelitian ini dilakukan di
yayasan Yogyakarta X pada 14 teman sebaya pendukung yang dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan Quasi
Experimental Pretest- Posttest Control Group Design. Data penelitian akan dianalisis
menggunakan teknik statistik ANAVA MIX. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari penelitian ini juga diketahui
bahwa Ukuran Pengaruh latihan meditasi pernapasan pada stres menurun sebesar 64%. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa latihan meditasi pernapasan efektif dalam mengurangi stres
pada dukungan teman sebaya ODHA.

Stres yang dialami para pendukung sebaya memunculkan gejala-gejala seperti mudah
lelah, tidak bisa istrahat, mudah marah dan tersinggung, tidak konsentrasi, mudah lupa, sering
merasa cemas dan mudah sakit. Hal ini tentunya jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi
pendukung sebaya yang terinfeksi HIV, Brannon dan Feist (2010) mengatakan bahwa stres yang
dibiarkan berkepanjangan akan berdampak ada kesehatan fisik dan mental, serta jika dibiarkan
akan mencapai tingkat keletihan yang akan menimbulkan kegagalan sistem imun. Kegagalan
sistem imun akan mengakibatkan peningkatan CD4 pada ODHA, sehingga akan berdampak
buruk pada kesehatan fisiknya dan jelas akan berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada
ODHA lainnya. Meditasi pernafasan terbukti mampu mengatasi gejala-gejala stres yang dialami
oleh pendukung sebaya. Hal ini dikarenakan meditasi pernafasan yang dilakukan secara teratur
dapat meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak, mengendurkan otot-otot yang menegang dan
melancarkan tekanan darah (Brown & Gerbarg, 2005).

Banyak cara untuk mengelola stres. Alternatif cara mengelola dan menurunkan stres yang
cukup murah dan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun adalah dengan melakukan meditasi.
Meditasi pada dasarnya mempertahankan kesadaran yang terfokus kepada satu objek dengan
tetap menjaga sikap yang tidak menghakimi dan menghargai diri sendiri (Kristeller & Hallett,
1999). Meditasi merupakan terapi yang paling sering digunakan untuk menurunkan tingkat stres.
Meditasi yang dilakukan secara teratur dapat mengurangi ketegangan otot dengan menurunkan
respon stres, dan pernafasan yang dalam akan meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak,
mengendurkan otot-otot yang menegang dan melancarkan tekanan darah

(Brown & Gerbarg, 2005). Berdasarkan uraian di atas dan minimnya penelitian terkait meditasi
dan stres pada pendukung sebaya ODHA, maka dilakukanlah pelatihan meditasi pernafasan
dalam menurunkan tingkat stres pada pendukung sebaya ODHA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan meditasi pernafasan dalam
menurunkan tingkat stres pada pendukung sebaya ODHA. Selain itu, penelitian ini juga akan
melihat efektivitas pelatihan meditasi pernafasan dalam menurunkan tingkat stres pada
pendukung sebaya ODHA. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan pengaruh
meditasi pernafasan terhadap penurunan tingkat stres antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.

BAB III

PENUTUPAN
Simpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Meditasi dapat mengatasi kecemasan pada ibu hamil karena meditasi dapat memfokuskan
napas yang mampu memusatkan pikiran pada satu objek yang dapat membantu ibu hamil selalu
berpikir positif dalam menghadapi kehamilan sehingga dapat menghilangkan kecemasan pada
masa kehamilan.

2. Tata cara meditasi dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil yaitu :

(1) menyiapakan alat-alat yang digunakan pada saat melakukan meditasi,

(2) Doa Pembuka,

(3) Melakukan yoga asanas,

(4) Memulai meditasi dengan melakukan sikap tubuh meditasi yaitu sukhasana dan
savasana,

(5) Memfokuskan pernapasan pada saat meditasi,

(6) Memberikan afirmasi positif selama 10-15 menit,

(7) Mengakhiri meditasi dengan menarik napas panjang tiga kali kembali ke kesadaran
diri, gerakan jari tangan dan jari kaki, buka kedua mata perlahan lalu gosokan kedua tangan lalu
usapkan dengan lembut pada wajah sampai seluruh tubu,

(8) Doa penutup


3. Implikasi yang ditimbulkan setelah meditasi yaitu :

(1) perasaan ibu hamil menjadi lebih nyaman, tenang dan bahagia

(2) Ibu mampu berpikir positif dalam menghadapi kehamilan,

(3) meningkatkan kualitas tidur pada ibu hamil.

Saran
Berdasarkan pembahasan dan simpulan dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Menimbang efektivitas meditasi dalam mengatasi kecemasan pada ibu hamil, untuk lebih
lanjut penting diadakan penelitian yang lebih spesifik terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil
untuk mengetahui jangka waktu mengatasi kecemasan dengan meditasi.

2. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih mensosialisasikan tentang manfaat dari meditasi,
sehingga meditasi banyak dimintai dan semakin eksis. Selain itu mengatasi kecemasan pada ibu
hamil sangat efektif dilakukan dengan selalu berpikiran yang positif, untuk itu ibu hamil sangat
diharuskan berpikiran yang postif dan disiplin dalam menghadapi kehamilan agar tidak timbul
kecemasan pada masa kehamilan

3. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut dan mendalam tentang meditasi untuk bisa
menghasilkan karya ilmiah yang lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Fendina, F., Nashori , H., & Sulistyarini, I. (2018). Jurnal Psikologi Integratif Vol 6, Nomor 1.

Rusmita, E. (2015). Vol III, No. 2 .

Sari, L. T., & Suminar, E. (2020). E-jurnal Ners dan Kebidanan.

Sari, L. T., & Suminar, E. (2020). volume 7 no 2 .

Sophia, Septriliyana, N., & Nurzulmi, A. (2018). Vol 1, No. 1.

Suristyawati, P., Yuliari, S. M., & Suta , I. P. (2019). E-jurnal Widya Kesehatan Volume 1.
Tristaningrat, M. A. (2020). Vol 1, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai