Anda di halaman 1dari 26

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

HAMIL TRIMESTER III DI RUANG POLI KANDUNGAN

RSUD IDAMAN BANJARBARU

Dosen Pembimbing:

Rafidah, S. Si.T., M.Kes

OLEH

NAMA : ERLINAWATI

NIM : P07124118189

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN KEBIDANAN

2019
KONSEP DASAR

A. Kehamilan
1. Pengertian
a. Kehamilan adalah lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau
9 bulan 7 hari) dihitung daru hari pertama haid terakhir
(Prawirohardjo, 2013).
b. Kehamilna trimester III adalah kehamilan antara 28-40
minggu,dimana pada trimester ini banyak mengalami perubahan
fisik dan psikologis (Mochtar, 2011).
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda-tanda Presumtif (dugaan hamil)
1) Amenorea (tidak mendapatkan haid)
2) Mual dan muntah
3) Mengidam
4) Pingsan
5) Lelah
6) Payudara membesar dan tegang
7) Sering kencing
8) Konstipasi
9) Pigmentasi kulit
b. Tanda Kemungkinan
1) Perut membesar
2) Tanda hegar
3) Tanda chadwick
4) Tanda piskacek
5) Kontarksi Braxton Hicks
6) Teraba Ballotement (lentingan)
7) Reaksi kehmilan positif
c. Tanda Pasti Hamil
1) Teraba gerakan dan bagian-bagian janin dalam rahim
2) Terdengar denyut jantung janin
3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
d. Diagnosis banding kehamilan
1) Hamil palsu
2) Mioma uteri
3) Kista ovarium
4) Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin
5) Hematometra

3. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester III Pada Sistem


Reproduksi Serta Payudara
Menurut Rukiyah, (2009), perubahan fisiologis pada ibu hamil
trimester III pada sistem reproduksi adalah sebagai berikut:
a. Uterus
1) Ukuran
a) Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri kira-kira terletak
3 jari diatas pusat
b) Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak ½ pusat
prx (prossesus xipoideus)
c) Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak 3 jari
dibawah prx (prossesus xipoideus)
d) Pada akhir kehamilan (40 minggu ) berat uterus menjadi
100 gram dengan panjang 20 cm dengan dinding 2,5 cm
2) Bentuk
Uterus berbentuk seperti bujur telur dan teraba seperti berisi
cairan air ketuban, dinding rahim terasa tipis karena bagian-
bagian janin dapat teraba melalui dinding perut ibu dan
dinding rahim
3) Posisi Rahim
Mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya
dapat mencapai batasan hati, biasanya lebih mengisi rongga
abdomen kanan kiri
b. Serviks Uteri
Servik yang terdiri atas jaringan ikat dan sedikit mengandung
jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai sfigter pada multipara
dengan porsio yang bundar, porsio tersebut mengalami cedera lecet
dan robekan, sehingga post partum tampak adanya porsio yang
terbelah-belah dan menganga. Perubahan ini ditentukan sebulan
setelah konsepsi. Vaskularisasi ke serviks meningkat selama
kehamilan sehingga serviks menjadi lebih lunak dan warna menjadi
lebih biru.
c. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis
servikalis setinggi ostium interna bersama isthmus uteri. Segmen
bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta
berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga
memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin.
Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah
persalinana terjadi.
Pada akhir kehamilan muncul keluhan sering berkemih karena
kepala janin mulai turun pintu atas panggul (PAP), desakan ini
menyebabkan kandung kemih terasa cepat penuh.
d. Kontraksi Braxton-Hicks
Kontraksi braxton hicks merupakan kontraksi tak teratur rahim dan
terjadi tanpa rasa nyeri disepanjang kehamilan. Kontraksi
membantu sirkulasi darah dalam plasenta.
e. Vagina dan Vulva
Vagina dan serviks mengalami perubahan karena pengaruh
estrogen. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva kelihatan lebih merah atau kebiru-biruan. Warna lipid pada
vagina disebut tanda chadwick. Vagina membiru karena pelebaran
pembuluh darah Ph 3,5-6 merupakan akibat meningkatnya produksi
asam laktat karena kerja lactobaci acidophilus, keputihan, selaput
lendir vagina mengalami edomatus dan gairah seksual meningkat
terutama pada triwulan III.
f. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
ditemukan pada ovarium folikel yang akan berfungsi selama 6
sampai 7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan
sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.
g. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberi ASI pada Laktasi. Perkembangan payudara
tidak terlepas dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen
dan progesteron. Selama kehamilan mammae bertambah besar,
bertambah tegang dan betambah berat, terdapat alveoli, bayangan
vena lebih membiru, hiperpigmentasi dari puting susu dan areola
mammae kalau dipencet pada puting keluar air susu berwarna
kuning (Kolostrum).
4. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester III
Menurut Sulistyawati (2009), perubahan psikologis yang terjadi pada
wanita trimester III:
a. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
b. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal
c. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
d. Merasa kehilangan perhatian
e. Perasaan mudah terluka (sensitif)
f. Libido menurun
5. Keluhan-keluhan yang Sering Terjadi pada Wanita Hamil
Trimester III
Menurut Rukiyah (2009), keluhan-keluhan yang sering terjadi pada
wanita hamil trimester III adalah sebagai berikut :
a. Sesak nafas
Disebabkan oleh membesarnya uterus sehingga tetekannya
diafragma, misalnya ibu sering menunduk atau membungkuk bila
mengalami sesak nafas.
Penatalaksaan :
1) Mengatur posisi ibu bila duduk, tidur dengan posisi setengah
duduk (semi fowler)
2) Menganjurkan agar ibu tidak terlalu sering menunduk atau
membungkuk
b. Sulit tidur
Disebabkan karena stress, keletihan dan seringnya ibu kencing
khususnya pada trimester III menyebabkan istirahat ibu terganggu
sehingga ibu sulit tidur.
Penatalaksanaan :
1) Menganjurkan ibu untuk mandi air hangat
2) Menganjurkan ibu minum air hangat
3) Menciptakan suasana yang nyaman
c. Sakit pinggang
Disebabkan karena janin terus berkembang sehingga sebagian
kalsium ibu digunakan untuk pembentukan janin, seringkali ibu
membungkuk saat mengambil benda sehingga terjadi kekejangan
otot yang menyebabkan sakit pinggang.
Penatalaksaan :
1) Hindari memakai sepatu atau sandal yang bertumit tinggi
2) Hindari mengangkat benda yang terlalu berat dan bila
mengambil atau mengangkat benda jangan membungkuk tetapi
sebaikny berjongkok
d. Varises vena
Disebabkan karena adanya penekanana pada vena fomoralis
sehingga sirkulasi darah terganggu.
Penatalaksanaan :
1) Jangan berdiri dengan posisi yang sama dalam waktu yang
lama, luangkan waktu untuk merubah posisi atau bergerak
meregangkan otot untuk terasa menjaga sirkulasi darah dikaki.
2) Meninggikan kaki lebih dari kepala dan badan
3) Menghindari kaki menyilang pada waktu tidur atau duduk
e. Odema (Bengkak)
Disebabkan karena adanya penenkanan pada vena karena
pembesaran uterus sehingga sirkulasi darah terganggu.
1) Menghindari berdiri terlalu lama
2) Menghindari duduk dengan kaki menggantung
3) Menghindari pakaian yang terlalu ketat
6. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Menurut Prawirohardjo (2013) tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
trimester III adalah sebagai berikut :
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan lanjut (diatas 20 minggu) pada
umumnya disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi
sangat terkait dengan luas plasenta previa. Perdarahan yang terjadi
sangat terkait dengan luas plasenta dan kondisi segmen bawah
rahim yang menjadi tempat implementasi plasenta tersebut. Bila
mendekati saat persalinan perdarahan dapat disebabkan oleh
solusio plasenta atau plasenta previa. Pada kehamilan lanjut
perdarahan tidak normal adalah merah segar banyak dan kadang-
kadang tidak selalu disertai nyeri
b. Keluarnya air ketuban sebelum waktunya
Ketuban pecah dini terjadi apabila ketuban pecah sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya
kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uterin, dan
juga karena adanya infeksi yang berasal dari vagina dan serviks.
c. Demam tinggi
Ibu hamil menderita demam tinggi >38ºC merupakan gejala infeksi
dalam kehamilan. demam saat hamil dapat meningkatkan risiko
janin mengalami keguguran dan cacat bawaan lahir, seperti
kelainan tabung saraf, kelainan jantung, serta bibir dan mulut
sumbing. Demam tinggi dapat ditangani dengan istirahat berbaring,
minum air putih yang banyak, dan kompres untuk menurunkan
suhu tubuh.
d. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat dan menetap hilang setelah beristirahat. Bisa
terjadi pada trimester kedua dan ketiga disertai dengan tanda-tanda
trauma abdomen, preeklampsia, TFU lebih besar dari usia
kehamilan, bagian-bagian janin sulit diraba, uterus tegang dan
nyeri. Maka diagnosanya mengarah pada solusio plasenta
e. Sakit kepala yang hebat
Menunjukkan masalah yang serius apabila sakit kepala yang hebat,
menetap dan tidak sembuh dengan istirahat, dan disertai dengan
penglihatan kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
merupakan gejala preeklampsia
f. Gerakan janin berkurang
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janin setelah bulan ke 5
atau ke 6 , beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal. Jika bayi tidur gerakan bayi akan melemah. Gerakan bayi
akan mudah terasa jika ibu berbaring untuk beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik. Bayi harus bergerak 3x dalam 1
jam atau minimal 10x dalam 24 jam. Jika kurang dari itu maka
waspada akan adanya gangguan dalam rahim. Misalnya asfiksia
janin sampai kematian janin.
g. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan eritrosit lebih
rendah dari harga normal. Wanita hamil atau dalam masa nifas
dinyatakan anemia bila kadar Hb (hemoglobin) dibawah 10 gr% .
Klasifikasi anemia pada ibu hamil menurut Nurjannah (dalam
Astriana : 2017)
1) Hamil trimester I : 11.6–13.9 gr%
2) Hamil trimester II : 9.7–14.8 g%
3) Hamil trimester III : 9.5–15.0 gr%

B. Asuhan Kehamilan
1. Pengertian
Asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal dan identifikasi
kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko
tinggi dan adanya komplikasi kehamilan (Pantikawati, 2012).
2. Menurut Prawirohardjo (2013) Tujuan Asuhan Antenatal, yaitu :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin
b. Meingkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta
sosial ibu dan bayi
c. Menemukan secara dini adanya gangguan dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi selama masa kehaamilan
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik
ibudan bayi dengan trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif
berjalan normal
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga agar dapat berperan dengan baik
dalam memelihara bayi agar tumbuh dan berkembang secara
normal
g.
3. Asuhan Kehamilan Pada Trimester III
Nasehat yang diberikan pada ibu hamil
1) Anjurkan untuk makan-makanan yang mengandung unsur-unsur
yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Berat badan yang
bertambah terlalu besar atau terlalu kurang perlu mendapat
perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan.
Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari ¼ kg tiap minggu.
2) Olahraga ringan
Berguna untuk mempersiapkan tubuh bagi persiapan persiapan
persalinan yang meliputi teknik pernafasan dan relaksi selama
proses proses persalinan berlangsung. Anjurkan untuk jalan-jalan
pada pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar.
3) Istirahat
Diperlukan untuk menjaga keseimbangan ibu hamil, jangan bekerja
terlalu berat yang menguras tenaga, tidur siang sangat
menguntungkan dan baik untuk kesehatan.
4) Kebersihan
Mandi diperlukan untuk kesehatan, terutama perawatan kulit
karena funsgi eksresi dan keringat bertambah. Anjurkan untuk
menjaga personal hygine terutama kebersihan vulva dan tubuh.
5) Hubungan Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila:
a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri atau panas
b) Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
c) Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami
gugur kandungan, persalinan sebelum waktunya, mengalami
kematian kandungan sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
6) Pakaian Hamil
Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang longgar dan terbuat
daru katun, sehingga menyerap keringat. Pakaian dalam atas (BH)
dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk
menyangga payudara, pakaian dalam sering diganti untuk menjaga
payudara. Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga kebersihan.
4. Standar Kunjungan Minimal ANC Menurut Ika Pantiawati (2012)
a. Satu kali pada trimester I (Usia kehamilan 0-13 minggu)
b. Satu kali pada trimester II (Usia kehamilan 14-27 minggu)
c. Dua kali pada trimester III (Usia kehamilan 28-40 minggu)
5. Standar Kunjungan Ideal ANC Menurut Depkes RI (1997)
a. Satu kali pada trimester I (Usia kehamilan 0-23 minggu) setiap 4
minggu
b. Satu kali pada trimester II (Usia kehamilan >28-36 minggu) setiap
2 minggu
c. Dua kali pada trimester III (Usia kehamilan >36 minggu) setiap 1
minggu.
6. Standar Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Rukiyah (2009) standar pemeriksaan kehamilan yaitu “14T”
yang meliputi :
a. Timbang berat badan
Ukuran berat badan dalam kilogram tiap kali kunjungan. Kenaikan
berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg perminggu mulai dari
trimester II.
b. Ukuran tekanan darah
Tekanan darah normal 110/80-140/90 mmHg, bila melebihi dari
140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsia
c. Ukur tinggi fundus uteri
Cara pengukuran menggunakan metline (pita ukur) dari tepi atas
symfisis pubis menuju pucak tertinggi rahim. Pengukuran tinggi
fundus uteri dilakukan setiap kali pemeriksaan kehamilan
d. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan
e. Pemberian imunisasi TT
Tabel 1
Imunisasi Tetanus Toksoid

Antige Interval (selang Lama Perlindungan


n waktu minimal) perlindungan
TT 1 Pada kunjungan - -
antenatal pertama
TT 2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80%
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95%
TT4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95%
TT5 1 tahun setelah TT 4 25 99%
tahun/seumur
hidup
Sumber : Indrayani, 2011

f. Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan hemoglobin merupakan salah satu upaya untuk
mendeteksi anemia pada ibu hamil, pada pemeriksaan hemoglobin
dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu trimester 1 (pertama
kunjungan-12 minggu) dan trimester III (28-40 minggu)
g. Pemeriksaan VDRL
VDRL (venereal Disease Research Laboratory) merupakan suatu
pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang mengidap
penyakit sifilis atau tidak. Jika seorang wanita hamil yang
dinyatakan menderita penyakit sifilis, maka pengobatan harus
dilakukan secepatnya, karena penyakit ini dapat mempengaruhi
janin yang dikandungnya
h. Perawatan Payudara
Perawatan payudara dilakukan untuk mengeluarkan sekresi,
membuka duktus, sinus laktiferus, menjaga kebersihan terutama
puting susu, dan melenturkan serta menguatkan puting susu.
Perawatan sebaiknya dilakukan pada trimester III secara hati-hati
dan benar
i. Senam Ibu Hamil
Senam ibu hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam
mempersiapkan persalinan. Tujuan senam hamil adalah
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, ligamntum, otot-otot dasar panggul, memperoleh relaksasi
tubuh. Senam ibu hamil bisa dilakukan pada trimester I dan II.
j. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
Temu wicara dilakukan setiap kali kunjungan. Biasanya, bisa
berupa konsultasi, persiapan rujukan dan anamnesa yang meliputi
informasi biodata, riwayat menstruasi, kesehatan, kehamilan,
persalinan, nifas, dan lain-lain. Temu wicara atau konsultasi dapat
membantu untuk menentukan pilihan yang tepat dalam
perencanaan, pencegahan komplikasi, dan juga persalinan.
Pelayanan ini juga diperlukan untuk menyepakati segala rencana
kelahiran, rujukan, mendapatkan bimbingan untuk mempersiapkan
asuhan bayi, serta anjuran pemakaian KB pasca melahirkan
(Andayani, 2008).
k. Pemeriksaan rutin protein urin atas indikasi
Pemeriksaan protein berguna untuk mengetahui adanya protein
dalam urin ibu hamil, dan untuk mendeteksi ibu hamil apabila
dicurigai mengalami preeklampsia. Pemeriksaan protein dilakukan
pada trimester I, dan trimester II.
l. Pemeriksaan reduksi urin atas indikasi
Pemeriksaan reduksi urin untuk mengetahui ibu hamil mengalami
penaikan gula darah dalam urin, dan penyakit diabetes millitus.
Pemeriksaan reduksi dilakukan pada trimester I dan trimester II.
m. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan yodium di
daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap Tumbuh
kembang janin.
n. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
Diberikan kepada ibu hamil dengan gejala malaria yaitu panas
tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang positif.
7. Standar Pelayanan Kebidanan pada Ibu Hamil menurut Suryani
(2008)
a. Standar 3: Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotivasi ibu, suami, serta anggota keluarga lainnya agar
mendorong dan membantu ibu untuk memeriksakan kehamilannya
sejak dini dan secara teratur.
Tujuan identifikasi ibu hamil :

1) Ibu, suami serta anggota masyarakat menyadari manfaat


pemeriksaan kehamilan secara dini dan teratur, serta
mengetahui tempat pemeriksaan hamil
2) Meningkatnya cakupan ibu hamil yang memeriksakan diri
sebelum kehamilan 16 minggu
3) Bidan bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan kader untuk
menemukan ibu hamil dan memastikan bahwa semua ibu
hamil telah memeriksakan kandungan secara dini dan teratur
4) Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat
secara teratur untuk menjelaskan tujuan pemeriksaan
kehamilan kepada ibu hamil, suami, keluarga maupun
masyarakat
b. Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya empat kali pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin
dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan janin
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal adanya kealainan
pada kehamilan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
penyakit menular seksual (PMS) atau infeksi HIV, memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan
kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang
diperlukan atau merujuk untuk tindakan selanjutnya.
c. Standar 5 : Palpasi Abdomen
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila
umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah
janin, dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul untuk
mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
1) Tujuan palpasi abdomen
Memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan
janin, penentuan letak dan posisi serta bagian bawah janin
2) Pernyataan standar
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan seksama dan
melakukan partisipasi untuk memperkirakan usia kehamilan.
Bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi bagian
terendah, masukya kepala janin ke dalam rongga panggul, dan
untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu
3) Hasilnya :
a) Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik
b) Diagnosis dini kehamilan letak, dan merujuknya sesuai
kebutuhan
c) Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain serta
merujuknya sesuai dengan kebutuhan
d. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, identifikasi, penanganan
dan atau rujukan untuk semua kasus anemia pada kehamilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
1) Tujuan pengelolaan anemia pada kehamilan
Menemukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan
tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum
persalinan berlangsung
2) Pernyataan standar
Ada pedoman pengelolaan anemia pada kehamilan
a) Mengenali dan mengelola anemia pada kehamilan
b) Memberikan penyuluhan gizi untuk mencegah anemia
c) Alat untuk mengukur kadar HB yang berfungsi baik
d) Tersedia tablet zat besi dan asam folat
e) Obat anti malaria (di daerah endemis malaria )
f) Obat cacing
g) Menggunakan KMS ibu hamil/ buku KIA , kartu ibu
h) Proses yang harus dilakukan bidan : Memeriksa kadar HB
semua ibu hamil pada kunjungan pertama dan pada minggu
ke-28. Hb dibawah 11gr% pada kehamilan termasuk anemia
, dibawah 8% adalah anemia berat. Dan jika anemia berat
terjadi, misalnya wajah pucat, cepat lelah, kuku pucat
kebiruan, kelopak mata sangat pucat, segera rujuk ibu hamil
untuk pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. Sarankan ibu
hamil dengan anemia untuk tetap minum tablet zat besi
sampai 4-6 bulan setelah persalinan.
3) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
a) Tujuan pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada
kehamilan dan melakukan tindakan yang diperlukan
b) Pernyataan standar
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah
pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklampsia
lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
c) Persyaratan :
Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur,
pengukuran tekanan darah
d) Bidan mampu :
Mengukur tekanan darah dengan benar, mengenali tanda-tanda
preeklampsia, mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan
melakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan
4) Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami, serta
keluarganya pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa
persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik. Disamping itu,
persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk juga harus
direncanakan bila tiba-tiba terjadi keadan gawat darurat. Bidan
hendaknya melakukan kunjungan rumah.
a) Pernyataan standar:
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami
serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan
bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana
yang menyenangkan akan di rencanakan dengan baik
b) Prasyarat:
(1) Semua ibu harus melakukan 2 kali kunjungan antenatal
pada trimester terakhir kehamilan
(2) Adanya kebijaksanaan dan protokol nasional atau setempat
tentang indikasi persalinan yang harus dirujuk dan
berlangsung di rumah sakit
(3) Bidan terlatih dan terampil dalam melakukan pertolongan
persalinan yang aman dan bersih
(4) Peralatan penting untuk melakukan pemeriksaan antenatal
tersedia
(5) Perlengkapan penting yang di perlukan untuk melakukan
pertolongan persalinan yang bersih dan aman tersedia dalam
keadaan DTT/steril
(6) Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil
dengan cepat jika terjadi kegawat daruratan ibu dan janin
(7) Menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA kartu ibu dan
partograf
(8) Sistem rujukan yang efektif untuk ibu hamil yang
mengalami komplikasi selama kehamilan
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Ayu Rai. 2008. Skrining TT WUS Eliminasi Tetanus Maternal –


Neonatal. Bali: Dinas Kesehatan Provinsi.

Manuaba, Ida Ayu, dkk. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB untuk
Pendidikan bidan. Jakarta : EKG

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Rukiyah, Ai Yeyeh. 2009 . Asuhan Kebidanan I (kehamilan). Jakarta: Trans Info


Media

Sulistyawati. A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika.

Indrayani. 2011.  Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta : TIM

Pantikawati, Ika.2012. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta: Mutia


Medika

Astriana, Willy. (2017). Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas
Dan Usia. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan.
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

HAMIL TRIMESTER III DI RUANG POLI KANDUNGAN

RSUD IDAMAN BANJARBARU

PENGKAJIAN

Hari/ Tanggal : Selasa, 16 Oktober 2019

Jam : 10.00 WITA

IDENTITAS

Keterangan Istri Suami


Nama Ny. N Tn. M
Umur 22 tahun 23 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMU SMU
Pekerjaan Guru ngaji Wiraswasta
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia

Alamat Jl. Kurnia Rt. 03 Kec. Liang Anggang Kab.Banjar

PROLOG

Ibu G1P0A0 datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, ini merupakan


kunjungan ibu yang ke 7 kali, hasil pemeriksaan sebelumnya pada tanggal 27
September 2019 ibu mengeluh sakit pinggang, TD 110/70 mmHg, BB 82 kg,
Leopold I : teraba bagian bulat dan melenting (kepala), TFU sepusat (24 cm),
Leopld II : teraba bagian-bagian kecil janin disebelah kanan ibu dan teraba
tahanan keras memanjang disebalah kiri ibu, Leopold III : bagian terbawah janin
teraba bulat, lunak dan tidak melenting (presentasi bokong), Leopold IV : bagian
terbawah janin belum masuk PAP, DJJ (+) 142x/m, tidak oedema pada tungkai
kanan dan kiri, pemeriksaan laboratorium kadar Hb 14,6 g%, Albumin (-),
Reduksi (-), diberikan terapi tablet Fe, Vitamin C, dan kalk dengan dosis masing-
masing 1x1 tablet sehari, HPHT : 17 Maret 2019, TP : 20 Desember 2019, LILA
28,5 cm, status imunisasi TT terakhir TT2, berat badan sebelum hamil 60 kg, TB
150 cm, dan golongan darah B, Ibu dan keluarga tidak memilki riwayat penyakit
keturunan seperti Diabetes Millitus, Jantung, asma, darah tinggi dan tidak
memiliki riwayat penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, serta
PMS.

SUBJEKTIF

Ibu saat ini mengeluh sakit pinggang ketika terlalu lama duduk dan juga saat
membungkuk.

OBJEKTIF

KU baik, kesadaran composmentis, TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/m, RR; 24 X/M,


S: 36,5ºC, BB 82 Kg, kunjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik (kekuning-
kuningan), tidak ada pembesaran vena jugularis pada leher, tidak ada benjolan
abnormal pada payudara, puting susu kiri dan kanan menonjol, tidak ada luka
bekas operasi. Leopold I : teraba bulat dan tidak melenting (bokong), TFU ½
pusat px (28 cm), Leopold II: teraba Punggung disebalah kiri ibu ( Pu-ki),
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bulat dan melenting (presentasi
kepala) , Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP, DJJ terdengar
jelas 140x/m, TBJ : 2655 gram, tidak ada oedem pada tungkai kanan dan kiri .

ANALISA

G1P0A0 hamil 32 minggu, janin tunggal hidup

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan asuhan yang diberikan. Ibu
memahami penjelasan yang diberikan
2. Memberitahu ibu bahwa sakit pinggang yang dialami ibu disebabkan
karena janin terus berkembang dan rahim terasa semakin besar, hindari
duduk yang terlalu lama, karena ini dapat memperlambat aliran darah dari
kaki, untuk memperbaiki sirkulasi pada kaki sewaktu duduk, seringlah
bergerak, duduklah dengan kaki yang lurus jangan menyilangkan kaki
didaerah lutut, mengangkat benda yang terlalu berat apabila mengambil
atau mengangkat benda jangan membungkuk tetapi sebaaiknya
berjongkok. Ibu mengerti dan memahami oenjelasan yang telah diberikan.
3. Memberikan KIE tentang :
a. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi dan
seimbang. Ibu bersedia memakan sayur, tempe, tahu, dan buah-
buahan.
b. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiennya dengan
mandi 2x sehari, ganti baju dan celana dalam setiap kotor atau
lembab. Ibu bersedia menerapkannya dirumah.
c. Menjelaskan kepada ibu tanda-tanda persalinan, yaitu :
1) Kencang dan mules teratur yang datang setiap 10 menit
2) Nyeri yang menjalar dari pinggang keperut
3) Pengeluaran pervaginam lendir bercampur darah atau air ketuban
d. Menganjurkan ibu apabila mengaami tanda tersebut maka ibu dan
keluarga segera datang ketempat tenaga kesehatan difasilitas kesehatn.
Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan
e. Menanyakan kembali pada ibu tentang Program Persiapan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K). Ibu mengatakan rencana melahirkan
ditolong oleh bidan, didampingi oleh suami dan keluarga, biaya
persalinan dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dengan
menggunakan mobil, dan calon pendonor darah adalah suami dan
keluarga
f. Menjelaskan kepda ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester 3
yaitu perdarahan pervaginanm, pusing hebat, penglihatan kabur,
bengkak pada muka dan jari-jari tangan, demam tinggi (>38ºC), nyeri
perut hebat dan gerak janin berkurang atau menghilang.
g. Menganjurkan ibu dan keluarga segera ketenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan terdekat jika mengalami tanda bahaya tersebut. Ibu dan
keluarga memahami dan bersedia mengikuti anjuran.
4. Menyarankan ibu untuk melanjutkan terapi : Kalk, vitamin C, dan Fe
dengan dosis 1x1 tablet sehari. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
5. Memberitahu ibu untuk memeriksakan kehamilannya 2 minggu lagi, atau
kapanpun jika ibu ada keluhan. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan
MENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 – 4780516n – 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail: poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekkesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesling (0511) 4384621; Keperawatan (0511) 4772517 Kebidanan (0511) 3268018
Gizi (0511) 4368621; Keperawatan Gigi (0511) 4772721; Analis Kesehatan (0511) 4772718

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Erlinawati

Program Studi : Diploma III Kebidanan

Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan Fisiologis Pada


Ny.N Trimester III Di Ruang Poli Kandungan
RSUD Idaman Banjarbaru

Tanda Tangan
No. Hari, tanggal Materi Konsultasi Saran Pembimbing
Pembimbing Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai