S DENGAN MASALAH
UTAMA ASI TIDAK LANCAR DI KELURAHAN SAMBIROTO
Dosen Pengampu:
Mariza
Disusun :
A. LATAR BELAKANG
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu. Masa nifas merupakan masa selama
persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu
berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal. Masa nifas merupakan masa setelah seorang ibu melahirkan
bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu.(1) Masa nifas ini merupakan
masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk
selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal
dapat menyebaban ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat
berlanjut pada komplikasi masa nifas seperti sepsis puerperalis. Jika
ditinjau dari penyebab kematian ibu, infeksi merupakan penyebab
kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat
jika tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. (2)
Masa nifas berkaitan erat dengan proses laktasi. Pada prosesnya
keberhasilan laktasi dipengaruhi kesiapan ibu dari awal masa nifas yang
bisa berhubungan dengan perubahan / adaptasi pada masa nifas. Setelah
melahirkan, ibu mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang juga
mengakibatkan adanya beberapa perubahan dari psikisnya. Ia mengalami
stimulasi kegembiraan yang luar biasa, menjalani proses eksplorasi dan
asimilasi terhadap bayinya, berada di bawah tekanan untuk dapat
menyerap pembelajaran yang diperlukan tentang apa yang harus
diketahuinya dan perawatan untuk bayinya, dan merasa tanggung jawab
yang luar biasa untuk menjadi seorang ibu.[2,3] Begitu pentingnya
memberikan ASI kepada bayi tercermin pada rekomendasi Badan
Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) yang menghimbau
agar setiap ibu memberikan ASI eksklusif sampai bayinya berusia enam
bulan. Menurut data dari UNICEF, anak-anak yang mendapat ASI
eksklusif 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam enam bulan
pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak disusui. Mulai menyusui
pada hari pertama setelah lahir dapat mengurangi risiko kematian baru
lahir hingga 45%. [3]
Permasalahan ASI yang tidak keluar pada hari – hari pertama
kehidupan bayi seharusnya bisa di antisipasi sejak kehamilan melalui
konseling laktasi. Tetapi penyebarluasan informasi di antara petugas
kesehatan dan masyarakat ternyata juga belum optimal. Hanya sekitar 60%
masyarakat tahu informasi tentang ASI dan baru ada sekitar 40 % tenaga
kesehatan terlatih yang bisa memberikan konseling menyusui. Sehingga
perlu adanya solusi untuk ibu yang terlajur khawatir dan mencegah
pemberian susu formula karena masalah pemberian ASI dini yang
disebabkan ASI tidak keluar di hari pertama. [2]
Masalah-masalah yang sering terjadi pada ibu menyusui, terutama
terdapat pada ibu primipara adalah pengeluaran ASI yang tidak lancar
setelah melahirkan sehingga menyebabkan payudara bengkak
(engorgement), mastitis, abses payudara, puting susu lecet dan saluran
susu tersumbat(4). Hal tersebut membuat proses menyusui tidak berjalan
dengan normal, tidak sedikit ibu-ibu mengeluh seperti adanya
pembengkakan payudara akibat penumpukan ASI, karena pengeluaran
pengeluaran ASI tidak lancar atau pengisapan oleh bayi yang
mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan bayi dalam mendapatkan
ASI ekslusif (5)
Berbagai upaya telah dilakukan oleh tenaga kesehatan terutama
bidan dalam mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu baik secara
konseling maupun penyuluhan. Saat ini ada upaya baru yang bisa
diterapkan oleh dalam mengatasi ketidaknyaman dengan menggunakan
Natural Therapy. Natural Therapy merupakan suatu terobosan baru yang
menggunakan teknik-teknik yang alami untuk mengatasi ketidaknyamanan
maupun masalah yang dirasakan ibu baik dari kehamilan sampan nifas
serta bayi dan balita. Keluhan ibu nifas yang kadang merasa stress dengan
ketidaknyaman selama masa nifas maupun kepanikan dalam mengasuh
bayi terutama ketakutan akan kurangnya ASI bisa diatasi dengan
memberikan pijat marmet. Pijat marmet merupakan teknik yang
memadukan pemijatan dan memerah payudara (sel-sel pembuat ASI dan
saluran ASI) untuk meningkatkan hormon oksitosin dan prolaktin.(6)
Pada laporan komunitas ini akan membahas ibu nifas di Wilayah
Kelurahan Sambiroto. Berdasarkan hasil ibu nifas Ny.I terdapat masalah
dalam proses menyusui yakni kurangnya produksi ASI sehingga pada
laporan ini akan dibahas mengenai asuhan kebidanan Natural Therapy
dengan kebutuhan pijat marmet .
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Menyelesaikan masalah ibu nifas dengan masalah produksi ASI yang
individu dapatkan di Kelurahan Sambiroto .
2. Tujuan khusus
a. Menganalisa penyelesaian masalah yang terjadi pada ibu nifas di
keluarga Tn. S Kelurahan Sambiroto.
b. Menganalisa pengaruh pijat marmet pada Ny. I ibu nifas di Kelurahan
Sambiroto
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Kelurahan Sambiroto
Puskesmas dapat secara bersama-sama keluarga melalui pendidikan
kesehatan dan pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan derajat
kesehatan keluarga melalui asuhan natural basic therapy.
2. Bagi Keluarga
Keluarga dapat secara bersama-sama membantu mengoptimalkan
kesehatan anggota keluarga lainnya dengan membantu meringankan
keluhan
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan bermasyarakat dan
menanggapi masalah serta kebutuhan keluarga dan mampu memberikan
asuhan menyeluruh kepada keluarga.
BAB II
ANALISA DATA DAN DIAGNOSIS KEBIDANAN
A. Identitas Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Sambiroto IX RT 06/RW 06
Nomor Telepon :-
2. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Hub. Umur Pendidik Imunisasi K
Keluarga an B
1 Tn. S L Suami 23 th SMP Lengkap -
2 Ny. I P Istri 22 th SMP Lengkap -
3 By.G P Anak 4hr - Hb0 -
3. Genogram
4. Tipe keluarga
a. Jenis tipe keluarga
1) Tipe keluarga ini mmerupakan keluarga inti (Nuclear Family) yang
terdiri dari kepala keluarga, istri dan anak
2) Hubungan yang terjalin dalam keluarga ini adalah hubungan yang
harmonis
D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah (lengkapi dengan denah rumah)
a) Gambar tipe tempat tinggal yang sedang ditempati adalah permanen dan milik
sendiri
b) Denah rumah
G A. Teras
H B. Ruang tamu
C. Kamar tidur
D. Kamar tidur
E
F D E. Ruang tengah
F. Kamar tidur
G. Dapur
H. Kamar mandi
C B
: Jendela
: Pintu
Analisa Data
No
Data Penyebab Masalah
.
1. Ny. I Payudara jarang Ibu merasa ASInya yang keluar
Ds:- Ibu mengatakan merasa dikosongkan kurang sehingga takut tidak memenuhi
payudaranya terasa penuh dan nutrisi bayinya secara optimal
ASI belum lancar.
Do: TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
.
2 Tn.S Dapat Kekurang tahuan keluarga Tn S
Ds : membahayakan tentang bahaya merokok terhadap
1. Tn.S mengatakan bahwa keluarga terutama masalah kesehatan kebiasaan merokok
mempunyai kebiasaan bayi bisa menganggu kesehatan anggota
merokok keluarga.
2. Do :
1. TD : 130/80mmHg
2. N: 80x/m
RR : 22x/m
Prioritas Masalah
Diagnosa : Ny.I P1A0 Umur Ibu 22 tahun Post partum 4 hari dengan ASI
tidak lancar.
NO KRITERIA SKALA BOBOT SCORIN PEMBENARAN
G
1 Sifat masalah merupakan 3 1 2/3x1=2/ Masalah takut kurangya ASI
ancaman kesehatan 3 memungkinkan menganggu
produktifitas ibu
2 Kemungkinan masalah 1 2 1/3x2=1 Masalah ini dapat diatasi
hanya dapat diubah sebagian dengan pemberian natural
therapy atau pemijatan
namun juga diimbangi
dengan nutrisi serta istirahat
yang cukup dan dukungan
keluarga
3 Potensi masalah untuk 3 1 3/3x1=1 Masalah ini berpotensi tinggi
dicegah tinggi untuk dicegah karena banyak
cara yang dapat dilakukan
untuk mengurangi rasa cemas
4 Menonjolnya masalah : 2 1 2/3x1=2/ Keluarga menyadari ini
Ada, masalah tapi tidak 3 merupakan masalah karena
perlu segera dittangani menganggu produktifitas
TOTAL 3 2/3
Prioritas Masalah
1. Ny. I P1A0 umur 23 tahun postpartum 4 hari dengan masalah ASI tidak lancar
2. Tn. S dengan masalah kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok
BAB III
IMPLEMENTASI
A. Implementasi
Implementasi yang akan dilakukan pada Ny. I yang merasa cemas karena ASInya
tidak lancer dan merasa penuh dengan memberikan Natural Basic Therapi pijat
marmet.
d. Cuci tangan
e. Membantu pasien melepaskan baju, BH/bra dan tutup payudara dengan
handuk besar serta mengatur posisi ibu senyaman mugkin.
f. Lakukan dan ajarkan keluarga ibu cara marmet yakni pijat (massage),
usap (stroke), guncangkan (shake), Perah payudara 5-7 menit, Lakukan
pijat (massage), usap (stroke), guncangkan (shake), Perah payudara 3-5
menit, Lakukan pijat (massage), usap (stroke), guncangkan (shake), Perah
payudara 2-3 menit, Membersihkan ibu dan membantu mengenakan
pakaian.
3. Menganjurkan pada ibu untuk tetap menyusui bayinya agar nutrisi ke bayi
tercukupi dan tidak kekurangan ASI.
4. Menganjurkan pada suami / keluarga untuk memberikan dukungan dan
semangat pada ibu dalam menjalani masa nifas.
5. Mengevaluasi tentang tindakan yang diberikan.
6. Memberikan penkes tentang bahaya merokok
a. Pengertian rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan. Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila
digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun
remaja.
b. Kandungan dan bahaya rokok
Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker
bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin,
karbon monoksida, dsb. Tar mengandung sekurang-kurangnya 43
bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker (karsinogen)..
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung
dan stroke. Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya
dikeluarkan oleh kendaraan. Apabila racun rokok itu memasuki tubuh
manusia ataupun hewan, yang akan membawa kerusakkan pada setiap
organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tekak, saluran pernafasan,
paru-paru, saluran penghazaman, saluran darah, jantung, organ
pembiakan, sehinggalah ke saluran kencing dan pundi kencing, yaitu
apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari badan.
Evaluasi :
2. Ibu sudah mengerti tentang pijat marmet dan bersedia untuk melakukan pijat
marmet
3. Ibu mengatakan bersedia untuk menyusui bayinya agar nutrisi ke bayi
tercukupi dan tidak kekurangan ASI
4. Suami dan keluarga bersedia mendukung ibu selama menjalani masa nifas
B. Kendala
Dalam proses pemberian intervensi pijat marmet pada Ny. I ditemukan sebuah
kendala yaitu ibu tidk mau divideo saat dilakukan tindakan pijat marmet karena
malu. Sehingga intervensi harus dilakukan dengan tidak divideokan kemudian
saya memberikan toturiol atau video tentang pijat marmet agar ibu bisa melakukan
dirumah bersama suami atau keluarga.
C. Kendala
Dalam proses pemberian intervensi pijat marmet pada Ny. I ditemukan sebuah
kendala yaitu ibu tidk mau divideo saat dilakukan tindakan pijat marmet karena
malu. Sehingga intervensi harus dilakukan dengan tidak divideokan kemudian
saya memberikan toturiol atau video tentang pijat marmet agar ibu bisa melakukan
dirumah bersama suami atau keluarga.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Kendala
Selama penulis melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. S, semua anggota
keluarga merespon dengan baik sehingga mendapatkan data yang diharapkan.
Dari hasil pengkajian ditemukan bahwa keluraga Tn. S didapatkan masalah
utama pada Ny. I yaitu ibu nifas dengan masalah ASI yang tidak lancar.
B. Identifikasi Penyelesaian Masalah
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Raden Roro Maria Ulfa tahun
2013 dengan judul Efektivitas Pemberian Teknik Marmet Terhadap
Pengeluaran ASI Pada Ibu Menyusui 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Arjasa Kabupaten Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
kelompok perlakuan sebelum diberikan teknik marmet pengeluaran ASI tidak
lancer sebanyak 8 responden (53,3%) dan pengeluaran ASI lancer sebanyak 7
responden (46,7%), sedangkan setelah pemberian teknik marmet di dapatkan
bahwa semua responden (15 responden) pada kelompok perlakuan pengeluaran
ASI nya lancar. Hasil pengolahan data dengan SPSS didapatkan p-value
(0,001) < α (0,5) yang berarti Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemberian teknik marmet efektif terhadap pengeluaran ASI pada ibu
menyusui 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember.
Teknik marmet atau dikenal dengan teknik memerah dan mimijat ASI yaitu
cara memeras ASI secara manual dan mengutamakan let-down reflex
(LDR).Teknik marmet yaitu merangsang LDR diawal proses memerah dapat
menghasilkan ASI sebanyak 2-3 kali lipat dibanding tanpa menggunakan
teknik LDR ini.Let-down reflex (LDR) sama dengan rangsangan yang terjadi
jika putting dihisap oleh bayi dan setelah beberapa saat tiba-tiba payudara akan
mengencang dan ASI akan keluar deras sehingga bayi harus mempercepat
irama menghisap ASI, kurang lebih seperti itulah jika reflek LDR kita
dapatkan. ASI akan tiba-tiba mengalir dengan deras tanpa diperlukan pijatan
atau perasan yang sangat kencang.(7)
Asap rokok mengandung bahan bahan kimia seperti gas CO, sianida,
tiosianat, nikotin dan karbonik anhidrase, yang selain mengganggu kesehatan
ibu juga dapat mengganggu kesehatan bayi baru lahir. Menurut ilmu
kedokteran, rokok mengandung 4000 bahan kimia, beberapa diantaranya
seperti nikotin, tar, karbonmonoksida dan hidrogen sianida. Para ahli juga
menemukan hubungan antara penurunan berat bayi yang dilahirkan oleh istri
dari seorang perokok akibat gangguan perkembangan janin selama dalam
kandungan. Bayi dan anak-anak yang terpapar asap rokok memiliki resiko
terkena pneumonia, asma, infeksi telinga, bronkitis, infeksi sinus dan iritasi
mata yang jauh lebih tinggi. Lalu kolik lebih sering terjaid pada bayu yang
ayah atau ibunya merokok termasuk jika ibu menyusui dan merokok.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah-masalah yang sering terjadi pada ibu menyusui, terutama terdapat
pada ibu primipara adalah pengeluaran ASI yang tidak lancar setelah
melahirkan sehingga menyebabkan payudara bengkak (engorgement), mastitis,
abses payudara, puting susu lecet dan saluran susu tersumbat. Pada pengkajian
yang dilakukan pada keluarga Tn.S di Kelurahan Sambiroto terdapat masalah
pada Ny.I yaitu ASI yang tidak lancar sehingga saya yang melakuan
pengkajian pada keluarga tersebut dan memberikan Natural therapy.
Adapun asuhan yang dapat diberikan untuk membantu mengurangi
keluhan tersebut adalah melakukan terapi Pijat Marmet. Pijat Marmet
merupakan kombinasi antara cara memerah ASI dan memijat payudara
sehingga reflek keluarnya ASI dapat optimal. Efektif mengkosongkan
payudara, mencegah terjadinya mastitis, bendungan ASI dan abses payudara
Lebih nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI) Lebih mudah menstimulasi
reflek keluarnya air susu dibandingkan dengan penggunaan pompa yang
terbuat dari plastik, nyaman dan rileks, tidak memerlukan alat khusus, aman
dari segi lingkungan.
B. Saran
1. Bagi keluarga
Sebagai sumber informasi untu meningkatkan pengetahuan dan wawasan
serta memperluas pola pikir dan sudut pandang masyarakat khususnya
tentang terapi pijat marmet ibu nifas untuk mengatasi membantu
mengosongkan asi, memperbayak asi, mencegah bengkak payudara dan
payudara terasa tegang.
2. Tenaga kesehatan
Dapat digunakan untuk menambah wawasan, kajian dan literatur tenaga
kesehatan khususnya bidan setempat dalam memberikan dan
meningkatkan pelayanan yang bermutu bagi masayarakat sebagai
pengguan jasa pelayanan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA