Anda di halaman 1dari 28

MODUL INOVASI PENANGANAN

NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PERSALINAN

Disusunoleh:

Febby Giovani 2004024


Husnul Hayati Aminy 2004025
Insiatul Arifah 2004020
Jumita 2004027
Maria Angelina 2004028
Megawati 2004029
Megi Nugrawati O. Boru 2004030
Miriam Mita Kalemudji 2004031
Ni Kadek Satri Dwi Anjani 2004032
Nila Hanik Rahmawati 2004033
Niluh Asriati 2004034
Ninin 2004035
Novita Meliana 2003036
Nur Zahra 2003037

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


STIKES KARYA HUSADA SEMARANG
2020/2021
HALAMAN PERSETUJUAN

ModulInovasi Keterampilan Kebidanan Komunitas dengan judulPenangananKala I Lama Pada


Persalinan

disusun untuk melengkapi persyaratan pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan dan telah disetujui
Pembimbing dan telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Dan telah diperbaiki sesuai dengan masukan Pembimbing.

Demak, Juli 2021

Pembimbing

(Sa’adah Mujahidah M. Tr. Keb)


Halaman Pengesahan

Modul Inovasi Penanganan Nyeri Punggung Kehamilan Pada Kehamilan yang disusun oleh:

No NIM NAMA No NIM NAMA


1. 2004024 Febby Giovani 8 2004031 Ni Kadek Satri Dwi Anjani

2. 2004025 Husnul Hayati Aminy 9. 2004032 Nila Hanik Rahmawati

3. 2004026 Insiatul Arifah 10. 2004033 Niluh Asriati

4. 2004027 Maria Angelina 11. 2004034 Ninin

5. 2004028 Megawati 12. 2004035 Novita Meliana

6. 2004029 Megi Nugrawati O. Boru 13 2004036 Nur Zahra

7 2004030 Miriam Mita Kalemudji

Telah dipertahankan di hadapan tim penguji laporan Praktikum Keterampilan Kebidanan Komunitas
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
pada:

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji:

1. Sa’adah Mujahidah M. Tr. Keb Penguji I ………………

2. Lestari Puji A., S.SiT , M.Kes Penguji II ………………


K
AT
A
PE
N
G
AN
TA
R

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga modul ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Modul ini disusun sebagai salah satu target praktik
kebidanan komunitas dan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan
Kebidanan dengan judul “Modul Inovasi Penanganan Nyeri persalinan pada kehamilan”.
Adapun asuhan kebidanan yang dilakukan adalah asuhan kebidanan yang berfokus pada
kesehatan ibu hamil penerapan Natural Basic Therapy (NBT) dan Natural Advance Therapy
(NAT)secara mandiri maupun kolaborasi dengan pendekatan manajemen kebidanan di
komunitas.
Penyusunan modul ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr.Ns. Fery Agusman. MM, SKM, M. Kep, Sp. Kom selaku ketua STIKES Karya Husada
Semarang
2. Sa’adah Mujahidah,M.Tr.Keb selaku dosen pembimbing yang telah bersedia melakukan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan laporan ini.
3. Segenap karyawan Puskesmas Demak III beserta jajarannya, gasurkes, para kader yang
telah membantu dan memberikan dukungannya.
4. Segenap karyawan di Kelurahan Kalikondang beserta jajarannya yang telah membantu
selama pengkajian dan penyusunan laporan ini.
5. Keluarga asuhan kebidanan yang telah bersedia dan antusias mengikuti kegiatan dan asuhan
yang diberikan dan semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
dengan rendah hati sangat berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
untuk penyempurnaan modul ini di masa mendatang. Semoga modul ini bermanfaat
PE
N
D
A
H
UL
U
A
N
Persalinan ialah peristiwa lahirnnya bayi yang kemudian di ikuti keluarnnya ari-

ari (uri) melalui jalan yang biasa. Peristiwa ini dari awal sampai akhir terjadinnya dengan

sendirinnya dan hanya dengan kekuatan si ibu. ini adalah persalinan yang normal. Selain

itu ada pula persalinan yang disebabkan oleh hal- hal tertentu harus dibantu dengan

cunam atau tang atau melalui oprasi (1)

Faktor yang mempengaruhi proses persalinan yaitu power (tenaga mengejan dan

kontraksi), passage (janin), passangger (jalan lahir), psikis (psikologi ibu), dan penolong

harus berinteraksi secara sinkron agar proses persalinan berlangsung secara spontan dan

normal. Persalinan dibagi menjadi 4 tahapan yaitu kala I, kala II, kala III, dan kala IV.

Kala I persalinan ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak terjadi pembukaan 1

sampai dengan pembukaan lengkap.(2,3) .Ibu belum inpartu bila kontrasi uterus tidak

mengakibatkan perubahan servik (Kontraksi uterus menyebabkan ibu bersalin mengalami

nyeri perut yang menjalar ke pinggang. Selain itu ada juga factor risiko partus lama

lainnya yaitu kontraksi, karna kontraksi yang tidak efisien dapat mengakibatkatkan

ketidakmampuan servik untuk membuka secara lancer dan cepat.(4)

Nyeri persalinan merupakan respon stimulasi persarafan yang disebabkan oleh

adanya kontraksi uterus dan kerusakan jaringan selama persalinan serta kelahiran melalui

vagina. Nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam keadaan dilatasi penuh akibat tekanan

bayi terhadap struktur panggul, diikuti peregangan dan robekan jalan lahir bagian bawah.

Persepsi tentang nyeri atau toleransi nyeri bervariasi tergantung individu masing-masing,
dan intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi psikologis ibu, persalinan,

dan kesejahteraan janin. Nyeri persalinan ini harus ada, karena merupakan bagian dari

proses persalinan yang timbulnya nyeri mulai hamil aterm sehingga ada waktu untuk

mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan, nyeri yang muncul adalah bersifat

akut memiliki tenggang waktu yang singkat, munculnya nyeri secara intermitten dan

berhenti jika proses persalinan sudah berakhir

Namun apabila nyeri dalam persalinan tidak diatasi akan memunculkan masalah.

Dampak yang ditimbulkan dari nyeri yang tidak teratasi tidak hanya menyakitkan bagi

ibu akan tetapi juga bagi janinnya. Dampak tersebut diantaranya adalah depresi post

partum, perdarahan, partus lama, peningkatan tekanan darah dan nadi, pada janin

menyebabkan asidosi akibat hipoksia pada janin, serta pada psikologis meningkatkan

kecemasan dan ketakutan .

Permasalahan di Indonesia sendiri masih banyak ditemukan, diantaranya adalah

partus lama yang merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu dan bayi

baru lahir. Faktor yang mempengaruhi persalinan menjadi lama yakni kelainan

presentasi, kontraksi yang tidak adekuat, kelainan jalan lahir, kehamilan kembar, dan

anemia.(5)

Berdasarkan data dari hasil RaKerNas (Rapat Kerja Nasional) tahun 2018, bahwa

di Indonesia setiap hari ada kurang lebih 38 ibu yang meninggal akibat penyakit atau

komplikasi terkait kehamilan, persalinan dan nifas. Sebagian besar kematian tersebut

seharusnya bisa di cegah dan diselamatkan. Ibu meninggal disebabkan oleh komplikasi

kebidanan yang tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu. Sekitar 15% dari kehamilan

atau persalinan mengalami komplikasi dan 85% adalah normal.(6)


Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Jawa Tengah AKI pada tahun 2020

mengalami kenaikan di banding pada tahun 2019. Pada tahun 2019 AKI sebanyak 76,93

per 100.000 kelahiran hidup (416 kasus) sedangkan pada tahun 2020 AKI sebanyak 78,60

per 100.000 kelahiran hidup (513 kasus) Penyebab kematian ibu yaitu pre-

eklamsi/eklamsi (28%) perdarahan (25%), infeksi (5%) dan lain-lain (42%). Pada tahun

2020 Kabupaten atau kota dengan jumlah kasus kematian ibu (AKI) tertinggi adalah

Kabupaten Brebes sebanyak 37 kasus, diikuti Grombongan 36 kasus, dan Banjar Negara

22 kasus kemudian semarang sebanyak 18 kasus. Kabupaten/kota dengan kasus kematian

ibu terrendah adalah Kota mangelang sebanyak 2 kasus, diikuti Kota Sala tiga 2 kasus,

dan Kota tegal 3 kasus.(7)

Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada saat menjelang

proses persalinan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Terapi farmakologi

dapat dilakukan dengan cara memberikan analgesik, sedangkan terapi non farmakologi

untuk mengatasi kecemasan pada saat menjelang proses persalinan salah satunya dengan

tehnik Birthing Ball. Birthing Ball merupakan salah satu alat yang digunakan untuk

mempersingkat lama kala 1 dimana ibu bersalin akan duduk diatas bola dengan

goyangkan panggul, bergoyang maju mundur, melakukan lingkarang pinggul dan

memantulkan bola secara lembut untuk turunnya kepala bayi ke panggul pasien.

Berdasarkan kurikulum pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan STIKES Karya

Husada Semarang, bahwa mahasiswa Sarjana Terapan Kebidanan peminatan komunitas

diharapkan mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan pokok

kegiatan memberikan asuhan kepada ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi dan balita serta

mempraktikan sistem managerial dari peran bidan sebagai pengelola.


TU
JU
A
N
&
M
A
NF
A
A. TUJUAN AT
1. UMUM
Untuk mengkaji, memprioritaskan masalah dan memecahkan masalah dalam

memberikan asuhan kebidanan komunitas di Desa Kalikondangan Kecematan Demak

2. KHUSUS
a. Mengkaji data ibu yang mengalami kecemasan menjelang proses persalinan di

Desa Kalikondangan Kecematan Demak

b. Memprioritaskan masalah ibu yang mengalami kecemasan menjelang proses

persalinan di Desa Kalikondangan Kecematan Demak

c. Menentukan pemecahan masalah ibu yang mengalami kecemasan menjelang

proses persalinan di Desa Kalikondangan Kecematan Demak

d. Menyatukan pandangan dan langkah apa yang akan diambil terlebih dahulu sesuai

dengan prioritas masalah yang ada

e. Melakukan perencanaan kesehatan tentang ibu yang mengalami kecemasan

menjelang proses persalinan di Desa Kalikondangan Kecematan Demak yang

merupakan manajemen puskesmas dalam hal pengelolahan kesehatan

B. MANFAAT
1. Bagi Ibu Bersalin
Diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu hamil mengenai natural therapy untuk
mengurangi nyeri persalinan dan mempercepat turunnya kepala bayi.
2. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat secara bersama-sama meningkatkan mutu kesehatan dan

pemberdayaan dilingkungan masyarakat.

3. Bagi Bidan
Diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta
memberikan asuhan kasih sayang pada ibu hamil maupun bersalin.
4. Bagi Institusi
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pustaka bagi Sekolah Tinggi Kesehatan
Karya Husada Semarang khususnya program Studi Sarjana Terapan Kebidanan untuk
mengetahui natural therapy untuk membantu mengatasi nyeripersalinan.
5. Bagi Penulis
Diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta
pengalaman penulis dalam memberikan terapi pada ibu hamil maupun bersalin
dengan nyeri punggung bawah pada kehamilan.
URAIAN MATERI

A. MATERI KEBIDANAN
1. PERSALINAN NORMAL
a. Definisi Persalinan
Persalinan merupakan pengeluaran seluruh hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang dapat hidup dari lingkungan intrauterine ke lingkungan
ekstrauterin. Persalinan di katakan normal apabilah pengeluaran seluruh hasil
konsepsi terjadi pada usia kehamilan 47-42 minggu tanpa di sertai dengan
penyulit. Proses persalinan dimulai dari adanya kontraksi rahim yang
menyebabkan adanyapembukaan serviks. Proses ini disebut dengan Kala I
persalinan. (Rosieana, 2019).
b. Fase-fase Persalinan Normal
Beberapa jam terakhir kehamilan ditandai dengan adanya kontraksi
uterusyang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin
keluar melalui jalan lahir. Banyak energy yang dikeluarkan pada waktu ini.
Oleh karena itu, penggunaan istilah in labor (kerja keras) dimaksudkan untuk
menggambarkan proses ini. Kontraksi miometrium pada persalinan terasa nyeri
sehngga istilah nyeri persalinan digunakan untuk mendeskripsikan proses ini.
(Saifuddin,2014)
c. Penyebab Rasa Nyeri
Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Kontraksi ini menyebabkan
adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan serviks
ini maka akan terjadi persalinan (Judha et al, 2012:73).
Rasa nyeri persalinan muncul karena:
1) Kontraksi otot Rahim
Kontraksi otot rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta
iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim merupakan
organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral. Biasanya ibu
hanya mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa
nyeri pada interval antar kontraksi.
2) Regangan otot dasar panggul
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri
visceral, nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectum dan perineum, sekitar
anus. Nyeri jenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan peregangan
struktur jalan lahir bagian bawah akibat penurunan bagian terbawah janin.
3) Episiotomy
Pada peristiwa episiotomy, nyeri dirasakan apabila ada tindakan episiotomy,
tindakan ini dilakukan sebelum jalan lahir mengalami laserasi atau rupture
pada jalan lahir.
4) Kondisi psikologi
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas, takut,
cemas dan tegang memicu hormon prostaglandin sehingga timbul stress.
Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri
(Judha et al, 2012:78).
d. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan
1) Usia
Perbedaan perkembangan terhadap orang dewasa dan anak sangat
mempengaruhi bagaimana bereaksi terhadap nyeri. Anak yang masih kecil
mempunyai kesulitan dalam menginterpretasikan nyeri. Begitu juga dengan
lansia, kemampuan lansia dalam menginterpretasikan nyeri dapat
mengalami komplikasi dengan keberadaan berbagai penyakit diserati gejala
samar-samar yang mungkin mengenai bagian tubuh yang sama.
2) Makna nyeri
Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri dapat mempengaruhi
pengalaman nyari dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. Tiap klien
akan memberikan respons yang berbeda-beda apabila nyeri tersebut
member kesan suatu ancaman, kehilangan, hukuman atau suatu tantangan.
3) Keletihan
Rasa kelelahan menyebabkan peningkatan sensasi nyeri dan dapat
menurunkan kemampuan koping untuk mengatasi nyeri, apabila kelelahan
disertai masalah tidur maka sensasi nyeri terasa bertambah berat.
4) Pengalaman sebelumnya
Seorang klien yang pernah merasakan nyeri, maka persepsi pertama dapat
mengganggu mekanisme koping terhadap nyeri, akan tetapi pengalaman
nyeri sebelumnya tidak selalu klien tersebut akan mudah menerima nyeri
pada masa yang akan datang. Sebaliknya, apabila seseorang mengalami
nyeri dengan jenis yang sama dan berhasil menghilangkannya, maka akan
mudah bagi klien tersebut daam menginterpretasikan nyeri (Zakiyah, 2010:
26).
5) Support system
Martin (2011) mengatakan dukungan dari pasangan, keluarga maupun
pendamping persalinan dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin,
juga membantu mengatasi rasa nyeri.
6) Persiapan persalinan
Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa
nyeri. Namun, persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi perasaan
cemas dan takut akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat memilih berbagai
teknik atau metode latihan agar ibu dapat mengatasi ketakutannya (Judha et
al, 2012: 81).
e. Penatalaksanaan Nyeri
Nyeri pada saat melahirkan derajat yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang
lain seperti patah tulang atau sakit gigi. Banyak perempuan yang belum siap
memiliki anak karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami saat
melahirkan nanti. Berikut ini penatalaksanaan nyeri persalinan:
1) Metode farmakologis
Piliteri (2013) mengatakan penatalaksaan farmakologis pada nyeri
persalinan meliputi analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri
dan anesthesia yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial
maupun total. Berbagai pilihan penatalaksanaan farmakologis antara lain:
a) Analgesia narkotik (mereperidine, nalbuphine, butorphanol, morfin
sulfate fentanyln)
b) Analgesia regional (epidural, spinal dan kombinasinya)
c) ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia)
2) Metode nonfarmakologis
Metode alami yaitu mengurangi ketegangan ibu sehingga bisa merasa
nyaman dan relaks menghadapi persalinan. Metode ini juga dapat
meningkatkan stamina untuk mengatasi rasa nyeri dan tidak berdampak
pada bayi yang dilahirkan. Metode ini terdiri dari:
a) Metode panas dingin
b) Gerakan
c) Pijat
d) Terapi aroma
e) Teknik bernapas yang benar
f) Akupuntur
g) Refleksiologi
h) Hypnobirthing
i) Massage effleurage
j) Birthing ball
(Judha et al, 2012:82-97)

2. BIRTHING BALL
a. Definisi
Bola kelahiran (birth ball) adalah bola terapi fisik yang membantu proses
persalinan dan dapat digunakan di berbagai posisi. Salah satu gerakan latihan
bola kelahiran terdiri dari duduk di atas bola dengan menggoyangkan panggul,
memberikan kenyamanan dan mempercepat proses persalinan.
Penggunaan bola kelahiran selama kehamilan akan merangsang refleks
postural dan mempertahankan otot yang mendukung tulang belakang. Posisi
duduk pada bola, diasumsikan mirip dengan jongkok membuka panggul
sehingga membantu mempercepat persalinan. Jika bola diletakkan di atas
tempat tidur, maka lakukan latihan dalam posisi berlutut atau menekuk dengan
bertumpu pada bola, bergerak untuk mendorong panggul maka bayi akan
berubah ke posisi yang benar. Kegiatan ini akan berguna dalam mempersingkat
waktu bersalin. (Mutoharoh, 2019)
Menurut teori Aprilia (2011) dalam proses persalinan, bola (brithing ball)
bisa menjadi media/alat untuk digunakan dalam berbagai posisi. Duduk di atas
bola sambil mendorong sepeti ayunan atau membuat gerakan memutar panggul
dapat membantu proses penurunan janin ke dalam dasar panggul. Bola
memberikan dukungan pada perineum tanpa banyak tekanan dan membantu
mempercepat proses persalinan. Selain itu keuntungan posisi duduk tegak di
atas bola dapat meningkatkan aliran darah ke rahim, plasenta dan bayi, postur
ini membuat gaya gravitasi mendorong turunnya kepala bayi.
Sedangkan menurut penelitian dari Indrayani (2016) menyatakan bahwa
pada posisi ibu juga sangat berpengaruh terhadap adaptasi anatomi dan fisiologi
persalinan. Posisi tegak juga memberikan beberapa keuntungan. (urwati, 2020)
Menurut Leung (2013), latihan birth ball adalah latihan atau gerakan tubuh
sederhana menggunakan bola yang dapat dilakukan pada saat hamil,
melahirkan, dan pasca melahirkan bertujuan sebagai pengurang rasa nyeri non
farmakologi dan juga mencoba meningkatkan komponen asuhan yang bersifat
emosional dan psikologis.
Menurut Gau (2011) penggunaan birth ball selama persalinan mampu
menurunkan tingkat nyeri karena merangsang refleks postural dan menjaga
otot-otot serta menjaga postur tulang belakang dalam keadaan baik, sehingga
mengurangi kecemasan, sedikitnya penggunaan pethidin, memfasilitasi
penurunan kepala janin, mengurangi lamanya kala 1 serta meningkatkan
kepuasaan dan kesejahteraan ibu.
Merubah posisi memberikan kenyamanan, membuat rasa letih berkurang,
dan melancarkan sirkulasi darah. Pada posisi tegak meliputi duduk di atas gym
ball (pelvic rocking), berdiri, jongkok, berjalan. Posisi tegak memungkinkan
untuk penurunan bagian terbawah janin. Birthing ball juga memiliki manfaat
lain diantaranya dapat mengurangi angka kejadian kala I memanjang,
mempercepat pembukaan serviks, merangsang kontraksi uterus, memperlebar
diameter panggul serta mempercepat penurunan kepala janin.
Dalam berbagai posisi. Duduk tegak di atas bola sambil mendorong
seperti melakukan ayunan atau membuat gerakan memutar panggul, dapat
membantu proses penurunan janin. Bola memberikan dukungan pada perineum
tanpa banyak tekanan dan membantu menjaga janin sejajar di panggul. Posisi
duduk di atas bola, diasumsikan mirip dengan berjongkok membuka panggul,
sehingga membantu mempercepat proses persalinan. Gerakan lembut yang
dilakukan di atas bola sangat mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Dengan bola
ditempatkan di tempat tidur, klien bisa berdiri dan bersandar dengan nyaman di
atas bola, mendorong dan mengayunkan panggul untuk mobilisasi (Hypno
birthing,2014)
Birthing ball sangat baik digunakan dalam proses persalinan kala I fase
aktif utamanya untuk membantu kemajuan persalinan. Tetapi terdapat beberapa
kondisi ibu bersalin yang tidak dianjurkan untuk menggunakan birthing ball.
b. Manfaat
Manfaat yang didapatkan dengan menggunakan birth ball selama
persalinan adalah mengurangi rasa nyeri dan kecemasan, meminimalkan
penggunaan petidin, membantu proses penurunan kepala, mengurangi durasi
persalinan kala I, meningkatkan kepuasan dan serta kesejahteraan ibu-ibu.
Latihan birth ball dapat meningkatkan mobilitas panggul ibu hamil. Latihan ini
dilakukan dalam posisi tegak dan duduk, yang diyakini untuk mendorong
persalinan dan mendukung perineum untuk relaksasi dan meredakan nyeri
persalinan. (Kurniawati, 2017).
c. Mekanisme
Ketika Ibu melakukan teknik nafas yang tepat akan memicu pergerakan
janin. Selanjutnya kepala janin akan mendorong dan melebarkan otot-otot
uterus sehingga timbul kontraksi yang kuat. Pada saat kontraksi tersebut ibu
melakukan nafas dalam dan gerakan mendorong (mengejan). Pada kondisi ini
otot uterus juga akan berkontraksi sehingga terbentuk mekanisme pengalihan
untuk mengurangi nyeri persalinan yang dirasakan ibu. Sejalan dengan
mekanisme tersebut.
Latihan birthball dilakukan selama 30 menit dengan frekuensi 2 kali atau
total selama 60 menit, pertama-tama ibu diminta duduk di bola. Setelah posisi
lengan tangan “rested extending to their sides”, ibu diminta memulai “rock their
hips back and forth” atau melingkar dalam suatu lingkaran. (Taavoni, Sheikhan,
Abdolahian, & Ghavi, 2016; Kurniawati, Dasuki, &Kartini, 2016).
1) Latihan birthball posisi upright (berdiri, berjalan, berjongkok) sangat
membantu ibu untuk mengurangi nyeri pada awal fase persalinan. Posisi
seperti ini akan mengurangi respon nyeri pada area lumbar dengan
berkurangnya tekanan pada saraf di sendi iliosakral dan sekitarnya. Maka
dari itu, ibu bersalin dengan posisi ini pada umumnya hanya memerlukan
sedikit narkose atau analgesik epidural dibandingkan posisi supine saat
bersalin (Taavoni, Sheikhan, Abdolahian, dan Ghavi, 2016). Namun,
terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi penurunan intensitas nyeri
persalinan, yaitu kecemasan dan dukungan suami/keluarga terdekat
(Kurniawati, Dasuki, & Kartini, 2016).
2) Alat dan bahan
Bola persalinan and hygiene (Hand Wash/ Hand Scrub).
3) Cara melakukan
a) Menjelaskan kepada ibu pengertian teknik active birth.
b) Menjelaskan kepada ibu pengertian teknik active birth dengan
menggunakan birth ball terhadap kemajuan persalinan.
c) Menganjurkan ibu untuk nafas dalam dengan mengambil nafas dari
hidung dan mengeluarkan dari mulut sebanyak tiga kali.
d) Anjurkan ibu untuk duduk rileks di atas bola persalinan.
e) Memposisikan duduk ibu dengan membuka panggul.
f) Menganjurkan suami untuk membantu ibu untuk berpegangan pada
suami dengan cara berhadapan dan berpegangan pada pinggang atau
memeluk pinggang suami.
g) Lakukan gerakan perlahan menggoyang panggul kekanan dan kekiri
selama 2-3 menit.
h) Menganjurkan ibu untuk istirahat dan mengambil nafas dalam setiap
selesai melakukan satu gerakan.
i) Lakukan gerakan menggoyang panggul kedepan dan kebelakang selama
2-3 menit.
j) Lakukan gerakan memutar panggul seperti membuat lingkaran searah
jarum jam sebanyak tiga kali putaran.
k) Lakukan gerakan tersebut selama 10-20 menit saat tidak ada his.
l) Melakukan evaluasi.

B. INOVASI YANG DIBERIKAN


Dalam praktek kebidanan komunitas ini mahasiswa membuat program inovatif
dengan judul “Birthing Ball Untuk Mengatasi Nyeri Persalinan Kala I” dengan
program memberikan penyuluhan tentang TeknikBirthing Ball.
Prioritas masalah yang didapatkan pada komunitas kebidanan adalahNyeri pada
Saat persalinan Kala I. Inovasi Kebidanan yang dapat di terapkan untuk membantu
mengurangi Nyeri persalinan Kala I pada ibu adalah dengan Teknik Birthing Ball.
Dimana Teknik Birthing Ball ini merupakann salah satu cara yang di gunakan untuk
mempersingkat lama kala I persalinan dan mengatasi rasa nyeri yang di alami oleh ibu.
Birthing Ball memiliki arti yaitu bola lahir dimana metode ini ibu menduduki bola
saat proses persalinan kala 1 yang memiliki manfaat membantu ibu dalam
mengurangi rasa nyeri saat persalinan dimana birthing ball sangat baik mendorong
tenaga kuat ibu yang diperlukan saat melahirkan, posisi postur tubuh yang tegak, akan
menyokong dengan bagus proses kelahiran serta membantu posisi janin berada di
posisi optimal sehingga memudahkan melahirkan dengan kondisi normal. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan Teknik birthing ball terhadap
penurunan nyeri pada Ibu bersalin kala I fase aktif di PMB. Hal ini dikarenakan,
Selama terapi birthing ball ibu duduk senyaman mungkin dan bentuk bola yang dapat
rnenyesuaikan dengan bentuk tubuh ibu membuat ibu lebih mudah relaksasi, selain
itu ligamen dan otot terutama yang ada di daerah panggul menjadi kendor dan
mengurangi tekanan pada sendi sacroiliac, pembuluh darah sekitar uterus dan
tekanan pada kandung kemih, punggung, pinggang, tulang ekor serta dapat
mengurangi tekanan pada perineum.

Alat dan bahan dan bahan yang harus disiapkan yaitu


1. Bola persalinan/Birthing Ball,
2. Karpet/Matras and hygiene (Hand Wash/ Hand Scrub).
Cara melakukan birthing Ball yaitu:
1. Menjelaskan kepada ibu pengertian teknik active birth.
2. Menjelaskan kepada ibu pengertian teknik active birth dengan menggunakan birth
ball terhadap kemajuan persalinan.
3. Menganjurkan ibu untuk nafas dalam dengan mengambil nafas dari hidung dan
mengeluarkan dari mulut sebanyak tiga kali.
4. Anjurkan ibu untuk duduk rileks di atas bola persalinan.
5. Memposisikan duduk ibu dengan membuka panggul.
6. Menganjurkan suami untuk membantu ibu untuk berpegangan pada suami dengan
cara berhadapan dan berpegangan pada pinggang atau memeluk pinggang suami.
7. Lakukan gerakan perlahan menggoyang panggul kekanan dan kekiri
8. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan mengambil nafas dalam setiap selesai
melakukan satu gerakan.
9. Lakukan gerakan menggoyang panggul kedepan dan kebelakang
10. Lakukan gerakan memutar panggul seperti membuat lingkaran searah jarum jam
11. Lakukan gerakan tersebut selama 10-20 menit saat tidak ada his.
12. Melakukan evaluasi.
PENATALAKSANAAN

A. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. Data Subyektif : Angka kesakitan akibat kurangnya
Dari hasil survey yang dilakukan nyeri persalinan pengetahuan tentang
di kelurahan Kalikondang Wilayah di puskesmas nyeri punggung pada
kerja Puskesmas Demak III pada Demak III ibu bersalinan.
bulan Juli terdapat 10 ibu bersalin wilayah kelurahan
setelah di hitung menggunakan Kalikondang
diagramvenn di dapatkan prioritas disebabkan oleh
masalah yaitu nyeri punggung Nyerin pungung pada
pada ibu bersalin. ibu bersalin
Data Obyektif :
Didapatkan dari rekapitulasi data
puskesmas Demak III pada
bulan Januari –Juli 2021

B. PERUMUSAN, PRIORITAS MASALAH DAN PENEGAKAN DIAGNOSA


KEBIDANAN
1. Perumusan
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan analisa data
2. prioritas Masalah
Prioritas masalah pada perumusan data yang telah dilakukan di dapatkan hasil
nyeri punggung bawah pada persalinan.
3. Penegakan Diagnosa
a. Membuat perencanaan kebidanan
b. Pelaksanaan
c. Melakukan evaluasi
4. Masalah kesehatan/penyakit
Penyakit Insiden
nyeri punggung
6
pada persalinan
Kecemasan dalam
menghadapi 2
persalinan
Kurangnya
dukungan keluarga 2
saat Persalinan

5. Perioritas Masalah
Penentuan perioritas masalah untuk mengetahui sejauh mana masalah itu penting dan
apakah masalah tersebut dapat teratasi. Dalam menentukan prioritas masalah
diperlukan sebuah metode pemecahanmasalah. Adapun beberapa prioritas masalah,
yaitu:
a. Nyeri punggung pada persalinan
b. Kecemasan dalam menghadapi persalinan
c. Kurangnya dukungan keluarga saat persalinan
6. Perumusan prioritas Prioritas Masalah

Nyeri
Nyeri
punggun
punggun
gg

Masalah
Kecemas
an ibu
Kesehata
bersalin n

Dukun
gan
keluar
ga
JUMLAH KASUS :
Ibu berssalin dengan nyeri punggung :6 orang
Ibu bersalin dengan kecemasan: 2 orang

KETERANGAN :

: Meresahkan

: Tidak meresahkan

C. RENCANA TINDAKAN

No Masalah Rencana Kegiatan Implementasi


1 Nyeri Birthing Ball Bola kelahiran (birth ball) adalah bola terapi
punggung fisik yang membantu proses persalinan dan
pada dapat digunakan di berbagai posisi. Salah
persalinan. satu gerakan latihan bola kelahiran terdiri
dari duduk di atas bola dengan
menggoyangkan panggul, memberikan
kenyamanan dan mempercepat proses
persalinan.

D. INOVASI PRODUK KEBIDANAN


1. DISCUSSION
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37 sampai 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
Persalinan normal dipengaruhi oleh faktor 4P+1P, yaitu powers (kekuatan mendorong
janin keluar yang mencakup his/kekuatan uterus kontraksi otot dinding perut,
kontraksi diafragma, dan ligamentum action dari ibu), passage (jalan lahir), passenger
(janin dan plasenta), psychologic (psikologis ibu bersalin) dan penolong.
Keseimbangan faktorfaktor tersebut dapat membantu menciptakan persalinan normal
yang berjalan lancar.
Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan adanya
bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk
mengatasi ancaman. Kecemasan sangat mengganggu homeostasis dan fungsi individu,
karena itu perlu segera dihilangkan dengan berbagai macam cara penyesuaian
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang
terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya. Perubahan-perubahan
ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar. Nyeri punggung juga bisa
disebabkan karena membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, angkat
beban.Hal ini diperparah apabila dilakukan dalam kondisi wanita hamil sedang lelah
Keluhan nyeri pinggang yang dialami oleh ibu hamil tentunya tidak bisa
dibiarkan begitu saja. Menurut Yu (2010) salah satu cara untuk meningkatkan
kesehatan selama kehamilan adalah dengan melakukan olahraga ringan seperti senam
hamil. Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, serta otot dasar
panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Latihan ini berfungsi untuk
memperkuat stabilitas inti tubuh yang akan membantu memelihara kesehatan tulang
belakang. Mempunyai kekuatan tubuh yang baik dapat meningkatkan risiko trauma
tulang belakang ataupun jatuh pada saat hamil.
Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke posisi
yang membantu kemajuan persalinan. Sebuah bola terapi fisik yang membantu
kemajuan persalinan dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Salah satu
gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan bergoyanggoyang membuat rasa nyaman
dan membantu kemajuan persalinan dengan menggunakan gravitasi sambil
meningkatkan pelepasan endorfin karena elastisitas dan lengkungan bola merangsang
reseptor di panggul yang bertanggung jawab untuk mensekresi endorfin. Penelitian di
Taiwan menunjukkan hasil bahwa pada kelompok wanita yang melakukan birth ball
Birth ball bermanfaat secara fisik sehingga dapat digunakan selama kehamilan
dan persalinan. Dalam hal ini, birth ball memposisikan tubuh ibu secara optimal dan
pengurangan nyeri selama kontraksi uterus memunculkan gerakan yang tidak biasa.
Alasan yang mendasari hal ini adalah latihan birth ball dapat bekerja secara efektif
dalam persalinan. Penggunaan birth ball selama persalinan mencegah ibu dalam posisi
terlentang secara terus-menerus, Ketidak nyamanan, rasa takut dan rasa nyeri
merupakan masalah bagi ibu bersalin. Hal tersebut merupakan rintangan terbesar
dalam persalinan dan jika tidak diatasi akan berdampak pada terhambatnya kemajuan
persalinan. Ibu bersalin yang sulit beradaptasi dengan rasa nyeri persalinan dapat
menyebabkan tidak terkoodinasinya kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan
perpanjangan kala I persalinan dan kesejahteraan janin terganggu. Tidak ada kemajuan
persalinan atau kemajuan persalinan yang lambat merupakan salah satu komplikasi
persalinan yang mengkhawatirkan, rumit, dan tidak terduga. (Kurniawati,dkk, 2017.)
Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif dibandingkan dengan
metode nonfarmakologi namun metode farmakologi lebih mahal dan berpotensi
menimbulkan efek yang kurang baik dan tidak semua fasilitas kesehatan menyediakan
layanan tersebut. Sehingga banyak terapi nonfarmakologi yang muncul untuk
mengurangi nyeri pada persalinan dimana setiap lapisan masyarakat dapat
melakukannya serta pelayanan kesehatan dapat memfasilitasi, bersifat murah, simple,
efektif dan tanpa efek yang merugikan. Salah satu metode nonfarmakologi yang dapat
digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan adalah terapi birth ball.
(Nasrullah,dkk,2012)
Birth Ball memiliki arti bola lahir dimana metode ibu menduduki bola saat
proses persalinan yang memiliki manfaat membantu ibu dalam mengurangi rasa nyeri
saat persalinan dimana birth ball sangat baik mendorong tenaga kuat ibu yang
diperlukan saat melahirkan, posisi postur tubuh yang tegak, akan menyokong dengan
bagus proses kelahiran serta membantu posisi janin berada di posisi optimal sehingga
memudahkan melahirkan dengan kondisi normal. (Nasrullah,dkk,2012)
Terapi musik merupakan salah satu dari tekhnik distraksi, manfaat terapi musik
dalam proses persalinan disini sangat berfungsi untuk mengatasi kecemasan dan
mengurangi rasa sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu
penyakit terapi musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit (Pusat Riset Terapi
Musik & Gelombang Otak, 2011)
2. IMPLICATION AND RECOMMENDATION
Diharapkan untuk pendidikan kesehatan ini dapat dipergunakan oleh bidan
sebagai fasilitator dalam bekerja sama dengan kader untuk pegangan pada saat
melakukan pendidikan kesehatan mengenai nyeri punggung pada kala 1 dan
kecemasan ketika bersalin.

3. CONCLUSIN
usia 28 tahun di desa karna banyaknya ibu bersalin yang menderita nyeri punggung saat
persalinan di Desa kalikondang kami memutuskan untuk mengambil di Desa
kalikondang.
PEMBAHASAN
PENUTUP

A. SIMPULAN

Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke posisi yang
membantu kemajuan persalinan. Sebuah bola terapi fisik yang membantu kemajuan
persalinan dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Salah satu gerakannya yaitu
dengan duduk di bola dan bergoyanggoyang membuat rasa nyaman dan membantu
kemajuan persalinan dengan menggunakan gravitasi sambil meningkatkan pelepasan
endorfin karena elastisitas dan lengkungan bola merangsang reseptor di panggul yang
bertanggung jawab untuk mensekresi endorfin. Penelitian di Taiwan menunjukkan
hasil bahwa pada kelompok wanita yang melakukan birth ball
Birth ball bermanfaat secara fisik sehingga dapat digunakan selama kehamilan
dan persalinan. Dalam hal ini, birth ball memposisikan tubuh ibu secara optimal dan
pengurangan nyeri selama kontraksi uterus memunculkan gerakan yang tidak biasa.
Alasan yang mendasari hal ini adalah latihan birth ball dapat bekerja secara efektif
dalam persalinan. Penggunaan birth ball selama persalinan mencegah ibu dalam posisi
terlentang secara terus-menerus, Ketidak nyamanan, rasa takut dan rasa nyeri
merupakan masalah bagi ibu bersalin. Hal tersebut merupakan rintangan terbesar
dalam persalinan dan jika tidak diatasi akan berdampak pada terhambatnya kemajuan
persalinan. Ibu bersalin yang sulit beradaptasi dengan rasa nyeri persalinan dapat
menyebabkan tidak terkoodinasinya kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan
perpanjangan kala I persalinan dan kesejahteraan janin terganggu. Tidak ada kemajuan
persalinan atau kemajuan persalinan yang lambat merupakan salah satu komplikasi
persalinan yang mengkhawatirkan, rumit, dan tidak terduga. (Kurniawati,dkk, 2017.)
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Birth Ball yang
diberikakan kepada ibu Bersalin.
2. Bagi institusi pendidikan
Sebagai hasil penemuan dan ajang penilaian keaktifan mahasiswa serta sebagai
referensi diperpustakaan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan dapat menerapkan Birth Ball untuk mengurangi nyeri perineum pada

ibu bersalin.pat digunakan sebagai tambahan informasi dan


pengetahuan ibu hamil agar tahu tentang pentingnya manfaat makanan
bergizi seperti mengkonsumsi seduhan rosella untuk kadar hemoglobin
sehingga ibu dapat mencegah anemia.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan, modul ini dapat menjadi masukan yang
berguna untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada ibu
hamil normal dan khususnya pada ibu hamil dengan anemia agar anemia
pada ibu hamil dapat dicegah sejak awal kehamilannya. Selain itu, dapat
memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat dengan Komunikasi,
Edukasi, Informasi, Motivasi (KIEM) kepada masyarakat khususnya ibu
hamil mengenai konsumsi tablet FE melalui penyebaran leaflet, brosur
ataupun pendidikan kesehatan yang dilakukan pada saat kegiatan
posyandu ataupun kegiatan lainnya

Anda mungkin juga menyukai