Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN

“ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY.A UMUR 20 TH


G1 P0 A0 HAMIL 39 MINGGU DENGAN KEBUTUHAN TEHNIK
ZILGREI DI PUSKESMAS GUNTUR II”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Praktik Natural Therapy (PNT)

200

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG

2021-2022

HALAMAN PENGESAHAN
1
Laporan

“METODE ZILGREI ”

Oleh :

Nama :

NIM : 200

MENGETAHUI

Pembimbing lahan Pembimbing Akademik

() ()

Penguji Akademik Ketua Prodi Studi

Sarjana Terapan Kebidanan

() ()

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, Saya dapat menyelesaikan tugas praktik Natural therapi dengan judul “ASUHAN
KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY.A UMUR 20 TAHUN G1 P0 A0 HAMIL 39
MINGGU DENGAN KEBUTUHAN TEHNIK ZILGREI DI PUSKESMAS GUNTUR
II”
Praktikum Natural Therapi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Kebidanan di Prodi D-IV Jurusan Kebidanan

Universitas Karya Husada Semarang.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan Laporan pendahuluan mengenai asuhan

Kebidanan selama saya menjalani PNT ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, baik

dari segi teknis maupun materi. Untuk itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan Laporan hasil PNT ini.Tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak,dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Laporan hasil PNT ini,

sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tugas PNT ini.

Oleh karena itu, Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr . Ns. Fery Agusman, MM, M.Kep, Sp.Kom selaku Rektor Universitas Karya

Husada Semarang

2. Ibu Rose Nur Hudhariani.,S.Si.T.,M.Kes selaku selaku wakil ketua Bidang

Akademik Universitas Karya Husada Semarang

3. Lestari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes selaku ketua Program Studi Sarjana Terapan

Kebidanan Universitas Karya Husada Semarang

4. Ibu ... selaku dosen pembimbing dalam saya menjalankan tugas PNT yang telah

memberikan bimbingan kepada saya demi kelancaran pelaksanaan tugas PNT.

3
5. Ibu ... selaku Pembimbing lahan yang telah membimbing dan menyalurkan banyak

ilmunya bagi saya.

6. Keluarga saya tersayang yang selalu memberikan support untuk saya dan menjadi

penyemaat disaat saya menjalani perkuliahan hingga saat ini.

7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga tugas PNT ini

dapat terselesaikan,yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Batang ,

Penulis

4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................


Daftar isi ......................................................................................................
Bab I Pendahuluan
          1.1 Latar Belakang …………..............................................................
          1.2 Tujuan ..........................................................................................
Bab II Tinjauan Teori
a. Pengertian metode zilgrei...............................................................
b. Langkah-langkah metode zilgrei.....................................................
Bab III Tinjauan Kasus
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup
          3.1 Kesimpulan ……………………………………………….................
  
Daftar Pustaka ……………………………………………………………..........

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari Angka
Kematian Ibu (AKI). AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup.(1)
Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
serviks (membuka & menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. (1)
Peristiwa persalinan tidak terlepas dari nyeri persalinan karena nyeri persalinan
merupakan kondisi alami yang ditimbulkan pada saat proses persalinan. Nyeri
persalinan harus diatasi karena mempengaruhi mekanisme fungsional yang
menyebabkan respon stress fisiologis.(2)
Nyeri saat persalinan merupakan kondisi fisiologis yang secara umum dialami
oleh hampir semua ibu bersalin. Nyeri persalinan mulai timbul pada kala I fase laten
dan fase aktif, pada fase laten terjadi pembukaan serviks sampai 3 cm bisa
berlangsung selama 8 jam. Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks.
Dengan seiring bertambahnya intensitas dan frekuensi kontraksi uterus nyeri yang
dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif dimana
pembukaan lengkap sampai 10 cm dan berlangsung sekitar 4,6 jam untuk primipara
dan 2,4 jam untuk multipara. (3) Apabila nyeri tidak segera diatasi janin yang ada
didalam kandungan akan terjadi hipoksia akibat asidosis, detak jantung janin semakin
cepat yang akan mengakibatkan kematian pada janin di dalam kandungan.(4)
Upaya menghilangkan rasa sakit dapat dilakukan secara farmakologi maupun
nonfarmakologi. Metode nonfarmakologi salah satunya adalah metode zilgrei, yaitu
dengan gerakan dan latihan pernapasan yang dipersiapkan sejak kala I tepatnya pada
fase aktif diharapkan kerja otototot panggul yang saling berkaitan menjadi selaras
sehingga mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk
mendorong janin menuju jalan lahir, latihan tarikan dan hembusan napas dapat

6
membantu ibu mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin ke posisi ideal untuk
melahirkan normal.(5)
Metode zilgrei dapat diterapkan saat persalinan akan terjadi, yaitu ketika ibu
menanti fase-fase pembukaan (persalinan tahap pertama) khususnya jika pembukaan
tidak mengalami kemajuan. Selain itu, zilgrei dapat diterapkan saat ibu mengalami
rasa sakit ( Nyeri persalinan) yang luar biasa dan saat otot panggul menjadi kaku.
Dengan latihan zilgrei, kerja otot-otot panggul yang berkaitan menjadi selaras
sehingga mulut Rahim tidak kaku. Hasilnya, tahap-tahap pembukaan menjadi lancer
dan potensi otot-otot pada Rahim untuk menghasilkan tenaga yang mendorong janin
menuju jalan lahir juga meningkat.(5)

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian zilgrei
2. Untuk mengetahui langkah-langkah metode zilgrei

7
BAB II

TINJAUAN TEORI

a. Pengertian
Zilgrei merupakan salah satu teknik mengurangi nyeri persalinan. Hal ini

dikarenakan 85% penyebab sakit punggung maupun nyeri persalinan sama, yaitu

asimetri tubuh. Asimetri tubuh adalah gangguan ketidakseimbangan dalam

menempatkan beban dan gerakan salah satu sisi tubuh, misalnya aktivitas tubuh pada

sisi kanan saja atau beban tubuh pada sisi kanan saja.(5)

Senam Zilgrei adalah perpaduan latihan pernafasan dengan gerakan tertentu.

Senam Zilgrei sangat bermanfaat untuk ibu bersalin. Postur tubuh tegak dan

morbilitas pada kala satu persalinan telah terbukti meningkatkan efisiensi kontraksi

dan menurunkan nyeri saat persalinan. Metode Zilgrei adalah tindakan untuk

mencegah dalam menolong ibu ataupun bayi agar tidak mengalami hal-hal yang

diluar proses waktu normal, salah satu-satunya dapat dilakukan dengan metode

Zilgrei, yaitu gerakan dan latihan pernapasan yang dipersiapkan sejak kala I tepatnya

pada fase aktif diharapkan kerja otot-otot panggul yang saling berkaitan menjadi

selaras sehingga mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk

mendorong janin menuju jalan lahir, latihan tarikan dan hembusan napas membantu

ibu mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin ke posisi ideal untuk melahirkan

normal. Zilgrei terkenal di Jerman dan merupakan metode yang digunakan oleh

dokter maupun bidan. Metode ini telah dirasakan manfaatnya oleh ribuan ibu

bersalin di Jerman. Berkat melaksanakan metode ini,mereka hanya membutuhkan

waktu persalinan yang singkat serta merasakannya sebagai proses yang ringan dan

8
indah. Teknik posisi dengan miring ke kiri dan gerakan menarik lutut ke perut nya

membantu relaksasi otot. Jadi dengan teknik ini ibu tidak merasa sakit.(5)

b. Metode Zilgrei
Metode zilgrei dapat diterapkan saat persalinan akan terjadi, yaitu ketika ibu

menanti fase-fase pembukaan (persalinan tahap pertama) khususnya jika pembukaan

tidak mengalami kemajuan. Selain itu, zilgrei dapat diterapkan saat ibu mengalami

rasa sakit ( Nyeri persalinan) yang luar biasa dan saat otot panggul menjadi kaku.

Dengan latihan zilgrei, kerja otot-otot panggul yang berkaitan menjadi selaras

sehingga mulut Rahim tidak kaku. Hasilnya, tahap-tahap pembukaan menjadi lancer

dan potensi otot-otot pada Rahim untuk menghasilkan tenaga yang mendorong janin

menuju jalan lahir juga meningkat.(5)

Perlu latihan disiplin agar ibu mahir melakukan tehnik zilgrei. Ibu dapat

berlatih sendiri atau di dampinggi suami/bidan. Tugas mereka, yaitu memjaga agar

posisi punggung tepat dan mengingatkan ritme nafas. Tiga landasan zilgrei adalah

latihan pernafasan, gerakan, dan posisi tubuh. Keterampilan mengatur nafas

merupakan kunci kelenturan otot dan tenaga mendorong saat persalinan. Pada

dasarnya, latihan pernafas zilgrei melatih peregangan tulang-tulang rusuk dan

punggung serta mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin. Berikut tahapan

latihan zilgrei (5) :

1. Tehnik pernafasan
Tarik nafas panjang, biarkan udara masuk hingga ke rongga perut,
kemudian keluarkan. Setelah jeda lima detik, ambil nafas lagi. Lakukan terus
olah nafas perut. Dengan cara ini, diafragma memusatkan kekuatan pada rongga-
rongga di dalam rongga dada dan perut ketika tarikan dan hembusan nafas
dilakukan dengan lembut.

9
2. Baring menyamping ke kiri
Baring menyamping ke kiri. Sisipkan bantal kecil di antara kedua kaki.

Biarkan tulang punggung lurus. Gerakan lutut mendekati perut sambil berdafas

dalam-dalam, kemudian hitung sampai lima hitungan. Usahakan posisi

punggung tetap lurus. Gerakan ini dapat di bantu bidan atau pasangan/suami.

Lakukan berulanh ulang. Gerakan ini mendukung pereganggan tulang-tulang

rusuk dan punggung dan meredahkan rasa sakit menjelang persalinan.

3. Baring Terlentang
Baring terlentang, kemudian buka kaki lebar-lebar dan tekuk hingga
kedua telapak kaki saling bertem. Atur nafas panjang dan dalam. Selanjutnya,
ubah posisi ini dengan membiarkan udara segar masuk hingga ke rongga perut.

4. Posisi merangkak
Posisi merangkak, tehnik tarikan dan hembusan nafas dengan gerakan ini
10
membantu ibu menggumpilkan tenaga untuk mendorong janin keposisi yang
lebih ideal untuk melahirkan normal. Jika dilakukan menjelang persalinan,
gerakan ini membantu janin meluncur secara berayun ke jalan lahir sehingga
proses pembukaan lebih mudah terjadi.

5. Duduk menyilang

Setelah selesai melakukan metode zilgrei, lakukan pendinginan tubuh

yang digabungkan dengan latihan meditasi untuk menenangkan pikiran.

Dimulai dengan posisi duduk, posisi kedua tangan bebas asal rileks, hisap

napas perlahan, konsentrasi pikiran hanya pada napas dan tidak memikirkan

hal yang lain. Saat mengeluarkan napas, gunakan napas lembut dan tidak perlu

menahan napas. Lakukan gerakan pendinginan selama 5-10 menit

Para ibu yang berhasil dengan metode zilgrei mengaku, mereka hanya

membutuhkan waktu persalinan sedikit serta merasakanya sebagai proses yang

ringan dan indah.


11
BAB III
TINJAUAN KASUS

12
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY.A UMUR 20 TAHUN G1 P0 A0
HAMIL 39 MINGGU DENGAN KEBUTUHAN TEHNIK ZILGREI
DI PUSKESMAS GUNTUR II

I. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2020 jam 16.30 WIB

1. Data Subyektif
Biodata Pasien
Nama :A
Umur : 20 th
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Tidak bekerja
Alamat : Ds. Jambu Timur Rt 23/5
No.RM :-
Biodata Suami
Nama :A
Umur : 25 Th
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds. Jambu Timur Rt 23/5
Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak jam 12.00 WIB dan sudah
mengeluarkan lendir bercampur darah

Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu
Jantung : tidak ada

13
Hipertensi : tidak ada
Asma : tidak ada
DM : tidak ada
Ginjal : tidak ada
Hepatitis : tidak ada
TBC : tidak ada
Riwayat gemeli : tidak ada
Riwayat Kesehatan Sekarang
Kesehatan ibu sekarang sehat
Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit Menular (TBC, dll) : Tidak ada
Penyakit keturunan (DM, Hipertensi) : Tidak ada
Riwayat kembar : Tidak ada
Kecacatan : Tidak ada
Riwayat Perkawinan
Usia menikah : 19 Tahun
berapa lama menikah : 1 Tahun
menikah berapa kali : 1 kali
Riwayat Obstetri
Riwayat menstruasi
 Menarche : 13 tahun
 Siklus / lama : 28 hari / 7 hari
 Perdarahan : sedang
 Dysmenorrhea : kadang-kadang
 Fluor Albus : tidak ada
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
 Jumlah anak : Tidak ada
 Riwayat kehamilan masing-masing anak : Tidak ada
 Riwayat persalinan dari masing-masing anak (jenis persalinan, lahir
dimana, ditolong oleh siap, BBL, PBL, LLA, LK, jenis kelamin, kelainan
pada bayi) : Tidak ada
 Riwayat pada waktu nifasnya (keluhan setelah melahirkan, bayi diberi
ASI/ susu formula, febris/tidak, perdarahan/tidak): tidak ada

14
Riwayat kehamilan sekarang
 Umur kehamilan menurut pasien berapa bulan
 HPHT :25 Februari 2021 HPL : 02 Desember 2021
 Periksa hamil berapa kali :5x
Dimana : Bidan
mendapat terapi : hemafort, kalk
mendapat penyuluhan : tanda bahaya kehamilan,tanda-tanda
persalinan
 Imunisaasi TT berapa kali : 2 x saat capeng dan usia kehamilan 20
minggu
 Kebiasaan ibu merokok, minum jamu atau obat-obat tertentu : tidak
 Gerakan janin sudah dirasakan ibu : sehari 5-6 x gerakan
 Rencana persalinan dimana : Puskesmas
Riwayat KB
 Tidak Pernah KB : tidak
 Rencana yang akan datang ingin menggunakan kontrasepsi : Suntik 3 bulan
Pola kebutuhan sehari-hari
Pola Nutrisi Makan 3 kali / hari, jenis makanan Nasi, sayur, tempe,
daging dll
Minum 10 gelas / hari
Tidak ada pantangan makan
Pola eliminasi BAB 1 kali / hari ; BAK 3 kali / hari
Pola aktivitas Ibu melakukan pekerjaan rumah meliputi menyapu,
mengepep, memasak dsb
Pola istirahat tidur siang 1 jam, tidur malam 8 jam
Pola hygiene Mandi 2 kali / hari ; gosok gigi 2 kali / hari ;ganti baju 2
kali / hari
Pola seksual Ibu melakukan aktifitas seksual kurang lebih 2-3 kali
seminggu

Psikososiospiritual
 Tanggapan ibu terhadap dirinya sekarang
 Ibu merasa bahagia dengan keadaannya yang sekarang
15
 Tanggapan ibu terhadap kehamilannya
 Ibu sangat mengiginkan kehamilannya dan berharap semua akan baik – baik
saja

2. Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
KU : Baik Suhu : 36,5 C
TB : 155 cm Nadi : 88 x/mnt
BB sebelum hamil : 43 kg RR : 20 x/mnt
BB selama hamil : 52 kg TD : 110/80 mmHg
Pemeriksaan Fisik
Status present
Rambut : Jenis rambut : lurus, kebersihan rambut : tidak rontok
Mata : Konjungtiva: tidak anemis, sclera : tidak ikterik
Hidung : Polip tidak ada, bersih, tidak ada cairan yang keluar
Mulut : Bibir tidak kering; gigi ada caries, rongga mulut bersih
Telinga : Simetris; bersih
Muka : edema tidak ada; tidak pucat
Leher : kelenjar thyroid tidak membesar
Dada : Bentuk simetris/tidak
Mamae : Bentuk simestris, tidak ada benjolan, tidak ada cairan yang
keluar
Perut : tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran hepar/lien
Ekstremitas atas & bawah : tidak edema, tidak varises, kuku bersih
Genitalia : tidak ada sifilis, penyakit kelamin, cairan yang keluar
Anus : tidak haemorroid
Punggung : tidak Skoliosis/Lordosis/Kiposis

Status Obstetrikus
Inspeksi
Muka : cloasma gravidarum tidak ada
Mammae : aerola mamae warna gelap, kelenjar montogemery, putting susu
menonjol, collostrum blm keluar

16
Perut : Pembesaran perut sesuai kehamilan, linega nigra, linea alba, striar
gravidarum tidak ada
Genitalia : tidak oedem, cairan yang keluar lendir darah
Palpasi
Leopold I : Bulat lunak tidak melenting (bokong)
Leopold II : letak memanjang tahanan keras di sebelah kanan (puka)
Leopold III : bulat keras melenting (kepala)
Leopold IV : kepala sudah masuk PAP
Auskultasi
DJJ= 140 x/menit
Pada ibu inpartu kalai I dapat langsung diukur:
His : 3x 10’ Lamanya 20/detik, kekuatannya (dengan melakukan
penekanan dengan ujung jari), frekuensi 30x/menit
Vaginal Toucher (VT)
Pembukaan 3 cm, KK+, effisement 70% presentasi kepala, letak puka (posisi),
enganged (penurunan) 4/5
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium, roentgen ; tidak dilakukan

II. INTERPRETASI DATA


G1P0A0, Usia 20 tahun, hamil 39 mg Janin tunggal hidup intra uterine Letak membujur
presentasi kepala sudah masuk PAP punggung kanan Dengan inpartu kala 1 fase laten
Dasar :
 sudah ada tanda- tanda persalinan
 Ibu merasakan nyeri pada perutnya

III. INDENTIFIKASI MASALAH/DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGARA


Lakukan tehnik zilgrei

17
V. INTERVENSI
a) Beritahu ibu dan keluarga tentang keadaan umum ibu
b) Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
c) Siapkan mental ibu dan keluarga dalam menghadapi persalinan
d) Anjurkan ibu untuk BAK dan BAB
e) Siapkan partus set dan jahit serta perlengkapan lain
f) Anjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah tenaga
g) Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman
h) Beri penjelasan tentang maksud dan tujuan tehnik zilgrei
i) Lakukan pengawasan

VI. IMPLEMENTASI
1) Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan umum ibu
2) Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
3) Menyiapkan mental ibu dan keluarga dalam menghadapi persalinan
4) Menganjurkan ibu untuk BAK dan BAB
5) Menyiapkan partus set dan jahit serta perlengkapan lain
6) Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah tenaga
7) Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman
8) Pastikan ibu dan bayi dalam keadaan sehat periksa TTV ibu dan denyut jantung
janin sebelum melakukan tindakan Duduklah dengan mencari posisi ternyaman,
9) Memberitahu ibu tentang maksud dan tujuan tehnik zilgrei
10) Mengajari ibu tehnik zilgrei dengan cara:
 Tarik nafas panjang, biarkan udara masuk hingga ke rongga perut,
kemudian keluarkan. Setelah jeda lima detik, ambil nafas lagi. Lakukan
terus olah nafas perut. Dengan cara ini, diafragma memusatkan kekuatan
pada rongga-rongga di dalam rongga dada dan perut ketika tarikan dan
hembusan nafas dilakukan dengan lembut.
 Baring menyamping ke kiri. Sisipkan bantal kecil di antara kedua kaki.
Biarkan tulang punggung lurus. Gerakan lutut mendekati perut sambil
berdafas dalam-dalam, kemudian hitung sampai lima hitungan. Usahakan
posisi punggung tetap lurus. Gerakan ini dapat di bantu bidan atau
pasangan/suami. Lakukan berulanh ulang. Gerakan ini mendukung

18
pereganggan tulang-tulang rusuk dan punggung dan meredahkan rasa sakit
menjelang persalinan.
 Baring terlentang, kemudian buka kaki lebar-lebar dan tekuk hingga kedua
telapak kaki saling bertem. Atur nafas panjang dan dalam. Selanjutnya,
ubah posisi ini dengan membiarkan udara segar masuk hingga ke rongga
perut.
 Posisi merangkak, tehnik tarikan dan hembusan nafas dengan gerakan ini
membantu ibu menggumpilkan tenaga untuk mendorong janin keposisi
yang lebih ideal untuk melahirkan normal. Jika dilakukan menjelang
persalinan, gerakan ini membantu janin meluncur secara berayun ke jalan
lahir sehingga proses pembukaan lebih mudah terjadi.
 Setelah selesai melakukan metode zilgrei, lakukan pendinginan tubuh yang
digabungkan dengan latihan meditasi untuk menenangkan pikiran. Dimulai
dengan posisi duduk, posisi kedua tangan bebas asal rileks, hisap napas
perlahan, konsentrasi pikiran hanya pada napas dan tidak memikirkan hal
yang lain. Saat mengeluarkan napas, gunakan napas lembut dan tidak perlu
menahan napas. Lakukan gerakan pendinginan selama 5-10 menit.

VII. EVALUASI
1) Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan umum ibu
2) Ibu dan keluaga telah mengetahui hasil pemeriksaan
3) Ibu dan keluarga telah mempersiapkan mental dalam menghadapi persalinan
4) Ibu telah BAK dan kandung kemih telah kosong
5) Partus set dan jahit serta perlengkapan lain telah disiapkan
6) Ibu sudah makan dan minum dan tenaga ibu sudah membaik
7) Ibu sudah memilih posisi yang baik dan ibu miring kiri
8) Ibu merasa senang dan nyaman setelah dilakukan tehnik zilgrei
9) Pengawasan telah dilakukan
BAB 1V

PEMBAHASAN

PENGARUH METODE ZILGREI TERHADAP KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA


PADA PERSALINAN KALA DUA
19
Transisi fisiologis dari hamil menjadi ibu memiliki perubahan fisik dan psikologis
yang besar. Pengaruh dan perubahan ini jika tidak dikendalikan akan memengaruhi proses
pengiriman (Myles, 2009). Persalinan adalah proses yang dimulai dengan kontraksi,
pelebaran serviks, dan kelahiran bayi dan plasenta (Varney, 2008). Faktor-faktor pengaruh
persalinan adalah kekuatan, perjalanan, orang yang lewat, psikologis dan penolong (Varney,
2008) (Myles, 2009).

Cakupan tenaga kerja di Indonesia cukup tinggi, pada 2016 hingga 5 juta. Jika
tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kematian ibu dan anak (Kemenkes, 2017).
Berdasarkan Survei Dasar Penduduk Indonesia pada tahun 2012 angka kematian adalah 359
per 100,00 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung dan
tidak langsung. Salah satu faktor penyebab tidak langsung adalah kondisi psikologis ibu pada
saat persalinan (Kemenkes, 2014).

Kondisi psikologis kelahiran ibu yang berbeda, membuat ibu mempersiapkan dan
mengantisipasi persalinan. Selama persalinan, ibu akan merasakan sakit dan persepsi itu
berbeda. Mereka yang tidak mempersiapkan persalinan akan cemas. Kecemasan berlebihan
akan meningkatkan hormon stres. Risiko selama persalinan akan terhambat dilatasi serviks,
peningkatan persepsi nyeri, persalinan lama dan distosia bahu (Myles, 2009). Kecemasan ibu
pada persalinan dengan persalinan normal dan sesar berbeda secara signifikan terutama dalam
aspek sosial (Aminabhavi dan Hunagund, 2010). Hasil penelitian menyebutkan risiko
kecemasan pada persalinan adalah usia, paritas dan trauma (Zamriati et al., 2013).

Banyak metode diterapkan sebagai teknik pengalih perhatian untuk mengurangi


kecemasan. Contohnya senam kehamilan (Larasati dan Wibowo, 2012), terapi murrotal
(Handayani et al., 2014), dan dukungan dari suami (Diponegoro dan Hastuti, 2009). Metode
zilgrei adalah salah satu metode gangguan pada persalinan. Ini menerapkan teknik
pernapasan, posisi, dan mobilitas selama persalinan. Teknik pernapasan membantu otot-otot
relaksasi, dengan pernapasan panjang dan ekspirasi melalui mulut dan diulangi dalam 5 detik.
Pernapasan dalam meningkatkan pasokan oksigen ke otak dan merangsang sistem saraf
parasimpatis dan meningkatkan kondisi ketenangan.

Teknik pernapasan membantu untuk merasa terhubung dengan tubuh kita yang
membawa kesadaran menjauh dari kekhawatiran dan menenangkan pikiran (Mary et al.,
20
2016). Teknik posisi dengan miring ke kiri dan gerakan menarik lutut ke perut membantu
relaksasi otot. Maka dengan teknik ini sang ibu tidak merasakan sakit (Danuatmaja, 2008).
Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri ketika fase laten tahap I dan fase aktif
persalinan fase I dengan kombinasi metode pijat Zilgrei dan Endorphine lebih rendah
daripada kelompok yang hanya diberikan metode intervensi Zilgrei (Nurochmi, 2014).

Dalam studi ini, untuk meminimalkan kecemasan persalinan, gunakan metode


zilgrei. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode zilgrei terhadap
kecemasan ibu primigravida pada persalinan tahap kedua.

BAB V
PENUTUP

2.1 Kesimpulan

21
Metode Zilgrei adalah tindakan untuk mencegah dalam menolong ibu ataupun bayi
agar tidak mengalami hal-hal yang diluar proses waktu normal, salah satu-satunya dapat
dilakukan dengan metode Zilgrei, yaitu gerakan dan latihan pernapasan yang dipersiapkan
sejak kala I tepatnya pada fase aktif diharapkan kerja otot-otot panggul yang saling berkaitan
menjadi selaras sehingga mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otot-otot rahim untuk
mendorong janin menuju jalan lahir, latihan tarikan dan hembusan napas membantu ibu
mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin ke posisi ideal untuk melahirkan normal

DAFTAR PUSTAKA

1. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2015. Semarang

22
2. Potter, P.A & Perry, A.G. 2014. Fundamental Keperawatan, Konsep, Klinis Dan
Praktek. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3. Reeder, M & Koniak, G. 2016. Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi


dan Keluarga. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

4. HANDAYANI, Sri. Massage Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri Kala 1 Fase Aktif.
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 2016, 7.2.

5. Danuatmaja, B. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara

LAMPIRAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

23
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
METODE ZILGREI
Metode zilgrei yaitu gerakan dan latihan pernapasan yang
dipersiapkan sejak kala I tepatnya pada fase aktif diharapkan kerja
otot-otot panggul yang saling berkaitan menjadi selaras sehingga
PENGERTIAN mulut rahim tidak kaku, dan adanya potensi otototot rahim untuk
mendorong janin menuju jalan lahir, latihan tarikan dan hembusan
napas membantu ibu mengumpulkan tenaga untuk mendorong janin
ke posisi ideal untuk melahirkan normal.
1. Latihan pernapasan Zilgrei dapat melatih peregangan tulang rusuk
dan punggung serta mengumpulkan tenaga untuk mendorong
janin.
2. Tahap-tahap pembukaan menjadi lancar.
TUJUAN
3. Mengurangi rasa sakit saat persalinan.
4. Melancarkan sirkulasi darah dan oksigen ke janin.
5. Melatih otot perineum menjadi lebih kuat dan elastis sehingga
mempermudah proses persalinan
KEBIJAKAN Ibu bersalin
PETUGAS Bidan
1. Posisi pasien senyaman mungkin
PERSIAPAN 2. Pasien sebagai subjek
PASIEN 3. Memiliki kemampuan untuk focus
4. Memahami komunikasi verbal
PERSIAPAN 1. Mencuci tangan 6 langkah
PETUGAS 2. Percaya diri dan tenang
1. Tempat tidur pasien
PERALATAN 2. Bantal
3. Jam tangan
PROSEDUR 1. SIKAP
PELAKSANAAN a. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
b. Memperkenalkan diri kepada klien
c. Menjelaskan maksud dan tujuan terapi
d. Menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien dan keluarga
e. Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat dan tepat
f. Menjaga privasi pasien
2. ISI
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
b. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
c. Memastikan kondisi psikologis pasien kooperatif
d. Bila pasien merasa nyaman lanjutkan, dan jika pasien tidak
nyaman hentikan.
e. Memulai langkah-langkah teknik zilgrei yaitu:
1) Tehnik Pernapasan
Tarik napas panjang, biarkan udara masuk hingga ke
rongga perut, kemudian keluarkan. Setelah jeda lima detik,
ambil napas lagi. Lakukan terus olah napas perut ini selama
24
5 kali. Dengan cara ini, diafragma memusatkan kekuatan
pada organ-organ dalam rongga dada dan perut ketika
tarikan dan hembusan napas dilakukan dengan lembut.
2) Berbaring Nyamping Kekiri
Berbaring menyamping kiri, Sisipkan bantal diantara kedua
kaki, biarkan tulang punggung lurus. Gerakkan lutut
mendekati perut sambil bernapas dalam-dalam, kemudian
hitung hingga lima hitungan. Usahakan posisi punggung
tetap lurus. Gerakan ini dapat dibantu bidan atau suami.
Lakukan posisi ini sambil bernapas dalam, gerakan ini
mendukung peregangan tulang-tulang rusuk dan punggung
dan meredakan rasa sakit menjelang persalinan.

3) Berbaring Terlentang
Berbaring terlentang, kemudian buka kaki lebar-lebar dan
tekuk hingga kedua telapak kaki saling bertemu. Atur napas
panjang dan dalam. Selanjutnya, ubah posisi ini dengan
membiarkan kedua kaki lurus kembali dan atur napas
kembali. Biarkan udara segar masuk ke rongga perut.
Lakukan sebanyak 5 kali hitungan.

25
4) Posisi Merangkak
Posisi meragkak, tehnik tarikan dan hembusan napas
dengan gerakan ini membantu ibu mengumpulkan tenaga
untuk mendorong janin ke posisi paling ideal untuk
melahirkan normal. Jika dilakukan menjelang persalinan,
gerakan ini membantu meluncur seperti berayun ke jalan
lahir sehingga proses pembukaan lebih mudah terjadi.
Lakukan sebanyak 5 kali hitungan secara perlahan.

5) Setelah selesai melakukan metode zilgrei, lakukan


pendinginan tubuh yang digabungkan dengan latihan
meditasi untuk menenangkan pikiran. Dimulai dengan
posisi duduk, posisi kedua tangan bebas asal rileks, hisap
napas perlahan, konsentrasi pikiran hanya pada napas dan
tidak memikirkan hal yang lain. Saat mengeluarkan napas,
gunakan napas lembut dan tidak perlu menahan napas.
Lakukan gerakan pendinginan selama 5-10 menit.

26
f. Mengatur posisi ibu seperti semula
g. Observasi kemajuan persalinan 4 jam sekali

3. TEKNIK
a. Melakukan secara sistematis
b. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami pasien
c. Memberi kesempatan untuk bertanya & memberi umpan balik
d. Percaya diri & tidak ragu
e. Mendokumentasikan tindakan dan hasil
1. Kristiana dan Rahayu.2016. Hubungan Senam Zilgrei Dengan
Lama Inpartu Kala II Pada Primigravida. Jurnal Penelitian
2. Endang.N, dkk.2014. Pengaruh Kombinasi Metode Zilgrei Dan
Endorphin Massage Pada Ibu Inpartu Primigravida Terhadap
Lamanya Kala I Fase Aktif Di RSUD Indramayu Periode April-
REFERENSI Mei 2013. Jurnal CARE, Vol. 2, No. 2
3. Estuning, R. dan Sumy, A. (2012). Pengaruh Metode Zilgrei
pada Ibu Inpartu Primigravida terhadap Pembukaan Servik Kala
1 Fase Aktif di RSUD Pare Kabupaten Kediri. Forum Ilmiah
Kesehatan (3): 200205.

N NOMOR PUNGGUNG
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5
27
A. SIKAP (10)
1 Menyambut klien dengan ramah dan sopan       
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Menjelaskan maksud, tujuan, dan prosedur tindakan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan cepat dan tepat      
5 Menjaga privasi klien    
NILAI SIKAP = ∑/5 X 10       
B. ISI (80)
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan      
Memposisikan pasien
Menyiapkan peralatan
1. Memposisikan pasien senyaman mungkin
Memastikan kondisi psikologis pasien kooperatif
Bila pasien merasa nyaman lanjutkan, dan jika pasien tidak
nyaman hentikan.
Memulai langkah-langkah teknik metode zilgrei yaitu:
7 a. Tehnik Pernapasan
Tarik napas panjang, biarkan udara masuk hingga ke rongga
perut, kemudian keluarkan. Setelah jeda lima detik, ambil napas
lagi. Lakukan terus olah napas perut ini selama 5 kali. Dengan
cara ini, diafragma memusatkan kekuatan pada organ-organ
dalam rongga dada dan perut ketika tarikan dan hembusan napas
dilakukan dengan lembut.
8 b. Berbaring Nyamping Kekiri
Berbaring menyamping kiri, Sisipkan bantal diantara kedua
kaki, biarkan tulang punggung lurus. Gerakkan lutut mendekati
perut sambil bernapas dalam-dalam, kemudian hitung hingga
lima hitungan. Usahakan posisi punggung tetap lurus. Gerakan
ini dapat dibantu bidan atau suami. Lakukan posisi ini sambil
bernapas dalam, gerakan ini mendukung peregangan tulang-
tulang rusuk dan punggung dan meredakan rasa sakit menjelang
persalinan.

9 c.Berbaring Terlentang
Berbaring terlentang, kemudian buka kaki lebar-lebar dan tekuk
hingga kedua telapak kaki saling bertemu. Atur napas panjang
dan dalam. Selanjutnya, ubah posisi ini dengan membiarkan
kedua kaki lurus kembali dan atur napas kembali. Biarkan udara
28
segar masuk ke rongga perut. Lakukan sebanyak 5 kali
hitungan.

10 d. Posisi Merangkak
Posisi meragkak, tehnik tarikan dan hembusan napas dengan
gerakan ini membantu ibu mengumpulkan tenaga untuk
mendorong janin ke posisi paling ideal untuk melahirkan
normal. Jika dilakukan menjelang persalinan, gerakan ini
membantu meluncur seperti berayun ke jalan lahir sehingga
proses pembukaan lebih mudah terjadi. Lakukan sebanyak 5 kali
hitungan secara perlahan.

11 e.Setelah selesai melakukan metode zilgrei, lakukan pendinginan


tubuh yang digabungkan dengan latihan meditasi untuk
menenangkan pikiran. Dimulai dengan posisi duduk, posisi
kedua tangan bebas asal rileks, hisap napas perlahan,
konsentrasi pikiran hanya pada napas dan tidak memikirkan hal
yang lain. Saat mengeluarkan napas, gunakan napas lembut dan
tidak perlu menahan napas. Lakukan gerakan pendinginan
selama 5-10 menit.

29
Membereskan alat dan mencuci tangan
Mengatur posisi ibu seperti semula
Observasi kemajuan persalinan 4 jam sekali
NILAI ISI = ∑/22 X 80       
C. TEKNIK (10)
Teruji menjelaskan secara sistematis    
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti    
Memberi kesempatan untuk bertanya & memberi umpan balik      
Percaya diri & tidak ragu      
Mendokumentasikan tindakan dan hasil
NILAI TEKNIK = ∑/5 X 10    
TOTAL NILAI = ∑ NILAI SIKAP, ISI DAN TEKNIK       
Nilai 0 : jika tidak dilakukan/dilakukan kurang tepat
Nilai 1 : jika dilakukan dengan benar
PENGUJI

(…………………………………
…)

METODE
ZILGREI Oleh :
UNTUK Atik
PERSALINAN Indrianingrum
NIM.2004489

30
PRODI SARJANA salah satu sisi tubuh, kaki lurus kembali dan
atur napas kembali.
TERAPAN KEBIDANAN
Biarkan udara segar
misalnya aktivitas
UNIVERSITAS KARYA masuk ke rongga perut.
Lakukan sebanyak 5
HUSADA SEMARANG tubuh pada sisi kali hitungan.
2021
kanan sa

APA ITU ja atau beban tubuh


METODE
ZILGREI pada sisi kanan saja

Zilgrei merupakan
CARA
salah satu teknik
MELAKUKAN
METODE ZILGREI
mengurangi nyeri
Berbaring menyamping
persalinan. Hal ini kiri, Sisipkan bantal
diantara kedua kaki,
biarkan tulang Posisi meragkak, tehnik
dikarenakan 85% tarikan dan hembusan
punggung lurus.
Gerakkan lutut napas dengan gerakan ini
penyebab sakit mendekati perut sambil membantu ibu
bernapas dalam-dalam, mengumpulkan tenaga
punggung maupun kemudian hitung untuk mendorong janin ke
hingga lima hitungan. posisi paling ideal untuk
Usahakan posisi melahirkan normal. Jika
nyeri persalinan dilakukan menjelang
punggung tetap lurus.
persalinan, gerakan ini
sama, yaitu asimetri membantu meluncur
seperti berayun ke jalan
tubuh. Asimetri lahir sehingga proses
pembukaan lebih mudah
terjadi. Lakukan sebanyak
tubuh adalah 5 kali hitungan secara
perlahan
gangguan Berbaring terlentang,
kemudian buka kaki
ketidakseimbangan lebar-lebar dan tekuk
hingga kedua telapak
kaki saling bertemu.
dalam menempatkan Atur napas panjang dan
dalam. Selanjutnya,
beban dan gerakan ubah posisi ini dengan
membiarkan kedua Setelah selesai melakukan

31
metode zilgrei, lakukan serta
pendinginan tubuh yang
digabungkan dengan mengumpul
latihan meditasi untuk kan tenaga
menenangkan pikiran.
Dimulai dengan posisi untuk
duduk, posisi kedua mendorong
tangan bebas asal rileks,
hisap napas perlahan, janin.
konsentrasi pikiran hanya 2. Tahap-tahap
pada napas dan tidak
memikirkan hal yang lain. pembukaan
Saat mengeluarkan napas, menjadi
gunakan napas lembut
dan tidak perlu menahan lancar.
napas. Lakukan gerakan 3. Mengurangi
pendinginan selama 5-10
menit. rasa sakit
saat
persalinan.
4. Melancarka
n sirkulasi
darah dan
oksigen ke
janin.
5. Melatih otot
perineum
MANFAAT menjadi
METODE lebih kuat
ZILGREI dan elastis
sehingga
1. Latihan mempermud
pernapasan ah proses
Zilgrei dapat persalinan
melatih
peregangan
tulang rusuk
dan
punggung
32

Anda mungkin juga menyukai