BIRTHINGBALL
Disusun oleh:
Selmiati Rambu Ngana (2109007)
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Komprehensif
(Birthingball)
Oleh :
Selmiati Rambu Ngana (2109007)
Menyetujui, Pembimbing CI
Pembimbing Akademik
(.........................................) (.............................................)
Mengetahui
Ketua Program Studi Profesi Bidan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tugas Laporan Komprehensif dengan temaBirthingball.
Penulis menyadari penyusunan Laporan Komprehensif ini berkat adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan yang membantu dalam
penyusunan Laporan ini.
Penulis menyadari Laporan komprehensif ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan
untuk bahan perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata semoga Laporan komprehensifini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.........................................................................................5
A. Persalinan......................................................................................................6
B. Nyeri Persalinan..........................................................................................13
C. Partus Lama.................................................................................................17
D. Birthing Ball................................................................................................23
A. PENGKAJIAN............................................................................................27
B. INTERPRETASI DATA.............................................................................35
E. INTERVENSI.............................................................................................37
F. IMPLEMENTASI.......................................................................................38
G. EVALUASI.................................................................................................40
iv
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................55
BAB V PENUTUP.................................................................................................58
A. Simpulan.....................................................................................................58
B. Saran............................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................59
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi
pada pinggang, daerah perut dan menjalar kearah paha. Nyeri persalinan
disebabkan adanya regangan segmen bawah rahim dan servik serta adanya
intensitas atau merujuk pada skala nyeri. Contohnya, skala 0-10 (skala
sampai nyeri yang tidak tertahankan, skala dengan gambar kartun profil
wajah dan sebagainya. Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalin kala I fase aktif
digambarkan dengan skala VAS sebesar 6-7 sejajar dengan intensitas berat
Gerakan otot ini menimbulkan rasa nyeri karena saat itu otot-otot rahim
dan mendatar kemudian tertarik. Saat itulah kepala janin menekan mulut
lahir. Untuk faktor psikologis yang dimaksud adalah rasa takut dan cemas
1
berlebihan yang akan mempengaruhi rasa nyeri ini. Setiap ibu mempunyai
versi sendiri-sendiri tentang nyeri pada saat persalinan. Hal ini karena
(Andarmoyo, 2013).
segmen bawah uterus dan distensi korpus uteri. Intensitas nyeri persalinan
metode nonfarmakologi yaitu bersifat murah, simpel efektif, dan tanpa efek
yang merugikan. Asuhan sayang ibu dalam kala I juga harus diberikan,
salah satunya adalah memberikan teknik relaksasi pada kala I yaitu dengan
2
pernapasan, posisi ibu dan pijat. Salah satu teknik relaksasi dan tindakan
menggunakan birth ball yang juga biasa dikenal dalam senam pilates
sebagai fitball, swiss ball dan petzi ball. Birth ball adalah bola terapi fisik
dan dapat digunakan dalam berbagai posisi. Salah satu gerakannya yaitu
dengan duduk di bola dan bergoyang goyang membuat rasa nyaman dan
endorfin.
yang melakukan birth ball exercise mengalami kala I persalinan yang lebih
yang rendah. Birth ball bermanfaat secara fisik sehingga dapat digunakan
selama kehamilan dan persalinan. Dalam hal ini, birth ball memposisikan
tubuh ibu secara optimal dan pengurangan nyeri selama kontraksi uterus
memunculkan gerakan yang tidak biasa. Alasan yang mendasari hal ini
adalah latihan birth ball dapat bekerja secara efektif dalam persalinan.
3
Salah satu penelitian tentang birth ball yang di lakukan Kwan et al,
melaporkan nyeri yang lebih dari sebelumnya, 26% melaporkan tidak ada
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dilakukan birthingball
birthingball
4
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi RSUD Wongsonegoro ruang Dewi Ratih
2. Bagi Keluarga
keluhan
3. Bagi Mahasiswa
kebidanan.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan
1. Pengertian
secara spontan, berisiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
lengkap. Setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat.
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
pemberian prostaglandin.
6
2. Tahapan Persalinan
a. Kala 1 (Pembukaan)
1) Fase Laten
2) Fase aktif
menjadi 4 cm
7
b. Kala II (pengeluaran)
sekitar 1 jam.
Pada kala III diimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya
plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika lebih dari 30
menit maka harus diberi penanganan yang lebih atau dirujuk. Tanda
4) Terjadi perdarahan
d. Kala IV
8
Observasi yang dilakukan adalah:
pernafasan
3) Kontraksi uterus
4) Perdarahan
rahim dimulai dari 2 face maker yang letaknya didekat cornu uteri. His
kontraksi, irama teratur dan frekuensi yang sering, lama his berkisar 45-
60 detik.
9
2) Sifat his teratur, interval semakin pendek dan kekuatan yang
semakin besar
Pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir kala satu persalinan.
ketuban pecah dini (KPD). Pada ibu hamil mengeluarkan air ketuban
akibat pecahnya selaput ketuban. Jika ketuban sudah pecah, maka target
10
pemendekan kanalis servikalis yang semula panjang 1-2 cm menjadi
hilang sama sekali, sehingga hanya tinggal ostium yang tipis seperti
kertas.
4. Mekanisme Persalinan
a. Engagement
terakhir kehamilan atau pada saat persalinan di mulai saat kepala sudah
masuk pintu atas panggul. Masuknya kepala pada ibu primi itu terjadi
kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus)
anterior/posterior)
b. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun, dinding panggul atau dasar
c. RotasiInternal
11
d. Ekstensi
kedua ditimbulkan oleh daya resistensi dasar pelvis dan simfisis dan
e. Rotasi Eksternal
lebih dahulu dan diikuti dada, perut, bokong dan seluruh tungkai.
12
putaran paksi luar, bahu depan dibawah simfisis menjadi hipomoklion
badan anak.
f. Ekspulsi
lahir, diikuti seluruh badan anak, lengan, pingul depan dan belakang,
B. Nyeri Persalinan
1. Pengertian
regangan segmen bawah rahim dan serviks, serta iskemia otot rahim sebagai
proses fisiologis yang menimbulkan rasa takut dan khawatir yang dapat
korpus uteri karena pembuluh darah tertekan dan peregangan serviks yang
menyebabkan rasa nyeri. Nyeri yang paling dominan dengan waktu yang
panjang dirasakan yaitu nyeri pada kala satu. Nyeri persalinan pada tahap
fase aktif akan dirasakan lebih berat, tajam, dan kram serta mengakibatkan
penyebaran sensasi nyeri. Nyeri persalinan yang timbul semakin sering dan
13
semakin lama dapat menyebabkan ibu gelisah, takut dan tegang bahkan stres
gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri yang
2. Penyebab
penipisan
Karena rahim merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut
nyeri visceral. Biasanya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini hanya
selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.
b. Regangan otot dasar panggul Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati
kala II. Tidak seperti nyeri visceral, nyeri ini terlokalisir di daerah
vagina, rectum dan perineum, sekitar anus. Nyeri jenis ini disebut nyeri
14
c. Episiotomy Pada peristiwa episiotomy, nyeri dirasakan apabila ada
2012:78).
a. Usia
sama.
b. Makna nyeri
tantangan.
15
c. Keletihan
berat.
d. Pengalaman sebelumnya
e. Support system
f. Persiapan persalinan
perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat
memilih berbagai teknik atau metode latihan agar ibu dapat mengatasi
ketakutannya.
16
4. Intensitas Nyeri
Skala analog visual (VAS) adalah cara yang paling banyak digunakan
nyeri diwakili sebagai garis sepanjang 10 cm, dengan atau tanpa tanda
jenis kelamin dan perbedaan etnis. Lebih baik dari VAS terutama untuk
Digunakan pada pasien deasa dan anak >3 tahun yang tidak dapat
C. Partus Lama
1. Pengertian
pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi. Partus lama selalu memberi
17
Kontraksi rahim selama dari 24 jam tersebut telah dapat mengganggu
aliran darah menuju janin sehingga janin dalam rahim, dalam kondisi
berbahaya.(8,9)
a. Faktor Ibu
1) Inersia Uteri
Inersia uteri adalah his yang sifatnya lemah, lebih singkat dan
persalinan.
setelah adanya his yang kuat dan teratur dalam waktu yang
lama.
2) Usia
18
n pada ibu dengan usia kurang dari 20 tahun, perkembangan alat-a
ikasi persalinan.
3) Paritas
19
3) Kelainan pada serviks dan vagina
c. Kelainan Janin
1) Janin besar
2) Kelainan letak
sering terjadi karna keadaan atau posisi janin dalam rahim yang
tidak sesuai dengan jalan lahir, yaitu seperti letak lintang dan
20
melaluli rongga panggul menjadi lebih besar .Malpresentase
macet.
3. Klasifikasi
kelompok yaitu:
apabila lama fase ini lebih dari 20 jam pada nulipara dan 14 jam pada
21
atau penurunan ditandai dengan tidak ada perubahan serviks dalam 2
his kurang dari 3 his/10 menit dan lamanya kurang dari 40 detik.
c. Kala II memanjang
Tahap ini berawal pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan
4. Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul karena persalinan lama baik pada ibu
1) Infeksi intrapartum
2) Ruptur Uteri
22
b. Komplikasi yang terjadi pada janin
1) Kaput suksedaneum
D. Birthing Ball
1. Pengertian
Bola kelahiran (birth ball) adalah bola terapi fisik yang membantu proses
tulang belakang. Posisi duduk pada bola, diasumsikan mirip dengan jongkok
diletakkan di atas tempat tidur, maka lakukan latihan dalam posisi berlutut
panggul maka bayi akan berubah ke posisi yang benar. Kegiatan ini akan
23
membantu proses penurunan janin ke dalam dasar panggul. Bola
atas bola dapat meningkatkan aliran darah ke rahim, plasenta dan bayi,
Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke
posisi yang membantu kemajuan persalinan. Sebuah bola terapi fisik yang
Salah satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan bergoyang goyang
sebagai berikut:
a. Menjaga ligamen dan otot tetap santai dan kencang sehingga akan
24
e. Tekanan dari kepala bayi pada leher rahim tetap kostan ketika ibu
serviks dapat terjadi lebih cepat atau mendorong penurunan janin yang
3. Tujuan
4. Indikasi
5. Kontraindikasi
b. Serviks incompetent
d. Perdarahan antepartum
25
a. Duduklah dengan mencari posisi ternyaman, pantulkan bola dengan
lakukan tarik napas tarik punggungke atas dan buang ke bawah dengan
teratur
26
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN l
A. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2021 pukul: 06.00 WIB.
Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata pasien
Nama : Ny. A
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja (ibu rumah tangga)
No RM : 5566XX
Alamat : Jatimulyo Raya No 41 009/006, Tembalang
Kota
Semarang
Biodata penanggung jawab
Nama : Tn. D
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
27
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jatimulyo Raya No 41 009/006, Tembalang
Kota
Semarang
2. Alasan datang : ibu mengatakan ingin bersalin
3. Keluhan Utama
a. Ibu menyatakan perutnya terasa kenceng-kenceng sering, teratur
dan kuat tanggal 10 Desember 2021 pukul 22.10 WIB, sudah
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir tanggal 11 Desember
2021 pukul 03.00 WIB, serta belum keluar air dari jalan lahir
b. Ibu mengatakan merasa nyeri pada bagiang perut, pinggang yang
menjalar kebagian punggung akibat kencang-kencang.
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
1) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti:
Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
2) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-lain
b. Riwayat kesehatan sekarang
1) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti:
Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
2) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit keturunan
seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-lain.
3) Ibu menyatakan perutnya terasa kenceng-kenceng sering, teratur
dan kuat tanggal 10 Desember 2021 pukul 22.10 WIB, sudah
keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir tanggal 11
Desember 2021 pukul 03.00 WIB, serta belum keluar air dari
jalan lahir
c. Riwayat kesehatan keluarga
28
1) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
2) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-
lain
3) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada riwayat kembar
4) Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang mengalami kecacatan
5. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah 1x, pada usia 24 tahun dan suami pada usia
39 tahun. Lama menikah sampai saat ini 1 tahun.
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 13 tahun
2) Siklus/lama : 28 hari / 7 hari
3) Perdarahan : Banyak (ganti pembalut 4-5 kali sehari)
4) Dysmenorrhea : Tidak
5) Fluor albus : Tidak
6) HPHT : 13 Maret 2021
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan saat ini hamil anak yang pertama
c. Riwayat kehamilan sekarang
1) Ibu menyatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, tidak
pernah melahirkan dan belum pernah mengalami keguguran.
2) Usia kehamilan menurut ibu 9 bulan.
3) ANC : 12 kali yang terdiri dari 9 kali di bidan
(trimester II 5x, trimester III 4x) dan 3 kali
di klinik.
4) Imunisasi TT : 2x
5) Terapi : Terapi berupa obat Etabion dan Calcimef
masih tersisa empat tablet.
6) BB sebelum hamil : 41 kg
29
7) Kebiasaan selama hamil :Ibu menyatakan selama hamil tidak
pernah merokok, tidak pernah
mengkonsumsi jamu, alkohol, obat-
obatan dari warung, dan tidak
pernah melakukan pemijatan di
daerah perut.
8) Gerakan janin :Ibu menyatakan merasakan gerakan
janin, geraknya aktif sejak usia
kehamilan 5 bulan.
9) Rencana persalinan : Di bidan
10) HPL : 18 Desember 2021
7. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu menyatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi. Ibu
berencana setelah proses persalinan ini, ingin menggunakan alat
kontrasepsi suntik 3 bulan.
8. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola nutrisi
Ibu mengatakan pola makan teratur, sehari 3 kali, porsi cukup
menggunakan nasi, sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan. Minum air
putih 9-10 gelas/hari dan susu 1 gelas pada malam hari. Ibu
mengatakan makan terakihir pukul 05.30 WIB jenis bubur ayam dan
minum air putih terakhir pukul 05.50 WIB.
b. Pola eliminasi
BAB : 1x sehari, konsistensi padat, warna hitam kecoklatan, tidak
ada masalah, dan BAK : 6-7 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada
masalah. BAB terakhir semalam jam 21.00 WIB dan BAK terakhir
pukul 05.00 WIB.
c. Pola aktivitas
Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari dirumah sebagai ibu rumah
tangga yaitu menyapu, mengepel, memasak dan kadang dibantu oleh
suami. Aktivitas terakhir ibu menonton televisi bersama suami.
30
d. Pola istirahat
Ibu mengatakan tidur siang sekitar 1-2 jam sehari, kualitas tidur
nyenyak. Tidur malam kurang lebih 7-8 jam sehari, kualitas tidur
nyenyak. Istrahat terakhir siang hari kurang lebih 1 jam, kualitas
tidur kurang nyenyak karena merasa tidak nayaman dengan kenceng-
kenceng yang dirasakan.
e. Pola personal hygiene
Ibu mengatakan sehari mandi 2x, menggosok gigi setiap kali
mandi, keramas 2 hari sekali, memotong kuku 2 minggu sekali,
mengganti pakaian dalam 2-3 kali sehari. Mandi terakhir semalam
tanggal 10 Desember 2021 pukul 18.30 WIB.
f. Pola seksual
Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan seksual.
9. Psikososiospiritual
a. Tanggapan ibu terhadap dirinya sekarang
Ibu merasakan kurang nyaman dengan apa yang dirasakan karena
adanya nyeri pada perut dan pinggang.
b. Tanggapan ibu terhadap proses persalinan
Ibu menyatakan merasa cemas dalam menghadapi persalinannya
saat ini.
c. Respon keluarga terhadap keadaan ibu
Keluarga menyatakan senang dan mendukung proses persalinan
ibu dengan mendoakan ibu dan menunggu ibu bersalin.
d. Ketaatan beribadah
Ibu selalu melaksanakan sholat 5 waktu, namun saat ini sedang
tidak melaksanakan sholat.
e. Pengambilan keputusan di dalam keluarga
Ibu menyatakan pengambil keputusan yang utama adalah suami,
dan yang kedua adalah ibu sendiri.
f. Pemecahan masalah (coping)
31
Ibu mengatakan proses pemecahan masalah dalam keluarga selalu
dilakukan secara musyawarah bersama suami dan keluarga.
g. Keadaan lingkungan
Ibu menyatakan tinggal bersama suami, lingkungan tempat ibu
tinggal aman, nyaman, bersih dan tidak ada hewan peliharaan.
Hubungan ibu dan lingkungan sekitar baik, dan tidak ada masalah.
h. Keadaan ekonomi
Ibu menyatakan penghasilan suami cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, serta ibu memiliki asuransi kesehatan yaitu
BPJS.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : kesakitan
b. Tingkat Kesadaran : composmentis
c. Status emosional : cemas
d. Antropometri
Tinggi Badan : 153 cm
BB sebelum hamil : 48 kg
BB selama hamil : 59 kg
IMT : 20,50 kg/m2
e. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7 0C
Nadi : 88 x / menit
RR : 20 x / menit
2. Status Present
a. Kepala : Bentuk kepala mesocephal, rambut tidak rontok,
kulit kepala bersih dan tidak terdapat ketombe.
b. Wajah/muka : Tidak terdapat odema, dan tidak pucat.
c. Mata : Simetris, bersih tidak ada sekret, konjungtiva
32
berwarna merah muda tidak anemis,
skelera
berwarna putih tidak ikterik.
d. Hidung : Bersih, tidak ada sekret
e. Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen.
f. Mulut/gigi : Tidak ada karies dentis, tidak ada gigi berlubang,
bibir tidak pucat dan tidak terdapat stomatitis.
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
pembuluh limfe
h. Dada : Simetris, pernapasan teratur, tidak ada retraksi
dinding dada, dan tidak ada pembesaran
abnormal pada payudara.
i. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran
abnormal pada hepar dan lien.
j. Punggung : Bentuk tulang belakang sedikit lordosis, tidak
terdapat nyeri tekan pada Costo Vertebra Angle
Tenderness (CVAT).
k. Genetalia : Bersih tidak ada keputihan, luka maupun cairan,
tidak odema dan tidak terdapat varises.
l. Anus : Tidak ada haemoroid.
m. Ekstermitas : Tidak terdapat odema pada tangan dan kaki, tidak
terdapat varises, jari tangan dan kaki lengkap,
dapat bergerak dan berfungsi dengan baik, reflek
patella positif.
3. Status Obstetri
a. Inspeksi
1) Muka : Tidak terdapat cloasma gravidarum
2) Mammae : Kedua payudara membesar, areola menghitam,
puting susu menonjol, kelenjar montgomery
tampak jelas, kolostrum belum keluar.
33
3) Abdomen : Terdapat linea nigra dan striae gravidarum
4) Genetalia : Pengeluaran pervaginam berupa lendir bercampur
darah dan belum keluar air ketuban.
b. Palpasi
1) Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah procesus
xyphoideus, bagian fundus teraba satu bulatan
besar, lunak tidak ada lentingan.
2) Leopold ll : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan
memanjang, keras seperti papan dan bagian kiri
perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin.
3) Leopold lll : Bagian bawah perut ibu teraba satu bulatan besar,
keras, ada lentingan dan tidak dapat digoyangkan.
4) Leopold lV : Bagian terbawah janin sudah masuk panggul.
Posisi tangan pemeriksa Divergen.
5) TFU : 31 cm
6) TBJ : (TFU -11)x155
: 31-11x155
: 3100 gram
7) His : 4x/10’/35”
8) Auskultasi
DJJ : 140x/menit
9) Vaginal Toucher (VT) atau Pemeriksaan Dalam
Ø 5 cm, KK positif, efficement 50 %, bagian terbawah
kepala, penurunan kepala H ll, point of direction ubun-ubun
kecil kanan depan.
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 11 Desember 2021 di RSUD
Wongsonegoro
1) Hb : 11,5 gr/dL
2) Golongan darah :O
3) HbSAg : Negatif
34
4) Protein urine : Negatif
5) HIV : Negatif
6) GDS : 70 mg/dl
7) Calcium : 1,15 mmol/L
8) Kalium : 4,00 mmol/L
9) Natrium : 135 mmol/L
10) Basofil : 0,5%
11) Netrofil :52,5%
B. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa Kebidanan
G1P0A0 umur 24 tahun, hamil 39 minggu
Janin tunggal, hidup, intra uterin
Letak membujur, PUKA, presentasi kepala, kepala sudah masuk
PAP inpartu kala l fase aktif
Dasar Diagnosa :
a. Data subyektif
1) Pernyataan dari ibu bahwa ini adalah kehamilannya yang
pertama kali, dan belum pernah melaahirkan serta belum pernah
keguguran.
2) Peryataan ibu bahwa saat ini berusia 24 tahun.
3) Pernyataan ibu bahwa HPHT : 13-03-2021, HPL : 18 Desember
2021
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum : kesakitan
b) Tingkat Kesadaran : composmentis
c) Status emosional : cemas
d) Antropometri
Tinggi Badan : 153 cm
35
BB sebelum hamil : 48 kg
BB selama hamil : 59 kg
IMT : 20,50 kg/m2
e) Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7 ⁰C
Nadi : 88 x / menit
RR : 20 x / menit
2) Status Obstetrikus
a) Inspeksi
Muka : Tidak terdapat cloasma gravidarum
Mammae: Kedua payudara membesar, areola menghitam,
puting susu menonjol, kelenjar Montgomery
tampak jelas, kolostrum belum keluar.
Abdomen: Terdapat linea nigra dan striae gravidarum
Genetalia: Pengeluaran pervaginam berupa lendir
bercampur
darah dan belum keluar air ketuban.
b) Palpasi
Leopold I : Tinggi fundus uteri 3 jari di bawah
procesus xyphoideus, bagian fundus teraba
satu
bulatan besar, lunak tidak ada lentingan.
Leopold ll: Bagian kanan perut ibu teraba tahanan
memanjang, keras seperti papan dan bagian
kiri
perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin.
Leopold lll: Bagian bawah perut ibu teraba satu bulatan
besar, keras, ada lentingan dan tidak dapat
digoyangkan.
Leopold lV: Bagian terbawah janin sudah masuk panggul.
36
Posisi tangan pemeriksa Divergen.
c) TFU : 31 cm
d) TBJ : : (TFU -11)x155
: 31-11x155
: 3100 gram
His : 4x/10’/35”
e) Auskultasi
DJJ : 140x/menit
f) Vaginal Toucher (VT) atau Pemeriksaan Dalam
Ø 5 cm, KK positif, efficement 50 %, bagian terbawah
kepala, penurunan kepala H ll, point of direction ubun-ubun
kecil kanan depan.
2. Masalah
Nyeri persalinan
Dasar : keadaan umum ibu dan atas pernyataan ibu.
Kebutuhan : terapy bhirting ball
E. INTERVENSI
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
2. Lakukan asuhan sayang ibu
3. Siapkan partus set, hecting set, obat-obatan esensial, APD,
perlengkapan bayi dan ibu.
4. Jelaskan pada ibu dan keluarga untuk diberikan terapi Bhirting Ball
5. Jelaskan pada ibu tentang manfaat terapi Bhirting Ball
6. Berikan terapi Bhirting Ball
37
7. Anjurkan pada suami / keluarga untuk memberikan dukungan dan
semangat pada ibu
8. Lakukan observasi pengawasan 10 dan memantau kemajuan persalinan
menggunakan partograf
F. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal : Sabtu 11 Desember 2021
1. Pukul 06.30 WIB : Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan bahwa ibu sudah memasuki masa
persalinan, keadaan ibu dan janin baik. Hasil
pemeriksaaan dalam yaitu pembukaan 5 cm,
ketuban utuh, DJJ 140 x/menit
2. Pukul 06.35 WIB : Memberikan asuhan sayang ibu, yaitu :
a. Menganjurkan ibu relaksasi nafas panjang saat
ada kontraksi
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu (makan: nasi,
lauk, sayur; minum:
air putih dan teh hangat)
c. Menganjurkan ibu berbaring miring ke kiri.
3. Pukul 06.40 WIB : Menyiapkan peralatan partus set, hecting set, obat
obatan esensial, APD, perlengkapan bayi dan ibu.
4. Pukul 06.45 WIB : Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentan terapi
bhirting ball yaitu salah teknik relaksasi untuk
mengurangi nyeri persalinan, serta mempercepat
kemajuan persalinan denga menggunakan alat
berupa bola
5. Pukul 06.50 WIB : Menjelaskan pada Ibu tentang manfaat terapi
bhirting ball
a. Mengatasi rasa sakit dan nyeri selama proses
persalinan
38
b. Menjaga ligamen dan otot tetap santai dan
kencang sehingga
c. membantu tubuh untuk beradaptasi dengan
perubahan selama proses persalinan.
d. Membantu menyelaraskan bayi selama
kehamilan dan persalinan.
6. Pukul 06.55 WIB : Memberikan terapi bhirting ball pada ibu, dengan
cara :
a. Melakukan Inform consent dengan ibu dan
keluarga tentang pelaksanaan terapi akupresur
b. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
c. Mengatur posisi pasien
d. Memastikan kondisi psikologi dan nutrisi
pasien
e. Melakukan teknik bhirting ball dengan cara:
1) Pastikan ibu dan bayi dalam keadaan sehat
periksa TTV ibu dan denyut jantung janin
sebelum melakukan tindakan
2) Duduklah dengan mencari posisi
ternyaman, pantulkan bola dengan posisi
duduk, minimal 10 x
3) Lakukan putaran dengan posisi duduk, 10
x ke kanan dan 10 x ke kiri
4) Lakukan gerakan maju mundur , masing –
masing 10 x
5) Lakukan gerakan goyang ke samping
minimal 10 x
6) Lakukan gerakan, posisikan kaki setengah
maju, gerakan badan maju mundur ,
kekanan 10 x, kekiri 10 x
39
7) Rentangkan tangan keatas kanan dan kiri,
masing – masing 10 x
8) Atur posisi menungging, dengan posisi
kepala bersandar ke bola, lakukan tarik
napas tarik punggungke atas dan buang ke
bawah dengan teratur
9) Atur posisi menungging, dengan posisi
kepala bersandar ke bola, lakukan tarik
napas tarik bokong, putaran ke kanan dan
kekiri
10) Posisikan tangan diangkat keatas, sambil
bernafas dengan hidung, dan keluarkan
udara melalui mulut
11) Setelah itu gantian tangan di satukan di
bagaian bawahbawa, sambil bernafas
dengan hidung, dan keluarkan udara
melalui mulut
12) Rilex dengan gaya menungging, jangan
sampai menekan bagian perut ke depan
dan belakang
7. Pukul 07.10 WIB : Menganjurkan suami dan keluarga untuk
memberikan dukungan dan semangat pada ibu
8. Pukul 07.13 WIB : Melakukan observasi pengawasan 10 dan
memantau kemajuan persalinan
menggunakan
partograf
G. EVALUASI
Hari/tanggal : Sabtu, 11 Januari 2021
1. Pukul 06.35 WIB : Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang hasil
pemeriksaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu
40
sudah masuk dalam proses persalinan, pembukaan
5 cm, kulit ketuban utuh, DJJ : normal
(140x/menit)
2. Pukul 06.40 WIB : Ibu bersedia untuk mengikuti anjurang bidan untuk
menarik napas panjang saat kontraksi, berbaring
miring ke kiri, dan makan atau minum di sela
kontraksi.
3. Pukul 06.45 WIB : Peralatan dan obat-obatan esensial siap untuk
Digunakan
4. Pukul 06.50 WIB : Ibu sudah mengetahui dan memahami tentang
terapi bhirting ball.
5. Pukul 06.55 WIB : Ibu sudah mengetahui dan memahami manfaat dari
bhirting ball, dan menyetujui untuk dilakukan
terapi bhirting ball.
6. Pukul 07.10 WIB : Ibu merasa lebih rileks dan nyaman karena nyeri
yang diakibatkan oleh kontraksi mulai berkurang.
7. Pukul 07.13 WIB : Suami dan keluarga bersedia untuk memberikan
dukungan dan semangat pada ibu, dan ibu merasa
lebih tenang dan nyaman.
8. Pukul 07.15 WIB : Partograf dan lembaran P10 terlampir.
PENGKAJIAN ll
Dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Desember 2021 pukul 08.00 WIB
Tempat di RSUD Wongsonegoro
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu menyatakan merasa kenceng-kencengnya bertambah sering, lama dan
kuat.
2. Ibu menyatakan merasa ingin BAB.
3. Ibu menyatakan ingin meneran.
B. DATA OBYEKTIF
41
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Kesakitan
b. Kesadaran : Composmentis
c. Status Emosional : Stabil
d. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Suhu : 36,9ºC
Respiration Rate/RR : 20x/menit
Heart Rate/HR : 76x/menit
2. Status Obstetri
a. Inspeksi
Genitalia : Terdapat tekanan pada anus, vulva dan sfingter
ani tampak membuka, perineum tampak
menonjol. Pengeluaran pervaginam berupa cairan
jernih, berbau khas.
b. Auskultasi
DJJ : 140x/menit
c. HIS : 4x/10’/50
d. Vaginal Toucher (VT) atau pemeriksaan dalam
Ø lengkap, KK negatif, bagian terbawah kepala, penurunan kepala
Hodge lll+, Point Of Direction (POD) ubun-ubun kecil kanan depan.
Pengeluaran pervaginam berupa cairan jernih, berbau khas ± 250 cc.
C. ASSESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
G1P0A0 umur 24 tahun, hamil 39 minggu
Janin tunggal, hidup, intra uterin,
Letak membujur, PUKA, presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP
inpartu kala ll
Dasar Diagnosa :
a. Data Subyektif
42
1) Pernyataan dari ibu bahwa ini adalah kehamilannya yang pertama,
tidak pernah melahirkan dan belum pernah keguguran.
2) Peryataan ibu bahwa saat ini berusia 24 tahun
3) Pernyataan ibu bahwa HPHT : 13-03-2021, HPL : 18 Desember 2021
4) Ibu menyatakan merasa kenceng-kencengnya bertambah sering, lama
dan kuat.
5) Ibu menyatakan merasa ingin BAB.
6) Ibu menyatakan ingin meneran.
b. Data Obyektif
1) DJJ : 140x/menit
2) HIS : 4x/10’/50”
3) Vaginal Toucher (VT) atau pemeriksaan dalam
Ø lengkap, KK negatif, bagian terbawah kepala, penurunan kepala
Hodge lll+, Point Of Direction (POD) ubun-ubun kecil kanan depan.
Pengeluaran pervaginam berupa cairan jernih, berbau khas ± 250 cc.
4) Genetalia : Terdapat tekanan pada anus, vulva dan sfingter ani tampak
membuka, perineum tampak menonjol.
2. Masalah
Tidak muncul
D. PLANNING
Dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Desember 2021
N Pelaksanaan Evaluasi
o Wa Rasional Wa
Tindakan Hasil
ktu ktu
43
1 08. Memberitahu ibu Agar ibu dan 08. Ibu dan keluarga
. 05 dan keluarga keluarga dapat 10 sudah mengetahui
WIB bahwa mengetahui WIB bahwa pembukaan
pembukaan sudah keadaan saat ini sudah lengkap,
lengkap, ketuban dan dapat ketuban telah
telah pecah dan mempersiapkan pecah, dan ibu siap
ibu akan segera diri menghadapi menghadapi proses.
melahirkan. proses persalinan. persalinannya.
2 08. Membantu ibu Agar ibu merasa 08. Ibu dalam posisi
. 10 dalam nyaman dan proses 11 setengah duduk.
WIB memposisikan persalinan dapat WIB
dirinya untuk berjalan dengan
proses persalinan lancar.
yaitu setengah
duduk.
44
WIB memberikan tenaga ibu tetap WIB support pada ibu
support pada ibu tejaga untuk proses dan bersedia untuk
dan memberi persalinan. minum disela
minum disela kontraksi.
kontraksi.
Memimpin ibu Ibu meneran
22. meneran kembali 22. dengan baik.
16 saat ada 21
WIB kontraksi. WIB
6 08. Meletakan kain Untuk 08. Kain bersih sudah
. 21 bersih diatas mengeringkan 22 diletakan di atas
WIB perut ibu dan bayi, menahan air WIB perut ibu, dan
mengganti ketuban dan darah underpad sudah di
underpad di yang keluar. bawah bokong ibu.
bawah bokong
ibu. Untuk menahan Kain bersih sudah
Menyiapkan kain perineum. berada didekat ibu.
bersih didekat ibu
7 08. Mendekatkan Agar mudah 08. Partus set sudah
. 22 partus set ke dijangkau 23 didekatkan pada
WIB dekat ibu. penolong saat WIB ibu.
menolong
persalinan.
45
cepat dan dangkal.
1 08. Memeriksa Untuk 08. Tidak ada lilitan
0. 27 adanya lilitan tali memastikan tidak 28 tali pusat pada leher
WIB pusat pada leher ada lilitan tali pusat WIB bayi.
bayi. pada leher bayi.
1 08. Menunggu kepala Untuk 08. Kepala bayi telah
1. 29WI bayi melakukan menghilangkan torsi 30 melakukan putaran
B putaran paksi pada leher bayi WIB paksi luar.
luar. karena putaran paksi
Melahirkan bahu dalam.
bayi dengan cara Bahu depan dan
memegang bahu belakang bayi
kepala secara telah lahir.
biparietal, yaitu
menggerakan
kepala kearah
bawah dan distal
hingga bahu
depan muncul di
bawah arkus
pubis, kemudian
gerakan kepala
bayi kearah atas
distal hingga
bahu belakang
lahir.
Memindahkan
tangan kanan ke
leher bayi,
sedangkan tangan
kiri menyusuri ke
arah punggung,
bokong dan
tungkai bawah
bayi kemudian
menyelipkan jari
telunjuk diantara
kedua mata kaki
bayi.
46
kelamin
perempuan.
1 08. Mengeringkan Untuk menjaga 08. Bayi telah
3. 35 tubuh bayi dengan kehangatan bayi dan 36 dikeringkan dan
WIB handuk dan kain membersihkan WIB diletakan diatas perut
bersih secara hati- kotoran di badan ibu.
hati. bayi.
Pengkajian lll
Dilaksanakan pada hari Sabtu 11 Desember 2021, pukul 08.36 WIB
Tempat di RSUD Wongsonegoro
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu menyatakan perutnya terasa mules.
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 11-12-2021, pukul 08.35 WIB
4. TFU setinggi pusat
5. Uterus teraba keras
6. Vesika urinaria kosong
7. Plasenta belum lahir
C. ASSESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
P1A0 umur 24 tahun inpartu kala lll
47
Dasar Diagnosa:
a. Data Subyektif
1) Ibu menyatakan bahwa ini persalinan yang pertama dan belum
pernah keguguran
2) Pernyataan ibu bahwa saat ini berusia 24 tahun
3) Ibu menyatakan bahwa senang sekali sudah melahirkan anak
pertama dan bisa bertemu anaknya
b. Data Obyektif
1) Bayi lahir pada tanggal 11 Desember 2021, pukul 08.35 WIB
2) TFU setinggi pusat
3) Uterus teraba keras
4) Vesika urinaria kosong
5) Plasenta belum lahir
2. Masalah
Tidak muncul
D. PLANNING
Dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Desember 2021
Pelaksanaan Evaluasi
N
Wak Rasional Wa
o Tindakan Hasil
tu ktu
1 08.3 Memeriksa Untuk 08. Janin tunggal.
. 7 WIB apakah terdapat memastikan 37WI
janin kedua pada janin tunggal. B
uterus ibu.
2 08.3 Memberitahu Agar rahim 08. Ibu bersedia
. 7 ibu akan berkontraksi. 38 untuk
disuntik WIB disuntikan
oksitosin. oksitosin dan
mengetahui
manfaat suntikan.
Merangsang
Menyuntikan uterus Oksitosin telah
oksitosin 10 berkontraksi disuntikan.
unit secara IM Mempercepat
di proses kala lll
sepertiga Mencegah
48
distal lateral. terjadinya
perdarahan.
3 08.3 Melakukan Untuk 08. Tali pusat bayi
9 WIB penjepitan talimemudahkan 40 telah di potong dan
pusat 3 cm dari pemotongan tali WIB dijepit menggunakan
umbilical bayi pusat dan cord klem.
mengunakan cord mencegah
klem palstik lalu perlukaan pada
menjepit taliperut bayi.
pusat dengan
jarak 2 cm dari
klem umbilikal
kemudian
memotong tali
pusat diantara
kedua klem dan
menjepit tali
pusat
menggunakan
cord klem.
4 08.4 Mengganti kain Untuk 08. Kain basah telah
. 0 WIB basah dengan mencegah 41 diganti dengan
kain kering. hipotermia WIB kain yang kering.
pada bayi.
Meletakan bayi Agar terjalin Ibu dan bayi
di atas perut kontak batin dalam keadaan
ibu untuk pertama antar hangat, bayi
dilakukan ibu dan bayi masih bergerak
proses IMD. serta menjaga mencari puting
Ibu dan bayi kehangatan susu ibu.
dalam kondisi ibu dan bayi.
tidak memakai
baju dan
diselubungi
dengan kain
hangat, serta
menutup
kepala bayi
dengan topi.
5 08.4 Memindahkan Agar 08. klem sudah
. 1 WIB klem 5 cm di penegangan tali 42 didekatkan 5 cm di
depan vulva pusat lebih WIB depan vulva.
efektif.
6 08.4 Melaksanaka untuk 08. Terdapat tanda-
. 2 WIB n tindakan mencegah 43WI tanda pelepasan
penegangan tali terjadinya B plasenta, yaitu:
49
pusat terkendali inversio uteri Tali pusat
untuk bertambah
melahirkan panjang
plasenta dengan Semburan darah
cara tangan tiba-tiba
kanan Uterus
menegangkan mengglobuler
tali pusat
kemudian
tangan yang lain
mendorong
uterus kearah
belakang-atas
(dorso-kranial)
7 08.4 Menganjurkan 08. Plasenta muncul
. 3 WIB ibu untuk tarik 43 di introitus vagina
nafas sambil tali WIB
pusat
ditegangkan.
8 08.4 Melahirkan Agar tidak ada 08. Plasenta lahir.
. 3 WIB plasenta dengan plasenta dan 45
kedua tangan selaput WIB
dengan plasenta yang
memegang dan tertinggal di
memutar dalam kavum
plasenta hingga uteri.
selaput terpilin
dengan hati-
hati. Agar mudah Plasenta telah
Meletakan dalam diletakan ke dalam
plasenta ke melakukan wadah.
dalam wadah pemeriksaan
yang telah selaput
disediakan. plasenta.
50
secara
melingkar
dengan lembut
hingga uterus
teraba keras
(berkontraksi).
1 08.4 Memeriksa Untuk 08. - Plasenta lengkap
0. 7 WIB kelengkapan memastikan 48 - Selaput plasenta
plasenta. kelengkapan WIB utuh
plasenta. - Tidak ada
pengapuran
- Tidak ada infark
- Insersi tali pusat
sentralis
- Panjang tali pusat
50 cm.
Meletakan Untuk Plasenta telah
kembali diberikan diletakan di
plasenta ke kepada wadah.
dalam wadah keluarga ibu
plasenta yang
telah dilapisi
kantong plastik
1 08.4 Memeriksa Untuk 08. Terdapat laserasi
1. 9 WIB adanya laserasi memastikan ada 50 grade 2 pada jalan
pada jalan lahir atau tidaknya WI lahir dan dilakukan
laserasi pada B anestesi serta
jalan lahir melakukan
heacthing
Pengkajian Vl
Dilaksanakan pada hari Sabtu 11 Desember 2021 pukul 09.00 WIB
Tempat di RSUD Wongsonegoro
A. DATA SUBYEKTIF
Ibu menyatakan perutnya masih terasa mules.
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal , pukul 08.35 WIB
51
4. Plasenta lahir pada tanggal 11 Desember 2021 pukul 08.45 WIB
5. TFU 2 jari di bawah pusat
6. Uterus teraba keras
7. Perdarahan ± 100 cc
8. Kandung kemih kosong
C. ASSESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
P1A0 umur 24 tahun inpartu kala IV
Dasar Diagnosa:
a. Data Subyektif
1) Pernyataan ibu bahwa senang sekali bisa melahirkan anak yang
pertama dan bisa bertemu anaknya.
2) Pernyataan dari ibu bahwa saat ini berusia 24 tahun.
b. Data Obyektif
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 11 Desember 2021
pukul 08.35 WIB
4) Plasenta lahir pada tanggal 11 Desember 2021 pukul 08.45 WIB
5) TFU 2 jari di bawah pusat
6) Uterus teraba keras
7) Perdarahan ± 100 cc
8) Kandung kemih kosong
2. Masalah
Tidak muncul
D. PLANNING
Dilaksanakan pada hari Sabtu 11 Desember 2021
N Pelaksanaan Evaluasi
o Wa Rasional Wakt
Tindakan Hasil
ktu u
1 Puk Memantau jumlah Untuk Puku KU : baik
. ul perdarahan pada 15 memastikan l 09.02 TD :
52
09.00 keadaan ibu dan WIB 110/70
WIB jumlah mmHg
perdarahan HR :
82x/menit
RR :
20x/menit
Suhu :
36,8ºC
TFU : 2
menit pertama 1 jam jari
postpartum dibawah
pusat
Kontraksi
: keras
Kandung
kemih :
kosong
Jumlah
perdarahan :
± 100 cc
2 Puk Agar Puku Ibu telah
ul Mengajarkan ibu kontraksi uterus l 09.03 melakukan
09.02 dan keluarga untuk tetap terjaga WIB masase uterus,
WIB melakukan masase dengan baik dan uterus
pada perut ibu berkontraksi
dengan baik
3 Puk Agar peralatan Puku Peralatan
ul Merendam peralatan partus bersih. l 09.05 telah
09.03 partus ke dalam wadah WIB direndam
WIB berisi larutan klorin 0,5 dalam
% selama 10 menit. larutan
klorin 0,5 %
2 Puk Membantu Agar ibu 09.06 Ibu telah
ul membersihkan ibu merasa bersih WIB bersih dan
09.05 dengan waslap dan air dan nyaman. memakai
WIB DTT dan memakaikan baju.
baju yang bersih dan
kering
3 09.1 Membersihkan Agar tempat 09.13 Tempat
. 0 tempat bersalin dengan persalinan WIB bersalin
waslap dan larutan bersih telah
klorin 0,5%. dibersihkan.
Mencelupkan sarung
tangan kedalam
larutan klorin 0,5 %
dan melepas lalu
53
merendam selama 10
menit dan mencuci
tangan
4 09.1 Melakukan evaluasi Untuk 09.14 Bayi telah
. 3 proses IMD pada bayi memastikan WIB menemukan
baru lahir. proses IMD puting susu
berhasil atau ibu secara
tidak dan mandiri
memantau
kondisi bayi baru
lahir.
5 09.1 Memberikan Agar 09.15 Ibu telah
. 4 WIB nutrsisi pada ibu kebutuhan ibu WIB mendapatkan
berupa nasi, sayur, dapat terpenuhi nutrisi dan
lauk 1 porsi dan air obat-obatan:
putih 1 gelas serta
obat-obatan Tablet Fe
Tablet Fe 60 mg (1 60 mg 1
tablet) tablet
Vitamin A
Vitamin A 200.000 200.000 IU
IU (1 kapsul) secara 1 kapsul.
oral.
6 09.1 Melakukan Untuk 09.20 Hasil
. 5 pemantauan 2 jam mengetahui WIB observasi
postpartum selanjutnya keadaan ibu terlampir
(tekanan darah, nadi, pada lembar
suhu, tinggi fundus belakang
uteri, kontraksi uterus, partograf.
kandung kemih, darah
yang keluar).
Pemantauan dilakukan
setiap 15 menit pada
satu jam pertama, dan
setiap 30 menit pada
satu jam kedua.
54
BAB IV
PEMBAHASAN
Masalah yang dialami pada kasus yaitu nyeri persalinan dan cemas yang di
dapatkan dari keadaan umum ibu dan atas peryataan ibu sehingga kebutuhan ibu
membuka serviks dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Selain itu,
darah tertekan dan peregangan serviks yang menyebabkan rasa nyeri.(5,9) Nyeri
darah uterus dan penurunan aktivitas uterus yang mengakibatkan persalinan lama.
55
Nyeri persalinan dapat diatasi dengan menggunakan cara yaitu dengan metode
memiliki efek samping pada ibu dan bayi dan tidak memerlukan resep dokter.
(Brihing Ball) dalam penerunun nyeri persalinan dan hasil yang didapatkan yaitu
pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif. therapy menggunakan bola
kelahiran (Brihing Ball) selain dapat mengurangi rasa nyeri dan kecemasan,
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu Irawati (2019) yaitu hasil
birthing ball tingkat nyeri yang dirasakan mengalami perubahan sehingga ibu
bersalin tidak lagi merasa nyeri yang sangat mengganggu, dimana Ibu hanya
Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
adalah < nilai α= 0,05 yang artinya ada pengaruh penggunaan birthing ball
terhadap penurunan tingkat nyeri pada Ibu bersalin kala I fase aktif. birthing ball
56
disarankan agar Bidan terkhusus yang bertugas di kamar bersalin yaitu
Penggunaan birthing ball ini dapat diterapkan sebagai salah satu upaya untuk
saat persalinan latihan fisik berupa latihan birth ball sebaiknya dilakukan sejak
ibu hamil, serta tersedianya fasilitas latihan fisik bagi ibu hamil dan bersalin di
kelahiran (Brihing Ball) dapat diterapkan pada ibu bersalin untuk mengurangi
nyeri dalam persalinan dan sudah diterapkan pada Ny. “A” therapy menggunakan
bola kelahiran (Brihing Ball) dan hasil yang didapatkan yaitu nyeri persalinan dan
kecemasan ibu berkurang dan ibu merasa lebih rileks dan nyaman karena nyeri
bola kelahiran (Brihing Ball) ini dapat diterapkan di masyarakat. Tidak terdapat
57
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Bola kelahiran (birth ball) adalah bola terapi fisik yang membantu proses
persalinan dan dapat digunakan di berbagai posisi. Salah satu gerakan latihan
bola kelahiran terdiri dari duduk di atas bola dengan menggoyangkan
panggul, memberikan kenyamanan dan mempercepat proses persalinan
(Mutoharoh, 2019).
Menurut Gau (2011) penggunaan birth ball selama persalinan mampu
menurunkan tingkat nyeri karena merangsang refleks postural dan menjaga
otot-otot serta menjaga postur tulang belakang dalam keadaan baik, sehingga
mengurangi kecemasan, sedikitnya penggunaan pethidin, memfasilitasi
penurunan kepala janin, mengurangi lamanya kala 1 serta meningkatkan
kepuasaan dan kesejahteraan ibu.
Manfaat yang didapatkan dengan menggunakan birth ball selama
persalinan adalah mengurangi rasa nyeri dan kecemasan, meminimalkan
58
penggunaan petidin, membantu proses penurunan kepala, mengurangi durasi
persalinan kala I, meningkatkan kepuasan dan serta kesejahteraan ibu-ibu.
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu hamil betapa pentingnya
birthing ball pada persalinan.
2. Bagi Bidan
Diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan serta memberikan asuhan kasih sayang pada ibu bersalin.
3. Bagi Institusi
Diharapkan laporan asuhan kebidanan ini dapat digunakan sebagai
bahan literature bagi sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Semarang khususnya program studi Profesi Kebidanan.
59
DAFTAR PUSTAKA
Nama Penguji
TTD
ANALISA JURNAL PICO
1. Jurnal Nasional
1. Judul PENGARUH BIRTHING BALL
TERHADAP LAMA KALA I FASE
AKTIF PADA PRIMIGRAVIDA DI
PMB YULIS INDRIANA, MALANG
2. Penulis Gemini Astrika Rosieana, Ardi
Panggayuh, Tri Mardiyanti
2. Jurnal Nasional
1. Judul PENGARUH TEKNIK BOLA
PERSALINAN (BIRTHING BALL)
TERHADAP PENURUNAN
BAGIAN BAWAH JANIN PADA
IBU PRIMIGRAVIDA INPARTU
KALA I FASE AKTIF DI PMB IKE
SRI KEC. BULUWANG KAB.
MALANG
2. Penulis Anik Purwati dan Tut Rayani A
3. Jurnal Internasional
1. Judul Effect of birth ball on labor pain
relief
2. Penulis Omayeh Makvandi , Robab
Latifnejad Roudsari , Ramin Sadeghi
dan Leila Karimi
3. Nama Jurnal 2015 Japan Society of Obstetrics and
Gynecology
4. Screening Mengapa penelitian ini dilakukan ?
Untuk mengetahui ada kah pengaruh
Mengapa penelitian dilakukan?
Apa pertanyaan penelitian ini? latihan bola kelahiran untuk terhadap
(PICO) rasa nyeri persalinan.
Populasi :
melibatkan 220 wanita dilibatkan
dalam tinjauan sistematis.
Intervensi :
Intervensi yang diberikan adalah
dengan latihan bola kelahiran teradap
nyeri persalin.
Control :
Pada penelitian melibatkan semua ibu
hamil yg diberikan latihan bola
kelahiran
Outcome :
Satu studi dikeluarkan dari meta-
analisis karena intervensi heterogen
dan kurangnya rata-rata dan hasil
standar deviasi skor nyeri persalinan.
Meta-analisis menunjukkan bahwa
latihan bola kelahiran memberikan
peningkatan signifikan secara
statistik untuk nyeri persalinan
(pooled berarti perbedaan -0,921;
95% confidence interval -1,28, -0,56;
P = 0,0000005, saya 2 = 33,7%)
5. Validity (Keabsahan) Peneliti menduga bahwa ibu hamil
Apakah ada pertanyaan penelitian
yang diberikan latihan bola kelahiran
yang jelas? Jelaskan!
dapat mengurangi nyeri saat
persalinan ada beberapa gerakan
yang dpat membantu ibu menguragi
rasa nyeri saat persalinan.
Apa Tujuan Penelitian ini? Untuk mengetahui adakah pengaruh
latihan bola kelahiran untuk
mengurangi nyeri persalinan dan
untuk mengetahui efektivitas bola
kelahiran saat persalinan.
Jelaskan tinjauan pustaka yang Ada beberapa mekanisme potensial
mendasari content/ isi dari untuk menjelaskan alasannya
penelitian tersebut!
menggunakan bola kelahiran bisa
mengurangi nyeri persalinan. En-
pertama mekanisme dogenous adalah
teori kontrol gerbang, yang daftar
menerapkan pijatan tidak
menyakitkan ke daerah yang
menyakitkan. Mekanisme ini
bertindak terutama pada sensoris
discrimina-komponen rasa sakit,
dengan memblokir bagian dari
nocicep- pesan di tulang belakang.
Berdasarkan teori ini, bola kelahiran
dapat memberikan dukungan untuk
perineum tanpa memberikan tekanan
signifikan. Apalagi beberapa
penelitian menunjukkan bahwa
kebebasan bergerak dan posisi tegak
mereka juga termasuk duduk di kursi
goyang, di atas bola kelahiran atau di
toilet selama persalinan membantu
kekuatan alami gravitasi untuk
memfasilitasi dan meningkatkan
keturunan janin, meningkatkan
kualitas dan efektivitas kontraksi
tenaga kerja dan mengurangi nyeri
persalinan. Penurunan lumbar rasa
sakit yang terjadi pada posisi duduk
mungkin disebabkan untuk
mengurangi tekanan pada filamen
saraf yang berbaring sendi iliosacral
dan daerah sekitarnya langsung.
Selain itu, penurunan nyeri persalinan
yang terjadi dengan latihan bola
kelahiran mungkin dikaitkan dengan
gangguan dari rasa sakit. Gangguan
termasuk menyediakan tenaga kerja
wanita dengan aktivitas spesifik
sehingga sadar pikiran dan
kecemasan berkurang. Selama Traksi,
bola kelahiran membantu wanita
bersalin untuk menyetel
mengeluarkan rangsangan yang
menyakitkan dengan mengalihkan
perhatian dari nyeri persalinan. Itu
juga tampaknya latihan bola
kelahiran selama persalinan
meningkat kenyamanan dan
relaksasi, yang dapat membangun
fidence untuk mengatasi rasa sakit,
dengan demikian, mempertahankan
rasa sakit penguasaan dan
kesejahteraan, bukannya kepatuhan
pasif. Kami berusaha meminimalkan
bias selama proses peninjauan cess.
Kami tidak memberlakukan batas
bahasa atau waktu pada bahasa kami
strategi pencarian. Dua penulis dinilai
secara independen kelayakan studi,
melakukan ekstraksi data dan menilai
risiko bias. Kami menyadari bahwa
beberapa mendatang tidak boleh
dipublikasikan di jurnal umum dan,
oleh karena itu, mungkin
dikecualikan dari basis data utama.
Menjadi-menyebabkan intensitas
nyeri berubah secara dramatis selama
persalinan, termasuk studi di mana
rasa sakit itu diukur selama fase
kemiringan maksimum, secara
berurutan untuk meminimalkan bias.
Jenis penelitian apa yang digunakan ji coba terkontrol acak yang tersedia
dalam penelitian ini? yang melibatkan wanita
menggunakan bola kelahiran
6. Clinical Importance Penelitian ini penting dilakukan
untuk mengetahui tentang adanya
teori-teori baru latihan bola kelahiran
agar bisa diimplementasikan ke
masyarakat terumata ibu hamil
menjelang bersalin.
Menurut anda, apa manfaat hasil Penelitian ini bermanfaat untuk
penelitian tersebut? menambah evidence based untuk
meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan dalam memberikan
intervensi pada pasien dengan latihan
bola kelahiran
Apa kesimpulan anda terhadap Kesimpulan dari penelitian ini bahwa
penelitian ini? hasil estimasi umum model
persamaan menunjukkan bahwa
latihan bola kelahiran dapat
mengurangi rasa sakit saat
melahirkan