Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PERAWATAN PIJAT BAYI

Disusun oleh:

Reysa asvia (P00820719046)

Riska nabila (P00820719074)

Pembimbing Mata Kuliah:

Ns. Yunitasari, S. Kep, M. Kep

POLITEKNIK KESEHATAN RI ACEH

PRODI KEPERAWATAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,taufik,
hidayah serta inayah-Nya, kepada kita semua sehingga berkat limpahan kanunia-Nya, saya
dapat menyusun makalah ini dengan lancar. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah
kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah sampai zaman islamiyah ini.
Ada pun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kami pada
mata kuliah KEPERAWATAN ANAK. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “PERAWATAN PIJAT ANAK” bagi para pembaca dan
penulis.
Pada kesempatan ini kami mengucpakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang saya peroleh selama menyusun
makalah ini dan kepada Ibu Ns. Yunitasari S. Kep, M. Kep selaku dosen pembimbing mata
kuliah.
Mengingat keterbatasan kemampuan penyusun menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Allah
SWT. Terbatasnya waktu dalam penyusunan merupakan salah satu penyebabnya. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
dimasa yang akan datang.
Demikian makalah ini kami buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penyusun pada khususnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG...................................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................................................2
3. TUJUAN.........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
1. PENGERTIAN..............................................................................................................................3
2. MANFAAT DAN TUJUAN..........................................................................................................4
3. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN PIJAT BAYI.......5
4. MEKANISME PIJAT BAYI........................................................................................................6
5. REKOMENDASI.........................................................................................................................16
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................17
1. KESIMPULAN............................................................................................................................17
2. SARAN.........................................................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Masa bayi sebagai dasar dari pertumbuhan dan perkembangan seorang
anak menuju tahapan berikutnya. Masa ini sangat berpengaruh kepada orang
tua dan keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar untuk tumbuh dan
berkembang. Stimulasi dalam masa bayi sangat diperlukan untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan. Pijat bayi merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh bayi sebagai tindakan
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Di Indonesia
pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang perannya oleh
dukun bayi. Selama ini, pemijatan tidak hanya dilakukan pada saat bayi sehat,
tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan
bayi setelah lahir (Aminati, 2013).
Pijat bayi sangat penting bagi kesehatan bayi. Terutama apabila
dilakukan oleh orangtua sendiri. Sehingga peran orangtua sangat dibutuhkan
dalam memberikan pijatan pada bayi. Agar menciptakan komunikasi antara
orangtua dan bayi melalui sentuhan pijatan yang mengandung unsur kasih
sayang, suara, kontak mata, dan gerakan. Pijat pada bayi dapat melibatkan
keluarga–keluarga terdekat untuk mendekatkan hubungan emosional,
misalnya ayah, nenek, kakek. Naluri seorang bayi dapat merespon sentuhan
dari ibunya sebagai ungkapan rasa cinta, perlindungan, danperhatian (Roesli,
2013).
Stimulasi rangsangan yang mudah diberikan oleh orang tua secara aktif
pada bayi dapat melalui stimulasi taktil dalam bentuk pijatan, menggerakkan
kaki dan tangan bayi pada posisi ekstensi serta fleksi. Pijat adalah terapi yang
telah dilakukan oleh orang tua dahulu dan popular sebagai seni perawatan.
Sekarang ini mulai dikembangkan pijat pada bayi atau baby massage yang
telah banyak dilakukan penelitiaannya (Onozawa dalam Inal & Yildiz).
Beberapa penelitian terhadap pijat bayi memberikan hasil laporan terkait
dengan manfaat pijat bayi seperti pijat bayi dapat meningkatkan berat badan,
meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan
konsentrasi bayi & membuat bayi tidur lebih lelap, membina bonding
attachmen antara orang tua dengan anak serta dapat meningkatkan produksi
ASI ibu (Roesli, 2013).
Salah satu cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri persalinan dengan endorphine massage. Endorphin Massage
merupakan sebuah terapi sentuhan/pijatan ringan yang cukup penting

1
diberikan pada wanita hamil, di waktu menjelang hingga saatnya melahirkan.
Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan
senyawa Endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan
perasaan nyaman. Adapun Salah satu cara untuk mengatasi perdarahan itu
dengan cara melakukan pijat oksitosin. Pijatan ini dapat merangsang hormon
oksitosin yang menyebabkan kontraksi uterus sehingga proses involusi bisa
berjalan normal. Angka kematian ibu melahirkan disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya karena pendarahan. Pendarahan menjadi penyebab utama
kematian ibu di Indonesia. Penyebab kedua ialah eklamsia lalu infeksi
(Depkes RI, 2011).
Upaya untuk mengendalikan terjadinya perdarahan dari tempat plasenta
dengan memperbaiki kontraksi dan retraksi serat myometrium yang kuat
dengan pijatan oksitosin. Oleh karena itu, upaya mempertahankan kontraksi
uterus melalui pijatan untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin
merupakan bagian penting dari perawatan post partum (Bobak, Lowdermik,
Jensen, 2005).
Hasil penelitian, waktu pengeluaran kolostrum kelompok perlakuan rata
– rata 5,8 jam, sedangkan lama waktu kelompok kontrol adalah rata – rata
5,89 jam. Jumlah kolostrum yang dikeluarkan kelompok perlakuan rata – rata
5,333 cc sedangkan kelompok kontrol adalah rata – rata 0,0289 cc. Pijat
oksitosin berpengaruh terhadap jumlah produksi kolostrum dengan Pvalue
0,009 dan pijat oksitosin tidak berpengaruh terhadap lama waktu pengeluaran
kolostrum ibu post partum dengan Pvalue 0,939.

2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian pijat bayi?
2) Bagaimana tujuan atau manfaat dari pijat bayi?
3) Bagaimana cara pelaksanaan dari pijat bayi?
4) Bagaimana rekomendasi dari pijat bayi sebagai seorang perawat?

3. TUJUAN
1) Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari mom and baby
massage.
2) Mahasiswa dapat mengetahui apa saja tujuan atau manfaat dari pijat
bayi
3) Mahasiswa dapat mempraktekkan dan memberikan pengetahuan
tentang pijat bayi kepada ibu dan keluarga bayi.
4) Mahasiswa dapat merekomendasikan pijat bayi dapat dilakukan di
rumah secara mandiri.

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling
popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang
dipraktekkan sejak berabad-abad silam lainnya. Bahkan diperkirakan ilmu ini
telah dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia, mungkin karena pijat
berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia
(Lee, 2009).
Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang
dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan
dari seorang ibu adalah kebutuhan dasar bayi. Jika pijat bayi dilakukan secara
teratur akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin)
yang dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat meningkatkan
nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan
struktur maupun fungsi otak (Riksani, 2012).
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal
manusia, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan
yang dipraktikkan sejak berabad-abad silam. Pijat bayi telah lama dilakukan
hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan diwariskan secara turun
temurun. Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan
jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan
perasaan aman pada bayi. Pijat bayi sudah digunakan sejak dahulu sebagai
teknik pengobatan sederhana dengan sentuhan yang memberikan kenyamanan
bagi tubuh. Sebagai terapi sentuh, pijat bayi pijat bayi secara rutin memberi
rasa rileks sekaligus sebagai cara yang luar biasa untuk berkomunikasi dan
mempererat ikatan emosi antara ibu atau anggota keluarga lain dengan bayi
(Lia,2013).
Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi sentuhan, karena
dalam pijat bayi terapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara
atau bicara, pandangan mata, gerakan, dan pijatan. Stimulasi ini akan
merangsang perkembangan struktur maupun fungsi sel - sel otak. Pemijatan
bayi merupakan kegiatan yang menyenangkan yang membuat orang tua dapat
berkomunikasi dengan bayinya baik secara fisik maupun emosi. Seraya
memijat dengan lembut, orang tua bisa sambil berbicara dan bersenandung
kepada si bayi. Dan biasanya si bayi akan membalas dengan tawa, senyuman,
atau celoteh yang menyenangkan.
Menurut Keeler yang di kutip oleh Hayden, rangsangan sensorik berupa
pijat telah terbukti dapat merangsang pertumbuhan dan meningkatkan

3
perkembangan syaraf. Orang tua yang memijat anaknya dapat merangsang
perkembangan koneksi antara sel – sel saraf otak bayi yang akan membentuk
dasar untuk berfikir, merasakan dan belajar. Selain itu pijat dapat membantu
bayi yang rewel sehingga dapat tidur dengan nyenyak dan dapat mengurangi
penyakit, termasuk sakit perut.
Teknik yang merupakan sentuhan dan pijatan ringan sangat penting bagi
ibu, karena dapat membantu memberikan rasa tenang dan nyaman, baik disaat
menjelang maupun disaat proses persalinan akan berlangsung.

2. MANFAAT DAN TUJUAN


A. Manfaat dan Tujuan pijat bayi
Menurut Alan (2010:12) manfaat pijat bayi yaitu;
a. Manfaat bagi bayi
1) Rasa aman
Kontak fisik secara positif antara orang tua dan anaknya,
membuat anak merasa berharga dan dicintai.
2) Kesehatan utama.
Penelitian menunjukan bahwa bayi yang disentuh dengan penuh
kasih sayang jarang sekali menangis dan sakit, dari pada yang
tidak disentuh. Pijat memperbaiki sirkulasi dan menambah
system kekebalan, juga meningkatkan aliran cairan getah bening
keseluruh tubuh untuk membersihkan zat yang berbahaya dalam
tubuh. Pijat juga mengatasi rasa sakit dan beberapa gejala
penyakit, serta meningkatkan relaksasi dan menenangkan bayi.
3) Pertumbuhan fisik
Pijat meningkatkan kesadaran fisik, kekuatan otot dan membuat
persendian lebih lentur. Khususnya sangat bermanfaat bagi bayi
premature, bayi yang lahir dengan berat yang kurang dan anak –
anak dengan kebutuhan khusus.
4) Kemampuan bersosialisasi
Menyentuh bayi mengajarkan berkomunikasi. Pijat memebantu
menciptakan komunikasi non verbal, yang member kemampuan
bersosialisasi.

b. Manfaat bagi orang tua


1) Relaksasi
Ketika memijat bayi kita akan terfokus padanya. Para orang tua
menceritakan bahwa interaksi ini menyenangkan dan rileks.
2) Mengembangkan kepekaan

4
Karena bayi tidak dapat mengatakan apakah ia menyukai usapan
atau kurang nyaman, kita hanya melihat reaksinya dan
mengartikannya.
3) Membangun percaya diri
Para orang tua menjadi lebih sensitif dan percaya diri, kontak
fisik dari sebuah pijatan akan membuatnya nyaman dalam
menangani bayinya.
4) Jalinan orang tua – anak
Komunikasi verbal yang dilakukan pada bayi melalui pijatan
dapat berlanjut hingga dimasa datang, pijat juga menjadi sangat
rutin antara orang tua dan anak.
Manfaat pijat bayi Pijat bayi menurut Roesli (2001) juga memiliki
efek biokimia yang positif, antara lain menurunkan kadar hormon stres
(catecholamine) dan meningkatkan kadar serotonin. Selain itu, ada
beberapa hasil laporan penelitian para pakar tentang manfaat pijat bayi,
antara lain:
1) Meningkatkan berat badan
2) Meningkatkan pertumbuhan
3) Meningkatkan daya tahan tubuh
4) Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap,
5) Membina ikatan kasih saying orangtua dan anak
6) Meningkatkan produksi ASI
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Sleuwen, dkk (2007)
menunjukkan pembedongan yang juga diikuti pemijatan pada bayi
membuat tangis bayi berkurang dan mengurangi nyeri pada bayi. Begitu
banyak manfaat dari pijat bayi sehingga disarankan kepada orangtua
memberikan pijat bayi kepada bayinya, semakin dini pijat bayi yang
dilakukan secara terus menerus maka semakin besar manfaat yang dapat
dirasakan. Setelah mengetahui manfaat pijat bayi, untuk dapat
melaksanakan pijat bayi ada waktu terbaik untuk melakukan pijat bayi dan
beberapa persiapan sebelum memijat bayi (Roesli, 2001).

3. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


MELAKUKAN PIJAT BAYI
Waktu terbaik untuk melakukan pemijatan menurut Roesli (2001)
adalah pagi hari, di mana orang tua dan anak siap untuk menjalani segala
aktivitas hari ini. Waktu kedua terbaik untuk melakukan pijat bayi
menurut Roesli (2001) yaitu pada malam hari dan sebelum tidur, karena

5
akan membuat bayi merasa rileks setelah beraktivitas seharian sehingga
dapat tidur dengan nyenyak.
Selain itu, Roesli (2001) juga menjelaskan sebelum memijat pastikan
tangan pemijat bersih dan hangat, periksa kuku dan perhiasan untuk
menghindari goresan pada kulit bayi, bayi sudah makan atau benar-benar
tidak sedang lapar. Tetapi jangan memijat bayi segera setelah bayi selesai
makan. Hal lain yang juga penting diperhatikan antara lain:

 jangan membangunkan bayi hanya untuk dipijat


 jangan memijat bayi yang sedang tidak sehat atau tidak mau dipijat
dan
 tidak boleh memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi

4. MEKANISME PIJAT BAYI


Urutan Pijat Bayi Menurut Roesli (2013), urutan teknik pijat bayi sebagai
berikut:
1) Kaki
a. Perahan cara India
 Peganglah kaki bayi pada pangkal paha,
seperti memegang pemukul soft ball
 Gerakkan tangan ke bawah secara
bergantian, seperti memerah susu

b. Peras dan putar


 Pegang kaki bayi pada pangkal paha
dengan kedua tangan secara bersamaan
 Peras dan putar kaki bayi dengan lembut
dimulai dari pangkal paha ke arah mata
kaki

c. Telapak kaki

 Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari


secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju
jari-jari di seluruh telapak kaki
d. Tarikan lembut jari

6
 Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi
telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap
ujung jari.

e. Gerakan peregangan (Strecth)


 Dengan mempergunakan sisi dari jari
telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas
jari-jari ke arah tumit, kemudian ulangi lagi
dari perbatasan jari ke arah tumit
 Dengan jari tangan lain regangkan dengan
lembut punggung kaki pada daerah pangkal
kaki ke arah tumit

f. Titik tekanan
 Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara
bersamaan di seluruh permukaan telapak kaki
dari arah tumit ke jari-jari

g. Punggung kaki
 Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara
bergantian pijatlah punggung kaki dari
pergelangan kaki ke arah jari-jari secara
bergantian

h. Peras dan putar pergelangan kaki (ankle


circles)
 Buatlah gerakan seperti memeras dengan
mempergunakan ibu jari dan jari-jari
lainnya di pergelangan kaki bayi

i. Perahan cara
swedia

7
 Peganglah pergelangan kaki bayi
 Gerakkan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke
pangkal paha

j. Gerakan menggulung
 Pegang pangkal paha dengan kedua tangan
anda
 Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha
menuju pergelangan kaki

k. Gerakan akhir
 Setelah gerakan a sampai k dilakukan pada kaki kanan dan kiri,
rapatkan kedua kaki bayi
 Letakkan kedua tangan anda secara
bersamaan pada pantat dan pangkal paha
 Usap kedua kaki bayi dengan tekanan
lembut dari paha ke arah pergelangan
kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian
kaki.

2) Perut
Catatan: hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
a. Mengayuh Sepeda
 Lakukan gerakan memijat pada perut
bayi seperti mengayuh pedal sepeda,
dari atas ke bawah perut, bergantian
dengan tangan kanan dan kiri

b. Mengayuh
sepeda dengan kaki diangkat
 Angkat kedua kaki bayi dengan salah
satu tangan
 Dengan tangan yang lain, pijat perut
bayi dari perut bagian atas sampai
ke jari- jari kaki

8
c. Ibu Jari ke samping
 Letakkan kedua ibu jari dari samping
kanan-kiri pusar perut
 Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi
perut kanan dan kiri

d. Bulan-matahari
 Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari
tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan
bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian
kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gambar matahari {M} beberapa
kali
 Gunakan tangan kanan untuk membuat
gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian
kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah
membentuk gambar bulan {B})
 Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat
bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat
gerakan setengah lingkaran (bulan).

e. Gerakan I Love You :


 “I” Pijatlah perut bayi mulai dari
bagian kiri atas ke bawah dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan
membentuk huruf “I”
 “LOVE” Pijatlah perut bayi
membentuk hurup “L” terbalik, mulai dari kanan
atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri
bawah
 “YOU” Pijatlah perut bayi membentuk huruf “U”
terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus
buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan
berakhir di perut bawah.

9
f. Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
 Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada
perut bayi bagian kanan
 gerakkan jari-jari Anda pada perut bayi dari
bagian kanan ke bagian kiri guna
mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

3) Dada
a. Jantung Besar
 Buatlah gerakan yang menggambar jantung
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua
telapak tangan Anda di tengah dada bayi/ulu
hati.
 Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher,
kemudian ke samping di atas tulang
selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk
jantung, dan kembali ke ulu hati.

b. Kupu-kupu
 Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran
kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan
membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah dada/ulu hati ke arah bahu kanan, dan
kembali ke ulu hati.
 Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan
kembali ke ulu hati.

4) Tangan
a. Memijat ketiak (armpits)
 Buatlah gerakan memijat pada daerah
ketiak dari atas ke bawah. Perlu diingat,
kalau terdapat pembengkakan kelenjar di
daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak
dilakukan.

10
b. Perahan cara India
Arahan pijatan cara India ialah pijatan yang
menjauhi tubuh. Guna pemijatan cara ini
adalah untuk relaksasi atau melemaskan
otot.
 Peganglah lengan bayi bagian pundak
dengan tangan kanan seperti
memegang pemukul soft ball, tangan
kiri memegang pergelangan tangan
bayi
 Gerakan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah pergelangan
tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak ke arah
pergelangan tangan.
 Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah
secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.

c. Peras dan putar (squeeze and twist)


Cara lain adalah dengan menggunakan
kedua tangan secara bersamaan.
 Peras dan putar lengan bayi dengan
lembut mulai dari pundak ke
pergelangan tangan

d. Membuka tangan
 Pijat telapak tangan dengan kedua
ibu jari, dari pergelangan tangan ke
arah jari-jari

e. Putar jari-jari
 Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju
ke arah ujung jari dengan gerakan
memutar.
 Akhirilah gerakan ini dengan tarikan
lembut pada tiap ujung jari

f. Punggung tangan

11
 Letakkan tangan bayi diantara kedua tangan anda
 Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari
dengan lembut

g. Peras & putar pergelangan tangan (wrist


circle)
 Peraslah sekeliling pergelangan tangan
dengan ibu jari dan jari telunjuk

h. Perahan cara swedia


Arah pijatan cara Swedia adalah dari pergelangan tangan ke arah badan.
Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru.
 Gerakkan tangan kanan dan kiri anda
secara bergantian mulai dari pergelangan
tangan kanan bayi ke arah pundak.
 Lanjutkan dengan pijatan dari
pergelangan kiri bayi ke arah pundak

i. Gerakan menggulung
 Peganglah lengan bayi bagian
atas/bahu dengan kedua telapak
tangan
 Bentuklah gerakan menggulung
dari pangkal lengan menuju ke
arah pergelangan tangan/jari-
jari

5) Muka
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
a. Dahi: Menyetrika dahi (open book)
 Letakkan jari-jari kedua tangan
Anda pada pertengahan dahi
 Tekankan jari-jari Anda dengan
lembut mulai dari tengah dahi

12
keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau
membuka lembaran buku
 Gerakkan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaran-lingkaran
kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah
pipi di bawah mata.

b. Alis: Menyeterika alis


 Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua
alis mata
 Gunakan kedua ibu jari untuk memijat
secara lembut pada alis mata dan di atas
kelopak mata, mulai dari tengah ke samping
seolah menyetrika alis.

c. Hidung: Senyum I
 Letakkan kedua ibu jari anda pada
pertengahan alis
 Tekankan ibu jari anda dari pertengahan
kedua alis turun melalui tepi hidung ke
arah pipi dengan membuat gerakan ke
samping dan ke atas seolah membuat bayi
tersenyum.

d. Mulut bagian atas: senyum II


 Letakkan kedua ibu jari Anda diatas mulut
dibawah sekat hidung
 Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke
samping dan ke atas ke daerah pipi seolah
membuat bayi tersenyum

e. Mulut bagian bawah: senyum III


 Letakkan kedua ibu jari anda ditengah dagu
 Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan
gerakan dari tengah ke samping, kemudian
ke atas ke arah pipi seolah membuat bayi
tersenyum

f. Lingkaran kecil dirahang (small circles around jaw)


 Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-
lingkaran kecil di daerah rahang bayi

13
g. Belakang telinga
 Dengan mempergunakan ujung-ujung jari,
berikan tekanan lembut pada daerah belakang
telinga kanan dan kiri
 Gerakkan ke arah pertengahan dagu dibawah dagu

6) Punggung
a. Gerakan maju mundur (kursi goyang)
 Tengkurapkan bayi melindang di depan anda
dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah
kanan anda.
 Pijatah sepanjang punggung bayi dengan gerakan
maju mundur menggunakan ke dua telapak
tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke
leher

b. Gerakan menyetrika
 Pegang pantat bayi dengan tangan kanan
 Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke
bawah sampai bertemu dengan tangan kanan
yang menahan pantat bayi seolah menyetrika
punggung

c. Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki


 Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya
kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan
gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi

d. Gerakan melingkar
 Dengan jari-jari kedua tangan anda,
buatlah gerakan- gerakan melingkar
kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke
bawah di sebelah kanan dan kiri tulang
punggung sampai ke pantat

14
 Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian
lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.

e. Gerakan menggaruk
 Tekankan dengan lembut kelima jari-jari
tangan kanan anda pada punggung bayi
 Buat gerakan menggaruk ke bawah
memanjang sampai ke pantat bayi

5. REKOMENDASI
1. Pemijatan terhadap bayi sebaiknya dilakukan atau diberikan oleh
orang tua khususnya ibu agar terciptanya kontak batin yang lebih kuat
lagi antara ibu dan anak atau orang tua dengan anak.
2. Dalam pemberian pijatan terhadap bayi sebaiknya memperhatikan
terlebih dahulu cara-cara memijat bayi supaya bayi merasa nyaman
dan tenang.
3. Pijatan bukan hanya diberikan untuk bayi tapi sebaiknya diberikan
juga untuk ibu, supaya menghilangkan rasa nyeri atau memberikan
rasa nyaman setelah melahirkan.
4. Bagi ibu yang ASInya belum bisa keluar alangkah baiknya melakukan
pijat oksitosin dengan cara memijat punggung ibu supaya ASInya bisa
keluar.
5. Dalam melakukan atau memberikan pijatan kepada ibu maupun bayi
sebaiknya dilakukan oleh keluarga bukan orang lain ataupun dukun.
Hal ini dikarenakan dengan alasan untuk memberikan kasih sayang
ataupun kontak batin yang lebih dekat lagi dengan keluarga. Karena
sentuhan yang diberikan kepda ibu dan bayi oleh keluarga sangat baik
untuk stimulus rasa kenyamanan. Dalam memberikan pijatan
sebaiknya di dampingi dengan pengetahuan yang baik bagaimana cara
melakukan pijatan baik kepada ibu mauun kepada bayi.

15
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Pijat bayi adalah salah satu cara memberikan sentuhan kepada bayi
oleh orang tua khususnya ibu supaya dapat meningkatkan kontak langsung
dengan orang tua. Dalam memijat bayi ada banyak sekali manfaat yang
dapat dirasakan baik itu untuk orang tua maupun untuk bayi itu sendiri.
Adapun beberapa manfaat dalam memijat bayi adalah bentuk rasa kasih
sayang antara ibu dan bayi ataupun bayi dan orang tua.

2. SARAN
Saran untuk para orang tua ataupun keluarga bayi maupun ibu pasca
melahirkan sebaiknya diberikan pijatan yang baik dan benar sesuai dengan
cara pelaksanaan yang sudah dijelaskan dalam makalah ini. Dan
khususnya bagi perawat sebaiknya memberikan edukasi kepada ibu
bagaimana cara memijat bayi dengan benar dan memberitahu apa saja
manfaat dari memijat bayi tersebut. Dan perawat juga bisa memberitahu
kepada suami atau keluarga tentang bagaimana cara memijat ibu dan
menjelaskan manfaat dari memijat ibu pasca melahirkan. Dan bagi para
pembaca alangkah baiknya untuk selalu berbagi ilmu kepada siapapun jika
sudah mengetahui cara pijat dan manfaat dari pijat ibu dan bayi.\

16
DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari. Persepsi Ibu tentang Pijat Bayi oleh Dukun Bayi di Kelurahan
Pamongsari Rw 1 Kecamatan Pedurungan Semarang. Jurnal
Kesmasdaska. Volume 2, No. 2. Diakses Juli 2015.

Aminati, D. 2013. Pijat dan Senam untuk Bayi dan Balita. Yogyakarta: Brillian
Books
Farrer, H. Perawatan Maternitas.Edisi ke-2. Jakarta: ECG.
Kusbiantoro, D. 2014. Perilaku Pijat Bayi Berhubungan dengan Pengetahuan dan
Dukungan Keluarga. Jurnal Surya. Volume 03, No 19. Diakses Juli
2015.

Lia (2013) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, Edisi ke tiga.

Mardiyaningsih, E.at al, (2015), Efektifitas Kombinasi Tehnik Mamet dan Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi ASI, FIK Universitas Indonesia, Jakarta
Pengaruh Pijat Punggung Menggunakan Minyak Esensial Lavender Terhadap
Produksi ASI Pasca Bedah Sesar di RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika
Respati
Roesli, Utami. (2013). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Pustaka Pembangunan
Swadaya Nusantara
Yuliyanti L. Gambaran Perawatan Ibu Nifas di Wilayah Kecamatan Miri Sragen.
Naskah Publikasi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta; 2014. 31

17

Anda mungkin juga menyukai