Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL


DI PUSKESMAS CANDIPURO - LUMAJANG

Di SusunOleh :
ThiwudPuji Lestari
NIM : 15901.02.20104

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL


DI PUSKESMAS CANDIPURO – LUMAJANG

OLEH :

MAHASISWA

ThiwudPuji Lestari
NIM : 15901.02.20104

Telahdisetujuioleh :
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Sri Wahyuningsih, S.ST.,M.Keb


NIDN. NIDN.3403037801
LEMBAR KONSULTASI KLINIK dan AKADEMIK
Nama : ThiwudPuji Lestari Klinik : PKM Candipuro - Lumajang
NIM : 15901.02.20104 Kasus : Asuhankebidananbayibarulahir
normal
Hari/ Paraf
NO Masukan
Tanggal CI Lahan CI Akademik
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


1. Definisi Bayi Baru Lahir
Bayi Baru Lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-
4000 gram, nilai Appearance menangis kuat. Kehangatan tidak terlalu
panas (lebih dari 38°C) atau Color, Pulse, Gremace, Activity,Respiration
(APGAR) > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan
ekstrauterin. Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju
kemandirian fisiologi (Rukiyah dan Yulianti, 2010).

2. Tanda-tanda bayi baru lahir normal


Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa
antara lain Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-
merahan, Pulse (heart rate) atau frekuensi jantung > 100x/menit,
Gremace (reaksi terhadap rangsangan), menangis atau batur/bersin,
Activity (tonus otot), gerak aktif, Respiration (usaha napas), bayi terlalu
ingin (kurang dari 36°C). Segera setelah lahir, letakan bayi diatas kain
yang bersih dan kering yang sudah disiapkan diatas perut ibu.Apabila tali
pusat pendek, maka letakan bayi diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa
tempat tersebut dalam keadaan bersih dan kering. Segara lakukan
penilaian awal pada bayi baru lahir antara lain :
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan ataukah ada
sianosis ?
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis
kuat, bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satu
penilaian tidak ada pada bayi, bayi tidak dikatakan lahirnormal/fisiologis
(Rukiyah dan Yulianti, 2010). Pada saat diberi makanan hisapan kuat,
tidak mengantuk berlebihan, tidak muntah. Tidak terlihat tanda-tanda
infeksi pada talipusat seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan,
bau busuk, berdarah, dapat berkemih selama 24 jam, tinja lembek, hijau
tua, tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil, tangisan
kuat, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-
kejang halus tidak bisa tenang, menangis terus-menerus (Rukiyah dan
Yulianti, 2010).

Tabel 2.1 Tanda APGAR


Nilai 0 1 2
Appearance Seluruh badan Warna kulit tubuh Warna kulit tubuh,
color (warna biru atau pucat normal merah muda, tangan dan kaki
kulit) tetapi tangan dan kaki normal merah muda,
kebiruan tidak ada sianosis

Pulse (heart rate) Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit
Atau frekuensi
Jantung
Grimace Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau bersin
(reaksi terhadap terhadap stimulasi menangis lemah atau batuk saat
rangsangan) ketika distimulasi stimukasi saluran
nafas
Activity Lemah atau tidak Sedikit gerakan Bergerak aktif
(tonus otot) ada

Respiration Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat,


(usaha nafas) teratur pernafasan baik dan
teratur
Sumber : (Rukiyah & Yulianti, 2010)

3. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal


a. Lahir aterm antara 37-42 minggu.
b. Berat badan 2.500-4000 gram.
c. Panjang badan 48-52 cm.
d. Lingkar dada 30-38 cm.
e. Lingkar kepala 33-35 cm.
f. Lingkar lengan 11-12 cm.
g. Frekuensi denyut jantung 120-16 x/menit.
h. Pernafasan 40-60 x/menit.
i. Kulit kemerah-kemerahan dan licin karena jaringan subkutan yang
cukup
j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
k. Kuku agak panjang dan lemas.
l. Menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan
m. Gerak aktif.
n. Bayi lahir langsung menangis kuat.
o. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada
pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik
p. Refleks sucking dan swallowing (isap dan menelan) sudah terbentuk
dengan baik.
q. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk
dengan baik.
r. Refleks grapsing (menggenggam) sudah baik.
s. Genetalia
Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada
pada skrotum dan penis yang berlubang.Pada perempuan
kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang, serta
adanya labia minora dan mayora. Eliminasi baik yang ditandai
dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama dan berwarna
hitam kecoklatan (Maryanti, 2011).

4. Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai,
dideteksi lebih dini untuk segera dilakukan penganan agar tidak
mengancam nyawa bayi. Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir
tersebut, antara lain pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit,
retraksi dinding dada saat inspirasi. Suhu terlalu panas atau lebih dari
38°C atau terlalu dingin suhu kurang dari 36°C.
Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat, memar
atau sangat kuning (terutama pada 24 jam pertama) juga merupakan
tanda bahaya bagi bayi baru lahir. Tanda bahaya pada bayi baru lahir
yang lain yaitu pemberian ASI sulit (hisapan lemah, mengantuk
berlebihan, banyak muntah), tali pusat merah, bengkak keluar cairan, bau
busuk, berdarah, serta adanya infeksi yang ditandai dengan suhu tubuh
meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (pus), bau busuk, pernafasan
sulit.
Gangguan pada gastrointestinal bayi juga merupakan tanda
bahaya, antara lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama
kelahiran, urine tidak keluar dalam 24 jam pertama, muntah, terus
menerus, distensi abdomen, faeses hijau/berlendir/darah. Bayi menggigil
atau menangis tidak seperti biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang-
kejang halus, tidak bias tenang, menangis terus menerus, mata bengkak
dan mengeluarkan cairan juga termasuk tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir (Muslihatun, 2010).

5. Rencana Asuhan Bayi Baru lahir


Menurut Muslihatun (2010), rencana asuhan pada bayi baru
lahir adalah sebagai berikut :
a. Minum Bayi
Pastikan bayi diberi minum sesegera mungkin setelah lahir (dalam
waktu 30 menit) atau dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit,
kecuali apabila pemberian minum harus ditunda karena masalah
tertentu. Bila bayi dirawat di rumah sakit, upayakan ibu
mendampingi dan tetap memberikan ASI.
b. ASI Eksklusif
Anjurkan ibu untuk memberikan ASI dini (dalam 30 menit 1 jam
setelah lahir) dan eksklusif. ASI eksklusif mengandung zat gizi yang
diperlukan untuk tumbuh kembang bayi, mudah dicerna dan efesien,
mencegah berbagai penyakit infeksi. Berikan ASI sedini mungkin.
Jika ASI belum keluar, bayi tidak usah diberi apa-apa, biarkan bayi
mengisap payudara ibu sebagai stimulasi keluarnya ASI. Cadangan
nutrisi dalam tubuh bayi cukup bulan dapat sampai selama 4 hari
pasca persalinan.
Prosedur pemberian ASI adalah sebagai berikut :
1) Menganjurkan ibu untuk menyusui tanpa dijadwal siang malam
(minimal 8 kali dalam 24 jam) setiap bayi menginginkan. Bila
bayi melepaskan isapan dari satu payudara, berikan payudara
lain.
2) Tidak memaksakan bayi menyusu bila belum mau, tidak
melepaskan isapan sebelum bayi selesai menyusu, tidak
memberikan minuman lain selain ASI, tidak menggunakan dot
atau empeng.
3) Menganjurkan ibu hanya memberikan ASI saja pada 4-6 bulan
pertama.
4) Memperhatikan posisi dan perlekatan mulut bayi dan payudara
ibu dengan benar.
5) Menyusui dimulai apabila bayi sudah siap, yaitu : mulut bayi
membuka lebar, tampak rooting reflex, bayi melihat sekeliling
dan bergerak.
6) Cara memegang bayi : topang seluruh tubuh, kepala dan tubuh
lurus menghadap payudara, hidung dekat puting susu.
7) Cara melekatkan : menyentuhkan putting pada bibir, tunggu
mulut bayi terbuka lebar, gerakan mulut kearah puting sehingga
bibir bawah jauh dibelakang areola.
8) Nilai perlekatan dan refleks menghisap : dagu menyentuh
payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah melipat keluar,
areola di atas mulut bayi lebih luas dari pada di bawah mulut
bayi, bayi menghisap pelan kadang berhenti.
9) Menganjurkan ibu melanjutkan menyusui eksklusif, apabila
minum baik.
c. Buang Air Besar (BAB)
Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada hari-hari
pertama kehidupannya adalah berupa mekoneum. Mekoneum adalah
ekskresi gastrointestinal bayi baru lahir yang diakumulasi dalam
usus sejak masa janin, yaitu pada usia kehamilan 16 minggu. Warna
mekoneum adalah hijau kehitam-hitaman, lembut, terdiri atas mucus
sel epitel, cairan amnion yang tertelan, asam lemak dan pigmen
empedu. Mekoneum ini keluar pertama kali dalam waktu 24 jam
setelah lahir. Mekoneum dikeluarkan seluruhnya 2-3 hari setelah
lahir. Mekoneum yang telah keluar 24 jam menandakan anus bayi
baru lahir telah berfungsi. Jika mekoneum tidak keluar, bidan atau
petugas harus mengkaji kemungkinan adanya atresia ani dan
megakolon. Warna feses bayi berubah menjadi kuning pada saat
berumur4-5 hari, bayi yang diberi ASI, feses menjadi lebih lembut,
berwarna kuning terang dan tidak berbau. Bayi yang diberi susu
formula, feses cenderung berwarna pucat dan agak berbau. Warna
feses akan menjadi kuning kecoklatan setelah bayi mendapatkan
makanan. Frekuensi BAB bayi sedikitnya satu kali dalam sehari.
Pemberian ASI cenderung membuat frekuensi BAB bayi menjadi
lebih sering. Pada hari ke 4-5 produksi ASI sudah banyak, apabila
bayi diberi ASI cukup maka bayi akan BAB 5 kali atau lebih dalam
sehari.
d. Buang Air Kecil (BAK)
Bayi baru lahir harus sudah BAK dalam waktu 24 jam setelah lahir.
Hari selanjutnya bayi akan BAK sebanyak 6-8 kali/hari. Pada
awalnya volume urine bayi sebanyak 20-30 ml/hari, meningkat
menjadi 100-200 ml/hari pada akhir minggu pertama.Warna urine
keruh/merah muda dan berangsur-angsur jernih karena intake cairan
meningkat. Jika dalam 24 jam bayi tidak BAK, bidan atau petugas
kesehatan harus mengkaji jumlah intake cairan dan kondisi uretra.
e. Tidur
Memasuki bulan pertama kehidupan, bayi baru lahir menghabiskan
waktunya untuk tidur. Macam tidur bayi adalah tidur aktif atau tidur
ringan dan tidur lelap. Pada siang hari hanya 15%waktu digunakan
bayi dalam keadaan terjaga, yaitu untuk menangis, gerakan motorik,
sadar dan mengantuk. Sisa waktu yang 85% lainnya digunakan bayi
untuk tidur.
f. Kebersihan Kulit
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinya
infeksi. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi, keutuhan
kullit harus senantiasa dijaga. Verniks kaseosa bermanfaat untuk
melindungi kulit bayi, sehingga jangan dibersihkan pada saat
memandikan bayi. Untuk menjaga kebersihan kulit bayi, bidan atau
petugas kesehatan harus memastikan semua pakaian, handuk,
selimut dan kain yang digunakan untuk bayi selalu bersih dan kering.
Memandikan bayi terlalu awal (dalam waktu 24 jam pertama)
cenderung meningkatkan kejadian hipotermi. Untuk menghindari
terjadinya hipotermi, sebaiknya memandikan bayi setelah suhu tubuh
bayi stabil (setelah 24 jam).
g. Perawatan Tali Pusat
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakan
tempat koloni bakteri, pintu masuk kuman dan biasa terjadi infeksi
lokal. Perlu perawatan tali pusat sejak manajemen aktif kala III pada
saat menolong kelahiran bayi. Sisa tali pusat harus dipertahankan
dalam keadaan terbuka dan ditutupi kain bersih secara longgar.
Pemakaian popok sebaiknya popok dilipat di bawah tali pusat. Jika
tali pusat terkena kotoran/feses, maka tali pusat harus dicuci dengan
sabun dan air mengalir, kemudian keringkan.
h. Keamanan Bayi
Bayi merupakan sosok yang masih lemah dan rentan mengalami
kecelakaan. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau hal-hal
yang tidak diinginkan pada bayi, sebaiknya tidak membiarkan bayi
sendiri tanpa ada yang menunggu. Tidak membiarkan bayi sendirian
dalam air atau tempat tidur, kursi atau meja. Tidak memberikan
apapun lewat mulut selain ASI karena bayi biasa tersedak.
Membaringkan bayi pada alas yang cukup keras pada punggung/sisi
badannya. Hati-hati menggunakan bantal dibelakang kepala dan
ditempat tidurnya karena dapat menutupi muka.
i. Pemijatan Bayi
Tujuan dan manfaat pemijatan bayi diantaranya menguatkan otot
bayi, membuat bayi lebih sehat, membantu pertumbuhan bayi,
meningkatkan kesanggupan belajar, dan membuat bayi tenang.
Adapun cara pemijatan bayi yaitu :
1) Peregangan
Sementara bayi telentang, pegang kedua kaki dan lututnya
bersama-sama dan tempelkan lutut sampai perutnya (Peringatan:
Gerakan ini bisa membuat membuang gas). Selain itu, pegang
kedua kaki dan lututnya dan putar dengan gerakan melingkar,
kekiri dan ke kanan, untuk melemaskan pinggulnya. Ini juga
membuat menyembuhkan sakit perut.
2) Cara Pijat Kaki Bayi
Pegang kedua kaki bayi dengan satu tangan dan tepuk tepuk
sepanjang tungkainya dengan tangan yang lain. Usap turun naik
dari jari-jari kakinya sampai ke pinggul kemudian kembali.
Kemudian, pijat telapak kakinya dan tarik setiap jari jemarinya.
Gunakan jempol Anda untuk mengusap bagian bawah kakinya
mulai dari tumit sampai ke kaki dan pijat di sekeliling
pergelangan kakinya dengan pijatan-pijatan kecil melingkar.
3) Cara Pijat Perut Bayi
Gunakan ujung jari tangan Anda, buat pijatan-pijatan kecil
melingkar. Gunakan pijatan I Love U. Gunakan 2 atau 3 jari
yang membentuk huruf I-L-U dari arah bayi. Bila dari posisi kita
membentuk huruf I – L – U terbalik. Berikut tahapan memijat:
a) Urut kiri bayi dari bawah iga ke bawah (huruf I)
b) Urut melintang dari kanan bayi ke kiri bayi, kemudian
turunke bawah ( huruf L)
c) Urut dari kanan bawah bayi, naik ke kanan atas bayi,
melengkung membentuk U dan turun lagi ke kiri bayi.
Semua gerakan berakhir di perut kiri bayi.
4) Cara Pijat Lengan Bayi
Pegang pergelangan tangan bayi dengan satu tangan dan tepuk-
tepuk sepanjang lengannya dengan tangan yang lain. Pijatturun
naik mulai dari ujung sampai ke pangkal lengan, kemudianpijat
telapak tangannya dan tekan, lalu tarik setiap jari. Ulangi
padalengan yang lain.
5) Cara Pijat Punggung Bayi
Telungkupkan bayi di atas lantai atai di atas kedua kaki Anda
dan gerak-gerakan kedua tangan Anda naik turun mulai dari atas
punggungnya sampai ke pantatnya. Lakukan pijatan dengan
membentuk lingkaran kecil di sepanjang tulang punggungnya.
Lengkungkan jari-jemari anda seperti sebuah garfu dan garuk
punggungnya ke arah bawah.
6) Cara Pijat di Kepala dan Wajah Bayi
Angkat bagian belakang kepalanya dengan kedua tangan anda
dan usap-usap kulit kepalanya dengan ujung jari Anda.
Kemudian, gosok-gosok daun telingannya dan usap-usap alis
matanya, kedua kelopak matanya yang tertutup, dan mulai
daripuncak tulang hidungnnya menyebrang ke kedua pipinya.
Pijat dagunya dengan membuat lingkaran-lingkaran kecil.
j. Menjemur Bayi
Kita tahu bahwa sinar matahari pagi sangatlah baik bagi kesehatan.
Hal tersebut juga berlaku bagi bayi-bayi. Setelah dilahirkan, fungsi
hatinya belum sempurna dalam proses pengolahan bilirubin. Dimana
kadar bilirubin dalam darah si bayi sangat tinggi dan hal inilah yang
menyebabkan bayi mengalami suatu proses fisiologis yang
menyebabkannya bayi kuning. Untuk mengatasinya, ada cara alami
untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menjemurnya dibawah
matahari pagi. Sinar matahari pagi telah dipercaya mampu
memberikan efek kesehatan alami bagi tubuh. Salah satunya adalah
untuk menurunkan kadar bilirubin yang terlalu tinggi yang menjadi
penyebab bayi kuning pasca dilahirkan ke dunia. Jadi melakukan
penjemuran pada bayi yang baru lahir di pagi hari adalah hal yang
sangat penting.
Manfaat menjemur bayi adalah sebagiberikut :
1) Dapat menurunkan kadar bilirubin dalam darah
2) Membuat tulang bayi menjadi lebih kuat
3) Untuk memberi efek kehangatan pada bayi
4) Menghindarkan bayi dari stress.
k. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
Hal penting dalam menciptakan hubungan saling percaya antara
bidan dan pasien antara lain :
1) Hak pasien untuk mengetahui informasi
2) Kewajiban moral
3) Menghilangkan cemas dan penderitaan pasien
4) Meningkatkan kerjasama pasien maupun keluarga
5) Memenuhi kebutuhan bidan

6. Jadwal Kunjungan Bayi Baru Lahir


a. 24 jam setelah pulang awal
1) Timbang berat badan bayi. Bandingkan berat badan dengan
berat badan lahir dan berat badan pada saat pulang.
2) Jaga selalu kehangatan bayi
3) Komunikasikan kepada orangtua bayi bagaimana caranya
merawat tali pusat.
b. 1 minggu setelah pulang
1) Timbang berat badan bayi. Bandingkan dengan berat badan
saatini dengan berat badan saat bayi lahir. Catat penurunan dan
penambahan ulang BB bayinya.
2) Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
3) Lihat keadaan suhu tubuh bayi
4) Kaji keadekuaatan suplai ASI 4 minggu setelah kelahiran
5) Ukur tinggi dan berat badan bayi dan bandingkan dengan
pengukuran pada kelahiran dan pada usia 6 minggu.
6) Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
7) Perhatikan nutrisi bayi
8) Perhatikan keadaan penyakit pada bayi (Anggung, 2012).

B. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


Asuhan bayi baru lahir memberikan asuhan aman, dan bersih segera
setelah bayi baru lahir merupakan bagian essensial dari asuhan pada bayi baru
lahir.
1. Penilaian
Segera setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering
yang sudah disiapkan diatas perut ibu. Apabila tali pusat pendek, maka
letakan bayi diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut
dalam keadaan bersih dan kering. Segara lakukan penilaian awal pada
bayi baru lahir.
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan atau kah ada
sianosis ?
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat,
bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satu penilaian
tidak ada pada bayi, bayi tidak dikatakan lahir normal/fisiologis.
(Rukiyahdan Yulianti, 2010).
2. Penanganan
Penanganan utama untuk bayi baru lahir normal adalah melakukan
penilaian, menjaga bayi agar tetap hangat, membersihkan saluran nafas
(jika perlu), mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan),
memantau tanda bahaya, memotong tali pusat, melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD), memberikan suntik vitamin K1 secara IM
(Intramuskular), dengan dosis tunggal 1 mg pada setiap bayi baru lahir,
memberikan salep mata antibiotic tetrasiklin 1% pada kedua mata,
melakukan pemeriksaan fisik memberikan imunisasi Hepatitis B0 0,5 ml
secara IM (intramuskular) di paha kanan anteroleteral, diberi kira-kira 1-
2 jam setelah pemberian vitamin K1 (Sujianti, 2011).
3. Mekanisme kehilangan panas
Bayi dapat kehilangan panas tubuhnya melalui :
a. Evaporasi, yaitu penguapan cairan ketuban pada tubuh bayi sendiri
karena setelah lahir tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi, yaitu melalui kontak langsung antara tubuh bayi dan
permukaan yang dingin.
c. Konveksi, yaitu pada saat bayi terpapar udara yang lebih dingin
(misalnya melalui kipas angina, hembusan udara, atau pendingin
ruangan).
d. Radiasi, yaitu ketika bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang
mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara langsung) (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
4. Pencegahan kehilangan panas
Mekanisme pengaturan temperature bayi baru lahir belum
sempurna. Oleh karena itu, jika tidak dilakukan pencegahan kehilangan
panas maka bayi akan mengalami hipotermia. Bayi dengan hipotermi
sangat beresiko mengalami kesakitan berat atau bahkan kematian.
Hipotermi sangat mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan
basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun dalam
keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun
berasa dalam rungan yang sangat hangat.
5. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harus
dilakukan pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan
terhadap infeksi. Pada saat bayi baru lahir, pastikan penolong untuk
melakukan tindakan pencegahan infeksi. Tindakan pencegahan infeksi
pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut :
a. Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan
kontak dengan bayi.
b. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
c. Memastikan satung tangan peralatan, termasuk klem gunting, dan
benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril. Jika
menggunakan bola karet penghisap, pakai yang bersih dan
baru.Jangan pernah menggunakan bola kakret penghisap untuk lebih
dari satu bayi.
d. Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang
digunakan untuk bayi, telah dalam keadaan bersih.
e. Memastikan bahwa timbangan, pita pengukur, thermometer,stetoskop
dan benda-benda lainnya yang akan bersentuhan dengan bayi dalam
keadaan bersih (dekontaminasi dan cuci setiap kali digunakan).
f. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudara dengan
mandi setiap hari (putting susu tidak boleh disabun).
g. Membersihkan muka, pantat, dan tali pusat bayi baru lahir dengan air
bersih, hangat dan sabun setiap hari.
h. Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan
memastikan orang-orang yang memegang bayi sudah cuci tangan
sebelumnya (Muslihatun, 2010).

C. Landasan Hukum
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PERS/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
bidan, yaitu:
1. Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktek, berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Ibu
b. Pelayanan Kesehatan Anak
c. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana
2. Pasal 11
a. Pelayanan kesehatan anak. Sebagaimana dimaksud pasal 9 huruf
bdiberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah.
b. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagai mana
dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk :
a) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,
pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1,
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan
perawatan tali pusat.
b) Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera rujuk.
c) Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan perujukan.
d) Pemberian Imunisasi rutin sesuai program pemerintah.
e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah.
f) Pemberian konseling dan penyuluhan.
g) Pemberian surat keterangan kelahiran dan
h) Pemberian surat keterangan kematian.
DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah, A.Y danLiaYulianti. 2010. AsuhanPatologiKebidanan. Jakarta: Trans


Info Medika

Sudarti, dkk.2012.AsuhanKebidananNeonatusBayidanAnakBalita.Yogyakarta
:NuhaMedika

Saifuddin, AB. BukuIlmuKebidanan. Jakarta:


YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo. 2014.

Organisasi Dan ManajemenPelayananKesehatan. Jakarta : EGC, 2015. Walyani,


ES &Purwoastuti Th. Endang.AsuhanKebidananPersalinan Dan BayiBaruLahir.
Yogyakarta: 2015.

WHO.World Health Organization. 2014. WHO

Library Catalogingswiss. 2014. Wahyuni, S. AsuhanNeonatus, Bayi Dan Balita:

PenuntunBelajarPraktikKlinik. Jakarta:BukuKedokteran EGC. 2012

Williamson, A& Crozier K.Buku Ajar AsuhanNeonatus. Devi Yulianti


(alihbahasa)danSariIsnaeni (editor edisibahasa Indonesia). Jakarta:
BukuKedokteran EGC, 2013. Widiayawati&Syahrul F. Skripsi. Pregnancy
exercise Influence In Labor And Neonatal

Wandita, S. IDAI :IkatanDokterAnak Indonesia, di aksestanggal 24 april 2013:4.

Yulifah, R
&Surachmindari.Konsepkebidananuntukpendidikankebidanan.Jakarta
:SalembaMedika. 2014
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI PUSKESMAS CANDIPURO – LUMAJANG

Identitas
Tanggal : 30 Januari 2021 Jam : 14.00 WIB

NamaBayi : By. Ny. M


JenisKelamin : Laki - Laki
TempatTanggalLahir : Lumajang, 30 Januari 2021
Umur : 2 Jam
Anakke :I
Nama Ayah : Tn. N
NamaIbu : Ny. M
Agama : Islam
SukuBangsa : Jawa
Alamat : Candipuro

I. Subyektif
1. Riwayat Persalinan
Anak ke Tanggal lahir Jenis penolong penyulit
persalinan

1 30 Januari 2021 Spontan Bidan Tidakada

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan bayinya mau menyusu dan sehat
b. Riwayat Kesehatan Dahulu

c. riwayat Kesehatan Kwluarga
ibumengatakan dalam keluarganya tidak ada yangmenderitapenyakit
menular (hepatitis, TBC) penyakit menahun (jantung) dan penyakit
keturunan (DM. Hipertensi. asma)

II. Obyektif
Tanggal : 30 Januari 2021
Jam : 14.00 WIB
1. PemeriksaanUmum
Bayilahir : Spontan
Tanggal/jam : 30 Januari 2021/12.00 WIB
JenisKelamin: Laki - Laki
BB : 2900 gr
PB : 49 cm
LK : 33 cm
LD : 32 cm
Cacat : (-) negative/tidakadakelainan
A–S :8-9

NO KRITERIA 1 MENIT 5 MENIT


1 WarnaKulit 2 2
2 DenyutJantung 2 2
3 Reflek 2 2
4 Tonus Otot 1 2
5 Usaha Nafas 1 1
Jumlah 8 9

2. PemeriksaanFisik
a. Kepala
Keadaan Ubun-ubun : belum menutup, tidak ada pencekungan
dan pencembungan
Sutura : berhimpitan, tidak saling tumpang tindih
Penonjolan/pencekungan: tidakada
Ukuran kepala : DMD : 12 DFO : 11 cm
b. Telinga
Letaknya/kesimetrisan : simetris
Kelainan : tidakada
c. Mata
Kedimetrisan : simetris
Tanda –tandainfeksi : tidakada
Konjungtiva : tidakanemis
Sclera : tidakikterik
Kelaiananpadamata : tidakada
Secret : tidakada
d. HidungdanMulut
Kelainanbawaan: tidakada
Refleksimenghisap : kuat
Kesimetrisan : simetris
e. Leher
Pembengkakan : tidakada
Benjolan : tidakada
f. Dada
Bentuk : simetris
Putting : menonjol
Bunyinapas : normal
Jantung : dalambatas normal
g. Bahu, lengan, dantangan
Gerakan : normal
Kelainan : tidakada
Bentuk : simetris
Kesimetrisan : simetris kanan dan kiri
Jumlahjari : lengkap, 10 jari.
h. Sistemsaraf
Reflek Moro :baik, bayi bila diangkat memperlihatkan
gerakan seperti memeluk
Reflek Rooting :baik, bayi mencari benda yang ditempelkan
dipipinya.
Reflek Grasping :baik, saat tangan bayi diberi telunjuk maka
tangan bayi akan menggenggam.
Reflek Walking : baik, saat telapak kaki bayi disentuh
dengan jari maka akan bergerak-gerak.
Reflek Sucking : baik, bayimenghisapdengankuat.
Reflek Tonic Neck : ada, bayi dapat menggerak-gerakkan
kepalanya.
i. Abdomen
Bentuk : simetris
Penonjolanlilitantalipusatpadasaatmenagis : tidakada
Perdarahantalipusat : tidakada
j. Kelamin
Laki-laki : testis sudah ada dalam skrotum, dan
terdapat lubang dibagian tengah penis.
k. Tungkaidan Kaki
Bentuk : simetris
Gerakan : normal
Kelainan : tidakada
l. Punggung
Pembengkakan/Pencekungan : tidakada
Spina Bifida : tidakada
m. Anus
Berlubang : ya
n. Kulit
o. Vernik : ada
p. Warna : kemerahan
q. Tandalahir : tidakada
3. Pemeriksaanlaboratorium : Tidakdilakukan

III. Analisa
NCB SMK usia2 jamdenganbayibarulahir normal
IV. Penatalaksanaan
Tanggal : 30Januari 2021
JAM PENATAKSANAAN EVALUASI
14.02 Menginformasikanpadaibuhasilpemeri Ibumengerti
ksaanbahwabayinyadalamkeadaanbaik
14.03 Merawat tali pusat dengan kassa streril Talipusatsudahterbungkusk
assasteril
14.04 Menjagabayitetaphangatdengancarame Bayisudahdibungkusdengan
mbungkusbayidengankainkeringdanbe kainkering san bersih
rsih
14.06 Menganjurkan ibu untuk menyusui Ibumengerti
bayinya sesering mungkin yaitu setiap
bayinya menginginkanatausetiap 2 jam
sekali, selama 6 bulan.
14.07 Memberitahu ibu bahwa bayinya telah Ibumengerti
diberikan salep mata pada kedua
matanya.
14.08 Memberitahu ibu bahwa bayinya Ibumengerti
telah disuntikan vitamin K
(phytomenadione) 1mg di 1/3 paha
kiri atas bagian luar.
14.09 Memberitahu ibu bahwa anaknya telah Ibumengerti
disuntikan Hb0 1mg 1 jam setelah di
berikansuntikanvit.Kyaitu di 1/3 paha
kanan atas bagian luar
14.10 Memberitahu ibu tanda bahaya bayi Ibumengerti
baru lahir, yaitu :
a. Apabila bayinya tidak dapat
menysu
b. Sulit minum atau malas minum
c. Perhatikan cara menyusu kuat
atau tidak
d. Perhatikan ada tidaknya retraksi
dinding dada pada saat bernafas
e. Perubahan warna kuning di
seluruh tubuh atau warna kulit
yang kebiruan
f. Bayi merintih, lemas atau kurang
aktif
g. Apabila bayi mengantuk atau
letargi.
h. Apabila bagian tali pusat bayi dan
dinding perut di sekitar talipusat
berwarna kemerahan, berbau
busuk terdapat pus,keluar darah.
14.13 Menghangatkan bayi di dalam box Bayisudah di dalam box
bayi yang telah diberikan lampu bayi
80watt, dan menunda memandikan
bayi setidaknya 6jam setelah bayi baru
lahir.
14.14 Mengatur posisi kepala bayi sedikit Posisikepalabayisudahsedik
ekstensi agar jalan nafas bayi tidak itekstensi
terlambat
10.10 Melakukan rooming in. Bayibersamadenganibunyad
alamsatukamardanbayibera
da di dalam box bayi agar
tetaphangat.

Anda mungkin juga menyukai