Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN

BAYI BARU LAHIR NORMAL


DI PUSKESMAS KLAKAH

Oleh :

RIA ISWATI
NIM. 15901.02.20091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
GENGGONG – PROBOLINGGO
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI PUSKESMAS KLAKAH

Di persiapkan dan disusun oleh

RIA ISWATI

Telah diperiksa oleh

Pada Hari / Tanggal ....................

Mahasiswa

Ria Iswati

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Bayi Baru Lahir


Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayiyang baru lahir mengalami
proses kelahiran, berusia 0 - 28 hari, BBL memerlukan penyesuaian
fisiologis berupa maturase, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intra
uterin ke kehidupan (ekstrauterain) dan toleransi bagi BBL utuk dapat hidup
dengan baik (Marmi dkk, 2015).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia
kehamilan genap 37-41 minggu, dengan presentasi belakang kepala atau
letak sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. (Tando, Naomy
Marie, 2016).
Menurut Sarwono (2005) dalam buku Asuhan Kebidanan Persalinan
dan Bayi Baru Lahir (Sondakh,2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir cukup bulan, 38-42 minggu denganberat badan sekitar 2500-
3000gram dan panjang badan sekitar 50-55 cm.

B. Ciri-ciri bayi normal

1. Berat badan 2.500-4.000 gram.


2. Panjang badan 48-52.
3. Lingkar dada 30-38.
4. Lingkar kepala 33-35.
5. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit. f. Pernapasan ±40-60 kali/menit.
6. Kulit kemerah-merahan dan lici karena jaringan subkutan cukup.
7. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya telah sempurna. i.
Kuku agak panjang dan lemas.
8. Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora,
dan pada laki - laki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada.
9. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
10. Refleks Moro atau gerak memeluk jikadikagetkan sudah baik.
11. Refleks grap atau menggenggam sudah baik
12. Eliminasi baik, mekonium keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan (Tando,2016).
C. Perubahan Fisiologi pada Bayi Baru Lahir

1. Perubahan pada sistem pernapasan


Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik
sesudah kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal
sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan
lainnya. Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar 30-60 kali/menit.
2. Perubahan sistem Kardiovaskuler
Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi
peningkatan tekanan oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida akan
mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan
resistansi pembuluh darah dari arteri pulmonalis mengalir keparu-paru
dan ductus arteriosus tertutup.
3. Perubahan termoregulasi dan metabolik
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25
ºC, maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi,
konduksi, dan radiasi. Suhu lingkungan yang tidak baik
akanmenyebabkan bayi menderita hipotermi dan trauma dingin (cold
injury).
4. Perubahan Sistem Neurologis
Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum
berkembang sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan
tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk,
mudah terkejut, dan tremor pada ekstremitas.
5. Perubahan Gastrointestinal
Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi
50mg/100 mL dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari
hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula akan mencapai
120mg/100mL.
6. Perubahan Ginjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir
dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-
20 kali dalam 24 jam.
7. Perubahan Hati
Dan selama periode neontaus, hati memproduksi zat yang
essensial untuk pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin
tak terkonjugasi yang bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan
dilepaskan bersamaan dengan pemecahan sel-sel darah merah.
8. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang
dipintu masuk. Imaturitas jumlah sistem pelindung secara signifikan
meningkatkan resiko infeksi pada periode bayi baru lahir.

D. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
membersihkan saluran nafas, mengeringkan tubuh bayi (kecuali
telapak tangan), memantau tanda bahaya, memotong dan mengikat
tali pusat, melakukan IMD, memberikan suntikan vitamin K1, memberi
salep mata antibiotik pada kedua mata, memberi immunisasi Hepatitis B,
serta melakukan pemeriksaan fisik (Syaputra Lyndon, 2014). Asuhan Bayi
Baru Lahir meliputi
1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi tetap
hangat adalah dengan menyelimuti bayi sesegera mungkin sesudah lahir,
tunda memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi stabil untuk
mencegah hipotermi.
2. Membersihkan saluran napas dengan menghisap lendir yang ada di mulut
dan hidung (jika diperlukan). Tindkaan ini juga dilakukan sekaligus
dengan penilaian APGAR skor menit pertama. Bayi normal akan
menangis spontan segera setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung
menangis, jalan napas segera dibersihkan.
3. Mengeringkan tubuh bayi dari cairan ketuban dengan menggunakan kain
atau handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa menghilangkan
verniks. Verniks akan membantu menyamankan dan menghangatkan bayi.
Setelah dikeringkan, selimuti bayi dengan kain kering untuk
menunggu 2 menit sebelum tali pusat diklem. Hindari
mengeringkan punggung tangan bayi. Bau cairan amnion pada tangan bayi
membantu bayi mencari putting ibunya yang berbau sama.
4. Memotong dan mengikat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik.
Tindaka n ini dilakukan untuk menilai APGAR skor menit kelima.
Cara pemotongan dan pengikatan tali pusat adalah sebagai berikut :
a. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
Penyuntikan oksitosin dilakukan pada ibu sebelum tali pusat dipotong
(oksotosin IU intramuscular)
b. Melakukan penjepitan ke-I tali pusat dengan klem logam DTT 3 cm dari
dinding perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan tali pusat
dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat kea rah ibu (agar darah
tidak terpancar pada saat dilakukan pemotongan tali pusat). Lakukan
penjepitan ke-2 dengan jarak 2 cm dari tempat jepitan ke-1 ke arah ibu.
c. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi
landasan tali pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong
tali pusat diantara kedua klem tersebut dengan menggunakan gunting
DTT (steril)
d. Mengikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi, kemudian
lingkarkan kembali benang tersebut dan ikat dengan simpul kunci pada
sisi lainnya.
e. Melepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan
klorin 0,5%
f. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk upaya inisisasi menyusui
dini.
5. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan
dilanjutkan sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6
bulan. Pemberian ASI pertama kali dapat dilakukan setelah mengikat tali
pusat. Langkah IMD pada bayi baru lahir adalah lakukan kontak kulit ibu
dengan kulit bayi selama paling sedikit satu jam dan biarkan bayi mencari
dan menemukan putting dan mulai menyusui.
6. Memberikan identitas diri segera setelah IMD, berupa gelang pengenal
tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir, dan jenis
kelamin.
7. Memberikan suntikan Vitamin K1. Karena sistem pembekuan darah pada
bayi baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko
mengalami perdarahan. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada
semua bayi baru lahir, terutama bayi BBLR diberikan suntikan vitamin K1
(phytomenadione) sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra muscular pada
anterolateral paha kiri. Suntikan vit K1 dilakukan setelah proses IMD dan
sebelum pemberian imunisasi Hepatitis B
8. Memberi salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah
terjadinya infeksi pada mata.Salep ini sebaiknya diberikan 1 jam setelah
lahir.
9. Menberikan imunisasi Hepatitis B pertama (HB-O) diberikan 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1 secara intramuscular. Imunisasi Hepatitis B
bermanfaat untuk mencegah infeksi Hepatitis B terhadap bayi, terutama
jalur penularan ibu-bayi. Imunisasi Hepatitis B harus diberikan pada bayi
usia 0-7 hari.
10. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui
apakah terdapat kelainan yang perlu mendapat tindakan segera serta
kelainan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan
kelahiran. Memeriksa secara sistematis head to toe (dari kepala hingga
jari kaki), diantaranya :
a. Kepala: pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura
menutup/melebar adanya caput succedaneum, cepal hepatoma.
b. Mata: pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva, dan tanda-
tanda infeksi
c. Hidung dan mulut: pemeriksaan terhadap labioskisis,
labiopalatoskisis dan reflex isap
d. Telinga: pemeriksaan terhadap kelainan daun telinga dan bentuk
telinga.
e. Leher: perumahan terhadap serumen atau simetris
f. Dada: pemeriksaan terhadap bentuk, pernapasan dan ada tidaknya
retraksi
g. Abdomen: pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran hati,
limpa, tumor).
h. Tali pusat: pemeriksaan terhadap perdarahan jumlah darah pada tali
pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau
selangkangan.
i. Alat kelamin: untuk laki-laki, apakah testis berada dalam skrotum,
penis berlubang pada ujung, pada wanita vagina berlubang dan
apakah labia mayora menutupi labio minora.
j. Anus: tidak terdapat atresia ani
k. Ekstremitas: tidak terdapat polidaktili dan syndaktili.(Sondakh,2017)

E. Keadaan Yang Harus Diwaspadai Selama Bayi Dirawat


1. Keadaan umum : Bayi yang sehat tampak kemerah – merahan aktif, tonus
otot baik, menangis keras, minum baik, suhu tubuh 36,5oc– 37,5oc
2. Suhu tubuh diukur 1x /hari, bila suhu rectal di bawah 36 O C, bayi harus
diletakkan di tempat yang lebih panas.
3. Penimbangan berat badan dilakukan setiap hari. Dalam 3 hari pertama
berat badan akan turun karena bayi mengeluarkan air kencing dan
meconium sedangkan cairan yang masuk belum cukup pada hari ke 4 berat
badan naik lagi.
4. Tinja akan keluar dalam waktu 24 jam. Setelah 2 – 3 hari warna tinja akan
tergantung dari jenis susu yang diminumnya.
5. Air kencing akan keluar dalam waktu 24 jam.
6. Perubahan warna kulit harus perlu diawasi untuk mencegah terjadinya
ikterus, syanosis / perdarahan pada kulit.
7. Perubahan pernafasan harus dihitung frekuensi dangkal / dalamnya,
apakah apnue, nafas cuping hidung, retraksi.
8. Bila bayi muntah, harus perlu dipantau warna, konsistensi dan jumlah
muntahan untuk mendeteksi apakah hal ini terjadi karena kesalahan
pemberian susu, alergi terhadap susu / gangguan saluran pernafasan.
F. Tanda Bahaya Pada BBL
Ajarkan pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi dan beritahu agar
merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut jika ditemui tanda-tanda
bahaya yang harus diwaspadai pada BBL yaitu:
a.  Pernafasan sulit/ lebih dari 60x/menit, terlihat retraksi pada waktu
bernafas.
b.  Suhu terlalu panas lebih dari 38o C, terlalu dingin kurang dari 36o C.
c.   Warna abnormal, kulit/bibir biru (sianosis/pucat) atau bayi sangat kering
(terutama pada 24 jam pertama) biru.
d.  Pemberian ASI sulit, hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
e.  Tali pusat merah, engkak, keluar cairaan, bau busuk, berdarah.
f.  Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, bernanah, bau busuk.
g. Gangguan gastrointestinal. Misalnya tidak mengeluarkan mekonium
selama 3 hari setelah lahir, muntah terus menerus, pada perut bengkak,
tinja hijau tua/ berdarah/ berlendir.
h.  Tidak berkemih dalam 24 jam.
i.  Menggigil, tangisa tidak biasa, lemas, mengangguk, kejang halus
j.  Mata mengkak dan mengeluarkan cairan.

G. Pelayanan Kesehatan Neonatus.


Pelayanan kesehatan neonates menurut kemenkes RI, (2015)
adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
kesehatan kepada neonates sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai
dengan 28 hari setelah lahir.
1. Kunjungan neonates ke-1 (KN I) dilakukan 6-48 jam setelah lahir,
dilakukan pemeriksaan pernapasan, warna kulit gerakan aktif atau tidak,
ditimbang, ukur panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada, pemberian
salep mata, vitamin K1, Hepatitis B, perawatan tali pusat dan pencegahan
kehilangan panas bayi.
2. Kunjungan neonates ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari
ke-7 setelah lahir, pemeriksaan fisik, melakukan perawatan tali pusat,
pemberian ASI eksklusif, personal hygiene, pola istirahat, keamanan dan
tanda-tanda bahaya.
3. Kunjungan neonates ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai
hari ke-28 setalah lahir, dilakukan pemeriksaan pertumbuhan dengan
berat badan, tinggi badan dan nutrisinya
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, W. 2010. Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendekia.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

Kismoyo, C.P., dkk. 2014. Modul 2 Persalinan Normal: Persalinan Bagi Ibu dan
Bayi. Yogyakarta: Aditya Media

Kusuma, C.H. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Diktat Ajar. Universitas


Muhammadiyah Purwokerto.

Manuaba Ida Bagus Prof.Dr.2010.Ilmu Penyakit Kandungan Dan Kb Buku


Kedokteran.Jakarta:EGC

Mochtar, R. 2012. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC.

Prawirahardjo, Sarwono.2016.Pelayanan Kesehatan Maternal Dan


Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka

Saifudin.2010.Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan


Neonatal. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka

Varney, Hellen,dkk. 20011. Buku Ajar Asuha Kebidanan, Volume 2. Jakarta:


EGC.
ASUHAN KEBIDANAN
BY. NY. “K” USIA 6 JAM DENGAN BAYI BARU LAHIR NORMAL
DI PUSKESMAS KLAKAH

Tempat : Puskesmas Klakah


Tanggal/waktu : 25 januari 2021 pukul 07.00 wib
Pengkaji : Ria Iswati
NIM : 15901.02.20091

Identitas bayi
Nama : By. Ny. “K”
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 25 januari 2021
Jam lahir : 01.00wib
Umur : 6 jam
Anak ke- : Pertama

 Identitas
Nama Istri : Ny. “K” Nama Suami : Tn. “A”
Umur : 16 Tahun Umur : 21 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Suku : Madura Suku : Madura
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ds. Paprigan Kec.Klakah
Status : pasien tidak terdaftar dalam kepesertaan BPJS PBI maupun non
PBI

SUBJEKTIF (S)
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan melahirkan anak Pertama di Puskesmas dengan cara normal,
langsung menangis, gerak aktif dan sekarang aktif menyusu.
2. Riwayat kebidanan
2.1 Riwayat Prenatal
Trimester I
Ibu mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 3 bulan pertama
mengalami mual, muntah, pusing tetapi tidak sampai mengganggu aktifitas
ibu. Ibu memeriksakan kehamilannya di 1 kali di bidan Desa, 1 kali di
Puskesmas dan mendapat vitamin dan obat anti mual.
Trimester II
Ibu memeriksakan kehamilannya di bidan 2 kali, ibu tidak mual
dan muntah lagi, ibu mendapat tablet tambah darah,vitamin dan ibu telah
merasakan gerakan janin.
Trimester III
Ibu mengatakan sering mengalami kencing terutama pada malam
hari di kehamilan tua, ibu masih memeriksakan kehamilannya ke bidan
desa dan Puskesmas. ibu sangat menantikan kelahiran bayinya ini, dan ibu
sangat senang dengan kehamilannya ini.
2.2 Riwayat Natal
Ibu mengatakan pada kehamilan 9 bulan sudah keluar lendir
bercampur darah dan air, perutnya terasa kenceng-kenceng serta ingin
meneran,kemudian di bawa ke Puskesmas Tanggal 25-01-2021, Jam 00.30
WIB dan di lakukan pemeriksaan oleh bidan. Pada tanggal 25-01-2021
jam 00.45 wib Bayi lahir spontan, jenis kelamin Perempuan, berat badan
3300gram, panjang badan 50cm, bayi lahir menangis kuat, gerak aktif,
warna kulit kemerahan dan ari-ari lahir 10 menit setelah bayi lahir.
2.3 Riwayat Post Natal
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit berwarna
merah segar dari jalan lahir, tidak ada penyulit saat nifas dan ibu sudah
menyusui bayinya.
2.4 Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi
2.5 Riwayat Tumbuh kembang
Belum dilakukan
2.6 Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan banyinya sudah mendapat suntikan imunisasi vit K,
penyuntikan di lakukan pada tanggal 26-1-2021, jam 02.00 WIB.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya ada 5 anggota keluarga
diantaranya ada mertua, suami, adik ipar dan saya. Lingkungan rumah baik,
hubungan antar tetangga baik.
Ibu mengatakan pendidikan suaminya lulus SMP,dan bekerja sebagai
wiraswasta.Pendidikan ibu lulus SD dan bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Semua anggato keluarga beragama islam dan berbahasa Madura.
Ibu mengatakan suaminya perokok aktif, dalam keluarganya tidak
ada yang pernah menderita penyakit menular (TBC,hepatitis), menahun
(asma,jantung), menurun(diabetes,darah tinggi).
4. Pola Kebiasaan Sehari-hari

4.1 Pola Nutrisi (ASI/PASI)


Ibu mengatakan bayinya hanya di beri ASI saja.
4.2 Pola Eliminasi
Ibu mengatakan bayinya sudah BAK 1x warna jernih.
Ibu mengatakan bayinya sudah BAB 1x(mekonium), konsistensi lunak
berwarna hitam dan lengket.
4.3 Pola Istirahat/Tidur
Ibu mengatakan bayinya tidur setelah menyusu.
4.4 Aktifitas dan Latihan
Ibu mengatakan tangan dan kaki bayinya bergerak aktif dan kuat.
4.5 Pola Personal Hygine
Ibu mengatakan bayinya belum di mandikan, ganti popok bila BAB dan
BAK,dan dilakukan perawatan tali pusat dengan kasa kering steril
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum : baik
Penilaian awal :
Menangis kuat : Ya (langsung menangis kuat saat lahir)
Warna kulit : Kemerahan

Tonus otot : Bergerak aktif

Tanda-tanda vital : Suhu 36,9oC, HR 146x/menit, pernafasan 41x/menit


BB : 3300gram
PB : 50cm
LK : 33cm
LD : 33cm
LP : 32cm
Lila : 10cm
Pemeriksaan Fisik
a) Kepala  :  Simetris,rambut hitam dan tebal, tidak terdapat
benjolan abnormal, tidak terdapat caput succedaneum, molase,
dan cepal hematoma
b) Mata        :  Simetris antara kanan/kiri,skelera tidak ikterus,
kojungtiva tidak anemis,tidak strabismus.
c) Hidung     :  lubang hidung simertis antara kanan/kiri, tidak
terdapat kotoran, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung,tidak ada polip.
d) Mulut          :  Bibir lembab warna merah muda, tidak
tampak labioskizis, tidak tampak labiopalatoskizis, lidah
bersih.
e) Telinga            :  Simetris antara kanan /kiri, terlihat sedikit
kotor karena belum di mandikan ,tidak ada kelainan pada
telinga.
f) Leher               :  Tidak terlihat  pembesaran kelenjar tyroid
dan kelenjar limfe maupun pembesaran vena jugularis
g) Dada : Tidak terdengar bunyi ronchi maupun
wheezing
h) Abdomen        :  Bentuk cembung, Tidak tampak benjolan
abnormal, tali pusat belum kering masih terbungkus kasa
steril,tidak ada perdarahan talpus,tidak ada kelainan pada
abdomen.
i) Punggung        :  Tidak ada spina bifida,tidak ada scoliosis
j) Genetalia         :  labia mayora menutupi labia minora
k) Anus                :  Bersih, berlubang, tidak terdapat atresia
ani pada rektum.
l) Ekstermitas
Atas         :  Simetris antara kanan/kiri, tidak terdapat polidaktil maupun
sidikatil, warna kulit kemerahan,turgor baik, pergerakan aktif/
kuat.
Bawah     : Simetris, tidak terdapat sindikatil maupun polidaktil,warna
kulit kemerahan,turgor baik, pergerakan aktif/kuat.

Reflek
a)      Moro reflek               : positif     
b)      Rooting reflek            : positif
c)      Swallowing  reflek     :positif
d)     Suckling reflek            : positif
e)      Reflek menggenggam : positif
f)       Babinski                     : positif
g) tonick neek reflek : positif

ANALISA (A)
By Ny “K” usia 6 jam dengan bayi baru lahir normal

PENATALAKSANAAN (P)
Tempat : Puskesmas Klakah
Tanggal/waktu : 25 Januari 2021 pukul 07.30 wib

1. Menginformasikan ibu tentang hasil pemeriksaan, bahwa ibu mengalami


persalinan dengan letak sungsang
e/ ibu mengerti tentang penjelasan dari Bidan
2. Menjelaskan pada ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara tidak
meletakkan bayi di benda yang suhunya lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
e/ ibu mengerti dan bayi tetap hangat.

3. Mengajari perawatan tali pusat dengan cara bersihkan ujung tali pusat
dengan air DTT dan keringkan, bungkus tali pusat dengan kasa kering steril.

e/ tali pusat bersih dan kering.


4. Memberikan konseling pada ibu tentang, menjaga kehangatan bayi dengan
cara ibu lebih sering mendekap bayi, dan tata ruang yang hangat untuk
mencegah terjadinya hipotermi.Cara memberikan ASI yang benar yaitu
dengan cara meletakkan bayi di tangan ibu posisikan kepala di siku ibu,posisi
perut bayi menempel ke perut ibu. Merawat tali pusat dengan cara
membersihkan menggunakan air matang dan membungkusnya dengan kasa
steril, ganti kasa bila terkena air kencing bayi,dan biarkan tali pusat tetap
kering dan bersih supaya tidak terjadi infeksi.
e/ ibu mengerti dengan penjelasan Bidan
5. Mengawasi tanda-tanda bahaya pada bayi seperti pernafasan lebih cepat,suhu
yang panas,tali pusat merah atau bernanah,mata bengkak,bayi kebiruan,bayi
diare.
e/ ibu mengerti dengan penjelasan tentang perawatan bayi dan mengerti
tentang tanda-tanda bahaya bayi.
6. Memberitahu ibu untuk pergi ke tenaga kesehatan bila terjadi tanda bahaya
pada bayi seperti di atas.

e/ibu mengeri dan tahu kapan harus pergi ke tenaga kesehatan.


7. Melakukan pendokumentasian di buku KIA
e/pendokumentasian di buku KIA telah di lakukan.
Lampiran 1

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Ria Iswati

NIM : 15901.02.20091

Pembimbing Akademik :

Nama
No Tanggal Revisi Paraf
pembimbing
Lampiran 2

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Ria Iswati

NIM : 15901.02.20091

Pembimbing Lapangan :

Nama
No Tanggal Revisi Paraf
pembimbing

Anda mungkin juga menyukai