OLEH :
SITI FATIMAH, S.ST
NIM : 15901.02.20098
Oleh:
Siti Fatimah,S.ST
NIM. 15901.02.20098
Farianingsih,S.ST.M.Kes
NIP.19730508 199302 2 006
LAPORAN PENDAHULUAN
kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan 37-42 minggu,
lahir spontan, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin, disusul dengan
Dimulainya dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap 10 cm. Proses ini
pembukaan
menjadi 4 cm
berlangsung
waktu 2 jam,
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir, berlangsung selama 2 jam
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
(1985). apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang
ada hanya merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-
faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf
dan nutrisi.
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen
kontraksi
ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus
frankenhauser
wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala
berikut :
1. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
3. Perasaan sering-sering atau sulit kencing karena kandung kemih tertekan oleh
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena
persalinan adalah:
3) Kontraksi diafragma
ketahui bahwa 80% dari persalinan terutama di daerah pedesaan masih di tolong
oleh dukun.Baru sedikit sekali dari dukun beranak ini yang telah ditatar sekedar
dijumpai, dan keadaan ini memaksa kita untuk berusaha menurunkan angka
terjadinya partus lama.Persalinan pada primi biasanya lebih lama 5-6 jam dari
komplikasi, baik terhadap ibu mupun terhadap anak dan dapat meningkatkan
lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida dan
lebih dari 18 jam pada multigravida. Dilatasi serviks di kanan garis waspada
B. Etiologi
saja bergantung pada pengawasan selagi hamil, pertolongan persalinan yang baik
2. Kelainan-kelainan panggul
8. Ketuban pecah dini ketika servik masih menutup, keras dan belum mendatar
10. Wanita yang dependen, cemas dan ketakutan dengan orang tua yang
C. Gejala Klinik
Menurut Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH (1998) gejala klinik partus lama
1. Pada ibu
Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat, pernapasan
cepat dan meteorismus. Di daerah lokal sering dijumpai: Ring v/d Bandle,
2. Pada janin :
a. Denyut jantung janin cepat atau hebat atau tidak teratur bahkan negarif, air
Menurut Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG (1998), gejala utama
1. Dehidrasi
bawah rahim
4. Pemeriksaan lokal vulva vagina : edema vulva, cairan ketuban berbau, cairan
c. Disproporsi fetopelvik
d. Persalinan disfungsional
Sekalipun fase laten berlangsung lebih dari 20 jam, banyak pasien mencapai
dilatasi serviks yang normal ketika fase aktif mulai. Meskipun fase laten itu
menjemukan, tapi fase ini tidak berbahaya bagi ibu atau pun anak.
a. Malposisi janin
b. Disproporsi fetopelvik
secsio caesarea dan cedera atau kematian janin. Periode aktif yang memanjang
dapat dibagi menjadi dua kelompok klinis yang utama, yaitu kelompok yang
dilatasi serviks.
Fase aktif pada multipara yang berlangsung lebih dari 6 jam (rata-rata
2,5 jam) dan laju dilatasi serviks yang kurang dari 1,5 cm per jam merupakan
malapetaka.
resiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam. Terdapat kenaikan
pada insidensi atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan ibu dan
c. Cedera akibat tindakan ekstraksi dan rotasi dengan forceps yang sulit
d. Pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran. Keadaan ini mengakibatkan
membawa akibat yang buruk bayi anak, bahaya tersebut lebih besar lagi
1. Pencegahan
matang. Servik yang matang adalah servik yang panjangnya kurang dari
2. Tindakan suportif
a. Selama persalinan, semangat pasien harus didukung. Kita harus
b. Intake cairan sedikitnya 2500 ml per hari. Pada semua partus lama, intake
dicegah
dan rectum yang penuh tidak saja menimbulkan perasaan lebih mudah
kelahiran diperkirakan terjadi dalam jangka waktu yang layak serta tidak
terdapat gawat janin ataupun ibu, tetapi suportif diberikan dan persalinan
3. Perawatan pendahuluan
c. Streptomisin 1 gr intramuskular
d. Infus cairan :
segera bertindak
4. Pertolongan
Dapat dilakukan partus spontan, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, manual aid
pada letak sungsang, embriotomi bila janin meninggal, seksio sesarea dan
lain-lain.
Daftar Pustaka
TAHUN 2021
IDENTITAS
2/3Sumbersari
KALA I
S : Ibu mengatakan sakit perut dan tegang pada perut sejak jam 10.00 Wib
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Abdomen : LI: TFU 30 cm pada bagian fundus teraba bulat lunak tidak
melenting ( Bokong )
LII : Pada bagian kanan perut ibu teraba datar keras memanjang seperti
papan (PUKA)
LIII : pada bagian terendah teraba bulat, keras melenting (letkep) Kepala
His 3x 10’25”
Pemeriksaan dalam : Pembukaan 2 cm, eficemen 25%, ketuban utuh,
A : GII P1000 Ab 000 usia kehamilan 37 minggu dengan inpartu kala 1 fase Laten
P:
pemeriksaan
persalinan
KALA II
S : Ibu mengatakan mulesnya semakin sering dan bertambah lama disertai ingin
BAB, ada dorongan ingin meneran, pinggang terasa sakit, keluar air ketuban
pecah spontan
O : KU : Baik
Kesadaran : composmentis
Auskultasi DJJ : 138 x/menit
anus, perineum menonjol, vulva dan vagina dan singter ani membuka
Periksa dalam : vulva vagina tidak ada kelainan, tampak air ketuban jernih,
A :GII P1000 Ab 000 usia kehamilan 37 minggu inpartu kala II dengan partus
lama
P:
lengkap
Mengobservasi DJJ
e/ bayi tidak lahir spontan setelah ibu dipimpin meneran selama 1 jam
Memberitahukan kepada suami ibu bahwa ibu harus dirujuk karena bila
anak ke dua sudah meneran selama 1 jam tidak lahir bisa membahayakan
Menelpon RSUD dr.Haryyoto untuk pra rujukan serta merujuk ibu dengan
BAKSOKU
LAMPIRAN I
LEMBAR KONSULTASI
# Lampirkan Lembar
Observasinya
# Penatalaksanaan
ditambahkan