Disusun oleh :
WIWIK IRAWATI
NIM :15901.02.20108
Oleh :
WIWIK IRAWATI
NIM:1901.02.20108
CI PENDIDIKAN CI LAHAN
Wahyuningsih., S.ST.,M.Keb
TINJAUAN TEORI
c. Pengaturan Suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke
lingkungan luar yang suhunya lebih rendah. Suhu dingin ini menyebabkan air
ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu
tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk
mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan
lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh
sampai 100%.Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan
glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas.
Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak
coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin
lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang
bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia dan
asidosis.Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas merupakan prioritas utama
dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBL.
d. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu.
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi
harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi
baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).Koreksi
penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :
- Melalui penggunaan ASI
- Melalui penggunaan cadangan glikogen
- Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup, akan
membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi).Hal ini hanya terjadi jika bayi
mempunyai persediaan glikogen yang cukup.Bayi yang sehat akan menyimpan
glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir
dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang
mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam
pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4
jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen
digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir
kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami
hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama,
karena simpanan energi berkurang (digunakan sebelum lahir).Gejala hipoglikemi
dapat tidak jelas dan tidak khas, meliputi; kejang-kejang halus, sianosis,, apneu,
tangis lemah, letargi,lunglai dan menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa
gejala pada awalnya. Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang
meluas di seluruh di sel-sel otak.
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh,Rukiyah, Yulianti, Lia.2010.Asuhan Neonatus bayi Dan anak Balita.
Jakarta : Trans Info Medika.
PENGKAJIAN DATA
1. Identitas
Nama Bayi : By.Ny “S”
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir: 30 Januari 2021
Jam : 10.00 WIB
Umur : 5 jam
Anak Ke :3
Nama Ayah : Tn “M"
Nama Ibu : Ny”S”
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Kutorenon -Sukodono
2. Alasan datang
Tanggal 30 Januari 2021, Jam : 05.00 WIB Ibu melahirkan bayi laki-laki
dengan normal usia kehamilan 9 bulan,anak langsung menangis.
3. Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
4. Riwayat Kebidanan
4.1 Riwayat Prenatal
Trimester I
Ibu mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 4 bulan pertama
mengalami mual tetapi tidak sampai mengganggu aktifitas ibu. ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan setiap bulan dan mendapat
vitamin dan obat anti mual.
Trimester II
Ibu memriksakan kehamilannyadi bidan 5 kali,di puskesmas 1 kali ,ibu
tidak mual dan muntah lagi,ibu mendapat tablet tambah darah,vitamin
dan ibu telah merasakan gerakan janin.
Trimester III
Ibu Mengatakan sering mengalami kencing pada kehamilan tua,ibu
masih memeriksakan kehamilannya ke bidan. ibu sangat menantikan
kelahiran bayinya ini, dan ibu sangat senang dengan kehamilannya ini.
4.2 Riwayat Natal
Ibu mengatakan pada kehamilan 9 bulan sudah keluar lendir
bercampur darah dan perutnya terasa kenceng-kenceng,kemudian di
bawa ke PKM Sukodono Tanggal 30-01-2021, Jam 08.00 WIB dan di
lakukan pemeriksaan oleh bidan. pada tanggal 30-01-2021 jam 10.00
wib Bayi lahir spontan,jenis kelamin laki-laki,berat badan, panjang
badan,bayi lahir menangis kuat,gerak aktif,dan ari-ari lahir lengkap 7
menit setelah bayi lahir.
4.3 Riwayat Post Natal
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit berwarna merah
segar dari jalan lahir,tidak ada penyulit saat nifas,dan ibu belum
menyusui bayinya.
.
DATA OBJEKTIF
Kesadaran : composmentis
TTV : HR :120x/menit
Suhu :36,8oC
RR :45x/menit
PB :51cm
LIKA :34 cm
LIDA :35 cm
LILA :7 cm
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Apgar score : 8-9
Tangis bayi : Kuat
Tonus otot : Kuat
Warna Kukit : Kemerahan
b. Tanda-tanda vital
HR :120x/menit
Suhu :36,8oC
RR :45x/menit
c. Pemeriksaan Antropometri
BBL :3000 gr
PB :51 cm
LIKA :34 cm
LIDA :35 cm
LILA :7 cm
d. Pemeriksaan fisik khusus
1) Inspeksi
a) Kepala : Simetris,rambut hitam dan tebal, tidak
terdapatbenjolan abnormal, tidak terdapat caput
succedaneum, molase, dan cepal hematoma
b) Mata : Simetris antara kanan/kiri,skelera tidak
ikterus, kojungtiva tidak anemis,tidak strabismus.
c) Hidung : lubang hidung simertis antara kanan/kiri,
tidak terdapat kotoran, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung,tidak ada polip.
d) Mulut : Bibir lembab warna merah muda, tidak
tampak labioskizis, tidak tampak labiopalatoskizis, lidah
bersih.
e) Telinga : Simetris antara kanan /kiri, terlihat sedikit
kotor karena belum di mandikan ,tidak ada kelainan pada
telinga.
f) Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid
dan kelenjar limfe maupun pembesaran vena jugularis
g) Abdomen : normal,bentuk cembung, Tidak tampak
benjolan abnormal, tali pusat belum kering masih
terbungkus kasa steril,tidak ada perdarahan talpus,tidak ada
kelainan pada abdomen.
h) Punggung : Tidak ada spina bifida,tidak ada scoliosis
i) Genetalia : testis sudah turun dalam scrotum
j) Anus : Bersih, berlubang, tidak terdapat atresia
ani pada rektum.
k) Ekstermitas
Atas : Simetris antara kanan/kiri, tidak terdapat
polidaktil maupun sidikatil, warna kulit kemerahan,turgor
baik, pergerakan aktif/ kuat.
Bawah : Simetris, tidak terdapat sindikatil maupun
polidaktil,warna kulit kemerahan,turgor baik, pergerakan
aktif/kuat.
2) Palpasi
a) Kepala : Tidak terdapat benjolan abnormal
b) Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid ,
kelenjar limfe dan bendungan vena
jugularis.
c) Abdomen : Tidak teraba pembesaran hepar.
3) Auskultasi
a) Dada : Pada dada tidak terdengar bunyi ronchi
maupun wheezing
b) Abdomen : Bising usus positif
2. Reflek
a) Moro reflek : positif
b) Rooting reflek : positif
c) Swallowing reflek : positif
d) Suckling reflek : positif
e) Reflek menggenggam : positif
f) Babinski : positif
g) tonick neek reflek : positif
3. Pemeriksaan penunjang
-
ANALISA DATA
PENATALAKSANAAN
e/ ibu mengerti.
2. Menjelaskan pada ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara tidak
meletakkan bayi di benda yang suhunya lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
3. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara bersihkan ujung tali pusat
dengan air DTT dan keringkan, bungkus tali pusat dengan kasa kering
steril.
Menjaga kehangatan bayi dengan cara ibu lebih sering mendekap bayi,
dan tata ruang yang hangat untuk mencegah terjadinya hipotermi.
Cara memberikan ASI yang benar yaitu dengan cara meletakkan bayi di
tangan ibu posisikan kepala di siku ibu,posisi perut bayi menempel ke
perut ibu.
Merawat tali pusat dengan cara membersihkan menggunakan air matang
dan membungkusnya dengan kasa steril,ganti kasa bila terkena air
kencing bayi,dan biarkan talipusat tetap kering dan bersih supaya tidak
terjadi infeksi.
Mengawasi tanda-tanda bahaya pada bayi seperti pernafasan lebih
cepat,suhu yang panas,tali pusat merah atau bernanah,mata bengkak,bayi
kebiruan,bayi diare.
e/ ibu mengerti dengan penjelasan tentang perawatan bayi dan mengerti
tentang tanda-tanda bahaya bayi.
6. Memberitahu ibu untuk pergi ke tenaga kesehatan bila terjadi tanda bahaya
pada bayi seperti di atas.
e/ibu mengeri dan tahu kapan harus pergi ke tenaga kesehatan.
7. Melakukan pendokumentasian di buku KIA
e/pendokumentasian di buku KIA telah di lakukan.
LEMBAR KONSULTASI
Paraf
No Tanggal Masukan
CI CI
Lapangan Akademik