Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN

BALITA FISIOLOGIS DI PUSKESMAS RANDUAGUNG

KECAMATAN RANDUAGUNG - LUMAJANG

Nama : Rini Eka Rahayu., S.Tr.Keb


Kelas : 2B (Lumajang)
NIM : 15901.02.20093

PRODI PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN

BALITA FISIOLOGIS DI PUSKESMAS RANDUAGUNG

KECAMATAN RANDUAGUNG - LUMAJANG

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :


Rini Eka Rahayu., S.Tr.Keb
NIM 15901.02.20093

Telah Diperiksa
Hari/Tanggal :

Mahasiswa

Rini Eka Rahayu., S.Tr.Keb

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Sri Wahyuningsih.,SST.,M.Keb
NIDN. 3403037801
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan pertambahan jumlah dan

ukuran sel secara kuantitatif, dimana sel-sel tersebut mensintesis protein baru

yang nantinya akan menunjukkan pertambahan seperti umur, tinggi badan,

berat badan dan pertumbuhan gigi.

Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian

(kualitas) dan merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Contohnya :

Kemampuan berjalan, berbicara dan berlari. (Marni dan Kukuh

Rahardjo.2012)

Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan

berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm,m), umur tulang dan

keseimbangan metabolik (retensi kalsium, dan nitrogen dalam tubuh).

B. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian

(kualitas) dan merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Contohnya :

Kemampuan berjalan, berbicara dan berlari.(Marni dan Kukuh

Rahardjo.2012)

Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-

angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan

meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau

kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)

bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan

berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke


keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara

bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak.

Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi

semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.

C. Tahapan Tumbuh Kembang


Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu

1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas :

a. Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa

fetus (9 minggu sampai lahir),

b. Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29

hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).

2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas

a. Masa Sekolah (6-12 tahun)

b. Masa Remaja (12-18 tahun)

D. Tahap Tumbuh Kembang Usia 0-6 Tahun


1. Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak

antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi

pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang

lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu

Iebih kurang sembilan bulan.

2. Masa Pascanatal

Tumbuh kembang pada masa pascanatal dibagi ke dalam beberapa

fase berikut :
a) Masa Neonatus (0-28 hari)

Tumbuh kembang masa pascanatal diawali dengan masa

neonatus, yaitu dimana terjadinya kehidupan yang baru. Pada masa ini

terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh, dimulai dari aktifitas

pernafasan, pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50

kali permenit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali

permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan

dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk

memenuhi kebutuhan gizi.

b) Masa Bayi (29 hari – 1 tahun)

Pada masa bayi, tahap tumbuh kembang dapat dikelompokkan

menjadi 3 tahap yaitu :

1. Usia 1-4 bulan, tumbuh kembang pada tahap ini diawali dengan

perubahan berat badan. Bila gizi anak baik, maka perkiraan berat

badan akan mencapai 700-1000 g/bulan. Pertumbuhan tinggi badan

agak stabil, tidak mengalami kecepatan dalam pertumbuhan tinggi

badan.

2. Usia 4-8 bulan, pertumbuhan pada usia ini ditandai dengan

perubahan berat benda pada waktu lahir. Rata-rata kenaikan berat

benda adalah 500-600 g/bulan, apabila mendapatkan gizi yang baik.

Sedangkan pertumbuhan tinggi badan tidak mengalamikecepatan

dan stabil berdasarkan pertambahan umur.

3. Usia 8-12 bulan, pada usia ini pertumbuhan berat badan dapat

mencapai tiga kali berat badan lahir, pertambahan berat badan


perbulan sekitar 350-450 gram pada usia 7-9 bulan, 250-350 gram

pada usia 10-12 bulan, bila memperoleh gizi baik. Pertumbuhan

tinggi badan sekitar 1,5 kali tinggi badan pada saat lahir. Pada usia 1

tahun, pertambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan

mencapai 75 cm.

c) Masa Anak (1-5 tahun)

Pada masa ini, anak akan mengalami beberapa perlambatan dalam

pertumbuhan fisik. Pada tahun kedua, anak hanya mengalami kenaikan

berat badan sekitar 1,5 – 2,5 kg dan penambahan tinggi badan 6-10 cm.

Pertumbuhan otak juga akan mengalami perlambatan, kenaikan lingkar

kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi, terdapat tambahan 8 buah

gigi susu, termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring, sehingga

seluruhnya berjumlah 14-16 buah. Pada usia 2 tahun, pertumbuhan fisik

berat badan sudah mencapai 4x berat badan lahir dan tinggi badan

sudah mencapai 50 persen tinggi badan orang dewasa. Menginjak usia 3

tahun, rata-rata berat badan naik menjadi 2-3 kg/tahun, tinggi badan

naik 6-8 cm/tahun, dan lingkar kepala menjadi sekitar 50 cm

Pada masa prasekolah, berat badan mengalami kenaikan rata-rata

2kg/tahun. Tubuh anak terlihat kurus, akan tetapi aktivitas motorik

tinggi dan sistem tubuh mencapai kematangan dalam hal berjalan,

melompat, dan lain-lain. Tinggi badan bertambah rata-rata 6,75 – 7,5

cm setiap tahun.
Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola bakan,

umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Anak juga mulai

menunjukkan kemandirian pada proses eliminasi.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan setelah lahir


a. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
1. Ciri-ciri fisik
Usia Pertumbuhan Perkembangan
Tinggi Berat Motorik Kognitif
Badan Badan
0–3 45–65 3–5 kg Menggerakkan Mulai mengenal suara, bentuk
bulan cm beberapa bagian benda dan warna.
tubuh seperti
tangan, kepala,
dan mulai belajar
memiringkan
tubuh.

6–9 64- 70 7–9 kg Dapat Mengoceh, sudah mengenal wajah


bulan cm menegakkan seseorang, bisa membedakan
kepala, belajar suara, belajar makan dan
tengkurap mengunyah
sampai dengan
duduk (pada usia
8 – 9 bulan), dan
memainkan ibu
jari kaki.

12– 74–81 10–11 Belajar berjalan Mulai belajar berbicara,


18 cm kg dan berlari, mempunyai
bulan  mulai bermain, ketertarikan terhadap jenis-jenis
dan koordinasi benda, dan mulai muncul rasa
mata semakin ingin tahu.
baik.

2–3 86–96 12–15 Sudah pandai Keterampilan tangan mulai


tahun cm kg berlari, membaik,
berolahraga, dan pada usia 3 tahun belajar
dapat meloncat menggunting kertas, belajar
menyanyi, dan membuat coretan
sederhana.
4–5 100– 16–22 Dapat berdiri Mulai belajar membaca,
tahun 120 cm kg pada satu kaki, berhitung,
mulai dapat menggambar, mewarnai, dan
menari, merangkai
melakukan kalimat dengan baik.
gerakan olah
tubuh,
keseimbangan
tubuh mulai
membaik.

2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)
0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang
tahun tua. Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung keras
kepala. Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang banyak.
Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.

b. Pertumbuhan dan Perkembangan masa anak-anak


1. Ciri-ciri fisik
Usia Pertumbuhan Perkembangan
Tinggi Berat Motorik Kognitif
Badan Badan
6–8 120–130 21–27 Mampu meloncati Menggambar dengan bentuk
tahun cm kg tali setinggi 25 cm, proporsional,
belajar naik sepeda. memakai dan mengancingkan
baju, menulis, lancar
membaca, tangkas dalam berhitung,
belajar bahasa asing, belajar
memainkan alat musik.
9–10 131–145 28–33 Melakukan olah Pandai menyanyi, mampu membuat
tahun cm kg raga permainan sebuah karangan, Menyerap
seperti bulutangkis, pelajaran dengan optimal, mulai belajar
sepak bola, tangkas berdiskusi dan mengemukakan
bersepeda. pendapat.
11– 145–152 33–39 Melompat tali Konsentrasi belajar meningkat, mulai
12 cm kg sampai di atas 50 belajar bertanggung jawab, senang
tahun cm, meloncat sejauh berpetualang dan mempunyai rasa ingin
lebih dari 1 meter, tahu yang besar.
 terampil dalam
menggunakan
peralatan.
2. Ciri-ciri Psikologis
Usia Ciri-ciri Psikologis
6 – 12 tahun Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh.
Pertumbuhan jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi
segala perintah gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah
melupakan. Sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat
menerima, pengertian karena kemampuan logikanya mulai
berkembang.

E. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu prosese untuk membuat sistem pertahanan tubuh

kebal terhadap infasi mikroorganisme (bakteri dan virus). Yang dapat

menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatan

untuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh kita akan terlindungi

dari infeksi begitu pula orang lain, karena tidak tertular dari kita (Aziz, 2008).

Jenis-jenis imunisasi berdasarkan vaksin yang diberikan ada beberapa

jenis imunisasi (Aziz, 2008) yaitu ;

1. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG adalah prosedur memasukkan vaksin BCG yang

bertujuan memberi kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium

tuberculosis dengan cara menghambat penyebaran kuman.

2. Imunisasi hepatitis B

Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberian

vaksin hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari penyakit

hepatitis.

3. Imunisasi polio

Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)

atau di kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberi
kekebalan dari penyakit poliomelitis. Imunisasi dapat di berikan empat

kali dengan 4-6 minggu.

4. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberi

vaksin DPT (difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang

bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit difteri,pertusis,dan

tetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya

dengan interval 4-6 minggu.

5. Imunisasi campak

Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin

campak pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit

campak. Imunisasi dapat di berikan pada usia 9 bulan secara

subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulan

atau lebih setelah suntikan pertama.

Daftar imunisasi yang diharuskan dan dianjurkan di Indonesia (Aziz, 2008)

yaitu :

a. Yang diharuskan

1. BCG (Bacillus Calmette-Guerin)

2. Hepatitis B

3. DPT (Difetri,Pertusis, dan Tetanus)

4. Polio

5. Campak

b. Yang dianjurkan

1. MMR (measles/campak, mumps/parotitis, rubella/campak jerman)


2. Hib (Haemophilus influenzae b)

3. Demam tifoid

4. Hepatitis A

F. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)


Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk

mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

Cara menggunakan KPSP :

1. Link KPSP usia : 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72

bulan

Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah

yang lebih kecil dari usia anak. Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang

digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9

bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.

2. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan.

Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan Contoh

: bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3

bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.

3. Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.

KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu : Pertanyaan yang dijawab

oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”

Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas

yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang,

tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi

duduk” Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak

jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum


melaksanakan. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. Setiap

pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. Teliti kembali

semua pertanyaan dan jawaban.

4. Interpretasi Hasil KPSP Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering

atau kadang-kadang) Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah

atau tidak pernah) Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai

dengan tahapan perkembangan (S) Bila jawaban YA = 7 atau 8,

perkembangan anak meragukan (M) Bila jawaban YA = 6 atau kurang,

kemungkinan ada penyimpangan (P). Rincilah jawaban TIDAK pada nomer

berapa saja.

Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) Orangtua/pengasuh

anak sudah mengasuh anak dengan baik. Pola asuh anak selanjutnya terus

lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan

anak. Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi.

Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai

kegiatan sehari-hari yang terarah. Ikutkan anak setiap ada kegiatan

Posyandu.

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)

Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang

diberikan lebih sering . Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk

mengejar ketertinggalan anak. Bila anak sakit lakukan pemeriksaan

kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak

tersebut yang menghambat perkembangannya. Lakukan KPSP ulang setelah

2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama
dinilai. Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama

sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur

anak.

Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia

hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai

KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak

sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.

Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.

Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban

YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan

fasilitas klinik tumbuh kembang.


DAFTAR PUSTAKA

Bari, Syaifuddin, Abdul, 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal, Jakarta:YBP-SP.
Mochtar, Rustam, 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika.
Prawihardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP – SP.
Varney, Helen Dkk. 2001. Dokumentasi Kebidanan. Jakarata : EGC.
ASUHAN KEBIDANAN

TUMBUH KEMBANG BALITA FISIOLOGIS


DI PUSKESMAS RANDUAGUNG - LUMAJANG

Nama Pengkaji : Rini Eka Rahayu., S.Tr.Keb

Jam / Tanggal Pengkajian : 09.00 WIB / 08-03-2021

Tempat : Puskesmas Randuagung

IDENTITAS

Nama Bayi : An. Dh

Jenis kelamin : Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir: Lumajang, 7 September 2019

Jam : 12.00 WIB

Umur : 18 bulan

Anak Ke :1

Nama Ayah : Tn “HI"

Nama Ibu : Ny”RE”

Agama : Islam

Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Dsn. Stasiun 10/04 Desa Buwek

Kecamatan Randuagung Lumajang

A. SUBJEKTIF

1. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan dan memeriksakan tumbuh

kembang anaknya.
2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan tidak ada keluhan

3. Riwayat Kesehatan

Dahulu : Ibu mengatakan anaknya tidak pernah mengalami

penyakit menular (TBC, Hepatitis, Campak, cacar), menurun (Jantung,

Paru-paru, epilepsi), tidak pernah menderita penyakit serius yang butuh

perawatan di Rumah Sakit

Sekarang : Ibu mengatakan anakanya tidak sedang menderita

penyakit menular dan menurun serta tidak dalam kondisi demam maupun

diare.

Keluarga : Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada riwayat

penyakit menular (TBC, Hepatitis B, Campak), menurun (DM, Paru-paru,

Epilepsi)

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Dahulu : tidak ada

Sekarang : Ibu mengatakan An. Dh anak pertama, lahir spontan, di

Bidan, Laki – Laki, Berat badan 2900gr, PB 49cm, Lika 33 cm, Lida 35

cm, tidak memiliki kelainan bawaan, sehat, IMD dilakukan, Nifas normal.

5. Riwayat Tumbang

Pertumbuhan BB : BB lahir 2,9kg, kenaikan BB normal sesuai dengan

garis pertumbuhan, BB sekarang adalah 11 kg.

Perkembangan anak : Perkembangan anak normal, sesuai dengan umur

anak.

Kelainan bawaan : Tidak ada


6. Riwayat Imunisasi

 Hb 0 : 7 September 2019,

 BCG + Polio 1 : 9 Oktober 2019

 Penta 1 + Polio 2 : 9 Nopember 2019

 Penta 2 + Polio 3 : 9 Desember 2019

 Penta 3 + Polio 4 : 9 Januari 2020

 Campak : 9 Juni 2020

7. Pola Kebiasaan Sehari – hari

 Pola nutrisi

Makan 3x/hari (Nasi, lauk, sayur)

Minum 6 botol susu

 Pola eliminasi

BAB 1-2x/hari, konsitensi lembek

BAK 6-8x/hari, kuning jernih

 Pola istirahat

Tidur siang 2-4 jam

Tidur malam 8- 10 jam

 Pola aktifitas : Anak bergerak aktif

 Personal hygiene

Mandi + gosok gigi 2x/hari

Keramas 2x/hari

Ganti pakaian 2-3x/hari

 Pola Sosial Ekonomi : anak diasuh langsung oleh orang tua dan

keluarga serta kebutuhan sehari-hari tercukupi.


B. OBJEKTIF

a. Pemeriksaan Umum

 Keadaan umum : Baik

 Kesadaran : Composmentis

 Vital Signs : Nadi : 80x/mnt, Rr 28x/mnt, Suhu : 36,6°C

b. Pengukuran antropometri

 BB : 11 Kg

 LK : 40 cm

 PB : 88 cm

 LILA : 15 cm

c. Pemeriksaan Fisik

 Kepala : rambut tidak rontok, kulit kepala bersih

 Muka : Tidak pucat, tidak ada oedema

 Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih

 Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret

 Mulut : Mulut simetris, bibir lembab, tidak labiosisis, tidak

labipalatosisis.

 Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen

 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, dan vena

jugularis

 Dada : Simetris, pernapasan dada teratur, tidak ada retraksi

dinding dada

 Pulmo/COR : Tidak ada wheezing, ronkhi, dan stridor


 Abdomen : Bulat, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada benjolan

abnormal

 Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan

 Punggung : Tidak ada benjolan atau kelainan tulang belakang

 Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

 Ekstremitas : Simetris, tungkai bergerak aktif, tidak ada kelainan

 Kulit : Lembab, tugor kulit baik

d. Pemeriksaan Penunjang

e. Pemeriksaan perkembangan anak umur 18 bulan

1. Anak dapat bertepuk tangan atau melambai

– lambai tanpa bantuan

2. Anak bisa memanggil “papa’ dan “mama”

ketika melihat orang tuanya

3. Anak dapat berdiri sendiri tanpa

berpegangan selama kira – kira 5 detik

4. Anak dapat berdiri sendiri tanpa

berpegangan selama kira – kira 30 detik atau lebih

5. Anak dapat memungut mainan di lantai

tanpa berpegangan

6. Anak menunjukkan apa yang diinginkan

tanpa menangis

7. Anak dapat berjalan disepanjang ruangan

tanpa jatuh atau terhuyung – huyung


8. Anak dapat mengambil benda kecil seperti

kacang kismis dan potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari

dan telunjuk

9. Anak dapat bermain menggelindingkan bola

dengan orang tua

10. Anak dapat memegang sendiri cangkir /

gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah

C. ANALISA DATA

An. Dh Usia 18 bulan dengan tumbuh kembang normal

D. PENATALAKSANAAN

Tanggal : 8/3/2021 Jam : 09.45 Wib

1. Memberitahu Ibu tentang hasil pemeriksaan Anaknya, BB 11 kg, Nadi

80x/menit, RR 28x/menit, Suhu 36,6 0C

e/ Ibu mengetahui bahwa kondisi anaknya baik dan sehat

2. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang imunisasi DPT/Hb 3

dan polio 4 yang berfungsi untuk :

 DPT (Pentabio) untuk mencegah penyakit Difteri (penyumbatan jalan

napas), Pertusis (batuk .100 hari), dan Tetanus (yang dapat berakibat

kejang)

 Vaksin DPT/Hb (Pentabio) Ulang diberikan sebanyak 0,5 ml secara IM

di lengan kanan atas sebelah kanan

 Efek samping yang ditimbulkan dari vaksin DPT (Pentabio) ulang

adalah demam

e/ Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan


3. Menyuntikkan vaksin DPT/Hb (Pentabio) Ulang secara IM pada lengan

kanan atas dengan dosis 0,5 ml

e/ vaksin DPT/Hb 3 sudah disuntikkan pada lengan kanan atas dengan

dosis 0,5 ml

4. Memberikan obat penurun demam (paracetamol 3x1 dosis 1/6 500 mg)

yang diminumkan sesampainya dirumah

e/ Ibu paham dan bersedia memberikan obat penurun demam

5. Melakukan deteksi dini tumbuh kembang menggunakan KPSP

e/ Hasil KPSP 10, Ibu merasa senang anaknya tumbuh dengan sehat.

6. Menganjurkan Ibu untuk memberikan stimulasi perkembangan sesuai usia

anak

e/ ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan dan akan meningkatkan

pola asuhannya agar anak dapat berkembang dan tumbuh dengan baik.

7. Menganjurkan Ibu kunjungan ulang ketika anak berumur 21 bulan untuk

memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya di posyandu atau

fasilitas kesehatan terdekat.

e/ Ibu bersedia datang kunjungan ulang untuk memantau perkembangan

anaknya di posyandu atau fasilitas kesehatan terdekat.

8. Menganjurkan ibu untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak

dengan gizi seimbang. Contohnya nasi, 1 potong kecil daging/ayam/telur,

1 potong kecil tahu/tempe, ¼ gelas sayur, 1 potong buah dan ½ gelas

bubur / 1 potong kue.

e/ Ibu bersedia menjaga dan memenuhi kebutuhan gizi anaknya.


LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN

Nama : Rini Eka Rahayu Ruangan : PKM Randuagung


NIM : 15901.02.20093 Kasus : Askeb Balita Fisiologis
No Hari / Masukan Paraf
Ci lahan Ci Akademik
tanggal

Anda mungkin juga menyukai