Disusun oleh :
NURHAYATI
NIM :15901.02.20088
Nurhayati., S.Tr.Keb
NIM.15901.02.20088
Mahasiswa
Nurhayati., S.Tr.Keb
Sri Wahyuningsih,S.ST.,M.Keb
NIDN.3403037801
LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK dan RUANGAN
Perbedaan Sirkulasi Darah Fetus dan Bayi
sirkulasi darah fetus
Struktur tambahan pada sirkulasi fetus :
Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami
deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar.
Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai
hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru yang mengalami
oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat
atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra.
Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari
venrtriculuc dexter dan aorta desendens.
Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang mengembalikan
darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus umbulicalis, arteri ini
dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut
dikenal sebagai arteri hypogastica.
c. Pengaturan Suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam
rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih rendah. Suhu dingin
ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan
yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali
panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan
hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan
lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan
panas tubuh sampai 100%.Untuk membakar lemak coklat, sering bayi
harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan
mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi
ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam
waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia
kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang
bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia
dan asidosis. Sehingga upaya pncegahan kehilangan panas merupakan
prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan
kehilangan panas pada BBL.
d. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah
tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat
lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun
dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).Koreksi penurunan kadar gula
darah dapat dilakukan dengan 3 cara :
- melalui penggunaan ASI
- melalui penggunaan cadangan glikogen
- melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang
cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi). Hal ini
hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang
cukup.Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim.
Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan
hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam
pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai
dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua
persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam
keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat
bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan
dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan
energi berkurang (digunakan sebelum lahir). Gejala hipoglikemi dapat
tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejang-kejang halus, sianosis,,
apneu, tangis lemah, letargi, lunglai dan menolak makanan.
Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka
panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di seluruh di sel-
sel otak.
e. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan
menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk
baik pada saat lahir.Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk
menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum
sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan
neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk
bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah
secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir.
Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya
memberi ASI on demand.
Jam : 08.30WIB
PENGKAJIAN DATA
I. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Bayi : By.Ny “D”
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir: 25 Januari 201 jam :08.30 WIB
Umur : 2 jam
Anak Ke :1
Nama Ayah : Tn “P”
Nama Ibu : Ny”D”
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Selokgondang RT.09/RW.7 Sukodono Lumajang
2. Alasan datang
Ibu melahirkan anak ke 1 di Puskesmas Sukodono dengan cara normal.
Keluhan Utama
Tidak ada keluhan
3. Riwayat Kebidanan
3.1 Riwayat Prenatal
Trimester I
Ibu Mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 4 bulan pertama
mengalami mual tetapi tidak sampai mengganggu aktifitas ibu. Ibu
memeriksakan kehamilannya di bidan setiap bulan dan mendapat
vitamin dan obat anti mual.
Trimester II
Ibu memriksakan kehamilannyadi puskesmas 4 kali, ibu tidak mual
dan muntah lagi, ibu mendapat tablet tambah darah, vitamin dan ibu
telah merasakan gerakan janin.
Trimester III
Ibu Mengatakan sering mengalami kencing pada kehamilan tua, ibu
masih memeriksakan kehamilannya ke bidan. Ibu sangat menantikan
kelahiran bayinya ini, dan ibu sangat senang dengan kehamilannya ini.
3.2 Riwayat Natal
Ibu mengatakan pada kehamilan 9 bulan sudah keluar lendir
bercampur darah dan perutnya terasa kenceng-kenceng mulai td pagi
jam 01.00, kemudian di bawa ke Puskesmas Sukodono, Tanggal 25
Januari 2021, Jam 08.30 WIB dan di lakukan pemeriksaan oleh bidan.
pada tanggal 25 Januari 2021 jam 09.30 Bayi lahir spontan, jenis
kelamin perempuan, berat badan 3000gr, panjang badan 49 cm,bayi
lahir menangis kuat, gerak aktif, dan ari-ari lahir lengkap 5 menit
setelah bayi lahir.
3.3 Riwayat Post Natal
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit berwarna merah
segar dari jalan lahir, tidak ada penyulit saat nifas, dan ibu belum
menyusui bayinya.
2) Palpasi
a) Kepala : Tidak terdapat benjolan abnormal
b) Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid ,
kelenjar limfe dan bendungan vena
jugularis.
c) Abdomen : Tidak teraba pembesaran hepar.
3) Auskultasi
a) Dada : Pada dada tidak terdengar bunyi ronchi
maupun wheezing
b) Abdomen : Bising usus positif
4. Reflek
a) Moro reflek : positif
b) Rooting reflek : positif
c) Swallowing reflek :positif
d) Suckling reflek : positif
e) Reflek menggenggam : positif
f) Babinski : positif
g) tonick neek reflek : positif
6. Pemeriksaan penunjang
Neonatus cukup bulan usia 2 jam dengan bayi baru lahir normal.
IV. PENATALAKSANAAN
e/ ibu mengerti.
e/ ibu mengerti.
3. Menganjurkan pada ibu untuk keluarga yang lain yang memegang bayi
juga harus mentaati protocol kesehatan
e/ ibu mengerti.
5.Melakukan perawatan tali pusat dengan cara bersihkan ujung tali pusat
dengan air DTT dan keringkan, bungkus tali pusat dengan kasa kering
steril.