Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

Di PUSKESMAS RANUYOSO

Oleh :

Ike Kurnia Lindasari


NIM. 15901.04.22071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
TAHUN 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL


Di PUSKESMAS RANUYOSO

Di persiapkan dan disusun oleh

Ike Kurnia Lindasari

Telah diperiksa oleh

Pada Hari / Tanggal: Jum’at, 03 februari 2023

Mahasiswa

Ike Kurnia Lindasari

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Bd. Mega Silvian Natalia, S.ST., M.Kes. Sri Wahyuningsih, S.ST.,M.Keb.


NIDN. 0727128703 NIDN. 3403037801
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
BBL Normal adalah bayi yang dikeluarkan dari hasil konsepsi
melalui jalan lahir dan dapat hidup diluar dengan berat 2,5 – 4 kg, dengan
usia Kehamilan 36 – 42 minggu, menangis spontan dan bernafas spontan,
teratur dan tonus otot baik. (Asuhan Persalinan Normal, 2011).
Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim
seorang wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai
umur satu bulan(FKUI,2011).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru
lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan
sedikit bantuan atau gangguan(prawiroharjo, S, 2011).
BBL Normal adalah Adaptasi fisiologi adalah sangat berguna bagi
bayi untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus, artinya nantinya
bayi harus dapat melakukan sendiri segala kegiatan untuk mempertahankan
hidupnya (Perawatan Ibu bersalin, Fitramaya 2011).
Jadi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah asuhan kebidanan
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga
mencapai usia 37-42minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir (Keilly P, 2009)


1) Berat Badan 2.500- 4.000 gram
2) Panjang Badan 48-52 gram
3) Lingkar dada 30- 38 cm
4) Lingkar kepala 33- 35 cm
5) GDS 45 g/dl - 130 g/dl
6) Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun
120-140 x/menit.
7) Pernafasan pada menit pertama 80 x/menit, menurun kira – kira 46
x/menit
8) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup
dan diliputivernik caseosa.
9) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna.
10) Kuku agak panjang dan lemas.
11) Pada genetalia wanita labia mayora sudah menutup
12) Reflek – reflek pada bayi normal
13) Untuk pengeluaran urin dan meconium akan keluar 24 jam pertama
warna meconium coklat kehitaman.
C. Perubahan Fisiologis BBL Normal
Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru
lahir adalah :
1. Perubahan sistem pernapasan / respirasi
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran
gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru
– paru.
a. Perkembangan Paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx
yang bercabang dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur
percabangan bronkus proses ini terus berlanjut sampai sekitar usia 8
tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnya akan sepenuhnya
berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas
sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan
mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan
sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan.
b. Awal adanya napas
Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi
adalah :
1) Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan
luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak.
2) Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru -
paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke
dalam paru - paru secara mekanis.
3) Penimbunan karbondioksida (CO2)
4) Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan
merangsang pernafasan. Berkurangnya O2 akan mengurangi
gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan
menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin.
5) Perubahan suhu. Keadaan dingin akan merangsang pernapasan.
6) Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas. Upaya pernafasan
pertama seorang bayi berfungsi untuk :
a) Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
b) Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama
kali.Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat
survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran
darah ke paru – paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20
minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-
paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi
surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru
dan membantu untuk menstabilkan dinding alveolus sehingga
tidak kolaps pada akhir pernapasan.Tidak adanya surfaktan
menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang
menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini
memerlukan penggunaan lebih banyak oksigen dan glukosa.
Berbagai peningkatan ini menyebabkan stres pada bayi yang
sebelumnya sudah terganggu.
c) Dari cairan menuju udara. Bayi cukup bulan mempunyai cairan
di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama
persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-
paru. Seorang bayi yang dilahirkan secara sectio sesaria
kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat
menderita paru-paru basah dalam jangka waktu lebih
lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara
memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di
paru-paru dikeluarkan dari paru-paru dan diserap oleh
pembuluh limfe dan darah.
d) Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi
kardiovaskuler. Peningkatan aliran darah paru-paru akan
memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan
membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang
perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim.
2. Perubahan pada sistem peredaran darah
Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus
terjadi 2 perubahan besar :
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung.
b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta. Perubahan
sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem
pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan
dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga
mengubah aliran darah.
Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh
darah
a. Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat
dan tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena
berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini
menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri.
Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit
mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-
paru dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada
pernafasan ini menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh
darah paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru mengakibatkan
peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan
peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri,
foramen kanan ini dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara
fungsional akan menutup.
c. Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat
menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan
setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa
berlangsung 2-3 bulan.
Perbedaan Sirkulasi Darah Fetus dan Bayi
a. Sirkulasi Darah Fetus. Struktur tambahan pada sirkulasi fetus :
1) Vena umbulicalis : membawa darah yang telah mengalami
deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar.
2) Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum
mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru yang
mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
3) Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah
lewat atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra.
4) Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari
venrtriculuc dexter dan aorta desendens.
5) Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang mengembalikan
darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus umbulicalis, arteri ini
dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri
tersebut dikenal sebagai arteri hypogastica.
b. Sistem sirkulasi fetus
1) Vena umbilicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari
plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan
hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior
2) Ductus venosus : adalah cabang – cabang dari vena umbilicalis dan
mengalirkan sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke
dalam vena cava inferior.
3) Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar
dalam ekstremitas inferior dan badan fetus, menerima darah dari
vena hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke atrium
dextrum.
4) Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar darah
yang mengalami oksigenasi dalam ventriculus dextra untuk menuju
ke atrium sinistra, dari sini darah melewati valvula mitralis ke
ventriculuc sinister dan kemudian melalui aorta masuk kedalam
cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan
ekstremitas superior. Dengan demikian hepar, jantung dan
serebrum menerima darah baru yang mengalami oksigenasi.
5) Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan
ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini bersama sisa
aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula
tricuspidallis masuk ke dalam ventriculus dexter.
6) Arteria pulmonalis : mengalirkan darah campuran ke paru - paru
yang nonfungsional, yang hanya memerlukan nutrien sedikit
7) Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena
ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok
darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior
8) Arteriahypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca
interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung
leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah
maternal
Perubahan pada saat lahir
a. Penghentian pasokan darah dari plasenta
b. Pengembangan dan pengisian udara pada paru-paru
c. Penutupan foramen ovale
d. Fibrosis
1) Vena umbilicalis
2) Ductus venosus
3) Arteriae hypogastrica
4) Ductus arteriosus
Pengaturan Suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga
akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam
rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih rendah. Suhu dingin ini
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang
dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha
utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya.
Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan
lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di
seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%.Untuk
membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna
mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak
coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak
coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress
dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak
coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami
hipoglikemia, hipoksia dan asidosis.Sehingga upaya pncegahan kehilangan
panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk
meminimalkan kehilangan panas pada BBL.
Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah
tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir
seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya
sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu
cepat (1 sampai 2 jam).Koreksi penurunan kadar gula darah dapat
dilakukan dengan 3 cara :
a. melalui penggunaan ASI
b. melalui penggunaan cadangan glikogen
c. melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang
cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi).Hal ini hanya
terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup.Bayi yang
sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati,
selama bulan-bulan terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami
hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan
menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam pertama kelahiran.
Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4 jam pertama
kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen
digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi
yang lahir kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang
mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan
risiko utama, karena simpanan energi berkurang (digunakan sebelum
lahir).Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejang-
kejang halus, sianosis,, apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan menolak
makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat
jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di seluruh di
sel-sel otak.
3. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan
menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk
baik pada saat lahir.Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk
menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan
antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang
mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas
lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup
bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan
dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang sering oleh
bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.
4. Sistem kekebalan tubuh/ imun
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem
imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di
dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang
mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan
alami, perlindungan oleh kulit membran mukosa,fungsi jaringan saluran
napas, pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus,perlindungan
kimia oleh lingkungan asam lambung.Kekebalan alami juga disediakan
pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang membantu BBL membunuh
mikroorganisme asing.
D. Keadaan Yang Harus Diwaspadai Selama Bayi Dirawat
1. Keadaan umum : Bayi yang sehat tampak kemerah – merahan aktif, tonus
otot baik, menangis keras, minum baik, suhu tubuh 36,5oc– 37,5oc
2. Suhu tubuh diukur 1x /hari, bila suhu rectal di bawah 36 O C, bayi harus
diletakkan di tempat yang lebih panas.
3. Penimbangan berat badan dilakukan setiap hari. Dalam 3 hari pertama
berat badan akan turun karena bayi mengeluarkan air kencing dan
meconium sedangkan cairan yang masuk belum cukup pada hari ke 4 berat
badan naik lagi.
4. Tinja akan keluar dalam waktu 24 jam. Setelah 2 – 3 hari warna tinja akan
tergantung dari jenis susu yang diminumnya.
5. Air kencing akan keluar dalam waktu 24 jam.
6. Perubahan warna kulit harus perlu diawasi untuk mencegah terjadinya
ikterus, syanosis / perdarahan pada kulit.
7. Perubahan pernafasan harus dihitung frekuensi dangkal / dalamnya,
apakah apnue, nafas cuping hidung, retraksi.
8. Bila bayi muntah, harus perlu dipantau warna, konsistensi dan jumlah
muntahan untuk mendeteksi apakah hal ini terjadi karena kesalahan
pemberian susu, alergi terhadap susu / gangguan saluran pernafasan.
E. Penatalaksanaan Awal BBL Normal
1. Lakukan penilaian sepintas. Melakukan penilaian APGAR SCORE
Tabel nilai Apgar Score
Tanda 0 1 2
Appereance(w Blue (seluruh Body pink, limbs All pink
arna kulit) tubuh biru atau blue (tubuh ( seluruh tubuh
pucat) kemerahan, kemerahan)
ekstremitas

biru)

Pulse(denyut Absent (tidak <100 >100


jantung) ada)
Grimace(refle None (tidak Grimace(sedikit Cry (reaksi
ks) bereaksi) gerakan) melawan,
menangis)

Grimace(tonus Limp(tidak Some fleksion of Active


otot) bereaksi) limbs( ekstremita movement,
s sedikit fleksi) limbs well
flexed( geraka
n aktif,
ekstremitas
fleksi dengan
baik)

Respiratory(to None (tidak Slow, irregular Good, strong


nus otot) ada) (lambat, tidak cry ( menangis
teratur) kuat)

a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan


b. Apakah bayi bergerak dengan aktif
c. Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap-megap
lakukan langkah resusitasi (lanjut kelangkah resusitasi pada
asfiksia bayi baru lahir)
2. Keringkan tubuh bayi
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lain,
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan vernik. Ganti handuk basah
denga handuk/kain kering. Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas
perut ibu
3. Periksa kembali uterus ibu untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus (hamil tunggal).
4. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada bagian 2 cm distal dari klem pertama.
5. Potong dan ikat tali pusat.
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tersebut.
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkar kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
c. Lepaskan klem dan masukan kedalam wadah yang telah disediakan
6. Letakan bayi agar kontak kulit dengan ibu
Letakkan bayi tengkurap didada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga
bayi menempel didada / perut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu
7. Selimuti bayi dan ibu dengan kain hangat dan pasang topi dikepala bayi
8. Beri cukup waktu untuk melalukan kontak kulit ibu – bayi (di dada ibu
paling sedikit 1 jam)
a. Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusui dini
dalam waktu 30 -60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung
sekitar 10-15 menit. Ber cukup menyusu dari satu payudara
b. Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
9. Lakukan penimbangan dan pengukuran bayi
10. Berikan salep mata/tetes mata antibiotik profilaksi
11. Beri vitamin K 1 mg / neo K 0,5 mg dipaha kiri anterolateral setalah
kontak kulit ibu dan bayi
12. Berikan suntikan imunisasi hepatitis B (setelah 1 jam pemberian
vitamin K1/ Neo K0 di paha kanan anterolateral
13. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik (40-60x/menit) serta sehu tubuh normal (36,5 – 37,5 C)
14. Bounding atachment
Usahan untuk mendekatkan bayi pada ibu dengan segera setelah
dilahirkan dengan tujuan agar bayi secara naluri dapat mengenali ibunya
yang juga sangat membantu pemulihan kesehatan
15. Ajari ibu menyusui yang benar
a. Mengatur posisi terhadap payudara ibu
b. Keluarkan sedikit ASI dari puting susu, kemudian dioleskan pada
puting susu dan areola mamae
c. Jelaskan pada ibu bagaimanan teknik memegang bayi
d. Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan
jari yang lain menopong bagian bawah payudara, serta gunakan ibu
jari untuk membentuk puting susu demikian rupa sehingga mudah
memasukan kemulut bayi
e. Berirangsangan pada bayi agar membuka mulut dengan cara
menyentuhkan bibir bayi ke puting susu
f. Tunggu bibir bayi membuka lebar
g. Gerakan bayi segera ke payudara dan bukan sebaliknya ibu atau
payudara ibu yang digerakan kemulut bayi
h. Perhatikan selama menyusui
16. p. Ajari ibu tentang perawatan bayi baru lahir
a. Mulai dari perawatan tali pusat
Hal-hal yang dilarang adalah membubuhkan atau
mengoleskan ramuan karena akan menyebabkan infeksi. Menghindari
kontak langsung dengan air kencing bayi karena air kencing bayi
tersebut adalah salah satu penyebab timbulnya infeksi pada talipusat
bayi. Memakaikan popok selai sebaiknya dibawah pusar. Merawat tali
pusat denggan prinsip bersih kering
b. Cara memandikan
Bayi sebaiknya dimandikan 6 jam setelah lahir. Memandikan
bayi pada jam pertama setelah kelahiran dapat menyebabkan
hipotermi
c. Menjaga kehangatan bayi
Idealnya bayi baru lahir ditempat tidur yang sama dengan
ibunya cara ini adalah cara paling mudah untuk menjaga bayi tetap
hangat
17. Motivasi untuk ASI Esklusif
a. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi
b. ASI Esklusif berikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan
tambahan atau minuman apapun kecuali vitamin dan imunisasi
c. ASI diberikan tidak mengunakan botol, cangkir maupun dot
18. Motivasi untuk memberikan imunisasi 5 L
a. < 7 hari : Hepatitis B
b. 1 bulan : BCG, POLIO 1
c. 2 bulan : DBT / Hb 1, POLIO 2
d. 3 bulan : DBT / Hb 2, POLIO 3
e. 4 bulan : DBT / Hb 3, POLIO 4
f. 9 bulan : campak
19. Beritahu ibu akan tanda bahaya pada bayi baru lahir
20. Anjurkan ibu membawa bayi kepada petugas kesehatan jika terdapat
tanda bahaya.
F. Tanda Bahaya Pada BBL
Ajarkan pada ibu tentang tanda bahaya pada bayi dan beritahu agar
merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut jika ditemui tanda-tanda
bahaya yang harus diwaspadai pada BBL yaitu:
a. Pernafasan sulit/ lebih dari 60x/menit, terlihat retraksi pada waktu
bernafas.
b. Suhu terlalu panas lebih dari 38o C, terlalu dingin kurang dari 36o C.
c. Warna abnormal, kulit/bibir biru (sianosis/pucat) atau bayi sangat kering
(terutama pada 24 jam pertama) biru.
d. Pemberian ASI sulit, hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
e. Tali pusat merah, engkak, keluar cairaan, bau busuk, berdarah.
f. Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, bernanah, bau busuk.
g. Gangguan gastrointestinal. Misalnya tidak mengeluarkan mekonium
selama 3 hari setelah lahir, muntah terus menerus, pada perut bengkak,
tinja hijau tua/ berdarah/ berlendir.
h. Tidak berkemih dalam 24 jam.
i. Menggigil, tangisa tidak biasa, lemas, mengangguk, kejang halus
j. Mata mengkak dan mengeluarkan cairan.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Asri dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb dan
Patologi Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam.2011. Sinopsis Obstetri jilid 1 edisi 3. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan edisi Keempat. Jakarta : Bina
Pustaka
Setiawati, Dewi. Kehamilan dan Pemeriksaan Kehamilan, Makassar : Alauddin
University Press, 2013.
Sondakh, Jenny J. S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : Erlangga
ASUHAN KEBIDANAN
BY. NY. “C” USIA 6 JAM dengan BAYI BARU LAHIR NORMAL
Di PUSKESMAS RANUYOSO

Tempat : Puskesmas Ranuyoso


Tanggal/waktu : 03 februari 2023 pukul 06.30 wib
Pengkaji : Ike Kurnia Lindasari
NIM : 15901.04.22071

Identitas bayi
Nama : By. Ny. “C”
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal lahir : 03 februari 2023
Jam lahir : 00.30 wib
Umur : 6 jam
Anak ke- : kesatu

Identitas Orang tua


Nama Istri : Ny. “C” Nama Suami : Tn. “J”
Umur : 19 Tahun Umur : 21 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Suku : Madura Suku :Madura
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Alamat : Ds.Alun Alun Kec. Ranuyoso
Status : pasien terdaftar dalam kepesertaan BPJS PBI

SUBJEKTIF (S)
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan melahirkan anak kesatu di Puskesmas secara normal,
langsung menangis, bergerak aktif dan sekarang sudah bisa menyusu.
2. Riwayat kebidanan

1.1 Riwayat Prenatal


Trimester I
Ibu mengatakan pada awal kehamilannya yaitu 2 bulan pertama
mengalami mual tetapi tidak sampai mengganggu aktifitas ibu. ibu
memeriksakan kehamilannya di 3 kali di bidan terdekat, 1 kali di
Puskesmas dan mendapat vitamin dan obat anti mual.
Trimester II
Ibu memeriksakan kehamilannyadi bidan 2 kali, ibu tidak mual dan
muntah lagi, ibu mendapat tablet tambah darah,vitamin dan ibu telah
merasakan gerakan janin.
Trimester III
Ibu mengatakan sering mengalami kencing pada kehamilan tua,ibu
masih memeriksakan kehamilannya ke bidan dan Puskesmas . ibu sangat
menantikan kelahiran bayinya ini, dan ibu sangat senang dengan
kehamilannya ini.
1.2 Riwayat Natal
Ibu mengatakan pada kehamilan 9 bulan sudah keluar lendir
bercampur darah dan perutnya terasa kenceng-kenceng,kemudian di bawa
ke Puskesmas Tanggal 02-02-2023 jam 23.00 WIB dan di lakukan
pemeriksaan oleh bidan. Pada taggal 03-02-2023 jam 00.30 wib Bayi lahir
spontan, jenis kelamin perempuan, berat badan 3500gram, panjang badan
51cm, bayi lahir menangis kuat, gerak aktif, warna kulit kemerahan dan
ari-ari lahir lengkap 5 menit setelah bayi lahir.
1.3 Riwayat Post Natal
Ibu mengatakan masih mengeluarkan darah sedikit berwarna merah
segar dari jalan lahir, tidak ada penyulit saat nifas dan ibu sudah menyusui
bayinya.
1.4 Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan bayinya sudah mendapat suntikan imunisasi vit.K,
penyuntikan di lakukan pada tanggal 03-02-2023, jam 00.35wib.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya ada 3 anggota keluarga
diantaranya ada suami, anak pertama dan saya. Lingkungan rumah baik,
hubungan antar tetangga baik.
Ibu mengatakan pendidikan suaminya lulus SD,dan bekerja sebagai
Tani.Pendidikan ibu lulus SD dan bekerja sebagai ibu rumah tangga. Semua
anggato keluarga beragama islam dan berbahasa Madura.
Ibu mengatakan suaminya perokok aktif, dalam keluarganya tidak
ada yang pernah menderita penyakit menular (TBC,hepatitis), penyakit
menahun (asma,jantung),penyakit menurun(diabetes,darah tinggi).
4. Pola Kebiasaan Sehari-hari

1.1 Pola Nutrisi (ASI/PASI)


Ibu mengatakan bayinya hanya di beri ASI saja.
1.2 Pola Eliminasi
Ibu mengatakan bayinya sudah BAK 1x warna jernih.
Ibu mengatakan bayinya sudah BAB 1x(mekonium), konsistensi lunak
berwarna hitam dan lengket.
1.3 Pola Istirahat/Tidur
Ibu mengatakan bayinya tidur setelah menyusu.
1.4 Aktifitas dan Latihan
Ibu mengatakan tangan dan kaki bayinya bergerak aktif dan kuat.
1.5 Pola Personal Hygine
Ibu mengatakan bayinya belum di mandikan, ganti popok bila BAB dan
BAK,dan dilakukan perawatan tali pusat dengan kasa kering steril

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum : baik
Penilaian awal :
Menangis kuat : Ya (langsung menangis kuat saat lahir)

Warna kulit : Kemerahan

Tonus otot : Bergerak aktif


Tanda-tanda vital : Suhu 36,7oC, HR 146x/menit, pernafasan 50x/menit
BB : 3500gram
PB : 51cm
LK : 34cm
LD : 34cm
LP : 33cm
Lila : 12cm
Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Simetris,rambut hitam dan tebal, tidak terdapat
benjolan abnormal, tidak terdapat caput succedaneum,
molase, dan cepal hematoma
b) Mata : Simetris antara kanan/kiri,skelera tidak
ikterus, kojungtiva tidak anemis,tidak strabismus.
c) Hidung : lubang hidung simertis antara kanan/kiri,
tidak terdapat kotoran, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung,tidak ada polip.
d) Mulut : Bibir lembab warna merah muda, tidak
tampak labioskizis, tidak tampak labiopalatoskizis, lidah
bersih.
e) Telinga : Simetris antara kanan /kiri, terlihat sedikit
kotor karena belum di mandikan ,tidak ada kelainan pada
telinga.
f) Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid
dan kelenjar limfe maupun pembesaran vena jugularis,
bebas bergerak, tidak terlihat lipatan kulit berlebihan
dibelakang leher
g) Dada : Tidak terdengar bunyi ronchi maupun
wheezing, bunyi jantung normal, tarikan dinding dada (-)
h) Abdomen : Bentuk cembung, Tidak tampak benjolan
abnormal, tali pusat belum kering masih terbungkus kasa
steril,tidak ada perdarahan talpus,tidak ada kelainan pada
abdomen.
i) Punggung : Tidak ada spina bifida,tidak ada scoliosis
j) Genetalia : Labia mayor menutupi labia minor
k) Anus : Bersih, berlubang, tidak terdapat atresia
ani pada rektum.
l) Ekstermitas
Atas : Simetris antara kanan/kiri, tidak terdapat polidaktil maupun
sidikatil, warna kulit kemerahan,turgor baik, pergerakan aktif/
kuat.
Bawah : Simetris, tidak terdapat sindikatil maupun polidaktil,warna
kulit kemerahan,turgor baik, pergerakan aktif/kuat.

Reflek
a) Moro reflek : bayi bergerak memeluk bila dikagetkan
b) Rooting reflek : bayi bias mencari putting susu ibu dengan
baik
c) Swallowing reflek : bayi bisa menyusu dengan kuat
d) Suckling reflek : bayi bisa menelan ASI dengan baik
e) Reflek menggenggam : bayi mampu menggenggam dengan baik
bila di berikan rangsangan telunjuk ke telapak tangan
f) Babinski : gerakan jari-jari kaki bayi mencengkram
ketika bagian bawah kaki diusap
g) tonick neek reflek : bayi dalam posisi terbaring dan kepalanya
ditengokkan

ANALISA (A)
Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan, usia 6 jam

PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan cara tidak
meletakkan bayi di benda yang suhunya lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
e/ ibu mengerti dan bayi tetap hangat.
2. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara bersihkan ujung tali pusat
dengan air DTT dan keringkan, bungkus tali pusat dengan kasa kering steril.
e/ tali pusat bersih dan kering.
3. Melakukan kontak dini dengan ibu dengan rawat gabung
e/ ibu bersedia melakukan.
4. memberi edukasi perawatan tali pusat dan cara menyusui yang benar
e/ ibu mengerti dengan penjelasan Bidan
5. Mengawasi tanda-tanda bahaya pada bayi seperti pernafasan lebih cepat,suhu
yang panas,tali pusat merah atau bernanah,mata bengkak,bayi kebiruan,bayi
diare.
e/ ibu mengerti dengan penjelasan tentang perawatan bayi dan mengerti
tentang tanda-tanda bahaya bayi.
6. Memberitahu ibu untuk pergi ke tenaga kesehatan bila terjadi tanda bahaya
pada bayi seperti di atas.

e/ibu mengeri dan tahu kapan harus pergi ke tenaga kesehatan.


7. Melakukan pendokumentasian di buku KIA
e/pendokumentasian di buku KIA telah di lakukan.
Lampiran 1

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Ike Kurnia Lindasari

NIM : 15901.04.22071

Pembimbing Akademik :

Nama
No Tanggal Revisi Paraf
pembimbing

11 11/02/2023 1.tanggal kajian dengan tanggal


lahir di singkronkan.

2. keterangan penyakit menular


menahun harus dijelaskan penyakit
apa aja.

3.pemeriksaan fisik dibagian leher


kurang pejelasan lipatan kulit
berlebihan dibelakang leher ada
atau tidak , bagian dadaditambahai
bagian jantungnormaltarikan
dinding dada ada atau tidak.

4.analisa tidak usa bayi ny. Tapi


diganti neonatus cukup bulan sesuai
usia kehmilan umur 6 jam.
5.pada penatalaksanaan ada dua
poin yg menerangkan sama tentang
pencegehan hipotermi.jadi
diriingkas dijadikan satu
6.kie tentang cara menyusui dan
perawatan talpus tidak perku ditulis
lengkap hanya ditulis “memberi
edukasi perawatan tali pusat dan
cara menyusui yang yang benar”
Lampiran 2

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Ike Kurnia Lindasari

NIM : 15901.04.22071

Pembimbing Lapangan :

No Tanggal Revisi Nama pembimbing Paraf

Anda mungkin juga menyukai