BARU LAHIR
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Praktikan,
Mengetahui,
3. Sistem Gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan.
Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik pada
saatlahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan
mencernamakanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus
bawah danlambung masih belum sempurna yang mengakibatkan ‘gumoh´ pada
bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30
ccuntuk bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah
secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan
makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on
demand.
Aktivitas adaptasi sistem GI
1. Kapasitas lambung BBL sgt bervariasi & tgt pd ukuran by, sktr 30 –
90 ml.
2. Pengosongan dimulai dlm bbrp mnt pd saat pemberian makanan &
selesai antara 2 – 4 jam stlh pemberian makanan
3. Suara bowel terdengar dalam waktu 1 jam
4. Aktifitas peristaltik yang tidak terkontrol pada esophagus terjadi
dalam beberapa hari
5. Enzim pencernaan dapat mencerna karbohidrat sederhana, protein dan
lemak
6. Mekoneum keluar dalam 12-24 jam
4. Sistem Imun
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga
menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem
imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang
didapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah
atau meminimalkan infeksi.
Berikut beberapa contoh kekebalan alami:
1. perlindungan oleh kulit membran mukosa
2. fungsi saringan saluran napas
3. pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus
4. perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah
yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-
sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu
melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.
5. Faal Ginjal
Bayi baru lahir mengekresi sejumlah kecil urin pada 48 jam pertama
kehidupan, sering kali hanya sebanyak 30 – 60 ml. Protein atau darah tidak
boleh terdapat di dalam urin bayi baru lahir. Bidan harus senantiasa ingat
bahwa masa abdomen yang ditemukan pada pemeriksaan fisik acapkali
sebenarnya ginjal dan bisa jadi sebuah tumor, pembesaran atau penyimpangan
pertumbuhan ginjal (Behrman, 2000).
Ginjal sudah berfungsi, tetapi belum sempurna.
BBL harus BAK dalam 24 jam pertama, jumlah urin 20–30
ml/hari dan meningkat menjadi 100–200 ml/hari pada akhir
minggu pertama
Penilaiannya :
1. Asfiksia berat (nilai apgar 0 – 3)
Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen
terkendali
2. Asfiksia ringan/ sedang ( nilai apgar 4 – 6 ).
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas
normal kembali.
3. Bayi normal (nilai apgar 7 – 10).
a. Berat Lahir : 2.500 – 4.000 gram
b. Kepala : - ukuran lingkar kepala 31 – 35 cm
- terdapat kaput suksedaneum
c. Mata : - tertutup rapat
- bila terbuka mungkin agak juling
d. Hidung : batang hidung menonjol
e. Mulut : - refleks mengisap sudah baik
- memalingkan kepala jika pipi disentuh
f. Leher : bayi tidak dapat mengangkat kepalanya
g. Dada : -dada bergerak simetris
-bentuk
-putting
- bunyi nafas
- bunyi jantung
h. Perut : - ukuran lingkar perut lebih besar sedikit dari lingkar dada
- perut lembek dan bundar
i. Pemeriksaan Refleks :
1) Refleks morro : bila posisi bayi dirubah secara tiba-tiba atau
mendengar suara yang keras, maka bayi akan menarik kedua tangan
dan kedua kaki mendekat ke tubuhnya serta ibu jari dan telunjuk akan
membentuk huruf C kemudian kembali lagi seperti semula.
Refleksinya berkurang usia 4 bulan dan menghilang pada usia 6 bulan.
2) Refleks rooting dan sucking : bila pipi dan sudut mulut bayi disentuh
dengan ujung jari atau putting susu, bayi akan menoleh kearah
sentuhan, lalu membuka mulut dan mulai mengisap. Refleks ini
berkurang pada usia 6 bulan dan hilang pada usia 1 tahun.
3) Swallowing : beri cairan atau basahi lidah maka bayi akan menelang
sambil menghisap. Refleks ini selalu ada dan tidak hilang.
4) Stepping : bila bayi diberdirikan dengan bantuan dan telapak kakinya
didatarkan maka secara otomatis bayi akan melangkah. Refleks ini
hilang pada usia 1 sampai 2 bulan.
5) Palmar Graps : diletakkan jari pada telapak tangan bayi, maka bayi
akan menggenggan dengan kuat. Refleks ini akan berkurang pada usia
4 bulan.
6) Babinski : Refleks babinski akan hilang pada usia 1 tahun.
j. Alat Kelamin : - pada bayi laki teraba buah zakar
- testis berada dalam skrotum
- penis berlubang
- pada bayi perempuan hymen sering tertutup
- uretra berlubang
- labia minor dan labia mayor
k. Dubur : dubur berlubang
l. Anggota Gerak : - semua anggota gerak dapat bergerak bebas
- gerakan normal
- jumlah jari
m. Kulit : - verniks
- warna
- pembengkakan atau bercak-bercak hitam
- tanda-tanda lahir
n. Mekonium : keluar dalam 24 jam pertama. Hari I : bergumpal seperti
lendir kental keabu-abuan sepanjang 2-5 cm, frekuensi = 1-2 kali.
1. Pengkajian
a. Aktivitas
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama. Bayi tampak semi-
koma,saat tidur dalam meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan
gerakan mata cepat (REM) tidur sehari rata-rata 20 jam.
b. Sirkulasi .
Rata-rata nadi apical 120-160 dpm (115 dpm pada 4-6 jam, meningkat sampai
120 dpm pada 12-24 jam setelah kelahiran).
Nadi perifer mungkin melemah,murmur jantung sering ada selama periode
transisi, TD berentang dari 60-80 mmHg (sistolik)/40-45 mmHg (diastolik).
Tali pusat diklem dengan aman tanpa rembesan darah,menunjukan tanda-
tanda pengeringan dalam 1-2 jam kelahiran mengerut dan menghitam pada
hari ke 2 atau ke 3.
c. Eliminasi.
Abdomen lunak tanpa distensi,bising usus aktif pada beberapa jam setelah
kelahiran. Urin tidak berwarna atau kuning pucat,dengan 6-10 popok basah
per 24 jam.Pergerakan feses mekonium dalam 24 sampai 48 jam kelahiran.
d. Makanan atau cairan
Berat badan rata-rata 2500-4000 gram.
Penurunan berat badan di awal 5%-10%
Mulut: saliva banyak,mutiara Epstein(kista epithelial)dan lepuh cekung
adalah normal palatum keras/margin gusi,gigi prekosius mungkin ada.
e. Neurosensori .
Lingkar kepala 32-37 cm,fontanel anterior dan posterior lunak dan datar,
Kaput suksedaneum dan molding mungkin ada Selama 3-4 hari, Mata dan
kelopak mata mungkin edema, Strabismus dan fenomena mata boneka sering
ada.
Bagian telinga atas sejajar dengan bagian dalam dan luar kantus mata(telinga
tersusun rendah menunjukan abnormalitas ginjal atau genetik).
Pemeriksaan neurologis : adanya reflek moro,plantar,genggaman palmar dan
babinski, respon reflex di bilateral/sama (reflex moro unilateral menandakan
fraktur klavikula atau cedera pleksus brakialis),gerakan bergulung sementara
mungkin terlihat.Tidak adanya kegugupan,letargi,hipotonia dan parese.
f. Pernapasan
T akipnea khususnya setelah kelahiran sesaria atau presentasi bokong. Pola
pernapasan diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada
dan abdomen(inspirasi yang lambat atau perubahan gerakan dada dan
abdomen menunjukan distress pernapasan)pernapasan dangkal atau cuping
hidung ringan,ekspirasi sulit atau retraksi interkostal.(ronki pada inspirasi
atau ekspirasi dapat menandakan aspirasi).
g. Keamanan.
Warna kulit:akrosianosis mungkin ada,kemerahan atau area ekomotik dapat
tampak di atas pipi atau di rahang bawah atau area parietal sebagai akibat dari
penggunaan forsep pada kelahiran.
Sefalohematoma tampak sehari setelah kelahiran. Ekstremitas:gerakan
rentang sendi normal kesegala arah,gerakan menunduk ringan atau rotasi
medial dari ekstremitas bawah,tonus otot baik.
h. Seksualitas
Genitalia wanita : Labia vagina agak kemerahan atau edema,tanda
vagina/hymen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma)atau rabas
berdarah sedikit (pseudo menstruasi) mungkin ada.
Genitalia pria :Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi(lubang prepusium sempit, mencegah retraksi foreksim ke glan)
F. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. Resiko Tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan keterbatasan
jumlah lemak subkutan.
b. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan produksi
mucus berlebihan.
c. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan laju metabolic.
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan imunitas yang
didapat.
e. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan aspirasi.
f. Resiko tinggi konstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan masukan
cairan
G. Perencanaan Keperawatan