Anda di halaman 1dari 8

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) fraktur

Topik : Diet Nutrisi Pasca Operasi

Sasaran : Pasien dan Keluarga Tn. I

Tempat :

Waktu : 1x 20 menit

Media : Leaflet

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu mengetahui
kebutuhan nutrisi pasca operasi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat :
a. Menyebutkan pengertian nutrisi
b. Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
c. Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien pasca operasi
C. Metode dan Media
 Metode yang digunakan adalah diskusi, tanya jawab dan
demonstrasi
 Media yang digunakan leaflet
D.  Materi Penyuluhan
a. Pengertian nurtisi
b. Tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasca operasi
c. Jenis  nurtisi yang baik untuk pasien pasca operasi
E. Proses Belajar Mengajar
No Komunikator Komunikan waktu
Pre Interaksi 5 menit
1. Memberi salam dan Menjawab salam
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan
dan tema penyuluhan
Isi 10 menit
3. Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan
mengenai pengertian, manfaat,
tujuan,      jenis nutrisi bagi
pasien pasca operasi
4. Memberikan kesempatan kepada Mengajukan pertanyaan
komunikan untuk bertanya
tentang materi yang disampaikan
Penutup 5 menit
5. Memberikan pertanyaan akhir Menjawab
sebagai evaluasi
6. Menyimpulkan bersama-sama Mendengarkan
hasil kegiatan penyuluhan
7. Menutup penyuluhan dan Menjawab salam
mengucapkan salam

F.   Evaluasi
 Prosedur
Setelah diberikan penyuluhan, pemateri mengajukan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh klien (post test)
 Jenis test
 Test yang dilakukan adalah test secara lisan dan demonstrasi ulang
 Soal :
1. Sebutkan pengertian nutrisi?
2. Sebutkan tujuan pemberian nutrisi?
3.  Sebutkan jenis nurtisi yang baik bagi pasien pasca
operasi?

G. Lampiran Materi
Pengertian
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga
untuk perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah
menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan
tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

Alasan nutrisi dibutuhkan untuk pasien pascaoperasi


Karena tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status
gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara
sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan

Tahapan diet pasca bedah


a. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pasca bedah :
1. Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
2. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang
serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan
berupa air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan
cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat
mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu
diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
b. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar
saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu
jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali
sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan
tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan
makanan parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk
waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan
yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air
jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.
c. Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar
saluran cerna atau sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II.
Cara Memberikan Makanan
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah
susu dan biscuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari.
Selain itu dapat memberikan makanan parenteral bila diperlukan.
Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan dengan bumbu
tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.
d. Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
1. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
2. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi
dalam 3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan.

Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka


Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk
penyembuhan luka adalah protein dan vitamin C.
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya
dalam proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan
penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati
yaitu tempe, tahu, kacang kacangan dll. Contoh protein
hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun
papaya, bayam, tomat, daun singkong dll

Tata cara pelaksanaan  untuk memenuhi nutrisi yang perlu


diperhatikan untuk penyembuhan luka
1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
vitamin C
2. Bila mual:
a. Makannlah dengan porsi sedikit tapi sering
b. Sajikan ketika masih hangat
c. Sebelum makan, minum air hangat
d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam

TIPS PERAWATAN PASCAOPERASI


Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan
pemulihan kondisi pasien pascaoperasi,perlu kita perhatikan tips di
bawah ini:
 Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu,
buah.
 Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging,
ayam, ikan, telor dan sejenisnya.
 Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
 Usahakan cukup istirahat.
 Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa.
Makin cepat makin bagus.
 Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
 Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan
pemeriksaan kondisi tubuh.
 Minum obat sesuai anjuran dokter.

Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan


a. Diet Pasca Operasi Umum
Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai
riwayat bedah tulang atau gigi, atau yang telah mengalami
kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet yang lebih
cepat dibandingkan dengan program diet pasca operasi
gastrointestinal. Secara bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet
berupa cairan penuh pada hari kedua setelah operasi, diet makanan
lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari keempat.
Kondisi pasien menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu
diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan
kalori dan protein. Vitamin secara bertahap diberikan sebagai
suplemen.
b. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya
Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan
pemecahan protein dalam pemberian asupan gizi yang baik bagi
individu, yang dapat diperburuk kondisinya hingga menjadi tidak
dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja.
Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan
kehilangan kalium, fosfor dan sulfur. Perkembangan osteoporosis
bertepatan dengan kehilangan kalsium yang dapat menyebabkan si
penderita tidak dapat bergerak.
Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat
gizi yang dibutuhkan diperoleh dalam jumlah bebas. Dibutuhkan
sekitar 50 gram protein ditambah 3000 kalori kalori non protein.
Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien
tidak mampu makan tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang
tinggi protein dan tinggi kalori, maka minuman bisa diberikan
diantara waktu makan.
Penyembuhan patah tulang yang kurang baik ketika
jaringan telah habis. Protein bebas dalam diet menyokong kalsium
dalam tulang dan membentuk tulang yang baik.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIET  NUTRISI
PASCA OPERASI

Anda mungkin juga menyukai