Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASUPAN NUTRISI PASCA OPERASI

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh:
YULIANINGSARI PRAMESTHIRINI
1611040029

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASUPAN NUTRISI PASCA OPERASI

Masalah : Nutrisi untuk pasien pasca operasi


Pokok bahasan : Diet Nutrisi pasca operasi
Sub Pokok Bahasan`` : Kebutuhan nutrisi pasca operasi
Sasaran : Keluarga pasien pasca operasi
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruang Teratai RSUD Prod dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Penyuluh : Yulianingsari Pramesthirini
Tanggal : 23 Februari 2017

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu mengetahui kebutuhan nutrisi

pasca operasi.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat :

a. Menyebutkan pengertian nutrisi

b. Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi

c. Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien pasca operasi

C. Metode dan Media

- Metode yang digunakan adalah diskusi, tanya jawab dan demonstrasi

- Media yang digunakan leaflet

D. Materi Penyuluhan

a. Pengertian nurtisi

b. Tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasca operasi

c. Jenis nurtisi yang baik untuk pasien pasca operasi


E. Proses Belajar Mengajar

No Komunikator Komunikan waktu

Pre Interaksi 5 menit

1. Memberi salam dan Menjawab salam

memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan

dan tema penyuluhan

Isi 10 menit

3. Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan

mengenai pengertian, manfaat,

tujuan, jenis nutrisi bagi pasien

pasca operasi

4. Memberikan kesempatan kepada Mengajukan pertanyaan

komunikan untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

Penutup 5 menit

5. Memberikan pertanyaan akhir Menjawab

sebagai evaluasi

6. Menyimpulkan bersama-sama Mendengarkan

hasil kegiatan penyuluhan

7. Menutup penyuluhan dan Menjawab salam

mengucapkan salam
F. Evaluasi

Prosedur

Setelah diberikan penyuluhan, pemateri mengajukan beberapa pertanyaan yang harus

dijawab oleh klien (post test)

Jenis test

Test yang dilakukan adalah test secara lisan dan demonstrasi ulang

Soal :

1. Sebutkan pengertian nutrisi?

2. Sebutkan tujuan pemberian nutrisi?

3. Sebutkan jenis nurtisi yang baik bagi pasien pasca operasi?


G. Lampiran Materi

1) Pengertian

Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk

perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.

Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani

pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam

pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

2) Alasan nutrisi dibutuhkan untuk pasien pascaoperasi

Karena tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi

pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan

meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :

1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)

2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain

3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan

4. Mencegah dan menghentikan perdarahan

3) Tahapan diet pasca bedah

a. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)

Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :

1. Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang

2. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus

mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan

Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih, the

manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam

waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan

makanan parenteral sesuai kebutuhan.

b. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)

Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau

sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I

Cara Memberikan Makanan

Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari

buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah

cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan

makanan parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin

karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah

II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.

c. Diet Pasca-Bedah III

Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau

sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II.

Cara Memberikan Makanan

Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biscuit.

Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat memberikan makanan

parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan adalah makanan dengan

bumbu tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.


d. Diet Pasca-Bedah IV

Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :

1. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah

2. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III

Cara Memberikan Makanan

Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan

lengkap dan 1 kali makanan selingan.

4) Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka

Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah

protein dan vitamin C. Alasannya Protein dan vitamin C sangat penting peranannya

dalam proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk

mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka.

Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka

1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,

kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.

2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat, daun

singkong dll

5) Tata cara pelaksanaan untuk memenuhi nutrisi yang perlu diperhatikan untuk

penyembuhan luka

1. Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C

2. Bila mual:

a. Makannlah dengan porsi sedikit tapi sering


b. Sajikan ketika masih hangat

c. Sebelum makan, minum air hangat

d. Hindari makanan dengan berbumbu tajam

6) TIPS PERAWATAN PASCAOPERASI

Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien

pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:

Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.

Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor

dan sejenisnya.

Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.

Usahakan cukup istirahat.

Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin bagus.

Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.

Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.

Minum obat sesuai anjuran dokter.

7) Contoh diet pada macam-macam tindakan pembedahan

a. Diet Untuk Bedah Kantung Empedu dan Kombinasi dengan Abdomino-Perineal

Bedah pada kantung empedu yang dikombinasikan dengan Abdomino-Perineal,

oral feeding biasanya diberikan di awal. Berikut adalah sebuah contoh jadwal diet yang

sederhana:

Hari pertama (hari saat operasi): dipenuhi kebutuhan transfusi dan formula infuse

yang cukup.
Hari kedua : ditambah sejumlah kecil cairan (teh, gelatin, dan air jahe) tanpa susu atau

jus buah.

Hari ketiga : cairan, termasuk susu skim dan jus buah boleh diberikan. Pemberian

makanan pembuluh darah melalui infus dilanjutkan, kecuali glukosa dalam air,

ditambah vitamin dapat digantikan dengan bagian dari larutan garam.

Hari keempat : sejumlah kecil campuran cairan yang mengandung tinggi protein boleh

ditambahkan. Pada hari ini 1 liter protein hidrolisat dapat dihilangkan dari pemberian

makanan bagi pembuluh darah.

Hari kelima : jumlah makanan boleh ditingkatkan, setidaknya 70-100 gram. Protein

harus tersedia dalam oral feeding. Pemberian vitamin secara oral sudah bisa diberikan.

Pemberian makan pembuluh darah melalui infus dapat dihentikan.

Hari keenam : Diet makanan biasa sudah bisa diberikan kepada pasien.

Beberapa pasien yang kantung empedunya dioperasi, mungkin lebih merasa nyaman

dengan diet rendah lemak untuk beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah

operasi.

b. Diet Pasca Operasi Anus/Dubur

Operasi dubur hampir sama dengan hemorrhoidectomy, pemberian makan

biasanya dilakukan dalam waktu 24 jam atau sesegera mungkin, bergantung pada

anastesi yang telah diatur. Pengaturan pasca operasi beragam. Beberapa pembedah lebih

suka memberi diet rendah serat, dengan sisa yang terbatas untuk mengurangi pergerakan

isi perut. Hal lain yang diperbolehkan diet normal dan menambah defekasi yang dibantu

dengan minyak mineral. Penggunaan jangka panjang minyak mineral dapat mengurangi

karena menganggu penyerapan beberapa mineral dan vitamin.


c. Diet Pasca Operasi Umum

Diet yang ditentukan untuk pasien yang mempunyai riwayat bedah tulang atau

gigi, atau yang telah mengalami kecelakaan kecil, dapat diberi lebih dulu program diet

yang lebih cepat dibandingkan dengan program diet pasca operasi gastrointestinal.

Secara bertahap, pasien dapat mengkonsumsi diet berupa cairan penuh pada hari kedua

setelah operasi, diet makanan lunak pada hari ketiga, dan diet makanan biasa pada hari

keempat. Kondisi pasien menentukan diet yang akan dikonsumsi. Yang perlu

diperhatikan adalah diet tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan kalori dan protein.

Vitamin secara bertahap diberikan sebagai suplemen.

d. Diet Pasca Operasi Mulut dan atau Esofagus

Setelah operasi mulut atau esofagus, pemberian makanan secara parenteral yang

biasanya diberikan pada pasien di awal, dengan pemberian makan dengan menggunakan

tabung. Sejak pasien tinggal di rumah sakit untuk jangka waktu yang cukup lama, yang

paling utama adalah formula diet yang akan diberikan harus memenuhi kebutuhan

semua zat gizi. Kebutuhan cairan dapat dipenuhi secara oral, jenisnya dapat diperoleh

dengan mengencerkan makanan padat, seperti kentang, daging cincang, sayuran dan

buah dengan cara diblender atau disaring dan ditambahkan cairan.

e. Diet Pasca Patah Tulang dan Trauma Lainnya

Pasien yang patah tulang memerlukan peningkatan pemecahan protein dalam

pemberian asupan gizi yang baik bagi individu, yang dapat diperburuk kondisinya

hingga menjadi tidak dapat bergerak, hanya mampu beraktivitas di atas kasur saja.

Kehilangan protein (kehilangan nitrogen) dibarengi dengan kehilangan kalium, fosfor


dan sulfur. Perkembangan osteoporosis bertepatan dengan kehilangan kalsium yang

dapat menyebabkan si penderita tidak dapat bergerak.

Pengaturan diet patah tulang: Protein, kalori dan semua zat gizi yang dibutuhkan

diperoleh dalam jumlah bebas. Dibutuhkan sekitar 50 gram protein ditambah 3000

kalori kalori non protein. Pemindahan cairan dan elektrolit juga dibutuhkan. Jika pasien

tidak mampu makan tetapi membutuhkan sejumlah makanan yang tinggi protein dan

tinggi kalori, maka minuman bisa diberikan diantara waktu makan. Penyembuhan patah

tulang yang kurang baik ketika jaringan telah habis. Protein bebas dalam diet

menyokong kalsium dalam tulang dan membentuk tulang yang baik


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2006). Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS. Dr. Cipto

Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

SOP Keperawatan. (2006). Standar Operasional Prosedur. Jogyakarta : Asosiasi Institusi

Pendidikan DIII

Anda mungkin juga menyukai