(SAP)
Sasaran : Keluarga
Tempat: Di Rumah
Pukul : 10.00-10.45
E. Setting Tempat
: Moderator
: LCD/Proyektor
: Penyuluh
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
F. Pengorganisasi
Moderator: Aprilia Sihombing
Penyuluh : Febrina M Sihombing
Fasilitator : Mardiati S
Observer : Ririn Sitinjak
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan
2. Aktif bertanya
3. Mendengarkan
H. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian stroke
2. Bagaimana cara pencegahan primer penyakit stroke
I. Materi
PENCEGAHAN PRIMER PENYAKIT STROKE
A. Mengatur Pola Makan yang Sehat Konsumsi makanan tinggi lemak dan
kolesterol dapat meningkatkan resiko terkena serangan stroke. Sebaliknya
mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat
mencegah terjadinya stroke. Beberapa jenis makanan yang dianjurkan
untuk pencegahan primer terhadap stroke adalah :
1. Makanan dari berbagai biji-bijian yang membantu menurunkan kadar
kolesterol :
a) Serat larut yang banyak terdapat dalam biji-bijian seperti beras
merah, bulgur, jagung dan gandum
b) Oat (=beta glucan) akan menurunkan kadar kolesterol total dan
LDL, menurunkan tekanan darah dan menekan nafsu makan bila
dimakan di pagi hari (memperlambat pengosongan usus).
c) Kacang kedele beserta produk olahannya dapat menurunkan lipid
serum, menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL dan
trigliseridatetapi tidak mempengaruhi kadar kolesterol HDL
d) Kacang-kacangan (termasuk biji kenari dan kacang mede)
menurunkan kolesterol LDL dan mungkin mencegah aterosklerosis
e) Mekanisme kerja menambah ekskresi asam empedu, meningkatkan
aktifitas esterogen dari isoflavon, memperbaiki elastisitas arterial
dan meningkatkan aktivitas antioksidan yang menghalangi oksidasi
LDL.
2. Makanan lain yang berpengaruh terhadap prevensi stroke
a) Makanan/zat yang membantu mencegah peningkatan homosistein
seperti asam folat, vitamin B6, B12 dan riboflavin
b) Susu yang mengadung protein, kalsium, zinc, dan B12 mempunyai
efek proteksi terhadap stroke
c) Beberapa jenis ikan tuna dan ikan salmon, mengandung omega-3
eicosapentenoic acid (EPA) dan docosahexonoic acid (DHA) yang
merupakan pelindung jantung dengan efek melindungi terhadap
resiko kematian mendadak, mengurangi resiko aritmia,
menurunkan kadar trigliserida, menurunkan kecenderungan adesi
platelet, sebagai precursor prostaglandin, inhibisi sitokin, anti
inflamasi dan stimulasi NO endothelial. Dianjurkan untuk
mengkonsumsi 2 kali / minggu. Ikan tuna juga merupakan sumber
yang baik untuk vitamin B6 dan asam folat. World's Health Rating
dari The George Mateljan Foundation menggolongkan kandungan
vitamin B6 tuna ke dalam kategori sangat bagus karena
mempunyai nutrient density yang tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas
kategori sangat bagus adalah 3,4-6,7). Vitamin B6 bersama asam
folat dapat menurunkan level homosistein. Homosistein merupakan
komponen produk antara yang diproduksi selama proses metilasi.
Homostein sangat berbahaya bagi pembuluh arteri dan sangat
potensial untuk menyebabkan terjadinya penyakit jantung.
Meskipun ikan tuna mengandung kolesterol, kadarnya cukup
rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar
kolesterol pada ikan tuna 38-45mg per 100gr daging. Kandungan
gizi yang tinggi membuat tuna sangat efektif untuk menyembuhkan
berbagai penyakit, salah satunya stroke. Sebuah studi yang pernash
dilakukan selama 15 tahun menunjukkan bahwa konsumsi ikan
tuna 2-4 kali setiap minggu, dapat mereduksi 27% resiko penyakit
sroke daripada yang hanya mengkonsumsi 1 kali dalam sebulan.
Konsumsi 5 kali atau lebih dalam setiap minggunya dapat
mereduksi penyakit stroke hingga 52 persen. Konsumsi tuna 13
kali per bulan dapat mengurangi risiko tubuh dari ischemic stroke,
yaitu stroke yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak.
d) Makanan yang kaya vitamin dan anti oksidan: vitamin C,E,
betakaroten seperti yang banyak terdapat pada sayur-sayuran,
buahbuahan dan biji-bijian.
e) Buah-buahan dan sayur-sayuran :
Kebiasaan/ membudaya diet kaya buah-buahan dan sayuran
(bervariasi) minimal 5 saji setiap hari
Sayuran hijau dan jeruk : menurunkan resiko stroke
Sumber Kalium : kalium merupakan predictor yang kuat
mencegah mortalitas akibat stroke terutama buah pisang.
Makanan sumber kalium seperti pisang, dapat menurunkan
resiko terserangnya stroke. Diduga, asupan kalium yang
memadai membuat dinding arteri lebih elastik dan normal.
Selain itu, juga dapat melindungi kerusakan pembuluh
darah akibat tekanan darah yang tinggi.
Apel (mengandung quercetin dan phyto-nutrient)
menurunkan resiko stroke
Sebagian besar buah dan sayur memiliki nilai gizi dan
mineral yang cukup tinggi. Kandungan gizi tersebut sangat
dibutuhkan untuk merevitalisasi sel-sel dan jaringan tubuh
yang telah rusak serta meningkatkan sistem metabolisme
serta sistem kekebalan didalam tubuh. Terdapat beberapa
jenis buah dan sayur yang digunakan untuk mencegah dan
mengobati penyakit stroke diantaranya adalah: melon,
alpukat, pisang, apel, belimbing, jambu biji, dan asparagus.
Stroke dapat juga dilawan dengan teh, khususnya jenis teh hijau.
Sebuah studi di Jepang membuktikan dengan mengkonsumsi teh hijau
sebanyak lima cangkir sehari dapat menurunkan resiko terserang
stroke. Di dalam teh hijau terkandung antioksidan yang dapat
mencegah terjadinya kerusakan sel. Bahkan, teh hijau mengandung
komponen antioksidan yang lebih kuat dibanding vitamin E dan
vitamin C. Berikut ini adalah zat-zat yang berperan sebagi sumber
antioksidan :
Melakukan aktivitas fisik yang mempunyai nilai aerobic (jalan cepat, bersepeda,
berenang dan lain-lain) secara teratur minimal 30 menit, dan minimal tiga kali per
minggu akan dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki control diabetes,
memperbaiki kebiasaan makan, menurunkan berat badan dan meningkatkan kadar
kolesterol HDL.
Efek biologis : penurunan aktivitas platelet, reduksi fibrinogen plasma dan
meningkatkan aktivitas tissue plasminogen activator. Pola makan sehat dan olah
raga teratur adalah pengobatan utama bagi penderita obesitas dan mencegah
stroke.
C. Menghentikan Rokok
1. Merokok menyebabkan peninggian koagulabilitas, viskositas darah,
meninggikan kadar fibrinogen, mendorong agregasi platelet, meninggikan
tekanan darah, meningkatkan hematokrit dan menurunkan HDL dan
meningkatkan LDL kolesterol
2. Berhenti merokok juga memperbaiki fungsi endotel
3. Perokok pasif, risiko sama dengan perokok aktif
Disarankan untuk menurunkan berat badan dengan target BMI < 25 kg/m2, garis
lingkar pinggang < 80 cm dan untuk wanita
H. Pemeriksaan Kesehatan Teratur dan Taat Advis Dokter Dalam Hal Diet dan Obat