Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAU TEORITIS

2.1 Definisi
”Vertere” suatu istilah dalam bahasa latin yang merupakan bahasa lain dari vertigo, yang artinya
memutar. Vertigo dalam kamus bahasa diterjemahkan dengan pusing (Wahyono, 2007). Definisi
vertigo adalah gerakan (sirkuler atau linier), atau gerakan sebenarnya dari tubuh atau lingkungan
sekitarnya diikuti atau tanpa diikuti dengan gejala dari organ yang berada di bawah pengaruh
saraf otonom dan mata (nistagmus) (Jenie, 2001). Sedangkan menurut Gowers Kapita Selekta
neurologi, 2005, mendefinisikan vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita
atau objek- objek disekitar penderita yang bersangkutan dengan gangguan sistem keseimbangan
(ekuilibrum).

Vertigo adalah sebuah keadaan di mana penderitanya merasa seolah-olah lingkungan di


sekitarnya berputar atau melayang. Kondisi ini juga akan membuat penderitanya kehilangan
keseimbangan, sehingga kesulitan untuk sekadar berdiri atau bahkan berjalan. Cara terbaik untuk
menggambarkan vertigo adalah dengan memutar tubuh Anda beberapa kali dan merasakan
kondisi yang dihasilkan.

Perlu diketahui, vertigo bukanlah nama penyakit. Namun, sebuah kumpulan gejala yang bisa
terjadi secara tiba-tiba atau berlangsung selama jangka waktu tertentu dalam satu waktu.

2.2 Tanda-tanda & gejala


Gejala umum yaitu :
1. Pusing
2. sensasi kepala berputar atau kepala kliyengan,
3. dan kehilangan keseimbangan.
Tanda-tanda tersebut akan memicu penderitanya :
1. mengalami sensasi mual
2. Muntah
3. mengeluarkan keringat berlebih
4. sakit kepala, bahkan kadang disertai nistagmus (gerakan mata yang tidak normal)
5. telinga berdenging (tinnitus)
6. sensasi merasa akan terjatuh.
Biasanya, kondisi ini akan hilang timbul dan bisa berlangsung selama beberapa menit, jam, atau
bahkan hari.
2.3 Penyebab
Penyebab vertigo sebenarnya tergantung dengan jenis vertigo yang dialami. Secara umum,
terdapat dua jenis vertigo yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya. Masing-masing
kondisi juga mempunyai penyebabnya tersendiri.
1. Vertigo peripheral
Ini merupakan jenis vertigo yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang. Penyebab vertigo
periferal diakibatkan karena adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk
mengatur keseimbangan tubuh.
Pada saat menggerakkan kepala, bagian dalam telinga akan memberi tahu di mana posisi kepala
yang berada lalu mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan. sakit dan pusing.
Hal ini bisa terjadi karena adanya peradangan di telinga bagian dalam atau karena adanya infeksi
virus.
Selain itu, vertigo jenis ini disebabkan oleh beberapa hal lain seperti:
 Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
BPPV adalah penyebab vertigo yang paling umum yaitu kondisi di mana vestibuler telinga
dalam mengalami gangguan dan dipicu oleh perubahan posisi dan gerakan kepala yang secara
tiba-tiba. Misalnya:
1. Perubahan posisi kepala dari posisi tegak menjadi menunduk tiba-tiba
2. Bangun tiba-tiba dari tidur
3. Gerakan mendongakan kepala
Kondisi BPPV juga lebih rentan dialami oleh orang-orang yang pernah melakukan operasi pada
telinganya, mempunyai riwayat cedera kepala, mengalami infeksi telinga, serta sedang berada
dalam masa penyembuhan dan bedrest.
Para ahli menduga jika BPPV terjadi akibat adanya serpihan kristal kabonat yang lepas dari
dinding saluran telinga bagian dalam. Jadi begini, di dalam telinga bagian tengah, terdapat kristal
karbonat yang berfungsi untuk menciptakan ilusi gerak. Ketika perubahan posisi kepala terjadi
tiba-tiba, kristal-kristal ini akan masuk ke dalam bagian telinga yang berisi cairan keseimbangan.
Masuknya kristal-kristal tersebut merangsang gerakan cairan yang tidak normal pada saat Anda
menggerakan kepala tertentu..
Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu yang singkat dan sering kali dialami oleh orang yang
berusia di atas 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga jika orang yang lebih muda
bisa mengalami kondisi ini.
 Riwayat cedera kepala
Penyebab vertigo periferal yang lainnya adalah karena dampak dari riwayat cedera kepala. Orang
yang mengalami cedera kepala sebelumnya, bisa saja mengalami gangguan telinga dalam yang
kemudian menyebabkan vertigo.
 Mengalami labirintitis
Labirintitis adalah peradangan dan infeksi yang terjadi di bagian telinga dalam, khususnya pada
saluran berliku-liku dan penuh cairan. Telinga bagian dalam ini berperan penting dalam
mengendalikan pendengaran dan keseimbangan seseorang. Infeksi telinga bagian dalam biasanya
disebabkan oleh virus dan bakteri, misalnya pada pengidap flu atau pilek. Apabila mengalami
penyakit ini karena labirintitis, maka gejala lain yang juga akan timbul yaitu mual, muntah,
kehilangan kemampuan pendengaran, nyeri pada telinga, serta demam.

 Vestibular Neuronitis
Vestibular neuronitis adalah peradangan yang terjadi pada bagian saraf telinga yang terhubung
langsung dengan otak. Peradangan ini diakibatkan oleh infeksi virus yang biasanya terjadi tiba-
tiba tanpa diiringi dengan gejala atau tanda lainnya, bahkan tidak ada masalah pada kemampuan
pendengaran. Kondisi ini dapat terjadi selama beberapa jam dalam sehari. Gejalanya kehilangan
kesimbangan, kepala kliyengan, mual, dan bahkan munta. Meski peradangan ini terjadi di bagian
saraf telinga, kondisi ini biasanya tidak membuat penderitanya mengalami kehingalan
pendengaran.
 Penyakit Meniere
Penyakit meniere merupakan penyakit langka yang meyerang telinga bagian dalam. Walaupun
penyakit Ménière ini jarang terjadi, tetapi kondisi ini bisa menjadi penyebab vertigo yang sangat
parah. Bahkan dalam beberapa kasus, gejalanya meliputi telinga berdenging, dan kehilangan
pendengaran dalam kurun waktu tertentu.
Apabila mengalami penyakit Ménière, maka gejala yang muncul akan dialami selama beberapa
jam bahkan berhari-hari. Penyakit ini juga disertai dengan gejala mual dan muntah yang hebat.
Meskipun cukup berbahaya, para ahli belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab dari
penyakit Ménière.
2. Vertigo central
Berbeda dengan vertigo periferal yang disebabkan oleh gangguan pada telinga dan organ
keseimbangan, vertigo central terjadi akibat adanya masalah pada otak. Bagian otak yang paling
berpengaruh terhadap kejadian penyakit ini adalah cerebellum atau otak kecil.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab vertigo central:
 Migraine , yaitu sakit kepala sebelah tidak tertahankan disertai dengan rasa nyeri
yang berdenyut dan sering dialami oleh orang yang berusia muda. Migrain
biasanya dialami oleh kalangan muda dan dianggap sebagai salah satu penyebab
umum dari penyakit ini. Menghindari pemicu dan mengobati migrain biasanya
dapat meringankan penyakit ini.
 Multiple sclerosis merupakan gangguan sinyal saraf yang terjadi pada sistem
saraf pusat – otak dan tulang belakang – yang diakibatkan oleh kesalahan pada
sistem kekebalan tubuh seseorang.
 Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh pada saraf vestibular, yaitu
sistem saraf yang menghubungkan telinga dengan otak. Sejauh ini neuroma
akustik disebabkan oleh kelainan genetik.
 Tumor otak yang menyerang cerebellum atau otak kecil, sehingga mengakibatkan
gangguan koordinasi gerakan tubuh.
 Stroke yaitu penyumbatan pembuluh darah yang terjadi pada otak.
 Mengonsumsi beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek samping vertigo.

2.4 Bagaimana cara mendiagnosis vertigo?


Sama seperti diagnosis awal penyakit pada umumnya, dokter akan menanyakan segala hal yang
berkaitan dengan sakit kepala yang Anda rasakan secara detail. Mulai dari sensasi vertigo yang
dialami (melayang, goyang, atau berputar), pemicu timbulnya vertigo, frekuensi kemunculan,
durasi, dan lain sebagainya.
Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang riwayat medis Anda, termasuk riwayat migrain,
cedera kepala atau infeksi telinga dalam waktu dekat, dan obat-obatan yang rutin Anda
konsumsi. Jika diperlukan, maka dokter akan melakukan tahap pemeriksaan fisik lebih lanjut.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat fungsi pendengaran, gerak bola mata, dan fungsi otak.
Beberapa metode pemeriksaan tersebut meliputi:
1. Tes impuls kepala
Pasien diminta untuk fokus menatap ujung hidung dokter sementara kepalanya digerakan dengan
cepat ke satu sisi. Jika mata pasien tetap fokus menatap hidung dokter selama gerakan ini, hasil
tesnya negatif bukan vertigo.
2. Tes Romberg
Pasien diminta untuk berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula matanya terbuka
kemudian dokter akan menyuruh menutup matanya selama beberapa 20-30 detik. Hasil tes
positif bila pasien kehilangan keseimbangan atau terjatuh setelah menutup mata.
3. Tes unterberger
Pasien berdiri dengan kedua kaki lurus ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut
setinggi mungkin selama 30 detik dengan mata terpejam. Jika ia positif mengalami vertigo, ia
akan berputar samping, ke arah sisi yang bermasalah.
4. Tes nistagmus
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui gerakan bola mata yang tidak terkendali
(nistagmus) dengan cara menginstruksikan pasien melakukan manuver cepat yang bisa memicu
vertigo. Ketika tes berlangsung, pasien akan dipantau menggunakan alat Electronystagmography
(ENG) dan Videonystagmography (VNG) yang berfungsi untuk merekam gerakan mata
menggunakan kacamata khusus.

5. Pemeriksaan pendengaran
Pemeriksaan ini menggunakan tes garpu tala dan audiometri yang dilakukan oleh dokter THT,
terutama jika Anda mengalami tinnitus (telinga berdengung) ataupun kehilangan pendengaran.
6. Pemeriksaan penunjang
Selain beberapa tes yang sudah disebutkan di atas, untuk memastikan lebih lanjut dokter juga
akan melakukan serangkaian tes penunjang lainnya seperti tes darah dan urin, foto rontgen, CT
scan serta MRI.

2.5 Cara Pengobatan vertigo

Sering kali gejala vertigo akan membaik seiring berjalannya waktu meski tanpa pengobatan,
salah satunya dengan beristirahat. Hal ini terjadi karena otak Anda dapat menyesuaikan diri pada
perubahan telinga bagian dalam, sebagai upaya menjaga keseimbangan tubuh. Meski begitu, ada
beragam pengobatan yang ditentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan vertigo yang
dialami oleh pasien, di antaranya:
1. Vertigo yang disebabkan karena Benign Paroxysmal Positional Vertigo
(BPPV)
Melakukan beberapa manuver kepala sederhana berikut ini bisa jadi salah satu cara untuk
mengatasi sensasi pusing yang Anda alami.
Manuver epley :
o Duduklah tegak di pinggir kasur Anda dengan tungkai tergantung.
Putar kepala Anda 45 derajat ke kiri. Taruh bantal di bawah Anda,
jadi ketika Anda berbaring, bantal akan bertumpu di antara bahu
dan bukan di bawah kepala Anda.
o Segera berbaring, kepala menghadap kasur (tetap dalam sudut 45
derajat). Bantal harus berada di bawah bahu Anda. Tunggu 30
detik.
o Putar kepala Anda 90 derajat ke kanan tanpa mengangkatnya.
Tunggu 30 detik.
o Putar kepala dan tubuh Anda dari sisi kiri ke sisi kanan, jadi Anda
bisa melihat lantai. Tunggu 30 detik.
o Perlahan-lahan duduk lagi, tapi tetaplah di kasur selama beberapa
menit.
o Ulangi instruksi gerakan dari sisi yang berbeda dan lakukan
gerakan ini tiga kali sebelum tidur setiap malamnya, sampai Anda
tidak pusing lagi selama 24 jam

Manuver Foster/Half Somersault


o Duduklah bersimpuh dan dongakkan kepala Anda ke atas menatap langit-
langit untuk beberapa detik.
o Sentuh lantai dengan kepala (keadaan sujud). Selipkan dagu ke dalam
dada sehingga kepala Menyentuh atau masuk ke dalam lutut. Tunggu
sekitar 30 detik.
o Masih dalam posisi bersujud, putar kepala Anda ke arah telinga yang
bermasalah (kalau Anda merasa pusing di sisi kiri, putar wajah ke siku
kiri). Tunggu 30 detik.
o Kemudian dengan gerakan yang cepat, angkat kepala Anda sampai
posisinya lurus horizontal dengan punggung Anda. Jaga kepala Anda tetap
pada sudut 45 derajat. Tunggu 30 detik.
o Setelah itu dengan gerakan yang cepat juga angkat kepala Anda dan
duduklah tegak, tapi tetap jaga kepala Anda menghadap bahu pada posisi
yang sama dengan telinga yang bermasalah. Lalu, berdilah perlahan. Anda
bisa mengulangnya beberapa kali untuk mengurangi pusingnya. Setelah
ronde pertama, istirahatlah selama 15 menit sebelum lanjut lagi ke ronde
kedua. Setelah melakukan beberapa manuver yang sudah di sebutkan di
atas, coba untuk tidak menggerakkan kepala Anda terlalu jauh ke atas
ataupun ke bawah dalam beberapa saat. Jika Anda tidak merasa lebih baik
selama seminggu setelah mencoba latihan tersebut, segeralah bicarakan
dengan dokter Anda lagi, dan tanya apa yang sebaiknya Anda lakukan
selanjutnya. Anda mungkin tidak melakukan latihan tersebut dengan
benar, atau mungkin ada sesuatu lainnya yang menyebabkan sakit kepala
Anda.
2. Untuk vertigo yang disebabkan penyakit Ménière
Jika vertigo Anda disebabkan karena penyakit ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan
untuk membantu meringankan kedua gejala tersebut, yaitu:
o Membatasi konsumsi garam dan diuretik untuk mengurangi volume cairan
yang tersimpan dalam tubuh
o Menghindari kafein, cokelat, alkohol, dan rokok
o Melakukan fisioterapi untuk mengatasi gangguan keseimbangan
o Akupuntur dan akupresur bagi sebagian orang mampu mengurangi gejala
keduanya, namun sampai saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa hal
tersebut efektif.
3. Mengonsumsi obat tertentu
Untuk mengurangi gejala, dokter dapat memberikan obat vertigo agar Anda merasa lebih
nyaman. Beberapa obat yang umumnya digunakan untuk meredakan gejala penyakit ini seperti
sakit kepala, mual dan muntah di antaranya: meclizine, promethazine, diphenhydramine,
dimenhydrinate, dan lorazepam.
Dokter juga akan mempertimbangkan untuk memberikan antibiotik atau steroid yang berfungsi
untuk mengurangi pembengkakan dan penyembuhan infeksi. Sedangkan untuk penyakit
Ménière, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
Informasi mengenai dosis dan jenis obat lainnya, selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker
Anda sebelum memulai pengobatan.

4. Terapi rehabilitasi vestibular (VRT)


Terapi ini dilakukan jika keluhan yang dialami adalah pusing dan kesulitan menjaga
keseimbangan tubuh. Ini adalah jenis terapi fisik untuk memperkuat sistem vestibular. Secara
fungsi, sistem vestibular berperan dalam menjaga keseimbangan, koordinasi, serta kontrol
pergerakan tubuh.

5. Operasi
Jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada
otak atau leher, operasi dapat dilakukan untuk membantu meringankan bahkan menyembuhkan
penyakit ini.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN VERTIGO

I PENGKAJIAN

a. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pasien pada saat dilakukan pengkajian.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit.
Pada pasien vertigo tanyakan adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap
munculnya vertigo, posisi mana yang dapat memicu vertigo.
c. Riwayat kesehatan yang lalu
Adakah riwayat trauma kepala, penyakit infeksi dan inflamasi dan penyakit tumor otak.
d. Riwayat penggunaan
obat vestibulotoksik missal antibiotik, aminoglikosid, antikonvulsan dan salisilat.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga lain atau riwayat
penyakit lain baik
f. Aktivitas / Istirahat
- Letih, lemah, malaise
- Keterbatasan gerak
- Ketegangan mata, kesulitan membaca
- Insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala.
- Sakit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau karena
perubahan cuaca.
g. Sirkulasi
- Riwayat hypertensi
- Denyutan vaskuler, misal daerah temporal.
- Pucat, wajah tampak kemerahan.
h. Integritas Ego
- Faktor-faktor stress emosional/lingkungan tertentu
- Perubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi
- Kekhawatiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala
- Mekanisme refresif/dekensif (sakit kepala kronik).
i. Makanan dan cairan
- Makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat, bawang,keju,
alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk,nsaus,hotdog, MSG (pada
migrain)
- Mual/muntah, anoreksia (selama nyeri)
- Penurunan berat badan
j. Neurosensoris
- Pening, disorientasi (selama sakit kepala)
k. Riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke.
- Aura ; fasialis, olfaktorius, tinitus.
- Perubahan visual, sensitif terhadap cahaya/suara yang keras, epitaksis.
- Parastesia, kelemahan progresif/paralysis satu sisi tempore
- Perubahan pada pola bicara/pola pikir
- Mudah terangsang, peka terhadap stimulus.
- Penurunan refleks tendon dalam
- Papiledema.
l. Nyeri/ kenyamanan
- Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, missal migrain,ketegangan
otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis.
- Nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah.
- Fokus menyempit
- Fokus pada diri sendiri
- Respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah.
- Otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal.
m. Keamanan
- Riwayat alergi atau reaksi alergi
- Demam (sakit kepala)
- Gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis
- Drainase nasal purulent (sakit kepala pada gangguan sinus).8.
n. Interaksi social
- Perubahan dalam tanggung jawab/peran interaksi social yang berhubungan
dengan penyakit.
o. Penyuluhan / pembelajaran
- Riwayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga
- Penggunaan alcohol/obat lain termasuk kafein.
- Kontrasepsioral/hormone, menopause.

Data focus yang perlu jika Setelah dilakukan tindak keperawatan selama…x24 jam, nausea
berkurang / hilang
N.O.C:
a. Comfort level
b. Hidration
c. Nutritional status food finid intake

Dengan kreteria:
a. Terdapat tanda-tanda fisik dan psikologik membaik
b. Turgor kulit, mukosa mulut baik
c. Tidak panas dan tidak terdapat edeme perifer
d. Intake makanan dan minuman baikji

B.   Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum
Pemeriksaan Persistem
1. Sistem persepsi sensori: Adakah rasa tidak stabil, disrientasi, osilopsia yaitu suatu ilusi
bahwa benda yang diam tampak bergerak maju mundur.
2. Sistem Persarafan: Adakah nistagmus berdasarkan beberapa pemeriksaan baik manual
maupun dengan alat.
3. Sistem Pernafasan: Adakah gangguan pernafasan.
4. Sistem Kardiovaskuler: Adakah terjadi gangguan jantung.
5. Sistem Gastrointestinal: Adakah Nausea dan muntah
6. Sistem integumen
7. Sistem Reproduksi
8. Sistem Perkemihan

C.   Pola Fungsi Kesehatan


 Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan: Adakah kecemasan yang dia lihatkan oleh
kurangnya pemahaman pasien dan keluarga mengenai penyakit, pengobatan dan prognosa.
 Pola aktivitas dan latihan: Adakah pengaruh sikap atau perubahan sikap terhadap munculnya
vertigo, posisi yang dapat memicu vertigo.
 Pola nutrisi metabolism: Adakah nausea dan muntah
 Pola eliminasi
 Pola tidur dan istirahat
 Pola Kognitif dan perseptua: Adakah disorientasi dan asilopsia
 Persepsi diri atau konsep diri
 Pola toleransi dan koping stress
 Pola sexual reproduksi
 Pola hubungan dan peran
 Pola nilai dan kenyakinan

II DIANOGSA KEPARAWATAN
A. Resiko jatuh berhubungan dengan pusing ketika menggerakan kepala.
B. Nausea berhubungan dengan penyakit meniere, labirintitis
C. Defisit perawatan diri : makan, mandi, berpakaian, toileting
D. Defisit pengetahuan tentang penyakit pengobatan dan perawatan berhubungan dengan
kurangnya paparan informasi.
E. Perfusi jaringan tidak efektif; cerebral berhubungan dengan aliran arteri terhambat.
III RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan
1.     Environmental Management: Safety: awasi
berhubungan dengan keperawatan selama … x 24 jam dan gunakan lingkungan fisik untuk
pusing ketika pasien diharapakan tidak jatuh meningkatkan keamanan
menggerakkan NOC: 2. Falls Prevention:
kepala  Kaji penurunan kognitif dan fisik
a. Safeti status: Falls
pasien yang mungkin dapat
Occurrence
meningkatkan resiko jatuh
b. Falls prevention: know
 Kaji tingkat gait, keseimbangan dan
ledge personal safety
kelelahan dengan
c. Safety beheviour: Falls
ambulasiInstruksikan pasien agar
prevention
memanggil asisten ketika melakukan

Dengan kreteria: pergerakan


3. Teaching: disease proles
a. pasien mampu berdiri, d   jelaskan pada pasien tanda dan gejala
uduk, berjalan tanpa dari penyakit yang diderita
pusing  Anjurkan pasien untuk bedrest pada
b. Klien mampu fase akut
menjelaskan jika terjadi  Jelaskan pada pasien tentang terapi
serangan dan cara rehabilitatif pada pasien vertigo
mengantisipasinya

2. Nausea berhubungan Setelah dilakukan tindak 1. Patient / family teaching


dengan stimulasi keperawatan selama…x24 jam, 2. Anjurkan pasien agar pelen-pelan nafas
visual yang tidak nausea berkurang / hilang dalam dan menelan untuk menurunkan rasa
mengenakkan, N.O.C: mual dan muntah.
meniere, labirintitis a.    tingkat kenyamanan hydration  Ajarkan pasien untuk tidak minum 1
- Asupan cairan makanan jam sebelum,1 jam setelah dan
status gizi sewaktu makan.
Dengan kreteria: 2.NUTRITIONAL MONITORING
 Terdapat tanda-tanda  Monitor tipe kehilangan berat badan
fisik dan psikologik dan pertumbuhan
membaik  Monitor kelembaban,turgor kulit dan
 Turgor kulit, mukosa depigmentasi.
mulut baik  Monitor tingkat energi,malaise,fatigue
 Tidak panas dan tidak dan kelemahan pasien.
terdapat edeme perifer  Monitor asupan kalori dan nutrisi.
 Intake makanan dan  Kolaborasi;
minuman baik kelola pemberian anticmetic  sebelum
makan atau sesuai jadwal
3. Fluid managmen:

 Awasi secara akurat intake dan output


 Monitor vital sign
 Monitor status nutrisi pasien
 Monitor status hydrasi misal
kelembaban membranmukosa, tekanan
nadi dan orthostatic BP

Kelola pemberian terapi IV


3 Kurang perawatan Setelah dilakukan   NIC:Membantu perawatn diri pasien mandi
tindakan
diri: makan, mandi, keperawatan selama ... x 24 jam dan toileting
berpakaian, toileting diharapkan kebutuhan mandiri Aktifitas:
b.d kerusakan klien terpenuhi, 1. Tempatkan alat-alat mandi ditempat yang
neurovaskuler NOC;PERAWATAN DIRI mudah dikenali dan mudah dijangkau klien
(Mandi,makan,toileting,berpakai 2. Libatkan klien dan danpingi
Batasan an) Dengan kriteria : 3. Berikan bantuan selama klien tidak mampu
Karakteristik :  Klien dapat makan de- mengerjakan sendiri
Kelumpuhan wajah ngan bantuan orang lain / NIC : ADL berpakaian
atau anggota badan mandiri Aktifitas :
sehingga menyebab-  Klien dapat mandi de-
1. Informasikan pada klien dalam
kan : ngan bantuan orang lain
memilih pakaian selama perawatan
 Ketidakmam  Klien dapat memakai
2. Sediakan pakaian ditempat yang
puan dalam pakaian dengan bantuan
mudah dijangkau
menyuap, orang lain / mandiri
3. Bantu berpakaian yang sesuai
memegang  Klien dapat toileting de-
4. Jaga privasi klien
alat makan ngan bantuan alat
5. Berikan pakaian pribadi yang
 Ketidakmamp
digemari dan sesuai
uan dalam
membasuh NIC : ADL Makan
badan, Aktifitas :
mongering-
kan, keluar 1. Anjurkan klien duduk dan berdoa
masuk kamar bersama teman
mandi 2. Dampingi saat makan
 Ketidakmamp 3. Bantu jika klien belum mampu dan
uan pergi ke beri contoh
kamar mandi, 4. Beri rasa nyaman saat makan
mengguna-kan
pispot

4. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan penjelasan Teaching individual (5606)


ten-tang penyakit, selama ...x pertemuan, pe-
1.     Tentukan kebutuhan pembelajaran klien
pengobatan dan ngetahuan klien tentang pe-
2.     Kaji tingkat pengetahuan dan pemahaman
perawatan klien b.d nyakit, pengobatan dan pe- klien tentang vertigo
keterbatasan rawatan klien meningkat 3.     Kaji tingkat pendidikan
kognitif, ku-rang 4.     Kaji kesiapan klien dalam mempelajari
paparan atau mudah NOC : informasi spesifik
lupa           Knowledge : Disease
5.     Atur agar realita tujuan  pembelajaran
process (1803) dengan klien saling menguntungkan
          Knowladge : Illness care
6.     Pilih metode / strategi mengajar yang sesuai
(1824) 7.     Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
pembelajaran
Dengan kriteria : 8.     Koreksi adanya kesalahan informasi
          Klien dan keluarga mam-pu
9.     Sediakan waktu untuk bertanya pada klien
menjelaskan penger-tian, proses
10.   
penyakit, penyebab, tanda dan Teaching : disease process (5602)
gejala, efek penyakit, tindakan
1.     Nilai tingkat pengetahuan klien tentang
pencegahan, pe-ngobatan dan penyakitnya
perawatan vertigo 2.     Jelaskan patofisiologi vertigo
3.     Jelaskan tanda dan gejala vertigo
4.     Jelaskan kemungkinan penyebabnya
5.     Diskusikan perubahan gaya hidup yang
mungkin dapat mencegah komplikasi dimasa
yang akan datang
6.     Diskusikan pilihan-pilihan terapi pe-
ngobatan dan perawatan
7.     Jelaskan alasan rasional dari terapi
pengobatan yang direkomendasikan
8.     Kaji sumber-sumber pendukung yang
memungkinkan
5. Perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan Monitorang neurologis (2620)
tidak efektif keperawatan selama ..... x 241.    Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan
(spesifik: cerebral) jam diharapkan bentuk  pupil
b.d aliran darah Nyeri kepala / vertigo berkurang2.    Monitor tingkat kesadaran klien
arteri terhambat sampai de-ngan hilang 3.    Monitir tanda-tanda vital
 Tanda-tanda vital stabil 4.    Monitor keluhan nyeri kepala, mual, muntah
Batasan 5.    Monitor respon klien terhadap pengobatan
Karakteristik : 6.    Hindari aktivitas jika TIK meningkat
- Nyeri 7.    Observasi kondisi fisik klien
kepala /
vertigo Terapi oksigen (3320)
- Perubahan  Bersihkan jalan nafas dari sekret
status mental  Pertahankan jalan nafas tetap efektif
- perubahan  Berikan oksigen sesuai intruksi
respon  Monitor aliran oksigen, kanul oksigen dan
motorik sistem humidifier
- dis-artria  Beri penjelasan kepada klien tentang

- Kelumpuhan pentingnya pemberian oksigen

wa-jah  Observasi tanda-tanda hipo-ventilasi


 Monitor respon klien terhadap pemberian
oksigen
 Anjurkan klien untuk tetap memakai oksigen
selama aktifitas dan tidur

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-
olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan
mual dan kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau
bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika
berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.

Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran vestibular yang


mengalami kerusakan, yaitu vertigo periferal dan vertigo sentral. Vertigo periferal terjadi
jika terdapat gangguan di saluran yang disebut kanalis semisirkularis, yaitu telinga bagian
tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan. Gangguan kesehatan yang berhubungan
dengan vertigo periferal antara lain penyakitpenyakit seperti benign parozysmal positional
vertigo (gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguan
keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis
(peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di bagian dalam
pendengaran).

Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak,
khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah percabangan otak dan serebelum
(otak kecil).

3.2 Saran

Oleh karena itu  kami menyarankan bagi anda  agar harus bisa menjaga kondisi kesehatan
tubuh atau badan dengan baik dan benar, aar tidak mudah mengalami vertigo ini. Yang intinya,
vertigo ini dengan bisa berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak diatasi atau
ditangani dengan tindakan atau penanganan yang tepat dan cepat.

DAFTAR PUSTAKA
Vertigo: Causes, Symptoms, and Treatments
http://www.medicalnewstoday.com/knowledge/160900/vertigo-causes-symptoms-treatments
diakses pada 30 Agustus 2017
Vertigo - http://www.webmd.com/brain/vertigo-symptoms-causes-treatment#1 diakses pada 30
Agustus 2017
Home Remedies for Vertigo - http://www.webmd.com/brain/home-remedies-vertigo#1 diakses
pada 30 Agustus 2017
Medical Treatment of Vertigo - http://american-hearing.org/disorders/medical-treatment-of-
vertigo/ diakses pada 30 Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai