Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN PASCA PERAWATAN


DI RUANG MELATI RUMAH SAKIT
dr. SOEBANDI KABUPATEN JEMBER

disusun untuk memenuhi tugas pada Program Pendidikan Profesi Ners


Stase Keperawatan Medikal

Oleh
Kelompok IV
1. Tri Ayu Diah Andjani, S.Kep (122311101037)
2. Dina Amalia, S.Kep (122311101038)
3. Firtamaafiyah S.Kep (122311101048)
4. Cholil Albarizi, S.Kep (122311101068)
5. Cindy Amalia Putri, S.Kep (142311101156)
6. Mukhammad Syafiudin, S.Kep (142311101162)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi
tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang
menyebabkan penyakit dikemudian hari. Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh
kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita.
Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita
harus memperbanyak nutrisi.

1.2 Perumusan Masalah


Sesuai dengan pembatasan masalah dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaiamana pengaruh
pendidikan kesehatan tentang kebutuhan nutrisi pada pasien pasca perawatan di
Ruang Melati RSD Dr. Soebandi Jember?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pendidikan kesehatan ini yaitu setelah selesai mengikuti
pendidikan kesehatan kesehatan selama 30 menit keluarga dan pasien mampu
memahami keebutuhan nutrisi pasien dan cara pemenuhannya.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit
diharapkan keluarga dan pasien mampu :
a. Mengetahui konsep kebutuhan nutrisi
b. Mengetahui cara pemenuhan nutrisi pada pasien yang menggunakan NGT

1.4 Manfaat
Pelaksanan pendidikan kesehatan terkait kebutuhan nutrisi pada pasien
pasca perawatan di ruang Melati dapat bermanfaat bagi pasien, bagi keluarga, dan
bagi rumah sakit.Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
1.4.1 Bagi Pasien
Pendidikan kesehatan yang dilakukan ini diharapkan dapat membantu
meningkatakan derajat kesehatan pasien khususnya pasie di Ruang Melati
RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember

1.4.2 Bagi Keluarga


Pendidikan kesehatan yang dilakukan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan, pengalaman, dan wawasan keluarga pasien sehingga dapat
membantu pasien untuk meningkatkan kesehatannya.

1.4.3 Bagi Rumah Sakit


Pendidikan kesehatan yang dilakukan di Ruang Melati RSD Dr. Soebandi
diharapkan dapat mengembalikan derajat kesehatan pasien dan
memberikan perawatan yang maksimal pada pasien.

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN


2.1 Khalayak Sasaran
Sasaran : Masyarakat Umum
Target :Pasien dan keluarga pasien di Ruang Melati RSD dr.
Soebandi Jember

2.2 Metode yang Digunakan


Metode : Ceramah dan diskusi
Media : Leaflet dan powerpoint

2.3 Waktu Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Kamis, 3 November 2016
Pukul : 9.00 9.30 WIB
Tempat : Ruang Melati RSD dr. Soebandi Jember
Peserta : 20 orang

Susunan Acara
No. Acara Waktu
1. Persiapan 9.00-9.05 WIB
2. Pembukaan 9.05-9.08 WIB
3. Penjelasan dan demonstrasi 9.08-9.15WIB
4. Evaluasi dan penutup 9.15-9.30 WIB

Pengorganisasian
Penanggung jawab : Cholil Albaizi, S.Kep
Moderator : Firta Maafiyah, S.Kep
Penyaji : Mukhammad Syafiudin, S.Kep
Fasilitator : Cindy Amalia Putri, S.Kep dan Tri Ayu Diah, S.Kep
Sie. Dokumentasi : Dina Amalia, S.Kep

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
BERITA ACARA

Pada hari ini, Kamis 3 November 2016 jam 09.00 s/d 09.30 WIB bertempat di
Ruang Melati RSD.dr. SoebandiJember telah dilaksanakan kegiatan Pendidikan
Kesehatan tentang Kebutuhan Nutrisi Pasca Perawatan di Rumah Sakit oleh
Mahasiswa Profesi angkatan XVII PSIK Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti
oleh .. orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 3 November 2016


Mengetahui,
PembimbingKlinik

NIP.

Lampiran 2 daftar hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Kebutuhan Nutrisi Pada Pasien Pasca


Perawatan di Rumah Sakit pada: Hari Kamis, Tanggal 3 November 2016 pukul
09.00-09.30 WIB. Tempat: Ruang Melati RSD. dr. Soebandi Jember

No Nama Alamat TTD


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10

Jember, 3 November 2016


Mengetahui,
PembimbingKlinik

NIP.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/materi : Pendidikan Kesehatan Tentang Pemenuhan Nutrisi Pada Pasien


Pasca Perawatan
Sasaran : pasien dan keluarganya
Waktu : 09.00-09.30 WIB (1x30 menit)
Hari/Tgl :
Tempat : Ruang Melati RSU. dr. Soebandi Jember

A.Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, pasien dan keluarganya dapat
menerapkan pengetahuannya tentang Nutrisi pada pasien pasca perawatan di
rumah sakit

B. Kompetensi dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan, pasien dan keluarganya
dapat menyebutkan pengertian, manfaat, jenis, macam, dan akibat bila tidak
memenuhi nutrisi.

C.Pokok Bahasan
Konsep dasar kekurangan nutrisi dan pemberian nutrisi melalui selang
(NGT).

D. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Pemberian nutrisi melalui selang atau NGT

E.Waktu
1 x 30 menit
F. Bahan / Alat yang digunakan
a. Leaflet
b. Power point
G. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
b. Landasan Teori : Konstruktivisme
c. Landasan Pokok :
1. Menciptakan suasana ruangan yang baik
2. Membuat keputusan nilai personal
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut

H. Persiapan
Pemateri menyiapkan materi tentang nutrisi untuk pasien pasca perawatan di
rumah sakit (stroke, tetanus dan meningitis)

I. Kegiatan Penyuluhan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1.Memberikan salam, Mendengarkan 2 menit
memperkenalkan diri, dan dan menjawab
membuka pendidikan salam
kesehatan.
2.Menjelaskan materi secara
Memperhatikan
umum dan manfaat pasien
dan keluarganya.
3.Menjelaskan tujuan umum dan
Memperhatikan
tujuan khusus pendidikan
kesehatan.
Penyajian a. Menjelaskan pengertian Memperhatikan 15 menit
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
1) Menanyakan kepada
pasien dan keluarganya
Memberikan
mengenai materi yang
pertanyaan
baru disampaiakan.
2) Mendiskusikan bersama
jawaban yang diberikan.
Memperhatikan
b. Menjelaskan cara pemberian
dan memberi
nutrisi atau makanan melalui
tanggapan
selang atau NGT
1) Menanyakan kepada Memperhatikan

pasien dan keluarganya


mengenai materi yang Memberikan

baru disampaiakan. pertanyaan


2) Mendiskusikan
bersama jawaban yang
diberikan.
Memperhatikan
dan memberi
tanggapan

Penutup 1. Menutup pertemuan dengan Menjawab 3 menit


memberi kesimpulan dari pertanyaan yang
materi yang disampaikan. diajukan
pemateri
2. Mengajukan pertanyaan
Memberi saran
kepada pasien dan
keluarganya.
3. Mendiskusikan bersama Memberi
jawaban dari pertanyaan komentar dan
yang telah diberikan. menjawab
pertanyaan
4. Menutup pertemuan dan bersama
memberikan salam. Memperhatikan
dan membalas
salam

J. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Hasil
11. Referensi
Bulechek., Butcher., Dochterman., & Wagner. 2013. Nursing Interventions
Classification (NIC). fifth Edition. USA: Mosby
Moorhead., Johnson., Maas., & Swanson. 2013. Nursing Outcomes Classification
(NOC). fifth Edition. USA: Mosby.
NANDA International . 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta: EGC
12. Lampiran
1. Materi
2. Media yang digunakan (leaflet)

Pemateri

Kelompok 2 dan 4 P2N UNEJ 2016


Materi Pendidikan Kesehatan
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

1. Pengertian
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan
nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.

2. Penyebab
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yaitu:
a. Faktor biologis, karena penyakit (diare, DM, stroke, dll)
b. Faktor ekonomi yang kurang
c. Gangguan psikososial
d. Ketidakmampuan makan (nyeri menelan)
e. Ketidakmampuan mencerna makanan
f. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
g. Kurang asupan makanan
3. Tanda dan Gejala
Ada beberapa tanda dan gejala seseorang mengalami ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, antara lain:
a. Berat badan 20% atau lebih di bawah berat rentang berat badan ideal
b. Cepat kenyang setelah makan
c. Diare
d. Kelemahan otot penyunyah dan untuk menelan
e. Ketidakmampuan memakan makanan
f. Kram perut
g. Kurang minat pada makanan
h. Bibir terlihat pucat
i. Nyeri perut
j. Sariawan rongga mulut

4. Dampak
a. Berat badan turun
b. Mudah sakit
c. Penurunan konsentrasi
d. Penyembuhan luka lama
e. Lemah

5. Tindakan Untuk Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan


Tubuh
Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan status nutrisi
pasien saat di rumah, yaitu:
a. Identifikasi diet yang disarankan.
b. Identifikasi adanya alergi makanan yang dimiliki pasien.
c. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan.
d. Lakukan kebersihan mulut sebelum makan.
e. Tanyakan dan atur makanan yang sesuai dengan kesenangan pasien.
f. Sediakan cemilan yang sesuai.
g. Beri obat-obatan sebekum makan (misal penghilang rasa sakit, anti mual),
jika diperlukan.
h. Pastikan makanan disajikan dengan cara yang menarik dan dalam keadaan
hangat.
i. Berikan makanan pada pasien sedikit-sedikit tapi sering.
j. Berikan makanan sesuai dengan kondisi pasien, misal pasien dengan
menggunakan selang dapat diberikan makanan bubur saring atau susu.

6. Perhitungan kebutuhan kalori


Cara Menentukan Kebutuhan Kalori Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
(IMT)
IMT (BMI) = BB / TB2 (m)
Kategori BMI :
Berat badan kurang = <18.5
Berat badan Normal = 18.524.9
Berat badan lebih = 2529.9
Obesitas = lebih dari sama dengan 30

Kebutuhan kalori:
- Berat badan kurus : 40-60 / kgBB
- Berat badan normal : 30 / kgBB
- Berat badan lebih : 20 / kgBB
- Obesitas : 10-15 / kgBB

Tujuan Diet Stroke


1. Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien.
2. Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia pneumonia, kelaianan ginjal dan
dekubitus.
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Syarat Diet Stroke


1. Energi cukup : 25-45 kkal/kgBB
2. Protein : 0,8-1 gr/kgBB
3. Lemak : 20-25 % dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat : 60-70 % dari kebutuhan energi total
5. Cairan cukup : 6-8 gelas / hari
Bahan makanan yang dianjurkan
1. Karbohidrat : maizena, tepung beras, sagu
2. Protein nabati : sari kacang hijau, susu kedelai
3. Protein hewani : telur ayam 3-4 butir / minggu
4. Lemak : margarin, minyak jagung
5. Buah : sari buah jeruk, pepaya, tomat, sirsak, dan apel

Tujuan Diet Tetanus:


1. Meningkatkan status gizi pasien berdasarkan LILA standart usia 30 tahun.
2. Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh ( karena pasien dalam masa perawatan luka
infeksi).
3. Mempercepat proses penyembuhan luka.
4. Memberikan makanan yang sesuai dengan daya terima pasien.

Syarat Diet Tetanus :


1. Memberikan peningkatan kebutuhan energi yaitu sebesar 45 kkal/kgBB atau
sebesar 2644 kkal sesuai kebutuhan pasien.
2. Memberikan peningkatan Protein yaitu sebesar 2-2,5 g/kgBB atau sebesar
132,2 gr sesuai kebutuhan pasien.
3. Cukup lemak yaitu sebesar 20% dari total energi atau sebesar 58,7 gr sesuai
kebutuhan pasien.
4. Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan kebutuhan normal pasien.
5. Makanan diberikan dalam bentuk lunak dan mudah cerna.
6. Pembagian makan dibagi menjadi 3x makan utama dan 3x selingan.
7. Beri air putih setiap hari.

Jenis Diet Pasien Meningoenchepalitis


Tidak ada diet khusus untuk pasien meningitis namun umumnya diit TKTP untuk
memenuhi kebuthan kalori dan protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh
merupakan diit yang tepat terutama pada kasus- kasus penyakit infeksi akut
termasuk meningitis. Nutrisi parentral merupakan alternatif terakhir bila dinilai
dari makanan cair tidak mampu kebutuhan nutrisi enteral pasien.

6. Cara Pemberian Nutrisi Melalui Selang


Diberikan sesuai indikasi dengan cara :
a. Cuci tangan.
b. Siapkan alat seperti spuit 50 cc, air, makanan cair (bubur saring atau susu),
tissue.
c. Berikan makanan dalam keadaan hangat (tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin).
d. Sambungkan spuit 50 cc dengan selang, kemudian tarik spuit untuk
melihat isi lambung.
e. Perhatikan warna cairan lambung, bila ada perdarahan akan terdapat
warna hitam kecoklatan dan kotor (untuk sementara hanya berikan
makanan melalui selang infus sampai perdarahan berhenti / pasien
dipuasakan). Apabila sedang di rumah, segera hubungi petugas kesehatan
terdekat.
f. Bila cairan lambung bersih dan tidak ada perdarahan, jepit selang dan
tarik bagian pendorong spuit, kemudian masukkan cairan/air sebanyak 20
cc terlebih dahulu (pijit-pijit selang agar tidak ada udara dalam selang).
g. Tuangkan secara perlahan makanan cair ke dalam selang (agak
dimiringkan) dengan tinggi 15-20 cm dari wajah pasien.
h. Saat menuangkan makanan cair ke dalam spuit, klem selang terlebih
dahulu agar udara tidak ikut masuk ke lambung, kemudian alirkan
makanan cair dengan perlahan.
i. Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan sebelum
makanan habis.
j. Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak. Kemudian
pangkal selang segera di klem agar udara tidak masuk.
k. Rapikan Klien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
l. Cuci tangan
m. Evaluasi setelah pemberian makanan melalui sonde.
Cara mengevaluasi cairan dari NGT
Cara mengevaluasi cairan dari NGT yaitu dari warna cairan yang keluar. Sebelum
diberikan makanan perlu dilakukan penyedotan untuk mengetahui warna cairan
lambung yang keluar. Adapun makna dari warna cairan yang keluar antara lain :
1. Kuning kehijauan jernih : normal
2. Kuning/hijau keruh : cairan empedu
3. Merah/merah muda : perdarahan lambung misal pada kasus ulkus
4. Hitam : perdarahan lambung yang sudah dicerna asam lambung
Penting untuk mengevaluasi cairan NGT yang keluar karena menentukan perlu
atau tidak adanya penundaan pemberian makanan.

Perawatan mulut dan NGT (selang makan)


Membersihkan gigi setidaknya dua kali sehari,
Membersihkan area di mana tabung masuk ke lubang hidung jika kotor.
Gunakan kapas dibasahi dengan air hangat untuk membersihkan.
Mengganti perekat atau plaster hidung setiap hari atau ketika longgar.
Tabung pengisi tidak boleh jatuh
Untuk mencegah tabung makan tersumbat, menyiram tabung dengan air setiap
kali setelah memberikan makan atau obat sekitar 30 cc.
Mengganti tabung setiap tujuh hari, dipasang oleh petugas kesehatan terdekat
atau sesuai rujukan surat kontrol
Kapan Harus Menghubungi Dokter
Jika tersedak atau kesulitan bernapas saat makan,
Hubungi dokter Anda jika salah satu dari berikut terakhir untuk lebih dari satu
hari: diare, sembelit, mual, urin gelap, urin bau busuk, mulut kering
Ada darah saat cairan lambung di cek atau disedot pelan-pelan sebelum
memberika obat atau makanan
Hubungi dokter atau petugas jika tabung tampak bergeser atau keluar sebagian.

Daftar Pustaka
Bulechek., Butcher., Dochterman., & Wagner. 2013. Nursing Interventions
Classification (NIC). fifth Edition. USA: Mosby
Moorhead., Johnson., Maas., & Swanson. 2013. Nursing Outcomes Classification
(NOC). fifth Edition. USA: Mosby.
NANDA International . 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai