Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN DAN

KELUARGA SENAM KAKI DIABETIK DI RUANG


ANTURIUM RSD Dr. SOEBANDI JEMBER

Oleh Kelompok 2:
1. Dina Amalia, S. Kep 122311101037
2. Tri Ayu Diah Andjani 122311101038
3. Mukhammad Syafiudin 142311101162

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No.37 Kampus Bumi Tegal Boto Jember
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN NERS (P2N)
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

Telp./Fax (0331) 323450 Jember


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN NERS (P2N)
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai
oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin
secara relatif maupun absolut. Pada umumnya dikenal 2 tipe diabetes, yaitu
diabetes tipe 1 (tergantung insulin), dan diabetes tipe 2 (tidak tergantung insulin).
Ada pula diabetes dalam kehamilan, dan diabetes akibat malnutrisi. Diabetes tipe
1 biasanya dimulai pada usia anak-anak sedangkan diabetes tipe 2 dimulai pada
usia dewasa pertengahan (40-50 tahun). Kasus diabetes dilaporkan mengalami
peningkatan di berbagai negara berkembang termasuk Indonesia.
Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003, jumlah
penderita DM mencapai 194 juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 333
juta jiwa di tahun 2025 mendatang, dan setengah dari angka tersebut terjadi di
negara berkembang, termasuk negara Indonesia. Angka kejadian DM di Indonesia
menempati urutan keempat tertinggi di dunia yaitu 8,4 juta jiwa. Penderita DM di
RSUD Kota Semarang berdasarkan data dari instalasi Rekam Medik pada tahun
2011 terdapat 663 jiwa yang menderita DM, 613 jiwa diantaranya mengalami
komplikasi tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan meningkat di tahun
mendatang. Jumlah populasi yang meningkat tersebut berkaitan dengan hal faktor
genetika, life ekpectancy bertambah, urbanisasi yang merubah pola hidup
tradisional ke pola hidup modern, prevalensi obesitas meningkat dan kegiatan
fisik kurang. DM perlu diamati karena sifat penyakit yang kronik progresif,
jumlah penderita semakin meningkat dan banyak dampak negatif yang
ditimbulkan.
Distribusi penyakit ini juga menyebar pada semua tingkatan masyarakat dari
tingkat sosial ekonomi rendah sampai tinggi, pada setiap ras, golongan etnis dan
daerah geografis. Gejala DM yang bervariasi yang dapat timbul secara perlahan-
lahan sehingga penderita tidak menyadari akan adanya perubahan seperti minum
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN NERS (P2N)
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

yang lebih banyak, buang air kecil lebih sering ataupun berat badan yang
menurun, gejala tersebut berlangsung lama tanpa memperhatikan diet, olah raga,
pengobatan sampai orang tersebut memeriksakan kadar gula darahnya.
1.2 Perumusan Masalah
Apakah pemberian pendidikan kesehatan tentang senam kaki diabetik dapat
menambah wawasan pasien tentang cara pencegahan komplikasi DM?

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan
keterampilan kepada pasien dan keluarga khususnya di ruang Anturium, RSD Dr.
Soebandi, Jember.

2.1.2 Tujuan Khusus


1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian senam kaki diabetik.
2. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tujuan senam kaki diabetik.
3. Pasien dan keluarga mampu manfaat senam kaki diabetik.
4. Pasien dan keluarga mampu melakukan langkah-langkah senam kaki diabetik.

2.2 Manfaat
1. Menambah pengetahuan pasien dan keluarga tentang senam kaki diabetik.
2. Menambah pengetahuan dan keterampilan pasien dan keluarga tentang cara
pencegahan komplikasi DM.

BAB III KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Menurut Barnes (2012), komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien
diabetes mellitus adalah terjadinya perubahan patologis pada anggota gerak bawah
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN NERS (P2N)
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

yang disebut kaki diabetik (diabetic foot). Kaki diabetes adalah salah satu
komplikasi kronik yang paling ditakuti dan terjadi sebanyak 15% (Akhtyo, 2009).
Masalah kaki pada penderita diabetes yang tidak diawasi dapat menyebabkan
sirkulasi darah dari kaki ketungkai menurun (gangguan pembuluh darah),
berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan syaraf), dan berkurangnya
daya tahan tubuh terhadap infeksi (Misnadiarly, 2006; Soegondo et.al, 2011;
Barnes, 2012).
Diabetes mellitus menjadi penyebab amputasi kaki paling sering di luar
kecelakaan. Tercatat lebih dari 1 juta orang yang diamputasi akibat diabetes setiap
tahun. Ini berarti setiap 30 detik ada kasus amputasi kaki karena diabetes terjadi
diseluruh dunia. Data penelitian Indonesia menunjukkan angka amputasi 15-30%
dan angka kematian 17-32% serta hari perawatan untuk 28-40 hari. Untuk negara
maju seperti Amerika menghabiskan 10% dana dari keseluruhan pengelolaan
dibetes mellius (Fransisca, 2012). Berbagai komplikasi diabetes inilah yang
merupakan penyebab utama peningkatan angka kesakitan dan kematian pada
kasus diabetes mellitus (Smeltzer & Bare, 2002).

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Penatalaksanaan untuk mencegah terjadinya berbagai komplikasi pada
penyakit DM dapat dilakukan dengan terapi diabetes dengan cara mengontrol
kadar gula darah semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya keadaan yang
lebih buruk, karena neuropathy akan terus berlangsung seiring perjalanan penyakit
yang diderita. Penanganan neuropathy ini dilakukan dengan tiga hal yaitu (1)
penyuluhan; (2) pengobatan nyeri; dan (3) perawatan kaki (Tandra, 2008).
Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki
diabetes. Tindakan yang harus dilakukan dalam perawatan kaki untuk mengetahui
adanya kelainan kaki secara dini, memotong kuku yang benar, pemakaian alas
kaki yang baik, menjaga kebersihan kaki dan senam kaki diabetes (Soegondo,
et.al. 2011).
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN NERS (P2N)
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

Menurut Konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) tahun


2011, penatalaksanaan diabetes mellitus pada dasarnya terdiri atas empat pilar
yaitu edukasi (penyuluhan), terapi gizi medis (perencanaan makan), latihan
jasmani (exercise) dan intervensi farmakologis (obat OHO). Komponen latihan
jasmani sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karna efeknya dapat
menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa
oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin (Smeltzer & Bare, 2002). Latihan
jasmani yang dianjurkan berupa latihan yang bersifat aerobik seperti jalan kaki,
bersepeda santai, joging dan berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan
dengan umur dan status kesegaran jasmani. Selain itu, melakukan latihan jasmani
yang teratur dapat melebarkan pembuluh darah sehingga dapat terjadi penurunan
tekanan darah (Kusmana, 2006). Frekuensi yang dianjurkan adalah beberapa kali
perminggu selama 30 menit atau lebih secara teratur dan tidak berlebihan
(Hitchcock, 1999 dalam Priyanto, 2012). Intensitas yang dianjurkan sebesar 40-
70%, aktivitas ringan sampai sedang (Ermita, 2009 dalam Priyanto, 2012).
Latihan jasmani atau olah raga yang dianjurkan salah satunya adalah senam kaki
diabetes melitus (Akhtyo, 2009).

BAB IV RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah

Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman


belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi pasien dan keluarga untuk
menerapkan cara-cara hidup sehat. Dalam realisasi penyelesaian masalah
mengenai pasien dengan DM yang dapat dilakukan adalah melakukan pendidikan
kesehatan tentang senam kaki diabetik untuk mencegah komplikasi pada DM.

4.2 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran pada kegiatan kesehatan ini yaitu pasien dan keluarga yang
mempunyai penyakit DM.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN NERS (P2N)
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp. /Fax (0331) 323450

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan demonstrasi

2. Landasan teori : Diskusi dan tanya jawab


3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menagajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindakan lanjut

=
Sasaran

=
pemateri

Anda mungkin juga menyukai