Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HEPATITIS B

Topik : Hepatitis B
Sub Pokok bahasan : Pencegahan Hepatitis B
Hari/Tanggal : Senin, 21 September 2015
Waktu/Jam : 20 Menit / 10.00 – 10.30 WIB
Tempat : Kelas
Peserta : Murid kelas 7
Penyuluh : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus

I. Tujuan

A. Tujuan umum
Setelah melakukan penyuluhan kesehatan tentang Hepatitis B selama 20
menit di harapkan peserta dapat memahami apa itu pengertian Hepatitis B, peyebab
Hepatitis B, tanda dan gejala, pencegahan, dan perawatan apa yang dapat lakukakan
dirumah untuk pasien dengan hepatitis b.

B. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :
1. Memahami pengertian Hepatitis B
2. Mengetahui faktor – faktor penyebab Hepatitis B
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit Hepatitis B
4. Memahami dan mengetahui cara pencegahan dari Hepatitis B
5. Mengetahui pengobatan Hepatitis B
6. Mengetahui dan menerapkan tentang diet Hepatitis B

II. Materi
1. Pengertian Hepatitis B
2. Penyebab Hepatitis B
3. Tanda dan gejala Hepatitis B
4. Pencegahan Hepatitis B
5. Pengobatan penyakit Hepatitis B
6. Diet untuk Hepatitis B

III. Media
Leaflet, PPT

IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab, diskusi

V. Setting Tempat
VI. Pengorganisasian
A. Fasilitator : Aprilia Marga Riyanti, Linda Putri Anjani, Ana Muawwanah,
Eny Fitriani
B. Moderator : Sunarti Sri Handayani
C. Observer : Asti Astuti Sholeha, Nur Wahyuni SD
D. Penyaji : Nilam Cahya Apriliana
E. Peserta : Siswa SMP 4 Kudus

VII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta


1 Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab
(5 menit) b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dan
c. Kontrak waktu memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
c. Menyetujui
d. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Kegiatan Inti a. Menjelaskan materi penyuluhan a. Mendengarkan dan
(10 menit) secara berurutan dan teratur memperhatikan
Materi: b. Bertanya
 Pengertian Hepatitis b
 Penyebab Hepatitis b
 Tanda dan Gejala Hepatitis
b
 Pencegahan Hepatitis b
 Pengobatan Penyakit
Hepatitis b
 Diet Hepatitis b
b. Memberikan kesempatan peserta
untuk bertanya

3 Penutup a. Mengevaluasi pengetahuan a. Menjawab


(5 menit) peserta b. Mendengarkan dan
b. Memberi kesempatan bertanya memperhatikan
c. Kesimpulan dari pembelajaran c. Mendengarkan
d. Salam penutup

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Proposal Pendidikan Kesehatan yang berisi Satuan Acara Penyuluhan telah
siap sebelum kegiatan dimulai
 Kontrak waktu, tempat dan topic dengan pihak sekolah
 Tempat dan media telah siap sebelum kegiatan dimulai
 Penyaji materi telah siap memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan
 Waktu dan tempat sesuai yang telah di tentukan
 Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
 Penyuluh berperan sesuai perannya.
 Kegiatan berlangsung sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan
 Adanya tanya jawab dan feed back
 Media dapat di gunakan secara efektif
 Penyuluh mampu melakukan evaluasi sesuai tujuan yang ingin di capai
3. Evaluasi hasil
 Peserta mampu menjelaskan pengertian penyakit me
Lampiran Materi

A. Pengertian

Hepatitis B adalah peradangan yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh infeksi
atau toksin termasuk alkohol. (Elizabeth J. Corwin. 2010:573). Hepatitis B ada yang
akut ada juga yang kronik. Hepatitis B akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala
utama yang berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada jaringan hati

Hepatitis B kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada
hati yang berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu palaing sedikit 6
bulan

B. Penyebab

1. Infeksi Virus seperti Hepatitis A, B, C, D

2. Obat-obatan, bahan kimia, dan racun.

3. Reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus Hepatitis B.

C. Tanda dan Gejala

Gejala dan tanda penyakit Hepatitis B adalah sebagai berikut :

- Selera makan hilang

- Rasa tidak enak di perut

- Mual sampai muntah

- Demam tinggi

- Kadang-kadang disertai nyeri sendi

- Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)
- Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning

- Kulit seluruh tubuh tampak kuning

D. Pencegahan

Karena terbatasnya pengobatan hepatitis b, maka penekanan lebih diarahkan pada


pencegahan diantaranya sebagai berikut :

1. Kini tersedia globulin imun HBV tertinggi (HBIG) dan vaksin untuk pencegahan dan
pengobatan HBV, utamanya bagi petugas yang terlibat dalam kontak resiko tinggi misalnya
pada hemodialisis, transfusi tukar dan terapi parenteral perlu sangat hati-hati dalam
menangani peralatan parenteral tersebut.

2. Hindari kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi virus hepatitis b akut.

3. Pelihara personal hygiene dan lingkungan.

4. Gunakan alat-alat disposible untuk suntik.

5. Alat-alat yang terkontaminasi disterilkan.

F. Pengobatan Penyakit

Jika Anda tahu telah terpapar dengan virus hepatitis B, hubungi dokter Anda sesegera
mungkin. Jika Anda belum divaksin atau tidak yakin apakah sudah divaksin atau belum atau
apakah Anda berespon terhadap vaksinasi, injeksi imunoglobulin dalam 12 jam setelah
paparan dapat melindungi Anda dari hepatitis B. Jika Anda belum divaksin, saat itu Anda
dapat menderita hepatitis B akut atau kronik.

Infeksi HBV akut

Jika dokter Anda menyatakan infeksi hepatitis Anda akut – berarti penyakit ini sementara dan
akan sembuh dengan sendirinya – Anda tidak membutuhkan terapi. Jadi, dokter Anda akan
menganjurkan untuk beristirahat, menghindari kontak erat dan konsumsi nutrisi serta cairan
yang adekuat sehingga tubuh Anda dapat melawan infeksi.

Di samping itu, orang yang berkontak dengan Anda sebaiknya diberikan imunoglobulin dan
vaksin dalam 2 minggu setelah paparan.

Infeksi HBV kronis


Jika Anda didiagnosa infeksi hepatitis B kronis, Anda dapat memperoleh terapi untuk
menurunkan risiko penyakit hati dan mencegah penularan ke orang lain. Terapinya berupa:

 Obat antivirus. Beberapa obat antivirus sepertiudin (epivir), adefovir (Hepsera),


telbivudine (Tyzeka) dan entecavir (baraclude) dapat membantu melawan virus dan
memperlambat kerusakan hari. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai obat yang tepat
untuk Anda.
 Interferon alfa-2b (Intron A). Merupakan obat sintetik dari substansi yang
diproduksi tubuh untuk melawan infeksi terutama untuk dewasa muda yang tidak ingin terapi
jangka panjang atau orang yang ingin segera hamil dalam beberapa tahun ke depan. Obat ini
diberikan secara injeksi. Efek sampingnya dapat berupa diare, mual, muntah, sulit bernapas
dan sesak.

 Transplantasi hati. Jika hati Anda mengalami kerusakan yang berat, dapat
dilakukan transplantasi hati. Saat transplantasi hati, dokter bedah akan mengangkat hati Anda
dan menggantinya dengan hati yang sehat. Kebanyakan transplantasi hati didapat dari donor
yang sudah meninggal, namun sebagian kecil didapat dari donor yang masih hidup dengan
mendonorkan sebagian hatinya.

G. Diet Hepatitis B

Pada dasarnya ada beberapa pedoman yang mestinya dipatuhi penderita hepatitis
ketika melakukan diet. Hal tersebut sangat terkait dengan beberapa pantangan yang perlu
dihindari sebagai berikut:

 Hindari makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi seperti daging babi, daging
kambing, susu full cream, minyak, mentega/margarin, keju, makanan berminyak dan
makanan bersantan.
 Kue atau cemilan dengan kandungan tinggi kalori dan lemak jenuh, seperti kue tart,
gorengan, fast food.

 Berbagai makanan kaleng seperti kornet dan sarden.

 Minuman dengan kandungan alkohol dan soda.

 Makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merang, lobak, mentimun,
durian, kol, sawi, dan nangka.

 Bumbu masakan yang memiliki aroma dan rasa yang cukup tinggi seperti cabai, jenis
bawang-bawangan, merica/lada, cuka, jahe dll.

Bahan makanan yang sebaiknya dimakan oleh para penderita hepatitis:

 Segala makanan yang mengandung sumber hidrat arang mulai dari roti putih, nasi,
havermout, umbi-umbian, dan lainnya.
 Makanan yang mengandung sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam,
tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.

 Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula,
sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu..

Terapi diet ini dilakukan bertujuan untuk memberi asupan sumber gizi bagi penderita
hepatitis dan mengontrol nilai kandungan sumber energi yang dibutuhkan dari penderita
hepatitis, kondisi/keadaan dan kebutuhan akan sumber gizi berbeda-beda pada penderita
hepatitis tergantung pada berat badan dan aktifitas penderita. Bila si penderita menimbulkan
gejala mata kuning atau perubahan kulit jangan terlalu banyak mengurangi lemak. Lemak
baik terdapat pada asam lemak essensial seperti minyak nabati atau minyak ikan boleh
diberikan seperti biasa.

Anda mungkin juga menyukai