Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam sebagai agama tidak hanya memuat seperangkat konsepkonsep

ideal (ilmu). Tetapi juga memuat seperangkat amal praktek untuk diaktualisasikan

(diterapkan) dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, iman yang

merupakan bagian integral dari ajaran islam pengertiannya harus secara

menyeluruh (komprehensif) dan terpadu.Itulah tiga hal yang harus senantiasa

dijadikan prinsip dalam hidup kita.Hidup manusia tidak akan sempurna apabila

salah satu dari iman, ilmu dan amal tidak dimiliki, di asah, dan

diperbaiki.Keyakinan kalau tidak ada amal perbuatan, tidak ada artinya begitu

juga ilmuyang tidak melahirkan amal umat shaleh dalam kehidupan tidak ada

artinya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi atau pengertian Ilmu,Iman dan Amal?

2. Apa kedudukan Ilmu,Iman dan amal dalam kehidupan?

3. Bagaimanakah Hubungan Antara Iman, Ilmu, dan Amal?

Kapita Selekta PAI Page 1


1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian Iman,ilmu dan amal.

2. Untuk kedudukan ilmu,iman dan amal dalam kehidupan.

3. Untuk Hubungan Antara Iman, Ilmu, dan Amal.

Kapita Selekta PAI Page 2


BAB IIl

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tentang Iman,Ilmu dan Amal

a) Pengertian Iman

Pengertian Iman Dalam Agama Islam - Iman (bahasa Arab: )secara

etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman ( )diambil dari kata kerja 'aamana'

( )-- yukminu' ( )yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara

istilah syari, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan

dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang

dengan maksiat". Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan.

Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga

bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam

Syafii, Imam Ahmad, Al Auzai, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan

segenap ulama selainnya.

Dengan demikian definisi iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati,

perkataan lisan, dan amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.

Agar bertambah keimanan mereka di atas keimanan mereka yang sudah ada.

Kapita Selekta PAI Page 3


QS. Al Fath [48] : 4

Imam Syafii berkata, Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia

bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan

berkurang dengan sebab kemaksiatan. Imam Ahmad berkata, Iman bisa

bertambah dan bisa berkurang. Ia bertambah dengan melakukan amal, dan ia

berkurang dengan sebab meninggalkan amal. Imam Bukhari mengatakan, Aku

telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri,

aku tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah perkataan

dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.

Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-

Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia

(Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan

kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab

dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil.

Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang

diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar

segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang -

orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan

segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang

yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. atau juga pandangan dan sikap

hidup.

Kapita Selekta PAI Page 4


Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain,

seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah

dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah

r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan

dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali menguraikan

makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu

dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."

Jadi,dapat di simpulkan,seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang

yang beriman) sempurna apabila memenuhi unsur unsur keimanan di atas.

Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak

diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang

tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, unsur

unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat

dipisahkan.

Keimanan adalah hal yany paling mendasar yang harus dimiliki seseorang.

Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana

firman Allah yang artinya:

Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan

RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Quran) yang diturunkan kepada

RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada

Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari

Kapita Selekta PAI Page 5


kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. An Nisa :

136)

b) Pengertian Ilmu

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari: alima

yalamu yang berarti tahu atau mengetahui dalam bahasa Inggris ilmu

biasanyadipadankan dengan kata science. Dalam bahasa Indonesia kata science

umumnyadiartikan ilmu tapi sering juga diartikan dengan ilmu pengetahuan.Ilmu

adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem

menurut metodemetode tertentu yang dapat di gunakan untuk menerangkan

gejalagejala tertentu di bidang pengetahuan itu.

Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al-qur'an sangat kental

dengannuansanuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati kedudukan

yang sangat penting dalam ajaran islam.Keimanan yang dimilikioleh seseorang

akan jadi pendorong untuk menuntutilmu, sehingga posisi orang yang beriman

dan berilmu berada pada posisi yang tinggidihadapan Allah. Yang berarti juga

rasa takut kepada Allah akan menjiwai seluruhaktivitas kehidupan manusia untuk

beramal shaleh. Dengan demikian nampak jelas bahwa keimanan yang dibarengi

dengan ilmu akan membuahkan amalamal shaleh. Nurcholis Majid menyatakan

bahwa keimanan dan amal perbuatan beserta ilmumembentuk segi tiga pola hidup

yang kokoh.Ilmu, iman dan amal shaleh faktor menggapai kehidupan bahagia.

Ketenanganhati, kebahagiaannnya dan hilangnya kegundahan adalah keinginan

Kapita Selekta PAI Page 6


setiap orang,dengan itulah kehidupan yang baik, perasaan senang dan tentram

dapat dicapai.

c) Pengertian Amal

Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau

tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal

saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia

dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.

Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau

setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal

dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam

tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam

ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama,

ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan

benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia

Kata amal artinya pekerjaan. Dalam bahasa Arab kata amal dipakai untuk

semua bentuk pekerjaan. Tidak seperti anggapan sebagian masyarakat Muslim,

yang mengembalikan kata amal dengan kata ibadah dan memahaminya sebatas

kegiatan ritual seperti pergi ke masjid, membaca Alquran, shalat, puasa, haji,

zakat, sedekah, dan sebagainya.

Dalam Alquran, kata amal terbagi kepada 'amalus-shalih (pekerjaan baik)

dan 'amalun ghairus-shalih (pekerjaan yang tidak baik). 'Amalun ghairus-shalih

disebut pula dengan 'amalus-sayyi-ah (amal salah), termasuk pula ke dalam

Kapita Selekta PAI Page 7


kategori ini 'amalus-syaithan (pekerjaan setan) dan 'amalus-mufsidin (pekerjaan

pelaku kebinasaan). Umat Islam diperintah melakukan 'amalus-shalih dan wajib

menjauhi 'amalus-sayyi-ah.

Ada firman Allah SWT, ''Siapa yang mengerjakan kebaikan dia mendapat

pahala dari perbuatannya itu dan siapa yang mengerjakan kejahatan maka orang

yang melakukan kejahatan itu tidak dibalas kecuali menurut apa yang

dikerjakannya.'' (Al-Qasas: 84).

2.2 Kedudukan Iman,Ilmu dan amal dalam kehidupan

Kedudukan Iman

Iman dalam Islam menempati posisi amat penting dan strategis sekali.

Karena iman adalah asas dan dasar bagi seluruh amal perbuatan manusia. Tanpa

iman tidaklah sah dan diterima amal perbuatannya. Firman Allah SWT dalam

Quran Surat An-Nisa 124 yg artinya Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal

shaleh baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman maka mereka

itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.

Juga dalam Quran Surah Al-Isra 19 yg artinya Dan barangsiapa yg

menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-

sungguh sedang ia adalah mumin maka mereka itu adalah orang-orang yg

usahanya dibalasi dengan baik.

Disebutkan dalam hadits dari Al-Bara ibn Azib Radhiyallahu Anhu

bahwa ada seorang kafir datang dengan bertopeng sambil membawa sepotong besi

Kapita Selekta PAI Page 8


kemudian memohon kepada Rasulullah SAW agar diperkenankan pergi bersama

kaum Muslimin untuk ikut berperang. Maka beliau bersabda kepadanya

Masuklah Islam kemudian pergilah berperang! Lalu ia pun masuk Islam dan

ikut pergi berperang sehingga terbunuh. Nabi SAW bersabda Dia beramal sedikit

tetapi dibalas dengan pahala yang banyak. .

Kedudukan Ilmu

Manusia diciptakan lebih sempurna dibandingkan dengan makhluk ciptaan

Allah yang lain. Kesempurnaan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya

tersebut adalah dengan dengan pemberian akal pikiran dalam penciptaannya. Akal

inilah yang dapat membedakan manusia dari makhluk lainnya.

Dengan akal itu Allah SWT telah memuliakan manusia, mengangkat

derajatnya dengan derajat yang tinggi. Akal adalah alat untuk berpikir, Allah SWT

menjadikan akal sebagai sumber tempat bermula dan dasar dari ilmu pengetahuan.

Imam Ghazali mengatakan sebagaimana dikutip oleh Wahbah Az-Zuhaili,

penyebutan kata yang terkait dengan al-aqlu dalam Al-Quran sedikitnya ada

lima puluh kali dan penyebutan Uulin-nuhaa sebanyak dua kali.

Allah SWT berfirman dalam S. Al-Jastiyah ayat 3-5. Artinya:

Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan

Allah) untuk orang-orang yang beriman. Dan pada penciptaan kamu dan pada

binatang-binatang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda

(kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. Dan pada pergantian malam dan

siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air

Kapita Selekta PAI Page 9


hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-

tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa dalam setiap ciptaan Allah

terdapat ilmu pengetahuan yang akan menunjukkan tanda-tanda Kebesaran Allah

kepada manusia. Untuk menggali dan mendapatkan pengetahuan itu manusia

harus menggunakan akal pikiran yang telah dianugerahkan kepadanya. Dalam hal

ini wahyu dan akal saling mendukung dan melengkapi untuk mendapatkan tanda-

tanda Kekuasaan Allah.

Agama Islam datang dengan memuliakan sekaligus mengaktifkan kerja

akal serta menuntutnya kearah pemikiran Islam yang rahmatun lilalamin.

Manusia harus dapat menggunakan kecerdasan yang dimilikinya untuk

kesejahteraan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

Akal sebagai dasar dari ilmu pengetahuan memberikan kemampuan

kepada manusia untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk dan dapat

memberikan argumen tentang kepercayaan dan keberagamaannya. Dengan

kemampuan akal untuk berpikir ini manusia mampu menentukan pilihan yang

terbaik untuk dirinya dan agamanya.

Islam juga meluaskan cakrawala manusia mengenai potensi intelektual,

psikologis dan unsur-unsur penting penghidupan lainnya.[4] Islam mengajarkan

manusia untuk menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menguasai dan

mengembangkan ilmu pengetahuan. Dengan menggunakan akal yang dimilikinya

manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan.

Kapita Selekta PAI Page 10


Manusia harus terus menimba ilmu karena ilmu terus berkembang

mengikuti zaman. Apabila manusia tidak mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan, niscaya pandangannya akan sempit yang berakibat lemahnya daya

juang menghadapi jalan kehidupan yang cepat ini.[5]

Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah

penekananya terhadap Ilmu (sains). Al-Quran dan al-Sunah mengajak kaum

muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan

orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi.[6] Allah SWT telah

menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang-orang yang beriman dan berilmu

pengetahuan.

Allah SWT berfirman:

Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi

ilmu pengetahuan beberapa derajat (al-Mujadalah 11).

Rasulullah menegaskan dengan sabda beliau:

) (

Menuntut ilmu itu adalah suatu kewajiban bagi setiap orang Islam.[10])HR.

Ibnu Majjah)

Kapita Selekta PAI Page 11


Jelaslah dari sabda Rasul tesebut bahwasanya menuntut ilmu merupakan

kewajiban bagi setiap muslim, tanpa membedakan laki-laki ataupun perempuan.

Begitu pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia, karena orang beribadah

kepada Allah juga harus dengan ilmu.

Kedudukan Amal

Amal adalah setiap perilaku mahluk hidup yang disertai suatu maksud,

apakah perilaku tersebut baik ataukah buruk.

Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh.

(QS.Al Baqoroh[2]:277)

Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi

pembalasan dengan kejahatan itu. (QS. An Nisa [4]:123).

Sedangkan amal sholeh adalah:

Perilaku yang mana para pelakunya memiliki ilmu dan keikhlasan serta

dalam keadaan beriman.

Beramal shaleh memiliki kedudukan yang cukup mulia di dalam Islam

berdasarkan beberapa pandangan berikut ini:

Kapita Selekta PAI Page 12


Amal shaleh merupakan sebab memasuki syurga-setelah rahmat Allah

subhanahu wataala-serta meraih ridho dan kecintaan-Nya.

Allah berfirman :

Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan

Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka

kerjakan. (QS. Al An`am [6]:127)

Sedangkan di sisi lain, para penghuni neraka disungkurkan ke dalamnya

dengan sebab amal-amal mereka yang buruk.

Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka

mereka ke dalam neraka.Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa

yang dahulu kamu kerjakan. (QS. 27:90)

Karena Iman terdiri dari unsur Qaul (perkataan) Qalbu dan Lisan serta

unsur Amal (perbuatan) Qalbu dan anggota tubuh. Bahkan didalam ayat Al Quran,

Allah mengiringi kata amal shalih dengan Iman di lebih dari 50 ayat. Karena itu,

Al Hasan Al Basry rahimahullah berkata:

Kapita Selekta PAI Page 13


Iman bukan dengan hiasan dan angan-angan. Akan tetapi, Iman adalah sesuatu

yang tertancap di dalam dada dan dibuktikan dengan amal. (Ibnu Abi Al `Izz,

Syarah Al Aqidah Ath Tha Hawiyah:339)

Amal merupakan tempat pandangan Allah subhanahu wataala

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian. Akan tetapi Dia

memandang Qalbu dan amal- amal kalian. (HR.Muslim Kitab Al Bir wa Ash

Shilat, Tahrim Dzulm Al Muslim Al Khadzalih: 2567)

Perbedaan derajat manusia di hari kiamat akan tergantung tingkat amal-amal

mereka.

Allah subhanahu wataala berfirman :

Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka

kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan

mereka sedang mereka tiada dirugikan. (QS. 46:19).

Kapita Selekta PAI Page 14


2.3 Hubungan Antara Iman, Ilmu, dan Amal

Dalam islam, antara iman, ilmu dan amal terdapat hubungan yang

terintegrasi kedalam agama islam. Islam adalah agama wahyu yang mengatur

sistem kehidupan. Dalam agama islam terkandung tiga ruang lingkup, yaitu

akidah, syariah dan akhlak. Sedangkan iman, ilmu dan amal barada didalam

ruang lingkup tersebut. Iman berorientasi terhadap rukun iman yang enam,

sedangkan ilmu dan amal berorientasi pada rukun islam yaitu tentang tata cara

ibadah dan pengamalanya.

Akidah merupakan landasan pokok dari setiap amal seorang muslim dan

sangat menentukan sekali terhadap nilai amal, karena akidah itu berurusan dengan

hati. Akidah sebagai kepercayaan yang melahirkan bentuk keimanan terhadap

rukun iman, yaitu iman kepada Allah, Malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah,

Rosul-rosul Allah, hari qiamat, dan takdir.

Meskipun hal yang paling menentukan adalah akidah/iman, tetapi tanpa

integritas ilmu dan amal dalam perilaku kehidupan muslim, maka keislaman

seorang muslim menjadi kurang utuh, bahkan akan mengakibatkan penurunan

keimanan pada diri muslim, sebab eksistensi prilaku lahiriyah seseorang muslim

melambangkan batinnya.

Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah

SAW. Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat

menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul kita harus memahaminya terlebih

Kapita Selekta PAI Page 15


dahulu sehingga tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan Rasulnya.

Cara memahaminya adalah dengan selalu mempelajari agama (Islam).

Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak

adanya. Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman

orang yang berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan

ilmunya untuk kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan.

Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorana. Artinya orang

yang beriman kepada Allah SWT harus menampakan keimanannya dalam bentuk

amal sholeh. Iman dan Amal Sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat

dipisahkan. Mereka bersatu padu dalam suatu bentuk yang menyebabkan ia

disebut mata uang. Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa

buah.

Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu

adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal boleh lurus dan

berkembang bila didasari dengan ilmu. Dalam semua aspek kegiatan manusia

harus disertai dengan ilmu baik itu yang berupa amal ibadah atau amal perbuatan

lainnya. Kedua jika orang itu berilmu maka ia harus diiringi dengan amal. Amal

ini akan mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu. Begitu juga dengan ilmu

akan mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak

dapat dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling

melengkapi dalam kehidupan manusia yaitu setelah berilmu lalu beramal.

Kapita Selekta PAI Page 16


Ajaran Islam sebagai mana tercermin dari Al-qur'an sangat kental dengan

nuansanuansa yang berkaitan dengan ilmu, ilmu menempati kedudukan yang

sangat penting dalam ajaran islam. Keimanan yang dimiliki oleh seseorang akan

jadi pendorong untuk menuntut ilmu, sehingga posisi orang yang beriman dan

berilmu berada pada posisi yang tinggi dihadapan Allah yang berarti juga rasa

takut kepada Allah akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk

beramal shaleh. Dengan demikian nampak jelas bahwa keimanan yang dibarengi

dengan ilmu akan membuahkan amalamal shaleh. Maka dapat disimpulkan

bahwa keimanan dan amal perbuatan beserta ilmu membentuk segi tiga pola hidup

yang kokoh. Ilmu, iman dan amal shaleh merupakan faktor menggapai kehidupan

bahagia.Tentang hubungan antara iman dan amal, demikian sabdanya,

Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula

menerima amal perbuatan tanpa iman [HR. Ath-Thabrani] . Kemudian

dijelaskannya pula bahwa, Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim [HR.

Ibnu Majah dari Anas, HR. Al Baihaqi] . Selanjutnya, suatu ketika seorang

sahabatnya, Imran, berkata bahwasanya ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah,

amalan-amalan apakah yang seharusnya dilakukan orang-orang?". Beliau Saw.

menjawab: "Masing-masing dimudahkan kepada suatu yang diciptakan untuknya"

[HR. Bukhari] Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, niscaya Allah

mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya. [HR. Abu Naim] . Ilmu

itu ada dua, yaitu ilmu lisan, itulah hujjah Allah Taala atas makhlukNya, dan

ilmu yang di dalam qalb, itulah ilmu yang bermanfaat. [HR. At Tirmidzi] .

Kapita Selekta PAI Page 17


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

IMAN

Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut

istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan

lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian

iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar

ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan

itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)

sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang

mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan

lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat

dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut

merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Kapita Selekta PAI Page 18


ILMU

Kata ilmu berasal dari kata kerja alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu,

mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ulum, artinya

ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan

pengetahuan. Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan

pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia

mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa

penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut

sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh

paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu

AMAL

Secara bahasa "amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau

tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal

saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia

dan balasan pahala yang berlipat di akhirat.

Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap

perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal

dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam

tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam

ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama,

ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain.

Kapita Selekta PAI Page 19


DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-qur'an dan terjemahannya, edisi 1989.Al Ghazaly,

Abu Hamid, Ihya Ulum Addin (Semarang)Drs. Mulyadi, Aqidah Ahlak. Toha

Putra Semarang. 2007.Abdullah Hamid Hakim Assalam Saadiyah Putra Jakarta

1989.Majalah Kreatifitas Santri AlKhairat BataBata 1997.

Amidjaja, Tisna. 1992. Iman, Ilmu dan Amal. Jakarta : Rajawali.

Kapita Selekta PAI Page 20

Anda mungkin juga menyukai