Anda di halaman 1dari 16

I.

PEMERIKSAAN MOTORIK

PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIK

LEARNING OUTCOME

Mahasiswa mampu mempersiapkan pasien dalam melakukan pemeriksaan


motorik
Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan massa otot , tonus otot dan kekuatan
otot secara baik dan benar

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem motorik adalah sistem yang bertanggung jawab terhadap kerja kelompok-kelompok otot,
yaitu inisiasi gerakan volunter dan terampil. Serabut-serabut motorik bersama sama input yang
berasal dari sistem-sistem yang terlibat dalam kontrol gerakan yang meliputi sistem
ekstrapiramidal, vestibular, serebellar, dan proprioceptive afferent semuanya bergabung
didalam badan-badan sel neuron pada cornu anterior medulla spinalis. Dari sel cornu anterior
impuls dibawa ke otot.
Evaluasi sistem motorik dibagi menjadi :
- massa otot
- tonus otot
- kekuatan otot

Massa otot
- Pemeriksaan diawali dengan inspeksi baik proksimal dan distal tiap daerah yang diperiksa
saat posisi pasien duduk maupun berbaring
- Bandingkan kesimetrisan kontur massa otot dengan sisi lainnya
- Amati apakah ada penurunan massa otot ( hipotrofi ), hipertrofi atau atrofi ( otot yang
mengecil ), hal ini tampak dari berkurangnya massa dan penampakan otot yang kendur

Tonus otot
Tonus otot adalah kontraksi otot yang selalu dipertahankan keberadaanya oleh otot itu sendiri
atau dapat di definisikan sebagai sedikit ketegangan residual pada otot yang rileks secara
volunter.
Pemeriksaan tonus otot :
- Mintalah pasien untuk berbaring telentang pada meja pemeriksaan dan rileks
- Pada pemeriksaan anggota gerak atas : tangan pemeriksa memegang siku pasien untuk
menyangga kemudian gerakkan secara pasif (fleksi-ekstensi ) pada sendi siku berulangkali
secara perlahan kemudian secara cepat.
- Pada pemeriksaan anggota gerak bawah : tangan pemeriksa memegang tungkai bawah
pasien untuk menyangga kemudian gerakkan secara pasif (fleksi-ekstensi ) pada sendi
lutut berulangkali secara perlahan kemudian secara cepat
- Pemeriksaan clonus pergelangan kaki : tahan betis pasien dan fleksikan 90 pada lutut
dan pergelangan kaki. Secara cepat dorsofleksikan pergelangan kaki
- Tonus yang meningkat (hipertonus) dirasakan dengan tingkat kesulitan / ada hambatan
dalam gerakan fleksi-ekstensi pada sendi yang diperiksa
- Tonus yang menurun ( hipotonus ) tidak terasa ada hambatan dalam gerakan fleksi-
ekstensi pada sendi yang diperiksa, atau mudah dikenali dengan tanda ekstremitas terasa
terkulai
- Bandingkan satu sisi dengan sisi lainnya

Kekuatan otot
Prosedur pemeriksaan :
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada pasien
2. Prinsip pada pemeriksaan kekuatan otot : pemeriksa dan pasien harus bekerjasama jika
ingin mendapatkan hasil pemeriksaan yang tepat
3. Lingkungan selama pelaksanaan tes harus tenang dan suhu ruangan harus dibuat
senyaman mungkin (tidak terlalu panas/terlalu dingin)
4. Periksalah apakah terdapat keterbatasan lingkup gerak sendi/ kontraktur, spastisitas atau
nyeri yang dapat mengganggu hasil pemeriksaan
5. Pemeriksaan dilakukan secara berurutan mulai posisi duduk,supine,side lying, kemudian
prone
6. Posisikan pasien dengan hati-hati dan upayakan melakukan tes secara berurutan sehingga
perubahan posisi selama pemeriksaan dapat seminimal mungkin
7. Lakukan pemeriksaan mulai dari posisi melawan gravitasi, jika pasien tidak mampu, ubah
keposisi anti-gravitasi, jika pasien mampu melakukan, lanjutkan dengan memberikan
tahanan, tahanan diberikan pada pertengahan gerakan
8. Pada saat pemeriksaan, fiksasi dilakukan di bagian proksimal dari otot yang akan dinilai

Catatlah untuk tiap kelompok otot:


1. Penampakan otot (wasted, highly developed, normal)
2. Rasakan adanya tonus otot (flaccid, clonic, normal)
3. Periksa kekuatan kelompok otot

0 (zero) Tidak ada kontraksi otot sama sekali baik pada inspeksi maupun palpasi
1( trace) Otot tidak mampu bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh dalam bidang
horizontal, hanya terlihat gerakan otot minimal / teraba kontraksi oleh pemeriksa
2 (poor) Kemampuan otot bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh tetapi tidak dapat
melawan gravitasi, atau hanya dapat bergerak dalam bidang horizontal
3 (fair) Kemampuan otot bergerak bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh melawan
gravitasi namun tidak dapat melawan tahanan yang ringan sekalipun
4 (good) Kemampuan otot bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh melawan gravitasi
serta dapat melawan tahanan yang ringan sampai sedang
5 Kemampuan otot bergerak melalui lingkup gerak sendi penuh melawan gravitasi
(normal) serta dapat melawan tahanan maksimal

Beberapa klinisi membagi lagi dalam sub dengan: menambah +/- menjadi 3+, atau 5-.

PEMERIKSAAN MOTORIK
KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS ATAS

EKSTREMITAS OTOT PERSARAFAN PEMERIKSAAN GAMBAR


ATAS
Deltoid anterior Axilaris, C5,C6 - Bahu fleksi 90
Pektoralis C5-T1 - Pemeriksa
mayor memberikan
tahanan pada
lengan kearah
Fleksi Bahu Biceps brachii Musculocutan ekstensi, dengan
eus, C5,C6 lokasi tahanan
pada distal
Coracobrachialis Musculocutan humerus
eus C5-7

Deltoid Axilaris, C5,C6- Bahu ekstensi 45


posterior dengan siku
ekstensi
-Pemeriksa
Latissimus dorsi Thoracodorsali memberikan
s C6-8 tahanan pada
Ekstensi Bahu lengan kearah
fleksi, dengan
Teres Mayor Subscapularis lokasi tahanan
bawah, C5,C6 pada distal
humerus

Deltoid Axilaris, C5,C6


-Bahu diposisikan
90 dari posisi
Abduksi Bahu abduksi
-Pemeriksa
Supraspinatus Suprascapulari memberikan
s, C5,C6 tahanan kearah
adduksi, dengan
lokasi tahanan
pada distal
humerus
-Pasien pada posisi
Pektoralis Pectoralis supine, dengan
Mayor medial/lateral, bahu diposisikan
C5, T1 120 dari posisi
Adduksi Bahu abduksi dan siku
Latissimus dorsi Thoracodorsali fleksi
s, C6-8 -Pemeriksa
memberikan
Teres Mayor Subscapularis tahanan pada
bawah, C5,C6 lengan kearah
abduksi

Subscapularis -Pasien pada posisi


Subscapularis atas/bawah,C5 prone , dengan
,C6 bahu abduksi 90
dengan rotasi
internal penuh dan
Pectoralis siku fleksi 90
Rotasi Internal Pectoralis medial/lateral -Pemeriksa
Mayor C5-T1 memberikan
tahanan pada
lengan kearah
Latissimus dorsi Thoracodorsali rotasi eksternal,
s, C6-8 dengan lokasi
tahanan pada
distal lengan
Deltoid Anterior Axillaris, C5,C6 bawah

Teres Mayor Subscapularis


bawah, C5,C6
-Pasien pada posisi
prone dan bahu
Infraspinatus Suprascapulari abduksi 90
s dengan rotasi
eksternal penuh
Rotasi Eksternal dan siku fleksi 90
-Pemeriksa
Teres minor, Axillaris ,C5,C6 memberikan
deltoid tahanan pada
posterior lengan kearah
rotasi internal,
dengan lokasi
tahanan pada
distal lengan
bawah
-Siku diposisikan
90 fleksi
Biceps brachii -Pasien melakukan
fleksi siku dan
pemeriksa
Musculocutan memberi tahanan
eus, C5,C6 kearah ekstensi
pada daerah distal
Brachialis
-Otot biceps adalah
Fleksi siku otot primer fleksi
siku dengan posisi
lengan supinasi
penuh
Brachioradialis Radialis, C5,C6 -Otot brachialis
adalah otot primer
fleksi siku dengan
posisi lengan
pronasi
-Otot
brachioradialis
adalah otot primer
fleksi siku dengan
posisi lengan ibu
jari ke atas
-Siku pada posisi
fleksi untuk
mencegah
stabilisasi dan
menemukan
Ekstensi siku Triceps Radialis, C6,C7 kelemahan dari
otot
-Pemeriksa
memberi tahanan
pada arah fleksi
lengan pasien
ketika pasien
melakukan
ekstensi siku
-Lengan pada
posisi pronasi
Pronator Anterior -Pemeriksa
quadratus Interoseus memberikan
cabang tahanan supinasi
medianus pada distal lengan
Pronasi siku -Pronator teres
dapat diperiksa
ketika posisi siku
Pronator teres Medianus , 90
C6,C7

-Siku ekstensi
dengan posisi
Supinasi siku Supinator Radialis , C5,C6 lengan supinasi
penuh posisi ini
menghambat
asistensi dari
biceps
Biceps brachii Musculocutan - Pemeriksa
eus, C5,C6 memberikan
tahanan dengan
melakukan pronasi
pada lengan
daerah distal
-Pergelangan
tangan diposisikan
fleksi penuh dan
jari-jari ekstensi
-Pemeriksa
memberi tahanan
dengan melakukan
ekstensi
Fleksor carpi Medianus pergelangan
radialis ,C6,C8 tangan pada
daerah midpalmar
-Fleksor carpi
radialis dapat
diperiksa dengan
Fleksi pergelangan posisi pergelangan
tangan tangan deviasi
radial dan fleksi
Fleksor carpi Ulnaris, C6,C8 penuh. Pemeriksa
ulnaris memberi tahanan
dengan melakukan
ekstensi
pergelangan
tangan dan
melakukan deviasi
ulnar
- Fleksor carpi
ulnaris dapat
diperiksa dengan
posisi pergelangan
tangan deviasi
ulnar dan fleksi
penuh. Pemeriksa
memberi tahanan
dengan melakukan
ekstensi
pergelanagn
tangan dan deviasi
radial

-Pergelangan tangan
ekstensi penuh pada
posisi netral
Ekstensor carpi Radialis , -Pemeriksa
radialis longus C6,C7 memberikan
tahanan dengan
melakukan fleksi
Ekstensi pergelangan tangan
pergelangan pasien pada daerah
tangan dorsum tangan
Ekstensor carpi Radialis , -Untuk memeriksa
radialis brevis C6,C7 ekstensor carpi
radialis longus
pergelangan tangan
pasien diposisikan
deviasi radial dan
ekstensi penuh
-Pemeriksa
Ekstensor carpi Radialis melakukan fleksi dan
ulnaris ,C7,C8 deviasi ulnar
pergelangan tangan
-Untuk memeriksa
ekstensor carpi
ulnaris pergelangan
tangan pada posisi
deviasi ulnar dan
ekstensi penuh.
Pemeriksa
melakukan fleksi dan
deviasi radial
pergelangan tangan
pasien sebagai
tahanan
Periksalah tangan
Fleksor digitorum pasien, cari atrofi
profundus otot intrinsik,
thenar, hipothenar.
Fleksor digitorum Medianus, C8 Periksalah
superfisial genggaman pasien
Fleksi jari-jari dengan meminta
Fleksor pollicis penderita
longus menggenggam jari
pemeriksa
sekuatnya dan tidak
Medianus, melepas genggaman
Instrinsik Ulnaris saat pemeriksa
(hipotenar.inteross C8,T1 mencoba menarik
ei,tenar,lumbricalis jarinya. Normal
) pemeriksa tidak
dapat menarik jari
dari genggaman
pasien. Bandingkan
dengan sisi kontra
lateral

- Periksalah
Opponen policis Medianus, kekuatan oposisi
C8,T1 ibujari dengan
meminta pasien
Fleksor policis Medianus, menyentuhkan
Oposisi Ibu jari brevis Ulnaris, ujung ibujari dengan
C8,T1 jari jelunjuknya
sendiri dan melawan
tahanan
Abduktor policis Medianus, pemeriksa.bandingk
brevis C8,T1 an dengan sisi
kontra lateral.

Periksalah otot
intrinsik tangan
sekali lagi, dengan
meminta pasien
Abduksi jari Abduktor digiti Ulnaris, abduksi pada semua
minimi T1 jari dan melawan
tahanan pemeriksa.
Normal pasien dapat
menahan tekanan
pemeriksa.
PEMERIKSAAN MOTORIK
KEKUATAN OTOT EKSTREMITAS BAWAH

EKSTREMITAS OTOT PERSARAFAN PEMERIKSAAN GAMBAR


BAWAH
Iliacus Femoral, L2-4 -Posisi pasien dapat
Psoas Pleksus lumbal, duduk /supine
L1-4 -Supine : pasien
Tensor fascia lata Superior gluteal, memfleksikan
L4-5 S1 panggul, pemeriksa
Pectineus Femoral/Obturato berusaha melakukan
Fleksi panggul r L2-3-4 ekstensi panggul,
Abduktor magnus tahanan diberikan
dan brevis, bagian pada anterior paha
anterior abductor -Duduk : panggul
magnus pada posisi fleksi saat
pemeriksa berusaha
melakukan ekstensi
panggul
-Pasien pada posisi
prone, dilakukan
ekstensi panggul
dengan lutut dalam
Ekstensi Gluteus maksimus L5,S1-2 keadaan fleksi 90
Panggul -Pemeriksa berusaha
melakukan ekstensi
panggul, tahanan
diberikan pada
posterior paha
-Abduksi panggul
dapat diperiksa
dalam posisi
berbaring
miring/duduk
-Pasien posisi
berbaring miring
Abduksi Gluteus medius L4-5,S1 dengan abduksi
panggul panggul, Pemeriksa
berusaha melakukan
adduksi panggul,
tahanan pada distal
lateral paha
-Posisi duduk
:panggul keadaan
abduksi, pemeriksa
melakukan adduksi
panggul,tahanan
pada distal lateral
paha

-Pasien berbaring
miring, kaki pasien
Adduktor brevis Obturator, L2-4 dalam posisi abduksi,
pasien diminta
melakukan adduksi
kaki sisi bawah
-Pemeriksa berusaha
melakukan abduksi
Adduktor longus, kaki sisi bawah
Adduksi adductor magnus Obturator, L3-4 dengan memberikan
panggul bagian anterior tahanan pada medial
paha bagian distal
-Pemeriksaan dapat
juga dilakukan
dengan posisi pasien
duduk, dengan
Pectineus Femoral panggul adduksi,
/obturator, L2-3 pemeriksa berusaha
melakukan abduksi
panggul, tahanan
diberikan pada
medial paha bagian
distal.

Gluteus superior, -Pasien duduk


Tensor fascialata L4-5,S1 dengan lutut fleksi
90,dan panggul
Femoralis rotasi internal
Rotasi internal Pectineus obturatorius, L2-3 -Pemeriksa
panggul menggunakan satu
tangan untuk
Gluteus minimus, Gluteus superior, membuat kaki dalam
bagian anterior L-5,S1 posisi rotasi internal
dengan memberikan
tahanan lateral dari
atas lutut, sambil
stabilisasi lutut
dengan tangan
lainnya.
-Pasien duduk
Piriformis S1-2 dengan lutut fleksi
90, dan panggul
rotasi eksternal
Gluteus maximum Gluteus inferior, -Pemeriksa
L5,S1-2 menggunakan satu
Rotasi tangan untuk
eksternal melakukan rotasi
panggul Gemellus internal kaki dengan
superior/obturator L5,S1-2 memberikan tahanan
internus medial dari bawah
lutut, sambil
stabilisasi lutut
Gemellus inferior L4-5, S1 dengan tangan
/quadratusfemoris lainnya.
-Lutut pasien fleksi
Semitendinosus 90 dengan posisi
L5,S1 tengkurap
Fleksi lutut Semimembranosus -Pemeriksa
melakukan ekstensi
kaki pada permukaan
Biceps femoris L5,S1-2 posterior tibial

-Lutut fleksi 30


dengan posisi pasien
duduk / berbaring.
Usahakan
menghindari ekstensi
Ekstensi lutut Quadriceps femoris Femoralis, L2-4 lutut penuh karena
pasien dapat
melakukan stabilisasi
lutut, sehingga
kelemahan ringan
diketahui.
-Pemeriksa berusaha
melakukan fleksi kaki,
dengan memberikan
tekanan pada
permukaan anterior
tibia.
-Pergelangan kaki
ditempatkan dalam
posisi dorso fleksi
-Pemeriksa berusaha
melakukan plantar
Tibialis anterior fleksi pergelangan
Ekstensor digitorum kaki,dengan
Dorsofleksi longus Peroneus memberikan tahanan
pergelangan Ekstensor halluces profundus L4-5, S1 dari dorsum kaki
kaki longus -Untuk memeriksa
tibialis anterior, posisi
pergelangan kaki
inversi dan
dorsofleksi penuh.
Pemeriksa berusaha
melakukan plantar
fleksi dan eversi kaki
-Untuk memeriksa
ekstensor digitorum
longus, pergelangan
kaki pada posisi
eversi dan dorsofleksi
penuh. Pemeriksa
berusaha melakukan
plantarfleksi dan
inversi pergelangan
kaki
-Posisikan
pergelangan kaki
pada plantar fleksi
-Pemeriksa
melakukan dorsifleksi
kaki, dengan
memberikan tekanan
Plantarfleksi Gastrocnemius Tibialis, S1-2 pada permukaan
pergelangan Soleus plantar kaki
kaki - Untuk menguji
gastrocnemius, lutut
dalam posisi ekstensi
-Untuk menguji
soleus, lutut dalam
posisi fleksi
-Tes fungsional lain
seperti berjalan jinjit
dapat
memperlihatkan
kelemahan yang tidak
tampak saat
pemeriksaan
Mintalah pasien
ekstensi ibu jari kaki
melawan tahanan
Ekstensi ibu Ekstensor hallucis L5 pemeriksa.
jari kaki longus

PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN:

Ekstremitas Dekstra Sinistra


Superior:
Inspeksi: (wasted, highly (wasted, highly
developed, developed,
normal) normal)
Palpasi (flaccid, clonic, (flaccid, clonic,
tonus: spastik normal) spastik normal)
Kekuatan : ………/………./…… ………/………/……
Cantumkan otot spesifik yang mengalami kelainan:

Ekstremitas Dekstra Sinistra


Inferior:
Inspeksi: (wasted, highly (wasted, highly
developed, developed,
normal) normal)
Palpasi (flaccid, clonic, (flaccid, clonic,
tonus: spastik normal) spastik normal)
Kekuatan : ………/………./…… ………/………/……
Cantumkan otot spesifik yang mengalami kelainan:

REFERENSI: Daniels and Worthingham's muscle testing: techniques of manual examination., 6th edition,
1995.
CHECKLIST PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIK
Nama :
NIM :
NO KETERANGAN SCORE
0 1 2
1 Memberi salam dan menyapa dengan sopan
2 Inform consent pemeriksaan
Pemeriksaan Massa otot
3 Meminta pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan
4 Melakukan inspeksi pada semua otot
5 Memeriksa perubahan massa otot ( normal,hipertrofi,hipotrofi,atrofi ),
amati kesimetrisannya. ( diukur menggunakan meteran )
Pemeriksaan tonus otot
6 Meminta pasien untuk rileks
7 Pemeriksaan anggota gerak atas : tangan pemeriksa memegang siku
pasien untuk menyangga kemudian gerakkan secara pasif (fleksi-ekstensi
) pada sendi siku berulangkali secara perlahan kemudian secara cepat
8 Pemeriksaan anggota gerak bawah : tangan pemeriksa memegang
tungkai bawah pasien untuk menyangga kemudian gerakkan secara pasif
(fleksi-ekstensi ) pada sendi lutut berulangkali secara perlahan kemudian
secara cepat
9 Pemeriksaan clonus pergelangan kaki : tahan betis pasien dan fleksikan
90 pada lutut dan pergelangan kaki. Secara cepat dorsofleksikan
pergelangan kaki
10 Pemeriksaan dilakukan pada anggota gerak kanan dan kiri
Pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas superior
11 Periksalah fleksi dan ekstensi bahu
12 Periksalah abduksi dan adduksi bahu
13 Periksalah rotasi internal dan rotasi eksternal bahu
14 Periksalah fleksi dan ekstensi siku
15 Periksalah pronasi dan supinasi siku
16 Periksalah fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

17 Periksalah fleksi jari-jari tangan

18 Periksalah oposisi ibu jari


19 Periksalah abduksi jari-jari
Pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas bawah
20 Periksalah fleksi dan ekstensi panggul

21 Periksalah abduksi dan adduksi panggul

22 Periksalah rotasi internal dan eksternal panggul

23 Periksalah fleksi dan ekstensi lutut

24 Periksalah dorsofleksi pergelangan kaki

25 Periksalah plantar fleksi pergelangan kaki

26 Periksalah ekstensi ibu jari kaki

27 Mempersilahkan pasien duduk kembali

Total

KET:
0 : bila tidak dikerjakan
1 : bila dikerjakan, tetapi tidak sempurna
2 : bila dikerjakan dengan sempurna
Nilai: total score x 100
54
Purwokerto, ……………2015
Evaluator

.
..........................................

Anda mungkin juga menyukai